You are on page 1of 21

Modul Asuhan Kebidanan Masa Nifas

Nama : Astika Kemala

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

` Modul pembelajaran ini berjudul asuhan kebidanan ibu nifas . Yang

menjadi fokus pembahasan adalah mengenai: (1) kebutuan dasar ibu nifas, (2)

Perubahan anatomi dan fisiologis ibu nifas, dan (3) Kunjungan dan perawatan

masa nifas. Dengan mempelajari modul ini diharapkan para mahasiswa memiliki

pemahaman tentang Asuhan kebidanan ibu nifas sehingga termotivasi untuk

secara optimal mengembangkan kemampuan dirinya untuk memberikan asuhan

kepada ibu nifas.

Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul ini

diharapkan mahasiswa dapat: (1) menjelaskan kebutuhan dasar ibu nifas, (2)

menjelaskan perubahan anatomi dan fisiologis ibu nifas, dan (3) menjelaskan

kunjungan dan perawatan masa nifas. Manfaat yang mahasiswa peroleh setelah

selesai mempelajari modul ini dan mengikuti kegiatan pembelajaran secara

tutorial adalah pengetahuan dan kemampuan/ keterampilan untuk memberikan

asuhan kepada ibu nifas.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, pokok-pokok materi

yang akan dibahas di dalam modul ini dibagi ke dalam 3 Kegiatan Belajar, yaitu
(1) kebutuan dasar ibu nifas, (2) Perubahan anatomi dan fisiologis ibu nifas, dan

(3) kunjungan dan perawatan masa nifas.

Modul ini direncanakan agar mahasiswa dapat mempelajari sebelum kegiatan

pembelajaran secara tutorial dimulai sehingga waktu yang tersedia untuk tatap muka

dapat dioptimalkan pemanfaatannya (1) mendiskusikan materi pelajaran yang belum

dipahami, (2) mendapatkan penjelasan tambahan, dan. Perkiraan waktu yang dibutuhkan

untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 3 x 50 menit. Oleh karena itu, mahasiswa

sangat diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang perlu didiskusikan

selama kegiatan pembelajaran secara tutorial dilaksanakan.

Selanjutnya, mahasiswa haruslah mempelajari Modul ini secara bertahap,

yaitu dimulai dari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah

selesai mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 dan

mengerjakan soal-soal latihannya serta telah yakin memahaminya, barulah mahasiswa

diperkenankan untuk mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-

2. Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran pada Kegiatan Belajar-3, mahasiswa

haruslah benar-benar telah memahami sebagian besar materi pelajaran yang diuraikan

pada Kegiatan Belajar-2 dan mampu menyelesaikan sebagian besar soal-soal latihannya

dengan benar. Demikian pula dengan materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan

Belajar-3. mahasiswa haruslah benar-benar telah memahami sebagian besar materi

pembelajaran pada Kegiatan Belajar-3 beserta soal-soal latihannya sebelum mahasiswa

meminta kesempatan untuk mengerjakan soal-soal atau Tes Akhir Modul (TAM).

Di dalam modul ini tersedia beberapa soal latihan dan hendaknya semua soal

latihan ini mahasiswa kerjakan. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada
diharapkan mahasiswa dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman

mahasiswa terhadap materi pembelajaran yang terdapat di dalam modul ini.

Keuntungan lainnya dari mengerjakan soal-soal latihan adalah bahwa

mahasiswa mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang

disajikan di dalam modul yang masih belum sepenuhnya mahasiswa pahami.

Kemudian, pada saat mengikuti kegiatan belajar secara tutorial , mahasiswa akan

mendapat kesempatan membahas materi pembelajaran yang belum mahasiswa

pahami. Selama kegiatan belajar secara tutorial , dosen akan lebih cenderung

bertindak sebagai fasilitator. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara

tutorial dapat dilakukan dengan cara membahas masing-masing materi pokok

atau berdasarkan materi pembelajaran yang masih belum dipahami. Terbuka

kemungkinan bagi mahasiswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil

dalam mendiskusikan materi pokok yang diuraikan di dalam modul ini.

Apabila mahasiswa merasa perlu membentuk kelompok dengan sesama

mahasiswa, hendaknya mahasiswa tetapkan materi pembelajaran yang memang

benar-benar belum sepenuhnya dipahami. Catatlah hasil diskusi kelompok dan

kemudian cobalah bawa dan sajikan pada pertemuan tutorial guna mendapatkan

tanggapan, baik dari mahasiswa lain maupun dari dosen . Diharapkan kegiatan

diskusi kelompok dan penyajiannya dalam pertemuan tutorial , akan dapat

memperjelas pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran yang

diuraikan di dalam modul.


Khusus untuk topik Asuhan Kebidanan IbU Nifas , porsi waktu untuk kegiatan

diskusi dapat saja dikurangi, dan sebagai gantinya, porsi waktu untuk kegiatan

tugas mandiri secara individual yang lebih diperbanyak. Dengan demikian, pada

akhir kegiatan pembelajaran secara tutorial , setidak-tidaknya mahasiswa telah

mempunyai satu konsepperawatan ibu nifas yang akan diselesaikan di luar

kegiatan pembelajaran.

Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES!

B. PRASYARAT

Lulus Mata Kuliah Anatomi Fisiologi, dan Kesehatan Reproduksi

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Baca terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai

2. Pelajari uraian materi sampai tuntas.

3. Baca rangkuman

4. Kerjakan soal-soal latihan.

5. Mengarahkan mhs cara menggunakan modul secara bertahap

6. dan menjelaskan metode yg digunakan mhs

7. Memberikan informasi sumber yg bisa digunakan.


D. TUJUAN AKHIR

Menjelaskan Kunjungan dan Perawatan Masa Nifas

Selesai mempelajari modul mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan kebijakan program nasional masa nifas

2. Menjelaskan dukungan masa nifas

3. Menjelaskan perawatan masa nifas

E. CEK KEMAMPUAN

Mereviuw Mata Kuliah Anatomi Fisiologi dan Kesehatan Reproduksi

A. PETUNJUK PEMBELAJARAN

1. Sebelum anda mempelajari isi bab ini, terlebih dahulu baca baik-baik deskripsi

materi yang ada pada awal bab ini.

2. Sesudah itu, mualailah pelajari isi bab ini dan rangkumannya dengan cermat

3. Diskusikan dengan teman-teman anda permasalahan yang masih belum jelas dan

apabila ada kesulitan jangan segan-segan menanyakan kepada pengajar atau

pembimbing
4. Apabila semua tugas telah selesai didiskusikan, kerjakan semua soal latihan yang

telah ada pada lembar tersendiri dan jangan melihat jawaban

5. Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang telah tersedia

6. Ukurlah sendiri kemampuan anda dalam menjawab soal-soal yang ada. Hasil

jawaban anda menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

B. POKOK MATERI

1. Konsep dasar masa nifas

2. Perubahan anatomi dan fisiologi masa nifas

3. Kunjungan dan perawatan masa nifas

Materi dalam Bab I ini berkaitan dengan materi pada bab-bab selanjutnya.

A. Defenisi

Masa nifas atau puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan

selesai sampai alat alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas ini

sekitar 6-8 minggu.

Masa nifas adalah waktu antara kelahiran plasenta dan membran yang menandai

berakhirnya periode intra partum sampai waktu menuju kembalinya sistem reproduksi

wanita tersebut kekondisi tidak hamil (Varney, H)


B. Puerperium dibagi dalam 3 periode

1. Purperium Dini

Kepulihan dimana ibu sudah diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan boleh bekerja

setelah 40 hari.

2. Puerperium Intermedial

Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia, lamanya 6-8 minggu

3. Remote Puerperium

Waktu yag diperlukan untuk pulih sehat dan sempurna terutama wktu persalinan

mempunyai komplikasi membutuhkan waktu yang lama.

C. Tujuan Asuhan KEBIDANAN Masa Nifas

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi

2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah yang timbul

pada ibu maupun bayinya

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,

menyusui dan perawatan bayi

4. Memberikan pelayanan keluarga berencana

5. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ibu

peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.

D. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas


1. Perawatan BBL

Tujuan : Bidan memeriksa dan menilai kondisi BBL untuk memastikan

pernapasan spontan, mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan

dan melakukan tindakan / merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga

harus mencegah atau menangani hipotermi.

2. Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan

Tujuan : Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya

komplikasi dalam 2 jam setelah persalinan serta melakukan tindakan yang

diperlukan. Disamping itu, bidan memberikan penjelasan tentang hal-hal

yang mempercepat pulihnya kondisi kesehatan ibu dan membantu untuk

memulai pemberian ASI dalam 2 jam pertama setelah melahirkan.

3. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas

Tujuan : Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui

kunjungan rumah pada minggu pertama, minggu kedua, dan minggu

keenam setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi

melalui penanganan tali pusat yang benar, deteksi dini, penanganan/

rujukan komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada masa nifas serta

memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan

perorangan, makanan bergizi, perawatanBBL, pemberian ASI, imunisasi

dan KB
BAB II

1. Sebelum anda mempelajari isi bab ini, terlebih dahulu baca baik-baik deskripsi

materi yang ada pada awal bab ini.

2. Sesudah itu, mualailah pelajari isi bab ini dan rangkumannya dengan cermat

3. Diskusikan dengan teman-teman anda permasalahan yang masih belum jelas dan

apabila ada kesulitan jangan segan-segan menanyakan kepada pengajar atau

pembimbing

4. Apabila semua tugas telah selesai didiskusikan, kerjakan semua soal latihan yang

telah ada pada lembar tersendiri dan jangan melihat jawaban

5. Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang telah tersedia

6. Ukurlah sendiri kemampuan anda dalam menjawab soal-soal yang ada. Hasil

jawaban anda menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan
1. Menjelaskan perubahan sistem reproduksi.

2. Menjelaskan perubahan sistem endokrin.

3. Menjelaskan perubahan sistem urinarius.

4. Menjelaskan perubahan sistem cerna.

5. Menjelaskan perubahan sistem kardiovaskuler.

6. Menjelaskan perubahan sistem neurologi.

7. Menjelaskan perubahan sistem muskuloskeletal.

8. Menjelaskan perubahan sistem integumen.

Materi dalam Bab II ini berkaitan dengan materi pada bab-bab selanjutnya.

Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan. Seringkali kita

mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi

seorang ibu dan bahwa dia sudah memilihkan subuah nama untuk bayi yang akan

dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi

masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia akan

kehilangan kecantikannya, atau bahkan ada kemungkinan bayinya tidak normal.

Sebagai seorang bidan anda harus menyadari adanya perubahan-perubahan tersebut

pada wanita hamil sampai pada masa nifas agar dapat memberikan dukungan dan
memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan-

pertanyaannya.

A. Perubahan Sistem Reproduksi

1. Uterus

a. Involusi

Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan.

Tinggi Fundus Uteri dan Berat dalam Masa Involusi

Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus


Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat simfisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram
b. Kontraksi

Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi

lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin

yang sangat besar. Selama 1 sampai 2 jam pertama pasca partum intensitas

kontraksi uterus bisa berkurang dan tidak teratur maka penting pemberian

oksitosin secara IM setalah plasenta lahir dan anjurkan ibu segera menyusui

bayinya untuk pelepasan plasenta.

c. Afterpains (Rasa sakit)

Disebabkan karena kontraksi rahim, biasanya terjadi 2-4 hari pasca

persalinan.

d. Tempat Plasenta

Bekas implantasi uri akan mengecil karena kontraksi dan menonjol ke

kavum uteri, diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu 3,5 cm, minggu ke-6 =

2,4 cm dan akhirnya pulih

e. Lochia merupakan cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina

dalam masa nifas, ada beberapa istilah :

Lochea rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, verniks

kaseosa, lanugo, dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan


Lochea sanguinolenta : berwarna merah kuning, berisi darah dan

lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan


Lochea serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada 7-14

pasca persalinan
Lochea alba : cairan putih setelah 2 minggu
Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah bebau

busuk
Lochiostasis : lochea tidak lancar keluarnya

2. Serviks

Setelah melahirkan bentuk servik agak menganga seperti corong berwarna merah

kehitaman. Konsistennya lunak kadang-kadang terdapat luka-luka kecil. Setelah

bayi lahir, tangan masih bisa masuk dalam rongga rahim, setelah 2 jam dapat

dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari dapat dilalui oleh 1 jari.

3. Vagina dan Perineum

Estrogen pascapartum yang menurun berperan dalam panampisan mukosa vagina

dan hilangnya rugae, dimana vagina yang teregang akan kembali secara bertahap

keukuran sebelum hamil selama 6 sampai 8 penurunan jumlah pelumas vagina

dan penipisan mukosa

4. Topangan dan Otot Panggul

Struktur penopang uterus dan vagina bisa mengalami cedera pada saat persalinan.

Seperti ligament, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu

persalinan dan setelah bayi lahir akan menciut dan akan pulih kembali.

B. Perubahan Sistem Endokrin

1. Hormon Plasenta
Selama periode pascapartum terjadi penurunan hormone plasenta menyebabkan kadar

gula dalam darah menurun. Kadar estrogen dan progesterone menurun secara

mencolok setelah plasenta keluar dimana kadar terendah pada minggu pertama

akibatnya terjadi pembengkakan payudara sedangkan wanita yang tidak menyusui

penurunan estrogen terjadi pada minggu kedua pascapartum.

2. Hormon Hipofisis

Waktu mulainya ovulasi berbeda antara ibu menyusui dengan yang tidak

menyusui. Kadar prolaktin tinggi pada ibu yang menyusui sehingga menekan

ovulasi. Dimana pada ibu yang tidak menyusui akan terjadi ovulasi dini yakni

antara 27 hari setelah melahirkan dengan waktu rata-rata 70-75 hari sedangkan

pada wanita yang menyusui rata-rata tejadi ovulasi sekitar 190 hari.

C. Perubahan Sistem Urinarius

1. Komponen Urine

Akibat penurunan kadar steroid fungi ginjal akan kembali normal dalam waktu

satu bulan pasca partum. Dimana komponen urine meliputi :

a. Laktosuria positif pada ibu menyusui merupakan normal

b. BUN ( Blood Urea Nitrogeen) akibat otolisis uterus yang berinvolusi.

c. Proteineria ringan (+1) akibat kelebihan protein dalam sel otot.

2. Diuresis Pasca Partum

Disebabkan penurunan estrogen, hilangnya peningkatan tekanan vena pada

tungkai bawah dan hilangnya peningkatan volume darah.


3. Uretra dan Kandung Kemih

Trauma dapat terjadi pada uretra dan kandung kemih pada waktu melahirkan

akibatnya keinginan untuk berkemih menurun akibat pemberian obat anestesi,

penurunan reflek berkemih akibat episiotomi.

D. Perubahan Sistem Cerna

1. Nafsu Makan

Ibu biasanya lapar segera setelah melahirkan sehingga boleh mengkonsumsi

makanan ringan dan setelah pulih dari efek analgesic, anestesi dan keletihan

biasanya ibu sangat lapar.

2. Motilitas

Penurunan otot tonus dan motalitas otot traktus cerna menetap setelah bayi lahir

akibat kelebihan analgesia dan anestesia.

3. Defekasi

Buang besar akan tertunda 2-3 hari postpartum akibat tonus otot menurun

4. Payudara

Kosentarasi hormone yang menstimulasi perkembangan payudara selama hamil

menurun dengan cepat setelah melahirkan. Waktu yang dibutuhkan hormon-

hormon akan kembali ke kadar sebelum hamil ditentukan apakah ibu menyusui

atau tidak.

E. Perubahan Kardiovaskuler
1. Volume Darah

Perubahan volume darah tergantung pada beberapa factor misalnya : kehilangan

darah selama melahirkan, mobilisasi dan edema fisiologis.

2. Curah Jantung

Denyut jantung akan meningkat lebih tinggi 30-60 menit karena darah yang biasanya

melewati sirkulasi uteroplasenta tiba-tiba kembali ke sirkulasi umum.

F. Perubahan Neurologi

Perubahan neurologis selama puerperium merupakan kebalikan adaptasi

neurologis yang terjadi saat wanita hamil dan disebabkan trauma yang dialami

wanita saat bersalin dan melahirkan.

G. Perubahan Muskuloskeletal

Adaptasi sitem muskuluskeletal ibu yang terjadi selama hamil berlangsung secara

terbalik pada masa paska partum. Adaptesi ini mencakup hal hal yang

membantu relaksasi dan hipermorbilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu

akibat pembesaran rahim. Stabilisasi sendi lengkap pada minggu ke 6 sampai ke 8

setelah melahirkan akan tetapi semua sendi lain kembali keadaan normal sebelum

hamil, kaki waanita tidak mengalami perubahan setelah melahirkan. Wanita yang

baru menjadi ibu akan memerlukan sepatu yang ukurannya lebih besar

H. Perubahan Integument

Kloasma yang muncul pada masa hamil akan menghilang pada akhir kehamilan.

Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah


bayi lahir. Pada beberapa wanita daerah tersebut akan menetap namun kulit yang

meregang pada payudara, abdomen, paha, panggul mungkin memudar tetapi tidak

hilang seluruhnya.

BAB III

1. Sebelum anda mempelajari isi bab ini, terlebih dahulu baca baik-baik deskripsi

materi yang ada pada awal bab ini.

2. Sesudah itu, mulailah pelajari isi bab ini dan rangkumannya dengan cermat

3. Diskusikan dengan teman-teman anda permasalahan yang masih belum jelas dan

apabila ada kesulitan jangan segan-segan menanyakan kepada pengajar atau

pembimbing

4. Apabila semua tugas telah selesai didiskusikan, kerjakan semua soal latihan yang

telah ada pada lembar tersendiri dan jangan melihat jawaban

5. Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang telah tersedia

6. Ukurlah sendiri kemampuan anda dalam menjawab soal-soal yang ada. Hasil

jawaban anda menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.
1. Menjelaskan kebijakan program nasional masa nifas

2. Menjelaskan dukungan masa nifas

3. menjelaskan perawatan masa nifas

A. KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS

Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk mencegah, mendeteksi

masalah-masalah yang terjadi :

Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan)

Mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia uteri.

Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan.

Memberikan konseling pada ibu atau keluarga bagaimana mencegah

perdarahan karena atonia uteri

Pemberian ASI dini

Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi.

Melakuakan hubungan antara ibu dan BBL

Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)


Memastikan involusi uterus normal

Menilai tanda-tanda demam dan infeksi

Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat

Memastikan ibu menyusui dengan baik

Membarikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi

Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan)

Memastikan involusi uterus normal

Menilai tanda-tanda demam dan infeksi

Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat

Memastikan ibu menyusui dengan baik

Membarikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi

Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)

Menanyakan dan memantau ibu tentang penyakit pada ibu dan bayinya

Memberi konseling KB

B. DUKUNGAN MASA NIFAS

1. Kunjungi ibu yang baru melahirkan tersebut, pastikan bahwa mereka cukup

mendapatkan makanan dan minuman yang baik


2. Memeriksa bayinya dengan seksama dan memberi kesempatan kepada ibu untuk

menanyakan segala sesuatu


3. Doronglah ibu dan keluarga untuk mengasuh bayi dengan baik
4. Beri perhatian khusus pada wanita yang mengalami depresi atau masalah sebelum

dan sesudah melahirkan


5. Doronglah ibu dan keluarga untuk menghubungi bidan, jika ada tanda-tanda seperti

berikut :

Tidak mau makan dan tidur

Merasa tidak bias mengasuh diri sendiri dan bayinya

Berusaha menyakiti diri sendiri dan bayinya

Mengomel sendiri atau tidak bisa berpikir secara jernih.

C. PERAWATAN MASA NIFAS

1. Mobilisasi : ibu harus istiahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan,

boleh miring-miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya trombosis

dan trombiemboli
2. Diet : makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori yang mengandung potein,

banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.


3. Miksi : jangan ditahan, segera dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang

wanita mengalami sulit kencing karena oedema selama persalinan atau springter

uretra ditekan oleh kepala janin


4. Defekasi : Buang air besar (BAB) harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan, bila

sulit BAB dan terjadi obstipasi dapat diberi obat laksam per oral atau perrektal
5. Perawatan payudara : dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak

keras dan kering, sebagai persiapan untuk menyusui bayinya


6. Laktasi : terjadi perubahan pada kelenjar mamae untuk menghadapi masa laktasi (

menyusukan ) :
Keluar susu jolong ( colostrum ) warna kuning putih susu dari duktus laktiferus
Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak bertambah
Hipervaslularisasi, vena-vena verdilatasi sehingga tampak jelas
Timbul pengaruh hormone laktogenik (LH) atau prolaktin yang merangasang air

susu

7. Pemeriksaan umum : tensi, nadi, suhu, keadaan umum, payudara, putting susu,

dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum, lochea, dll

8. Nasehat untuk ibu : tentang KB, menyusui bayinya, imunisasi, dll.

You might also like