You are on page 1of 9

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 4, No. 2, Hlm.

360-368, Desember 2012

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER SERTA UJI


AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL
TERIPANG Stichopus hermanii

IDENTIFICATION OF SECONDARY METABOLITES COMPOUNDS,


ANTIBACTERIAL AND ANTIOXIDANT ACTIVITIES ON THE METHANOL
EXTRACT OF SEA CUCUMBER Stichopus hermanii

Abdullah Rasyid
Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta; Email: a_rasyid_qf@yahoo.co.id

ABSTRACT
Identification of secondary metabolites, antibacterial and antioxidant activities assay of
methanol extract of sea cucumber Stichopus hermanii were conducted from May to July 2011 at
the Natural Products Laboratory, Research Center for Oceanography, Indonesian Institute of
Sciences. Sea cucumber used in this study comes from South Lampung waters. Objective of the
study was to get information of secondary metabolites, antibacterial and antioxidant activities
of methanol extract of sea cucumber S. hermanii. The extraction method which used in this
experiment was the maceration method using methanol solvent. Identification of secondary
metabolites was performed through observing reaction of colors, precipitation, and foaming.
Antibacterial and antioxidant activities of methanol extract from sea cucumber were tested
using agar diffusion method and reducing of free radicals 1.1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl
(DPPH) respectively. The results showed that secondary metabolites identified in the methanol
extract of sea cucumber S. hermanii were saponin and steroids. Both secondary metabolites had
antibacterial activities against Staphylococcus aureus, Vibrio eltor and Bacilus subtilis. The
analysis of antioxidant activity showed that the IC50 value of methanol extract of sea cucumber
S. hermanii was about 65.08 ppm. It indicated that S. hermanii is having potency as
antibacterial and antioxidant.

Keywords: antibacterial, antioxidants, sea cucumber Stichopus hermanii, secondary


metabolites

ABSTRAK
Identifikasi senyawa metabolit sekunder, uji aktivitas antibakteri dan antioksidan ekstrak
metanol teripang Stichopus hermanii telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2011 di
Laboratorium Produk Alam, Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. Sampel teripang yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari perairan Lampung
Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi senyawa metabolit sekunder,
aktivitas antibakteri dan antioksidan ekstrak metanol teripang S. hermanii. Metode ekstraksi
yang digunakan adalah metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Identifikasi metabolit
sekunder dengan pengamatan reaksi warna, pengendapan dan buih. Uji aktivitas antibakteri dan
antioksidan ekstrak metanol teripang dilakukan masing-masing dengan metode difusi dan
reduksi senyawa radikal bebas 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl (DPPH). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa golongan senyawa metabolit sekunder yang teridentifikasi dalam ekstrak
metanol teripang S. hermanii adalah saponin dan steroid. Kedua metabolit sekunder tersebut
memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Vibrio eltor dan Bacilus
subtilis. Hasil analisis terhadap aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak
metanol teripang S. hermanii sebesar 65,08 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa S. hermanii
memiliki potensi sebagai antibakteri dan antioksidan.

Kata kunci: antibakteri, antioksidan, teripang Stichopus hermanii, metabolit sekunder

Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia dan


360 Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB
Rasyid

I. PENDAHULUAN holothurin A (Dang et al., 2007; Jawahar


et al., 2002), holothurin B (Elyakov et al.,
Teripang atau timun laut termasuk 1973; Jawahar et al., 2002); hillaside A
dalam filum Echinodermata merupakan dan B (Wu et al., 2007); okhotensis B1-
salah satu biota laut yang banyak B3 (Silchenko et al., 2008).
ditemukan di perairan Indonesia, sebab marmoratoside A, alpha-hydroxy
secara geografis perairan Indonesia impatienside A, marmoratoside B, dan 25-
terletak di antara Samudera Pasifik dan acetoxy bivittoside D (Yuan et al., 2009).
Samudera Hindia merupakan habitat liouvillei A dan B (Maier et al., 2001) dan
terbaik untuk hewan teripang (Conand and frondoside A (Ma et al., 2012).
Byrne, 1993). Meskipun memiliki bentuk Meskipun Indonesia merupakan
yang kurang menarik, teripang tetap salah satu eksportir teripang, pemanfaatan
diminati untuk dikonsumsi. Hal ini teripang sebagai produk obat dan
dipengaruhi oleh peningkatan kesadaran makanan kesehatan belum banyak
akan pentingnya makanan kesehatan. dilakukan. Hal ini disebabkan masih
Teripang sangat memungkinan untuk terbatasnya informasi potensi bioaktif
dikembangkan sebagai produk makanan teripang asal perairan Indonesia.
kesehatan karena memiliki kandungan Penelitian ini bertujuan untuk
protein dan kolagen yang sangat tinggi. mendapatkan informasi komponen
Selain itu kandungan terpenting dari senyawa metabolit sekunder ekstrak
teripang adalah mineral, metanol teripang S. hermanii yang
mukopolisakarida, glucasaninoglycans, memiliki aktivitas antibakteri dan
omega-3, 6, dan 9 , asam amino dan antioksidan. Hasil penelitian ini
chondroitin (Jawahar et al.,2002). diharapkan dapat memberikan informasi
Meningkatnya penggunaan yang berharga tentang potensi antibakteri
antibiotik dalam mengatasi berbagai dan antioksidan teripang Stichopus
penyakit yang disebabkan oleh bakteri hermanii, termasuk komponen senyawa
mulai menimbulkan masalah baru, metabolit sekunder.
terutama karena sebagian besar bahan
antibakteri yang digunakan merupakan zat II. METODE PENELITIAN
kimia berbahaya dan sifatnya tidak aman
bagi kesehatan (Nimah et al., 2012). 2.1. Bahan Penelitian
Sampai saat ini penanggulangan penyakit Sampel teripang S. hermanii
yang disebabkan oleh bakteri masih (Gambar 1) diperoleh dari perairan Teluk
mengandalkan antibiotik sintetik. Hal ini Ratai Lampung Selatan sebanyak tiga
menimbulkan kekuatiran akan munculnya ekor (1,1 kg berat basah) pada bulan
strain bakteri baru yang resisten terhadap Maret 2011. .Setelah dibersihkan dan
antibiotik (Tirtodiharjo, 2011). dibuang isi perutnya, sampel dimasukkan
Dalam beberapa dekade terakhir, kedalam botol kaca dan ditambahkan
penelitian pencarian substans i aktif dari metanol sampai terendam, lalu
biota laut yang memiliki aktivitas dimasukkan dalam cool box untuk dibawa
farmakologi semakin gencar dilakukan ke laboratorium Bahan kimia yang
termasuk teripang (Nigrelli, 1952; digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
Yamanouchi, 1955; Jawahar et al., metanol, amonia, kloroform, asam sulfat,
2002). Beberapa senyawa bioaktif yang pereaksi Meyer, pereaksi Lieberman-
telah berhasil diisolasi dari teripang antara Burchard, asam klorida, ampisilin, -
lain 24-dehydroholothurin A (Kobayashi tocopherol dan 1.1-Diphenyl-2-
et al., 1991; Jawahar et al., 2002), Picrylhydrazyl (DPPH).

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 4, No. 2, Desember 2012 361
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder serta Uji Aktivitas Antibakteri

Gambar 1. Sampel teripang Stichopus hermanii.

2.3. Ekstraksi Sampel reaksi, kemudian diteteskan ke dalam plat


Sebanyak 500 gram sampel tetes, dan dibiarkan sampai kering.
teripang segar yang telah dibersihkan dan Setelah itu, ditambahkan dengan 1 tetes
dibuang isi perutnya dimaserasi dengan pereaksi Liebermann-Burchard.
1000 mL metanol p.a. selama 3-5 hari, Terbentuknya warna merah menandakan
lalu disaring. Proses maserasi dan adanya senyawa triterpenoid dan
penyaringan dilakukan dengan beberapa terbentuknya warna biru atau ungu
kali pengulangan sampai diperoleh filtrat menandakan adanya senyawa steroid
yang bening. Filtrat yang diperoleh (Harborne, 2006).
disentrifuge dengan kecepatan 6.000 rpm Untuk identifikasi senyawa
selama 10 menit pada suhu 4OC. Filtrat saponin, sebanyak 1 gram ekstrak teripang
diuapkan dengan rotary evaporator pada ditambah dengan 20 mL akuades,
suhu 40OC sampai mengental, lalu kemudian dipanaskan selama 5 menit.
ditimbang. Filtrat yang dihasilkan Larutan dituang ke dalam tabung reaksi
disimpan pada suhu 4OC untuk digunakan dalam keadaan panas. Larutan diambil
pada analisis berikutnya. sebanyak 10 mL, kemudian dikocok kuat
secara vertical selama 10 detik. Adanya
2.4. Identifikasi Komponen Metabolit saponin ditandai dengan terbentuknya
Sekunder busa yang stabil setinggi 1-10 cm selama
Untuk identifikasi senyawa 10 menit dan tidak hilang pada saat
alkaloid, sebanyak 1 gram ekstrak ditambahkan dengan satu tetes HCl 2 N
teripang ditambah dengan 3 tetes amonia (Harborne, 2006).
10% dan 1,5 mL kloroform, lalu dikocok.
Lapisan kloroform diambil kemudian 2.5. Uji Aktivitas Antibakteri
dilarutkan dalam 1 mL asam sulfat 2 N, Bakteri bioindikator untuk uji
kemudian dikocok. Setelah itu, ekstrak antibakteri digunakan S. aureus, B.
ditambahkan dengan pereaksi Meyer. subtilis, V. eltor dan E. coli yang
Terbentuknya endapan putih menandakan diperoleh dari Departemen Mikrobiologi
adanya senyawa alkaloid (Harborne, Fakultas Kedokteran Universitas
2006). Indonesia. Uji aktivitas antibakteri pada
Untuk identifikasi senyawa steroid penelitian ini menggunakan metode difusi
dan triterpenoid, sebanyak sebanyak 1 agar (Lay, 1994). Untuk mengetahui
gram ekstrak metanol teripang ditambah efektvitas bakteri uji digunakan
dengan 2 mL kloroform dalam tabung pembanding antibiotik yaitu ampisilin.

362 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt42
Rasyid

Ampisilin digunakan dalam penelitian ini Inhibisi (%) = [1 (Absorban


sebab ampisilin termasuk salah satu sampel/Absorban blanko)] x 100%
antibiotik dengan spektrum pemakaian
yang luas, lebih murah dan mudah III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh.
Isolat bakteri uji yang telah 3.1. Identifikasi Kandungan Metabolit
dikultur dalam nutrien broth dioleskan Sekunder
pada permukaan nutrien agar Metabolit sekunder adalah
menggunakan kapas lidi steril. Sebanyak senyawa metabolit yang tidak esensial
20 L ekstrak diteteskan pada paper disk bagi pertumbuhan organisme dan
menggunakan pipet mikro, selanjutnya ditemukan dalam bentuk yang unik atau
paper disk yang telah mengandung berbeda-beda antara spesies yang satu dan
ekstrak diletakkan pada permukaan media lainnya. Fungsi metabolit sekunder adalah
inokulasi menggunakan pinset. Bakteri untuk mempertahankan diri dari kondisi
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 300C. lingkungan yang kurang menguntungkan,
Diameter zona hambat yang terbentuk misalnya untuk mengatasi hama dan
diukur dengan penggaris. Semua proses di penyakit, menarik polinator, dan sebagai
atas dilakukan secara aseptis. molekul sinyal (Verpoorte & Alfermann,
2000). Identifikasi kandungan metabolit
2.6. Uji Aktivitas Antioksidan sekunder merupakan langkah awal yang
Untuk penentuan aktivitas penting dalam penelitian pencarian
antioksidan teripang S. hermanii senyawa bioaktif baru dari bahan alam
menggunakan metode peredaman radikal yang dapat menjadi prekursor bagi sintesis
bebas DPPH (Brand-Williams et al., obat baru atau prototipe obat beraktivitas
1995). Sebanyak 2 mg ekstrak metanol tertentu ( Harborne, 2006).
teripang S. hermanii dilarutkan dalam Hasil identifikasi golongan
metanol dengan berbagai konsentrasi : metabolit sekunder terhadap ekstrak
500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 62,50 ppm metanol teripang S. hermanii seperti
dan 31,25 ppm. Masing-masing sebanyak terlihat pada Tabel 1. Golongan senyawa
2 mL larutan ekstrak tersebut alkaloid tidak teridentifikasi dalam ekstrak
ditambahkan dengan 3 mL larutan DPPH metanol teripang S. hermanii yang
20 ppm dan dibiarkan selama 20 menit ditandai dengan tidak terbentuknya
pada temperatur ruang (terhindar dari endapan putih setelah ditambahkan
cahaya). Pengukuran absorban dilakukan pereaksi Meyer. Demikian juga halnya
pada panjang gelombang 517 nm. Sebagai dengan triterpenoid yang tidak
pembanding digunakan tocoperol. teridentifikasi sebab tidak terbentuk warna
Perhitungan % inhibisi menggunakan merah setelah ditambahkan pereaksi
persamaan: Liebermann-Burchard (Harborne, 2006).

Tabel 1. Hasil identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder ekstrak metanol


teripang S. Hermanii.

No Pereaksi Golongan Senyawa Hasil


1 Meyer Alkaloid -
2 Lieberman-Burchard Triterpenoid -
3 Lieberman-Burchard Steroid +
4 HCl Saponin +
Keterangan : + teridentifikasi - tidak teridentifikasi

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 4, No. 2, Desember 2012 363
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder serta Uji Aktivitas Antibakteri

Pada uji identifikasi kandungan aktivitas terhadap ekstrak metanol


steroid menunjukkan hasil positif yang teripang S. hermani yang ditandai
ditandai dengan terbentuknya warna ungu dengan tidak adanya zona bening disekitar
atau biru setelah ditambahkan pereaksi paper disk (Gambar 2).
Liebermann-Burchard. Uji identifikasi Hasil hasil penelitian sebelumnya
kandungan saponin menunjukkan bahwa menyebutkan bahwa beberapa jenis
ekstrak metanol teripang S. hermanii teripang memiliki aktivitas antbakteri
mengandung saponin yang ditandai seperti Holothuria scabra terhadap V.
dengan terbentuknya busa yang stabil haeveyi dan Pseudomonas aeruginosa
setinggi 1-10 cm selama 10 menit dan (Jawahar et al. (2002), B. cereus
tidak hilang pada saat ditambahkan satu (Nimah et al. (2012), B. subtilis (Rasyid,
tetes HCl 2 N (Harborne, 2006). 2012) dan S. aureus (Tampbolon et al.,
1998; Rasyid, 2012). Teripang S.
3.2. Uji aktivitas Antibakteri variegatus memiliki aktivitas antibakteri
Hasil analisis aktivitas antibakteri terhadap S, aureus (Tampubolon et al.,
ekstrak metanol teripang S. hermanii 1998). Teripang Actinopyga miliaris
disajikan pada Tabel 2. Zona hambat mamiliki aktivitas antibakteri terhadap E.
ekstrak metanol teripang S. hermanii coli (Jawahar et al., 2002; Tampubolon et
tertinggi terhadap bakteri uji B. subtilis al.,1998). Teripang Bohasdchia sp.
sebesar 16 mm atau 76,19% terhadap zona menunjukkan aktivitas antibakteri
hambat ampisiln. Zona hambat ekstrak terhadap B. subtilis dan V. eltor (Rasyid,
metanol S. hermanii terhadap V. eltor 2012).
sebesar 12 mm atau sebesar 46,15% Kemampuan beberapa jenis
terhadap ampisilin, sedangkan S. aureus teripang yang memiliki aktivitas
sebesar 7 mm atau 24,14% terhadap antibakteri terhadap bakteri patogen
ampisilin. Hasil ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa teripang memiliki
ekstrak metanol teripang S. hermanii potensi untuk dikembangkan sebagai salah
memiliki aktivitas antibakteri tertinggi satu sumber bahan antibakteri.
terhadap bakteri B. subtilis dibanding Pemanfaatan teripang sebagai sumber
bakteri uji lainnya. Dari keempat bakteri bahan antibakteri dapat memberikan nilai
uji yang digunakan dalam penelitian ini, tambah terhadap teripang.
hanya E. coli yang tidak menunjukkan

Tabel 2. Hasil uji aktivitas antibakeri ekstrak metanol teripang S. Hermanii.

No Bakteri uji Diameter zona hambat (mm)


Ekstrak metanol Ampisilin

1 S. aureus 7 29
2 V. eltor 12 26
3 B. subtilis 16 21
4 E. coli - 11

364 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt42
Rasyid

ampisilin

ekstrak metanol teripang S. hermanii

ampisilin

ekstrak metanol teripang S. hermanii

Gambar 2. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol teripang S. hermanii terhadap
S. aureus (Sa), V. eltor (Ve), B. subtilis (Bs) dan E. coli (Ec).

3.3. Uji aktivitas Antioksidan bebas DPPH. Hasil analisis aktivitas


Berdasarkan data hasil pengukuran antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak
nilai absorban sampel pada menit ke-20 metanol teripang S. hermanii memiliki
dengan panjang gelombang 517 nm dapat IC50 sebesar 65,08 ppm (Tabel 3). Hal ini
dianalisis pengaruh konsentrasi sampel menunjukkan bahwa ekstrak tersebut
terhadap persentasi aktivitas peredaman mempunyai aktivitas antioksidan yang
radikal DPPH, dimana peningkatan kuat karena nilai IC50 kurang dari 200 ppm
konsentrasi sampel sebanding dengan (Blois, 1958).
meningkatnya aktivitas peredaman radikal

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 4, No. 2, Desember 2012 365
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder serta Uji Aktivitas Antibakteri

Tabel 3. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak metanol teripang S. hermanii dan
tokoferol.
Sampel/ Konsentrasi Absorban Aktivitas IC50
Pembanding sampel (ppm) (517 nm) Peredaman (%) (ppm)
DPPH 20 0,369 - -
Ekstrak metanol 500 0,176 52,30
250 0,178 51,76
125 0,182 50,68 65,08
62,5 0,185 49,86
31,25 0,187 49,32
tokoferol 500 0,118 68,02
250 0,139 62,33
125 0,149 59,62 2,75
62,5 0,172 53,39
31,25 0,202 45,26

Apabila dibandingkan dengan aktivitas IV. KESIMPULAN


antioksidan tocopherol, aktivitas
antioksidan ekstrak metanol teripang S. Hasil identifikasi metabolit
he rmani masih lebih rendah. Hal ini sekunder menunjukkan bahwa ekstrak
kemungkinan disebabkan oleh pengujian metanol teripang S. hermanii
aktivitas antioksidan masih berupa ekstrak mengandung steroid dan saponin. Kedua
kasar. Ada kemungkinan jika senyawa metabolit sekunder tersebut memiliki
murni yang terkandung dalam ekstrak aktivitas antioksidan yang cukup kuat
metanol teripnag S. hermanii akan serta aktivitas antibakteri terhadap S.
memiliki nilai aktivitas peredaman radikal aureus, V. eltor dan B. subtilis.
bebas yang lebih kuat dibanding
ekstraknya. DAFTAR PUSTAKA
Menurut Althunibat et al., (2009),
teripang merupakan salah satu biota laut Althumbat, O.Y., B.H. Ridzwan, M.
yang memiliki potensi untuk Taher, M.D. Jamaluddin, M.A.
dikembangkang sebagai sumber Ikeda and B.I. Zali. 2009. In vitro
antioksidan seperti H. scabra, H. antioxidant and antiproliferative
leucospilota dan S. chloronotus. activities of three Malaysian sea
Teripang Cucumaria frondosa juga cucumber species. Eur. J. Sci.
dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan Res., 37:376-387.
(Zhong et al., 2007, Mamelona et al., Blois, M.S. 1958. Antioxidant determi-
2007) ). Gelatin yang dihirdilisis dari nations by the use of stable free
teripang Paracaudina chilensis (Zeng et radical. Nature, 181:1199-1200.
al., 2007) dan S. japonicus (Wang et al., Brand-William, W., M.E. Cuvelier, and C.
(2010). dan senyawa polipeptida yang Berset. 1995. Use of a free
diisolasi dari teripang Acaudina radical method to evaluate
molpadioides dilaporkan memiliki antioxidant activity. Lebensmittel-
antivitas antioksidan (Huihui et al., Wissenschaft und Technologie,
2010). 28:2530.
Huihui, C., Y. Ping and L. Jianrong.
2010. The preparation of collagen
polypeptide with free radical

366 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt42
Rasyid

scavenging ability purified from Ma, X., N. Kundu, P.D. Collin, O.


Acaudina malpadioldes Semper. J. Goloubeva, and A.M. Fulton.
Chin. Inst. Food Sci. Technol. 2012. Frondoside A inhibits breast
(http://en.cnki.com.cn/Article_en/ cancer metastasis and antagonizes
CJFDTOTAL-GSP201001002.htm prostaglandin E receptors EP4 and
diakses tanggal 6 Agustus 2012). EP2. Breast Cancer Res. Treat.,
Conand, C. and M. Byrne. 1993. A 132(3):10011008.
review of recent developments in Maler, M.S., A.J. Roccatagliata, A.
the world sea cucumber fisheries. Kuriss, H. Chludil, A.M. Seldes.
Marine Fisheries Review, 55(4):1- C.A. Pujol, and E.B. Damonte.
13. 2001. Two new cytotoxic and
Dang, N.H., N.V. Thanh, P.V. Kien, L.M. virucidal tridulfated triterpene
Huong, C.V. Ninh, and Y. Hokim. glycosides from the Antarctic sea
2007. Two new triterpene cucumber Staurocucumis liovillei.
glycosidic from sea cucumber J. Nat. Prod., (6):732736.
Holothuria scabra. Arch. Pharm. Mamelona, J, F.M. Pelletier, K.G.
Res., 30(11):1387-1391. Lalancette, J. Legault, S.
Elyakov, G.B., V.A. Stonik, E.V. Levina, Karboune, and S. Kermasha.
V.P. Slanke, T.A. Kuznetsova and 2007. Quantification of phenolic
V.S. Levina. 1973. Glycosides of contents and antioxidant capacity
marine invertebrates I. A compara- of Atlantic sea cucumber,
tive study of the glycosides Cucumaria frondosa. Food Chem.,
fraction of Pacific sea cucumbers. 104:10401047.
Comparative Biochemistry and Nigrelli, R.F. 1952. The effect of
Physiology, 44:325-336. holothurin on fish and mice with
Harborne, J.B. 2006. Metode fitokimia: sarcoma 180, Zoologica, 37:89-90.
Penuntun cara modern mengana- Nimah, S., W.F. Maruf and A. Trianto.
lisis tumbuhan. Edisi IV. Kokasih 2012. Uji aktivitas ekstrak teripang
P. dan I. Soediro. (penterjemah). pasir (Holothuria scabra) terhadap
ITB, Bandung. 354hlm. bakteri Pseudomonas aeruginosa
Jawahar, A.T., J. Nagarajan, and S.A. dan Bacilluscereus. J. Perikanan,
Shanmugan. 2002. Antimicrobial 1(2):1-9.
substances of potential biomedical Rasyid, A. 2012. Identifikasi senyawa
importance from holothurian metabolit sekunder dan aktivitas
species. Indian J. Mar. Sci., antibakteri ekstrak metanol tiga
31:161-164. jenis teripang. Dalam: Nababan et
Kobayashi. M., M. Hori, K. Tan, T. al. (eds.). Prosiding Pertemuan
Yazusawa, M. Matsui, S. Suzuki, Ilmiah Nasional Tahunan VIII
and I. Kitagawa. 1991. Marine ISOI. Jakarta. Hlm.:1-7.
natural product XXVII. Silchenko, A.S., S.A. Avilov, V.I.
Distribution of ianostane-type Kalinin, A.I. Kalinavsky, P.S.
triterpene oligogly cosides in ten Dmitrenok, S.N. Federov, V.G.
kind of Okinawan sea cucumbers. Stepanov, Z. Dong, and V.A.
Chemical and Pharmacological Stonik. 2008. Constituent of the
Bulletein, 39:2282-2287. se cucumber Cucumaria okhoten-
Lay, B.W. 1994. Analisis mikroba di sis. Structure of okhotosides B1-
laboratorium. PT. Raja Grafindo B3 and cytotoxic activities of
Persada. Jakarta. 168hlm.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 4, No. 2, Desember 2012 367
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder serta Uji Aktivitas Antibakteri

some glycosides from this species. Zeng, M., F. Xiao, B. Li, Y. Zhao, Z. Liu,
J. Nat. Prod., 7(3):351356. and S. Dong. 2007. Study on free
Tampubolon, K. dan W. Zahiruddin. radical scavenging activity of sea
1998. Studi pendahuluan senyawa cucumber (paracaudina chinens
bioaktif dari teripang (Holothuria var) gelatin hydrolysate. J. Ocean
sp.). Lembaga Penelitian IPB, Univ. China, 6:255-258.
Bogor (http://repository.ipb.ac.id/ Zhong, Y., M.A. Khan, and F. Shahidi,
bitstream/handle/123456789/2636 2007. Compositional characte-
6/STUDI%20PENDAHULUAN% ristics and antioxidant properties
20SENYAWA.pdf?sequence=1 of fresh and processed sea
diakses tanggal 6 September cucumber (Cucumaria frondosa),
2012). J. Agric. Food Chem., 55:1188-
Tirtodiharjo, M.K. 2011. Strategi 1192.
mengatasi bacteria yang resisten
terhadap antibiotika. Pidato
Pengukuhan Jabatan Guru Besar
Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada tanggal 22
Desember 2011. Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. 21hlm.
Verpoorte, R. and A.W. Alfermann.
2000. Metabolic engineering of
plant secondary metabolism.
Springer. 1-3pp.
Wang, J., Y. Wang, Q. Tang, Y. Chang,
Q. Zhao, and C. Xue. 2010.
Antioxidant activities of low-
molecular-weight gelatin hydoly-
sate isolated from sea cucumber
Stichopus japonicus. J. Ocean
Univ. China, 9:94-98.
Wu, J., Y.H. Li, H.F. Tang, H.M. Wu, and
Z.R. Zhou. 2007. Hillosides A
and B, two new cytotoxic
triterpene glycosides from the sea
cucumber Holothuria hilla Lesson.
J. Asian Nat. Prod. Res., 6(8):609
615.
Yamanouchi, T. 1955. On teh poisonous
substance contained in holothu-
rians. Publication of the Seto
Marine Biologica Lab., 4:163-203.
Yuan, W.H., Y.H. Li, H.F. Tang, B.S. Liu,
Z.L. Wang, W. Zhang, L. Li, and
P. Sun. 2009. Antifungal
triterpene glycosides from the sea
cucumber Bohadschia marmorata.
Planta Medica, 75(2):168173.

368 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt42

You might also like