You are on page 1of 2

11.

Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Foto Abdomen Polos

PROSEDUR PEMBUATAN
FOTO ABDOMEN POLOS

INSTALASI RADIOLOGI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
UPTD RSUD LEMBANG
01 1/2
DITETAPKAN
Ka. UPTD RSUD LEMBANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN TANGGAL TERBIT
RADIOLOGI
dr. Onni Habie, MARS
NIP. 19610401 199001 2 001
Foto abdomen polos adalah gambaran radiografi dari rongga perut dan organ
PENGERTIAN sekitarnya sehingga dapat menunjukkan apabila terdapat kelainan-kelainan
secara radiologis.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam pembuatan foto abdomen polos agar
TUJUAN mendapatkan gambaran radiografi dari rongga perut yang baik demi tercapainya
penegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN
1. Pasien datang ke radiologi dengan membawa formulir permintaan foto
rontgen.
2. Petugas memeriksa kelengkapan identitas pasien pada formulir permintaan
foto, kemudian diregistrasi dalam buku register yang terdiri dari nomor foto,
tanggal pemeriksaan, nama, umur, jenis kelamin, jenis foto, status pasien,
dokter pengirim dan ruangan pengirim.
3. Petugas membuat bukti pembayaran radiologi untuk dibayarkan ke kasir.
4. Pasien menunjukkan bukti pembayaran radiologi dari kasir kemudian
diminta memasuki ruangan pemeriksaan dan mengikuti intruksi dari
radiografer yang akan melakukan pemeriksaan.
PROSEDUR 5. Radiografer mengambil kaset yang sudah berisi film sesuai ukuran
kemudian diberikan marker berdasarkan sisi tubuh yang diperiksa dan
nomor foto, lalu kaset diletakan memanjang di Bucky pada meja
pemeriksaan.
6. Radiografer mengatur posisi objek untuk posisi AP.
6.1 Posisi pasien Supine diatas meja pemerksaan, mid line tubuh berada
pada pertengahan meja pemeriksaan.
6.2 Mengatur kolimasi, jarak pemotretan 100 cm, Central Ray tegak lurus
film, Center Point di antara kedua Crista Illiaca.
7. Radiografer mengatur Faktor Eksposi sesuai dengan permintaan foto (kV,
mA, s).
PROSEDUR PEMBUATAN
FOTO ABDOMEN POLOS

INSTALASI RADIOLOGI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
UPTD RSUD LEMBANG
01 2/2
8. Radiografer memberi aba-aba pada pasien untuk tidak melakukan
pergerakan saat eksposi dilakukan, agar tidak terjadi pengulangan foto.
Eksposi dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan napas.
9. Kaset yang sudah dieksposi dikirim ke kamar gelap untuk diproses.
10. Pasien diberitahukan apabila pemeriksaan telah selesai dilakukan, dan
diminta menunggu beberapa saat untuk melihat hasil foto sudah baik atau
PROSEDUR perlu diulang.
11. Pasien diperbolehkan meninggalkan ruangan radiologi, dan diberitahukan
tempat serta waktu pengambilan radiograf beserta ekspertisenya dengan
membawa bukti pembayaran pemeriksaan rontgen.
12. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan kebutuhan
diagnosa.
1. Instalasi Radiologi
2. Instalasi Rawat Jalan/Poli
INSTALASI TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap/IGD
4. Instalasi Rekam Medik

You might also like