Professional Documents
Culture Documents
Skip to content
Home
Kukuh Prakoso
Photography
Projects
Traveling
1Oct2012
Anaisis faktor-faktor eksternal pada perusahaan Nestle Indonesia dengan bantuan atau
pendekatan teori 5 kekuatan bersaing M. Porter
Didalam teori persaingan kita mengenal ada suatu teori dari Michael Porter yang sangat
terkenal pada saat menganalisis persaingan atau competition analysis. Teori tersebut sangat
terkenal dengan istilah Porter Five Forces Model. Intinya sebenarnya Porter menilai bahwa
perusahaan secara nyata tidak hanya bersaing dengan perusahaan yang ada dalam industri
saat ini. Analisis yang biasa digunakan sebuah perusahaan adalah siapa pesaing langsung
perusahaan tersebut dan akhirnya mereka terjebak dalam competitor oriented , sehingga
tidak mempunyai visi pasar yang jelas. Dalam five forces model digambarkan bahwa kita juga
bersaing dengan pesaing potensial kita, yaitu mereka yang akan masuk, para pemasok atau
suplier,para pembeli atau konsumen, dan produsen produk-produk pengganti. Dengan
demikian, kita harus mengetahui bahwa ada lima kekuatan yg menentukan karakteristik suatu
industri, yaitu :
Kekuatan pertama yang biasanya menjadi fokus para pemasar adalah masalah intensitas
rivalitas atau persaingan antar pemain dalam industri. Biasanya intensitas persaingan itu
dipengaruhi banyak faktor, misalnya struktur biaya produk. Misalkan semakin besar porsi
biaya tetap dalam struktur biaya , maka semakin tinggi intensitas persaingan. Hal ini
disebabkan, setiap penjual memiliki tingkat break even point yang tinggi sehingga pada
umumnya harus menjual produk dalam jumlah yang besar, dan bila perlu dilakukan banting
harga agar bisa mencapai tingkat break even tersebut.
Kedua, ancaman masuk dari pendatang baru, kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar
kecilnya hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk kedalam industri itu
contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap
bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi.
Biasanya semakin tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yg masuk dari
pendatang baru.
Ketiga adalah kekuatan tawar pemasok atau supplier. Biasanya sedikit jumlah pemasok,
semakin penting produk yang dipasok, dan semakin kuat posisi tawarnya. Demikian juga
dengan kekuatan keempat yaitu kekuatan tawar pembeli ,dimana kita bisa melihat bahwa
semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada
umumnya akan membuat posisi pembeli semakin kuat. Kekuatan yang terakhir adalah soal
produk produk substitusi, seberapa banyak produk substitusi di pasar. Ketersedian produk
substitusi yg banyak akan membatasi keleluasaan pemain dalam industri untuk menentukan
harga jual produk.
Faktor Eksternal
Kelima kekuatan bersaing menurut Porter diatas dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal.
Definisi dari faktor eksternal perusahaan itu sendiri adalah lingkungan bisnis yang
melengkapi operasi perusahaan yang memunculkan peluang dan ancaman. Faktor ini
mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan
dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Elemen-elemen dari Faktor eksternal tersebut
adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan,
kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan.
Lingkungan kerja perusahaan umumnya adalah industri dimana perusahaan dioperasikan.
Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak
berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan
sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Perusahaan-perusahaan besar
membagi membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat kategori,
terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural, teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya
dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga apabila dilihat dari penjelasan mengenai definisi Faktor Eksternal perusahaan
dikaitkan dengan 5 kekuatan bersaing M. Porter, maka 5 kekuatan bersaing Porter merupakan
Faktor Eksternal. Penjelasan lebih lanjut menganai analisis Faktor Eksternal adalah faktor ini
dibagi menjadi dua, yakni Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats). Ancaman adalah
suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan
untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan
umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
Peluang
Nestle dan PT. Indofood Sukses Makmur membuat perusahaan patunganbernama PT.
Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Hal ini akan menciptakanpeluang baru untuk
memperluas jangkauan bisnis mereka. Terutama untuk Nestl untuk mendistribusikan
produk-produk mereka seperti produk merekabumbu, Maggi.
Nestl SA dan The Coca Cola Company membuat perusahaan patungan 50:50 di
Indonesia bernama PT AdeS Waters Indonesia Tbk untuk Hidup NestlMurni.
Di Indonesia, ada kebiasaan untuk mengkonsumsi produk yang lebih cepat atau
ready-to-eat/drink. Dengan teknologi saat ini untuk menghasilkan produk instan
dengan paket aman, Nestl mampu memenuhi kebutuhan ini.
Masih ada orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Orang-orang ini telah
menjadi buruh murah bagi pabrik-pabrik Nestle di Indonesia.
Ancaman
Ada persepsi dalam masyarakat bahwa merek asing lebih baik daripada yanglokal.
Nestl adalah dianggap sebagai merek lokal.
Ada merek lebih asing daripada yang lokal yang menghasilkan jenis produk yang
sama. Sehingga sulit untuk Nestl untuk bersaing.
Mead Johnson, salah satu pesaing Nestl dalam menjual susu, telah membukapabrik
di Indonesia. Beberapa produk Mead Johnson:Sustagen anak, SMP, Enfagrow
Jadi sebagai perusahaan susu lainnya internasional seperti Abbott (gain ditambah
muka), Wyeth (Procal) dan Nutricia (Bebelac, Nutrilon). Perusahaan-perusahaan ini
pesaing utama Nestl untuk super premium dansusu premium kelas.
Untuk kelas rendah susu, Nestle juga memiliki beberapa pesaing, sepertiFrisian Flag,
Indomilk, dan Sari Husada (SGM).
Untuk makanan bayi, pesaing adalah Indofood (promina, matahari)
Ada banyak tuntutan dari konsumen untuk nutrisi tambahan dalam produk susu. Itu
membuat Nestl telah melakukan banyak penelitian danmenambahkan nutrisi khusus
untuk produk mereka.
Kesadaran untuk minum susu sejak usia dini masih rendah di Indonesia.
Memang tantangan dari produk lain merupakan penghambat untuk produknestle tapi
menurut kami nestle bisa menghadapinya, nestle sudah berdiri sekitar 41 tahun, produk nestle
sudah mempunyai tempat di indonesia khususnya untuk para konsumennya (pelanggannya),
sudah banyak yang menngunakanproduk nestle dari dahulu dan percaya akan peroduk
tersebut, jadi bila adaproduk lain itu tidak begitu mempengaruhi karena Nestl memiliki
jaringandistribusi yang besar. Produk tersedia di mana-mana, dari supermarket besar dikota-
kota besar untuk kios-kios kecil di desa-desa dan Memiliki posisi yang baikdi mata
konsumen.
Daftar Pustaka
Penulis : Kukuh Prakoso, sebagai bahan dalam tugas Strategi dan Kebijakan Bisnis
(Agribisnis IPB)
Related
1. mr woles
Reply
2. isti cuty
Reply
3. simple jati
Reply
4. Faisal Al-Farisy
December 1, 2014 at 4:45 pm
Reply
Leave a Reply
Instragram
Kukuhprakoso
Verified Services
Categories
Campus (14)
Celotehan (17)
Food (8)
Lainnya (2)
Liverpool (6)
Top Posts
5 Kekuatan Bersaing Perusahaan (Michael Porter)
Oseng-oseng mercon
Fase Hidup
Friends
Fascah Situmorang
Khonsa Tsabita
Ryan Hadiwijaya
Taufik Hidayat
Tedi Aditia
Wilaga Azman
Inspirations
Bena Blog
Bondan Winarno
Dahlan Iskan
Indonesia Mengajar
Blog Stats
150,061 hits
Follow Blog
Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.