You are on page 1of 5

Gina

| Tipe Mania pada Penyakit Skizoafektif

Tipe Manik pada Penyakit Skizoafektif



Gina Sonia Bintari
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Gangguan skizoafektif merupakan kelainan mental yang ditandai oleh gejala psikotik dan gangguan mood yang timbul
secara bersamaan. Gangguan mood dapat berupa manik maupun depresif. Insidensi gangguan skizoafektif hanya berkisar
0,5-0,8%. Gangguan skizoafektif lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Gangguan ini dapat diterapi
dengan antipsikotik dan mood stabilizer. Tn, DS 34 tahun, dengan keluhan sering mengamuk,memukuli kakaknya,
membanting barang-barang, merasa ada yang berbisik kepadanya dan dapat melihat hantu, merasa kakak dan paman
pasien ingin membunuhnya. Pasien didiagnosa dengan skizoafektif tipe manik dimana gejala skizofrenia dan gangguan
mood berupa manik tampak menonjol pada waktu yang bersamaan. Pasien di terapi dengan intervensi psikososial dan
psikofarmaka. Psikofarmaka berupa antipsikotik atipikal dan mood stabilizer. Antipsikotik yang diberikan adalah Resperidon
tablet 2x2 mg per oral dan Asam Valproat 2x2 mg. intervensi psikososial yang diberikan kepada pasien dan keluarga.

Kata kunci: manik, mood, skizoafektif

Manic Type of Schizoaffective Disorder

Abstract
Schizoaffective disorder is a mental disorder characterized by psychotic symptoms and mood disorders that occur
simultaneously. Mood disorders may include manic or depressive. The incidence of schizoaffective disorder is only around
0.5-0.8%. Schizoaffective disorder is more common in women than in men. This disorder can be treated by antipsicotic and
mood stabilizer therapy. Mr. DS 34 years, with complaints of feel angry, always hit his brother, destroy anything around
him, he feels that there is someone talk to him and also can see the ghost, not only that but also he feels that his brother
and his uncle want to kill him. Patients diagnosed with a manic type schizoaffective disorder where the symptoms of
schizophrenia and mood disorders such as manic stood out at the same time. Patients was therapy with psychosocial
intervention and psikofarmaka. Psychotherapeutic atypical antipsychotic and mood stabilizer. Antipsychotics are given
Resperidone 2x2 mg tablet orally and Valproic Acid 2x250 mg table. Psychosocial interventions provided to patients and
families.

Keywords: manic, mood, schizoaffective

Korespondensi: Gina Sonia Bintari, S.Ked, alamat Jalan Prof Soemantri Brojonegoro No 1 Bandar Lampung

Pendahuluan depresif, gejala skizofrenik dan gangguan


Gangguan skizoafektif adalah perasaan depresif timbul bersamaan.3
gangguan jiwa yang mempunyai gambaran Prevalensi seumur hidup gangguan
baik skizofrenia maupun gangguan afektif. skizoafektif kurang dari 1 persen yakni dalam
Penyebab gangguan skizoafektif hingga rentang 0,5-0,8%.2 Gangguan skizoaafektif
sekarang tidak diketahui meskipun beberapa lebih sering terjadi pada orang tua
data riset menunjukkan bahwa skizoafektif dibandingkan orang muda, prevalensi
terkait dengan faktor genetis.1,2 Gejala klinis gangguan tersebut dilaporkan lebih rendah
yang timbul pada gangguan skizoafektif pada pria dibandingkan dengan wanita
berupa gejala skizofrenik maupun gejaja mood terutama yang sudah menikah. Meskipun
yang menojol dalam episode penyakit yang demikian angka kesembuhan lebih tinggi pada
sama, baik secara simultan atau secara wanita dibandingkan pada pria. 3,4,5
bergantian dalam beberapa hari. Gejala yang Pasien yang menderita gangguan
khas pada pasien skizofrenik berupa waham, skizoafektif dilaporkan mengalami penurunan
halusinasi, perubahan dalam berpikir, fungsi kognitif. Berdasarkan penelitian yang
perubahan dalam persepsi. Bila gejala dilakukan oleh Studentkowski, dkk pada tahun
skizofrenik dan gannguan perasaan manik 2010 di Euthyma, penurunan fungsi kognitif
menonjol pada episode penyakit yang sama, yang meliputi fungsi memori dan atensi lebih
gangguan disebut gangguan skizoafektif tipe parah terjadi pada skizoafektif dibandingkan
manik. Pada gangguan skizoafektif tipe dengan gangguan bipolar.6

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|69


Gina | Tipe Mania pada Penyakit Skizoafektif

Perbaikan gejala klinis ditunjukkan pada Pasien menempuh SD dalam kurun
pasien skizoafektif tipe manik yang waktu enam tahun, selama SD pasien
mendapatkan penatalaksanaan meskipun mengikuti pelajaran dengan baik. Kemudian
memiliki peluang timbulnya gejala pasien melanjutkan sekolah hingga SMA.
kambuhan.7 Selama bersekolah pasien tidak mengalami
Modalitas terapi utama yaitu masalah baik dalam pelajaran, teman ataupun
pemberian obat antipsikotik disertai dengan dengan guru.
pemberian mood stabilizer.8,9 Penggunaan Dari status mental didapatkan: pada
antipsikotik atipikal seperti risperidon efektif gambaran umum perawatan tidak baik,
mengurangi gejala positif maupun negatif dan bersikap kooperatif. Selama wawancara
efek samping timbulnya sindrom perilaku pasien normoaktif. Kontak mata
extrapiramidal lebih kecil dibandingkan obat dengan pemeriksa baik. Mood pasien
golongan antipsikotik tipikal.10,11 Pemberian hipertim, afek meningkat dan tidak selaras
mood stabilizer berupa asam valproat dengan keadaan yang sedang dialami, empati
berfungsi untuk menstabilkan gangguan afek tidak dapat diraba rasakan. Ditemukan
manik pada pasien. 12 halusinasi visual dan auditorik. Bentuk pikir
nonrealistik, arus pikir asosiasi longgar, tidak
Kasus ditemukan hendaya berbahasa. Ditemukan
Pasien Tn DS, 34 tahun berpenampilan waham kejar dan merasa seperti ada yang
sesuai dengan usianya, cara berpakaian mengendalikan dirinya. Pada penilaian fungsi
kurang rapi dan perawatan diri kurang baik. kognitif, daya konsentrasi baik, orientasi
Dibawa ke RS Jiwa karena sering mengamuk waktu,tempat dan orang baik, daya ingat
tanpa alasan yang jelas. Keluhan ini muncul jangka panjang, daya ingat jangka menengah
sejak 3 tahun sebelum masuk rumah sakit. baik, jangka pendek, dan jangka segera juga
Namun dalam 1 bulan terakhir keluhan ini baik, kemampuan abstrak kurang baik.
semakin parah bahkan hingga memukuli kakak Penilaian pasien dalam norma sosial, uji daya
pasien. Selain itu, pasien sering membanting nilai tidak terganggu. Pasien menyangkal total
barang-barang yang ada didekat pasien tanpa terhadap penyakitnya dan secara keseluruhan
sebab. Pasien sering keluyuran malam hari pernyataan pasien dapat dipercaya.
tanpa tujuan. pasien sering berbicara sendiri Pada pasien ini diberikan terapi
dirumah karena merasa ada seseorang yang psikofarmakologi meliputi Risperidon 2x2 mg
berbicara kepadanya. Menurut pasien dia per oral, Mood stabilizer asam valproat 2x250
merasa ada yang membisikkan ke telinganya mg. selain pengobatan farmakologis diberikan
untuk masuk kedalam sumur dan bisikan juga terapi intervensi psikososial berupa
bahwa akan ada yang membunuhnya dan edukasi dan motivasi kepada pasien dan
pasien telah masuk kedalam sumur 1 kali keluarganya.
karena merasa dirinya dikendalikan untuk
masuk sumur. Ia juga mengaku sering melihat Pembahasan
hantu berupa pocong di sekitarnya. Pada pasien ini ditemukan adanya
Selain itu pasien merasakan bahwa gangguan persepsi dan isi pikir yang bermakna
tetangga yang berada disekitarnya serta menimbulkan suatu penderitaan dan
membicarakan dan ingin berbuat jahat hendaya dalam pekerjaan dan kehidupan
terhadapnya. Ia mengaku bahwa paman dan sosial pasien, sehingga dapat disimpulkan
kakak kandung pasien ingin membunuhnya. bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.13
Pasien mengatakan dalam 1 bulan ini Berdasarkan keluhan yang dialami pasien
perasaannya gembira. Pasien sering lebih aktif terdapat gangguan psikotik dan gangguan
dan tidak mau diam. Selalu ingin bergerak afektif. Gangguan psikotik ditandai dengan
kesana kemari dan selalu ada saja yang merasa dirinya dikendalikan untuk masuk
dikerjakan olehnya. Pasien tidak pernah sumur, merasakan bahwa tetangga yang
mengalami trauma apapun pada bagian tubuh berada disekitarnya membicarakan dan ingin
manapun, riwayat kejang, riwayat dirawat berbuat jahat terhadapnya, merasa bahwa
dirumah sakit hingga mengalami penurunan paman dan kakak kandung pasien ingin
kesadaran ataupun mengkonsumsi alkohol membunuhnya (waham kejar), merasa ada
maupun obat-obatan terlarang lainnya. yang membisikkan ke telinganya untuk masuk

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|70



Gina | Tipe Mania pada Penyakit Skizoafektif

kedalam sumur dan bisikan bahwa akan ada Sedangkan gejala utama untuk mood
yang membunuhnya (halusinasi auditorik), manik yaitu afek yang meninggi, banyak bicara
mengaku melihat hantu berupa pocong di dan kecepatan bicara meningkat, hiperaktif,
sekitarnya (halusinasi visual). Gangguan afek kebutuhan tidur yang berkurang, gangguan
ditandai dengan perasaan gembira dalam 1 persepsi, gangguan proses pikir, gangguan
bulan terakhir, pasien lebih aktif dan tidak fungsi intelektual serta sering berbohong.17
mau diam, selalu ingin bergerak kesana Pada pasien ini telah memenuhi gejala
kemari dan selalu ada saja yang dikerjakan yang khas untuk skizofrenia yaitu halusinasi
olehnya. auditorik maupun visual, waham kejar dan
Menurut DSM V-TR kriteria diagnosis merasa dirinya dikendalikan oleh orang lain
untuk menegakkan diagnosis gangguan serta gangguan afek manik yang timbul
Skizoafektif adalah sebagai berikut: a) Suatu bersamaan dalam satu episode dan keduanya
periode penyakit yang berkesinambungan saling menonjol sehingga memperkuat
selama sutu waktu, terdapat salah satu diagnosis skizoafektif tipe manik pada kasus
episode depresi mayor, episode manik atau ini.18, 19
episode campuran yang terjadi bersama-sama Terapi yang utama untuk gangguan
dengan gejala yang memenuhi kriteria A skizoafektif tipe manik adalah perawatan di
(skizofrenia) dan kriteria A1 (mood depresi). b) rumah sakit, medikasi, dan intervensi
Selama periode penyakit yang sama, terdapat psikososial.20 Prinsip dasar yang mendasari
waham atau halusinasi selama paling kurang 2 farmakoterapi untuk gangguan skizoafektif
minggu tanpa gejala mood yang menonjol. c) adalah pemberian antipsikotik untuk gejala
Terdapat gejala yang memenuhi kriteria suatu skizofrenia baik menggunakan antipsikotik
periode mood untuk bagian besar durasi total tipikal serta pemberian obat mood stabilizer
periode aktif dan residual dari penyakit. d) seperti litium karbonat, asam valproat,
Gangguan bukan karena efek fisiologis karbamazepin dan natrium divalproat.21
langsung dari zat (misalnya, penyalahgunaan Obat antipsikotik dibagi dalam dua
zat, pengobatan) atau suatu kondisi medis kelompok yaitu antagonis reseptor dopamin
umum.14,15 (DRA) atau antipsikotik generasi I (APGI) dan
Diagnosis Skizoafektif tipe manik antagonis serotonin-dopamin (SDA) atau
dapat ditegakkan apabila terdapat 1) Pada antipsikotik generasi II (APGII).22 Obat APG-I
saat episode yang sama, terdapat episode disebut juga antipsikotika konvensional atau
manik yang bersamaan dengan gejala pada tipikal sedangkan APG-II disebut juga
kriteria untuk skizofrenia yakni gejala antispikotika baru atau atipikal.
karakteristik berupa 1) terdapat 2 atau lebih Secara umum, mekanisme kerja APG-1
dari gejala muncul dalam waktu yang adalah memblokade dopamin pada reseptor
signifikan selama 1 bulan (atau kurang bila pasca sinaps neuron di otak, khususnya sistem
berhasil diobati). Terdapat waham, halusinasi, limbik, dan system ekstrapiramidal (antagonis
disorganisasi dalam berbicara, perilaku reseptor dopamin D2) sedangkan APG-II
disorganized, katatonik, gejala negatif yaitu disamping berafinitas terhadap dopamin D2
afek yang mendatar dan lain-lain. Bila waham reseptor juga terhadap reseptor serotonin 5
yang terdapat pada pasien adalah waham HT2.8,23
aneh atau halusinasi yang bersifat Obat APG-1 berguna terutama untuk
commenting maka 1 gejala sudah dapat mengontrol gejala-gejala positif sedangkan
memenuhi, 2) Selama periode sakit (episode), untuk gejala negatif hampir tidak bermanfaat
terdapat waham atau halusinasi setidaknya sedangkan obat APG-II bermanfaat baik untuk
minimal 2 minggu dimana tidak ada gejala gejala positif maupun negatif. 24 Standar emas
gangguan mood/afektif yang berarti, 3) Gejala baru pengobatan skizofrenia adalah dengan
yang memenuhi kriteria episode gangguan obat APG-II. Meskipun harganya mahal tetapi
mood jelas terjadi pada bagian dari total manfaat sangat besar dan efek samping
durasi periode aktif dan residual dari penyakit, minimal dibandingkan dengan obat APG-I
dan 4) Gangguan ini terjadi bukan karena efek yang memiliki potensi besar menyebabkan
langsung dari zat psikoatif ataupun penyakit efek samping sindroma ekstrapiramidal,
sistemik tertentu. 15,16 sindroma malignan neuroleptik serta tardive

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|71


Gina | Tipe Mania pada Penyakit Skizoafektif

dyskinesia yang membahayakan nyawa pasien dikendalikan oleh orang lain dan halusinasi
jika tidak ditangani secara tepat.8,10 baik halusinasi visual maupun auditorik. Gejala
Obat APG-II pilihan pertama adalah afektif berupa manik ditandai dengan
klozapin namun karena efek perasaan gembira dalam 1 bulan terakhir,
agranulositosisnya yang besar sehingga sering pasien lebih aktif dan tidak mau diam, selalu
digunakan risperidon dengan dosis berkisar ingin bergerak kesana kemari dan selalu ada
antara 2-6 mg/hari.25 Oleh karena itu pada saja yang dikerjakan olehnya. Pasien diterapi
pasien ini diberikan obat antipsikotik atipikal dengan intervensi psikososial dan
berupa risperidon 2x2 mg/hari. Penggunaan psikofarmakologi. Psikofarmakologi yang
obat anti psikosis long acting parenteral diberikan ialah obat antipsikotik atipikal dan
(fluphenazin dekanoat 25 mg/cc atau mood stabilizer.
haloperidol dekanoat 50 mg/cc im, untuk 2-4
minggu) sangat berguna untuk pasien yang Daftar Pustaka
tidak mau atau sulit teratur makan obat 1. Craddock N, Donovan MC, Owen MJ.
ataupun yang tidak efektif terhadap medikasi Psychosis Genetics: Modeling the
oral. Relationship Between Schizophrenia,
Gangguan afek manik dapat ditangani Bipolar Disorder, and Mixed (or
dengan pemberian mood stabilizer seperti Schizoaffective) Psychoses. Schizophr
litium karbonat, asam valproat, karbamazepin Bull PMC. 2009; 35:48290.
dan natrium devalproat. Litium Karbonat 2. Wilson JE, Nian H, Stephan H. The
merupakan obat pilihan utama untuk schizoaffective disorder diagnosis: A
meredakan sindrom mania, namun karena conundrum in the clinical setting. Eur
efek samping dari litium karbonat yaitu Arch Clin Neurosci. 2014; 264(1);1-9.
hipotiroid, lekositosis, mengurangi daya ingat 3. Harold IK, Sadock B.. Sinopsis Psikiatri
dan konsentrasi maka litium karbonat jarang Ilmu Perilaku Psikiatri Klinis. Edisi ke-4.
digunakan. Karbamazepin juga jarang Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara;
diguanakan karena efek sampingnya yang 2010. hlm. 759.
dapat menimbulkan Steven Jhonson 4. Iniesta R, Susana O, Judith U. Gender
Syndrome. Menurut Rapoport dkk asam Differences in Service Use in a Sample
valproat merupakan obat yang paling efektif of People with Schizophrenia and Other
dan aman digunakan untuk gangguan afek Psychoses. Hindawi. 2012; 1-6.
manik dibandingkan mood stabilizer lainnya. 5. Daglas R, Yucel M, Allott K, Hetrick S,
Oleh karena itu pasien diberikan terapi asam Berk M. Cognitive impairment in first-
valproat dengan dosis 2x250 mg/hari. 8 episode mania: a systematic review of
Pasein memiliki prognosis yang baik the evidence in the acute and remission
dinilai dari usia pasien saat terjadi onset phases of the illness. Int J Bipolar
sekitar 30 tahun. Semakin muda prognosis Disorder. 2015; 3(6):2-18.
semakin buruk. Bila gejala utama pasien 6. Studentkowski G, Scheele D, Calabrese
afektif maka prognosis baik, tetapi bila gejala P, Balkau F, Hffler J, Aubel T, Edel MA,
utama pasien skizofrenia maka prognosis Juckel G, Assion HJ. CognItIve
buruk. Pada pasien ini kecerdasan baik, Impairment In Patients with
sehingga prognosisnya baik. Perjalanan Schizoaffctive Disorder a Comparison
penyakit menentukan prognosis.Dengan with Bipolar Patients In Euthymia.
terapi adekuat, prognosis baik.3 Springer. 2012; 15(2):708.
7. Kulkarni J, Sacha F, Lesley B, Kate F,
Simpulan Seetal D, et al. Treatment and outcomes
Pasien didiagnosa dengan gangguan of an Australian cohort of outpatients
skizoafektif tipe manik, diagnosa ditegakkan with bipolar I or schizoaffective disorder
berdasarkan anamesa dan pemeriksaan over twenty-four months: implications
psikiatrik. Gangguan skizoafektif harus for clinical practice. BMC Psychiatric.
ditandai dengan adanya gambaran skizofrenia 2012; 12:228.
dan gangguan afektif baik depresif ataupun 8. Rapoport SI, Basselin M, Kim HW, Rao
manik. Pada pasien gejala skizofrenia ditandai JS.. Bipolar Disorder and Mechanisms of
dengan adanya waham kejar, merasa

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|72



Gina | Tipe Mania pada Penyakit Skizoafektif

Action of Mood Stabilizers. Brain Res Antecedents of Manic versus Other First
Rev. 2009; 61(2):185-209. Psychotic Episodes in 263 Bipolar-I
9. Bola JR, Kao DT, Soydan H. Disorder Patients. 2014; 1-20.
Antipsychotic Medication for Early- 19. Tarbox SI, Brown LH, Haas GL.
Episode Schizophrenia. Oxford Journals Diagnostic specificity of poor premorbid
[internet]. 2014; 1-5 [disitasi pada 6 Mei adjustment: Comparison of
2015]. Tersedia dari: http//: schizophrenia, schizoaffective disorder,
http://schizophreniabulletin.oxfordjour and mood disorder with psychotic
nals.org/content/early/2011/11/24/sch features. Acta Psychiatric Scand. PMC.
bul.sbr167. 2012; 1-17.
10. Zhang JP, Malhotra AK. 20. Jakobsen CJ, Jane LH, Ole JS, Erik S,
Pharmacogenetics and Antipsychotics: Christian, et al. The Effects of Cognitive
Therapeutic Efficacy and Side Effects Therapy Versus Treatment as Usual in
Prediction. PMC Article. 2011; 7(1):9-37. Patients with Major Depressive
11. Leucht S, Corves C, Arbter D. Second- Disorder. 2011; 6(8):1-11.
generation versus first-generation 21. Amir N. Pedoman Nasional Pelayanan
antipsychotic drugs for schizophrenia: a Kedokteran Jiwa/Psikiatri. Jakarta:
meta-analysis. Lancet. 2009; 373:3141. Perhimpunan Dokter Spesialis Kejiwaan
12. Geddes JR and Miklowitz DJ. Treatment Indonesia; 2012. hlm. 35-44.
of bipolar disorder. PMC. 2013; 1-20. 22. Gharabawi MG, Natalie CG, Robert AL,
13. Elvira S, Hadisukanto G. Buku Ajar Ramy AM, Young Z. Maintenance
Psikiatri. Jakarta: Fakultas Kedokteran therapy with once-monthly
Universitas Indonesia; 2013. hlm. 73- administration of long-acting injectable
259. risperidone in patients with
14. Mathalon DH, Hoffman RE, Watson TD, schizophrenia or schizoaffective
Miller RM, Brian BJ, Ford JM. disorder: a pilot study of an extended
Neurophysiological distinction between dosing interval. PMC. 2007; 6:3.
schizophrenia and schizoaffective 23. Golgberg JF, Nasrallah HA, Correl CU.
disorder. From Hum Neurosci. 2010; Differential Diagnosis and Therapeutic
3(7):1-10. Management of Schizoaffective
15. Abrams DJ, Rojas DC, Arciniegas DB. Is Disorder. Annals of Clinical Psychiatri.
schizoaffective disorder a distinct 2010; 22(4):1-14.
categorical diagnosis? A critical review 24. Vasilyeva I, Robert GB, Murray WE,
of the literature. PMC. 2008; (4):1089- Colleen JM, Silvia AS. Movement
109. Disorders in Elderly Users of
16. American Psychiatric Association. Risperidone and First Generation
Diagnosis dan Statistical Manual of Antipsychotic Agents: A Canadian
Mental disorders (DSM V TM). Population-Based Study. PMC. 2013;
Washington DC: APA; 2013. 8(5):1-7.
17. Johnson SL, Edge MD, Holmes MK, 25. Fujimaki K, Terumichi T, Shigeru M.
Carver CS. The Behavioral Activation Association of Typical versus Atypical
System and Mania. Annu Rev Clin Antipsychotics with Symptoms and
Psychol. 2012; 8:243-67. Quality of Life in Schizophrenia. PMC.
18. Salvatore P, Baldessarini RJ, Khalsa MH, 2012; 7(5):1-10.
Vazquez G, Perez J, Faedda GL, et al.

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|73

You might also like