You are on page 1of 9

PENGARUH PENDIDIKAN GIZI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN TERHADAP

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA NEGERI 1 SECANGGANG


KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2014

Ecia Meilonna Koka

ABSTRACT

The high rate of marriage in young age accompanied by a lack of knowledge about
parenting is one of the triggers of nutrition problems. Teenagers are the future parents. Therefore,
education about nutrition in the First 1000 Days of Life (F-1000 DL) need to be given to them as
a first step to prevent the nutrition problems. This study aims to determine the influence of
nutrition education in F-1000 DL on students knowledge and attitudes.
This research was using quasy experimental with one group pre-test and post-test design.
The population was all students of SMA Negeri 1 Secanggang. Sampling was done by purposive
sampling method. Samples consisted of 102 tenth-grade students. Nutrition education class
conducted four times within two weeks by using lectures and discussions methods. Also, by using
visual media (slides) and audio visual (video). The effects of nutrition education on students
knowledge and attitude was analyzed by Paired sample t-test (=0,05).
The results showed, there was significant differences between students' knowledge and
attitudes after given nutrition education in F-1000 DL (p <0,05). It was concluded that nutrition
education in F-1000 DL could improve students knowledge and attitudes. It is recommended to
insert the material about F-1000 DL Nutrition in the curriculum or learning in senior high school
by using lectures and discussions methods with visual media (slides) and audio-visual (video).

Keywords: Nutrition Education, The First 1000 Days of Life, Students Behavior.

PENDAHULUAN (Kementerian Koordinator Bidang


Periode 1000 Hari Pertama Kesejahteraan Rakyat RI, 2013).
Kehidupan (1000 HPK) merupakan periode Masalah gizi yang terjadi pada
yang menentukan kualitas kehidupan yang kelompok 1000 HPK kini kian
sering disebut sebagai periode emas. 1000 memprihatinkan, baik masalah gizi pada ibu
Hari Pertama Kehidupan merupakan periode hamil maupun pada balita. Adapun masalah
sensitif karena dampak yang ditimbulkan gizi yang sering terjadi pada ibu hamil adalah
akan bersifat permanen dan tidak dapat Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia.
dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada Berdasarkan data Riskesdas (2013)
pertumbuhan fisik, tetapi juga pada Prevalensi ibu hamil KEK usia 15-19 tahun
perkembangan mental dan kecerdasan, serta adalah 38,5% dan prevalensi anemia pada
pada usia dewasa akan terlihat dari ukuran ibu hamil yaitu 37,1%. Hal ini berbanding
fisik yang tidak optimal, kualitas kerja yang lurus dengan semakin meningkatnya masalah
tidak kompetitif yang berakibat pada gizi pada balita, yaitu terdapat 19,6 % balita
rendahnya produktivitas dan ekonomi gizi kurang dan 37,2% balita pendek
(stunting). Permasalahan gizi di Kabupaten

1
Langkat khususnya Kecamatan Secanggang menjadi orang tua dengan pengetahuan yang
juga masih cukup tingggi hal ini terlihat dari kurang dapat memicu terjadinya masalah
profil Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat gizi.
(2012) bahwa terdapat 604 balita gizi kurang Menurut (Notoatmodjo, 2010)
dan 614 balita bawah garis merah. Pengetahuan gizi dan kesehatan dapat
Permasalahan gizi yang masih terjadi ditingkatkan melalui beberapa strategi, salah
di Indonesia harus segera diatasi mengingat satunya adalah melalui pendekatan sekolah.
dampaknya yang sangat besar bagi Pendidikan gizi harus menjadi bagian
kelangsungan hidup suatu bangsa. Dalam integral dari pendidikan formal pada sekolah
mengatasi masalah gizi tidak bisa dilakukan dasar, sekolah menengah, serta 1 di tingkat
dengan satu solusi tunggal, namun harus akademi dan universitas (Suhardjo, 2003). Di
adanya suatu kerjasama dan komitmen yang daerah Gorontalo beberapa sekolah dasar dan
kuat dari berbagai pihak. sekolah menengah telah menerapkan muatan
Gerakan 1000 Hari Pertama lokal ilmu gizi untuk meningkatkan
Kehidupan adalah suatu gerakan percepatan pengetahuan, pemahaman tentang gizi dan
perbaikan gizi yang ditetapkan oleh kesehatan pada peserta didiknya.
pemerintah Indonesia untuk menjawab Hasil penelitian Dali, dkk (2013)
permasalahan gizi. Gerakan ini melibatkan menyatakan bahwa siswa dari sekolah yang
berbagai sektor dan pemangku kepentingan menerapkan muatan lokal ilmu gizi memiliki
untuk bekerjasama dalam menurunkan pengetahuan yang lebih baik mengenai gizi
masalah gizi. Salah satu sasarannya remaja. dibandingkan dengan siswa dari sekolah
Remaja diberikan intervensi berupa yang belum menerapkan materi gizi.
pendidikan gizi dalam rangka persiapan Berdasarkan survei yang peneliti
sebagai calon pengantin, hal ini bertujuan lakukan pada beberapa buku pelajaran
agar remaja memiliki pengetahuan gizi yang biologi tingkat SMA menunjukkan bahwa,
baik dan berguna bagi kehidupannya di masa materi gizi hanya terdapat pada buku biologi
yang akan dating. Intervensi ini diharapkan kelas XI (sebelas). Adapun materi gizi yang
kelak dapat memberikan kontribusi dalam terdapat dalam buku tersebut adalah
menurunkan masalah gizi, khususnya mengenai makanan dan sistem pencernaan,
masalah gizi pada kelompok 1000 HPK. dimana materi gizi yang disampaikan masih
Pendidikan gizi pada remaja semakin bersifat umum, tidak ada materi gizi yang
penting keberadaannya mengingat masih terkait siklus kehidupan manusia, padahal
tingginya angka pernikahan di usia remaja. setiap remaja khususnya di tingkat SMA
Data Riskesdas (2013) menyatakan bahwa akan segera memasuki masa-masa
perkawinan pada usia remaja (15-19 tahun) reproduktif, sehingga pendidikan gizi seperti
adalah 23,9%. Hal serupa juga terjadi di 1000 HPK penting untuk disampaikan demi
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat, menambah pengetahuan siswa dan
yaitu terdapat 59,5% pernikahan yang terjadi membentuk sikap yang positif terhadap gizi
setelah selesai menempuh pendidikian dan kesehatan.
SMA/sederajat dan 31,3% diantaranya Berdasarkan hasil observasi yang
menikah pada usia dibawah 20 tahun. peneliti lakukan, terdapat sembilan Sekolah
Pernikahan pada usia remaja memang SMA/Sederajat di Kecamatan Secanggang,
tidak disarankan dari sudut pandang dari sembilan sekolah yang ada, hanya
kesehatan karena berkaitan dengan kesiapan terdapat satu SMA Negeri, yaitu SMA Negeri
organ reproduksi seorang calon ibu. Selain 1 Secanggang. SMA ini memiliki murid yang
itu, ketidaksiapan secara mental untuk jauh lebih banyak dari pada sekolah lainnya.

2
Pada saat survei pendahuluan peneliti tingkat SMA tentang gizi 1000 Hari
juga melakukan wawancara kepada tiga Pertama Kehidupan.
orang siswa SMA Negeri 1 Secanggang, 3 Bagi pihak sekolah, dapat dijadikan
ternyata dari hasil wawancara didapatkan sebagai bahan masukan dan tambahan
bahwa ketiga siswa tersebut tidak wawasan mengenai gizi pada 1000
mengetahui tentang gizi pada 1000 HPK, Hari Pertama Kehidupan, baik bagi
termasuk kebutuhan gizi untuk ibu hamil, siswa maupun guru di sekolah.
ASI Eksklusif diberikan hingga usia berapa
dan Kolustrum. Ketika peneliti bertanya METODE PENELITIAN
tentang manfaat tablet besi dan asam folat Jenis penelitian adalah quasy
untuk ibu hamil, ketiga siswa tersebut experimental dengan desain one group pre-
menjawab tidak tahu manfaatnya. test and post-test. Populasi dalam penelitian
Berdasarkan uraian diatas, dinilai ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1
perlu untuk melakukan pendidikan gizi yang Secanggang. Pengambilan sampel dilakukan
berfokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
dengan metode purposive sampling. Sampel
kepada siswa SMA Negeri 1 Secanggang dan
melihat pengaruh dari pendidikan gizi terdiri atas 102 siswa kelas X (sepuluh).
tersebut terhadap pengetahuan dan sikap Pengumpulan data terdiri dari data
siswa. primer dan data sekunder. Data primer
seperti karakteristik responden, pengetahuan
PERMASALAHAN dan sikap diperoleh dari hasil wawancara
Rendahnya pengetahuan dan sikap dengan menggunakan kuesioner. Wawancara
siswa tentang gizi 1000 Hari Pertama dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum
Kehidupan di SMA Negeri 1 Secanggang. dan sesudah di berikan pendidikan gizi.
Pendidikan gizi di bagi menjadi
TUJUAN PENELITIAN empat pertemuan dalam waktu dua minggu
Tujuan penelitian ini adalah untuk dengan menggunakan metode ceramah dan
mengetahui pengaruh pendidikan gizi 1000 diskusi. Media yang digunakan adalah media
Hari Pertama Kehidupan terhadap visual (slide) dan audiovisual (video).
pengetahuan dan sikap siswa SMA Negeri 1
Pengaruh pendidikan gizi terhadap
Secanggang Kecamatan Secanggang
Kabupaten Langkat Tahun 2014. pengetahuan dan sikap siswa dianalisis
dengan uji Paired sample t-test (=0,05).
MANFAAT PENELITIAN
1 Bagi Dinas Pendidikan dan Dinas HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesehatan Kabupaten Langkat, dapat Karakteristik siswa dalam penelitian
dijadikan sebagai bahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
pertimbangan dan masukan agar
pendidikan gizi 1000 Hari Pertama
Kehidupan dapat diterapkan sebagai
bahan pembelajaran di setiap Sekolah
tingkat SMA. Tabel 1. Distribusi Karakteristik Siswa
2 Bagi Puskesmas di Kecamatan Kelas X (Sepuluh) SMA Negeri
Secanggang, dapat dijadikan sebagai Secanggang
bahan masukan untuk melakukan No Karakteristik Siswa Jumlah
promosi kesehatan kepada siswa di n %

3
1. Jenis Kelamin tentang gizi 1000 HPK masih rendah.
Laki-laki 26 25,5 Rendahnya pengetahuan dapat disebabkan
Perempuan 76 74,5
karena kurangnya informasi tentang gizi di
Total 102 100,0
2. Umur sekolah, seperti mata pelajaran biologi pada
14 tahun 3 2,9 kelas X (sepuluh) yang belum memuat materi
15 tahun 43 42,2 gizi, tidak tersedianya unit kesehatan sekolah
16 tahun 51 50,0 (UKS), tidak aktifnya organisasi kesehatan
17 tahun 5 4,9 seperti palang merah remaja (PMR), serta
Total 102 100,0
pusat informasi dan konseling remaja (PIK-
R) di sekolah.
Pada Tabel 1. dapat dilihat bahwa,
Menurut WHO dalam Notoatmodjo
sebagian besar siswa berjenis kelamin
(2003), salah satu strategi untuk perubahan
perempuan yaitu sebanyak 76 siswa (74,5%).
perilaku adalah dengan pemberian informasi
Untuk umur, sebagian besar siswa berumur
guna meningkatkan pengetahuan sehingga
16 tahun yaitu sebanyak 51 siswa (50,0%)
timbul kesadaran yang pada akhirnya orang
dan berumur 15 tahun sebanyak 43 siswa
akan berperilaku sesuai dengan
(42,2%).
pengetahuannya tersebut. Salah satu cara
pemberian informasi adalah dengan
Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari
melakukan pendidikan gizi di sekolah.
Pertama kehidupan (1000 HPK) terhadap
Setelah dilakukan pendidikan gizi
Pengetahuan Siswa
1000 HPK yang dilakukan sebanyak empat
Pada Tabel 2. dapat dilihat bahwa
pertemuan, terjadi peningkatan pengetahuan
sebelum dilakukan pendidikan gizi 1000
siswa. Jenis pertanyaan pengetahuan yang
HPK, pada umumnya pengetahuan siswa
paling besar peningkatannya adalah
berada pada kategori kurang, yaitu sebanyak
pertanyaan mengenai definisi 1000 HPK,
57 siswa (55,9%) dan hanya terdapat 4 siswa
masalah gizi yang terjadi di Indonesia saat
(3,9%) yang pengetahuan gizinya berada
ini dan jumlah tablet besi (Fe) yang
pada kategori baik. Setelah dilakukan
dikonsumsi selama kehamilan.
pendidikan gizi, terjadi peningkatan
pengetahuan pada kategori baik menjadi 66
Tabel 3. Hasil Uji Paired Sample T-test
siswa (64,7%).
Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah
Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Siswa Pendidikan Gizi 1000 HPK
Sebelum dan Sesudah diberikan Pengetahuan Mean SD T p
Pendidikan Gizi 1000 HPK Pengetahuan
Pre-test Post-test sebelum-
Pengetahuan -8,30 3,32 -25,25 0,00
n % n % pengetahuan
Baik 4 3,9 66 64,7 sesudah
Cukup 41 40,2 28 27,5
Kurang 57 55,9 8 7,8 Berdasarkan hasil uji Paired sample
Total 102 100,0 102 100,0
t-test diperoleh selisih rata-rata pengetahuan
siswa sebelum dan sesudah pendidikan gizi
Jika dilihat dari jawaban siswa per adalah 8,30392. Hal ini menunjukkan bahwa
item pertanyaan pengetahuan dapat diketahui setelah dilakukan pendidikan gizi, rata-rata
bahwa, sebagian besar siswa tidak mampu skor pengetahuan siswa meningkat sebanyak
menjawab dengan benar, hal ini 8 poin. Dari hasil uji Paired sample t-test ini
menunjukkan bahwa pengetahuan siswa juga didapatkan nilai p<0,05. Maka, dapat

4
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang kurang, yaitu pertanyaan mengenai kegiatan
signifikan antara pengetahuan siswa tentang yang termasuk dalam intervensi gizi sensitif
gizi pada 1000 HPK sebelum dan sesudah dan tambahan energi per hari yang
diberikan pendidikan gizi. Sehingga dapat diperlukan untuk ibu menyusui.
diartikan bahwa ada pengaruh pendidikan Kesulitan siswa dalam membedakan
gizi 1000 HPK dalam meningkatkan antara kegiatan yang termasuk dalam
pengetahuan siswa. intervensi gizi sensitif dengan kegiatan yang
Peningkatan pengetahuan ini tidak termasuk dalam intervensi gizi spesifik dapat
terlepas dari metode dan media yang disebabkan karena pelafalan keduanya yang
digunakan. Adapun metode yang digunakan hampir sama. Untuk pertanyaan tentang
yaitu metode ceramah dan diskusi serta tambahan energi per hari pada ibu menyusui,
menggunakan media visual (slide) dan media yang masih termasuk dalam kategori kurang
audio visual (pemutaran video). disebabkan karena siswa masih sulit
Melakukan pendidikan gizi dengan membedakan tambahan energi untuk ibu
metode ceramah dan diskusi ternyata mampu hamil dan ibu menyusui. Hal ini dapat
meningkatkan pengetahuan siswa tentang disebabkan karena pemberian materi gizi
gizi pada 1000 HPK. Hal ini sesuai dengan pada ibu hamil dan ibu menyusui dilakukan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Saleha secara bersamaan.
(2009) dan Lubis, dkk (2013) yang Notoatmodjo (2003) membagi
membuktikan adanya pengaruh metode pengetahuan menjadi 6 tingkatan, pada
ceramah dan diskusi dalam peningkatan skor penelitian ini pengetahuan siswa tentang gizi
pengetahuan siswa tentang kesehatan. pada 1000 HPK masih sampai pada tahap
Pendidikan kesehatan akan lebih tahu (know). Hal ini terlihat dari kemampuan
efektif jika menggunakan media yang banyak siswa dalam menjawab, menguraikan dan
merangsang panca indera, terutama indera mendefinisikan secara benar tentang gizi
pengelihatan dan indera pendengaran. pada 1000 HPK.
Karena kemampuan daya serap manusia
adalah 82% melalui pengelihatan, 11% Pengaruh Pendidikan Gizi 1000 Hari
melalui pendengaran, dan 7% melalui indera Pertama Kehidupan (1000 HPK) terhadap
lainnya (Daryanto, 2010). Sikap Siswa
Beberapa media sengaja peneliti Pada Tabel 4. dapat dilihat bahwa
gunakan agar pesan gizi 1000 HPK dapat sebelum dilakukan pendidikan gizi, hanya 20
dengan mudah dipahami dan mudah diingat siswa (19,6%) yang bersikap mendukung
oleh siswa, yaitu dengan menggunakan (favorable) terhadap gizi 1000 HPK. Namun,
media visual berupa slide dan media audio setelah dilakukan pendidikan gizi sebanyak
visual berupa pemutaran video yang empat pertemuan, terjadi peningkatan sikap
berhubungan dengan gizi pada 1000 HPK. siswa yang mendukung (favorable) yaitu
Hal sesuai dengan hasil penelitian yang menjadi 80 siswa (78,4%).
dilakukan oleh Haryoko (2009) yang
menyatakan bahwa pemanfaatan media Tabel 4. Distribusi Sikap Siswa Sebelum
audio-visual lebih efektif dalam dan Sesudah diberikan Pendidikan Gizi
meningkatkan hasil belajar siswa 1000 HPK
dibandingkan dengan media konvensional. Sikap
Pre-test Post-test
Meskipun semua item pertanyaan n % n %
mengalami peningkatan, namun ada dua Mendukung 20 19,6 80 78,4
Tidak
pertanyaan yang masih berada pada kategori 82 80,4 22 21,6
Mendukung

5
Total 102 100,0 102 100,0 memberikan pertanyaan kepada peneliti
terkait materi gizi 1000 HPK saat proses
Meningkatnya jumlah siswa dengan belajar sedang berlangsung. Hal tersebut
sikap yang mendukung (favorable) menunjukkan bahwa siswa mempunyai
disebabkan karena adanya stimulus berupa keingintahuan yang kuat serta memiliki sikap
pendidikan gizi yang dilakukan dengan yang positif terhadap gizi 1000 HPK.
metode ceramah dan diskusi, serta
menggunakan media visual (slide) dan audio Tabel 5. Hasil Uji Paired Sample T-test
visual (pemutaran video). Hal serupa juga Sikap Siswa Sebelum dan Sesudah
dilakukan oleh Rahmawati dkk (2007) yang Pendidikan Gizi 1000 HPK
menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan
Sikap Mean SD T p
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu balita Sikap
gizi kurang dan gizi buruk setelah diberikan sebelum-
penyuluhan dengan media audio visual -8,05 4,97 -16,35 0,00
sikap
maupun penyuluhan dengan modul. sesudah
Terjadinya perubahan sikap setelah
pendidikan gizi dipengaruhi oleh sejauh Berdasarakan hasil uji Paired sample
mana isi komunikasi atau pesan diperhatikan, t-test diperoleh selisih rata-rata sikap
dipahami, dan diterima sehingga sebelum dan sesudah pendidikan gizi adalah
menimbulkan respon positif (Hovland dkk sebesar 8,04902. Hal ini menunjukkan
dalam Azwar, 1995). bahwa setelah diberikan pendidikan gizi,
Jika dilihat dari jawaban siswa per maka rata-rata kenaikan skor sikap siswa
item pertanyaan sikap dapat diketahui bahwa adalah sebanyak 8 poin. Pada uji Paired
sebelum dilakukan pendidikan gizi, pada sample t-test ini juga menunjukkan nilai
umumnya sikap siswa tentang pengaruh gizi p<0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa
pada 1000 HPK, peran remaja putri dalam terdapat perbedaan secara nyata sikap siswa
gerakan 1000 HPK, kebutuhan gizi pada tentang gizi pada 1000 HPK sebelum dan
remaja, kebutuhan gizi pada ibu hamil terkait sesudah pendidikan gizi, sehingga dapat
pemenuhan zat besi dan asam folat, serta diartikan bahwa ada pengaruh pendidikan
manfaat mengonsumsi makanan bergizi gizi 1000 HPK terhadap peningkatan sikap
selama kehamilan masih rendah. Disamping siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian
itu, sikap siswa tentang pemberian ASI Sherman dan Ellen (2007) yang
eksklusif, fungsi pemberian MP ASI dan mengembangkan program pendidikan
pembuatan MP ASI yang bervariasi juga kesehatan dan gizi di sekolah. Hasil
masih rendah. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
Setelah dilakukan pendidikan gizi, kesadaran, pengetahuan dan perilaku gizi
Sikap siswa mengalami peningkatan. Hal ini yang lebih baik pada anak.
terlihat dari berkurangnya pilihan terhadap Pendidikan gizi merupakan hal yang
jawaban ragu-ragu, sikap siswa yang sangat penting untuk diajarkan sedini
awalnya tidak setuju pada pernyataan positif mungkin kepada anak, terutama anak usia
kini menjadi setuju, begitu pula sebaliknya. sekolah. Anak sekolah tentu tidak dapat
Perubahan sikap menurut diabaikan karena mereka adalah generasi
Notoatmodjo (2003) terbagi menjadi empat penerus bangsa. Oleh karena itu pendidikan
tingkatan, pada penelitian ini sikap siswa gizi di sekolah dapat dijadikan investasi bagi
sudah sampai pada tahap menghargai pembangunan bangsa.
(valuing) hal ini terlihat saat siswa

6
Azwar, S., 1995. Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta :
KESIMPULAN DAN SARAN Pustaka Pelajar.

KESIMPULAN Dali, N.A., Buhanuddin B., Ulfah N., 2013.


Pendidikan gizi 1000 Hari Pertama Pengaruh Penerapan Muatan Lokal
Kehidupan berpengaruh secara signifikan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas
terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap Daerah Gorontalo Terhadap Perilaku
siswa SMA Negeri 1 Secanggang Kecamatan Gizi Siswa SMU di Kota Gorontalo
Secanggang Kabupaten Langkat. Tahun 2013. Makasar.
Pengetahuan dan sikap mengalami
peningkatan setelah diberikan pendidikan Daryanto, 2010. Media Pembelajaran.
gizi dengan metode ceramah dan diskusi Yogyakarta : Gava Media.
serta menggunakan media visual (slide) dan
media audio visual (video). Haryoko, S., 2009. Efektivitas Pemanfaatan
Penggunaan metode dan media ini Media Audio-Visual sebagai
dapat merangsang banyak panca indera, Alternatif Optimalisasi Model
sehingga siswa lebih mudah memahami dan Pembelajaran. Jurnal
mengingat isi materi gizi 1000 HPK yang Edukasi@Elektro, Vol. 5, No.1,
disampaikan. Maret 2009, hlm. 1-10.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset


SARAN
Kesehatan Dasar. Diakses 5 Maret
1 Dinas Kesehatan diharapkan dapat
2014 dari:
bekerjasama dengan Dinas
http://depkes.go.id/downloads/riskes
Pendidikan Kabupaten Langkat agar
das2013/Hasil%20Riskesdas
materi gizi 1000 HPK dapat
%202013.pdf.
disisipkan dalam kurikulum atau
pembelajaran di tingkat SMA. Kementerian Koordinator Bidang
2 Puskesmas Secanggang diharapkan Kesejahteraan Rakyat RI, 2012.
dapat menerapkan kegiatan Usaha Pedoman Perencanaan Program
Kesehatan Sekolah (UKS) yang Gerakan Nasional Sadar Gizi dalam
terjadwal dalam mensosialisasikan Rangka 1000 Hari Pertama
program gizi 1000 HPK kepada siswa Kehidupan. Diakses 12 Desember
di tingkat SMA, yang dapat dilakukan 2013 dari :
dengan metode ceramah dan diskusi http://www.bappenas.go.id/files/501
disertai dengan penggunaan media 3/8848/0466/PEDOMAN_SUN_10
visual (slide) dan media audio visual _Sept_2013.pdf
(video).
3 Pihak sekolah diharapkan dapat Lubis, Zul S.A., Namora L.L., Eddy, S.,
menerapkan pendidikan gizi kepada 2013. Pengaruh Penyuluhan dengan
siswa dengan mengaktifkan berbagai Metode Ceramah dan Diskusi
kegiatan ekstrakurikuler yang terhadap Peningkatan Pengetahuan
berkaitan dengan gizi dan kesehatan. dan Sikap Anak tentang PHBS di
Sekolah Dasar Negeri 065014
DAFTAR PUSTAKA Kelurahan Namogajah Kecamatan
Medan Tuntungan. Medan :

7
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.

Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan


perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.

________ ., 2010. Promosi Kesehatan Teori


dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta

Rahmawati, I., Toto, S., Ira, P., 2007.


Pengaruh Penyuluhan dengan
Metode Audio Visual terhadap
Peningkatan Pengetahuan, Sikap
dan Perilaku Ibu balita Gizi Kurang
dan Gizi Buruk di Kabupaten
Kotawaringin Barat Provinsi
Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi
Klinik Indonesia, Vol. 4, No. 2,
Nopember 2007: 69-77.

Saleha, S., 2009. Perbedaan Metode Diskusi


dengan Metode Ceramah terhadap
Pengetahuan Siswa tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja.
Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 4.

Sherman, J., & Ellen, M., 2007. Developing


a Nutrition and Health Education
Program for Primary School in
Zambia. J Nur Educ Behave.
39:335342.

Suhardjo, 2003. Berbagai Cara Pendidikan


Gizi. Jakarta : Bumi Aksara.

You might also like