You are on page 1of 5

KARYA SENI MUTAKHIR

TIGA DIMENSI

DIAJUKAN PADA PROGRAM MATRIKULASI


ISU-ISU MUTAKHIR SENI RUPA

Dosen Pembimbing:
Dr. Karta Jayadi, M.Sn.
Dr. Pangeran Paita Yunus, M.Sn.

Oleh :

Muhammad Bakri

PROGRAM MEGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA


PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013
KARYA SENI MUTAKHIR TIGA DIMENSI

CANDI BOROBUDUR

1. Nama Karya
Candi Borobudur
2. Ide
Candi Borobudur dibuat untuk keperluan beribadah bagi penganut agama

Budha.
3. Gagasan
Borobudur dibangun oleh pengikut Buddha Mahayana pada masa

pemerintahan Dinasti Dinasti. Pendiri Candi Borobudur, Raja

Samaratungga dari dinasti. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun

824 dan selesai sekitar tahun 900 Masehi pada masa pemerintahan Ratu

Pramudawardhani putri Samaratungga. Sementara arsitek yang membantu

membangun candi ini untuk cerita turun-temurun bernama Gunadharma.


Borobudur awalnya dibangun sebagai tempat beribadah bagi penganut

budha, yang kemudian hari menjadi warisan dunia yang sangat terkenal,

bahkan oleh UNESCO pernah menjadikannya sebagai 7 keajaiban dunia.


4. Ulasan
Siapa yang tidak kenal dengan Candi Borobudur, peninggalan

sejarah kebanggaan bangsa Indonesia yang juga telah ditetapkan sebagai

situs warisan dunia oleh UNESCO. Borobudur adalah nama sebuah candi
Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha

Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa

Syailendra.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang

diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi

dengan 2.672 panel relief dan a terdapat 504 arca Buddha. Monumen ini

merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk

memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk

menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju

pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.


Pada dinding candi di setiap tingkatan kecuali pada teras-teras

dipahatkan panel-panel relief yang akan selalu mengingatkan sejarah candi

Borobudur yang dibuat dengan sangat teliti dan halus. Relief dan pola hias

Borobudur bergaya naturalis dengan proporsi yang ideal dan selera estetik

yang halus. Relief-relief ini sangat indah, bahkan dianggap sebagai yang

paling elegan dan anggun dalam kesenian dunia Buddha.


Candi Borobudur mengandung maksud yang amat mulia, maksud ini

diamanatkan melalui relief-relief ceritanya. Candi Borobudur mempunyai

1.460 panil relief cerita yang tersusun dalam 11 deretan mengitari

bangunan candi dan relief dekoratif berupa relief hias sejumlah 1.212 panil.
Relief Borobudur menampilkan banyak gambar; seperti sosok manusia

baik bangsawan, rakyat jelata, atau pertapa, aneka tumbuhan dan hewan,

serta menampilkan bentuk bangunan tradisional Nusantara. Borobudur tak

ubahnya bagaikan kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan

masyarakat Jawa kuno. Selain wujud buddha yang terukir di dinding, di


Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi yang

menampilkan sikap tangan dengan simbol tertentu.


Dari segi teknik pembangunannya, candi Borobudur

mengekspresikan sebuah karya monumental dari penguasaan seni

bangunan, seni pahat, teknologi, dan kekuatan bahan oleh masyarakat di

zamannya. Dari segi denah dan tingkat-tingkatnya merupak sebuah desain

yang dapat dikatakan sebagai hasil eksplorasi dari konsep keagamaan

masa lalu.
Sedangkan dari segi kekuatan letak candi dan blok-blok batu

penyusun struktur candi adalah bukti dari penguasaan teknologi

menyangkut daya tahan bangunan. Blok-blok candi disusun dengan

menggunakan system yang disebut Takikan dan Kuncian yang spesifik.


Posisi candi yang berada di atas puncak bukit merupakan hasil

penguasaan teknologi konstruksi yang hebat.


Candi Borobudur memang adalah sebuah bangunan yang dibuat

untuk keperluan beribadah, namun demikian dari sisi seni, candi Borobudur

adalah sebuah maha karya yang telah dibuat oleh manusia pada

zamannya yaitu pada masa peradaban jawa kuno. Masyarakat penganut

budha telah membuka mata kita semua, bahwa pada masanya telah terjadi

sebuah peradaban yang besar. Ini terlihat dengan adanya relief dan arca

yang terpahatkan pada dinding candi yang menceritakan tentang

kehidupan dari kaum bawah sampai kasta yang paling tinggi dalam ajaran

budha.
Dengan kelebihan dari struktur relief dan arca yang telah menceritak

tentang kisah hidup masyarakt di masanya dan Kehebatan struktur

bangunan yang tersebut di ataslah yang membuat saya semakin yakin

kalau candi Borobudur merupakan sebuah karya yang MUTAKHIR terlepas


dari fungsinya sebagai tempat ibadah bagi ummat budha. Apalagi ini

adalah sebuah maha karya yang pertama dan terakhir, tidak ada karya seni

yang dibuat dan menyerupainya sampai saat ini dan bahkan candi

borobudur pernah diakui sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia.

Daftar Pustaka

1. Jurnal BPK Borobudur, Sejarah Borobudur. Kementrian Pendidkan dan


kebudayaan, Balai Konservasi Borobudur. 2011
2. Jurnal BPK Borobudur. Kearsitekturan Candi Borobudur. Kementrian
Pendidkan dan kebudayaan, Balai Konservasi Borobudur. 2012

You might also like