You are on page 1of 57

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atmosfer
Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas
dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas yang
menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu
udara kering, uap air, dan aerosol (Muin, 2004).
Ilmu yang mempelajari atmosfer adalah meteorologi. Atmosfer merupakan media
penerima dan perjalanan gas-gas buang/ bahan pencemar, terutama pada lapisan troposfer.
Troposfer meliputi ruang mulai permukaan bumi sampai ketinggian + 10 km atau 33.00 ft
dengan volume kurang lebih 5,1 X 10 9 Km 3. lapisan ini mengandung sekitar 75% massa dari
atmosfir.
Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Atmosfer terdiri atas beberapa
gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi. Udara kering
pada atmosfer mengandun gas nitrogen +78%, oksigen + 21%, karbon dioksida 0,03%, argon
0,9%, metana, kalium, dan lain- lain +0,07 %.

2.2 Peranan Atmosfer


Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan
tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud mengatur
atau menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer
merupakan pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena menyediakan gas yang
diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa gas yang diperlukan makhluk
hidup tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen
(Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan
pada malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan tidak
memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang
sangat mencolok seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi tidak terlampau panas dan
pada malam hari suhu tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh ke bumi
dipantulkan oleh lapisan atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah
berkurang. Pada malam hari tempat yang tidak mendapat panas matahari secara langsung
tetap hangat. Kalor yang dimiliki atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika
memasuki malam hari. Atmosfer memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuang habis
kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah kembali
menjadi siang. Selain itu, bagian atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat kalor
dari bagian yang sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar ultraviolet
sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar yang
dihasilkan dari radiasi matahari tersebut sebenarnya sangat mudah menerobos atmosfer dan
mencapai permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan ozon yang
dapat menyerap sinar ultraviolet (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa
dihantam oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai permukaan
bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi, tentu akan sangat membahayakan kehidupan
makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-meteor tersebut akan terbakar habis karena
bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio. Di atmosfer
bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut ionosfer. Lapisan ini
sangat mudah memantulkan gelombang radio. Dengan demikian, gelombang radio yang
dipancarkan oleh stasiun pemancar dapat mencapai tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda
dengan gelombang radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang televisi
memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat
penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang menggunakan baling-baling
maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di udara karena adanya gaya angkat yang
dimiliki udara. Ada pula pesawat yang tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer.
Pesawat tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang menggunakan mesin roket
(Mikrajuddin, 2007).

2.3 Komposisi Atmosfer


a) Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan
oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan. Deforestrasi
atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain
terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%), karbon
dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer terdapat pula
partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap
kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas
penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto, 2007).
Gas Simbol Volume (%)
Nitrogen N2 78,08
Oksigen O2 20,95
Argon Ar 0,93
Karbon Dioksida CO2 0,035
Neon Ne 0,0018
Metana CH4 0,00017
Helium He 0,0005
Hidrogen H2 0,00005
Xenon Xe 0,000009
Ozon O3 0,000004
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih
dari 99%. Kedua unsur ini mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas
yang paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0,000004%),
namun unsur ini mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi menjadi kecil
(Sugiharyanto, 2007).
b) Uap air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air di
atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu udara,
maka kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang
menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%, artinya
dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah kutub (daerah
dingin), kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air
hampir tidak menguap (hampir semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007).
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas
daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di daerah
yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir.
Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada gambar 1 (Mikrajuddin, 2007).
c) Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel
aerosol antara 0,001-100 m. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 m pada
umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2,5 m dianggap
kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara.
Jenis aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran tercantum pada Tabel 2
(Muin, 2004).
Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif lebih
tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu primer dan
sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung dari berbagai sumber
(contoh : debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel
asap yang dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-partikel
yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari komponen-
komponen gas (Muin, 2004).
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 m sampai dengan 10 m dalam proses iklim
berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di dalam
awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam
awan.
Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara (Muin, 2004).
Jenis Aerosol Presentase (%)
Debu 20
Abu 10
Garam 40
Asap 5
Spora, Virus 25
Total 100

2.4 Karakteristik Atmosfer


Karakteristik atmosfer sangat luas, terutama yang disebabkan ketinggianya. Faktor-
faktor lainnya yang menyebabkan perbedaan karakteristik adalah iklim, waktu, garis
lintang atau latitude, dan bahkan aktivitas solar. Temperatur atmosfer sangat bervariasi mulai
dari yang terendah -138 C 1700 C. tekanannya menurun tajam dari 1 atm pada
permukaan air laut. Dengan adanya perbedaan temperatur dari tekanan tersebut maka sifat
kimia dari atmosfer sangat berbeda disebabkan oleh perbedaan altitude.
Atmosfer adalah selubung gas yang menyelimuti bumi yang mempunyai sifat- sifat
sebagai berikut
1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut serta dapat bergerak atau
berpindah.
3. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.
4. Mempunyai massa sehingga menimbulkan tekanan.

2.5 Struktur Lapisan Atmosfer


Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:
1. Troposfer
Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan ini. Pada
lapisan troposfer terdapat penurunan suhu yang terjadi karena troposfer menyerap
sangat sedikit radiasi gelombang pendek dari matahari, sementara permukaan tanah
memberikan panas pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya (dapat melalui
konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi), serta ada proses kondensasi dan
sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.
* Konduksi : proses pemanasan secara merambat atau bersinggungan.
* Konveksi : proses pemanasan secara vertikal.
* Adveksi : proses pemanasan secara horizontal.
* Turbulensi : proses pemanasan secara tidak beraturan.
* Kondensasi : proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.
* Sublimasi : proses perubahan wujud es menjadi uap air.
Ciri-ciri lapisan troposfer:
1. Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah, sehingga suhu turun
dengan bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya
berkisar antara 0,5C dan 1C tiap 100 meter dengan nilai rata-rata 0,65C tiap 100
meter. Di wilayah dataran rendah setiap kenaikan 100 meter, suhu akan mengalami
penurunan 0,5 C.
2. Udara troposfer atas sangat dingin sehingga lebih berat dibandingkan
dengan udara di atas tropopause yang menyebabkan udara troposfer tidak dapat
menembus tropopause.
3. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di
ekuator, tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -80C. Sedangkan di
kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu
-40C. Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dengan
stratosfer.
Ketinggian troposfer: 0 - 15 km
Suhu lapisan troposfir: 17 - 52 derajat celcius
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini

2. Stratosfer
Ketinggian stratosfer: 15 - 40 km
Suhu lapisan stratosfer: -57 derajat celcius
Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35
km hingga 50 km.
2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50 C
dal1 50 C terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.
Ciri-cirilain lapisan ini adalah sebagai berikut.
1) Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.
2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengandung gas ozon. Volume
gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari
radiasi ulraviolet yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (uv) yang tinggi berbahaya bagi
makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.

3. Mesosfer
Lapisan ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan ketinggian
mulai dari 55 km-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah
sebagai beikut:
Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke
permukaan bumi.
Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini
terjadi refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas
permukaan bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk
kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.
Ketebalan Mesosfer: 45 - 75 km
Suhu lapisan stratosfer: -140 derajat celcius
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang
terdiri atas kristal-kristal es

4. Thermosfer (Ionosfer)
Lapisan keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer (ionosfer) denagn
ketonggian mulai dari 80 km-800 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan ini adalah
sebagai berikut:
Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X
dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.
Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E
yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar
ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat
memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya
gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima
keseluruh dunia.
Ketebalan themosfer: 75 - 100 km
Suhu lapisan stratosfer: 80 derajat celcius
Ketebalan ionosfer: 50 - 100 km
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan
radiasi dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik
yang suhunya menjadi tinggi
Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km
sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh
karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan
terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-
gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya
suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya
ketinggian.
5. Eksosfer atau Dissipasisfer

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan Eksosfer
terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya
matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal

.
Sifat-sifat lapisan eksosfer :
1. Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800-1000 km dari
permukaan bumi.
2. Lapisan Eksosfer merupakan lapisan paling panas
3. Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari
permukaan bumi
4. Lapisan Eksosfer disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner
5. Lapisan Eksosfer sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran
meteor dari angkasa luar.
6. Suhu lapisan eksosfer -57 derajat celcius.
Ketebalan eksosfer : 500 700 km
Suhu lapisan eksosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg

Merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari
permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu
dengan ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar
planet. Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan
terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi bumi. merefleksi cahaya
matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritic
Lebih tinggi lagi, di atas ionosfer, ada eksosfer. Tidak ada batas yang jelas setelah
ionosfer, udara menjadi semakin tipis dan tipis hingga pada akhirnya hampa sepenuhnya
dari udara. Daerah inilah eksosfer, daerah transisi antara langit dan antariksa.

2.6 Gejala Alam yang ada di Atmosfer


Banyak fenomena gejala alam yang terjadi pada lapisan atmosfer. Gejala-gejala alam
tersebut umumnya berkaitan dengan cuaca atau iklim seperti awan, petir, topan, badai atau
pun hujan. Selain gejala atau fenomena alam tersebut, terdapat beberapa gejala unik lain
seperti:
1. Pelangi, yaitu suatu bentuk setengah lingkaran (lengkungan) di udara yang
terdiri atas spektrum warna yang terjadi ketika sinar matahari mengenai partikel-partikel
air di udara. Partikel-partikel air tersebut berupa uap atau titik-titik air yang tipis dan
tembus pandang yang berfungsi sebagai prisma yang memantulkan (refleksi) dan
membiaskan (refraksi) spektrum warna yang terdapat pada cahaya matahari.

2. Aurora, yaitu suatu gejala dalam bentuk cahaya yang sering tampak di sekitar
kutub utara dan selatan bumi. Aurora terbentuk jika partikel-partikel bermuatan listrik
dari sun spots (bintik-bintik matahari) mengalir ke arah bumi tertarik oleh gaya
geomagnetik utara dan selatan bumi. Aurora di sekitar kutub utara disebut Aurora
Borealis (Cahaya Utara), sedangkan aurora di kutub selatan disebut Aurora Australis
(Cahaya Selatan).

3. Kilat adalah aliran atau loncatan listrik dalam bentuk cahaya (sinar) di antara dua
awan atau antara awan dengan bumi yang bermuatan listrik berlawanan.
4. Fatamorgana, yaitu ilusi optik akibat pembiasan sinar matahari oleh udara
dengan tingkat kerapatannya berbeda. Fatamorgana biasanya berupa kenampakan
genangan air di tengah padang pasir atau di permukaan jalan beraspal yang terkena panas
terik matahari. Kenampakan itu sebenarnya hanyalah sinar matahari yang dibiaskan oleh
massa udara dengan kerapatannya yang renggang. Pada umumnya terbentuk pada
permukaan padang pasir atau jalan beraspal dibandingkan dengan kerapatan udara di
sekitarnya.
5. Halo, yaitu lingkaran putih yang terkadang terlihat di sekitar matahari atau
bulan.

2.7 Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer


Pengaruh terbesar bagi manusia dan kehidupan yang lain adalah dari
lapisan troposfer. Pada lapisan inilah cuaca selalu berubah. Dalam atmosfer terdapat
beberapa gejala alam, seperti hujan, angin, dan pasir, serta beberapa param, kombinasi
dari kelima hal tersebut menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu tempat yang
dinamakan cuaca.eter lain seperti suhu, kelembahan, dan tekanan udara. Kelima hal
tersebut selalu berubah setiap saat
Unsur utama cuaca adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin,
dan curah hujan. Udara menjadi panas karena ada penyinaran matahari. Suhu di
permukaan matahari tercatat 6000o C, karena jarak antara matahari dan bumi cukup jauh,
yaitu sekitar 149.000.000 km. Sehingga kita masih dapat menikmati panas matahari itu
tanpa ada akibat yag membahayakan.
a. Suhu Udara
Dengan adanya pancaran matahari, yang menerima panas adalah permukaan
bumi. Udara yang dilalui hampir tidak menerima panas tersebut. Lapisan atmosfer yang
paling bawah yang pertama kali mendapat panas dari pemukaan bumi melalui sentuhan
antara bumi dan udara. Panas dirambatkan secara berangsur dari lapisan atmosfer paling
bawah ke lapisan di atasnya. Itulah sebabnya lapisan atmosfer paling bawah lebih panas
daripada lapisan atasnya. Akan tetapi pada lapisan yang sangat tinggi udara menjadi lebih
panas lagi, karena pancaran langsung dari matahari tanpa halangan yang berarti dari
lapisan atmosfer yang lebih tipis.
Banyaknya panas matahari yang diterima permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh:
lamanya penyinaran matahari
kemiringan sinar matahari
keadaan awan
keadaan permukaan bumi.
Kombinasi dari keempat faktor di atas menyebabkan perbedaan suhu yang
diterima oleh permukaan bumi dan akibatnya menyebabkan perbedaan suhu udara di
atasnya. Misalnya makin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, makin
banyak panas yang diterima bagian bumi itu. Keadaan udara yang cerah sepanjang hari
akan lebih panas daripada hari itu berawan sejak pagi. Demikian juga jika datang cahaya
matahari di suatu tempat itu lebih tegak, maka panas yang diterima daerah itu lebih
banyak daripada kalau cahaya itu lebih miring.
Keadaan permukaan bumi yaitu perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat
darat dan laut. Batuan yang berwarna lebih cerah lebih cepat menerima dan melepas
panas daripada batuan yang berwarna gelap. Permukaan dapat lebih cepat menerima dan
melepas panas daripada permukaan laut.
b. Tekanan Udara
Udara mempunyai tekanan, yang besarnya tekanan udara di permukaan laut
adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer. Barometer yang sering
digunakan adalah barometer aneroid, yaitu berometer yang tidak menggunakan bahan
cair. Adapun barometer yang sekaligus dapat digunakan untuk mengukur tinggi tempat
disebut Actimeter.
c. Kelembaban Udara
Kelembaban udara dinamakan juga kebasahan udara yaitu kandungan uap air
dalam udara. Uap air di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air
tanah, atau air yang ada pada tumbuh-tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-
ubah dan kemampuan udara memegang uap air juga berbeda-beda. Jadi massa udara
mempunyai batas maksimum dalam menampung sejumlah udara. Batas maksimum
tersebut ditentukan oleh suhu udara. Pada saat suhu mencapai batas maksimum
pengembunan mulai terjadi. Mula-mula terbentuk awan dan kabut, kemudia turun hujan.
Ada dua macam kelembaban udara yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi.
Kelembaban mutlak yaitu bilangan yang menunjukkan besar uap air dalam satuan
yang ada di dalam 1m3 udara. Di pantai mempunyai kelembaban mutlak yang
tertinggi, karena berdekatan dengan sumber penguapan, yaitu laut. Gurun terbentuk
karena jauh dari permukaan air yang dapat memberikan uap.
Kelembaban nisbi yaitu angka dalam % yang menunjukkan perbandingan antara
banyaknya uap air yang benar-benar dikandung udara pada suhu tertentu dengan
jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara pada suhu yang sama.
Kelembaban udara biasanya diukur dengan alat yang bernama higrometer.
d. Angin
Angin adalah gerakan udara di atas permukaan bumi. Pada umumnya angin
bergerak horizontal namun ada juga yang bergerak vertikal atau miring mengikuti lereng.
e. Proses terjadinya Angin
Penyebab terjadinya angin ialah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang
berdekatan. Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai
akibat dari perbedaan pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan udara.
Makin besar perbedaan tekanan udara, makin kencang angin yang terjadi. Arah dan
kecepatan angin perlu diketahui karena bermanfaat terutama untuk penerbangan dan
perkiraan cuaca, selain itu juga bermanfaat untuk membaca awan sehingga terjadi hujan,
menghasilkan tenaga, seperti angin dan perahu layar.
f. Curah Hujan
Alat untuk mengukur curah hujan adalah penakar hujan. Penakar hujan biasanya
terdiri atas gelas ukur, dan alat pencatat hujan dilengkapi dengan alat pencatat jumlah
curah hujan dalam jangka waktu tertentu di suatu tempat. Bagaimana prinsip pencatatan
alat tersebut? Pada waktu hujan alat pengukur curah hujan diletakkan di lapangan
terbuka, setelah hujan selesai
kita akan melihat sejumlah air di dalamnya. Tinggi air di dalam gelas ukur misalnya 20
mm ini artinya genangan air hujan di daerah tempat hujan itu 20 mm, jika air hujan itu
tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menguap. Inilah prinsip pencatatan curah hujan.
2.8 Proses yang Terjadi di Lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan Kesehatan
Lingkungan
1. Pemanasan Udara oleh Matahari
Sinar matahari dipancarkan ke segala arah, tetapi hanya sebagian kecil yang
sampai ke bumi. Namun, sinar itu sudah cukup sebagai sumber panas bagi kehidupan di
bumi. Sebenarnya, bumi juga memacarkan panas ke udara. Namun, panas tersebut terlalu
kecil dibandingkan panas matahari.
Sinar matahari yang sampai ke atmosfer, 36 % dipantulkan kembali ke angkasa,
19 % diserap, dan 45 % sampai ke permukaan bumi. Panas yang sampai ke bumi inilah
yang memanasi daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Panas yang sampai ke
permukaan bumi sebagian besar oleh bumi dan sebagian kecil dipantulkan.Adapun
banyaknya sinar matahari yang diserap oleh permukaan bumi ditentukan oleh empat
faktor, yaitu :
1. sifat muka bumi, bagian muka bumi yang lebih gelap mempunyai daya serap lebih
besar
2. kemiringan sinar matahari, makin tegak sinar matahari makin banyak sinar yang
diserap
3. lama penyinaran, makin lama penyinaran makin banyak sinar yang terserap
4. keadaan awan, makin banyak awan makin sedikit sinar matahari yang sampi ke bumi
Sinar matahari yang diserap oleh bumi, hampir semuannya dipancarkan kembali.
Adanya pemacaran kembali inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi stabil.
Artinya, bumi tidak makin panas atau makin dingin. Panas yang dipancarkan kembali
oleh bumi merupakan sumber panas utama atmosfer bagian bawah. Namun bila sinar
matahri tidak sepenuhnya dapat dipantulkan kembali, maka suhu di udara akan sangat
panas.
2. Cuaca
Cuaca adalah keadaan lapisan udara (tropoefer) di suatu tempat yang tidak luas
pada saat tertentu dan dalam waktu yang tidak terlali lama. Adapaun cuaca rata-rata pada
suatu wilayah yang luas dan dalam waktu yang alam disebut iklim. Cuaca dapat diamati
berdasarkan unsur-unsur cuaca. Unsur-unsur yang dimaksud, antara lain suhu udara,
tekanan udara, kelembapadn udara, angin, awan, dan curah hujan.
3. Suhu Udara
Suhu udara diukur dengan termometer. Namun, dapat juga digunakan termometer
pencatat (termograf). Pada termometer pencatat, derajat suhu tercatat secara otomatis
setiap pergantian suhu. Kertas catatannya dinamakan termogram. Dari hasil pencatatan
suhu, baik yang ditunjukkan oleh termometer biasa atau termometer pencatat,
ditunjukkan bahwa suhu udara selalu berubah sepanjang hari. Suhu tertinggi biasanya
dicapai pada pukul 13.00 sampai 14.00 (siang), sedangkan suhu terendah dicapai pada
pukul 04.00 sampai 05.00 (pagi). Selain itu, juga dapat ditunjukkan bahwa suhu di setiap
tempat tidak sama.
4. Tekanan udara
Besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara
dapat diukur dengan barometer, barometer yang seri.
5. Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan
manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan
atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon
tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang
dikenal sebagai lapisan ozon. Ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia,
tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan
tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap
sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan
fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan
penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif
dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar
UV.
Jumlah ozon dalam atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan musim. Ozon
ditentukan dalam satuan Dobson (Du) di mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3
mm tebal lapisan ozon yang tulen jika dimampatkan ke tekanan permukaan laut.
Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian
yang tinggi dengan skala-besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi.
Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah. Ancaman yang diketahui terhadap
keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan
kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon
global. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan
pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga
100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC
bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 50 km). Di atas lapisan ozon
utama, pertengahan julat ketinggian 20 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon.
Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin.
Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.
6. Efek Karbondioksida (CO2)
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa
kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom
karbon. CO2 berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di
atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm
berdasarkan volume. Walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan
waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap
gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan
mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses
fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus
karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar
fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal
lainnya seperti pada mata air panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada
tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78
C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.
CO2 diangkut dalam darah dengan tiga cara yang berbeda:
Kebanyakan (sekitar 70% 80%) dikonversikan menjadi ion bikarbonat HCO3 oleh
enzim karbonat anhidrase di sel-sel darah merah, dengan reaksi:
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3.
5% 10% larut di plasma
5% 10% diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbamino
Hemoglobin, molekul pengangkut oksigen yang utama pada sel darah merah,
mengangkut baik oksigen maupun karbon dioksida. Namun CO2 yang diangkut
hemoglobin tidak terikat pada tempat yang sama dengan oksigen. CO2 bergabung dengan
gugus terminal-N pada empat rantai globin. Namun, karena efek alosterik pada molekul
hemoglobin, pengikatan CO2 mengurangi jumlah oksigen yang dapat diikat. Penurunan
pengikatan karbon dioksida oleh karena peningkatan kadar oksigen dikenal sebagai efek
Haldane dan penting dalam traspor karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru.
Sebaliknya, peningkatan tekanan parsial CO2 atau penurunan pH akan menyebabkan
pelepasan oksigen dari hemoglobin, dikenal sebagai efek Bohr.
Karbon dioksida adalah salah satu mediator autoregulasi setempat suplai darah.
Apabila kadar karbon dioksidanya tinggi, kapiler akan mengembang untuk mengijinkan
arus darah yang lebih besar ke jaringan yang dituju. Ion bikarbonat sangatlah penting
dalam meregulasi pH darah. Laju pernafasan seseorang dipengaruhi oleh kadar
CO2 dalam darahnya.
2.9 Polusi-polusi di Udara
a. Polusi Atmosfer
Kegiatan manusia dan sumber-sumber alami memancarkan banyak zat ke
atmosfer. Gas gas utama dan partikulat yang dipancarkan dan yang
memiliki dampak lingkungan yang penting meliputi,CO, NOx,
SO2, halocarbons seperti Halons (digunakan dalam perlindungan kebakaran),
chlorofluorocarbon (CFC ) dan mereka pengganti, memimpin; karbon dioksida (CO2)
dan metana (CH4).
b. Peningkatan Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ditingkatkan mengacu pada pemanasan atmosfer bumi
diciptakan oleh pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan jumlah karbon
dioksida di atmosfer.
Gas rumah kaca termasuk CO2, CH4 dan N20, CFC dan ozon fotokimia berasal
di bagian bawah atmosfer. Gas-gas ini memungkinkan transmisi cahaya ke permukaan
bumi tetapi lebih rendah radiasi panas dari bumi. Setiap tahun sekitar 24 miliar ton metrik
karbon dioksida dilepaskan, dan ini meningkat sekitar 750 juta ton per tahun.Sekitar 80%
dari karbon dioksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
c. Ozon stratosfer Deplesi
Lapisan ozon adalah lapisan tipis pelindung gas ozon (03), yang keluar layar 99%
cahaya berbahaya ultraviolet matahari. Hal ini terletak antara 20 dan 50 kilometer (12
sampai 30 mil) di atas permukaan bumi. Efek penyaringan lapisan ozon melindungi
organisme dari kerusakan akibat sinar ultraviolet, yang dikenal sebagai karsinogenik.
Ozon adalah hancur dan diisi ulang di stratosfer dengan alami reaksi kimia
atmosfer dan dipertahankan pada tingkat yang cukup stabil. Namun, ada bukti bahwa kita
mengganggu keseimbangan ini dan mengurangi tingkat ozon di stratosfer.
d. Pengasaman
Deposisi asam mengacu pada pengendapan segala bentuk asam dari udara. Ketika
pembangkit listrik dan industri tanaman batubara gelandangan atau minyak, cerobong
asap mereka memancarkan sejumlah besar sulfur dioksida, partikulat tersuspensi, dan
oksida nitrogen. Seperti sulfur dioksida dan oksida nitrogen.
Deposisi asam dapat memiliki sejumlah efek berbahaya :
Membunuh ikan, tanaman air dan mikro-organisme di danau dan sungai.
Bila pH turun di bawah 6, banyak spesies ikan tidak dapat mereproduksi ; 9 +
ikan mencemari (dengan methylmercury sangat beracun) yang kemudian bisa dimakan
oleh manusia Berkontribusi terhadap kabut daerah, sebagian besar dari partikel halus
garam sulfat di atmosfer;
Melemahnya atau membunuh pohon dengan pencucian kalsium, kalium dan nutrisi
tanaman lainnya dari tanah; pengerdilan pertumbuhan tanaman seperti tomat, kedelai,
bayam, brokoli wortel, dan kapas, dan logam beracun pencucian seperti tembaga dan
timbal dari kota dan pipa air ke rumah air minum.
Endapan asam bukan masalah luas di Australia, sebagai sumber umumnya
geografis terisolasi satu sama lain. Tidak seperti banyak negara di belahan bumi utara di
mana emisi yang dihasilkan di satu negara dapat mempengaruhi kualitas udara negara
lain, Australia saat ini tidak tunduk pada polusi udara yang signifikan yang masuk.
Kontaminasi Tanah yang terkontaminasi dapat secara luas didefinisikan sebagai
tanah dimana zat berbahaya terjadi pada konsentrasi di atas tingkat latar belakang dan di
mana penilaian menunjukkan itu pose, atau mungkin menimbulkan bahaya jangka
pendek atau panjang untuk health4 manusia atau lingkungan. Tingkat latar belakang
mengacu pada tingkat ambien kontaminan, dalam area lokal, dari situs di bawah
pertimbangan.
Kebisingan adalah sumber yang paling umum dari masalah lingkungan. Telinga
peka terhadap tekanan suara. Gelombang suara merupakan osilasi kecil dari tekanan di
udara, tepat di atas dan di bawah tekanan atmosfir. Osilasi ini tekanan menimpa pada
telinga dan kami mendengar suara.

2.10 Efek Pencemaran Udara


Salah satu banyaknya polusi yang terjadi diakibatkan oleh udara yang tercemar
yang berasal dari baik itu pembuagan akhir asap kendaraan bermotor yang kurang sehat
atau pun pembuangan asap dari kegiatan indurstri.
Hal ini tentunya menimbulkan efek efek pencemaran udara pada kehidupan
manusia dapat dibagi menjadi efek umum, efek terhadap ekosistem, efek terhadap
kesehatan, efek terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, efek terhadap cuaca dan iklim,
dan efek terhadap sosial-ekonomi.

1. Efek Umum
Efek umum pencemaran udara terhadap kehidupan manusia, antara lain:
1. Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia, flora, dan fauna.
2. Memengaruhi kuantitas dan kualitas sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi
dan memengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
3. Memengaruhi dan mengubah iklim akibat terjadinya peningkatan kadar CO2 di
udara. Kondisi ini cenderung menahan panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer
sehingga terjadi efek rumah kaca (green house effect).
4. Pencemaran udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat korosif terhadap benda
yang terbuat dari logam.
5. Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.
6. Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan angka kasus kecelakaan lalulintas
di darat, sungai, maupun udara.
7. Menyebabkan wama kain dan pakaian menjadi cepat buram dan bernoda.

2. Efek terhadap Ekosistem


Industri yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan me-
lepaskan zat oksida sul fat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut
akan bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi
asam (acid rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi perubahan
pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi asam, produksi
ikan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan rakyat setempat pun menurun.

3. Efek terhadap Kesehatan


Efek pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik secara cepat
maupun lambat, seperti berikut.

a.Efek cepat

Hasil studi epidemiologi mcnunjukkan bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran


udara juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit
saluran pemapasan. Pada situasi tertentu, gas CO dimana gas CO diikat oleh haemoglobin
darahmenjadi methaemoglobin sehingga tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan
kematianmendadak.

b. Efek Lambat
Efek Lambat Polusi udara diduga sebagai salah satu penyebab dari penyakit Bronkhitis
Kronis dan PrimaryLung Cancer. Emfisema Paru, Black Lung Disease, Asbestosis,
Silikosis, Bisinosis, dan pada anak anak dapat menimbulkan penyakit Asma dan
Eksema.
4. Efek Terhadap Tumbuh-tumbuhan dan Hewan
Tumbuh-tumbuhan sangat sensitif terhadap sulfur dioksida, florin, ozon, Hidrokarbon
danCO. Daun tumbuhan akan berlubang dan layu, ternak akan menjadi sakit
bila memakan tumbuh tumbuhan yang mengandung dan tercemar florin. Di Tokyo,
misalnya, pohon- pohon dan tanaman semak menjadi mati di taman-taman Kerajaan
Kaisar. Di Bohemia utara,Chekoslovakia, udara yang tercemar yang berasal dari wilayah
batu-bara coklat telahmenyebabkan kerusakan di wilayah pertanian dan telah membuat
hutan-hutan rusak berat.Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara
lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.Partikulat yang terdeposisi di permukaan
tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
5. Efek Terhadap Cuaca dan Iklim
Gas karbondioksida mempunyai kecenderungan untuk menahan panas di
lapisan bawahatmosfer sehingga menimbulkan efek rumah kaca atau Green House Effect,
udara menjadi panas dan gerah. Disamping itu partikel partikel debu juga mempunyai
kecenderungan untukmemantulkan kembali sinar matahari di udara sebelum sampai ke
permukaan bumi sehinggaudara di lapisan bawah atmosfir menjadi dingin.Para ahli
mengetahui secara pasti hubungan antara pencemaran udara dengan cuaca. Masing-
masing dapat saling mempengaruhi dengan berbagai cara. Angin dan suhu,
misalnya,mempengaruhi jumlah dan luasnya zat pencemar di udara. Angin yang kuat
dapatmenyebarkan zat pencemar ke arah vertikal atau pun horizontal. Walaupun keadaan
tersebutdapat mengurangi pencemaran di wilayah industri, angin malah akan membawa
zat pencemaritu ke wilayah-wilayah yang jauh dari pabrik.

Kadang-kadang keadaan yang berlawanan dengan itu terjadi. Suatu lapisan udara
dingindekat tanah terjebaak oleh suatu lapisan udara hangat. Hal ini disebut suatu inversi
suhu,yaitu suatu keadaan atmosfer yang meletakkan suatu lapisan udara panas di atas
lapisan udaradingin. Udara yang dingin lebih berat sehingga tetap berada dekat
permukaan tanah dan zat pencemar tertimbun di dalamnya. Tidak ada gerakan udara kuat
dan tidak ada perubahancuaca yang berarti selama beberapa hari atau bahkan beberapa
minggu. Udara dekat tanahmenjadi penuh dengan zat pencemar. Krisis mungkin
terjadi.Dua zat pencemar yang mungkin menyebabkan akibat serius terhadap iklim
adalah karbondioksida dan debu partikulet. Karbon dioksida cenderung merangkap panas
pada atmosferrendah.Debu partikulet memiliki akibat berlawanan, yaitu memantulkan
panas matahari kembali keangkasa. Meningkatnya masing-masing zat pencemar tersebut
dapat menyebabkan keadaandunia menjadi panas atau dingin secara meluas. Contoh yang
jelas dari akibat lokal pencemaran cuaca adalah meningkatnya curah hujan di kota-kota
dan di wilayah yang berdekatan dengan, atau menurut jurusan angin dari, pabrik kertas
besar.Partikel dari pabrikitu berfungsi sebagai inti yang dapat membentuk hujan.
6. Efek Terhadap sosial Ekonomi
Polusi udara akan meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan,
monumen, jembatan dan lainnya serta pengeluaran biaya ekstra untuk mengontrol
pencemaran yangterjadi
Indikator Pencemaran udara
Indikator yang paling baik dalam menentukan tingkatan dari suatu pencemaran
adalahdengan cara mengukur atau memeriksa konsentrasi gas sulfurdioksida, indeks
asap, serta partikel-partikel debu dan di udara.
Gas Sulfur Dloksida
Gas sulfur oksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi di
daerah kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari sisa pembakaran
batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei pencemaran udara, gas ini
selalu diperiksa.
Indeks Asap
Berikut cara penggunaan indeks asap (smoke atau selling index): Sampel udara disaring
dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter.
Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan Coh Units per 1000 linear feet dari sampel
udara. Indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada perubahan
iklim.
Partikel Debu
Partikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri
merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran
udara. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per
meter kubik udara.

Parameter Lain untuk Indikator Pencemaran Udara


Berikut beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan derajat
pencemaran udara yang terjadi.
1. Karbon monoksida
Karbon monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator pencemaran
udara, terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan
bermotor.
2. Oksidan (03)
Oksidan, misalnya saja ozon (03), dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap asap
pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3. Nitrogen dioksida
Nitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun
akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat dipakai sebagai
indikator pencemaran udara.
4. Timah hitam atau timbal
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan
biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.

Tindakan pencegahan dan pengendalian pencemaran udara


a.Jangka pendek
Sosialisasi bahaya bahaya pencemaran udara bagi kelangsungan hidup manusia
dan perubahan ekosistem pada alam semesta melalui media cetak dan elektronik.
Relokasi kawasan industri yang ada ditengah kota ke daerah pinggiran kota
danmengembangkan suatu daerah hijau atau green belt mengelilingi kawasan industri
yang akandibangun.
Pelaksanaan analsis dampak lingkungan (Amdal) secara rutin pada pabrik pabrik
adaditengah kota atau dekat dengan pemukiman penduduk.
Uji emisi gas dari kendaraan bermotor secara berkala dan mendirikan sistem
monitoring pencemaran udara di setiap sudut kota.
Perbaikan sarana transportasi darat terutama armada angkutan kota agar lebih
manusiawi(Aman,nyaman dan murah) sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi.
Pengawasan dan pelarangan pembakaran hutan terutama pada musim kemarau.

b. Jangka panjang:
Perencanaan tata ruang kota yang mengacu kepada wawasan lingkungan.
Menganti bahan bakar untuk industri dan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
Membangun sarana transportasi perkotaan dengan mempergunakan kereta api
bawahtanah(Subway Transportation).
Mempersiapkan suatu Undang-undang tentang kesehatan lingkungan untuk
menjaminterpeliharanya kualitas lingkungan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa atmosfer mempunyai
fungsi sebagai pelindung juga sebagai penjaga keseimbangan panas di bumi, karena
kamampuannya menyerap sinar kosmik dan radiasi infra merah, namun disamping fungsinya
banyak, di sisi lain atmosfer menampung berbagai bahan pencemar yang dihasilkan oleh
kegiatan manusia.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi.
Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer tersusun
atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan tersebut, antara
lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause, dan thermosfer
atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-
unsur cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi
kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.

3.2 Saran
Diharapkan agar makalah ini dapat berguna untuk kelancaran perkuliahan khususnya
mata kuliah lingkungan hidup dan berguna pula bagi pembaca khususnya kepada kami sendiri.

Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer


Pengaruh terbesar bagi manusia dan kehidupan yang lain adalah dari lapisan troposfer. Pada
lapisan inilah cuaca selalu berubah. Dalam atmosfer terdapat beberapa gejala alam, seperti hujan,
angin, dan pasir, serta beberapa parameter lain seperti suhu, kelembahan, dan tekanan udara.
Kelima hal tersebut selalu berubah setiap saat, kombinasi dari kelima hal tersebut menentukan
kondisi udara pada suatu saat di suatu tempat yang dinamakan cuaca.

Unsur utama cuaca adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
Udara menjadi panas karena ada penyinaran matahari. Suhu di permukaan matahari tercatat
6000o C, karena jarak antara matahari dan bumi cukup jauh, yaitu sekitar 149.000.000 km.
Sehingga kita masih dapat menikmati panas matahari itu tanpa ada akibat yag membahayakan.

a. Suhu Udara

Dengan adanya pancaran matahari, yang menerima panas adalah permukaan bumi. Udara yang
dilalui hampir tidak menerima panas tersebut. Lapisan atmosfer yang paling bawah yang pertama
kali mendapat panas dari pemukaan bumi melalui sentuhan antara bumi dan udara. Panas
dirambatkan secara berangsur dari lapisan atmosfer paling bawah ke lapisan di atasnya. Itulah
sebabnya lapisan atmosfer paling bawah lebih panas daripada lapisan atasnya. Akan tetapi pada
lapisan yang sangat tinggi udara menjadi lebih panas lagi, karena pancaran langsung dari
matahari tanpa halangan yang berarti dari lapisan atmosfer yang lebih tipis.

Banyaknya panas matahari yang diterima permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh:

lamanya penyinaran matahari


kemiringan sinar matahari

keadaan awan

keadaan permukaan bumi.

Kombinasi dari keempat faktor di atas menyebabkan perbedaan suhu yang diterima oleh
permukaan bumi dan akibatnya menyebabkan perbedaan suhu udara di atasnya. Misalnya makin
lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, makin banyak panas yang diterima bagian
bumi itu. Keadaan udara yang cerah sepanjang hari akan lebih panas daripada hari itu berawan
sejak pagi. Demikian juga jika datang cahaya matahari di suatu tempat itu lebih tegak, maka
panas yang diterima daerah itu lebih banyak daripada kalau cahaya itu lebih miring.

Keadaan permukaan bumi yaitu perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat
darat dan laut. Batuan yang berwarna lebih cerah lebih cepat menerima dan melepas panas
daripada batuan yang berwarna gelap. Permukaan dapat lebih cepat menerima dan melepas panas
daripada permukaan laut.

b. Tekanan Udara

Udara mempunyai tekanan, yang besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm.
Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer. Barometer yang sering digunakan adalah
barometer aneroid, yaitu berometer yang tidak menggunakan bahan cair. Adapun barometer yang
sekaligus dapat digunakan untuk mengukur tinggi tempat disebut Actimeter.

c. Kelembaban Udara

Kelembaban udara dinamakan juga kebasahan udara yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap
air di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah, atau air yang ada pada
tumbuh-tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-ubah dan kemampuan udara memegang
uap air juga berbeda-beda. Jadi massa udara mempunyai batas maksimum dalam menampung
sejumlah udara. Batas maksimum tersebut ditentukan oleh suhu udara. Pada saat suhu mencapai
batas maksimum pengembunan mulai terjadi. Mula-mula terbentuk awan dan kabut, kemudia
turun hujan.

Ada dua macam kelembaban udara yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi.

Kelembaban mutlak yaitu bilangan yang menunjukkan besar uap air dalam satuan yang
ada di dalam 1m3 udara. Di pantai mempunyai kelembaban mutlak yang tertinggi, karena
berdekatan dengan sumber penguapan, yaitu laut. Gurun terbentuk karena jauh dari
permukaan air yang dapat memberikan uap.

Kelembaban nisbi yaitu angka dalam % yang menunjukkan perbandingan antara


banyaknya uap air yang benar-benar dikandung udara pada suhu tertentu dengan jumlah
uap air maksimum yang dapat dikandung udara pada suhu yang sama.
Kelembaban udara biasanya diukur dengan alat yang bernama higrometer.

d. Angin

Angin adalah gerakan udara di atas permukaan bumi. Pada umumnya angin bergerak horizontal
namun ada juga yang bergerak vertikal atau miring mengikuti lereng.

e. Proses terjadinya Angin

Penyebab terjadinya angin ialah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang berdekatan.
Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai akibat dari perbedaan
pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Makin besar perbedaan tekanan
udara, makin kencang angin yang terjadi. Arah dan kecepatan angin perlu diketahui karena
bermanfaat terutama untuk penerbangan dan perkiraan cuaca, selain itu juga bermanfaat untuk
membaca awan sehingga terjadi hujan, menghasilkan tenaga, seperti angin dan perahu layar.

f. Curah Hujan

Alat untuk mengukur curah hujan adalah penakar hujan. Penakar hujan biasanya terdiri atas gelas
ukur, dan alat pencatat hujan dilengkapi dengan alat pencatat jumlah curah hujan dalam jangka
waktu tertentu di suatu tempat. Bagaimana prinsip pencatatan alat tersebut? Pada waktu hujan
alat pengukur curah hujan diletakkan di lapangan terbuka, setelah hujan selesai
kita akan melihat sejumlah air di dalamnya. Tinggi air di dalam gelas ukur misalnya 20 mm ini
artinya genangan air hujan di daerah tempat hujan itu 20 mm, jika air hujan itu tidak meresap,
tidak mengalir, dan tidak menguap. Inilah prinsip pencatatan curah hujan.

UNSUR CUACA
Unsur-unsur Cuaca Secara Umum, antara lain :

1. Radiasi Matahari Energi

Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat (W/m2). Radiasi Matahari
merupakan pancaran energi dari proses fusi atau penggabungan inti atom hidrogen dalam
matahari menjadi atom hidrogen. Proses fusi ini menghasilkan energi yang berupa pancaran
gelombang panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses ini lah
yang menyebabkan energi panas matahari dapat dirasakan di atmosfer hingga permukaan
bumi. Radiasi matahari merupakan faktor yang paling utama yang berperan dalam proses
pembentukkan cuaca di atmosfer bumi karena dari radiasi mataharilah panas diperoleh
untuk menjadi penggerak siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan perubahan cuaca
dari waktu ke waktu. Dalam obervasi meteorologi synoptik (permukaan), radiasi matahari
diamati dengan alat Solarimeter.

2. Suhu Udara
Suhu udara adalah nilai derajat ke-panas-an dari udara pada suatu batasan ruang atau
wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam derajat Celcius atau Kelvin dalam
SI (Satuan Internasional). Suhu udara terjadi karena adanya aliran energi kalor dari radiasi
matahari melalui gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul
benda lainnya di permukaan bumi. Secara fisis kemampuan tiap molekul dalam menyerap
dan menyimpan radiasi matahari berbeda-beda sehingga suhu molekul terbut berbeda pula.

Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung
dan pemanasan tidak langsung.

a. Pemanasan secara langsung

Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut:

1) Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama,
sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah
oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.

2) Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke
angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.

3) Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.

b. Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara
berikut:

1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah
kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.

2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.

3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).

4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar
ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.


Gambar. Pengaruh atmosfer terhadap energi panas matahari. (Konsep Dasar Indraja dan
Pengolahan Citra, Bakosurtanal, 1995)

3. Tekanan

Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan udara adalah
gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan kolom. Tekanan udara
terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat
adanya gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya
perbedaan suhu pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara
sehingga tekanan udaranya pun berbeda.

Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal (HPa).

1 mb = 1 Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76 cm Hg = 1 atmosfer

Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau lama penyinaran
matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin tinggi elevasi suatu tempat
semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini terjadi karena massa udara terpusat pada
daerah yang memiliki elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah yang
memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih ringan
daripada di daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan lebih
rendah pada daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi.
Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh suhu udara
akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada bulan Desember di
belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah daripada di
belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada bulan desember berada di sekitar
daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya.

Untuk standar tekanan udara didasarkan pada tekanan permukaan laut (mean sea level
pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara dalam observasi meteorologi, diukur
dengan alat barometer aneroid maupun barometer air raksa. Perubahan tekanan udara dari
waktu ke waktu sangat berpengaruh terhadap perubahan kondisi cuaca karena akan
menimbulkan gangguan-gangguan cuaca mulai dari skala lokal sampai skala global.
Informasi tekanan udara juga sangat penting dalam kegiatan penerbangan.

4. Angin

Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena terjadinya perbedaan
tekanan udara pada tempat yang berbeda. Pada pengamatan Meteorologi, angin diamati
dalam unsur kecepatannya dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang umum
digunakan dalam observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah angin
dinyatakan dalam derajat.

Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada permukaan dan angin-angin pada
tiap lapisan udara vertikal. Angin permukaan diamati dari ketinggian kurang lebih 10 meter
dari permukaan tanah dengan asumsi tidak ada obstacles (benda penghalang) yang berjarak
lebih dari dua kali ketinggian benda tersebut. Sedangkan angin pada lapisan udara vertikal
(angin udara atas) diukur dengan metode pilot balon dan saat ini juga sudah banyak
digunakan radio sounding (RASON) secara otomatis.

Angin, ditinjau dari segi skala meteorologi dapat dibagi menjadi :

1. Angin skala lokal. contohnya angin darat, angin laut, angin fohn, angin lembah, angin
gunung.

2. Angin skala regional. contohnya angin monsoonal

3. Angin skala global. contohnhya angin Passat.

5. Penguapan

Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air. Penguapan
dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin. Pada observasi
meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam satuan millimeter.
6. Kelembaban Udara Relatif (RH)

Kelembaban udara relatif adalah keadaan yang menunjukkan jumlah uap air yang
terkandung dalam udara jenuh pada tekanan uap jenuh.

dimana :

adalah kelembaban relatif campuran

adalah tekanan parsial uap air dalam campuran

adalah tekanan uap jenuh air pada temperatur tersebut dalam campuran.

Kelembaban udara dalam observasi meteorologi diukur dengan menggunakan psychrometer


atau bisa juga digunakan higrometer.

7. Keadaan awan

Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan tidak selalu
terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini karena adanya
pengaruh angin dan arus subsidensi di daerah itu.

Awan menurut tinggi dasarnnya dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Awan tinggi

Awan yang termasuk kategori ini yaitu awan Cirrus, awan Cirrocumulus, awan Cirrustratus.

2. Awan menengah

Awan yang termasuk kategori ini yaitu awan Altostratus, awan Altocumulus, dan awan
Nimbustratus.

3. Awan rendah
Awan yang termasuk dalam kategori ini yaitu awan Cumulus, awan Stratus, awan
Stratocumulus, dan awan Cumulonimbus.

Awan menurut bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Awan Cumuloformis

Awan yang memiliki bentuk bergumpal-gumpal ssehingga memungkinkan awan ini


memiliki ketinggian dasar yang rendah dan tinggi puncak yang menjulang tinggi.

Gambar awan Cumulus

Gambar awan Cumulonimbus

2. Awan stratoformis

Awan yang berbentuk lembaran atau lapisan yang merata dan cenderung homogen. Awan ini
tidak memiliki tinggi puncak awan karena lapisan atas awan ini sulit diketahui
ketinggiannya akibat terturup lapisan dibawahnya.
Dalam awan-awan konvektif seperti awan cumulonimbus terjadi proses dinamika awan yang
berupa arus updraft dab downdraft yang sering kali membahayakan kegiatan penerbangan,
oleh karena itulah pengamatan tentang adanya awan jenis ini sangat diperlukan.

Kandungan pada awan didominasi uap air dalam keadaan yang jenuh (RH>95%) kecuali
pada awan-awan tinggi dan puncak awan cumulonimbus (berlandasan) yang didominasi oleh
kristal-kristal es.

Gambar awan stratus

8. Presipitasi (Endapan)

Lapisan-lapisan Atmosfer

Gas-gas penyusun atmosfer tidak dapat lepas (meninggalkan) dari bumi karena pengaruh gaya
gravitasi bumi. Karena massa gas-gas tersehut tidak sama, pengaruh gaya gravitasi terhadap gas-
gas dalam atmosfer juga tidak sama. Akibatnya, distribusi gas-gas dalam lltlxosfer juga tidak
sama. Gas yang mempunyai massa besar banyak terdistribusi dekat permukaan bumi, scdangkan
gas ringan banyak terdistribusi jauh dari permukaan bumi. Karena tebalnya (tingginya) lapisan
atmosfer, suhu tiap bagian atmosfer menjadi tidak sama. Berdasarkan kenyataan ini. kita dapat
membagi atnrosfer menjadi beberapa lapisan.
a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang mernpunyai ketinggian sekitar 0 km sampai 10 km.
Hampir 80% massaseluruh gas penyusun atmosfer berada pada lapisan ini. Selain itu. peristiwa-
peristiwa cuaca juga terjadi pada lapisan ini. Makin jauh dari permukaan bumi, suhu udara makin
rendah. Setiap naik 1 km suhu udara turun kira-kira 6,5 oC. Namun, setelah mencapai ketinggian
tertentu (sekitar l0 km), penurunan suhu udara tidak terjadi lagi. Di sinilah batas lapisan
troposfer.
b. Stratosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan troposfer dengan ketinggian sekitar 10 km sampai 50 km. Pada
lapisan ini, suhunya akan naik jika tempatnya makin tinggi. Di bagian atas lapisan stratosfer,
terdapat lapisan ozon (O,). Ozon mempunyai daya serap yang kuat terhadap radiasi sinar
ultraviolet dari rnatahari. Itulah sebabnya, ozon dikatakan perisai makhluk hidup di permukaan
bunri dari radiasi sinar utraviolet.
c. Mesosfer
Mesosfer berada di atas lapisan stratosfer dengan ketinggian sekitar 50 km sampai 80 km. Pada
lapisan ini tidak ada gas yang dapat menahan radiasi sinar matahari. Oleh karena itu, pada
lapisan ini suhu akan makin rendah jika tempatnya makin tinggi. Bahkan, suhu pada lapisan ini
dapat mencapai -140'C.
d. Termosfer
Termosfer adalah lapisan di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 80 km sampai 400 km.
Lapisan ini juga disebut lapisan panas. Disebut demikian karena suhu pada lapisan ini akan naik
jika tempatnya makin tinggi. Pada lapisan ini, gas oksigen banyak menyerap sinar ultraviolet dari
matahari.
e. Ionosfer
Lapisan ionosfer terletak kira-kira 80 km-450 km di atas permukaan bumi. Dalam lapisan ini,
molekul-molekul nitrogen dan oksigen banyak melepaskan elektron setelah menyerap sinar
ultraviolet. Akibatnya, pada lapisan ini banyak terdapat ion-ion positif dan elektron bebas.
Peristiwa seperti ini disebut ionisasi. Pada keadaan tertentu elektron bebas dapat menumbuk ion
positif. Akibat tumbukan tersebut, ion positif berubah menjadi atom netral. Peristiwa seperti ini
disebut rekombinasi. Ionosfer dapat memantulkan gelombang radio. Pemantulan tersebut dapat
berlangsung beberapa kali antara lapisan ionosfer dan permukaan bumi. Akibatnya, gelombang
radio dapat mencapai tempat yang sangat jauh. Itulah sebabnya. kita dapat mendengarkan siaran
radio atau televisi dari pemancar yang letaknya sangat jauh.
f. Eksosfer
lapisan ini merupakan lapisan atmosfer paling luar. Pada lapisan ini hampir tidak ada tekanan
udara. Dengan kata lain, berat udara pada lapisan ini sama dengan nol (tidak ada pengaruh
gravitasi bumi). Akibatnya, molekul-molekul gas pada lapisan ini dapat menunggalkan atmosfer
menuju angkasa luar.

Pemanasan Udara oleh Matahari

Sinar matahari dipancarkan ke segala arah, tetapi hanya sebagian kecil yang sampai ke bumi.
Namun, sinat itu sudah cukup sebagai sumber panas bagi kehidupan di bumi. Sebenarnya, bumi
juga memacarkan panas ke udara. Namun, panas tersebut terlalu kecil dibandingkan panas
matahari.
Sinar matahari yang sampai ke atmosfer, 36 % dipantulkan kembali ke angkasa, 19 % diserap,
dan 45 % sampai ke permukaan bumi. Panas yang sampai ke bumi inilah yang memanasi
daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Panas yang sampai ke permukaan bumi sebagian
besar oleh bumi dan sebagian kecil dipantulkan. Adapun banyaknya sinar matahari yang diserap
oleh permukaan bumi ditentukan oleh empat faktor, yaitu :

1. sifat muka bumi, bagian muka bumi yang lebih gelap mempunyai daya serap lebih besar

2. kemiringan sinar matahari, makin tegak sinar matahari makin banyak sinar yang diserap

3. lama penyinaran, makin lama penyinaran makin banyak sinar yang terserap

4. keadaan awan, makin banyak awan makin sedikit sinar matahari yang sampi ke bumi

sinar matahari yang diserap oleh bumi, hampir semuannya dipancarkan kembali. Adanya
pemacaran kembali inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi stabil. Artinya, bumi
tidak makin panas atau makin dingin. Panas yang dipancarkan kembali oleh bumi merupakan
sumber panas utama atmosfer bagian bawah. Itulah sebabnya, suhu do troposfer makin tinggi
makin rendah.
Cuaca

Cuaca adalah keadaan lapisan udara (tropoefer) di suatu tempat yang tidak luas pada saat tertentu
dan dalam waktu yang tidak terlali lama. Adapaun cuaca rata-rata pada suatu wilayah yang luas
dan dalam waktu yang alam disebut iklim. Cuaca dapat diamati berdasarkan unsur-unsur cuaca.
Unsur-unsur yang dimaksud, antara lain suhu udara, tekanan udara, kelembapadn udara, angin,
awan, dan curah hujan.
a. Suhu Udara
suhu udara diukur dengan termometer. Namun, dapat juga digunakan termometer pencatat
(termograf). Pada termometer pencatat, derajat suhu tercatat secara otomatis setiap pergantian
suhu. Kertas catatannya dinamakan termogram. Dari hasil pencatatan suhu, baik yang
ditunjukkan oleh termometer biasa atau termometer pencatat, ditunjukkan bahwa suhu udara
selalu berubah sepanjang hari. Suhu tertinggi biasanya dicapai pada pukul 13.00 sampai 14.00
(siang), sedangkan suhu terendah dicapai pada pukul 04.00 sampai 05.00 (pagi). Selain itu, juga
dapat ditunjukkan bahwa suhu di setiap tempat tidak sama. b. tekanan udara
Besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara dapat diukur
dengan barometer. Barometer yang seri
Home
Pendidikan
Penjelasan Lengkap Tentang Pengertian, Manfaat dan Lapisan Atmosfer

Penjelasan Lengkap Tentang Pengertian, Manfaat dan


Lapisan Atmosfer
Sel, 13 September 2016 Khair Pendidikan, Sains
Contents [show]

Atmosfer Salah satu cabang ilmu pendidikan yang membahas atmosfer ialah Meteorologi.
Meteorologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari atmosfer atau lapisan udara yang
menyelimuti planet (termasuk bumi).

Pelajaran pokok dalam ilmu meteorologi ialah mempelajari tentang angin, cuaca, gejala
cahaya, endapan air atau uap air yang di udara, suhu atau temperatur udara dan terakhir ialah
tekanan udara.

A. Pengertian Atmosfer
nasa.gov

Definisi atmosfer menurut para ahli bumi atau geografi ialah lapisan udara atau selimut gas
yang menyelubungi planet termasuk planet bumi dimana lapiasa udara tersebut mengandung
4 unsur gas diantaranya gas nitrogen, oksigen, karbondioksida dan argon.

Namun secara harfiah, Atfosmer berasal dari kata Atmos yang artinya uap air (butiran-
butiran air) dan Sphaira yang artinya selimut. Jadi jika digabungkan atmosfer
adalah lapisan gas/uap air yang menyelimuti sebuah planet.

B. Fungsi Lapisan Atmosfer


sains.me

Fungsi dari atmosfer adalah untuk melindungi keempat unsur gas oleh grafitasi bumi dan
mempertahankan serta melindungi dari seruangan luar. Komposisi dari keempat unsur
tersebut ialah nitrogen sebesar 78%, oksigen sebesar 21%, karbondioksida sebesar 0,03%
dan argon sebesar 0,9%.

Kita sederhanakan fungs dari lapisan atmosfer:


1. Pelindung bumi. Apa yang dilindungi? Melindungi agar suhu bumi tetap stabil dan
menjaga agar cuaca dan kelembaban udara di dalam bumi juga tetap stabil.
2. Penyeimbang dan penyeimbang keadaan di dalam dan di luar bumi.
3. Mengurangi rasa panas yang diberikan langsung oleh cahaya matahari.
4. Melindungi bumi dari serangan meteor-meteor atau benda-benda luar angkasa.
5. Menjaga agar grafitasi bumi tetap stabil.

Intinya fungsi atmosfer adalah untuk mengatur proses penerimaan panas yang berasal dari
matahari. Yaitu dengan cara menyerap sinar matahari kemudian memantulkan panas yang
dipancarkan oleh matahari.

Sekitar 34% dari 100% panas matahari yang dipantulkan akan dikembalikan ke angkasa oleh
bantuan dari atmosfer, kumpulan awan dan permukaan bumi. Kemudian sekitar 19% akan
diserap oleh atmosfer dan awan.
Dan sisanya sekitar 47% mencapai permukaan bumi, artinya panas yang sampai ke kulit kita
adalah sudah mengalami penyerapan atau difilterisasi sama atmosfer dan awan.

Selain dari keempat unsur gas tersebut ada unsur lain yang menyelimuti atmosfer bumi
diantaranya uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen dan ozon.

Perlu diketahui bahwa lapisan atmosfer dikelilingi oleh lapisan yang sangat tebal, sangking
tebalnya jarak lapisan tersebut bisa mencapai ribuan bahkan puluh ribuan kilometer dari
planet ke luar angkasa.

Lapisan atmosfer planet bumi sendiri memiliki ketebalan sekitar 1000 kilo meter dari
permuakaan atau dasar bumi dan bermassa 59 x 1014 ton.

Untuk dapat mengetahui jarak antara lapisan atmosfer dengan permukaan bumi
mengggunakan radiosonde, ini khusus untuk jarak 30 km kebawah.

Namun untuk pengukuran diatas 30 km 90 km hanya bisa menggunakan roket. Dan untuk
pengukuran diatas 90 km menggunakan satelit.

Salah satu cabang ilmu yang membahas atmosfer ialah Meteorologi. Meteorologi
merupakan cabang ilmu yang mempeljari atmosfer atau lapisan udara yang menyelimuti
planet (termasuk bumi).

Pelajaran pokok dalam ilmu meteorologi ialah mempelajari tentang angin, cuaca, gejala
cahaya, endapan air atau uap air yang di udara, suhu atau temperatur udara dan terakhir ialah
tekanan udara.

C. Komposisi Atmosfer
belajargeodenganhendri.wordpress.com

Seperti yang telah disinggung diatas bahwa atmosfer terdiri dari beberapa komposisi.
Berikut penjelasannya:

Oksigen (O2) Kadar oksigen dalam atmosfer 20,95 %. Seperti yang sudah
diketahui bahwa oksigen berfungsi untuk mengubah bahan/zat makanan
yang diolah/masuk ke dalam tubuh menjadi energi. Oksigen berasal dari
pepohonan. Oleh karena itu kehadiran pepohonan sangat membantu
memlihara lapisan ozon. sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk
mengubah zat makanan menjadi energi hidup.

Karbondioksida (CO2) kadar karbondioksida di dalam bumi adalah


0,034%. Ini adalah angka yang sedikit, namun karbondioksida dapat
dihasilkan dari pembakaran lahan, pernapasan manusia dan hewan dan
energi yang dibutuhkan tanaman.Salah satu dampak dari has karbondioksida
adalah dapat menimbulkan efek rumah kaca terhadap radaisi gelombnag
elektromagnetik. Dengan begitu jangan heran jika kenaikan atau semakin
banyaknya karbondioksida akan menyebabkan kenaikan suhu pada
permukaan bumi.

Nitrogen (N2) merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam


atmosfer bumi. Ada sekitar 78,08%. Kehadiran nitrogen sangat dibutuhkan
oleh senyawa organik jadi meskipun begitu nirogen tidak langsung
membentuk sennyawa baru dengan unsur lain.

Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) merupakan unsur
gas mulia. Kenapa? karena keempat unsur ini tidak mudah bergabung
dengan unsur lain sehingga akan sulit membentuk senyawa yang lain.

Helium (He) dan hidrogen (H2) sangat jarang di udara kecuali pada
paras yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk
mengisi balon meteorologi.

Ozon (O3) adalah bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif
menyerap radiasi ultra violet dimana radiasi ini mempunyai energi yang
sangat besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Ozon hanya dapat
dijangkau pada ketinggian antara 20 km 30 km.

Uap air (H2O) yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari
laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting
dalam proses cuaca atau iklim, karena dapar berubah fase.

D. Lapisan-lapisan Atmosfer dan Fungsinya


nasa.gov

Ada 4 lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Diantaranya troposfer, staratosfer, mesosfer,
termosfer, ionosfer dan eksosfer. Dari keenam lapisan atmosfer ini memiliki ciri-ciri dan
fungsi serta jarak yang berbeda antara satu lainnya. Berikut penjelasannya.

Baca juga:
Penjelasan Lengkap tentang Macam-macam Cuaca dan Iklim
Macam-macam Ekosistem Lengkap dengan Gambar

1. Lapisan Troposfer
scied.ucar.edu

Troposfer adalah Manusia pada lapisan traposfer masih memungkinkan untuk bernapas.
Sehingga tidak heran kita lihat para pendaki gunung masih bisa bertahan pada lapisan ini.
Namun bisa menyebabkan rasa lelah dan keringat dingin.

Fenomena alam seperti perubahan cuaca dan iklim terjadi pada lapisan ini. Lapisa troposfer
mengandung 2 senyawa kimia, yaitu karbondioksida dan uap air, 2 senyawa ini yang paling
banyak ditemukan dibandingkan dengan lapisan lain.

Lapisan troposfer terletak pada ketinggian 0 sampai 12 kilo meter diatas permukaan bumi.
Troposfer merupakan lapisan paling dasar yang dekat dengan bumi maka dari troposfer
berfungsi menjaga kestabilan udara di bumi. Beberapa kegunaan dari lapisan ini adalah :

1.1 Munculnya Berbagai Fenomena Alam


Ada beberapa fenomena alam yang dapat terjadi pada lapisan troposfer diantaranya adalah
terjadinya angin yang sangat kencang, disusul dengan hujan deras dan petir yang silih
berganti yang dimana awalnya ditandai dengan awan yang tebal. Manusia pada dasarnya
hidup pada lapisan ini.
media.tumblr.com

1.2 Lapisan Pembatas (Tropopause)


Setelah lapisan troposfer, terdapat lapisan penyeimbang yang menghubungkan dengan
lapisan atmosfer dalam tingkat lebih tinggi. Lapisan pembatas atau tropopause ini termasuk
lapisan atmosfer yang dinilai konstan.

Artinya pada lapisan pembatas ini segala unsur oksigen maupun karbondioksida sudah tidak
ada. Sehingga dengan begitu makhluk hidup termasuk manusia tidak akan hidup maupun
mampu untuk tinggal lama.

1.3 Suhu Pada Lapisan yang Berbeda-beda


Bentuk bumi yang bulat, namun letaknya yang mirip dengan orang ruku juga menyebabkan
tingkat tingginya lapisan juga berbeda beda.

Misalnya seperti jarak permukaan bumi dengan daerah kutub, yakni hanya setinggi kurang
lebih 8 kilo meter dengan suhu kelembaban udara kurang lebih -46 celcius.
Lain lagi didaerah yang beriklim sedang memiliki jarak dengan troposfer sebesar 11 kilo
meter dengan suhu -50 celcius. Lain lagi dengan daerah yang berada di kawasan garis
khayal ekuator atau khatulistiwa memiliki ketinggian sekitar 16 kilo meter dengan suhu
kurang lebih -50 celcius.

1.4 Keadaan Suhu Lapisan Troposfer


Sebagaimana manfaat dari troposfer adalah menyeimbangkan suhu dan udara, namun pada
lapisan troposfer tidak bisa menyeimbangkan suhu atau temperatur.

Maka dari itu kita saksikan bahwa adanya perbedaan suhu antara tempat satu dengan
lainnya.

Artikel terkait :
Fakta Ilmiah Tentang Proses Terjadinya Pelangi
Dampak dan Cara Terbaik Penanggulangan Hujan Asam
Fakta Mengejutkan: Danau Tiberias Mengering Tanda Kemunculan Dajjal Semakin Dekat

Contohnya saja jika kita berada di posisi yang tinggi secara otomatis akan merasakan
temperatur yang dingin, sedangkan kalau kita berada di bawah akan merasa temperatur yang
panas. Perlu diketahui setiap lapisan pada atmosfer mememiliki sub/bagian lapisan khusus
diantaranya:

Lapisan dengan jarak 0-1 kilo meter diatas permukaan bumi disebut lapisan
planet air.

Lapisan dengan jarak 1 8 kilo meter disebut lapisan konveksi (perputaran


udara).

Lapisan dengan jarak 8 12 kilo meter disebut dengan lapisan tropopause.


Pada lapisan ini udara tidak akan ditemukan.

2. Lapisan Stratosfer
scied.ucar.edu

Statosfer adalah Lapisan yang bersuhu dingin dan hanya ditempai oleh ozon. Lapisan
statosfer berfungsi sebagai pelindung dari gelombang radiasi ultraviolet yang sangat
membahayakan jika terkena kulit manusia.

Lapisan ozon akan menipis jika aktifitas di dunia banyak melakukan pengrusakan seperti
penebangan pohon secara massif. Lapisan yang berada di atas sub lapisan tropopause,
troposfer. Beberapa karakteristik lapisan ini adalah :
2.1 Tempat Lapisan O3 (Ozon)

benjerry.com

Banyak dari kita tidak begitu menyadari bahwa lapisan ozon yang kita kenal merupakan
sub/bagian dari lapisan stratosfer. Lapisan ozon tereltak pada jarak 35 kilo meter diatas
permukaan bumi.

Perbedaan temperatur akan mulai tampak pada lapisan ini contohnya saja perbedaan
tekanan, udara dan suhu. lapisan ini mempunyai pengaruh yang sangat penting, kenapa?
Karena pada lapisan ini cahaya dari matahari tidak akan langsung masuk permukaan bumi,
melainkan akan diserap.

Seperti pada kasus yang ada pada akhir akhir ini sebagai bentuk akibat dari global warming,
bahwa lapisan ozon di khawatirkan bolong. Sinar ultraviolet yang masuk melalui celah
tersebut, mampu meningkatkan resiko kanker kulit serta penyakit berbahaya lain.

2.2 Lapisan Pembatas Stratopause


Sama seperti pada lapisan troposfer, stratosper juga memiliki lapisan pembatas. Pada lapisan
ini suhu relatif stabil, yaotu kisaran suhu 5C. Sub/bagian Stratosfer adalah sebagai berikut:

1. Lapisan isotherm

2. Lapisan panas
3. Lapisan campuran teratas

3. Lapisan Mesosfer

scied.ucar.edu

Mesosfer adalah lapisan pada ketinggin 50 kilo meter sampai dengan 75 kilo meter diatas
permukaan bumi. Lapisan ketiga dari atmosfer ini terjadi penurun suhu yang cukup
signifikan setiap bertambahnya ketinggian.

Suhu pada lapisan mesosfer bisa mencapai 0,4C setiap pada ketinggian 100 meter. Jika
anda bertanya kenapa meteor yang sangat besar dapat hancur sebelum masuk ke bumi?

Alasannya adalah pada lapisan mesosfer setiap benda luar angkasa yang masuk akan dibakar
dan diurai menjadi debu. Karena pada lapisan ini pada ketinggian terendah mesosfer suhu
berkisar 10C dan jarak tertinggi bersuhu -120C.

Apa saja ciri-ciri dari lapisan mesosfer? Mesosfer memiliki ciri-ciri ketinggian lapisan
antara 50 kilo meter sampai 75 kilo meter. Dan pada lapisan ini suhu tidak stabil, setiap jarak
100 meter maka suhu akan berkurang 0,4C.
Apa saja yang menjadi karakteristik lapisan mesosfer? Berikut penjelasannya:

3.1 Pelindung Bumi dari Benda Luar Angkasa


Bagaimana cara lapisan mesosfer melindungi bumi dari luar angkasa? Caranya adalah
dengan memanfaatkan ketidakstabilan suhu pada tiap 100 meter. Sehingga bagi benda luar
angkasa yang hendak masuk akan menjadi hangus dan bahkan menjadi debu sebelum
sampai ke bumi.

3.2 Perubahan Cuaca dan Suhu

edf.org

Di nilai cukup ekstrim keadaan suhu dan cuacanya, yakni berkisar antara 10C dan jarak
tertinggi bersuhu -120C.

3.3 Lapisan Pembatas Mesopause


Sama seperti 2 lapisan sebelumnya lapisan mesosfer berbatasan langsung dengan termosfer.
Artinya pada lapisan ini sama sekali tidak ada udara.

Bagian mesosfer yang berbatasan langsung dengan termosfer adalah lapisan mesopause atau
bisa juga disebut lapisan peralihan.

4. Lapisan Termosfer (Ionosfer)


cgc.nplindia.org

Termosfer adalah lapisan dimana terjadinya ionisasi partikel-partikel sehingga akan


memberikan efek pada perambatan atau pemantulan gelombang radio, baik itu gelombang
radio dengan frekuensi rendah maupun tinggi.

Lapisan termosfer terletak pada ketinggian 80 kilo meter sampai 100 kilo meter. Setelah
adanya lapisan mesosfer, terdapat lapisan yang lebih jauh dari mesosfer.

Tahukah anda tentang aurora? Nah, pada lapisan termosfer aurora dapat terbentuk. Berikut
penjelasannya:
4.1 Muncul Aurora

pixabay.com

Lapisan termosfer juga disebut dengan ionosfer. Ini disebabkaan adanya proses ionisasi pada
partikel ataupun molekul.

Adanya proses ionisasi sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai reaksi penambahan dan
pengurangan elektron yang nantinya akan menghasilkan cahaya berwarna-warni yang indah.
Cahaya ini disebut dengan sebutan aurora.

4.2 Perubahan Suhu


Perubahan suhu pada lapisan termosfer adalah berkisar antara 40C sampai dengan 1232C.

4.3 Bermuatan Listrik


Lapisan ionosfer terjadi banyak sekali proses ionisasi. Hal ini menyebabkan lapisan ini
bermuatan listrik akibat adanya proses dan kegiatan ionisasi.
broadcast.homestead.com

4.4 Tempat Pemantulan Gelombang Radio


Banyak perusahan media televisi maupun radio memanfaat lapisan ini untuk pemantulan
gelombang radio. Pada lapisan ini terpantul gelombang radio panjang maupun pendek yang
mana berada pada sub lapisan Kennelly dan Appleton.

4.5 Sub/Bagian Lapisan Ionosfer:

1. Lapisan Kennelly Heavyside atau di kenal dengan lapisan E yang berada pada
ketinggian 100 kilo meter sampai dengan 200 kilo meter dari permukaan
bumi

2. Lapisan Appleton atau biasa di kenal dengan lapisan F yang berada pada
jarak 200 kilo meter sampai dengan 400 kilo meter dari permukaan bumi

3. Lapisan Atom yang berada pada jarak 400 kilo meter sampai dengan 800 kilo
meter.

5. Lapisan Eksosfer
s-media-cache-ak0.pinimg.com

Eksosfer adalah lapisan terakhir yang menyelimuti bumi dengan jarak diats 800 kilo
meter sampai dengan 3260 kilo meter.

Apa saja yang terjadi pada lapisan eksosfer? Pada lapisan ini terjadi berbagai interaksi antara
gas yang ada di luar angkasa.

Kekuatan atau gaya tarik bumi pada lapisan eksosfer rendah karena jaraknya yang cukup
jauh dari permukaan bumi. Inilah sebabnya kenapa pengaruh gaya berat pada lapisan ini
sangat kecil.

Karena pada lapisan eksofer mulai terjadinya interaksi yang sangat keras dengan susunan
gas-gas yang ada di luar angkasa.

Sangat sedikit ditemukan gas pada lapisan eksosfer. Sehingga munculnya cahaya redup pada
lapisan u=ini disebabkan karena unsusr hidrogen sanagt sedikit. Cahaya redup ini dikenal
dengan cahaya zodiakal dan gegenscherin.
Cahaya redup yang muncul ini pada dasarnya adalah hasil refleksi dari cahaya matahari
yang mana kemudian dipantulkan oleh partikel debu meteoritik dan tidak terhitung
jumlahnya. Perlu diketahui lapisan eksosfer merupakan lapisan paling panas daripada 4
lapisan lainnya.

Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini
sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.

6. Apa Fungsi Lapisan Ozon?

esrl.noaa.gov

Lapisan ozon adalah lapisan gas O3 yang berada pada tingkatan stratosfer yang secara
alami menyelimuti atau melindungi permukaan bumi sinar atau radiasi ultraviolet yang
berasasal dari matahari.
Ozon yang berada pada lapisan troposfer bisa membawa dampak negative. Hal ini
disebabkan dapat membentuk kabut asap yang sangat berbahaya bahkan bersifat beracun.

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang indsutri yang menghasilkan gas ozon dan
melepaskannya ke udara sehingga dengan begitu dapat mencemari lingkungan.

Namun karena jumlah ozon ini hanya 90% dari total ozon yang ada di Bumi dan terletak
apda ketinggian 20 km maka dapat dijadikan tameng yang sering disebut oleh kalangan ahli
bumi yaitu staratospheric ozone.

Tahukah kamu, apa fungsi dari lapisan ozon? Ada sebanyak 3 fungsi lapisan ozon
diantaranya adalah:

1. Menyerap setiap radiasi atau sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan


bumi.

2. Melindungi bumi dari benda luar angksa semisal meteor yang akan jatuh ke
bumi.

3. Menetralkan atau menstabilakan suhu di permukaan bumi sehingga global


warming dapat diatasi.

Lapisan ozon sangat penting bagi makhluk yang ada di bumi. Karena lapisan ozon
melindungi bumi dari sinar atau radiaso ultraviolet atau disingkat UV-B yang sangat
berbahaya bagi makhluk yang ada di bumi.

Panjang gelombang UV-B yaitu pada kisaran 280-315 nano meter, sebagian dari panjang
gelombang ini diserap oleh ozon. Sehingga dengan demikian hanya sedikit yang mencapai
ke permukaan bumi.

Apabila radiasi yang masuk ke bumi tanpa diserap oleh lapisan ozon maka akan
menyebabkan terkena kanker kulit, katarak dan dapat mengurangi sistem imun tubuh
manusia.

Selain itu pancaran atau paparan UV-B mampu juga merusak kehidupan tanaman, organisme
eukariotik atau sel satu dan tatanan ekosistem perairan.

Berbeda halnya paparan ultraviolet yang dengan panjang gelommbang 315-400 nano meter
yang kita singkat dengan UV-A, maka pancaran ini tidak diserap oleh lapisan ozon.

Karena pada panjang gelombang tersebut dariasi UV-A sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup makhluk yang ada di bumi. Inilah kenapa lapisan ozon itu sangat
penting.
Karena lapsian ozon mampu menyerap sinar ultraviolet dari matahari untuk melindungi
radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi.

6.1 Apa Penyebab dan Dampak yang Terjadi dari Penipisan Lapisan
Ozon?

karangploso.jatim.bmkg.go.id

Kekhawatiran para ilmuwan terbukti dengan ditemukannya salah satu penyebab menipisnya
lapisan ozon yaitu adanya senyawa CFC atau kloro fluoro karbon yang mana biasa
digunakan oleh pendingin dan gas pendorong spray aerosol.

Apabila senyawa ini dilepas ke udara maka senyawa tersbut akan dipecah oleh sinar
matahari yang akan menyebabkan molekul klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molek-
molekul ozon (O3).
Setiap satu molekul CFC mampu memecah dan menghancurkan hingga seratus ribu
(100.000) molekul ozon. Sehingga, apabila ini terus terjadi, maka lapisan ozon akan terus
menipis bahkan bisa sampai berlubang.

Begitu berbahayanya lapisan ozon ini, sehingga para ilmuwan terus mengkampanyekan agar
penggunaan CFC dikurangi dan penanaman hutan terus ditingkatkan.

Apabila lapisan ozon menipis maka akan berdampak pada lemahnya penyerapan sinar UV-B
yang masuk ke permukaan bumi. Radiasi dari UV-B ini yang kemudian akan membuat efek
pada kesehatan manusia.

Tidak hanya berdampak pada manusia, namun seluruh tatanan ekosistem juga berpengaruh
diantaranya kehidupan laut jadi tidak stabil, dapat mengurangi hasil pertanian dan hutan.

Efek yang paling berbahanya bagi manusia yaitu peningkatan penyakit kulit dan dapat
merusak mata sehingga timbul penyakit kataraks dan dapat paling besarnya dapat
melemahkan sistem imunisasi tubuh manusia.

Dampak yang terjadi bagi pernian diantaranya dapat memusnahkan hasil tanaman utama
dunia. Tanaman akan mengalami penurunan produktifitas yang ditandai dengan
mengkerdilnya bentuk tanaman.

Dampak dari perairan, dapat membunuh secara tidak langsung anak ikan, kepiting dan
udang yang ada di lautan. Dan akan mengurangi salah satu sumber makanan hewan yakni
plankton.

Selain gas CFC, efek rumah kaca juga sebagai penyebab menipisnya lapisan ozon. Dengan
begitu banyaknya dampak dari menipis lapisan ozon, maka menyebabkan organisasi dunia
mengambil langkah dan membentuk suatu badan bernama UNEP (United Nation
Enviroment Programme).

Badan ini merupakan badan di bawah naungan PBB yang bergedak dibidang program
perlindungan lingkungan dan alam. Dengan mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh
menipisnya lapisa ozon.

Maka kita diharakan dapat menjaga dan memelihara bumi dengan mengurangi penggunaan
CFC dan efek rumah kaca.

E. Klasifikasi Struktur Lapisan Bumi


berkahkhair.com

Agar dapat memahami lebih jauh tentang atmosfer, maka ada baiknya juga kami disini
menjelaskan tentang bumi. Apa itu bumi?

Bumi adalah salah satu dari planet dalam tata surya yang terletak di galaksi bima sakti atau
the Milk Ways atau kabut putih.

Dalam hal ini bumi menduduki peringkat ketiga dari matahari. Namun perlu diketahui ada
200 milyar lebih bintang yang terdapat pada galaksi bima sakti. Dan juga galaksi di luar
angkasanya jumlahnya sangat banyak.
Suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang kejadian, struktur dan komposisi batuan kulit
bumi adalah ilmu geofisika. Dalam ilmu ini menyatakan bahwa unsur bumi telah berusia
lebih kurang 4700 yang dimulai dari proses pendinginan hingga sampai mengalami
pembekuan.

Dan bumi terus mengalami rotasi pada porosnya selama 24 jam dan mengalami revolusi
yakni mengelilingi matahari selama 365 hari lebih 4 jam 48 menit dalam satu tahun.

slideplayer.info

Kemudian ada juga ahli geologi mengklasifikasi bumi berdasarkan strukturnya. Mereka
berargumen berdasarkan massa gas yang lambat laun akan mengalami proses pendinginan
sehingga lama-kelamaan mengeras.
Pada proses pendinginan ini telah berlangsung selama jutaan tahun. Sehingga zat pembentuk
bumi yakni yang terdiri dari sifat kimia dan fisika sudah memisahkan diri.

Sifat Fisik Bumi inilah yang akan kita bahas lebih lanjut di bab ini. Dari hasil penelitian
ahli geologi menyebutkan planet bumi terdiri 3 struktur lapisan yaitu dari kerak bumi,
selimut bumi dan inti bumi.

1. Kerak Bumi atau Crash

berkahkhair.com

Kerak Bumi atau Crash adalah bagian dari lapisan bumi yang terletak di luar permukaan
bumi. Ketebalan lapisan ini yakni mencapai 70 km.

Diteliti oleh para ahli geofisik bahwa lapisan ini terdiri dari berbagai jenis bebatuan dan
masam. Dan juga pada lapisan iniilah manusia dan makhluk hidup lainnya tinggal.

Apabila kita tinjau lebih dalam lagi maka suhu di bagian paling dalam kerak bumi bisa
mencapai 1.100 derajat celcius. Dan lapisan bumi yang terletak jauh 100 km di bawah kerak
bumi dinamakan litosfer.

Susunan kerak bumi terdiri 2 jenis material yaitu feldfar dan mineral silikat. Lalu tanah yang
kita duduki sekarang adalah lapisan bagian kerak bumi yang berada di daerah daratan.
Tanah yang sekarang kita tempati terdiri dari berbagai jenis material padat yang telah
ditimpa olehcuaca dan banyak mengandung zat organik merupakan berasal dari pembusukan
dari makhluk hidup pada zaman purba.

2. Selubung atau Selimut Bumi (Mantle)

pnas.org

Ahli geofisik sepakat menyebutkan selimut bumi dengan sebutan astenosfer. Dimanakah
lapisan ini berada? Mereka menjawab, lapisan ini tereletak di bawah kerak bumi.

Ketebalan astenosfer bisa mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan bebatuan padat yang
terdiri dari bebbagai jenis bahan yang mempunyai kandunga cairan, padatan ataupun gas
dengan suhu yang sangat tinggi.

Lapisan ini memiliki suhu yang sangat tinggi yakni mencapai 3.000 derajat celcius. Fungsi
dari selimut bumi ini adalah melindungi inti bumi. Adapaun komposisinya terdiri dari satu
jenis unsur yaitu magnesium.

Namun perlu kami informasikan juga mantel bumi ini terdiri dari 2 lapisan yakni. Lapsian
mantel atas yang mempunyai sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman bisa
mencapai 400 km dan lapisan mantel bawah yan hanya bersifat padat dengan kedalam
hingga 2.900 km.
3. Inti Bumi atau Core

wmur.com

Inti Bumi atau Core adalah bagian dari struktur lapisan bumi yang terdiri dari berbagai
material cair dengan unsur penyusunnya adalah logam besi 90%, nikel 8% dan berbagai
jenis material lainnya sampai kedalaman 2900-5200 km.

lapisan inti bumi dibagi menjadi dua yakni lapisan initi luar atau disebut outer core dan
lapisan inti dalam yang disebut inner core

Kedua lapisan ini memiliki ketebal yang jauh berbeda seperti lapisan inti luar yang memiliki
ketebalan bisa mencapai 2000 km dan lapisan inti dalam yang memiliki ketebalan 2700 km.

Suhu di masing-masing inti juga berbeda. Seperti halnya suhu inti luar yaitu bisa mencapai
2200 derajat celsius dan 4700 derajat celsius untuk lapisan inti dalam.

Ahli geofisika menyebutkan susunan material inti bumi memiliki berat jenis yang sama
dengan berat jenis dari meteorit logam yang terdiri dari 2 unsur yaitu besi dan nikel.
Sehingga dengan begitu para ahli sangat yakin bahwa material penyusun bumi yaitu dari dua
senyawa kimia besi dan nikel. Oleh karena itu dengan dua senyawa yang kita sebutkan tadi
menyimpulkan karaktersitik lapisan bumi memiliki sifat yang keras dan pejal.

Dan juga diselubungi oleh lapisan cair yang kental. Sama halnya dengan bagian luar ataupun
atasnya yang berupa lapisan litosfer yang memiliki sifat keras dan pejal.

Sifat Kimia Bumi terdiri dari empat bagian. Pertama bagian padat yang terdiri dari berbagai
jenis tanah dan bebatuan atau disebut litosfer. Kedua bagian yang terdiri dari berbagai jenis
ekositem perairan seperti danau, sungai dan laut disebut hidrosfer.

Ketiga bagian yaang terdiri dari udara dan menyelimuti seluruh permukaan bumi disebut
atmosfer. Dan yang keempat bagian yang ditempati oleh makhluk hidup dan organisme
lainnya disebut biosfer.

Namun pada kesempatan kali ini kami cukup menjelaskan dua bagain sifat kimi abumi yaitu
atmosfer dan hisrosfer. Karena dua lapisan inilah yang cukup berperan dalam
keberlangsungan kehidupan makhluk dibumi.

Pertama, atmosfer seperti yang telah kami beritakan diatas bawhwa peran atmosfer itu
sangat banyak salah satunya adalah tempat lapisan ozon berada. Kedua, hidrosfer yang
meliputi dan mengelilingi seluruh wilayah perairan di permukaan bumi.
berkahkhair.com

Yakni meliputi samudra, danau, mata air, hujan dan laut. Jadi tidak heran kita menyebutkan
bumi dilapisi oleh lapisan hidrosfer. Karena 3/4 bagian bumi ditutupi oleh air.

Sikus air di dalam bumi berada di lingkaran hidrologi. Yaitu dimulai dari air yang jatuh ke
bumi melalui hujan lalu kemudian jatuh ke samudera dan samdera. Selanjutnya mengalir ke
sungai dan kembali lagi ke atmosfer.

Air menurut ahli geologi dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

Air yang berada di permukaan bumi. Seperti air laut, sungai, danau,
samudera, rawa, es dan gletser yang ada di kutub.

Air yang berada di udara. Seperti uap air, kabut dan berbagai jenis awan.

Air yang berada di tanah. Seperti air mat aair, air kapiler, artois dan geiser.
Unik dan sungguh luar biasanya komposisi air yang ada di permukaan bumi tidak bertambah
dan juga tidak berkurang. Akan tetapi wujud dan tempatnya mengalami perubahan.

Perubahan wujud inilah yang kemudian membentuk suatu siklus yang disebut dengan
hidrologi. Apa itu siklus hidrologi?

Siklus hidrologi adalah proses perputaran air yang dimulai dari uap hingga menjadi awan
dan apabila awan sudah mengalami proses titik jenuh maka akan jatuh membentuk air hujan
lalu begitu seterusnya.

Perubahan bentuk dari siklus air yakni ada tiga yaitu padat, cair dan gas. Kesemuanya ini
berputar berdasarkan siklus tadi.

You might also like