Professional Documents
Culture Documents
800 779 1 PB PDF
800 779 1 PB PDF
Abstract
85
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 99
86
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: (Muchammad Syafruddin)
menunjukkan bahwa hubungan antara dua yakin bahwa hasil uji empiris (riset) yang
faktor, yaitu kepemilikan oleh manajer top berbeda berkaitan dengan hubungan
terhadap perusahaan dan kinerja kepemilikan dari dalam dengan kinerja
perusahaan secara keseluruhan ternyata perusahaan (satu sisi berhubungan positif
tidak cukup signifikan. Dari dua fakta siginifikan dan sisi lain tidak signifikan)
empiris yang bertentangan ini, penelitian dapat dijelaskan lebih lanjut.
yang akan dilakukan adalah menguji Peneliti menduga bahwa terdapat
kembali hubungan faktor kepemilikan oleh faktor lain yang memoderasi hubungan dua
manajer top dengan kinerja perusahaan. faktor (owner manager/insider ownership
Juga akan menguji kembali hubungan dan organizational performance) tersebut
faktor konsentrasi kepemilikan dengan yang dalam penelitian ini, faktor tersebut
kinerja perusahaan. Pengujian-pengujian ini adalah faktor ketidak-pastian lingkungan
dilakukan dengan tujuan melakukan uji (environmental uncertainty/EU). Argumen-
teoritis yaitu menguji teori agensi dalam tasi ini selaras dengan pandangan yang
konteks dua variabel tersebut. menyimpulkan bahwa lingkungan me-
Isu lainnya yang akan diuji dalam rupakan faktor kontekstual penting yang
penelitian ini adalah menguji kembali mempunyai dampak sangat kuat terhadap
hubungan faktor konsentrasi kepemilikan arah strategi perusahaan (Hamel dan
luar dengan kinerja perusahaan secara Prahalad, 1994). Jadi penelitian yang akan
keseluruhan. Walaupun telah cukup banyak dilakukan adalah memprediksi bahwa
riset yang menunjukkan bahwa konsentrasi hubungan kepemilikan oleh manajer top
kepemilikan oleh pihak luar berpengharuh dengan kinerja perusahaan secara
secara positif signifikan dalam pencapaian keseluruhan juga tergantung pada
kinerja organisasi, yang menjadi pertanyaan bagaimana manajer top tersebut berada
penelitian adalah apakah argumentasi atau pada kondisi ketidak-pastian lingkungan.
fenomena yang sama juga berlaku di Dalam penelitian-penelitian sebelumnya
Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini faktor ketidak-pastian lingkungan
menguji kembali fenomena yang sama merupakan faktor kunci dalam mencapai
dengan basis dimensi waktu dan tempat kinerja perusahaan yang optimal. Dengan
yang berbeda. demikian, terdapat dua teori yang akan diuji
Selain menguji dua faktor tersebut di dalam penelitian ini yaitu (1) teori agensi
atas yaitu konsentrasi kepemilikan luar dan dan (2) teori kontinjensi.
kepemilikan oleh manajemen kaitannya Dari uraian di atas dapat dirumuskan
dengan kinerja perusahaan, dalam beberapa masalah yang akan menjadi pusat
penelitian ini juga mengangkat isu perhaitan penelitian, (1) atas dasar teori
penelitian lain yaitu isu yang berhubungan agensi, apakah ada hubungan antara
dengan faktor ketidakpastian lingkungan konsentrasi kepemilikan oleh pihak luar
(environmental uncertainty/EU). Isu ini dengan kinerja organisasi. Selain itu, atas
didasarkan pada basis teori kontinjensi yang dasar teori yang sama, dapat dirumuskan
menyatakan bahwa hubungan dua atau pertanyaan penelitian tentang hubungan
lebih faktor sangat bergantung pada faktor antara kepemilikan oleh manajer top
lain (kontinjuen) yang tidak bisa dikontrol dengan kinerja organisasi. Masalah peneli-
oleh suatu organisasi (Otley, 1980). Atas tian yang kedua (2) bahwa atas dasar teori
dasar argumentasi kontinjensi ini, peneliti kontinjensi, apakah benar bahwa faktor
87
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 99
ketidak-pastian lingkungan merupakan Selain itu sasaran yang akan dicapai ini
faktor kunci (moderasi) dalam menentukan seringkali dibelokkan oleh para agen
hubungan antara kepemilikan oleh manajer sehingga sasaran ini hanya merupakan
top dengan kinerja perusahaan. Selain kepentingan para agen ini sendiri
berbagai masalah yang akan diteliti ini, sebagaimana disimpulkan oleh Jensen
dalam penelitian ini juga diuji faktor-faktor (1989). Akibat dari dua hal ini adalah
lain yang juga merupakan faktor penentu kinerja perusahaan bisa jadi lebih rendah
(determinant) kinerja perusahaan. dari kinerja seharusnya, karena adanya
Pengujian ini dilakukan untuk menghindari ketidak-sesuaian (incongruence) antara
adanya pengaruh yang mengacaukan sasaran yang diharapkan para pemilik
(counfounding effect) dalam sebuah dengan sasaran yang menjadi kepentingan
penelitian dengan memasukkan beberapa para agen atau manajer. Alat utama yang
variabel kontrol. tersirat dalam teori agensi untuk
KAJIAN TEORI DAN menselaraskan dua kepentingan yang
PENGEMBANGAN HIPOTESIS mungkin berbeda ini adalah dengan
Di bagian Tinjauan Pustaka ini memberikan kesempatan kepada para
secara simultan akan dijelaskan (1) model manajer untuk menjadi pemilik (stock
teoritis dan temuan-temuan empiris ownership).
(tinjauan literatur) yang berbasis pada teori Ide atau dugaan yang menyatakan
agensi dan teori kontinjensi. Berbasis pada bahwa kepemilikan oleh manajer cukup
analisis teoritis dan temuan empiris ini, tinggi merupakan faktor kunci bagi pen-
selanjutnya akan dirumuskan berbagai selarasan (alignment) antara para agen dan
hipotesa penelitian yang akan diuji dengan pemilik telah mendorong dilakukannya ber-
data empiris. Selanjtunya di bagian (2) akan bagai studi empiris yang menguji hubungan
dirumuskan berbagai penentuan variabel kepemilikan manajer dengan kinerja
kontrol. organisasi. Berbagai studi yang
mengidentifikasi adanya hubungan positif
Model Teoritis, Tinjauan Literatur, dan antara kepemilikan oleh pihak dalam
Hipotesa (insider ownership) dengan kinerja
Dalam konteks teori agensi, para perusahaan antara lain dilakukan Kim, Lee
manajer top merupakan agen yang me- dan Francis (1988), Schellenger, Wood dan
ngelola kegiatan bisnis organisasi atas Tashakori (1989), dan Oswald dan Jahera
nama pemilik perusahaan. Dari perspektif (1991). Sedang studi lainnya yang
ilmu ekonomi (economics) yang rasional, menunjukkan hasil kurang mendukung
para pemilik menginginkan agar para agen (secara statistik tidak signifikan) atau
(manajemen perusahaan) selalu mengikuti bertentangan dengan penelitian sebelumnya
dan mencapai sasaran (goal) dengan yaitu dilakukan oleh Lloyd, Jahera dan
strategi yang tepat yang semua ini akan Goldstein (1986) dan Tsetsekos dan
konsisten dengan kepentingan para pemilik DeFusvo (1990). Menurut Oswald dan
(Jensen dan Meckling, 1976). Walaupun Jahera (1991) faktor potensial yang ber-
demikian, seringkali para agen ini dalam kontribusi pada mengapa hasil temuan-
mencapai sasaran berusaha memuaskan temuan penelitian terdahulu tidak konsisten
pihak-pihak yang beragam sebagaimana sebagaimana diuraikan di atas, bisa jadi di-
dinyatakan Donaldson dan Lorsch (1983). karenakan oleh kesalahan para peneliti
88
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: (Muchammad Syafruddin)
dalam menentukan indikator (ukuran) vari- Ha-1: Terdapat hubungan yang positif
abel kepemilikan dan kinerja. Review yang antara kepemilikan oleh manajer
dilakukan oleh McGuire dan Dow (1994) dengan kinerja perusahaan.
terhadap berbagai penelitian tentang
Bersamaan dengan berbagai studi
masalah ini menunjukkan hasil observasi
tentang hubungan antara kepemilikan oleh
yang sama yaitu adanya kesalahan dalam
manajer dan kinerja perusahaan ini terdapat
menentukan indikator kepemilikan dan
beberapa studi yang menunjukkan bahwa
kinerja. Disimpulkan dalam review yang
variabel kontekstual merupakan variabel
dilakukan oleh McGuire dan Dow (1994)
yang mempunyai kontribusi dalam men-
bahwa para peneliti menggunakan
jelaskan hubungan dua variabel tersebut.
indikator-indikator yang berbeda dalam
Seperti studi yang dilakukan oleh Zajac dan
menjelaskan konsep kepemilikan seperti
Westphal (1994) yang menunjukkan bahwa
konsentrasi kepemilikan, kontrol pemilik,
resiko spesifik perusahaan merupakan
kepemilikan saham yang signifikan.
variabel yang memoderasi keefektifan
Selain itu para peneliti seringkali
insenstif manajerial dan program
mengadopsi berbagai cara untuk mengukur
monitoring yang digunakan untuk
konsep ini seperti stockholding of officers,
mengkontrol berbagai masalah keagenan.
stockholding oleh para direksi, stockholding
Studi lain yang menunjukkan adanya
oleh pihak dalam (insiders), stockholding
variabel kontekstual yaitu yang dilakukan
oleh pemegang saham besar. Selain kele-
oleh Kesner (1987) yang menunjukkan
mahan dalam hal perumusan konsep ke-
bahwa perusahaan-perusahaan yang
pemilikan dan operasionalisasi konsep
terdapat di dalam industri dengan per-
pemilikan, juga terdapat kelemahan yang
tumbuhan rendah, hubungan antara ke-
sama yaitu menyangkut ukuran kinerja
pemilikan oleh manajer dengan kinerja per-
yang jadi pilihan dalam penelitian-
usahaan tidak signifikan. Sebaliknya per-
penelitian tersebut. Para peneliti yang
usahaan-perusahaan yang terdapat di dalam
meninjau kinerja perusahaan dari literatur
industri dengan pertumbuhan tinggi,
keuangan (finance), cenderung
hubungan antara kepemilikan oleh manajer
menggunakan return saham tidak normal
dengan kinerja perusahaan menunjukkan
dalam mengoperasionalisasikan kinerja
hubungan positif yang signifikan.
perusahaan sebagaimana dilakukan Brown
Faktor kontekstual kunci yang secara
dan Warner (1985). Sedang peneliti yang
khusus belum banyak memperoleh
meninjau kinerja perusahaan dari literatur
perhatian dalam berbagai studi bidang
manajemen, cenderung menggunakan
keuangan maupun manajemen adalah
return on assets (ROA) dalam meng-
variabel dinamika ketidak-pastian
operasionali-sasikan kinerja perusahaan
lingkungan. Dalam konteks hubungan
seperti yang dilakukan oleh Schellenger et
keagenan, faktor dinamika ketidak-pastian
al. (1989) dan ukuran pasar seperti return
lingkungan bisa jadi merupakan faktor
total kepada para investor sebagaimana
kunci berkaitan dengan tindakan pemilik
dilakukan oleh Kesner (1987).
dalam memonitor dan mengontrol para
Dari uraian model teoritis yang
manajer. Pemilik dalam memonitor dan
berbasis pada teori agensi di atas dapat
mengontrol tindakan manajer sangat
dirumuskan hipotesa pertama seperti
tergantung pada berbagai faktor seperti
berikut:
89
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 99
90
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: (Muchammad Syafruddin)
91
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 99
92
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: (Muchammad Syafruddin)
93
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 99
Konsentrasi kepemilikan didasarkan pada saham yang dimiliki oleh pihak dalam di-
prosentase jumlah kepemilikan yang ukur atas dasar market value to book value
dimiliki oleh mereka yang kemungkinan of equity oleh insider ownership. Rasio
besar sangat berpengaruh terhadap jalannya leverage diukur dengan cara membanding-
perusahaan. Variabel ketidak-pastian kan total utang dengan totaol ekuitas per-
lingkungan diukur atas dasar jenis usahaan. Investor intitusional diukur
perusahaan, apakah masuk dalam industri dengan cara menghitung derajad prosentase
yang banyak regulasi pemerintah yang kepemilikan oleh institusi. Ukuran perusa-
berarti unsur tidak kepastian rendah diberi haan dikur dengan jumlah karyawan, dan
notasi 0, sedang perusahaan yang masuk umur perusahaan didasarkan pada umur
industri yang tidak banyak diatur sejak berdiri hingga data tahun laporan
pemerintah berarti masuk dalam unsur keuangan yang digunakan dalam analisis.
ketidakpastian tinggi diberi notasi 1. Adapun statistik deskriptif menyangkut ber-
Sedang berbagai variabel kontrol bagai penelitian dapat disajikan dan dijelas-
diukur dengan cara berikut. Nilai pasar kan seperti pada Tabel 2.
94
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: (Muchammad Syafruddin)
95
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 99
dua asumsi yaitu (1) autokorelasi dan (2) HASIL DAN PEMBAHASAN
normalitas tidak diuji mengingat data yang Nilai korelasi pada Tabel 3 di bawah
digunakan merupakan data cross section adalah nilai korelasi dalam persamaan
dengan teknik pengambilan sampel regresi. Hampir semua nilai korelaisi
berdasar pada purposive sampling. Uji menunjukkan nilai korelasi yang signifikan.
asumsi autokorelasi tepat digunakan pada Namun demikian semua nilai korelasi lebih
data yang menggunakan data time-series. kecil dari 0,70 yang berarti
Sedang uji normalitas lebih cocok mengindikasikan tidak adanya masalah
digunakan pada sampel yang dipilih secara yang serius berkaitan dengan asumsi multi
acak (random) yang tujuannya adalah untuk kolonieritas.
meyakinkan bahwa sampel data dapat Hasil estimasi regresi yang ada pada
mewakili populasi penelitian. Dengan Tabel 4 menunjukkan bahwa hipotesa per-
alasan ini, maka berbagai uji asumsi klasik tama yang menyatakan bahwa terdapat
yang dilakukan dalam penelitian ini hubungan yang positif antara kepemilikan
meliputi uji asumsi tidak ada oleh manajer dengan kinerja perusahaan
multikoloniaritas dan uji asumsi tidak ada tidak diterima dengan indikasi nilai para-
heterokedasitas atau asumsi homegenitas. meter sebesar -0,165 pada nilai t = -1,181.
Nilai ini mengindikasikan bahwa selain
tidak dapat menerima hipotesa, hasil ini
justeru bertolak belakang dengan perkiraan
teori yang menyatakan bahwa kedua faktor
tersebut seharusnya berhubungan secara
positif.
96
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: (Muchammad Syafruddin)
UMU 1,000
97
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 99
114
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: (Muchammad Syafruddin)
Hasil lain dari penelitian ini menun- dengan derajad kebebasan 1. Adapun hasil
jukkan berbagai masalah yang tidak bisa test heteroskedastisitas sebesar 5,632 yang
dijelaskan dengan tuntas. Leverage yang berati lebih kecil dari nilai chi-square kritis
menggambarkan risiko perusahaan tidak dengan derajad kebebasan 1 dan pada
konsisten dengan teori yang menyatakan tingkat 1% yang adalah sebesar 6,6349.
bahwa semakin berisiko seharusnya
semakin rendah kinerja perusahaan. Hsil SIMPULAN DAN SARAN
estimasi menujukkan parameter sebesar Berdasar pada dua teori yaitu teori
0,264 (positif) namun tidak signifikan. agensi dan kontinjensi penelitian ini
Kepemilikan publik ternyata juga tidak menguji apakah faktor kepemilikian oleh
signifikan berpengaruh terhadap kinerja pihak dalam, faktor ketidak pastian
perusahaan bahkan hasil estimasi lingkungan, dan konsentrasi kepemilikan
menunjukkan nilai parameter negatif berpengaruh terhadap kemampuan
sebesar -0,040 namun tidak signifikan. perusahaan dalam mencapai
Ukuran perusahaan menunjukkan hasil profutabilitasnya. Faktor kepemilikian oleh
estimasi parameter yang konsisten dengan pihak dalam dan konsentrasi kepemilikan
teoritis walapun tidak signifikan sebesar merupakan instrumen yang digunakan oleh
0,047, sedang umur perusahaan para pihak yang terlibat dalam konflik
menunjukkan hasil estimasi yang berten- keagenan dalam mencapai resolusi atau
tangan dengan teoritisnya dengan nilai proses alignment sehingga masing-masing
parameter sebesar juga tidak signifikan - memperoleh utility yang optimal. Sedang
0,033. Dari berbgai variabel kontrol yang faktor ketidak pastian lingkungan
konsisten dengan prediksi teoritis adal;ah merupakan faktor kunci yang tidak bisa
variabel nilai pasar dengan paramater se- dipengaruhi oleh pihak manajemen namun
besar 0,4523 dan nilai t = 2,171 yang berpengaruh sangat besar terhadap
berarti signifikan pada 0,05. kemampuan manajemen mencapai pening-
Lebih lanjut, hasil tes diagnostik katan profitabilitas perysahaan.
menyangkut multikoloniaritas dan heteros- Hasil penelitian menunjukkan
kedastisitas ditunjukkan pada Tabel 5 dan bahwa hanya faktor kepemilikan oleh pihak
uraian berikut. Nilai Indicator of variance dalam (manager ownership) saja, ternyata
inflation factor (VIF) berkisar antara 1,146 tidak cukup berpengaruh terhadap kinerja
hingga 4,127 yang berati tidak melebih perusahaan. Dengan kombinasi atau dalam
nilai sebesar 10 (Gujarati, h. 339) yang kondisi lingkungan yang relatif tidak pasti
berarti pula tidak ada problem menyangkut saja kepemilikan oleh pihak dfalam akan
multikoliniearitas. Makna selanjutnya mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
adalah bahwa estimasi spesifikasi dapat Sedang faktor kontidasentrasi kepemilikan
diandalkan sebagai basis analisis secara konsisten menunjukkan bahwa
selanjutnya. variabel atau faktor ini berpengaruih secara
Sedang heteroskedastisitas dideteksi signifikan terhadap pencapaian kinerja
dengan menggunakan model regresi perusahaan.
(Thomas, 1993). Indikator heteroskedas-
tisitas adalah apabila nilai ch-square (nR2) REFERENSI
berasal dari model regresi yang melebihi Bae, B. and Sami, H. (1999). The Effect of
atau lebih besar dari nilai chi-square kritis Environmental Liabilities on
97
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 85 99
98
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja: (Muchammad Syafruddin)
99