Professional Documents
Culture Documents
K : (diam) K : Memandang P
lama
P : Ini nama saya, bisa P : Menunjukkan P merasa bahwa K harus K ingat nama P melalui Alat bantu untuk mengingat
baca kan? Nah, nama papan nama pada K diberikan petunjuk untuk bantuan papan nama diperlukan pada pasien yang sudah
saya siapa? K : Mengeja nama P mengingat P mengalami demensia
P : Nah, M ingat nggak P : Memandang P dan P ingin lebih meyakinkan K mulai ingat peristiwa Dengan klien mengenal perawat
saya ini siapa? tersenyum K apakah K masih ingat minggu lalu maka akan memudahkan proses
K : Memandang P lalu pada P interaksi
menunduk
K : ibuk perawat ! K senang karena ingat
K : Memandang P dan P merasa senang karena K pada P
menyalami P berhasil mengingat P
K : Menjabat tangan K
P : oh iya M, seperti yang P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat Setiap interaksi harus berdasarkan
janji kita kemarin, K : Menunduk dengan K kontrak yang sudah kontrak yang telah dibuat dan
sekarang kita ngobrol disepakati klien selalu harus diingatkan pada
tentang M. M bersedia kontak yang telah disepakati untuk
ngobrol dengan saya? memudahkan serta mengarahkan
K : Melihat ke arah P P senang walaupun proses interaksi
K : Ya, bersedia. dan menjawab singkat jawaban singkat dan K tertarik untuk ngobrol
lalu menunduk lagi respon K belum dengan P
P : Memandang K menunjukkan ketertarikan
P : M bagaimana keadaan P : Memandang K P mencoba memberikan K mulai merasa bahwa P Perhatian pada keadaan klien
nya sekarang ? sambil tersenyum perhatian pada keadaan K datang untuk membantu K dapat meningkatkan rasa percaya
K : Menunduk klien kepada perawat
K : engga tau.
K : Menoleh ke P P menemukan data adanya K berpikir tentang
menghisap rokoknya flight of ideas perannya sebagai orangtua
P : Memperhatikan K
P : Nah kalau sudah P : Memandang K P mulai mengkaji K berpikir dan berusaha Ekplorasi ditujukan untuk
pusing begitu, apa yang sambil tersenyum kebiasaan klien dalam mengingat menggali aspek positif klien
biasanya M lakukan? K : Menghisap rokok menghadapi masalah
dan melemparkannya
karena sudah habis
K : Memandang P
K : takut, nanti marah. P : Memperhatikan P senang karena K mulai K memikirkan
memikirkan alternatif kemampuannya
kegiatan melakukan kegiatan
P : ya negur nya baik- P : Memandang K dan P mencoba memberikan K mencoba percaya pada Memberikan dorongan diperlukan
baik aja, atau kalo M bisa tersenyum dorongan pada K apa kata P bagi klien untuk meningkatkan
di bersihkan aja biar K : Memandang P rasa percaya pada dirinya sendiri
ruangannya bersih engga
bau. K : Mengangguk- P senang karena K K memberikan respon
angguk mengerti arahan P setuju dan tertarik pada
P : Tersenyum tawaran P
K : Yaya
P : Ngomong-ngomong P : Memandang K dan P mencoba menggali K berpikir karena Kegiatan-kegiatan sederhana
kalau pagi hari M tersenyum kegiatan lain yang pertanyaan baru diperlukan klien untuk mengatasi
ngapain saja? K : Menoleh P dilakukan klien harga diri rendah karena tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan
K : Menunduk K bingung tentang yang kegiatan akan meningkatkan harga
K : Mandi, lalu tiduran P : Memperhatikan P berpikir tentang dilakukannya sehari-hari diri klien
kalo ngga duduk aja. respon K kegiatan yang kira-kira
dilakukan klien
P : Nggak bersihin P : Menekankan P mencoba menawarkan K mengingat-ingat Kegiatan yang kadang-kadang
tempat tidur? pertanyaan data agar klien ingat dilakukan membuat klien sering
K : Menunduk melupakan kegiatan tersebut
P senang karena klien K ingat kegiatan yang
K : Ya, kadang-kadang! K : Menoleh P ingat tentang kegiatannya kadang-kadang
P : Memperhatikan dilaksanakannya
P : Kalau dibersihin P : Memandang klien P mencoba memberikan K menganalisa keadaaan Membiarkan klien menganalisa
gimana jadinya? K : Menunduk gambaran positif bila bila kegiatan dilakukan suatu hasil kegiatan dapat
kegiatan dilaksanakan meningkatkan kemampuan analisa
K : Bersih dan rapi engga K : Memandang P dan P senang karena K mampu K menjawab sesuai klien terhadap suatu situasi
bau. menggaruk-garuk mengidentifikasi keadaan dengan analisanya
kepalanya bila kegiatan dilakukan
P : Memperhatikan
respon klien
P :M senang dong kalau P : Memandang K P ingin menggambarkan K berusaha Penegasan terhadap perasaan klien
tempat tidurnya bersih sambil tersenyum respon bila kegiatan menggambarkan keadaan terhadap aspek positif merupakan
dan rapid an engga bau? K : Menoleh P dilaksanakan bila kegiatan dilaksanakan support untuk kegiatan yang akan
dilaksanakan klien
K : Menoleh P dan K senang membayangkan
K : iya, senang. Bersih. tersenyum. P senang mendapatkan tempat tidurnya bersih dan
P : Memperhatikan jawaban K rapi
respon K
P : Gimana kalau tiap P : Memandang K P menawarkan alternatif K membayangkan tempat Alternatif yang dudah dibicarakan
hari dibersihkan dan K : Menunduk kegiatan tidurnya rapi dan bersih dengan klien akan memudahkan
dirapikan? M pasti klien untuk menerima alternatif
bangga kalau tiap hari tersebut
tempat tidurnya bersih
dan rapi. K : Menoleh P dan
K : Yaya tersenyum P senang karena klien K setuju terhadap
P : Memperhatikan menerima alternatif alternatif kegiatan yang
kegiatan ditawarkan
P : Nah, bisa dicoba P : Memandang K P menegaskan kembali K meikirkan tawaran P Tawaran kegiatan harus dilakukan
besok kan? sambil tersenyum tentang kegiatan yang bisa agar klien merasa
K : Menunduk dilakukan klien bertanggungjawab dalam
melaksanakan kegiatan bila ia
K : Memandang P dan P senang karena K K setuju melakukan setuju
K : Yaya mengangguk-angguk menerima tawaran P kegiatan yang ditawarkan
P : Memperhatikan
respon K
P:- P : Memandang K P masih berpikir tentang K memikirkan Pengalaman taraumatik akan
K : Menunduk apa yang perlu keadaannya memberkas pada diri klien
dibicarakan sehingga dapat muncul kapan saja
K : saya malu dengan K : Memandang
bekas luka saya halaman P kaget menemukan data K tiba-tiba ingat tentang
P : Kaget masa lalu klien yang masa lalunya
traumatik
P : dimana bekasnya ? P : Memandang K P masih kaget dan berpikir K semakin teringat pada Masa lalu taraumatik membekas
K : Menunduk tentang apa yang harus masa lalunya pada diri klien
dilakukan pada K
K : di perut. K : menunjuk P merancang penggalian K membayangkan
perutnya data mengenai aspek perlakuan ibu tirinya
P : Memperhatikan traumatik
respon klien
P : kenapa malu ? kan P : Memandang K P mencoba mendapatkan K merenungkan Tehnik ekplorasi untuk menggali
tertutup ? K : Menunduk data keadaannya data klien.
K : Memandang P
K : iya malu aja, nanti di P : Tersenyum P menemukan adanya K menegaskan situasi
Tanya bekas apa. inkoherensi pembicaraan sekarang
P:- P : Memandang K P sadar bahwa interaksi K menikmati ingatannya Diam untuk berpikir bagi perawat
K : Menunduk keluar dari tujuan dan pada masa lalu merupakan kebutuhan untuk
berpikir untuk kelanjutan interaksi agar tidak
K:- K : Menunduk mengembalikan tujuan menyimpang dari tujuan
P : Memperhatikan interaksi
P memikirkan topik untuk
kembali pada tujuan
interaksi
P : M, saya tahu P : Menepuk bahu K P memfokuskan kembali K belum bisa Tehnik fokusing diperlukan agar
Mmemikirkan tentang K : Menunduk pembicaraan memfokuskan klien tidak membicarakan hal-hal
luka bekas operasi M, pembicaraannya lain yang tidak menjadi tujuan
Tapi sekarang kita interaksi
membicarakan tentang
kegiatan yang bisa M
lakukan. K : Menunduk P terus mencoba
P : Menepuk bahu K memfokuskan K berpikir tentang
K:- pembicaraan pembicaraan
P : Nah, M masih ingat P : Memandang K dan P mencoba menggali daya K memikirkan tentang Pertanyaan untuk mengingatkan
nggak tadi kita tersenyum ingat klien terhadap pembicaraan yang diperlukan bila klien teralihkan
ngomongin apa? K : Menoleh pada P pembicaraan tadi dilakukan tadi perhatiannya
K : Mengangguk dan
K : Masih. ngebersihin memandang P P senang karena K ingat K teringat pada
tempat tidur dan kamar P : Tersenyum pada apa yang dibicarakan pembicaraan yang
biar ngga bau. dilakukan barusan
P : Bapak setuju kalau P : Mendekatkan diri P mengaskan kembali K menunjukkan Persetujuan harus ditegaskan
dilakukan tiap hari? pada K kesepakatan persetujuan terhadapa kembali pada pasien agar bisa
K : Menoleh dan P senang karena K setuju tindakan yang akan dilaksanakan
K : Bolehboleh. memandang P terhadap tawaran P dilaksanakan
K : Mengangguk dan
tersenyum
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu. P : Menepuk pundak P memberikan pujian pada K senang dengan pujian Pujian dengan touching hand
K K yang diberikan membangun rasa percaya diri klien
K:- K : Tersenyum K menjabat tangan P sehingga termotivasi untuk
K : Memandang P dan P senang karena K untuk menunjukkan melaksanakan kegiatan
menjabat tangan P memberikan respon sesuai persetujuan
P : Membalas jabat harapan
tangan K
P : Nah, karena sudah P : Memandang K dan P mengakhiri fase K merasa perlu untuk Setiap interaksi yang akan
waktunya mandi, M tersenyum interaksi dan membuat mandi karena diarahkan P dilaksanakan harus kontrak dengan
mandi dulu ya. Biar K : Tersenyum kontrak interaksi klien agar klien dapat bersiap-siap
bersih dan segar. Nanti selanjutnya untuk interaksi selanjutnya
malam sehabis makan
kita ngobrol lagi yuk?! K : Memandang P K setuju pada kontrak
K : Yaya P : Tersenyum P senang karena K setuju yang diberikan P
P : Nah nanti baru kita P : Memandang K dan P menentukan topik K memikirkan tentang Topik perlu dikontrakkan agar
ngobrolin tentang bekas tersenyum interaksi selanjutnya topik yang ditawarkan klien terfokus pada topik tersebut
luka M, ya? K : Menunduk sehingga bila ada penyimpangan
K : Memandang P P senang karena K setuju K setuju terhadap topik dapat diingatkan pada kontrak
K : Yaya P : Tersenyum yang ditawarkan sebelumnya
P : Kalau begitu P : Menepuk pundak P mengakhiri interaksi K senang karena P Salam penutup merupakan akhir
terimakasih atas K dan mengulurkan mengucapkan salam fase yang harus dilakukan untuk
perhatian M. Selamat tangan kepadanya mencegah rasa tidak percaya pada
sore. Sampai ketemu K : Menoleh P senang karena K sudah klien
nanti malam. K : Tersenyum dan percaya pada P K menjabat tangan P
K : Selamat sore. menjabat tangan P sebagai tanda mengakhiri
P : Tersenyum interaksi sementara
KESAN PERAWAT :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara
terfokus terlebih dahulu. Saat interaksi terjadi flight of ideas dimana klien teringat pada bekas luka operasinya. Pengalaman tersebut merupakan
traumatik bagi klien sehingga perlu dikaji lebih dalam lagi. Telah disepakati pula bahwa pengalaman tersebut dibicarakan nanti pada saat interaksi
selanjutnya.