You are on page 1of 36
ISBN 978 979 551 054 3 Petunjuk Teknis Penyajian Peta Geologi Skala 1:50.000 PAE EIN ieee noses ES LOG! Ss DAN SUMBI BADAN GEO. BUNS Petunjuk Teknis Penyajian Peta Geologi Skala 1:50.000 PUSAT SURVEL! GEOLOGI BADAN GEOLO! KEMEN’ NENG! DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 ©2016 Pusat Survei Geologi Petunjuk Teknis Penyajian Peta Geologi Skala 1:50.00 X+27hIm;18.2x25,7 cm ISBN 978979 5510543 Cetakan Pertama :Desember 2016 Diterbitkan oleh Pusat Survei Geologi Jn Diponegoro 57 Bandung, 40122 Telp. (022) 7203205, Faks, (022) 7202669 Email: contact@grdc.esdm.go.id redaksi@grdc.esdm.go.id Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta 1, Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menylarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp '500.000,000,00 (lima ratusjutarupiah) KATA PENGANTAR Pujidan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Petunjuk Teknis Penyajian Peta Geologi skala 1 ; 50.000 ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun untuk menyeragamkan penyajian Peta Geologi yang dihasilkan oleh Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pusat Survei Geologi sebagai walidata Peta Geologi mempunyai tugas untuk menyusun dan mengembangkan standar pembuatan Peta Geologi di Indonesia. Pusat Survei Geologi telah menerbitkan peta geologi dari skala 1 : 5.000.000 hingga 1 100.000 dan saat ini menghasilkan Peta Geologi skala 1 : 50.000. Peta Geologi skala 1 50.000 dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan data dan informasi dasar untuk eksplorasi sumber daya geologi, pencegahan potensi kebencanaan dan penataan wilayah. Kami memberikan apresiasi kepada para penyusun yang telah bekerja keras untuk menghasilkan buku ini, Petunjuk Teknis diharapkan dapat menjadi standar penyusunan peta geologi skala 1 : 50.000 yang menunjang peningkatan kualitas peta yang dihasilkan oleh Pusat Survei Geologi. Akhir kata semoga petunjuk teknis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Bandung, November 2016 Kepala Pusat Survei Geologi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BABI Ll 12 13 14 15 BABII 21 22. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud Dan Tujuan Metode Ruang Lingkup Acuan ‘TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1 : 50,000 . Tahapan Persiapan (Pra-Lapangan) 2.1.1, Pemilihan Daerah Pemetaan 2.1.2. Studi Pustaka 2.1.3. Penyediaan Peta Dasar 2.1.4, Penyediaan Data Dan Interpretasi Inderaan Jauh, Perekaman Data Geologi Lapangan 2.2.1. Penentuan lokasi pengamatan. 2.2.2. Pengamatan dan Pengukuran Singkapan 2.2,3, Pembuatan Penampang Stratigrafi Terukur 2.2.4, Pemotretan dan/atau pembuatan sketsa. 2.2.5. Pengambilan sampel / conto batuan. 2.3. Analisis Laboratorium 24. 2.3.1 Analisis Laboratorium Wajib a. Analisis Petrografi dan Mineragrafi b. Analisis Paleontologi 2.3.2. Analisis Laboratorium Tambahan Kegiatan Studio DANAAKNHUHHYYDY RRR eo WOH BABII PENYAJIAN PETA GEOLOGI DAN BUKU 3.1, Format Peta Geologi 1. Isi Peta 2. Instansi Penerbit 3. Judul Peta 4, Korelasi Satuan Peta 5. Keterangan Satuan Batuan 6. Legenda 7. Riwayat Pembuatan Peta dan Personil 8. Skala 9 Glosari 10. Penampang Geologi 11. Citra 12. Indeks Lokasi 13. Stratigrafi'Terukur 3.2. 14. Deldinasi Magnetik Format Buku Geologi 1. Pendahuluan 2. Geologi Regional 3. Geologi Daerah Lembar Peta 3.1 Geomorfologi 3.2 Stratigrafi 4, Steuktur Dan Tektonika 5. Struktur Gunung Api 6. Sejarah Geologi 7. Potensi Sumber Daya Geologi 8. Potensi Bencana Geologi 9. Acuan we em erun 10 10 Tt i rr 12 12 12 13 13 14 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 16 LAMPIRAN i Jenis Dan Ukuran Huruf Yang Digunakan Warna Satuan Batuan Corak Dasar Warna Batuan Huruf Sebagai Simbol Umur Geologi ‘Tatacara Penamaan Notasi Simbol Unsur Geologi Skala Waktu Geologi Menurut Tabel Chronostratigraphic Chart oleh International Union of Geological Sciences (UGS) Tahun 2016 17 17 18 22 23 23 24 29 Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemetaan geologi bersistem skala 1:250.000 di luar Pulau Jawa dan skala 1:100.000 di Pulau Jawa - Madura telah dilakukan selama 5 (lima) Pelita. Pada awalnya, kegiatan pemetaan geologi bertujuan untuk mendukung kegiatan eksplorasi. Dalam perkembangannya kedua peta bersistem tersebut masih belum memberikan informasi geologi yang lebih rinci untuk mendukung berbagai sektor pembangunan lain. Untuk itu, maka dibutuhkan tersedianya data dan informasi geologi yang lebih rinci berupa Peta Geologi skala 1:50.00. Peta geologi skala 1 : 50.000 menggambarkan kondisi geologi daerah terkait secara rinci, meliputi stratigrafi dan penyebaran satuan batuan, struktur geologi, informasi keberadaan sumber daya geologi dan kebencanaan geologi, Peta tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih optimal antara lain untuk eksplorasi sumber daya geologi, pengembangan wilayah, mitigasi bencana alam geologi, pembangunan infrastruktur, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Petunjuk Teknis ini adalah sebagai pedoman pemetaan dan penyajian Peta Geologi Skala 1:50,000 agar menampilkan keseragaman. Tujuan penyajian petunjuk teknis adalah terwujudnya Peta Geologi Skala 1:50.000 lebih berkualitas yang dihasilkan oleh Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 1.3. Metode Pemetaan geologi skala 1 : 50.000 secara umum menggunakan prinsip satuan litostratigrafi, Dalam hal di daerah yang didominasi oleh gunung api, pemetaan dapat didasarkan kepada prinsip satuan vulkanostratigrafi. Hasilnya ditampilkan dalam peta geologi bersistem SIG (Sistem Informasi Geografi), disertai uraian lengkap yang dituangkan dalam bentuk buku. 1.4. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis ini menjelaskan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pemetaan dan penyajian peta geologi skala 1:50.00 serta buku keterangan peta geologi. Punsvacane | 1 esr Gel 2018 Pendshutian | 1.5. Acuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-6502,3-2000 tentang Spesifikasi Teknis Peta Rupa Bumi Skala 1:50.00 Standar Nasional Indonesia (SNI) 6502.3:2010 tentang Spesifikasi penyajian peta rupa bumiskala 1:50,000 FGDC Document Number FGDC-STD-013-2006: FGDC Digital Cartographic Standard for Geologic Map Symbolization. Dokumen Metode Uji SO 17025:2008 Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 BABII TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI SKALA I: §0.000 Kegiatan pemetaan terdiri atas tahap persiapan (pra-lapangan), perekaman data geologi di lapangan, analisis data/conto batuan di laboratorium dan kegiatan studio. Hasilnya disajikan dalam bentuk peta geologi dan buku. 2.1. TAHAPAN PERSIAPAN (PRA-LAPANGAN) Tahap persiapan pemetaan meliputi: pemilihan daerah pemetaan, studi pustaka, penyediaan peta dasar, data dan interpretasi inderaan jauh. 2.1.1, Pemilihan Daerah Pemetaan Pemilihan daerah pemetaan diprioritaskan berdasarkan_ pertimbangan strategis, meliputi: a. Rencana pembangunan nasional dan daerah, meliputi tata ruang wilayah dan kawasan. b. Potensi sumber daya geologi: energi, mineral dan airtanah; dan potensilainnya yang berhubungan dengan geologi c. Kerawanan bencana alam geologi: gempabumi dan tsunami, gunungapi, gerakan tanah dan banjir. d. Wilayah perbatasan dengan wilayah negara tetangga. e. Kawasan lindung geologi. 2.1.2. Studi Pustaka Studi pustaka yang perlu dilakukan antara lain pengumpulan data dan informasi hasil pemetaan, penyelidikan dan penelitian geologi terdahulu di daerahpemetaan. Data dan informasi tersebut diperlukan untuk mengetahui kondisi geologi umum, yang dapat dipergunakan sebagai acuan dalam merencanakan kegiatan dalam pemetaan. Pansinaceone | 3 ehion el BOB Tahapan Kagitan Pometaan Geobgi Skala 50.000 2.1.3. Penyediaan Peta Dasar Peta dasar yang digunakan adalah peta rupabumi digital skala 1 : 50.000 atau lebih besar yang berbasis GIS (Geographic Information System) atau citra Digital Elevation Model (DEM) dengan resolusi 10 m atau lebih besar. Pembagian dan penamaan lembar peta geologi mengacu peta rupabumi Badan Informasi Geospasial (BIG). Daerah yang belum tersedia peta rupabumi sesuai kebutuhan, dapat dibuatkan peta rupabumi dari citra inderaan jauh yang dilakukan secara digital 2.1.4, Penyediaan Data dan Interpretasi Inderaan Jauh Data inderaan jauh yang digunakan adalah foto udara skala 1:50.000 atau lebih besar; citra satelit yang terdiri atas citra landsat, ORRI resolusi kurang-lebih 3 m, dan citra DEM dengan resolusi 10 meter. Pemetaan geologi inderaan jauh dilakukan pada tahap awal pemetaan geologi. Studi ini melakukan interpretasi geologi pada citra inderaan jauh yang direkam oleh sensor (kamera udara) untuk foto udara atau scanner (untuk citra satelit) Interpretasi geologi mencakup mengidentifikasi satuan batuan, struktur geologi (lipatan, sesar), penampakan geologi lainnya, dan penentuan rencana lintasan geologi. 2.2, PEREKAMAN DATA GEOLOGI LAPANGAN Perekaman data geologi membutuhkan peralatan lapangan antara lain: peta dasar (peta rupabumi dan/atau citra inderaan jauh), kompas geologi, kamera, GPS, palu geologi, loope/kaca pembesar, cairan asam klorida (HCI) 10%, pena pengukur kekerasan, pita ukur, buku lapangan standar, dan alat tulis serta peralatan teknologi terkini lainnya. Untuk mencapai daerah perekaman data yang akan dipetakan, menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut serta perlengkapan lapangan personil, Kegiatannya meliputi: 2.2.1 Penentuan lokasi pengamatan. Penentuan lokasi pengamatan berdasarkan pengukuran GPS dan diperkuat orientasi medan. GPS yang digunakan dalam penentuan lokasi ini harus mempunyai akurasi baik agar hasil lebih akurat. Orientasi medan bertujuan mengikatkan lokasi tersebut ke lokasi geografis, seperti kampung, cabang sungai, persimpangan jalan, dan perkebunan, Hasil dari pengukuran ini kemudian diplotkan pada peta dasar. Jumlah titik pengamatan dalam satu daerah tertentu sangat tergantung pada kondisi geologi, ketersediaan data sekunder, dan kondisi (kesampaian/asessibility) medan daerah itu. Kerapatan lokasi pengamatan, dalam jarak 500 meter, minimum 1 (satu) titik pengamatan atau sesuai dengan kondisi geologi. Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 2.2.2 Pengamatan dan Pengukuran Singkapan Pengamatan singkapan meliputi kondisi geomorfologi, batuan/litologi, struktur geologi serta pengamatan sumber daya dan indikasi kebencanaan. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui arah jurus dan kemiringan lapisan batuan, sesar, kekar, perdaunan, gores-garis, pergeseran, serta fenomena struktur geologi lainnya. 2.2.3 Pembuatan Penampang Steatigeafi Terukur Pembuatan penampang stratigrafi terukur dilakukan pada lokasi yang paling lengkap dan mewakili suatu satuan batuan dan disesuaikan dengan jenis batuan, sehingga dapat diketahui ciri litologi dan hubungan antar satuan batuan baik vertikal maupun horizontal. Cirilitologi ditunjukkan dari setiap bagian penampang stratigrafi dan digambarkan oleh warna, tekstur dan komposisi mineral, kandungan mineral penyerta, fosil, dan/atau struktur sedimen, umur, serta ketebalan. Untuk hubungan antar satuan batuan diuraikan/digambarkan_batas kontaknya dengan simbol. Skala penampang minimal 1:100. 2.2.4 Pemotretan dan/atan pembuatan sketsa. Potret dan sketsa singkapan diperlukan untuk memberi gambaran sebenarnya dari singkapan, Untuk mengetahui ukuran singkapan diperlukan pembanding seperti orang atau benda-benda yang secara umum diketahui ukurannya, seperti palu geologi, kompas geologi, pensil, dan uanglogam. 2.2.5 Pengambilan sampel / conto batuan. Pengambilan sampel/conto batuan dilakukan untuk analisis lebih lanjut di laboratorium, Jumlah dan volume sampel yang diambil disesuaikan dengan keanekaragaman litologi kebutuhan dan standar/panduan yang berlaku di laboratorium Pusat Survei Geologi sesuai dengan ISO 17025:2008. 2.3. ANALISIS LABORATORIUM Analisis laboratorium merupakan salah satu tahapan penting dalam pemetaan geologi Hasil analisis ini digunakan untuk melengkapi hasil pemerian geologi di lapangan. Analisis laboratorium sesuai dengan standar ISO 17025:2008. 2.3.1 Analisis laboratorium wajib Analisis laboratorium yang wajib dilakukan sebagai pelengkap dalam pemetaan geologi adalah analisis petrografi, paleontologi dan geokimia batuan serta analisis penentuan umur, disesuaikan dengan jenis batuan. a. Analisis Petrografi dan Mineragrafi Analisis petrografi dan mineragrafi dilakukan untuk mengetahui jenis dan komposisi mineral/material di dalam batuan. Tujuan analisis petrografi adalah menentukan nama batuan. Ragam analisis petrografi ini sangat tergantung jenis Pansinaceone | 5 esr Gel 2018 Tahapan Kagitan Pometaan Geobgi Skala 50.000 batuan yang dijumpai di dalam lembar peta geologi terkait, Analisis ini meliputi petrografi batuan beku, petrografi batuan piroklastika, petrografi batuan silisiklastika, petrografi batuan karbonat dan petrografi batuan malihan. Selain analisis petrografi tersebut di atas, apabila diperlukan dapat dilakukan analisis petrografi batuan ubahan, petrografi batubara, mineragrafi butir, dan mineragrafi bifih. b. Analisis Paleontologi Analisis paleontologi dilakukan atas dasar jenis fosil yang dijumpai di lembar peta terkait. Analisis ini meliputi makropaleontologi, mikropaleontologi foraminifera hasil cucian, mikropaleontologi foraminifera sayatan pipih, mikropaleontologi nanofosil, dan mikropaleontologi palinologi. Analisis paleontologi ini digunakan untuk penentuan umur dan lingkungan pengendapan. 2.3.2. Analisis Laboratorium Tambahan Selain analisis laboratorium tersebut di atas, ada beberapa analisis yang kadang- kadang sangat diperlukan sebagai pelengkap. Analisis tersebut adalah analisis geokimia lanjut dan analisis mineralogi, analisis sedimentologi, analisis fisika batuan danlainnya. Analisis geokimia batuan beku dan malihan terdiri atas unsur utama, unsur jarang dan unsur langka memakai metode XRF dan ICPMS. Analisis batuan sedimen terdiri atas unsur organik, jenis hidrokarbon, dan unsur mineral dengan metode ‘TOC dan Rock-Eval Pyrolisis, XRF dan XRD. Analisis umur batuan secara radiometri menggunakan metode antara lain K-Ar, Ar- Ar, jejakbelah dan isotop lainnya. 2.4. KEGIATAN STUDIO Kegiatan studio diperlukan untuk menganalisis hasil pengamatandanpengukuran di lapangansertakompilasidengan hasil analisis laboratorium. Hasil analisis studio menghasilkan peta geologi skala 1 : 50.000 dan buku sesuai dengan petunjuk teknis Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 BAB III PENYAJIAN PETA GEOLOGI DAN BUKU Hasil kegiatan pemetaan geologi skala 1:50.000 disajikan dalam bentuk peta geologi berskala 1:50,000 yang dilengkapi dengan buku. Peta geologi adalah peta yang menggambarkan kondisi geologi suatu daerah, Namun demikian penyajian kondisi geologi dalam suatu peta geologi ada keterbatasan, sedangkan data dan informasi yang diperoleh dalam kegiatan pemetaan geologi banyak. Oleh sebab itu buku yang menyertai peta itu, dapat lebih leluasa memberikan uraian geologi pada daerah yang dipetakan. Isi buku difokuskan pada data dan informasi yang rinci yang tidak dimuat dalam peta geologi. 3.1, FORMAT PETA GEOLOGI Peta geologi harus mempunyai standart format penyajian (layout) yang sama, dengan mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SN1) yang ada, antara lain SNI 13-4691- 1998 tentang Penyusunan Peta Geologi, SNI 19-6502.3-2000 tentang Spesifikasi Teknis Peta Rupa Bumi Skala 1 : 50.000 dan SNI 6502.3:2010 tentang Spesifikasi penyajian peta rupa bumi skala 1:50.00. Untuk kartografi mengacu pada FGDC-STD-013-2006:Digital Cartographic Standard for Geologic Map Symbolization. Format penyusunan peta geologi diuraikan secara singkat dalam bahasan berikut \siPeta Pusat Survei Geologi 7 Badan Gooiog!- 2018 Penyaian Peta Geoloi dan Buku Peta Peta dasar yang digunakan adalah Peta Rupabumi Indonesia berukuran 15' x15" dengan rangkajala (grid) 30”x 30" = Gratikul digambarkan setiap 1’ dengan warna biru dan grid peta ditunjukkan dengan proyeksi UTM berupa garis pada tepi peta setiap 5.000 meter dan diberi warnahitam Isipetaterdiriatas a. Dasar (background) peta adalah kontur dengan interval kontur 12,5m b. Informasi geospasial dasar berupa garis pantai, perairan, nama rupabumi, batas wilayah, transportasi sesuai SNI 6502.3:2010 tentang Spesifikasi penyajian peta rupa bumiskala 1:50.000 c. Peta Geologi berisi pembagian satuan batuan, struktur geologi, serta lokasi pengamatan kolom stratigrafi serta fenomena geologi yang terpetakan pada skala 1:50.00 - Setiap satuan batuan diberi warna dan simbol sesuai dengan SNI 13-4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi. - Struktur geologi yang dicantumkan adalah jurus dan kemiringan batuan (strike/dip), kelurusan (lineament), sesar, lipatan (antiklin dan sinklin), serta fenomena struktur geologi lainnya, warna dan simbol sesuai dengan SNI 13- 4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi dan standar internasional dalam FGDC Document Number FGDC-STD-013-2006. - Fenomena keterdapatan sumber daya geologi dan kebencanaan yang dapat dipetakan dimasukkan ke dalam peta + Keterangan daerah administrasi yang dicantumkan minimal setingkat kecamatan dengan kelas jalan adalah jalan lain (dalam Klasifikasi BIG), tidak perlu jalan setapak Sungai menggunakan sungai utama (2 garis) berdasarkan peta BIG, jika terjadi perbedaan dengan citra, maka menggunakan pola penyaluran dari citra. Jenis dan ukuran huruf yang digunakan untuk keterangan administrasi dan geologi sesuai dengan lampiran 1 2. Instansi Penerbit - Memuatnama dan alamatinstansi penerbit - Nama instansi disusun dengan urutan Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan diikuti oleh alamat instansi. Teks dibuat rata kiri, setelah logo KESDM PUSAT SURVEI GEOLOGI BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, JALAN DIPONEGORO NO. $7 BANDUNG 40122 Telepon: +62 22 7203205 - 8, Fax: +62 22 7202669 Email: contact@igrdc.esdm.go.id Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 3. Judul Peta - Judul peta adalah Peta Geologi, diikuti dengan nama dan nomor lembar peta; penyusun dan tahun penerbitan. Nama dan nomor lembar peta mengacu pada Indeks Peta skala 1 : 50.000 yang dibuatoleh BIG. PETA GEOLOGI LEMBAR BINUANG (1712-63), KALIMANTAN GEOLOGICAL MAP OF THE BINUANG SHEET (1712-63), KALIMANTAN eh iy) KusdjiD.K, Jamal, dan (and) 8. Maryanto 2016 4, Korelasi Satuan Peta Korelasi satuan batuan pada peta menggambarkan kedudukkan stratigrafi satuan batuan yang terdapat pada daerah pemetaan serta hubungan antar satuan batuan, Hubungan antara satu satuan batuan dengan satuan lain dibandingkan dengan skala waktu geologi menurut tabel International Chronostratigraphic Chart 2016 yang dibuat oleh International Union of Geological Sciences (IUGS) (lampiran 7) SKALAWAKTU GEOLOGL zoikum Pa Pusat Survel Geog! Badan Geol 2018 Penyaian Peta Geoloi dan Buku 10 5. Keterangan Satuan Batuan Menjelaskan keterangan nama satuan batuan, uraian singkat satuan batuan Keterangan lengkap dijelaskan pada Buku Geologi Satuan batuan dibedakan dengan menggunakan indeks warna baku (Lampiran 2), corak dasar (Lampiran 3) dan notasi huruf (Lampiran 4 dan 5), sedangkan simbol geologi dapat dilihat pada Lampiran 6. Kotak setiap satuan batuan diberi warna dan simbol sesuai dengan SNI 13- 4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi, dengan notasi formasi dimasukkan dalam kotak warna yang ada - Urutan warna dengan notasi yang dimaksud diatas, disusun secara sekuensial, dari yang termuda ke yang tertua, Penentuan notasi dapat dilihat pada lampiran 5 6. Legenda - Menjelaskan keterangan batas administrasi, jalan, perairan dan simbol geologi - Keterangan batas administrasi, jalan, perairan mengacu pada SNI 6502.3:2010 tentang Spesifikasi penyajian peta rupa bumi skala 1:50.000 Keterangan unsur geologi mengacu pada SNI 13-4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi dan FGDC Document Number FGDC-STD-013-2006 Batas Administrasi / Administration border Jalan / Track Perairan / Water Jota Rays Road ee as Kab Rey ois Jaden Lal / Leal road Q & Gta Keana Duet andes Satan aia Other road Kanon Kecmnt ut ace Simbol Geologi / Geological Symbol Site ip aul crows show diction of reative movenen ‘esr Normal Ges ei apa uae Normal Sie sp Fa oo down plate ‘esr Nuk, grip empeng ts —— Ketan heowrmty Fins Fas et on wer lat FE incase rig ’ ‘ar Kengan dog Ry Tenbawnine ~“ Sie ap of bedaing pane Cstaabrion! t 1 ePrfie 6: suganpins sesoruney Hinestone Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 7. Riwayat Pembuatan Peta dan Personil - Mencantumkan referensi/acuan pembuatan peta = Menjelaskan nama peneliti yang pernah bekerja di daerah pemetaan - Mencantumkan nama penyunting dan kartografer 8. Skala Geotogi oled| Geology by Penelaah Kertograi Cartography LH. Krol (1920 & 1925) LD. Blifas (1971), Hashimoto & T. Kolke (1973) NN. Sikumbang, R. Heryanto, Amiruddis,L Umar, K. Hasan, D. Satria & S. Santosa (1981, R. Heryanto, Sutrisno, Sukardi,T Turkandi, D.A. Agustiyento, RL, Situmorang (1996) IR. Heryanto, Kusdji DK, U, Margono, Kusama, D, Iwan (2007), U, Margono, : Sihombing, EH. Nugroho, B. Hermanto (2012) ‘Kusdji DK, S. Maryanto, Iamal, ML. Faturakhman, D. Novita, 1 Agustiany, 0.W. Nawavsi, Khrisnawati 2014) R.Heryanto,H, Panggabean & Sidarto W. Sujana ~ Mencantumkan skala angka dan skala garis serta proyeksi peta yang digunakan SKALA (SCALE) 1 : 50.000 SISTEM GRID : GRID GEOGRAFIS & UTM Zone 49S PROYEKSI PETA : TRANSVERSE MERCATOR ; DATUM HORISONTAL : WGS'84 ; DATUM VERTICAL EGMC96 9. Glosari + Menjelaskan namalokal keterangan geografi DAFTAR ISTILAH GLOSSARY Gunung (G), Bukit (BD) Mountain Sungai (8) River Danau (D) Lake Pion snwiceny | 11 shite 8018 Penyaian Pets Goololdan Bus 10. Penampang Geologi Menggambarkan kondisi bawah permukaan 11. Citra - Menampilkan interpretasi geologi berdasarkan hasil penginderaan jauh, dilengkapi dengan keterangan satuan batuan yangada 12. Indeks Lokasi - Menerangkan diagram lokasi, petunjuk indeks peta, pembagian wilayah administrasi dan sebaran data lapangan — 12 Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 13, Stratigrafi Terukur Menggambarkan kondisi stratigrafi pada jalur terpilih dan telah diukur untuk mewakili satu formasi atau lebih. PENAMPANG VERTIKAL, VERTICAL CROSS SECTION EP en Bars Saga oli a wster par of Tans Formation 14, Dekdinasi Magnetike - Menunjukkan selisih sudut antara utara magnetis dan utara sebenarnya (utara geografis) padatitik pengamatan US : Utara Sebenarya (Geogr) UG: Utare Grid (UTM) UM: Utara Magnetix Hubungan dengan Utara Sebenamya, Utara Gri, dan Utara “Magnotkditunjukan secara diagram watuk pusat peta i Dekinasi Magnetikrata-ata pada tahun 2016 di pusat peta Deklinasitesebut tap tahun bertamibah 2" Relationship with True North, Grid North, and Magnetic North showed diagrammatic for this map cenne, Average magnetic declination atthe center ofthe map in 2016. This Declination is increase 4” each year 13 Pusat Survel Geog! Badan Geol 2018 Penyaian Peta Geoloi dan Buku 3.2, FORMAT BUKU GEOLOGI Buku geologi untuk peta geologi diberi judul “Geologi Lembar ...” (nama dan nomor lembar sesuai dengan indeks Badan Informasi Geospasial), diikuti oleh tahun pemetaan, nama pemeta, editor, kartografer, serta nama dan alamat instansi penerbit. Buku geologi terdiri atas pendahuluan, geologi regional, stratigrafi, struktur dan tektonik, sejarah geologi, potensi sumberdaya geologi, potensi bencana geologi, dan acuan. Uraian singkat tentang isi buku tersebut tertera berikut ini. 1.PENDAHULUAN Pendahuluan menjelaskan kondisi umum daerah yang dipetakan, terdiri dari: - Latarbelakang, maksud dan tujuan pemetaan perlu disebutkan - Koordinat lokasi pemetaan, lingkup wilayah administrasi, kesampaian daerah serta kondisi sarana dan prasarana transportasi Waktu dan personil pada saat pelaksanaan lapangan perlu disebutkan ~ Uraian geografi mengenai penduduk, iklim, curah hujan, dan data lain yang mungkin akan diperlukan para peneliti berikutnya. - Peta dasar yang digunakan adalah Peta Rupa Bumi skala 1 : 50.000 yang diterbitkan oleh BIG. Apabila belum ada peta rupa buminya, dapat digunakan peta rupabumi yang dibuat/direka berdasarkan citra inderaan jauh dengan skala 1:50.00, Uraian singkat mengenai penyelidikan terdahulu berisi nama dan tahun penyelidikan Hasil Interpretasi Citra Inderaan Jauh, 2, GEOLOGI REGIONAL Uraian tentang kondisi fisiografi, termasuk pembagian provinsi/zona fisiografi serta polaaliran sungai/drainase. Stratigrafi dan Tektonik Regional 3. GEOLOGI DAERAH LEMBAR PETA 3.1 Geomorfologi Kenampakan geomorfologi menggambarkan tentang kondisi bentang alam daerah pemetaan yang dikelompokkan dalam satuan morfologi disertai uraian satuannya 3.2 Stratigrafi Stratigrafi dalam peta dan buku geologi 1 : 50,000 mengikuti aturan litostratigrafi. Dalam hal di daerah yang didominasi oleh gunung api, pemetaan didasarkan kepada prinsip satuan vulkanostratigrafi. Stratigrafi dilengkapi gambar atau tabel yang secara rinci menggambarkan kedudukkan setiap satuan batuan. Hubungan antara satu satuan batuan dengan satuan batuan lainnya harus dijelaskan 14 Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 Uraian satuan batuan: - Uraian satuan batuan dipisahkan berdasarkan jenis batuannya (batuan beku, gunung api, sedimen dan malihan) = Setiap satuan batuan sebaiknya disertai penampang stratigrafi yang dapat mewakili gambaran satuan yang bersangkutan. Penampang stratigrafi harus berisikan nama batuan, ketebalan, petrologi (tekstur, struktur dan komposisi) batuan; struktur dalam batuan (diantaranya struktur sedimen); dan sifat lain batuan, seperti warna: kekompakan, kekerasan, dan tingkat pelapukan. Apabila diperlukan, uraian satuan batuan dapat disertai tabel perian rinci hasil analisis laboratorium, seperti umur mutlak, analisis geokimia, dan analisis paleontologi - Berdasarkan data tersebut di atas dapat ditentukan lingkungan asal (provenance) dan pengendapan. STRUKTUR DAN TEKTONIKA Uraian tentang struktur geologi yaitu sesar, kekar dan lipatan (antiklin dan sinklin). Sesar, kekar dan lipatan diuraikan arah, ukuran, dan jenisnya berdasarkan pengukuran struktur. ‘Tektonik menguraikan perioda perlipatan dan pensesaran, deformasi, pengangkatan, perioda pemalihan batuan dan terobosan batuan beku yang terjadi di daerah pemetaan, Sebaiknya uraian tersebut dimulai dari umurtua ke muda. STRUKTUR GUNUNG API - Untuk di daerah gunung api uraikan tentang berbagai ragam struktur gunung apiantara lain kaldera, kawah, dan lainnya. Uraian-uraian struktur gunung api tersebut digunakan untuk mendukung sejarah volkanisme setempat SEJARAH GEOLOGI Uraian mengenai proses geologi yang terjadi dan produk yang dihasilkan POTENSI SUMBER DAYA GEOLOGI - Indikasi sumber daya geologi yang terdapat di daerah pemetaan diuraikan secara jelas jenis, lokasi keterdapatan dan kondisi geologi yang mempengaruhinya, Potensi sumber daya geologi antara lain: minyak dan gas bumi, batubara, panas bumi, mineral logam, non-logam dan mineral radioaktif. Sumber daya geologi lain, jika cukup potensial di daerah pemetaan seperti sumber daya air dapat diuraikan. POTENSI BENCANA GEOLOGI - Ancaman bencana geologi jika diduga sudah/sedang/akan terjadi sebaiknya diuraikan sejelas mungkin. Bencana geologi itu terdiri atas aktivitas gunungapi, gempa bumi, tsunami, gerakan tanah dan poton Puen srwiceny | 15 shite 8018 Penyaian Pets Goololdan Bus 9. ACUAN 16 ‘Acuan merupakan berisi daftar semua publikasi dan laporan yang dipergunakan dalam penyusunan peta dan buku geologi. Semua acuan ditulis runtun secara alpabetis. Tata cara penulisan sebagai berikut: Prosiding (Presraiing) ~ Koning, T. and Darmono, EX., 1984, The Geology of the Beruk Northeast Field, Central Sumatea, Oil production from pre“Tertiary basement rocks. Proc 1° Ann, Com, APA, Jakarta, Indonesia, 10-19. Jurnal/Buletin: ~ Reich, M. Parada, M.A., Palacos, C., Dietrich, A., Schulte, F.and Lehman, B, 2003. Adakite- Tike signature of Late Mioeene intrusions at the Los Pelumbers giant porphyry copper deposit in the Andes of centeal Chile: metallogenie implications, Mineraam depose, 38: 876-885, ~ Bachsi, S, 2013. Peran sistem tunjaman, sesar mendatar Mrasgform clan pemckaran tethadap sebaran cekungan sedimendi Indonesia. JGSM, «14, 00.1:19-27, ~ makalah berbahasa inggsis Jour Goal Min, Res, 14, 00.1228-36 Peta: ~ Simandjuneak, TO, Surono, Gafoer, S, dan Amin, TC., 1991. Gealeg) Lamlur Morals Sumatera, shale 1:250, 000, Pusat Penclitian dan Peagembangan Geologi, Bandung = Siagian, HLP dan Mubroto, B., 1995. Penelitian magnet purba di dacrah Batoraja dan sekitarnya, Sumatera Selatan. Laporan internal Pusat Penclitian dan Pengembangan Geologi, Bandung (tidak teri). Skripsi, Tesis, Disertasis ~ Stone, LG, 1963, A morphogenetic study of study stages in the life-cycle of some Vitorian ‘cryptograms, Ph.D. Thesis, Univ. of Medbourne. Buku ~ George, S.,1967. Language and Silene. Fuberand Faber, London: 96p. = Bronte, 2013, Gewleg! Gimme Api Para, Cetakan ke 2. Badan Geologi, Bandung: 184h. Dalam Buk — Carter, 1G., 1980. Environmental and biological controls of bivalve shell mineralogy and microstructure. Ix: Rhoads, D.C. and Lute, R.A. (Eds), Stal growth of aquatic ‘ongeniims. Plenum Press, New York and London: 93-134. Publikasi Khusus (Special Publication): ~ Kay, E. Alison, 1979, Huwaiion Marine Shel. BP. Bishop Muscum Special Publication 6-4(4): 653p, Major Treatment, Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 LAMPIRAN 1. Jenis dan Ukuran Huruf yang digunakan no] rama smear | xermancan | PENGGUNAAR Tooweo. | grestrncast ama perairont and SAMUDRA Sone fies | Seema LAUT 1 [Sema tat | artnet | PHILS sear aa "nama unsur peraran gang DANA danger, | Sage ha te et SUNGAL Tit soos Tema topogea | Rar ming ley “ Geran so? Canes | Uaxan maiaioun | PEGUNUNGAN Pexrinen, | NeW Roman) wore _| 5,0 mm dan 2 | SES, | im. ht | mwa wm GUNUNG Sanam Ipsum seal | at Gronang te lngan hus usar | trsrbut sefenisraya tarsebut Bobi Nama_ doer edie! probolisealend ‘Ukuran 4,0 mm Neca Hee Ronen) war | Sy PS mmm INDONESIA ‘Huruf besar tegak Proplnst te aja |aae JAWA BARAT 3 ho eat Gres | unre Kabupaten Kota | Ae Roman) ara Maren 425 mm, BANDUNG ame Toot dann st | Urn 3 wm, at Kacamatan, noe Yarsn3 en, JeraeAnt ‘mane ‘Huruf besar can Kecil tegak dengan sent | een 2.75 Kelurahon/Desa (Tes ow tony | si my Antopan Kil PETA GEOLOGI Haru bese te 4 | outpeta | Serpe set ctines | uturen 4 mm, aton | INDERAAN JAUH NevRonan warm | 16Fe LEMBAR RANDUBLATUNG PUSAT SURVET Haru besar 5 | mmatramar | nen tins |e sacemm | | GEOLOGI ee BADAN GEOLOGI ‘EMEMTETN BERD SAEEONAMNEL Hurt besor don tect Saan, Maksr «| Reterangan Peta | tegak dengan sent | 375mm dan, vaintpa {Times New Romany mum 175 mm ‘ot Kan ara hi katersediaan Puen sirwiceny | 17 shite 8018 ampiren 2. Warna satuan batuan Warna untuk membedakan satuan batuan pada peta geologi Inderaan Jauh, dipilih berdasarkan jenis batuan, umur satuan dan satuan geokronologi 18 1). 2). 3). 4). 5). 6). 7). Warna dasar yang digunakan adalah Sian (biru), Magenta (merah) dan Kuning dengan tabel warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow and Black) serta gabungannya. Setiap warna dinyatakan dengan sandi 0, 1, 3, 5, 7 dan x, yaitu sandi derajat kekuatan warna atau prosentase penyaringan pada proses kartografi Warna yang dipilih untuk membedakan satuan batuan sedimen dan endapan permukaan selanjutnya menganut sistem warna berdasarkan jenis dan umur. Untukmembedakan beberapa satuan seumur dapat digunakan corak Batuan malihan dibedakan berdasarkan (1) derajat dan fasies serta (2) umur nisbi batuan pra-malihan dan litologi. Tata warna batuan malihan sama dengan batuan sedimen atau menggunakan bakuan warna khusus. Corak untuk membedakan litologi tertera pada lampiran 3 Warna batuan beku menyatakan susunan kimianya: asam, menengah, basa dan ultrabasa, Untuk membedakanya dipilih warna yang berdekatan. Batuan gunung api yang berlapis dan diketahui umurnya, mengikuti tata warna untuk batuan sedimen, Perbedaan litologi untuk lahar, breksi gunungapi dan tuf dinyatakan dengan corak. Beberapa satuan batuan gunungapi suatu lembar peta geologi dapat dibedakan berdasarkan susunan kimianya, dengan bakuan warna khusus, Satuan tektonik dinyatakan dengan corak khusus Atas dasar pertimbangan keilmuan atau prospek ekonomi, beberapa hal yang menonjol seperti batuan terubah, derajat pemilihan atau persifatan khusus lainya, pada geologi dapat disajikan secara khusus. Panik Tenis Prnataan dan Panyajan Pata Geol l ‘kale 150.000 ‘SUGGESTED RANGES OF MAP-UNIT COLORS FOR VOLCANIC AND PLUTONIC ROCKS ANDFOR ‘STRATIGRAPHIC AGES OF SEDIMENTARY AND METAMORPHIC ROCKS Puen inwiceany | 19 en coho) 2048 20 pias CMYK Color Chart C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, K = Black (K = 0) EXPLANATION ‘CM value shown betom box Abbreviations: A, Bc 1, 192. 20% 2, Od 0% 6, SOM 6, OOM 7. TORK, 100. + Gonsric umber shown in upper la-hand comer o box. Number can be used 10 access. patular iin oeiciee! Cd ioe aoe pean ‘sonaanuun Petanjuk Teknis Pemetasn dan Penyaian Seskgi l ‘Sal 150.000 iti COCmine ananen soesaeags tl eer Pusat Surv Glog ada Goolgi-2018 ] 21 Lompiran Corak dasar warna batuan CORAK DASAR BATUAN MALIHAN CORAK DASAR BATUAN GUNUNGAPI 22 Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 4. Huruf sebagai simbol umur geologi UMUR STRATIGRAFI ‘SIMBOL UMUR- a Kuarter Missisipian Devon ‘Silur ‘Ordivisium Kambrium Prakambrium 5. Tatacara penamaan notasi Satuan kronostratigrafi pada peta geologi ditunjukkan dengan singkatan huruf. Sebagai pedoman/acuan satuan kronostratigrafi adalah tabel (chart) yang dibuat oleh International Union of Geological Sciences (2016). 1) Hurufpertama pada notasi ditulis dengan hurufbesar 2) Huruf pertama dan kedua pada Zaman (Period) Paleogen dan Neogen menjelaskan umur satuan batuan, Huruf pertama menyatakan Zaman, huruf kedua menyatakan Kala, Misalnya: Satuan berumur Miosen, ditulis Nm (Neogen Miosen), kecuali: Punsrwiceny | 23 shite 8018 ampiren a. Satuan berumur panjang misal Eosen ~ Miosen, ditulis dengan notasi hurufEm (Eosen Miosen b, — Satuan batuan berumur panjang, tetapi berada pada Zaman yang sama, maka yang ditulis adalah nama zamannya. Misalnya: Paleosen sampai Oligosen maka notasi umur yang ditulis adalah P (Paleogen) atau Umur satuan batuan Miosen sampai Pliosen, maka notasi umur yang ditulis adalah N (Neogen). Satuan batuan berumur Neogen yang berlanjut hingga Kuarter, maka notasi umur yang ditulis adalah NQ. Misalnya: Umur satuan batuan Pliosen sampai Holosen, maka notasi huruf ditulis NQ (Neogen Kuarter). 3) Pada batuan berumur pra-Kenozoikum (Paleozoikum sampai Mesozoikum) notasi huruf umur yang ditulis boleh satu, contoh : umur Jura Formasi Nambo, maka ditulis Jn. 4) Hurufselanjutnya menjelaskan satuan batuan 5) Untuk batuan yang mempunyai kisaran umur panjang, urutan singkatan umur berdasarkan dominasi umur batuan, misalnya JK untuk batuan berumur Jura hingga Kapur yang didominasi batuan berumur Jura, 6) Batuan beku dan malihan yang tak terperinci susunan dan umurnya cukup dinyatakan dengan satu atau dua buah huruf, misalnya a untuk andesit, b untuk basal, gd untuk granodiorit, um untuk ultramatik atau ofiolit dan s untuk sekis. 7) Batuan dan malihan yang diketahui umurnya, huruf pertama menjelaskan umur sedangkan huruf kedua menjelaskan jenis batuan. 8) Pada peta geologi skala kecil, himpunan batuan cukup dinyatakan dengan huruf di belakang lambang era, jaman atau sub-jaman; misalnya Pzm berati batuan malian berumur paleozoikum, Ks sedimen berumur kaput, Tmsv berarti klastika gunung api berumur Miosen, Tpv berarti batuan trobosan berumur Neogen. Satuan bancuh dinyatakan dengan satuan Me. 6. Simbol unsur geologi DESCRIPTION ‘Smet | waco Tara Ba cba cont. Onli Roti "ra, Ga eae pe aya pa ——— (Centat Dacen whe prwoue hcted Te ae a age ‘ene, Da who snasaid at? : — Perens a Ga RT A TT ce cemetery et Peace om © | Ret bottr vnc bot a a a RE a OTT ‘Senay ram omnes an sane moana SS atom eo 8 ettestp Ft Bote ernttnael be aaron 7 aren Sar eR DR Bai RRS = ‘nes Fn Cote wr ned © | | ears em | Maree 24 Peunjuk Teknis Prnataan dan Panyajan Pata Geoksg ‘Shale 150.000 x Aion ‘Aan, Gav eu -palis la etrya pertain Acct, Dashed ware appenatty etod ‘an, Cars Bia eke tan Aetce,Deled where concealed cai ‘aie Syacine: ‘Stn, Gas texas faye dpcirakan ‘Syacne, Dashed wee aparoximatey cated ‘Sn, Gai Ds eae trip ‘Syacine, Dat wtore concealed car " 2 8 " ‘Sesar U, bagan yang nei; D, agin yang tum Tau upton ek 0 ent ck ‘Saar, menunuttan kenirgen , bagin yang nas 1 | bag yang run aut, showing dp, , uptvom ck, doantvona be: ‘Thrust Fal eth on pp pe, Dashed ere Fae ot IS pein ated ro FF TFT a7 | Ses Ma ete pa mpegs am | LEY to “Test Fa et on pr lake eon $ ‘eset Nk 2g paralompeag as, Garis txpmus pu DB ‘lack 100% | bas domain mm aoeee | azn | SE ‘Tres Feetn cpp 6, Dasa tore aera saprolite 4 stan a | Se éankenkige lean rt Sloan Dpofbods Back 100% Lapin wear 2 prt Bea + | ozmm | 2onm ae Bae sok 13950m \epion 85.18 7 etal Bede a | am | Puen srwiceny | 25 shite 8018 ampiren 26 i dan Kernan kar tga ‘Sts aod Dip of verte rus don Keringanperdaunen dapat pala nt KESEKEAN ‘Ske and Dip of foo, ey subst SCHISTOSITY 02 mm Aus con Kernen pecan tga pat ipl nik KESEKEAN fee aod yf wet fon, ony sutte ‘SOMSTOSTY us dan Kerngan Bsr Aan, dalam bakin guy opt ‘Sie and Dp of Flow Sct, oan ack: rus dan Kerengan Sudo Aan Teg, dla batuan uenng 2 ‘Ske aod ipo Vr! Plana Flow Shae, a volsnle als haus dan Kenngn blah ‘Sn and Dip of eeage Aus can Keaicagan bea toga ‘Sey 20d Op of et coop ais aren (Gals ara toga Vertical bag Petanjuk Teknis Peretasn Peryaian Pot Gest ‘Shale 150.000 Pemctang Rava guage ‘Riv of aan crater Bia 10% Cy ee Pematang Kawah gun a ‘Riva vote cr (cst gas rs ut menglang members ‘ay Blak 10% Pematang Kawah gu i Gas pups a laa erin ‘Riv of ent rae, Dashod ware spyenimatelycalod (estat: gars ts bum mtengiang, membua ha arth dg Parsing Kawah guna op Gavk Dis ‘emp ‘Riv van cra, Dad mor canon fcr (esata: gars tru dunt mlenglang, embuha he art ig a1 ‘Stemi pengoaln lel pak, kenpung rave cada tay pt 0.5 m0 oka anu pong ks, post mpg Atadomed gra ant or chy pt 0.48 am “Tambang rb oan Pengo ‘Ope piso any elas tanbany keri au Pengpalan Ataconed pen pt be oe way rr 0.8mm “inbanan bang Mie dane 0925 om Sur igal Ofna a7 ‘Sumi gas one iad 10% " Setar beth Dowel 2 Biaa 10% Nair panes ‘Het sping Black 10% same 0.18 cm Blak 10% é Pusat Survel Geog! Badan Geol 2018 27 ampiren 28 Las ja bi don abt (Gear sein fo a ot dent girs eg dan but pol ‘Sheving elt a ket mp 15am “Lpiaan baaibers, Gate pion pats Malay ‘dperkiokan Coot Dochod where appro beat Tiglan bakibara, Gat i ik ia cla itaap Goa be, Dated mere concoct ocatiany 03mm Tis panmadaon ap Lonpsar Awa cp cutie fade “hah gran tra Tange Dre of ces Tagen a Lams chposts 0.178 wen ot Ler cramangsoran A iam, berbad ‘Actreetancb oop shpos, sharp, tnt Leng crater Flak SF ai Bec Anat valance ssa tapas sharp rt ‘Snghapon dat anwedt coment, ascent comm econ Gate re aes ‘Lava ow ties Uap panastund Geomermaeie Panik Tenis Prnataan dan Panyajan Pata Geol l ‘kale 150.000 7. Skala waktu geologi menurut tabel Chronostratigraphic Chart oleh International Union of Geological Sciences JUGS) tahun 2016 a v 2016/0 International Commission on Stratigraphy INTERNATIONAL CHRONOSTRATIGRAPHIC CHART swwew.stratigraphy.org &.. Pucatsirweiceolg | 29 ada Goolgi-2018

You might also like