You are on page 1of 5

Makalah Tentang PEMERKOSAAN

Disusun Oleh :
1. Cindy Nisfil Laili (02)
2. Dani Fattahu Rohman (03)
3. Dewi Rakmawati (04)
4. Indriani (09)
5. Irfan Saifudin (10)
6. Izzatul Corry Hafidah (11)
7. Lailatul Elfiyah (13)
8. Miko Ashar Maulana (15)
9. Rina Purna Lestari (28)
10. Rudi Suryo Wijoyo (30)
11. M. Fajar Setiawan (35)
12. Lusi Styani (36)

Kelas : X IPA 1

Di susun guna memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

SMA AL ISLAMIYAH

Jl. Putat Utara No. 25 Telp. (031) 8945351

TANGGULANGIN SIDOARJO 61272


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah
memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya.
Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang
membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang
baik
.
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini . Makalah ini
merupakan pengetahuan tentang PEMERKOSAAN , semua ini dirangkum dalam
makalah ini , agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan
lebih singkat dan akurat .

Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas
materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut .Selanjutnya, Pembaca akan
masuk pada inti pembahasaan dan diakhiri dengan kesimpulan, dan saran makalah ini.
Diharapkan pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang
PEMERKOSAAN. Akhirnya, kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna untuk menjadi lebih
sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk
membagikannya kepada kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi anda semua. Terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sidoarjo , 13 Januari 2017


Definisi
Organisasi Kesehatan Dunia mengartikan pemerkosaan sebagai "penetrasi vagina atau anus
dengan menggunakan penis, anggota-anggota tubuh lain atau suatu benda bahkan jika
dangkal dengan cara pemaksaan baik fisik atau non-fisik.

Penyebab Terjadinya Pemerkosaan

1. Seductive Rape, Pemerkosaan terjadi karena pelaku merasa terangsang nafsu birahinya dan biasanya
pemerkosaaan ini terjadi pada mereka yang sudah saling mengenal. Contohnya pemerkosaan oleh pacar,
keluarga, teman atau orang-orang terdekat lainnya.
2. Sadistic Rape, pemerkosaan yang dilakukan secara sadis, yang mana si pelaku akan merasa
mendapatkan kepuasan seksual bukan karena bersetubuh. namun mendapatkan kepuasan dari cara
penyiksaan terhadap korban yang tidak didapatkan dalam hubungan seksual secara normal
3. Anger rape , Pemerkosaan yang dilakukan untuk mengungkapkan rasa marahnya pada korban.
Kepuasan seksual bukan tujuan utama yang diharapkan pelaku. namun sekedar untuk melampiaskan rasa
marahnya pada korban.
4. Domination Rape ,Pemerkosaan ini hanya ingin menunjukan dominasinya pada korban dan pelaku
hanya ingin menguasai korban secara seksual. misalnya pemerkosaan majikan terhadap pembantunya.
5. Exploitation Rape, pemerkosaan yang terjadi karena ada rasa ketergantungan korban terhadap pelaku
baik secara ekonomi maupun sosial. Dan biasa kasus ini terjadi tanpa adanya kekerasan oleh pelaku
terhadap korban. contohnya atasan terhadap bawahanya, majikan terhadap pembantunya.
Hukum Tentang Pemerkosaan :

Pasal285KUHP:
Barangsiapa,
dengankekerasanatauancamankekerasan,
memaksaseorangwanitabersetubuhdengandia,
diluarperkawinan,
dengankekerasanatauancamankekerasan
SR.Sianturi,SH(TindakPidanadiKUHPBerikutUraiannya),AlumniAHAEMPETEHAEM

Jakarta,cet.ke2,1989,Hal.23181.
Yang dimaksud dengankekerasanadalah setiap perbuatan dengan menggunakan tenaga terhadap

orangataubarangyangdapatmendatangkankerugianbagisiterancamataumengagetkanyangdikerasi.
Mengenaiperluasannya,termuatdalampasal89KUHPyangberbunyi:membuatorangpingsanatau
tidakberdayadisamakandenganmenggunakankekerasan.Suatucontohtentangkekerasanantaralain
ialahmenarikdansembarimeluncurkancelanawanita,kemudianwanitatersebutdibantingketanah,
tangannyadipegangkuatkuat,dagunyaditekanlaludimasukkankemaluansipriatersebut.
Yangdimaksuddenganancamankekerasanadalahmembuatseseorangyangdiancamituketakutan

karenakarenaadasesuatuyangakanmerugikandirinyadengankekerasan.Ancamaninidapatberupa
penembakankeatas,menodongkansenjatatajam,sampaidengansuatutindakanyanglebihsopan,
misalnya dengan suatu seruan dengan mengutarakan akibatakibat yang merugikan jika tidak
dilaksanakan.
Yangdimaksuddenganmemaksaadalahsuatutindakanyangmemojokkanseseoranghinggatiada

pilihanyanglebihwajarbaginyaselaindaripadamengikutikehendakdarisipemaksa.Denganperkataan
laintanpatindakansipemaksaitusiterpaksatidakakanmelakukanataumelalaikansesuatusesuaidengan
kehendaksipemaksa.Dalamhalinitidakdiharuskanbagisiterpaksauntukmengambilresikoyangsangat
merugikannya, misalnya lebih baik mati atau lukaluka / kesakitan daripada mengikuti kehendak
sipemaksa. Di sini harus dinilai secara kasuistis kewajarannya. Pemaksaan pada dasarnya dibarengi
dengankekerasanatauancamankekerasan.Dapatjugapemaksaandibarengkandenganancamanakan
membukarahasiasiterpaksaataumenyingkirkansiterpaksadanlainsebagainya.Pokoknyaakibatdari
pemaksaanitujikatidakdilakukanadalahsesuatuyangmerugikansiterpaksa.Dalampasaliniyang
ditentukanhanyalahpemaksaandengankekerasanatauancamankekerasan.Sukardapatditerimaadanya
pemaksaandenganpemberianupahatauhalhalyangakanmenguntungkansiterpaksa.Dalamhalyang
terakhiriniistilahnyaadalahmembujuk,menggerakkan,menganjurkandanlainsebagainya.

Contoh Kasus

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang siswi sekolah menengah kejuruan di Cipinang Besar Selatan,
Jakarta Timur, mengaku telah menjadi korban pemerkosaan oleh tiga pelajar. Perbuatan bejat
itu dilakukan di tempat kos salah satu pelaku. Korban mengatakan tubuhnya diikat dengan tali
sepatu dan mulutnya disumpal dengan baju.

Hediyan Saksono, pengacara korban, mengatakan satu pelaku adalah T, 19 tahun, bekas pacar
korban. T tercatat sebagai pelajar di sekolah yang berbeda dengan korban. "Tapi sekolahnya
masih satu yayasan dengan sekolah korban," kata Hediyan, Jumat, 13 Desember 2013.

Pada 24 Agustus 2013, korban bertemu dengan T di lingkungan sekolah. Korban diajak ke
naik ke lantai 7 untuk membicarakan sesuatu. Namun, di sebuah ruangan kosong, korban
dipaksa untuk melayani nafsu bejat pelaku. Korban tidak kuasa melawan. "Pelaku tetap
menyetubuhi korban padahal saat itu korban sedang menstruasi," ujar Hediyan.

Korban menutup rapat kejadian itu karena takut dengan ancaman pelaku. Pelaku sendiri berniat
mengulangi perbuatannya setelah aksi pertamanya berhasil membuat korban bungkam. Pada
28 September lalu, pelaku membujuk korban untuk main ke tempat kosnya. Di sanalah pelaku
kembali memaksa korban untuk berhubungan badan. Lagi-lagi korban tak kuasa menolak.

Saat pelaku tengah meniduri korban, datang dua teman pelaku A, 18 tahun, dan P, 18
tahun. Mereka mengancam akan mengarak korban dan pelaku dalam kondisi bugil.
Ancaman itu tidak dilakukan karena T mengizinkan dua temannya untuk menyetubuhi
korban. "Mulut korban disumpal dengan baju dan anggota badannya diikat tali sepatu,
lalu diperkosa secara bergiliran sampai jam sepuluh malam," ucap Hediyan.

Setelah kejadian itu, korban mengigau saat tidur. Ibunya menjadi curiga. Apalagi korban
juga tidak datang bulan. Sang ibu akhirnya memeriksakan korban ke dokter. Ternyata
korban telah hamil. "Ibu korban pun lantas melaporkan kejadian tersebut ke Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur, 17 November lalu," ujar Hediyan.

Polisi kemudian menangkap T, A, dan P, kemudian menetapkan mereka sebagai tersangka.


Mereka diancam Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan kurungan penjara
maksimal 15 tahun.

Kesimpulan

Perkosaan adalah hubungan seksual tanpa kehendak bersama, yang dipaksakan oleh satu
pihak kepada pihak lain,yang juga dapat merupakan tindak pseudo seksual yaitu perilaku
seksual yang tidak selalu di motivasi dorongan seksual sebagai motivasi primer, melainkan
berhubungan dengan penguasaan dan dominan, agresi dan perendahan pada satu pihak
(korban) oleh pihak lainnya(pelaku).
Jenis perkosaan ada 2 yaitu :
1. Perkosaan oleh orang yang dikenal
2. Perkosaan oleh orang yang tidak dikenal
Wanita yang rentan terhadap tindak perkosaan adalah wanita yang memiliki Kekurangan
pada fisik dan mental, Pengungsi, imigran, tidak mempunyai rumah, anak jalanan/
gelandangan, didaerah peperangan dan Korban tindak kekerasan suami/pacar.
Tugas tenaga kesehatan dalam kasus tindak perkosaan :
1. Bersikap dengan baik, penuh perhatian dan empati.
2. Memberikan asuhan untuk menangani gangguan kesehatannya, misalnya
mengobati cidera, pemberian kontrasepsi darurat.
3. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan apa yang sebenarnya terjadi.
4. Memberikan asuhan pemenuhan kebutuhan psikologis.
5. Memberikan konseling dalam membuat keputusan.
6. Membantu memberitahukan pada keluarga.

You might also like