Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
NIM: 1306216
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas Akhir.
Proposal ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan mengapa
penyusun memilih perancangan hotel resort. Membahas tema yang dipilih serta
gambaran umum mengenai proyek perancangan hotel resort.
Penyusun
i
ABSTRAK
Sebagai salah satu kota tujuan wisata di Indonesia, Malang Jawa Timur
merupakan potensi pariwisata yang sangat banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Maka dari itu Malang terus mengembangkan kawasan kawasan wisatanya agar
lebih baik dan diminati wisatawan. salah satu objek wisata pantai yang menarik
untuk dikunjungi adalah kawasan Pantai Sendang Biru Malang Jawa Timur.
Faktor penting dari/dalam pertumbuhan kawasan wisata adalah adanya akomodasi
berupa penginapan, dan faktor ini masih sangat kurang di kawasan Malang
Hotel Resor dan Spa ini didesain dengan tema Arsitektur Berkelanjutan
dengan pendekatan konsep Ekologi Arsitektur dan terdapat Etnik Tradisional
Jawa Timur. Diharapkan dengan perencanaan dan perancangan hotel resort ini
dapat memberikan pengetahuan baru dan berbeda bagi para pembaca
ii
DAFTAR ISI
iii
2.8.1 The Seminyak Beach Resort and Spa .............................................................. 21
2.8.2 Kampung Sumber Alam Cipanas Garut............................................................... 22
2.8.3 Alila Uluwatu ....................................................................................................... 24
BAB III............................................................................................................................. 26
Kajian Umum Wilayah dan Khusus Proyek ..................................................................... 26
3.1 Kajian Umum Wilayah ........................................................................................... 26
3.1.1 Data Lokasi ...................................................................................................... 26
3.3 Programming........................................................................................................... 32
3.3.1 Fungsi-fungsi yang terdapat di hotel ................................................................ 32
3.3.2 Pelaku kegiatan/pengguna bangunan hotel ...................................................... 32
3.3.3 Kegiatan dalam bangunan ................................................................................ 35
3.3.4 Program ruang Bangunan................................................................................. 36
3.3.5 Kebutuhan Luas Ruang .................................................................................... 37
Bab IV ............................................................................................................................... 40
Analisis Pendekatan Perencanaan dan Perancangan ......................................................... 40
4.1 Analisis Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan ............................ 40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 43
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak potensi
pariwisata alam berupa pantai , laut, dan gunung. Salah satu wilayah di
Indonesia yang mempunyai potensi pariwisata alam adalah Malang , Jawa
Timur. Pembangunan pariwisata di Malang Jawa Timur ini sudah dikenal
oleh para wisatawan dunia luar negeri maupun dalam negeri, wilayah
Malang ini ditunjukan sebagai pusat perkembangan pariwisata yang
berbasis potensi alam dan budaya. Kota malang sendiri sudah dikenal oleh
para wisatawan dunia sebagai yang sebagai wilayah yang berhawa sejuk
dan memiliki area yang beragam yaitu kawasan gunung dan pantai. Kota
Malang menjadi salah satu destinasi liburan populer di Jawa Timur dan
disukai oleh masyarakat Indonesia. Salah satu daerah yang menjadi tujuan
pariwisata di daerah Malang Jawa Timur adalah Pantai Sendang Biru dan
Pulau Sempu
Ditambah Perencanaan Hotel Resort ini dibangun di lokasi yang
mempunyai potensi wisata seperti di dekat gunung dan pantai maka sangat
dibutuhkan konsep arsitektur berkelanjutan ini untuk menjaga kelestarian
potensi wisata tersebut dan meminimalisir kerusakan lingkungan.
1
1.3 Identifikasi dan Batasan Masalah
1.3.1 Identifikasi Masalah
Ada beberapa isu yang menjadi permasalahan pada perancangan
Hotel Resort dan Spa di Malang Jawa Timur
1. Potensi Tapak yang menghadirkan sense of place dan
indentitas tapak melalui analisis tapak .
2. Kenyamanan baru bagi pengunjung dan pengalaman suasana
3. Lokalitas. Pengguna elemen dan ornamen yang khas pada
kawasan tersebut
4. Fungsi dan sirkulasi
5. Pemandangan
6. Privasi. Menciptakan ruang-ruang privat untuk memunculkan
suasana yang intim
2
1.4.1 Pendekatan Perilaku
Pendekatan Perilaku yang digunakan dalam perancangan
Hotel Resort dan Spa ini untuk memberikan kenyamanan dan
ketenangan bagi pengunjung baik lokal maupun asing. Sirkulasi
bagi pengunjung , penataan fungsi sirkulasi ini adanya jalur
pengguna dan jalur servis serta sirkulasi antar bangunan.
Tujuan Perancangan
Pengumpulan Data
Analisis Lahan
3
Konsep Perancangan
Pengembangan
Desain
Hasil Rancangan
Akhir
4
BAB II
Hotel berasal dari kata Hospitium yang berarti ruang tamu. Pada
awalnya, hotel ditujukan untuk mengakomodasi tamu yang hendak tidur
atau menginap saja. Namun seiring perkembangan zaman, fasilitas yang
ada di hotel dibuat agar dapat memenuhi kebutuhan kenyamanan
pengunjung. Seperti adanya penambahan fasilitas refreshing, fasilitas
olahraga, fasilitas tempat berbelanja, dan kesehatan.
1. Jasa penginapan
2. Pelayanan makanan dan minuman
3. Pelayanan barang bawaan
4. Pencucian pakaian
5. Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
5
fasilitas, peralatan yang tersedia, dan mutu pelayanan. Penggolongan kelas
Hotel berdasarkan bintangnya pada tahun 1970-an sampai dengan tahun
2001, lebih mengarah keaspek bangunannya, seperti luas bangunan,
jumlah kamar dan fasilitas penunjang hotel. Namun, sejak tahun 2002,
berdasarkan keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.KM 3/HK
001/MKP 02 tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian pada
aspek mutu pelayanan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan
aspek fasilitas bangunannya. Berdasarkan Lokasi, Hotel terdiri dari City
Hotel, Down Town Hotel, Suburban Hotel, dan resort hotel.
Resort hotel
a. Fasilitas
b. Lokasi
6
Selanjutnya berdasarkan potensi wisata dimana tempat hotel berada,
Resort hotel diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Beach resort hotel, potensi alam berupa pantai dan laut sebagai daya
tariknya.
b. Marina resort hotel, potensi utama berupa kawasan pelabuhan laut.
c. Mountain resort hotel, potensi utama berupa pengadaan fasilitas kegiatan
yang berhubungan dengan pegunungan yang ada.
d. Health Resorts and Spas. Dibangun di daerah-daerah dengan potrensi alam
yang dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan.
e. Sight-Seeing Ressort Hotel, terletak di daerah yang mempunyai potensi
khusus atau tempat-tempat menarik seperti pusat perbelanjaan, kawasan
bersejarah, tempat hiburan, dll.
f. Forest Resort Hotel merupakan hotel resor yang terletak di daerah hutan
yang berkarakter khas dengan berbagai macam jenis flora dan fauna. Pada
umumnya, resor hotel ini digunakan untuk penelitian dan pendidikan
tentang konservasi hutan lindung yang ada.
g. Rural Resort Hotel merupakan resor hotel yang berlokasi di pedesaan
jauh dari area perkotaan yang ramai. Daya tarik hotel resor ini adalah pada
fasilitas olah raga yang jarang ada di perkotaan, seperti: berburu, berkuda,
panjat tebing, dan memanah.
h. Themed Resort Hotel merupakan hotel resor yang memiliki tema tertentu.
Hotel resor ini biasanya menawarkan atraksi khusus dan unik. Misalnya:
casino resort hotel.
Gaya bangunan yang diterapkan pada hotel resort pada umumnya bersifat
teduh dan menenangkan. Karena sesuai dengan tujuan utama hotel jenis ini yaitu
mengakomodasi wisatawan yang datang untuk refreshingatau menyegarkan
pikiran dari kepenatan sehari - hari.
7
Berdasarkan Persyaratan Fungsional
2. Ruang-ruang tamu
3. Area layanan
8
adalah area yang diakses oleh staf hotel yang difungsikan untuk
menyiapkan layanan bagi tamu hotel. Area ini mempunyai karakter sebagai
berikut:
Fasilitas laundry
Housekeeping Departement
9
Aktivitas ini tidak terlalu membutuhkan ruang yang luas karena makanan
dan sayuran tersebut selalu berjalan dan tidak bertahan lama di tempat tersebut.
setelah selesai diperiksa, ditimbang dan disahkan, bahan pangan akan dikirim ke
gudang yang kering atau basah sesuai kebutuhan, atau dimasukan ke dalam
pendingin untuk diawetkan. Khusus makanan kaleng, botol, atau makanan instan
lainnya yang tidak membutuhkan lemari pendingin, akan dipindahkan ke gudang
yang kering. Sayuran akan langsung dibawa ke tempat memasak. Pada bagian ini
lemari es sangat diperlukan. Board untuk memotong sayuran juga harus sesuai
dengan ketinggian manusia sehingga memudahkan pekerjaan memasak. Untuk
minuman seperti susu, penyimpanan dilakukan di dalam lemari es khusus yang
terpisah dari sayuran, ikan, dan daging.
Ruang mekanikal
Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tanki
dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara keseluruhan.
Penempatan ruang registrasi harus terlihat dan berada di area lobby. Tidak
ada aturan yang pasti tentang panjang meja registrasi ini, tetapi hotel berbintang
mempunyai kamar berjumlah 100-200 kamar akan memerlukan dua meja agar
dapat melayani semua pengunjung dengan cepat. Dalam area tersebut juga
dipasang alat pengontrol yang bekerja secara elektrik untuk membantu tama yang
akan check in and check out.
10
Servis penyimpanan kunci
Pada hotel berbintang, area penyimpanan kunci kamar dan area penerima
ditempatkan terpisah.
Kasir
Ruang administrasi
Lobby
Lobby adalah ruangan yang cukup luas yang terletak dekat penerimaan
tamu di front office. Ruangan tempat duduk-duduk hotel biasanya berada di
lobby, yang merupakan semacam ruang tunggu. Selain itu, ruangan ini juga
dilengkapi tempat duduk-duduk yang terpisah, yang disediakan bagi tamu untuk
beristirahat dan bersantai sambil membaca atau menonton televisi.
Kebutuhan ruang lobby berbeda-beda pada setiap hotel tergantung jenis hotel
tersebut. Misalnya lobby pada city hotel tidak membutuhkan ruang yang luas,
sedangkan lobby pada resort hotel biasanya justru sebaliknya. Penataan ruang
11
lobby sebaiknya lebih menonjol daripada ruangan lain, yang dapat dilihat dari
finishing, warna, material, pencahayaan dan dekorasinya
Guest room
Fasilitas restoran
12
Restoran pada hotel harus memperhatikan kenyamanan termasuk coffee
shop, yang dapat dipenuhi dengan pelayanan yang cepat dan variasi menu. Tamu-
tamu yang ingin makan di restoran dan bar yang ada di hotel dalam memesan di
tempat yang disediakan oleh hotel. Ada beberapa hotel yang menyediakan klab-
klab malam dimana para tamu dapat menikmati musik dan berdansa sambil
menikmati hidangan makanan dan minuman yang dipesan.
Koridor
Kamar mandi juga perlu dilengkapi dengan kotak obat di luar kamar mandi,
peletakan handuk yang strategis dan mudah dicapai, serta dirancang dengan
material dinding dan lantai anti licin.
1. Standard room
13
Merupakan jenis kamar yang umum terdapat di hotel. Perlengkapan
standar dalam suatu hotel biasanya adalah berikut:
Di dalam kamar mandinya terdapat bak mandi, shower, keran air panas
dan dingin, saluran bak mandi dan tutupnya, rak handuk mandi, tempat sabun
mandi, pegangan pengaman, tirai mandi, toilet bowl, tangki air, keran penyembur
air, tempat tisu, bak cuci tangan, meja bak cuci tangan, pembuka tutup botol,
gantungan pakaian, dan tempat sampah.
14
2. Deluxe room
Merupakan jeniskamar dengan fasilitas yang lebih baik dari kamar standar,
misalnya dengan ukuran kamar yang lebih besar dan tambahan fasilitas lain
seperti telecisi, lemari es, dan lain-lain.
Merupakan jenis kamar yang paling mahal dalam suatu hotel. Kamar ini
merupakan kebanggaan dari suatu hotel yang dapat memberikan ciri khas dan
biasanya digunakan sebagai alat promosi. Ruangan ini hanya ada satu pada suatu
hotel. Fasilitas pada kamar ini lebih lengkap dibandingkan dengan deluxe room,
misalnya meja kursi baca, sofa untuk bersantai, meja kursi tamu, kamar yang
lebih besar dan lebih mewah, serta ukuran kamar yang lebih luas.
Berdasarkan Sirkulasi
1. Sirkulasi public
Terbagi lagi menjadi dua, yaitu resident guest dan non-resident guest.
Kedua jalur sirkulasi ini harus cukup terpisah dan simple, dimulai dari entrance
foyer (lobby). Jika terdapat ballroom suite maka peletakannya harus terpisah
dari blok ruang tidur dan juga dari public room lainnya di hotel. Akses langsung
dari reception area ke blok ruang tidur harus dihindari, dan jalur sirkulasi untuk
non-resident guest tidak boleh melalui blok ruang tidur. Harus ada akses dari
ruang tidur ke public rooms dan entrance, serta diusahakan ada akses resident
only dari ruang tidur ke dining room.
Harus terpisah dari sirkulasi publik. Tidak boleh terjadi sirkulasi silang
diantara keduanya
15
1. Lobby, ruang teras di dekat pintu masuk hotel yang biasanya dilengkapi
dengan berbagai perangkat meja, kursi, dll.
2. Arcade, adalah toko toko maupun kios-kios yang ada di hotel dan biasanya
disewakan kepada pihak lain yang digunakan untuk menjual Koran, majalah,
cinderamata, obat-obatan, kantor perjalanan wisata, bank, monet changer,
dsb.
3. Children playroom, ruang bermain anak-anak, yang disediakan oleh pihak
hotel yang biasanya dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan dengan
berbagai macam type alat permainan yang baik untuk menarik anak-anak
yang dibawa tamu-tamu hotel.
4. Swimming pool, ada dua macam kolam dalam hotel, yaitu indoor swimming
pool dan outdoor swimming pool. Fasilitas ini biasanya dilengkapi tempat
mandi sauna dan di dekorasi dengan indah. Banyak perabotan dan handuk-
handuk di kolam renang ini.
5. Conference room, ruangan-ruangan yang ada di hotel yang digunakan untuk
seminar-seminar, rapat-rapat, perjamuan, dan konferensi yang memang
disediakan untuk maksud-maksud ini. Ruangan konferensi biasanya
dilengkapi peralatan dan perlengkapan yang baik dengan fasilitas-fasilitas
konvensi.
b. Taman
Memiliki taman yang terletak di dalam atau luar bangunan
16
Taman terpelihara, bersih dan rapi. Taman yang memlikikolam harus
berisi ikan.
c. Tempat parkir
Tersedia tempat parkir kendaraan tamu hotel. Kapasitas satu tempat
parkir untuk setiap empat kamar hotel, rambu-rambu lalu lintas satu
arah in-out , pos jaga/ruang tunggu dengan tempat duduk, dan tidak
becek/tersedia saluran air.
e. Bangunan
Keadaan bangunan bersih dan terawat dengan baik (tidak berdebu,
berlumut, sarang laba-laba dan lain sebagainya)
Pengaturan ruang hotel di tata sesuai dengan fungsinya sehingga
memudahkan arus tamu, arus karyawan, dan arus barang/produk hotel
Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam ruang lobby atau
restoran atau kamar tidur atau function room
Peralatan teknis bangunan terdiri dari :
o Transportasi mekanis/lift/escalator
Setiap bangunan dengan 4 lantai keatas harus
dilengkapi dengan lift/escalator
Memiliki sertifikat keamanan sesuai dengan ketetapan
Depnaker
o Utilitas
Air
17
Tersedia air yang cukup dan memenuhi
persyaratan kesehatan (PERMENKES No. 01
tahun 1975)
Kapasitas air minimal 500 L/kamar/hari
Tersedia instalasi air panas
Listrik
Tata Udara
Diatur dengan atau tanpa pengatur suhu
Untuk ruangan yang tidak mempergunakan AC
mempunyai ventilasi yang baik.
o Komunikasi
Tersedia telepon dua saluran yang dapat digunakan
untuk sambungan local, interlocal, dan internasioanal.
o Pencegahan bahaya kebakaran
Tersedia alat deteksi dini (asap/panas) di setiap ruangan
Tersedia fire extinguisher, fire hydrant, sprinkler system
o Ruang mekanik dan workshop
Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk
menginap juga sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya hotel resort
disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
18
berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi
penginapan sebagai sarana peristirahatan
19
alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki panorama
yang indah.
Disamping itu perlu diperhatikan pula bahwa suatu tempat yang sifatnya
rekreatif akan banyak dikunjungi wisatawan pada waktuwaktu tertentu,
yaitu pada hari libur. Oleh karena itu untuk mempertahankan occupancy rate
tetap tinggi, maka sangat perlu disediakan pula fasilitas yang dapat
dipergunakan untuk fungsi nonrekreatif seperti, function room dan banguet.
Pertimbangan desain:
20
-Zoning persegmentasi pengguna
-Desain asritektur
-Desain lansekap
Berdasarkan buku Hotel Design Planning and Development , terdapat tiga hal
penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sebuah resor: amenitas
, lokai, dan lingkungan budayanya . dalam hal tipologi , proyek ini
merupakan tipologi hotel resor . Spa resor melayani pelanggan yang
merupakan tamu hotel (tamu yang bermalam) maupun yang bukan.
Akomodasi pada Seminyak Beach Resort and Spa memiliki lima tipe
kamar yaitu The Room Garden Wing (30 rooms), The Room Beach Wing (38
rooms), The Suite (26 rooms), 11 Villla dan dua Penthouse. Pada tipe villa ,
terbagi menjadi tiga yaitu The Villa 1 Bedroom Garden, The Villa 1 Bedroom
Ocean dan The Villa 2 Bedroom Garden. Masing-masing villa memiliki
ukuran 190 m2 , dengan fasilitas kamar tidur , kolam renang pribadi, dan
kamar mandi. Sedangkan pada villa yang memiliki dua kamar tidur , luas
areanya adalah 318m2. The Seminyak Beach Resort and Spa dapat
menampung sebanyak 50 orang.
21
Gambar 2.8.1 Suasana The Seminyak Beach Resort and Spa
Sumber: http://www.theseminyak.com/
22
fasilitas yang ada pada Babakan Siluhur memiliki kapasitas untuk 12 orang,
dilengkapi dengan fasilitas private aqua medic pool dan pavilion . sementara
kamar lainnya memiliki kapasitas standar dan variatif
Sumber: www.resort-kampungsumberalam.com
23
Kopi Sipatuhunan, dengan tema baheula , pengunjung dapat menikmati kopi
tubruk hitam , bandrek dan minuman tradisional lainnya sambil berendam air
panas. Fasilitas meeting room pada Kampung Sumber Alam dapat menampung 12
sampai dengan 800 orang.
Keunikan dari Alila Uluwatu Eco Resort ini adalah penggunaan material
dalam desain bangunan. Arsitek menggunakan material bekas atau daur ulang
dalam membuat ornamen-ornamen pada bangunan. Alila Uluwatu Eco Resort
memiliki 84 villa yang memberikan suasana yang privat, nyaman dan
memberikan view maksimal. Arsitek menyatukan ruang dalam dan runag luar
dengan membuat ruang transparan, memberikan elemen kaca sebagai pembatas
ruang, sehingga ruang publik dan privat menjadi satu. Penggunanan elemen kayu
24
bekas yang diperoleh bekas rel kereta api digunakan pada pembuatan ornamen
pada tampak bangunan dan beberapa furnitur. Pemilihan material memperhatikan
batasan tertentu untuk mengurangi carbon-footprint. Pada Alila Uluwatu, konsep
yang dipakai pada perancangan ini adalah berkelanjutan , dimana sistem yang
digunakan mengacu pada prinsip berkelanjutan yaitu menggunakan sistem water
recyling, renewable energy dan passive solar design Dalam rancangan Alila
Uluwatu menggunakan material kayu bekas yang berasal dari penduduk sekitar
dan lahan. Bentuk respon pada tapak ditujukan dengan orientasi , villa diarahkan
menuju pantai, karena lokasi proyek berada di tebing, bentuk desain bangunan
adalah bangunan modern.
25
BAB III
Sumber:
https://www.google.co.id/search?q=pantai+sendang+biru+malang&biw=1366&bih=659
&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwin1t7eovXRAhWMsY8KHVziDLsQs
AQIGA#imgrc=7i6QcHOjGxYX6M:
26
Gambar 3.1.2 Pulau Sempu
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=pantai+sendang+biru+dan
&biw=1366&bih=659&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwin1t7eovXR
AhWMsY8KHVziDLsQsAQIGA#imgdii=Ag0fW5AwG-GXhM:&imgrc=7i6QcHOjGxYX6M:
Lokasi yang akan dipilih yaitu di Malang Selatan sebagai bagian dari
Kabupaten Malang yang masih dalam taraf pengembangan memiliki potensi alam
yang menarik dan lokasi belum disurvey. Dikenal sebagai daerah yang kaya
dalam bidang seni, budaya maupun keadaan alamnya yang dapat dijadikan
sebagai daya tarik wisata tidak hanya bagi wisatawan lokal tetapi juga wisatawan
mancanegara. Kabupaten Malang Selatan sebagian besar terdiri dari kawasan
pesisir. Oleh karena itu wisata alam yang berpotensi untuk dikembangkan adalah
wisata pantai. Pantai yang ada di Kabupaten Malang Selatan diantaranya yaitu
pantai Sendang Biru, pantai Balekambang, pantai Bajulmati, pantai Tambak Rejo,
pantai Tamban, pantai Ngliyep, dan Pulau Sempu. Salah satu pantai yang
memiliki keindahan yang mengagumkan adalah Pantai Sendang Biru yang
menjadikannya sebagai kawasan andalan untuk pengembangan pariwisata.
Kawasan wisata pantai Sendang Biru termasuk dalam wilayah dusun
Sendang Biru desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, mempunyai
batas administrasi wilayah sebagai berikut:
Sebelah Barat : Hutan lindung dan TPI
Sebelah Timur : Desa Tambaksari
Sebelah Utara : Desa Kedungbanteng
Sebelah Selatan: Pulau Sempu dan Samudra Indonesia
27
Pantai Sendang Biru ini berada di Desa Tambakrejo , Kecamatan
Sumbermanjing, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pantai ini terkenal sebagai
tempat pendaratan dan pelelangan ikan. Pantai Sendang Biru adalah Wisata Pantai
Populer di Malang, Jawa Timur. Pantai ini merupakan pantai pesisir selatan yang
terletak di tepi Samudera Indonesia. Pantai Sendang Biru telah menjadi favorit
bagi para wisatawan. Tidak hanya yang wisatawan lokal tetapi juga wisatawan
asing. Pantai ini juga merupakan akses menuju ke Pulau Sempu dan Segara
Anakan. Walaupun letaknya di pesisir selatan Pulau Jawa yang terkenal memiliki
pantai berombak besar, namun Pantai Sendang Biru ini memiliki ombak yang
tenang.
Pemandangan laut yang indah akan tersaji di Pantai Sendang Biru ini.
Pantai ini memiliki air laut yang biru, dengan pasirnya yang putih. Ditambah lagi
deretan perbukitan hijau yang mengelilingi pantai turut menambah keasrian
pemandangan di Pantai Sendang Biru ini. Saat duduk-duduk di pinggiran pantai
juga dapat melihat Pulau Sempu dari kejauhan. Selain itu, di Pantai Sendang Biru
ini juga terdapat Penginapan dan Guest House.
Di pinggiran pantai ini banyak terdapat perahu atau kapal nelayan yang
bersandar. Kapal-kapal tersebut tak hanya digunakan oleh para nelayan untuk
mencari ikan , namun juga ada yang disewakan untuk wisatawan. Bisa menyewa
untuk berkeliling pantai atau melihat langsung pemandangan bawah laut dari
tengah-tengah pantai. Pemandangan karang bawah laut serta ikan-ikan kecil dapat
dlihat dengan jelas. Selain menikmati keindahan pantai, juga bisa berenang-
renang dan memancing ikan. Salah satu daya tarik dari Pantai Sendang Biru juga
adalah Pasar Ikan atau Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Kawasan Pantai Sendang
Biru memang kaya akan hasil laut. Pantai ini berlokasi sekitar 69 km dari selatan
kota Malang. Pantai ini tergolong aman untuk berenang meskipun menghadap ke
Samudera Indonesia.
Selain itu potensi alam yang menarik mampu dijadikan alasan sebagai
kawasan pariwisata, misalnya: pasir putih, hutan pantai, pemandangan indah,
tradisi upacara dengan pemandangan laut yang bersih jika dimanfaatkan secara
28
optimal dapat diandalkan sebagai peluang kesempatan kerja bagi masyarakat
lokal. Selain itu letaknya yang berada satu kawasan dengan pelabuhan yang
sedang berkembang yaitu Pelabuhan Perikanan Pondok dadap dan Pulau Sempu
serta berdekatan dengan Pantai Tamban yang direncanakan oleh Pemerintah
sebagai pelabuhan niaga berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor
3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Malang
menjadi peluang yang sangat besar untuk meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan. Berdasarkan tingkat kunjungan wisatawan tercatat pada kawasan
wisata pantai Sendang Biru mulai dari tahun 2009 s.d. 2013 mengalami
penurunan yaitu Tahun 2009 sebanyak 29.586 orang, tahun 2010 sebanyak 26.551
orang, tahun 2011 sebanyak 20.959 orang, tahun 2012 sebanyak 27.267 orang dan
tahun 2013 sebanyak 20.499 orang. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan
tersebut antara lain disebabkan karena pengaruh kondisi eksisting kawasan pantai
yang menurun dan kurang terpenuhinya fasilitas wisata berupa sarana akomodasi
untuk mewadahi kebutuhan wisatawan yang ingin berlibur dan menikmati
panorama alam Kabupaten Malang Selatan.
29
Gambar 3.1.3
Pantai Sendang Biru, Malang
Jarak dari Kota Malang dan Sendang Biru cukup jauh, sekitar 67 km.
Diperlukan waktu tempuh sekitar 2,5 - 3 jam (tergantung kondisi lalu-lintas)
untuk sampai ke lokasi. Tak ada alternatif lain untuk mengunjungi Pantai Sendang
Biru selain menggunakan kendaraan pribadi karena di Sendangbiru tidak ada
angkutan umum.
Jalur menuju Pantai Sendang Biru pun cukup ekstrim, karena melewati jalan
yang berkelok-kelok dengan tanjakan serta turunan, dan di beberapa titik, jalannya
juga sempit. Jalur atau Rute perjalanan yang dilalui jika dari Malang adalah :
Malang - Gadang - Turen - Sitiarjo - Sumbermanjing Wetan - Sendang Biru.
30
Sumber: http://indonesiaexplorer.net/pantai-sendang-biru-tempat-wisata-favorit-
bagi-warga-malang-dan-sekitarnya.html
Sumber: http://www.serverharga.com/harga-tiket-masuk-pantai-sendang-biru-
malang-wisata-liburan-lebaran/
PULAU SEMPU
Lama perjalanan dari Pantai Sendang Biru ke Pulau Sempu sekitar 20
menit. Pulau Sempu memiliki luas 877 hektare, dan merupakan kawasan cagar
alam yang di kelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur
(BBKSDA) dan Departemen Kehutanan Indonesia. Secara resmi tempat ini diakui
sebagai cagar alam sejak 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Pulau
Sempu ini memiliki Hutan Tropis dan Hutan Bakau. Vegetasi yang dapat ditemui
di Pulau Sempu ini antara lain : bendo (Artocarpus elasticus), triwulan
(Terminalia), wadang (Pterocarpus javanicus), ketapang (Terminalia catappa),
waru laut (Hibiscus tiliaceus), pandan (Pandanus tectorius), Mangrove
(Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata), dan lain-lain.
31
Gambar 3.1.6 Segara Anakan di Pulau Sempu
Sumber http://indonesiaexplorer.net/pantai-sendang-biru-tempat-wisata-favorit-
bagi-warga-malang-dan-sekitarnya.html/pantai-sendang-biru-dan-pulau-sempu
Segara Anakan sendiri merupakan sebuah pantai dengan pasir yang putih
dengan ombaknya yang tenang. Air pantainya juga berwarna biru dan jernih dan
banyak ikan-ikan kecil. Keelokan pemandangannya juga yang semakin asri
dengan view perbukitan yang ditumbuhi pohon-pohon hijau.
3.3 Programming
3.3.1 Fungsi-fungsi yang terdapat di hotel
Fungsi Hunian merupakan
Fungsi Publik merupakan bagian utama yang terdiri dari lounge, restoran, dan
swimming pool. Fungsi publik ini berfungsi sebagai ruang penerima dan ruang
orientasi bagi pengunjung yang datang ke Hotel Resor.
32
Pengunjung yang datang untuk sementara (tidak menginap)
dimana kunjungannya ada yang bersifat formal (mengadakan diskusi,
rapat kerja seminar, dan lain lain). Pelayanan tamu yang langsung
berhubungan dengan tamu misalnya dalam kegiatan kegiatan di front
office, restoran bar, coffee shop, dan lain lain.
33
Guest Relation Officer (GRO)
Empoyee Relation Officer, dll
a. Aktifitas pengelola
Pengelola melakukan kewajibannya sesuai dengan tugasnya
masing-masing
Staf melakukan tugasnya masing-masing meliputi:
o Operasional akomodasi seperti mempersiapkan guest room,
mencuci, membersihkan, dan merawat unit-unit guest room.
o Operasional administrasi, seperti mengatur penjadwalan
penggunaan akomodasi, mengatur pelaksanaan program pertukaran
liburan, mengontrol kegiatan hotel dalam manajerial.
o Operasional rekreasi dan komersial, seperti pelayanan makanan,
pelayanan kesehatan, pertunjukan seni dan budaya, rekreasi,
olahraga dan lain-lain.
34
b. Aktifitas pemakai (tamu hotel)
Aktifitas sosial (berkumpul, berbincang-bincang antara sesama
tamu hotel, makan, minum, membaca, bermain, dan lain-lain_.
Berekreasi di alam terbuka dan beberapa lokasi wisata pada
kawasan tersebut.
Mengikuti acara-acara pada waktu tertentu, baik yang diadakan
oleh pihak pengelola atau acara dari tamu/pengunjung hotel itu
sendiri.
Pengunjung Menginap
Pengelola
35
Memberi pelayanan jasa dan Unit kamar penginapan, restoran+bar,
penginapan kepada tamu art shop, galeri, perpustakan
Perawatan dan pemeliharaan gedung Kantor pengelola
36
1 Pengunjung Menginap Hotel dan
(Menginap) Cottage
Berjalan-jalan Plaza
Pathway
Berenang Kolam
Renang
Makan, minum Restoran
Massage, aroma Spa dan
terapi, sauna, fitness Fitness
2 Tamu Menunggu Lounge
(Tidak
Menginap)
Pertemuan Ruang
Pertemuan
3 Pengelola Menerima Tamu Lobi
Mengurus Ruang
Administrasi Administrasi
Mengurus Kebersihan Ruang
Janitor
Pergantian Karyawan Ruang
Karyawan
Mengurus Servis Ruang
Servis
Menjaga Keamanan Ruang
Keamanan
37
1 Kamar Tidur Suite 4 unit 192,00
2 Kamar Tidur Standart 32 unit 768,00
3 Cottage Type Family 10 unit 770,00
4 Cottage Type Standart 6 unit 354,00
5 Pusat Kebugaran 1 unit 97,50
6 Ruang Makan 1 unit 112,00
7 Caf 1 unit 168,00
8 Kolam Renang 1 unit 168,00
9 Dapur 2 unit 66,00
10 Gudang 1 unit 268,00
11 Bengkel Kerja 1 unit 48,00
12 ME 1 unit 48,00
III Ruang kelompok kegiatan bersama 5757,70
1 Meeting Room 4 unit 219,00
2 Ruang Serbaguna 1 unit 476,00
3 Restaurant 1 unit 120,00
4 Coffee Shop 1 unit 99,00
5 Bar & Cocktail 1 unit 219,00
6 Kolam Renang 2 unit 652,50
7 Lapangan Tenis 1 unit 500,00
8 Area Bermain Anak dan Dewasa 2 unit 1500,00
9 Rekreasi Air 1 unit 292,50
10 Gazebo 12 unit 108,00
11 Restorant apung 3 unit 243,00
IV Ruang kelompok pengelola 251,45
1 R. General Manager 1 unit 9, 30
2 R. Wakil GM 1 unit 9,30
3 R. Sekretaris GM 1 unit 9,30
4 R. Personalia Manager 1 unit 9,30
5 R. Houskeeping 1 unit 9,30
6 R. Sales Manager 1 unit 9,30
38
7 R. Purchasing Manager 1 unit 9,30
8 R. Accounting 1 unit 9,30
9 R. Engginering 1 unit 9,30
10 R. Food-Beverage 1 unit 9,30
11 R. Staff Administrasi 1 unit 50,00
12 R. Rapat 1 unit 45,00
13 Lavatory Pria 1 unit 12,54
14 Lavatory Wanita 1 unit 9,00
V Ruang kelompok pelayanan 691,20
1 R. Houskeeping 1 unit 30,00
2 Laundry & Dry Cleaning 1 unit 30,00
3 R. Linen 1 unit 25,00
4 R. Lost & Found 1 unit 10,00
5 R. Karyawan 1 unit 155,00
6 Poliklinik 1 unit 48,00
7 Ruang Keamanan 9 unit 81,00
8 Mushola 1 unit 162,00
VI Ruang kelompok parkir 6590,40
1 Parkir Tamu Menginap 1 unit 556,28
2 Parkir Tamu Tidak Menginap 3 unit 1851,92
3 Parkir Karyawan 1 unit 887,00
39
Bab IV
Sistem penghawaan
40
Dalam mendesain bukaan yang tepat sebaiknya perlu diperhatikan jenis dan
posisi serta lebar bukaan yang dipilih. Hal tersebut bertujuan untuk
memaksimalkan aliran angin masuk ke dalam bangunan. Sehingga di dalam
bangunan terasa nyaman untuk dihuni tanpa perlu menggunakan AC dengan
begitu akan menghemat penggunaan energi.
Sistem pencahayaan
Pemilihan material
41
Jika ditinjau dari teori tersebut, maka material yang digunakan dalam
desain adalah material kayu kaji yang penggunaannya 80-90% dari keseluruhan
bangunan. Dan dikombinasikan dengan material alami berupa paving block, grass
block, paving stone, dengan penerapan sesuai dengan fungsi bangunan.
Sistem sanitasi
Dalam hal Etnik Tradisional Jawa yang akan diterapkan di dalam bangunan
yaitu dalam pemilihan atap. Karena candi-candi di Jawa Timur masih memiliki
karakteristik dan keunikan masing-masing, candi-candi Jawa Timur ini
digolongkan menjadi 5 gaya (arsitektur) , meliputi : Gaya Singhasari (Singosari) ,
Punden Berundak, Gaya Candi Brahu, Gaya Candi Jago, Gaya Candi Batur.
42
DAFTAR PUSTAKA
43