Professional Documents
Culture Documents
Abstract : Diabetes mellitus is a group of symptoms that arise in a person caused by the presence of
elevated blood glucose levels due to insulin deficiency that both absolute and relative terms. Exercise
or physical activity is useful as controlling blood glucose levels and weight loss in patients with
diabetes mellitus. Purpose of this study to analyze the relationship between exercise behavior with
blood glucose levels in people of diabetes mellitus in community of Wolaang health center. Research
method using cross sectional design. The sampling technique in this research is purposive sampling
with 32 samples. Data is collected using questionnaires and observation sheets blood glucose levels.
Results based on respondents with sporting activities at most in the medium category and blood
glucose levels at most in the normal category. Test results based on Spearman Rho obtained values P=
0.001 with significance level (alpha) used is 0,01, so 0,01 0.001. Conclusion there is a relationship
between exercise behavior with blood glucose levels of Diabetics Mellitus with closeness value or
correlation coefficient of 0,547 and the level of relationship with the closeness of the medium category.
Suggestion is expected to be a reference base to conduct further research into the control of diabetes mellitus
and the relationship can be a comparison study if you want to do research on other factors in the control of
diabetes mellitus.
Abstrak : Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin yang
baik absolut maupun relatif. Olahraga atau aktivitas fisik berguna sebagai pengendali kadar gula darah
dan penurunan berat badan pada penderita diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa
hubungan antara perilaku olahraga dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus diwilayah kerja
Puskesmas Wolaang. Metode penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling dengan jumlah 32 sampel.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan lembar observasi kadar glukosa darah. Hasil
penelitian berdasarkan uji statistik responden dengan aktivitas olahraga paling banyak dalam kategori
sedang dan kadar gula darah paling banyak dalam kategori normal. Hasil uji Spearman Rho diperoleh
nilai P = 0,001 dengan tingkat kemaknaan (alfa) yang digunakan yaitu 0,01, jadi = 0,01 > 0,001.
Kesimpulan terdapat hubungan antara perilaku olahraga dengan kadar gula darah penderita diabetes
mellitus dengan nilai keeratan atau koefisien korelasi dan tingkat hubungan sebesar 0,547 dengan
kategori keeratan sedang. Saran diharapkan menjadi acuan dasar untuk melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai hubungan pengendalian diabetes mellitus dan dapat menjadi penelitian pembanding
apabila ingin melakukan penelitian tentang faktor-faktor lain dalam pengendalian diabetes.
Kata Kunci : Perilaku Olahraga, Kadar Gula Darah, Diabetes Mellitus
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016
2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016
Jumlah sampel pada penelitian ini diambil terdapat pada jenis pekerjaan IRT yaitu
dari 20% dari 160 = 32 orang dengan teknik sebanyak 13 responden (40,6%) dan paling
proportional random sampling. sedikit yaitu jenis pekerjaan Pensiunan
sebanyak 2 responden (6,3%).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Tabel 4. Distribusi Responden Menurut
Jenis Kelamin Pendidikan
Jenis Kelamin n % Pekerjaan n %
Laki-laki 14 43,7 SD 4 12,5
Perempuan 18 56,3 SLTP 7 21,9
Total 32 100,0 SLTA 13 40,6
Sumber; Data Primer (diolah Tahun 2016) Perguruan Tinggi 8 25,0
Tabel diatas menunjukan distribusi Total 32 100,0
responden menurut jenis kelamin yang Sumber; Data Primer (diolah Tahun 2016)
paling banyak adalah perempuan dengan 18 Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat
responden (56,3%). pendidikan responden lebih banyak terdapat
pada tingkat SLTA sebanyak 13 responden
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut (40,6%) dan yang paling sedikit pada tingkat
Umur SD yaitu 4 responden (12,5%).
Umur n %
40 49 7 21,9 Tabel 5. Distribusi Responden Menurut
50 59 15 46,9 Perilaku Olahraga
60 69 10 31,2 Perilaku Olahraga n %
Total 32 100,0 Ringan 9 28,1
Sumber; Data Primer (diolah Tahun 2016) Sedang 13 40,6
Tabel diatas menunjukan bahwa paling Berat 10 31,3
banyak responden memiliki rentang umur Total 32 100,0
50-59 tahun yaitu sebanyak 15 responden Sumber: Data Primer (diolah Tahun 2016)
(46,9%) dan paling sedikit responden Distribusi perilaku olahraga pada tabel
dengan rentang umur 40-49 tahun yaitu 7 diatas menunjukan bahwa responden dengan
responden (21,9%). perilaku olahraga yang paling banyak yaitu
aktivitas sedang dengan 13 responden
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut (40,6%) dan paling sedikit yaitu aktivitas
Pekerjaan ringan sebanyak 9 responden (28,1%).
Pekerjaan n %
PNS 5 15,6 Tabel 6. Distribusi Responden Menurut
Swasta 3 9,4 Kadar Glukosa Darah Sewaktu
Wiraswasta 9 28,1 Kadar Glukosa Darah n %
Pensiunan 2 6,3 Tinggi 10 31,2
IRT 13 40,6 Normal 14 43,8
Total 32 100,0 Rendah 8 25,0
Sumber; Data Primer (diolah Tahun 2016) Total 32 100,0
Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2016)
pekerjaan responden yang paling banyak
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016
tingkat hubungan sebesar -0,547 dengan mellitus di RSU Manembo Nembo Bitung
kategori keeratan sedang. Hal ini berarti dimana pengendalian diabetes mellitus yang
terdapat hubungan yang signifikan antara baik dapat mengontrol kadar gula darah
perilaku olahraga terhadap pengendalian dalam batas normal.
kadar gula darah secara statistik, dimana Aktivitas olahraga sangat berpengaruh
aktivitas sedang yang teratur dapat terhadap pengendalian kadar gula darah.
menormalkan kadar gula darah. Begitupula Melakukan olahraga yang baik dan teratur
dengan aktivitas ringan dapat menyebabkan membuat peningkatan aliran ke otot dengan
kadar gula darah diatas normal dan cara pembukaan kapiler (pembuluh darah
begitupun sebaliknya dengan tingkat kecil diotot) dan hal ini akan menurunka
keereatan hubungan dalam kategori sedang. tekanan pada otot yang pada gilirannya akan
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha meningkatkan penyediaan dalam jaringan
meminimalisir faktor-faktor yang menjadi otot itu sendiri. Dengan demikian akan
pemicu dalam penelitian ini dengan cara mengurangi gangguan metabolisme
menghomogenkan terapi farmakologis serta karbohidrat pada penderita diabetes mellitus
diet seluruh penderita diabetes mellitus, sehingga menurunkan kadar glukosanya
sehingga hanya aktivitas fisik/olahraga yang (Wirato, 2013 dalam Saliadeho, 2016).
menjadi variabel bebasnya. Hasil ini sesuai Berdasarkan teori dari Wirato (2013)
dengan dasar teori yang menyatakan bahwa bahwa melakukan olahraga yang baik dan
selama aktivitas fisik/olahraga, terjadi teratur dapat menurunkan kadar gulanya,
peningkatan masukan glukosa ke otot begitupun sebaliknya perilaku olahraga yang
dikarenakan adanya insulin independent buruk dan tidak teratur menyebabkan kadar
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan gula darah tidak terkontrol. Upaya
jumlah transporter GLUT-4 pada membrane penanganan pada penderita diabetes mellitus
sel dan terjadi selama beberapa jam setelah sekaligus pencegahan terjadinya komplikasi
aktivitas atau lebih panjang lagi disertai adalah melakukan upaya pengendalian DM
peningkatan sensitivitas insulin dengan yang salah satunya yaitu melakukan
aktivitas yang tetap.Penelitian ini aktivitas olahraga yang teratur bagi
menggambarkan pernyataan Konsesensus penderita DM. dengan berolahraga
(2011) yang menjadikan aktivitas fisik diharapkan memperbaiki kadar gula dalam
terutama kegiatan jasmani sehari-hari atau darah. Aktivitas fisik yang juga sering
olahraga secara teratur sebagai salah satu dianjurkan adalah senam diabetes.
pilar penatalaksanaan diabetes mellitus. Menurut Plotnikoff (2006) dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan Canadian Journal of Diabetes, aktivitas
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh fisik/olahraga merupakan kunci dalam
Gumilang Paramitha (2013) dalam pengelolaan diabetes mellitus terutama
penelitian yang berjudul hubungan aktivitas sebagai pengontrol gula darah dan
fisik dengan kadar gula darah pasien memperbaiki faktor resiko kardiovaskuler
diabetes mellitus tipe 2 di RS Karanganyar seperti menurunkan hiperinsulinemia,
dimana aktivitas fisik yang sedang dan meningkatkan sensitifitas insulin,
teratur dapat mengontrol kadar gula darah menurunkan lemak tubuh, serta menurunkan
mendekati batas normal. Penelitian yang lain tekanan darah. Aktivitas fisik/olahraga
juga dilakukan Vienna Worang (2013) sedang yang teratur berhubungan dengan
dalam penelitiannya yang berjudul penurunan angka mortalitas sekitar 45-70%
hubungan pengendalian diabetes mellitus pada popilasi diabetes mellitus tipe 2 serta
dengan kadar gula darah pasien diabetes menurunkan kadar HbA1c ke level yang
5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016
bisa mencegah terjadinya komplikasi. dan saran bagi penderita diabetes mellitus
Aktivitas fisik/olahraga minimal 150 menit atau masyarakat yang datang berobat di
setiap minggu yang terdiri dari latihan Puskesmas Wolaang Kecamatan
aerobik, latihan ketahanan maupun Langowan Timur agar dapat
kombinasi keduanya berkaitan dengan memperhatikan aktifitas fisik/olahraga
penurunan kadar HbA1c pada penderita untuk dapat melakukan aktivitas olahraga
diabetes mellitus tipe 2 (Umpierre et al, 3-4 kali per minggu dengan durasi 30
2011 dalam Paramitha 2013). menit agar dapat mengendalikan kadar
Dari hasil penelitian ini, peneliti gula darah bagi penderita diabetes
berpendapat bahwa perilaku olahraga mellitus.
penderita diabetes mellitus berpengaruh 2. Bagi Puskesmas Wolaang
terhadap kadar gula darah. Hal ini Peneliti menyarankan kepada pihak
dibuktikan dengan hasil uji statistik dimana puskesmas agar menjadi referensi dalam
terdapat hubungan yang bermakna antara bidang Ilmu Keperawatan sehingga
perilaku olahraga dan kadar gula darah. sebagai tenaga kesehatan dapat berperan
Dalam penelitian ini didapatkan paling dalam memberikan penyuluhan kesehatan
banyak penderita beraktivitas dengan tentang perilaku olahraga dalam
kategori sedang dikarenakan paling banyak mengendalikan kadar gula darah bagi
responden berjenis kelamin perempuan penderita diabetes mellitus.
dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. 3. Bagi intitusi pendidikan
Sehingga kadar gula darah sebagian besar Dari hasil penelitian ini diharapkan
terkontrol oleh karena aktivitas yang dalam menjadi acuan dasar untuk melakukan
kategori sedang. penelitian lebih lanjut mengenai
hubungan pengendalian diabetes mellitus
SIMPULAN dan dapat menjadi penelitian pembanding
1. Dari hasil penelitian yang sudah apabila ingin mengembangkan penelitian
dilakukan oleh peneliti didapati perilaku tentang faktor-faktor lain yang
olahraga paling banyak yaitu pada mempengaruhi pengendalian kadar gula
kategori sedang. darah penderita diabetes mellitus.
2. Dari hasil penelitian yang sudah
dilakukan oleh peneliti didapati kadar
glukosa darah sewaktu paling banyak DAFTAR PUSTAKA
pada kategori normal. Aditama, T. Y. (2012). Kemitraan
3. Ada hubungan antara perilaku olahraga Pemerintah dan Swasta dalam
dengan kadar gula darah penderita Pengendalian Diabetes Mellitus di
diabetes mellitus diwilayah kerja Indonesia. Pusat Komunikasi Publik
Puskesmas Wolaang Kecamatan Sekjen Kemenkes RI.
Langowan Timur. http://www.depkes.go.id/index.php/inde
x.php?vw=UnitLayananTerpadu
Dari hasil penelitian yang dilakukan di (Diaskes pada : 15 November 2015)
wilayah kerja Puskesmas Wolaang Aditama, T. Y. (2011). RI Rangking
Kecamatan Langowan Timur, dapat Keempat Jumlah Penderita Diabetes
diberikan saran sebagai berikut: Terbanyak di Dunia. PDPERSI. Jakarta.
1. Bagi Penderita http://www.pdpersi.co.id (Diaskes pada:
Dari hasil penelitian ini, peneliti 15 November 2015)
mengharapkan dapat dijadikan masukan
6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016