You are on page 1of 9

Analisis Potensi .....

Riau Ari Wibowo

ANALISIS POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK BIOGAS


BERBASIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
STUDI KASUS PKS PT INTAN SEJATI ANDALAN, RIAU

Ari Wibowo

Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin, Politeknik LPP Yogyakarta


Jl. LPP No 1A, Balapan, Yogyakarta 55222 Telp: 0274-555776 Fax. 0274-585274
ariwibowo.lpp@gmail.com

ABSTRACT
Riau is a province which had a deficit of electricity. Based on 2014 PLN statistic data, Riau and Riau Island
Region peak load reached 261.02 MW, while installed power plant capacity of 166.62 MW capable power only
98.70 MW. This causes frequent rolling blackouts in the Riau city and its surrounding. On the other hand, Riau
has huge renewable energy sources derived from palm oil industry. Palm Oil Mill (POM) are scattered throughout
the region of Riau, where the plant produces liquid waste called Palm Oil Mill Effluent (POME). POME has the
potential to be converted into biogas, which can then be used as fuel in a gas engine to drive generators and
produce power.The purpose of this research is to analyze the the potential of biogas power plants with a case study
of PT Intan Sejati Andalan Palm Oil Mill (ISA POM) located in Bengkalis, Riau. The research method is to take
the factory production data are then used to determine the amount of POME produced. The potential of biogas
contained in POME tested in the laboratory to determine the organic content in POME that can be converted into
biogas. Furthermore, the biogas production projections, based on production data, to determine the feasibility of
the construction of biogas plants in the ISA POM. The results showed that ISA POM has excellent performance,
with a installed capacity of 60 tonnes TBS/hour and the plant availability of more than 99%. The average POME
flow is 22,55 m3/h with the temperature 33-45oC. The test results the COD content of POME 62,000 mg/l that could
produce CH4 content in biogas of 489,3 m3CH4/hour. CH4 has calorific value of 8,900 kcal/l with the assumption of
the generation efficiency of 35%, the obtained electric potential is 1.773 kW.

Key words: biogas, palm oil, waste, electricity

PENDAHULUAN Provinsi Riau memiliki industri perkebunan


Krisis energi listrik melanda Pulau Sumatera kelapa sawit yang sangat luas dan memiliki
setiap tahun, dengan wilayah Sumatera Utara potensi yang cukup besar dalam mendukung
dan Riau menjadi propinsi dengan kekurangan kemandirian energi nasional, karena limbah
energi yang cukup parah. Data Statistik PLN kelapa sawit ini memiliki kandungan kalori
2014 (PLN, 2015) menunjukkan defisit energi yang cukup tinggi. Setiap 1 ton tandan buah
listrik di Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, segar (TBS) akan menghasilkan limbah padat
dengan beban puncak tercatat mencapai berupa serabut (fibre) 130 kg (13%/ton) dengan
261,02 MW, sedangkan kapasitas terpasang kalori sekitar 2637-4554 kkal/kg, cangkang
pembangkit sebesar 166,62 MW, sementara (shell) 65 kg (6,5%/ton) dengan kalori 4105-
daya mampu hanya sebesar 98,70 MW. Kondisi 4802 kkal/kg, tandan kosong (empty fruit
ini mengakibatkan terjadinya pemadaman bunch) 230 kg (23 % /ton) dengan kalori 2492
bergilir yang rutin terjadi di wilayah tersebut. kkal/kg, sedangkan limbah cair (POME) sekitar

ISSN 2088 - 3676 125


JURNAL TEKNIK VOL. 5 NO. 2 /OKTOBER 2015

600-700 kg, (60%/ton) (Lacrosse, 2004). dengan mengambil studi kasus salah satu
Limbah cair PKS yang berada dalam pabrik kelapa sawit yang berada di Propinsi
kolam berdampak negatif bagi lingkungan. Riau, yaitu PKS PT Intan Sejati Andalan (PKS
Pada umumnya kolam limbah yang terbuka, ISA), di Kabupaten Bengkalis.
sehingga rawan meluap pada saat hujan atau
terjadi resapan ke dalam tanah. Selain itu, METODOLOGI
limbah cair akan mengalami fermentasi secara Penelitian ini merupakan penelitian
terbuka di kolam/pond secara anaerob maupun kuantitatif dengan melakukan pengumpulan
aerob, akan menghasilkan gas methana (CH4) data-data dari lapangan, percobaan di
yang dilepas ke udara dan atmosfer secara laboratorium dan analisis data untuk
langsung. Gas methana tersebut ternyata juga mendapatkan kesimpulan.
memiliki tingkat emisi yang tinggi. UNFCCC,
badan PBB yang menangani perubahan iklim, Metode Pengumpulan Data
mencatat gas methana memiliki tingkat emisi Untuk melaksanakan penelitian ini,
24 kali jika dibandingkan dengan gas karbon dilakukan pengumpulan data lapangan dalam
(CO2). bentuk survey dan percobaan di laboratorium.
Di sisi lain, gas methana ini juga memiliki Data lapangan berupa data produksi pabrik
tingkat energi yang cukup tinggi. Gas methana PKS ISA, yang terdiri dari data Tandan Buah
ini memiliki nilai kalor 50,1 MJ/kg. Jika Segar (TBS) terolah, asal TBS, dan proyeksi
densitas methana 0,717 kg/m3 maka 1 m3 gas produksi TBS. Data produksi tersebut diambil
methana akan memiliki energi setara dengan untuk empat tahun terakhir (2011-2014), yang
35,9 MJ atau sekitar 10 kWh. Jika kandungan kemudian digunakan untuk memproyeksi data
gas methana adalah 62% dalam biogas, maka 1 produksi untuk 5 tahun ke depan (2015-2019).
m3 biogas akan memiliki tingkat energi sebesar Data neraca bahan diambil untuk melihat
6,2 kWh. Melihat potensi tersebut sangat jumlah limbah yang dihasilkan oleh PKS ISA,
disayangkan jika gas-gas yang dihasilkan dari khususnya data limbah cair (POME) yang
penguraian biomassa tersebut dibiarkan begitu dihasilkan. Untuk mengetahui kandungan
saja. Untuk dapat memanfaatkan potensi biogas organik dalam limbah POME, maka dilakukan
tersebut, terdapat beberapa teknologi yang pengujian laboratorium untuk mendapatkan
dapat diterapkan. nilai COD dari limbah tersebut. Sampel limbah
diambil secara acak, selama penelitian dan
kemudian diuji untuk menentukan rerata harga
COD terkandung dalam limbah.

Metode Analisis Data


Dari data kuantitatif yang dihasilkan
baik data primer dari hasil pengujian maupun
data sekunder dari data kinerja pabrik,
selanjutnta dianalisisi sesaca kuantitatif untuk
mendapatkan nilai potensi energi listrik yang
dapat dibangkitkan dari limbah cair PKS ISA.
Gambar 1. Neraca massa PKS
Analisis pertama yang dilakukan adalah
Sumber: Lacrosse 2004
proyeksi produksi pabrik di masa depan
Dengan potensi pembangkit listrik dari dengan melihat data produksi masa lalu.
pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit Proyeksi ini diperlukan untuk memastikan
tersebut, maka dilakukan analisis potensi pembangkit listrik yang direncanakan memiliki

126 ISSN 2088 - 3676


Analisis Potensi ..... Riau Ari Wibowo

keberlanjutan yang baik dimasa depan. Proyeksi Secara keseluruhan di kabupaten Bengkalis
dilakukan dengan melihat sumber bahan baku total memiliki produktivitas yang normal/wajar.
TBS yang dimiliki oleh PKS ISA, serta potensi Produktivitas tertinggi dicapai pada tahun 2010
yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkalis untuk dengan nilai 27 ton/Ha/tahun. Produktivitas
menghasilkan Buah Sawit yang sebagian diolah terendah terjadi pada tahun 2011 dengan nilai
di PKS ISA. 4,1 ton/Ha/tahun. Jumlah petani di kabupaten
Analisis kedua adalah analisis neraca massa Bengkalis mengalami pertumbuhan yang
pabrik. Yaitu menghitung proses produksi cukup baik, dengan rerata naik sebesar 13%.
di pabrik, sehingga didapatkan untuk setiap Jumlah petani untuk setiap kepala keluarga
ton TBS akan dihasilkan produk dan limbah (KK) meningkat dari 17.987 KK di tahun
dengan komposisi yang mendekati realisasi di 2010 menjadi 31.173 KK di tahun 2014. Hal
PKS ISA. ini mengakibatkan peningkatan yang cukup
Analisis ketiga adalah melakukan pengujian signifikan terhadap produksi TBS di Bengkalis.
laboratorium untuk mendapatkan kadar organik Dengan kondisi potensi TBS tersebut PKS ISA
yang terkandung dalam limbah cair di PKS memiliki data produksi yang relatif stabil dari
ISA. Hasil analisis berupa rerata nilai COD dari tahun 2011sebesar 311.849 ton dan tahun 2014
sampel limbah POME yang didapatkan. sebesar 318.499 ton. Adapun prosentase TBS
Analisis terakhir adalah perhitungan daya terolah PKS ISA terhadap kabupaten Bengkalis
listrik yang dapat dibangkitkan di PKS ISA pada tahun 2011 sebesar 71%, kemudian
dengan melihat fluktuasi produksi dan proyeksi menjadi 18%,15%, 12% pada tahun 2012
di masa depan. 2014.
Tabel 1 menunjukkan total produksi TBS
HASIL DAN PEMBAHASAN di kabupaten Bengkalis pada tahun 2012-2014
Proyeksi Produksi dan perbandingan terhadap jumlah TBS diolah
PKS ISA memiliki lahan seluas lebih di PKS ISA.
kurang 1000 Ha berada di Dumai namun bahan
baku TBS sebagian besar berasal dari petani Tabel 1: Produksi TBS Kabupaten Bengkalis
rakyat, yang dikumpulkan melalui suplier
Produksi TBS (ribu ton/thn)
TBS resmi yang mengelola sebagian besar Ket
2011 2012 2013 2014
bahan baku untuk pabrik. Bahan Baku TBS
Bengkalis 451,1 1.779,5 2.181,5 2.427,3
utamanya berasal dari Kecamatan Mandau
PKS ISA 322,7 318,5 323,1 294,1
dan Kecamatan Pinggir (bersebelahan dengan % 71 18 15 12
Mandau) dan daerah lain meliputi Duri, Dumai
maupun Prapat. Sumber: ditjenbun Bengkalis, diolah
Luas areal komoditas kelapa sawit di
kabupaten Bengkalis mengalami pertumbuhan Produksi TBS di Bengkalis selalu
rata rata 8% untuk lahan rakyat dengan luas meningkat, sehingga walaupun TBS terolah
151.820 Ha di tahun 2012 atau 6% untuk total PKS ISA meningkat namun prosentase terhadap
termasuk perkebunan perusahaan swasta dengan TBS yang tersedia di Bengkalis semakin
total seluas 185.125 Ha untuk tahun 2014, mengecil. Hal ini menunjukkan bahwa PKS
dengan luas areal terbesar berada di kecamatan ISA memiliki peluang untuk memperoleh TBS
Pinggir seluas 56.916 Ha kemudian kecamatan semakin tinggi.
Mandau seluas 50.197 Ha. Dua kecamatan ini Untuk menghitung proyeksi potensi
merupakan kecamatan bersebelahan dimana produksi TBS maka dilakukan perhitungan
PKS ISA berada di kecamatan Mandau. berdasarkan produktivitas sawit terhadap lahan.

ISSN 2088 - 3676 127


JURNAL TEKNIK VOL. 5 NO. 2 /OKTOBER 2015

Umur tanaman dibagi dalam TBM dan TM. cangkang sebesar 0,87 ton/hari. Demikian
TBM selama 3 tahun, namun dianggap pada seterusnya sampai dengan Desember. Demikian
tahun ke 3 (TBM 3) sebesar 2,5 ton/Ha/tahun. pula untuk tahun 2012, 2013 dan 2014.
Produktivitas tertinggi diperhitungkan berada Komoditas kelapa sawit memiliki ciri
pada umur 15 tahun dengan produktivitas 23 khas adanya musim panen (puncak) dengan
ton/Ha/tahun. Umur tanaman diperhitungkan musim produksi rendah. Musim puncak pada
tetap berproduksi sampai pada umur 28 tahun. bulan Juni sampai dengan Desember kemudian
Dengan memperhitungkan produktivitas menurun di bulan Januari sampai dengan Maret/
berdasarkan umur tanaman, maka diperoleh April kemudian Mei /Juni mulai meningkat.
potensi tertinggi pada tahun 2018 sebesar Untuk lebih menjamin keberlanjutan
5.213.602 ton. Potensi terendah pada tahun pembangkit, maka diperlukan analisis pada
2030 sebesar 1.012.624 ton. Tahun yang musim trek (rendah) dengan mengambil bulan
menjadi perhatian adalah tahun 2026 sampai Januari, Februari dan Maret. Pada tahun 2011
dengan 2036. Namun perhitungan ini hanya bulan Januari diperoleh TBS terolah tertinggi
memperhitungkan pertumbuhan yang cukup sebesar 1.080.601 ton dan terendah 349.068
sedikit dan tidak diperhitungkan setiap tahun ada ton (mungkin pengaruh libur tahun baru) dan
penambahan areal. Pertumbuhan areal hanya 402.943 ton dengan rata-rata terolah 665.673
diperhitungkan pada saat ada tahun tanam. ton/hari. Untuk bulan Februari terolah tertinggi
Namun sangat dimungkinkan bahwa setiap sebanyak 786.176 dan terendah 386.773
tahun ada penambahan areal. Perkembangan ton dengan rata-rata terolah 596.588 ton.
areal diperhitungkan di atas 10% hanya di Untuk bulan Maret terolah tertinggi sebanyak
Kecamatan Siak kecil dan Bukit Batu yang saat 1.069.940 ton dan terendah 453.166 ton dengan
ini memiliki lahan sawit sangat kecil. Dengan rata-rata terolah 710.078 ton.
demikian bahwa perhitungan ini cukup aman. Perhitungan kapasitas pabrik menggunakan
data TBS terolah, hari olah dalam setahun
Neraca Massa Pabrik dan satu hari olah dianggap selama 24 jam
Data neraca massa didapatkan dari data mengikuti kinerja pembangkit listrik. Pada
pengolahan yang ada di PKS ISA. Data 4 tahun 2011 kapasitas olah adalah:
tahun terakhir selanjutnya dianalisis untuk
mendapatkan rata-rata komposisi produk dari
PKS ISA.
Total TBS terolah pada tahun 2011 sebesar
322.718 ton per tahun. Pada bulan Januari
mengolah sebanyak 23.121 ton. Pada bulan
Februari sebanyak 20.678 ton dan seterusnya
sampai dengan bulan Desember. Berdasarkan Demikian pula untuk kapasitas tahun-tahun
data pengolahan tersebut neraca masa untuk berikutnya. Dengan perhitungan yang sama,
satu ton TBS adalah sebesar 14% untuk fiber, maka kapasitas olah rata rata tahun 2011
10% cangkang, 22% tandan kosong dan POME sampai dengan 2014 sebesar 42 ton/jam, 42 ton/
55%. Terdapat penambahan dalam bentuk jam, 43 ton/jam dan 46 ton/jam. TBS terolah
uap sebesar 60% TBS. Prosentase cangkang selama empat tahun disajikan dalam Tabel 2.
cukup besar (normal 5% - 6%) karena varietas
dura cukup banyak maka prosentase 10%. Kadar Organik POME
Berdasarkan prosentase tersebut, maka pada Kadar organik POME dapat diketahui
bulan Januari jumlah TBS sebesar 1,6 ton/ melalui pengujian kadar COD (Chemical
jam, tandan kosong sebesar 7,8 ton/jam dan Oxygen Demand) pada limbah cair pabrik

128 ISSN 2088 - 3676


Analisis Potensi ..... Riau Ari Wibowo

kelapa sawit. Untuk mengetahui jumlah bahan Tabel 3: Hasil pengujian COD POME
organik di dalam cairan dapat dilakukan suatu
Rerata
uji yang lebih cepat dibandingkan dengan uji SAMPEL
Volume N FAS COD
COD
(mL) (mL) (mg/L)
BOD, yaitu berdasarkan reaksi kimia dari suatu (mg/L)
bahan oksidan yang disebut uji COD. POME 1 10 0,0496 62.668
POME 2 10 0,0496 61.769

Tabel 2: Data Produksi Pabrik POME 3 10 0,0496 61.976 62.211


POME 4 10 0,0496 62.175
Keterangan 2011 2012 2013 2014
POME 5 10 0,0496 62.467
TBS diolah 322,7 318,5 323,1 294,1
(ribu ton/th)
TBS tertinggi/ Dari hasil pengujian menunjukkan rata-
bln 32,9 30,4 34,9 37,5
(ribu ton/bln) rata kadar COD dalam POME PKS ISA
TBS terendah/ sebesar 62.211 mg/L. Dengan asumsi ada eror,
bln 20,7 17,4 17,5 23,3 maka dalam perhitungan potensi dilakukan
(ribu ton/bln)
Bulan Tertingi October Juni Juli Juni pembulatan harga COD menjadi 62.000 mg/L.
Bulan Februari Agustus April Oktober
Terendah Analisis Potensi Pembangkit listrik
Kapasitas
(Ton/Jam 42 42 43 38 Komposisi biogas sangat tergantung pada
bahan baku POME, umumnya terdiri dari 50-
Sumber: PKS ISA diolah, 2015 70% metana, karbon dioksida 30-40%, 5-10%
Hidrogen, 1-2% Nitrogen, uap air 0,3% dan
COD adalah jumlah oksigen yang sejumlah Hidrogen Sulfida. Faktor pengendali
diperlukan agar bahan buangan yang ada di utama dalam produksi biogas adalah tingkat
dalam cairan dapat teroksidasi melalui reaksi pembebanan (flow rate), waktu retensi dan
kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik suhu digester biogas. Tingkat pembebanan
akan dioksidasi oleh kalium bichromat atau akan bervariasi terhadap jumlah bahan baku
K2Cr2O7 digunakan sebagi sumber oksigen dan jenis digester tetapi biasanya tergantung
(oxidizing agent). Oksidasi terhadap bahan berat total volatile solids (TVS) per hari
buangan organik akan mengikuti reaksi berikut per satuan volume digester atau berat dari
ini: TVS per hari per berat TVS dalam digester.
Padatan Volatile menentukan jumlah bahan
CaHbOc + Cr2O72- + H+ CO2 + H2O + Cr3+ organik dalam bahan baku atau komponen
organik yang akan di proses dalam digester
Reaksi tersebut perlu pemanasan dan juga anaerobik. Jumlah TVS yang lebih tinggi dalam
penambahan katalisator perak sulfat (Ag2SO4) substrat, semakin tinggi jumlah biogas yang
untuk mempercepat reaksi. Penentuan kadar dihasilkan. Kelebihan pemuatan (over-loading)
COD pada POME dilakukan dengan metode menyebabkan peningkatan keasaman digester
titrimetri dimana campuran H2SO4(p) dengan dan mengurangi jumlah produksi metana,
K2Cr2O7 dan zat organik direfluks selama sementara apabila terjadi under-loading akan
2 jam. Kelebihan kalium bichromat yang menghasilkan produksi gas yang rendah.
tidak tereduksi, dititrasi dengan larutan Waktu retensi adalah ukuran dari jumlah
ferroammonium sulfat (FAS) waktu substrat tetap dalam digester sebelum
Sampel diambil dari saluran keluar kolam dibuang dan biasanya sama dengan volume
pendingin PKS ISA, dengan membuat fariasi digester dibagi dengan input harian substrat.
sampel 5 kali pengulangan. Hasil pengujian Hal ini penting untuk mengoptimalkan waktu
terdapat pada tabel 3. retensi untuk memastikan pengolahan yang

ISSN 2088 - 3676 129


JURNAL TEKNIK VOL. 5 NO. 2 /OKTOBER 2015

tepat sehingga diperoleh ekstraksi biogas yang Dengan analisis neraca massa didapatkan rata-
tinggi. Efisiensi proses pemisahan gas methana rata POME sebesar 55% dari total TBS terolah,
dalam POME tergantung dari beberapa faktor maka total produksi POME dihitung sebagai
diantaranya: tipe substrat, laju beban organik berikut:
(Organic Loading Rate/OLR), Hydraulic
Retention Time (HRT) dan konfigurasi digester
yang digunakan.
Desain biogas tergantung perhitungan
potensi biogas yang dihasilkan. Untuk
perhitungan ini dapat didasarkan pada jumlah
COD di limbah POME. Untuk menghitung Dengan asumsi densitas POME sama
potensi tersebut adalah sebagai berikut: dengan air, yaitu 1.000 kg/m3 maka POME per
jam adalah 22,55 m3/jam atau 22.550
Step 1: Menghitung jumlah COD ekuivalen liter/jam.
terhadap CH4 Dari hasil pengujian sampel didapatkan
nilai COD POME sebesar 62.000 mg/l atau
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O sama dengan 0,062 kg/l, maka kandungan COD
16 g 64g dalam POME dapat dihitung sebagai berikut:

=> 16 g CH4 ~ 64 g O2 (COD)


=> 1 g CH4 ~ 64/16 = 4 g COD -------------- (1)

Step 2: Konversi berat CH4 ke volume


Berdasarkan hukum dalam gas, maka 1 mole Dari perhitungan reaksi kimia, bahwa CH4
gas dalam STP (Standard Temperature and dihasilkan sebesar 0,35 m3 untuk setiap kg
Pressure) dengan volume 22.4 L. COD, maka CH4 dihasilkan adalah:

=> 1 Mole CH4 ~ 22.4 L CH4


=> 16 g CH4 ~ 22.4 L CH4
=> 1 g CH4 ~ 22.4/16 = 1.4 L CH4 ----------- (2)

Step 3: Jumlah CH4 yang dihasilkan terhadap Nilai kalor CH4 ditentukan sebesar 8.900
COD yang dihilangkan kkal/m3, maka total kalori terbangkit adalah:
Dari persamaan (1) dan persamaan (2),
diperoleh,

=> 1 g CH4 ~ 4 g COD ~ 1.4 L CH4


=> 4 g COD ~ 1.4 L CH4
=> 1 g COD ~ 1.4/4 = 0.35 LCH4
atau 1 Kg COD ~ 0.35 m3 CH4 ----------- (3)

Dengan demikian pengurangan 1 kg COD


akan memproduksi 0.35 m3 CH4 dalam kondisi
Konversi dari kkal menjadi Watt thermal
STP.
adalah 1,163 Watt/kkal. Maka total energi
Berdasarkan data produksi pabrik, maka
dalam Watt adalah:
rata-rata kapasitas produksi sebesar 41 ton/jam.

130 ISSN 2088 - 3676


Analisis Potensi ..... Riau Ari Wibowo

dalam aliran biometana menggunakan air


sebagai cairan scrubbing. Air buangan keluar
dan karbon dioksida ditransfer ke flash tank
di mana tekanan berkurang sehingga sebagian
terbesar dari gas terlarut dilepaskan. Gas ini
terutama berisi karbon dioksida , tetapi juga
Dengan asumsi efisiensi pembangkit gas sejumlah metana (metana juga larut dalam air,
engine berkisar antara 35%, maka potensi tetapi untuk tingkat yang lebih kecil). Jika air
energi listrik dihitung sebagai berikut: didaur ulang kembali ke kolom absorpsi, maka
harus diregenerasi, sehingga harus dipompa
ke bagian desorpsi di mana ia bertemu dengan
udara, di mana karbon dioksida terlarut sisa
dilepaskan. Air regenerasi ini kemudian
Dengan demikian, potensi energi listrik dari dipompa kembali ke absorber sebagai air
konversi limbah biogas yang dapat dibangkitkan scrubbing yang baru.
di PKS ISA sebesar 1.773,1 kWh atau 1,7 MW. Wet Scrubber mampu menangani suhu dan
kelembaban tinggi. Gas-gas inlet didinginkan,
Teknologi Pembangkit Biogas sehingga ukuran keseluruhan peralatan dapat
Teknologi covered lagoon merupakan dikurangi. Wet Scrubber dapat menghapus baik
teknologi yang cukup sederhana. Gambar gas maupun partikel dan dapat menetralisir
2 menunjukkan skema pembangkit biogas gas korosif. Selain itu, gesekan air dengan
dengan covered lagoon. Limbah cair POME gas dapat digunakan untuk mengurangi
yang dihasilkan di pompa untuk dimasukkan kadar H2S karena H2S ini lebih larut dalam
ke dalam kolam limbah ke-1. Lagoon tersebut air dibandingkan CO2. Air yang keluar dapat
kemudian ditutup menggunakan bahan plastik diregenerasi dan diresirkulasi kembali ke
non-porous. Gas diambil menggunakan kolom absorpsi. Regenerasi ini dapat dilakukan
kompressor bertekanan 4 - 10 bar untuk dengan melakukan penekanan atau dengan
dialirkan ke sistem pada tahap selanjutnya. stripping dengan udara dalam kolom yang
Padatan dari limbah berupa sludge di pompa sama. Ketika kadar H2S yang tinggi, tidak
untuk dikeluarkan dan bisa digunakan untuk dianjurkan untuk melakukan flow udara karena
pemupukan di lahan. Di PKS ISA, volume air dapat terkontaminasi dengan sulfur sehingga
kolam yang digunakan sekitar 32.000 m3. menyebabkan masalah operasional.
Lagoon bekerja pada suhu mesofilic sebesar Kelemahan dari metode ini adalah bahwa
35 C - 45oC. Kondisi pH sebesar 6 - 8 dengan
o
komponen udara oksigen dan nitrogen yang
perbandingan C/N sebesar 30:1. Hydraulic terlarut dalam air selama regenerasi diangkut
retention time selama 27 hari dengan kadar ke aliran gas biomethane. Oleh karena itu,
COD sebesar 62.000 mg/l. biometana yang dihasilkan dengan teknologi
Untuk peningkatan kualitas biogas, maka ini selalu berisi oksigen dan nitrogen. Gas
dilakukan penghilangan gas H2S. Untuk itu yang dihasilkan memiliki kadar air yang tinggi
digunakan teknologi water scrubber. Komponen sehingga langkah berikutnya adalah dengan
gas yang diserap secara fisik terikat pada cairan pengeringan gas. Kada H2S diharapkan
scrubbing , dalam hal ini air. Karbon dioksida kurang dari 1.000 ppm. Sedangkan untuk CO2
memiliki kelarutan tinggi dalam air daripada diharapkan kurang dari 3% dari seluruh biogas.
metana terutama pada suhu yang lebih rendah Biogas yang mengandung uap air ketika
dan tekanan tinggi . Selain karbon dioksida , keluar dari digester. Air ini cenderung berada
hidrogen sulfida dan amonia dapat dikurangi dalam pipa dan peralatan bersama-sama dengan

ISSN 2088 - 3676 131


JURNAL TEKNIK VOL. 5 NO. 2 /OKTOBER 2015

sulfur oksida dapat menyebabkan korosi. suhu air maka akan terjadi pengembunan biogas
Dengan meningkatkan tekanan dan mengurangi sehingga kandungan air dapat dikurangi.

Gambar 2: Skema Pembangkit Biogas Covered Lagoon

Drying berfungsi untuk membuang 4. Studi kasus di PKS Intan Sejati Andalan
air di dalam gas methane. Teknologi yang dengan kapasitas terpasang 60 ton TBS/Jam
digunakan adalah mechanical drying. Teknik dapat mencapai rata-rata kapasitas olah 41
pengeringan gas di lakukan menggunakan ton/jam.
cooling sampai pada suhu 10oC. Pada suhu 5. POME dihasilkan sebesar 22,55 ton/jam
tersebut terjadi kondensasi sehingga air dalam dengan kadar COD dalam POME sebesar
gas akan mengembun. Dengan karakteristik 62.000 mg/l.
gas yang lebih ringan, maka gas bisa keluar 6. Potensi daya terbangkit di PKS ISA adalah
sedangkan untuk uap air akan mengembun dan sebesar 1.773,1 kWh.
menjadi air (kondensat). Proses pengembunan
menggunakan gas freon sebagai pendingin. DAFTAR PUSTAKA
Diharapkan dengan proses ini diperoleh Arieta, F., Teixeira, F., Yanez, E., Lora, E.,
moisture (kadar air) sebesar kurang dari 3%. and Castillo, E., 2007, Cogeneration
potential in the Columbian palm oil
KESIMPULAN industry: Three case studies, Biomass
Dari penelitian ini dapat diambil beberapa Bioenergy, 31:503-511
kesimpulan: Basiron, Sukaimi, Ngan, Darus, dan Yusof,
1. Pabrik kelapa sawit memiliki potensi untuk 1985, Palm Oil Factory Process
menjadi sumber energi listrik terbarukan Handbook. Palm Oil Research
dalam bentuk biogas dari limbah cair Institute of Malaysia, Malaysia.
(POME) Departemen Energi dan Sumber Daya
2. Kinerja PKS Intan Sejati Andalan cukup Mineral, 2004, Rencana Umum
bagus, dengan jaminan pasokan bahan baku Ketenagalistrikan Nasional
berasal dari kabupaten Bengkalis. Lacrosse, L., 2004, Clean and Efficient
3. Perkembangan jumlah TBS di Kabupaten Biomass Cogeneration Technology
Bengkalis meningkat setiap tahun, sehingga in ASEAN, COGEN 3 Seminar on
dapat mencukupi kapasitas olah di PKS ISA. Business Prospects In Southeast

132 ISSN 2088 - 3676


Analisis Potensi ..... Riau Ari Wibowo

Asia For European Cogeneration Sawit Menggunakan Tipe Covered


Equipment, 23 November 2004, Lagoon SolusiAlternatif Defisit Listrik
Krakow, Poland. Provinsi Riau, Jurnal DISPROTEK
Wright, L., Boundy, B., Badger, P.G., Periack, :Volume 6 no. 1, Januari 2015
B., dan Davia, S., 2009, Biomass Sastika, Y., Dharma, A., dan Mardiah, E., 2013,
Energy Data Book: Edition 2, Oak Produksi Biogas Dari Kombinasi
Ridge, Tenesse, US. Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
PLN, 2015, Statistik PLN 2014, Sekretariat dan Sampah Sawi Hijau Dalam Sistem
Perusahaan PLN Batch, Jurnal Kimia Unand (ISSN
Safrizal, 2015, Small Renewable Energy Biogas No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2,
Limbah Cair (POME)Pabrik Kelapa Mei 2013

ISSN 2088 - 3676 133

You might also like