Professional Documents
Culture Documents
05 Oktober 2012
HIV/AIDS
LAPORAN TUTORIAL
MODUL 2 IMUNODEFISIENSI
BLOK IMUNOLOGI
Disusun Oleh:
Nama : Andi Heri Isman
No. Stambuk : 11-777-001
Kelompok : 6 (Enam)
Pembimbing : dr. Maria Rosa Da lima
PENDAHULUAN
I. Skenario
Seorang anak yang hasilnya menunjukan laki-laki umur 14 bulan telah
8 kali menderita infeksi virus untuk menyingkirkan pneumonia,
dilakukan pemeriksaan radiologi dan jamur dalam 14 bulan. Infeksi
tersebut akhirnya sembuh meskipun sangat lambat dan infeksi jamur
berespon baik terhadap anti jamur, paru, yang hasilnya menunjukan
adanya kelainan yaitu bayangan thymus tidak nampak
.
1. Virus
2. Jamur
3. Infeksi
4. pneumonia
III. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan imunodefisiensi ?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan imunodefisiensi ?
3. Bagaimana gambaran umum dari imunodefisiensi ?
4. Bagaiman respon imun terhadap virus dan jamur ?
5. Jenis iumnodefisiensi apa yang ada pada skenario?
6. Mengapa pada bayangan timus tidak nampak dipemeriksaan
radiologi?
7. Bagaimana kerja anti virus terhadap infeksi jamur ?
8. Bagaimana peran timus pada sistem pertahanan tubuh ?
9. Mengapa infeksi virus dan jamur terjadi berulang-ulang ?
10. Jenis-jenis penyakit apa yang ada pada skenario?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Imunodefisiensi
B. Penyebab Imunodefisiensi
1. defek genetik
2. toksin, obat imunosupresan seperti kortikosteroid, dan siklosporin.
3. Penyakit nutrisi seperti malnutrisi (kwasiorkor), defisiensi vitamin dan
defisiensi mineral.
4. Kelainan kromosom seperti anomali digeorge yaitu terjadi delesi
kromosom 22 ( delesi 22q11 ), defisiensi IgA yang selektif ( trisomi 18 )
5. Penyakit infeksi seperti varizella, atau infeksi permanen ( HIV, dan
Rubella kongenital ).(1)
1. Imunodefisiensi Primer
2. Imunodefisiensi Sekunder
HIV/AIDS
A. DEFINISI
HIV adalah retrovirus yang menginfeksi organ vital pada sistem imun
tubuh manusia, seperti sel T CD4 +, makrofag dan sel dendrit. Secara
mencapai jumlah < 200 sel T CD4+ / L darah. Hal ini menyebabkan
imunitas sel hilang, berlanjut pada kondisi yang kita kenal sebagai AIDS.
B. EPIDEMIOLOGI
dan bagian dunia lainnya. Menurut The Joint United Nations Program on
HIV/AIDS (2000), bahwa 36,1 juta orang telah terinfeksi HIV dan AIDS
pada akhir tahun 2000. Dari 36,1 juta kasus, 16,4 juta adalah
transfusi komponen darah, dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang
narapidana. (1,2,6)
umum. Beberapa bayi yang telah terbukti tertular HIV dari ibunya
Sejak 1985 sampai 1996 kasus AIDS masih sangat jarang ditemukan
narkotika suntik. Sampai dengan akhir Maret 2005 tercatat 6789 kasus
Narkotika yang sedang menjalani rehabilitas yaitu 15% pada tahun 1999,
meningkat cepat menjadi 40,8% pada tahun 2000, dan 47,9% pada tahun
2001. Bahkan sebuah survey telah dilakukan di sebuah kelurahan di
klinik KB, Puskesmas dan Rumah Sakit di Jakarta yang dipilih secara
acak menemukan bahwa 6 (1,12%) ibu hamil dari 537 ibu hamil yang
C. ETIOLOGI
di dunia.(1,7,9)
Virion HIV terdiri dari tiga bagian utama, yaitu envelope yang
merupakan lapisan luar, capsid yang meliputi isi virion dan yang ketiga
glikoprotein virus yang disebut gp41. Pada bagian luar protein ini terikat
gp120, molekul ini akan berikatan dengan reseptor CD4 pada saat
yang dikenal sebagai p17. Pada bagian core terdapat sepasang RNA
D. PATOFISIOLOGI
Fase ini terjadi setelah + 3 minggu infeksi awal. 50-70% penderita HIV
berhubungan dengan jumlah virus yang tinggi dalam darah. Dalam satu
minggu sampai tiga bulan akan terbentuk respon imun terhadap HIV. HIV
akan tersebar luas selama fase infeksi, terutama di dalam organ limfoid,
walaupun jumlah virus dalam plasma dan mRNA HIV tidak dapat
Gejala yang dapat terjadi adalah demam, lemas, nafsu makan turun,
HIV akut yang telah disebutkan diatas, akan semakin jelas pada pasien
ODHA.
Fase Laten
imunitas spesifik HIV. Fase laten yang berjalan dalam hitungan tahun.
Selama masa ini semua pasien mengalami penurunan sistem imun yang
Fase Klinis
penyakit yang disebut AIDS, berupa gejala dan tand penyakit umum berat
progresif pada beberapa pasien sudah terjadi sejak tahap awal infeksi.
Hal ini disebabkan respon imun terhadap HIV yang berlebihan di dalam
imunosupresi berat.(2,6)
E. GEJALA KLINIS
Sindroma HIV akut adalah istilah untuk tahap awal infeksi HIV.
infeksi primer timbul setelah beberapa hari terinfeksi dan berlangsung 2-6
Infeksi primer HIV dapat terjadi segera setelah terinfeksi HIV dan
demam, nyeri otot, nyeri sendi dan rasa lemah. Demam dengan rata-rata
suhu tubuh 38,6C dan beberapa mempunyai suhu tubuh lebih dari
39C. Gejala nyeri otot dan nyeri sendi kadang-kadang berhubungan
Gejala mukokutan dapat berupa ruam kulit pada lebih dari 60% kasus.
selama 2-6 minggu dan akan membaik dengan atau tanpa pengobatan.
itu
Setelah perjalanan penyakit menuju stadium tanpa gejala -yang pada
orang dewasa lamanya 5-10 tahun. Setelah masa tanpa gejala akan
AIDS.(4,5,7)
F. DIAGNOSTIK
Pada dasarnya pendekatan diagnosis infeksi HIV dilakukan dngan
cara yang sama dengan penyakit lain melalui manifestasi klinik dan
diagnosis.1
tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai, dan sekurang-
kurangnya didapatkan 2 gejala mayor dan 1 gejala minor. Dan gejala ini
G. PENATALAKSANAAN
a. Pengobatan suportif
umum penderita. Pengobatan ini terdiri atas pemberian gizi yang sesuai,
Ringkasan prinsip terapi pada infeksi HIV yang dikembangkan oleh Panel
sistem imun rusak, dan berkembang menjadi AIDS. Infeksi HIV selalu
berkala untuk kadar RNA HIV plasma dan hitung sel CD4 + untuk
ditunjukkan oleh kadar RNA HIV plasma dan kitung sel T CD4 +.
dicapai.
5. Cara yang paling efektif untuk menekan replikasi HIV dalam jangka
yang efektif, yang belum pernah diterima oleh pasien, dan tidak
9. Prinsip terapi ARV yang sama juga berlaku pada anak, remaja dan
dewasa yang terinfeksi oleh HIV, walaupun terapi pada anak terinfeksi
HIV memerlukan pertimbangan farmakologik, virologik, dan imunologik
tersendiri.
10. Individu yang terdeteksi pada infeksi HIV orimer akut harus diterapi
sensitif.
11. Individu yang terinfeksi HIV, walaupun dengan kadar virus dibawah
H. PENCEGAHAN
kokain, dan LSD tidak begitu dikenal. Mereka lebih mengenal dengan
lain.
aktif berbagai lapisan masyarkaat seperti LSM, ahli hukum, ahli ilmu
Kesehatan, dll.
melihat tidak ada yang mau merawat ODHA, atau bila ia mengetahui
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil yang ada, kelompok kami mendiagnosis yaitu penyakit
sindrom digeorge karena dari gejala-gejala diatas menunjukan bahwa
sindrom digeorge yang memenuhi dari kriteria-kriteria yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Siti Setiati. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam.Jilid I Ed.5. Jakarta: Pusat penerbitan FKUI. 2009.
(chapter 102 hal 653-655)
7. Prof.Dr.dr. Adhi Djuanda. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.6. Jakarta:
Pusat Penerbitan FKUI. 1987 (hal 171-173)
9. Prof.Dr.dr. Adhi Djuanda. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.7. Jakarta:
Pusat Penerbitan FKUI. 1987 (hal 13-18)