Professional Documents
Culture Documents
0LEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Mengetahui,
Kepala Departemen Penulis
Dr. Zaimah Z. Tala, MS., SpG Nenni Dwi A. Lubis, SP., Msi
NIP. 132 014 898 NIP. 132 303 833
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
MAKANAN YANG SEHAT DAN AMAN ........................................................ 1
PENGAWETAN MAKANAN ........................................................................... 2
CARA MEMPERPANJANG DAYA SIMPAN DI RUMAH TANGGA ........... 9
PENUTUP ............................................................................................................ 11
PUSTAKA............................................................................................................ 12
PENDAHULUAN
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, selain pakaian dan
perumahan. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, makanan memiliki arti
penting dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat sebagai roda penggerak
pembangunan nasional untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu,
dalam bidang pangan diperlukan sesuatu yang lebih baik di masa yang akan datang
yaitu makanan yang lebih bergizi, aman dikonsumsi, lebih bermutu, dan lebih mampu
bersaing dalam pasar global.
PENGAWETAN MAKANAN
Di Indonesia, bahan pangan dari hasil pertanian (termasuk di dalamnya hasil
peternakan dan perikanan) banyak mengalami kerusakan sebelum dikonsumsi. Data
menunjukkan sekitar 35-40% sayuran dan buah-buahan mengalami kerusakan sehingga
tidak dapat digunakan. Demikian pula susu, telur, daging, ikan, umbi-umbian serta
produk pertanian dan perikanan lainnya yang hanya sebagian saja dapat dimanfaatkan,
dan sisanya terbuang percuma.
Keadaan demikian memang sering terjadi pada bahan pangan hasil pertanian
karena sifatnya yang mudah rusak (perishable foods). Tanpa adanya pengolahan lebih
lanjut, bahan pangan tersebut lama kelamaan akan mengalami perubahan akibat
pengaruh fisiologi, mekanik, kimiawi, mikrobiologi yang dapat menyebabkan
kerusakan dan selanjutnya tidak dapat dikonsumsi. Oleh karena itu, diperlukan usaha
untuk menghambat kecepatan kerusakan bahan pangan agar daya simpannya menjadi
lebih panjang.
Sebaliknya BTM yang dilarang digunakan dalam makanan sesuai PerMenkes No.
1168/MenKes/Per/X/1999 adalah sebagai berikut :
1. Asam borat dan senyawanya, termasuk natrium tetra borat (boraks).
2. Asam salisilat dan garamnya.
3. Dietilpirokarbonat.
4. Dulcin.
5. Kalium klorat.
6. Kloramfenikol.
7. Minyak nabati yang dibrominasi.
8. Nitrofurazon.
9. Formalin (formaldehyde).
10. Kalium bromat.
PENUTUP
Makanan aman dan sehat adalah makanan yang terhindar baik dari pencemaran
mikroorganisme patagen maupun bahan tambahan kimiawi yang tidak sesuai serta
terhindar dari bahan makanan yang tidak memenuhi nilai gizi. Penggunaan zat
pengawet terutama ditujukan untuk memproduksi makanan yang aman, yaitu dengan
memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan bahan makanan. Penggunaan bahan
pengawet kimiawi hendaknya sesuai dengan takaran yang dianjurkan dan tidak
menggunakan bahan yang dilarang.
Balinawati. Y.F, A Khomsan & C.M Dwiriani. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Bucke, K.A, R.A Edwards, G.H. Fleet & M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. UI Press,
Jakarta.
Marliyati, S.A, A. Sulaeman & F. Anwar. 1991. Pengolahan Pangan Tingkat Rumah
Tangga. PAU IPB, Bogor.
Potter, N.N. & J.H. Hotchkiss. 1995. Food Science. Chapman & Hall, New York
USA.
Rinzler, C.A. 2004. Nutrition for Dummies. Wiley Publishing, Indiana USA.