Laporan Kasus
Pengelolaan Fraktur Berganda Kondilus Disertai Fraktur
Parasimpisis Menggunakan Metode Reduksi Tertutup
Ria Sujatminingsih*, Alwin Kasim
+ Posorta Program Pensiksn Dakar lgl Spesiais Gadah Mult Fakuttas Kedokteran Gig Unlvorstas Padjadaran
“agian Bedah Mut Fakultas Kedoxteran Gigi Univorstas PagjadjaranPeran RS Hasan Sadikin Bandung
ABSTRAK
Trauma pada wajah sering menimbulken jejas pada jaringan lunak dan jaringan
keras, Fraktur pada mandioula akivat suatu trauma, biasanya juga mengakibatkan fraktur
pada kendius, baik unilateral maupun bilateral. Dilaporkan suatu kasus laki-aki dewasa
Yang mengalami fraktur kondilus multipel dan fraktur mandibula. Perawatan fraktur kondilus
q berganda dilakukan dengan cara reduksi terutup. Setelah Kurang lebih 8 minggu oklusi
dan fungsi kemball normal
Kata kunci: Fraktur, Kondilus, reduksi terutup
ABSTRACT
Trauma of maxillofacial often generate inury at soft tissue, and herd tissue. Trauma
at the mandible could cause the mandible fracture and unilateral or bilateral condiiar
fracture. it was reported a young man who have had mandible fracture and muttple
Condilar fracture. The multile condilar fracture was treated with close reduction. The
function and acolusion became normal aftr 8 weeks after treatment.
Key words: Fracture, condyle, close reduction
143hunt Kedokteran i Edis Kousus KOMIT KG-2004
PENDAHULUAN
Trauma pada wajah sering menimbutkan
jejas pada jaringan lunak, dan jaringan keras
Fraktur adalah hilangnya Kontinuitas tulang, baik
‘sebagian atau seluruhnya, yang _blasanya
Gisebabkan oleh trauma mekanik.’ Fraktur yang
ferjati pada mandibula akibat suatu_ trauma,
biasenya juga mengakibatkan fraktur pada
ondius, bak unilateral maupun bilateral,
fergantung dari arah mana dan daerah mana
irauma tersebut terjadi, Fraktur dapat saja terjadi
pada beberapa tingkatan pada sigmoid”
Fraktur kondllus mencakup kurang lebih 25-
35 % dari Keseluruhan fraktur mandibula. Fraktur
kondius diklasifkesikan berdasarkan pada
tinggiaya aris fraktur, ubungan fragmen
Kondilus dan mandioula serta hubungan kondlius
dan fosa. Perawatan fraktur pada _kondius
‘memiiki pertimbangan yang _berbeda dari
perawatan fraktur mandibula secara keselurunan,
Karena petbedaan angtomi dan kemampuan
penyembuhan jaringan.’ Terapi fraktur kondlus
Gapat diakukan dengan reduks! terbuka maupun
ferlutup, yang pada saat ini masin merupakan
Suatu kontrovers| diantara para ahli (David &
‘Simpson, 1985).
Berikut dilaporkan suatu kasus_fraktur
symphisis mendibula yang dirawat dengan open
reduction and intornal fication (ORIF) dan traktur
ondius bilateral yang dirawat dengan reduksi
tertutup,
Kasus
Pasien lakilaki berusia 17 tahun datang ke
Polilinik Bedeh Mulut RSHS dengan kelunan
Utama mulut tidak dapat ditutup dengan
sempuma, Keterangan diperoleh dari anamnesa
bahwa OS mengalami kecelakaan pada waktu
mengendarai sepeda motor § hari sebelum masuk
rumah sakit. OS ditabrak oleh sepeda motor dart
areh yang berlawanan. Terdapat rwayat pusing
Telah diakukan pertolongan pertama di Jawatan
Kesehatan Tentara dan diberi obat amoxicilin dan
analgesik, Kemudian dlkonsul ke Poliklinik Bedah
Mulut RSHS.
Pada’ pemeriksaan Klinik didapatkan
keadaan umum dalam batas normal. Keadaan
kiinis tertinat adanya pembengkakan pada regio
konciius ki dan kanan berukuran 2x2x1 em,
permukaan halus, sifat dfus, warna sama dengan
Jaringan sekter, terdapat asimetiis wajah, dan
tidak didepatkan kehancuran tulang muka. Peda
ppemeriksaan intra oral ditemukan luksasi gigi alt
52-31, 43, open bite anterior (gambar 1). Bibir,
palatuim, dah, mukosa bukal, gingiva, dasar
‘mulut dalam ‘batas normal, tonsil T2e-T2a
Pemeriksaan penunjang yang dlpakai pada kasus
ini adalah panoramik foto, thorax foto
14
laboratorium darah, dan pemeriksaan urin rutin
Untuk persiapan pembedahan,
Pada pemerksaan foto penoramik dan
Water's view. di temukan adanya fraktur pada
ondis dexra dan sinistra serta_fraktur
parasimpisis.
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan
kiinis, dan pemeriksaen penunjang, maka pasien
Gidiagnosa dengan Fraktur simpisis mandibula air
42 dan fraktur kondilus bilateral can direncanakan
pperawaten open reduction and internal fixation
(ORIF),Intormaxian fixation (IMF) dan perawatan
{raktur kondilus dengan tehnik konvensional
Pada kunjungan pertama dilakukan IDW
pada rahang atas dari regi 16-26 dan pemberian
f’ntibiotik dan analgeti. Kunjungan_berikutnya
Gilekukan IOW pada rahang bawah dan pasien
‘menjalani rawat inap untuk persiapan dilakulkan
RIF dengan narkoseumum. —Pasien