Professional Documents
Culture Documents
1 April 2015
ABSTRACT
This study aims to determine the recruitment of party politics Nasdem in determining its cadres in
anticipation of the legislative elections of 2014. This study used a qualitative research approach is
descriptive analysis with analytical and institutional approaches. Data collection techniques used
were interviews, observation, and documentation. Interviews and observations conducted on the
research informants while documentation is used to find out the extent of truth of the data obtained.
The results of the field studies showed that the patterns of political recruitment of legislative
candidates used in the Nasdem Party DPD Maros using open recruitment patterns. Recruitment
pattern is expected to create a cadre of candidates and legislative candidates qualified. So that the
quality of legislative candidates is expected to be a cadre get mass.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses rekrutmen politik partai Nasdem dalam
menentukan kadernya sehingga siap menghadapi pemilu legislatif 2014. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif deskriftif analisis dengan pendekatan analisis dan pendekatan
institusional. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Wawancara langsung dan observasi dilakukan pada informan penelitian sedangkan
dokumentasi digunakan untuk mencari tahu sejauhmana kebenaran dari data yang didapatkan.
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pola rekrutmen politik calon anggota legislatif
yang digunakan pada DPD Partai Nasdem Kabupaten Maros menggunakan pola rekrutmen
terbuka. Pola rekrutmen ini diharapkan mampu menciptakan calon kader dan calon anggota
legislatif yang berkualitas. Sehingga calon anggota legislatif yang berkualitas ini diharapkan
mampu menjadi kader pendulang suara.
78
Vol. V No. 1 April 2015
sistem politik pada umumnya dan Partai politik adalah partai yang
pemerintahan pada khususnya. Partai mempunyai fungsi sebagai penyalur
politik memiliki cara tersendiri dalam artikulasi dan agregasi kepentingan
melakukan rekrutmen terutama dalam publik yang paling mapan dalam sebuah
pelaksanaan sistem dan prosedural sistem politik modern. Menurut Michels
rekrutmen yang dilakukan partai politik (1984:23), secara sederhana partai
tersebut. Tak hanya itu proses rekrutmen politik merupakan representation of ideas
juga merupakan fungsi mencari dan yang harus ada dalam kehidupan politik
mengajak orang-orang yang memiliki modern yang demokrasi. Partai politik
kemampuan untuk turut aktif dalam sebagai suatu partai yang berorientasi
kegiatan politik, yaitu dengan cara pada representation of ideas secara ideal
menempuh berbagai proses penjaringan. dimaksudkan untuk mewakili
Suharno dalam Syafie (2009:58), kepentingan-kepentingan warga,
menyatakan rekrutmen politik adalah memberikan jalan kompromi bagi
proses pengisian jabatan-jabatan pada pendapat/tuntutan yang saling bersaing,
lembaga-lembaga politik, termasuk serta menyediakan ruang bagi suksesi
partai politik dan administrasi atau kepemimpinan politik secara damai dan
birokrasi oleh orang-orang yang akan legitimasi.
menjalankan kekuasaan politik. 3. Konsep Pemilu Legislatif
Teori Rekrutmen menurut Almond Pemilu singkatan dari Pemilihan
dan Powell dalam Prihatmoko Umum. Sedangkan legislatif adalah
(2005:200), rekrutmen politik adalah lembaga perwakilan rakyat yang fungsi
suatu proses dimana terjadi penseleksian utamanya membuat Undang-undang atau
calon-calon masyarakat yang dipilih peraturan, yang anggotanya terdiri dari
untuk menempati kursi-kursi penting di orang-orang pilihan dan terpilih. Di
dalam peranan politik, termasuk dalam Indonesia badan legislatif ini disebut
jabatan birokrasi dan jabatan Dewan Perwakilan Rakyat, disingkat
administrasi. DPR. Untuk tingkat Kabupaten atau
2. Konsep Institusionalisasi Partai Kotamadya disebut Dewan Perwakilan
Rahman (1998:67), mengemukakan Rakyat Daerah, disingkat DPRD Demikian
bahwa Institusional partai memandang pula untuk di tingkat Provinsi disebut
partai politik sebagai lembaga yang DPRD Propinsi. Sedangkan untuk di
memiliki struktur dan fungsi untuk Pusat disebut DPR. Jadi kalau di sebut
mencapai tujuan. Teori kelembagaan DPR saja tanpa tambahan Propinsi atau
(Institusional), yang menyatakan bahwa Kabupaten itu berarti DPR
partai politik dibentuk oleh lembaga- Pusat. Anggota DPR/DPRD ini mewakili
lembaga negara baik legislatif maupun seluruh kepentingan atau golongan yang
eksekutif sebagai kebutuhan para ada di Indonesia. Jadi Pemilu Legislatif
anggotanya untuk mengadakan kontak adalah pemilihan umum yang
dan membina dukungan dengan diselengarakan secara serempak untuk
masyarakat. Hal ini dilakukan agar memilih wakil-wakil rakyat yang akan
kebijakan-kebijakan yang dihasilkan duduk di DPR. Mengenai kenapa
tidak bisa dengan kebutuhan, tuntutan, serempak, lebih dititikberatkan untuk
dan harapan publiknya. Sehingga mengurangi pemilih yang memilih
dibuatlah wadah yang mampu diberbagai daerah diluar Kabupaten atau
menampung aspirasi warga masyarakat Kotamadya dimana ia berdomisili,
yang kemudian dikenal dengan istilah sehingga kemungkinan seorang pemilih
partai politik.
memilih lebih dari satu kali dapat informasi lainnya yang berkaitan dengan
diminimalisir. masalah penelitian ini.
Pemilihan umum diikuti oleh Analisis data dilakukan melalui tiga
partai-partai politik. Partai-partai politik alur yakni: Reduksi data, pada tahap ini
mewakili kepentingan spesifik warga dilakukan proses penyeleksian,
negara. Kepentingan-kepentingan seperti pemfokusan, penyederhanaan,
nilai-nilai agama, keadilan, pengabstraksian data dari catatan
kesejahteraan, nasionalisme, anti lapangan (field note). Sajian data, sajian
korupsi, dan sejenisnya kerap dibawakan data adalah suatu susunan informasi
partai politik tatkala mereka yang memungkinkan kesimpulan
berkampanye. Sebab itu, sistem penelitian dapat dilakukan.
pemilihan umum yang baik adalah sistem D. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang mampu mengakomodasi
1. Profil DPD Partai Nasdem
kepentingan-kepentingan yang berbeda Kabupaten Maros
di tingkat masyarakat, agar terwakili
dalam proses pembuatan kebijakan Partai Nasdem Maros yang
negara di parlemen. didirikan oleh beberapa orang pemuda
C. METODE PENELITIAN yang berasal dari beberapa mantan
Jenis penelitian yang digunakan aktivis organisasi daerah yang bernama
peneliti dalam penelitian ini adalah Himpunan Pemuda Mahasiswa Indonesia
metode kualitatif. Metode kualitatif (HIPMI) Maros Raya dan HPPMI Maros.
memiliki beberapa prespektif teori yang Salah satu pendiri Partai Nasdem Maros
dapat mendukung penganalisaan yang adalah Abrar Rahman SS yang pernah
lebih mendalam terhadap gejala yang menjabat sebagai Ketua umum ke II
terjadi, dikarenakan kajiannya adalah Pengurus Besar di Hipmi Maros Raya
fenomena masyarakat yang selalu periode 2010-2012 dan sekarang
mengalami perubahan (dinamis). Tipe menjadi Ketua Badan Pemenangan
Penelitian yang digunakan peneliti dalam Pemilu (Bappilu) Kabupaten Maros.
penelitian ini adalah deskriptif analisis Berdirinya Partai Nasdem Maros tidak
yaitu penelitian diarahkan untuk lepas dari peranan pemuda yang berasal
menggambarkan fakta dengan argument dari perguruan tinggi yang ada di
yang tepat. Makassar yang tergabung dalam
Sumber data yang digunakan yaitu organisasi daerah yang ada di Kabupaten
Data Primer, dalam penelitian ini peneliti Maros. Pemuda inilah yang menjadi
telah mencari data untuk membuktikan perintis sekaligus pendiri DPD Partai
fakta di lapangan. Data yang diperoleh Nasdem Kabupaten Maros.
melalui lapangan atau daerah penelitian Sejarah singkat berdirinya Partai
dari hasil wawancara mendalam dengan Nasdem Kabupaten Maros ini dipelopori
informal dan observasi langsung. Data oleh kaum muda yang sudah matang di
Sekunder, dalam penelitian peneliti juga organisasi. Orang yang pertama kali yang
melakukan telaah pustaka, di mana membawa Partai Nasdem ke Kabupaten
peneliti mengumpulkan data dari Maros adalah Sanusi Ramadhan yang
penelitian sebelumnya berupa buku, menjabat pada waktu itu sebagai Ketua
jurnal, koran mengenai Partai Nasdem Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sul-Sel.
Kabupaten Maros dan pola rekrutmen Pada waktu beliau membawa Partai
politik Partai Nasdem dalam proses Nasdem ke Kabupaten Maros, partai ini
intitusional partai, serta sumber di tawarkan kepada juniornya sendiri
sewaktu bergelut di lembaga
dibuatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Maka dari sinilah pandangan umum
Partai Nasdem Kabupaten Maros. mengenai rekrutmen suatu partai dapat
Sedangkan, implementasi rekrutmen dipetakan menjadi dua ikon secara
calon anggota legislatif dilakukan melalui umum. Pertama, pelaku rekrutmen
tahap penjaringan, tahap penyaringan, (subyek) dan kedua, sasaran rekrutmen
dan tahap penetapan berdasarkan (obyek). Untuk yang pertama, subyek
syarat-syarat yang telah diberlakukan. atau pelaku rekrutmen sebuah partai
Berdasarkan sistem yang adalah individu atau sekelompok orang
digunakan dalam rekrutmen politik yang dipersonifikasikan dalam sebuah
partai ini. yaitu sistem rekrutmen politik partai dan kebijakan-kebijakannya yang
terbuka yang digunakan dalam melakukan fungsi regenerasi dan
penerimaan kader partai. Penerimaan kesinambungan tugas-tugas partai.
kader partai ini bersifat terbuka, artinya Sedangkan yang kedua adalah obyek dari
tidak memandang status, kedudukan, rekrutmen, dengan pengertian lain
kekayaan, jabatan dan lain-lain. adalah individu-individu yang
Penerimaan kader ini di awali dengan dipersiapkan dan dilatih untuk
pengisian surat pernyataan anggota meneruskan visi dan misi partai. Sifat
Partai Nasdem disertai fotocopy data diri sebagai subyek dan obyek dari proses
seperti KTP, SIM atau KTM bagi rekrutmen ini sejatinya harus memenuhi
mahasiswa.. Berkas tersebut kemudian beberapa fondasi dasar dalam
diserahkan ke DPC, DPD, atau DPW pembentukan dan pembinaan kader-
Partai Nasdem. Setelah berkas diterima, kader partai yang handal, cerdas dan
pihak partai kemudian akan matang secara intelektual dan psikologis.
mengirimkan data ke DPP. Pengiriman Setiap partai politik dalam
data yang dilakukan secara online ini mengusulkan calon anggota legislatif
bertujuan untuk mendapatkan KTA harus memiliki kemampuan yang dapat
partai dari DPP. Untuk menarik minat menunjang tugas pokok anggota DPR
anggota, partai Nasdem memberi bukan sekedar hanya memiliki tingkat
beberapa iming-iming asuransi sebesar popularitas yang di andalkan untuk
satu juta yang berlaku bila telah menjadi mendulang suara. Sebelum mengusulkan
anggota partai. calon anggota legislatif, parpol terlebih
Fungsi dari rekrutmen adalah dahulu memberikan bimbingan tekhnik
mempersiapkan calon-calon (embrio) supaya calon anggota legislatif yang akan
yang siap melanjutkan tongkat estafet maju bertarung dalam percaturan
perjuangan sebuah partai. Kader suatu pemilihan umum mempunyai bekal dan
partai adalah orang yang telah dilatih pengetahuan tentang tugas pokok dan
dan dipersiapkan dengan berbagai fungsi anggota legislatif. Sehubungan
keterampilan dan disiplin ilmu, sehingga dengan hal tersebut informan dengan
dia memiliki kemampuan yang di atas inisial AM selaku calon anggota legislatif
rata-rata orang umum. Surya paloh DPD Partai Nasdem Kabupaten Maros
pernah menyatakan rekrutmen dalam mengatakan :
kerangka kebangsaan, Bahwa Calon anggota legislatif yang
rekrutmen sama artinya dengan sudah direkrut oleh setiap dewan
menanam bibit. Untuk menghasilkan pimpinan daerah ( DPD ) di
pemimpin bangsa di masa depan, seluruh dewan pimpinan wilayah
pemimpin pada masanya harus (DPW) di Indonesia wajib
menanam. mengikuti bimbingan tekhnik
yang di selengarakan oleh dewan