Professional Documents
Culture Documents
OLEH
NAMA : RAHMIN S.RAHMAN
NPM : 201401008
SEMESTER : II (DUA)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan Mengenal jenis kayu dan ukurannya yang baik dalam membuat
kontruksi bangunan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Devie Indriany Moha,ST,M.SP.selaku dosen
pengampu mata kuliah teknologi bahan kontruksi yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam pembuatan makalah ini.Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberikan masukan dalam penyelesain
makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangunguna kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata,semoga makalah ini berguna bagi para pembaca.Terima kasih.
(Rahmin S.Rahman)
DAFTAR ISI
SAMPUL.....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I.
PENDAHULUAN........................................................................................................
Latar belakang penulisan
Tujuan penulisan
BAB II.
PEMBAHASAN...........................................................................................................
2.1 Pengertian
2.2 Bagian bagian kayu
2.3 Sifat sifat kayu
2.4 Jenis jenis kayu dan pemanfaatan
2.5 Ukuran kayu
BAB III.PENUTUP....................................................................................................................
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan
untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat
digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang
setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut
sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-
betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Dewasa ini penggunaan kayu sudah beralih ke bahan kontruksi lain yang lebih mudah
didapatkan. Namun walaupun bahan kayu sudah semakin sulit didapat masih ada beberapa
peminat kayu sesuai keperluannya. Karena itulah makalah ini mengangkat tentang kayu
sebagai bahan referensi untuk pertimbangan mengggunakan kayu dengan jenis dan ukuran
seperti apa.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan pembaca
mengenai kayu, jenis dan ukurannya. Yan akan berguna saat kita diprhadapkan tentang
konstruksi kayu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-
tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam.
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot
(meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi.
Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat penting
dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk kepentingan transaksi jual-
beli atau perdagangan kayu.
Secara teoritis, metoda pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu mudah dipelajari
sebagai suatu pengetahuan. Namun demikian, keterampilan teknis
pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu hanya akan diperoleh melalui proses latihan
yang rutin, berulang-ulang dan terus menerus.
Kelengkapan koleksi kayu akan sangat membantu proses pening-katan kemampuan dan
ketrampilan dalam pengenalan jenis kayu.
3.2. Saran
Kita perlu memperhatikan sifat sifat,jenis, ukurannya dan juga harganya, untuk
menggunnakan kayu sebagai bahan kontruksi kita,sehingga dalam penggunaannya akan
maksimal.
http://antekofbintaro.blogspot.co.id/2015/05/makalah-mengenal-jenis-kayu-dan.html
[23 feb 2017 12:37]
http://www.ilmusipil.com/sifat-fisik-dan-mekanik-kayu-bahan-bangunan
[23 feb 2017 12:42]
LIHAT WEB
konstruksi kayu
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT tuhan yang maha esa, yang selalu
memberikan kesehatan dan kesempatan untuk kita terus berusaha dan berkarya,
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik merupakan salah satu anugrah-Nya .
Makalah ini saya kutip dari kumpulan beberapa buku-buku yang memang
membahas mengenai Teknologi Bahan Kayu dan dari beberapa situs internet.
Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, saudara, dosen
pembimbing dan seluruh pihak yang telah mendukung serta memberi semangat
sehingga makala ini dapat terselesaikan dengan baik. Tentunya dengan harapan
makalah ini dapat menyumbangkan setitik harapan bagi kemajuan ilmu pengetahuan
dimasa yang akan datang.
Sebagai penulis saya juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
tetapi pada dasarnya saya selalu berusaha untuk melengkapi kekurangan-
kekurangan yang ada pada makala ini hingga mendekati kesempurnaan. Untuk itu
kritik dan saran sangat saya harapkan demi kemajuan kita bersama
INDRA
1.1 PENGERTIAN KAYU
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat
perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas,
dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah
tangga dan sebagainya.Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi
selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi
kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi
penanganan.
Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya
sejajar dengan sumbu panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosadan diikat
menjadi satu oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu panjang ini
diacu sebagai arah serat kayu dan penting untuk dikenal, karena sifat kayu yang
sejajar serat sangat berbeda dengan yang tegak lurus terhadap serat.
KELAS KEAWETAN
Uraian / Nomor
I II III IV V
8 5 3 Sangat Sangat
A
tahun tahun tahun pendek pendek
20 15 10 Beberapa Sangat
B
tahun tahun tahun tahun pendek
Tak Tak Sangat Beberapa
C Pendek
KONDISI KONSTRUK terbatas terbatas lama tahun
SI Maksimu
Tak Tak Tak Minimum
D m
terbatas terbatas terbatas 20 tahun
20 tahun
Agak Sangat Sangat
E tidak Jarang
Cepat cepat Cepat
Hampir Tak Sangat
F tidak tidak
tidak seberapa Cepat
*)
Kondisi Konstruksi:
Ditetapkan dari
Kelas Pemakaian Keterangan
Kelas
Kelas Keawetan
Kekuatan
I I I Konstruksi berat, selalu terkena penga-
ruh-pengaruh buruk, seperti: terus me-
I II
II nerus berada dalam tanah, atau ter-kena
II II panas matahari, hujan dan angin.
Konstruksi berat yang terlindung
III III III berada di bawah atap dan tidak
berhubungan dengan tanah basah.
Konstruksi ringan yang terlindung
IV IV IV
berada di bawah atap.
Konstruksi yang
V V V
bersifat tidak permanen.
Besarnya mata kayu 1/6 lebar Besarnya mata kayu 1/4 lebar
b. Mata kayu
balok atau 3,5 cm balok atau 5 cm
Retak-retak arah radial 1/4 tebal Retak-retak arah radial 1/3 tebal
e. Retak-retak kayu dan terhdp ling-karan kayu dan terhdp ling-karan
tumbuh 1/5 tebal kayu tumbuh 1/4 tebal kayu
2.4 MODULUS ELASTISITAS DAN TEGANGAN
IZIN KAYU
Faktor Reduksi :
Tegangan-tegangan ijin pada tabel 1.6. di atas, berlaku untuk kayu mutu
A, konstruksi terlindung & menerima pembebanan tetap.
Kayu mutu B berlaku faktor reduksi 0,75.
Konstruksi yang selalu terendam dalam air atau konstruksi tidak
terlindung dan kadar lengas selalu tinggi, berlaku faktor 2/3.
Untuk konstruksi yang tidak terlindung tetapi kayu dapat mengering dengan cepat,
berlaku faktor 5/6.
Untuk konstruksi yang memikul beban tetap dan beban tidak tetap atau beban
angin, berlaku faktor 5/4.
2.4 SIFAT-SIFAT KAYU
Menurut sifatnya kayu dibagi menjadi empat :
a. Kelas Kayu Istimewa
b. Kelas Kayu Awet
c. Kelas Kayu Cukup Awet
d. Kelas Kayu Agak Awet dan Tidak Awet
http://indraadnan92.blogspot.co.id/2011/08/konstruksi-kayu.html
[23 feb 2017 12:47]
https://tekniksipiluhuy.wordpress.com/author/tekniksipiluhuy/
[23 feb 2017 12:49]
LIHAT WEB
Selamat Datang di Zona Atmadilaga
"Setetes Tinta Mampu Melahirkan Sejuta Inspirasi"
KAYU JATI
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan
tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di
Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang
sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah
pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK
daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang
ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu
jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain
melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai
estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.
KAYU MERBAU
KAYU KAMPER
kayu kamper telah lama menjadi alternatif
bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat
bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan
membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui.
Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak
disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di
kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus
dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
KAYU KELAPA
KAYU KARET
Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya tumbuh di
daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di daerah India
namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya
termasuk tanah Jawa.
Warna Kayu
Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong. Ketika
sudah mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan.
Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa dikatakan
hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood.
Densitas
Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan densitas antara 435-625 kg/m3
dalam level kekeringan kayu 12%.
Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat digunakan sebagai
substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi
KAYU GELAM
KAYU ULIN
KAYU AKASIA
OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Makalah Jenis Kayu dan Ukurannya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Indra Fauzi selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan dalam pembuatan makalah
ini. Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Orangtua yang selalu
memberikan dukungan baik moral maupun materil dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca. Terimakasih
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering
dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu,
kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai
pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu
mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk
tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Dewasa ini penggunaan kayu sudah beralih ke bahan kontruksi lain yang lebih
mudah didapatkan. Namun walaupun bahan kayu sudah semakin sulit didapat masih ada
beberapa peminat kayu sesuai keperluannya. Karena itulah makalah ini mengangkat
tentang kayu sebagai bahan referensi untuk pertimbangan mengggunakan kayu dengan
jenis dan ukuran seperti apa.
B. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
pembaca mengenai kayu, jenis dan ukurannya. Yan akan berguna saat kita
diprhadapkan tentang konstruksi kayu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari
tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam.
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat
perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan
banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan
sebagainya.
B. Bagian-Bagian Kayu
Bagian-Bagian Kayu
1. Kulit luar, lapisan yang berada paling luat dalam keadaan kering berfungsi sebagai
pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu.
2. Kulit dalam, lapisan yang berada di sebelah dalam kulit luar yang bersifat basah dan
lunak, berfungsi mengangkut bahan makanan dari daun ke bagian lain.
3. Cambium, lapisan yang berada di sebelah kulit, jaringan ini ke dalam membentuk kayu
baru, sedangkan ke luar membentuk sel-sel jangat (kulit).
4. Kayu gubal, berfungsi sebagai pengangkut air berikut zat bahan makanan ke bagian-
bagian pohon yang lain.
5. Kayu teras, berasal dari kayu gubal, biasanya bagian-bagian sel yang sudah tua dan
kosong ini terisi zat-zat lain yang berupa zat ekstrasi.
6. Galih/hati, bagian ini mempunyai umur paling tua, karena galih (hati) ini ada dari sejak
permulaan kayu itu tumbuh.
7. Garis teras, jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada waktu pengeringan
yang tidak teratur.
C. Sifat-Sifat kayu
Sifat fisik/kasar atau makroskopis adalah sifat yang dapat diketahui secara jelas
melalui panca indera, baik dengan penglihatan, pen-ciuman, perabaan dan sebagainya
tanpa menggunakan alat bantu. Sifat-sifat kayu yang termasuk dalam sifat kasar antara
lain adalah :
1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif
didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai
berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ
1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat
pula.
2. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari
luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat
ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif
tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada
umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu
yang berbeda-beda.
4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan
kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh:
jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat
dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan
serat diagonal (serat miring).
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar,
halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung
dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa
jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut,
sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim),
bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan
pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat
sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara
disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan
lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara
disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture
Content).
10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan
elastisitas kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas
nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan
pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
11. Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat
barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
12. Daya Hantar Listrik
13. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya
hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi
bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum
(kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
A. Kesimpulan
Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat penting
dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk kepentingan transaksi
jual-beli atau perdagangan kayu.
Secara teoritis, metoda pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu mudah dipelajari
sebagai suatu pengetahuan. Namun demikian, keterampilan teknis
pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu hanya akan diperoleh melalui proses
latihan yang rutin, berulang-ulang dan terus menerus.
Kelengkapan koleksi kayu akan sangat membantu proses pening-katan kemampuan dan
ketrampilan dalam pengenalan jenis kayu.
B. Saran
Kita perlu memperhatikan sifat sifat, jenis, ukuran dan harga ini untuk menggunakan
kayu sebagai bahan kontruksi kita. Sehingga dalam penggunaannya maksimal.
http://ivanyosefwan.blogspot.co.id/2014/12/contoh-makalah-bahan-bangunan-jenis.html
[23 feb 2017 12:54]
[PAPER]
E-mail: bernavidaf@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan
Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan dibutuhkan orang. Pilihan
atas suatu bahan bangunan tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis
dan dari keindahan. Jika pemilihan kayu sebagai bahan bangunan maka
perlu diketahui sifat-sifat kayu. Dari segi manfaatnya bagi kehidupan
manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-sifat umum, yaitu sifat yang
menyebabkan kayu selalu dibutuhkan. Sifat-sifat utama tersebut antara
lain :
Kayu memliki sifat-sifat yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain seperti, sifat
elastis, ulet dan mempunyai ketahanan terhadap pembebanan yang tegak
lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya.
Salah satu kayu yang sangat terkenal dan sering dimanfaatkan sebagai
bahan baku maupun material bangunan adalah kayu jati. Kayu jati
merupakan kayu jenis dengan kelas I dan II sehingga memiliki kualitas
yang cukup tinggi. Kayu jati merupakan salah satu jenis kayu yang paling
banyak diminati sejak dahulu karena memiliki corak yang unik dan elegan,
kuat, awet, stabil dan mudah dikerjakan.
Kayu jati juga dimanfaatkan sebagai bahan baku alat transportasi, seperti
kapal. Dahulu kay jati dimanfaatkan untuk membuat kapal-kapal VOC
yang melayari samudera di abad ke-17 dan juga dimanfaatkan dalam
konstruksi berat seperti jembatan dan bantalan rel.
Dalam industri kayu sekarang, kayu jati diolah sebagai veneer untuk
melapisi wajah kayu lapis mahal serta dijadikan keping-keping parket
penutup lantai.
Kayu jati merupakan kayu dengan kualitas kelas satu karena kekuatan,
keawetan dan keindahannya. Dalam hal ini kayu jati termasuk kayu yang
sangat tahan terhadap serangan rayap. Selain itu, kayu jati juga mudah
dikerjakan atau dibentuk sehingga sering dimanfaatkan oleh pengrajin
kayu.
Kayu jati memiliki tekstur yang halus dan indah sehingga tergolong kayu
mewah.
Salah satu penelitian mengatakan bahwa, sifat fisi kayu jati menunjukkan
bahwa KA kondisi segar cenderung berkurang dengan bertambahnya
umur pohon, sedangkan kerapatan dan BJ kayu serta T/R-rasionya
cenderung bertambah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tua
umur pohon, kayu yang dihasilkan cenderung memiliki sifat fisis yang
lebih baik.
Sedangkan, sifat mekanis kayu jati, kayu cenderung semakin kuat dan
semakin keras seiring dengan bertambahnya umur pohon, akan tetapi
kelenturannya relatif konstan. Umur pohon berpengaruh nyata terhadap
MOR (modulus of rupture) dan kekerasaan kayu, tetapi tidak terhadap
MOE (modulus of elasticity).
Kesimpulan
Kayu jati merupakan salah satu jenis kayu yang baik untuk dimanfaatkan
karena memliki kualitas yang tinggi. Kayu jati sering digunakan sebagai
bahan baku atau material konstruksi di Indonesia seperti, rangka atap
kuda-kuda, bantalan rel kereta api, tiang-tiang rumah dan masih banyak
lagi. Ha ini dikarenakan sifat dan karakterisitik kayu jati yang unggul dan
memiliki kuat tari yang baik, elastis dan juga lebih awet serta kuat.
Daftar Pustaka
Hadjib, Nurwati, Mohammad Muslich, Ginuk Sumarni. 2001. Sifat Fisis dan
Mekanis Kayu Jati Super dan Jati Lokal dari Beberapa Daerah Penanaman.
Jurnal Penelitian Indonesia.
https://fennymother.wordpress.com/2015/03/09/tugas-paper-konstruksi-kayu-kayu-jati-
sebagai-bahan-kontruksi-di-indonesia/
[23 feb 2017 12:56]
https://www.academia.edu/20205797/Makalah_Kayu_Kelompok_5
[23 feb 2017 12:58]
LIHAT
Makalah_Kayu_Kelompok_5.doc
https://id.scribd.com/doc/313729560/Paper-Tentang-Kayu#
[23 feb 2017 12:59]
LIHAT
313729560-Paper-Tentang-Kayu.doc