You are on page 1of 3

KESEHATAN DAERANG MILITER V/ BRAWIJAYA

RUMKIT Tk. II dr. SOEPRAOEN


PERENCANAAN ANESTESIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1 dari 2

SPO Tanggal Terbit Ditetapkan di Malang


(Standar Prosedur Operasional ) Kepala Rumah Sakit Tk. II dr.Soepraoen

dr. Paskah Saragih


Kolonel CKM NRP 1910000330460
Suatu proses pemilihan dan perencanaan tatalaksana anestesia dan
PENGERTIAN sedasi yang akan diberikan kepada pasien sesuai dengan indikasi
atau kebutuhan pasien.

TUJUAN 1. Untuk mempersiapkan pasien secara optimal berdasarkan


temuan dari kunjungan pra-anestesia
2. Dapat memberikan alternatif pilihan kepada pasien terkait
teknik anestesia dan sedasi
3. Untuk mencegah komplikasi terkait pemilihan teknik anestesia
4. Untuk terselenggaranya prosedur anestesia yang
mengutamakan keselamatan (patients safety) dan
kenyamanan pasien.

1. Perencanaan anestesia dilakukan oleh Spesialis


KEBIJAKAN Anestesiologi atau Residen Anestesi yang kompeten.
2. Hasil penilaian dari kunjungan pra-anestesia menjadi dasar
perencanaan dalam melakukan tindakan anestesia.
3. Semua Spesialis Anestesi melakukan pencatatan seluruh
aktivitas perencanaan didalam formulir pra anestesia.
4. Spesialis Anestesi melakukan komunikasi dan informasi
terkait perencanaan anestesia kepada pasien dan keluarga
5. Perencanaan berlaku untuk semua tindakan anestesia, baik
anestesia umum, regional, blok perifer, maupun sedasi.

PROSEDUR 1. Spesialis Anestesi meninjau ulang temuan dari kunjungan pra


anestesi meliputi :
a. Status fisiologis
b. Penyakit penyerta
c. Riwayat operasi sebelumnya
d. Rencana operasi
e. Riwayat Alergi obat
f. Riwayat Anestesia sebelumnya
g. Kondisi psikologis
h. Pemeriksaan penunjang yang terkait
i. Hasil konsultasi terkait
j. Klasifikasi ASA
PERENCANAAN ANESTESIA

No. No. Revisi Halaman


Dokumen
RSPAD GATOT SOEBROTO
2 dari 2
DITKESAD

2. Dalam proses perencanaan dan pemilihan teknik anestesi, Spesialis ha


PROSEDUR mempertimbangkan :
a. Indikasi
b. Kontra indikasi
c. Risiko dan manfaat
d. Skill dan pengalaman Spesialis
e. Clinical Privilege yang dimiliki Spesialis
3. Setiap perencanaan tindakan anestesi harus merujuk pada Pedom
Pelayanan Medik
4. Spesialis merencanakan tindakan anestesi dan sedasi beserta alternatifn
yang akan dilakukan
5. Spesialis menjelaskan mengenai rencana tindakan anestesi dan sed
beserta alternatifnya kepada pasien dan keluarga.
6. Spesialis melakukan perencanaan anestesia yang mencakup:
a. Teknik Anestesia dan Sedasi
b. Teknik khusus
c. Pemantauan anestesia
d. Kebutuhan alat khusus
e. Perawatan pasca anestesia, termasuk tatalaksana nyeri d
kebutuhan ruang rawat khusus
f. Persiapan anestesi termasuk pre medikasi
g. Hal lainnya yang dibutuhkan
7. Seluruh aktivitas perencanaan harus dicatat dalam Formulir Pra Aneste
dan Status Anestesia kemudian dimasukan ke dalam rekam medis pasien

1. ICU
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Radiologi
4. Laboratorium
5. Ruang Perawatan

You might also like