You are on page 1of 14

1.

Bidang Keilmuan : Keperawatan Anak


2. Kasus/Masalah : Anak dengan kebutuhan Khusus / Attention
Defisit Hiperactivity Disorder (ADHD)

3. Kajian Masalah :
F1

1. The American Psychiatric Association states in the Diagnostic and


Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR) that 3%-7% of
school-aged children have ADHD1. Parents report that approximately
9.5% of children 4-17 years of age (5.4 million) have been diagnosed
with ADHD as of 2007. (CDC,2007)
2. Rates of ADHD diagnosis increased an average of 3% per year from
1997 to 2006 and an average of 5.5% per year from 2003 to 2007.
(CDC,2007)
3. Boys (13.2%) were more likely than girls (5.6%) to have ever been
diagnosed with ADHD. (CDC,2007)
4. The American Psychiatric Association states in the Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR) that 3%-7% of
school-aged children have ADHD. (CDC, 2007)
5. Parents report that approximately 9.5% of children 4-17 years of age
(5.4 million) have been diagnosed with ADHD as of 2007. (CDC,
2007)
6. Menurut DSM-IV, ADHD adalah gangguan pada anak yang timbul
pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri
utama ketidakmampuan memusatkan perhatian intensi, impulsif, dan
hiperaktif (Zellawati, 2011).
7. Gejala inatensi pada anak-anak ADHD, dapat dilihat dari kegagalan
anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu
(Zellawati, 2011).
8. Sedangkan angka kejadian ADHD di Indonesia belum menunjukkan
angka yang pasti, meskipun kelainan ini cukup banyak terjadi
(Judarwanto, 2000)
9. Diagnosis dan statistik manual (DSM IV) menyebutkan prevalensi
kejadian ADHD pada anak berkisar 3-5%. Dengan rasio kejadian

1
antara laki-laki dan perempuan 4:1 secara epidemiologis, namun secara
klinis 9:1 (Nelson, 2000).
10. Attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD) may affect all aspect
of a childs life. Indeed, it impacts not only on the child, but also on
parents and siblings causing disturbance to family and marital
functioning (Downloaded from adc.bmj.com on September 13, 2013 -
Published by group.bmj.com)
F2
1. Jika tidak ditanggulangi dengan baik, dapat menetap hingga dewasa.
Selain itu gejala-gejala ADHD dapat menimbulkan masalah bagi anak
(Judarwanto, 2000).
2. Upaya-upaya untuk memperbaiki keterampilan-keterampilan
pengendalian diri atau sosial seorang anak dengan ADHD tidak akan
sukses kecuali ada keterlibatan dari orang-orang yang paling dekat
dengan anak, kedua orang tua, kerabat dekat, para guru dan teman
sekelas. (Grant L. Martin, 2008)
3. Selain penggunaan obat, dukungan dari anggota keluarga dan guru
merupakan faktor penting dalam rangka pengobatan ADHD.
(http://www.amazine.co/19071/)
4. Menurut Prabawani (2010), penatalaksanaan ADHD secara non-
farmakologik meliputi edukasi pada pasien dan keluarganya,
perubahan perilaku pasien, dan psikoterapi.
5. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan keluarga dan
sekolah dalam memberikan perlakuan pada anak ADHD atau disebut
Psychosocial treatments membawa hasil yang positif. Penelitian
Barkley (2002) menyatakan bahwa treatment dengan melibatkan
orangtua dan guru kelas sangat efektif untuk menangani anak ADHD
(Zellawati, 2011)
6. Behavioral parent training (BPT) is one of the empirically supported
psychosocial treatments for ADHD. Over many years and in many
studies, BPT has been documented to improve both child ADHD and
maladaptive parenting behaviour (Clinical Child and Family
Psychology Review, Vol. 7, No. 1, March 2004 ( C 2004)

2
3
4. SPIDER WEB

Depresi Cemas G3 G3 belajar


pemusatan
perhatian Prestasi
individuali Emosi
Kognitive Akademik
s
Hambatan Sosial Impulsive
Perilaku
sosialisasi
ADHD Hiperaktif
Bicara Komunikasi Farmakologi
Kacau Terapi

Peningkatan Non Edukasi


Keluarga
intensitas
Farmakologi keluarga
bicara
Management
Gambar 1.1 Spider Web Stress Pola Pengasuhan Support System perilaku
Psikoterapi

4
5. Keaslian Penulisan
No Judul Karya Ilmiah Variabel Jenis Hasil
& Penulis Penelitian
1 The experience of The Case Study A number of highly
families who have a experience of methodology significant issues are
child diagnosed with families discussed including: the
Attention Deficit use of medication; the
Hyperactivity Disorder parens ambivalent
(Koula Neophyton, attitude towards
2004) diagnosis and
medication; the reaction
of extended family and
friends; the familes
experiences and their
reaction to the
diagnosis; and what the
children have to say
about being diagnosed
with ADHD
2 A comparison of Three Three Quantitative : The BMT and PSCT
family Therapy Therapy Comparison groups significantly
Programs for treating ADHD : decreased between
Family Conflict in Behaviour posttreatment and
Adolescent With management follow up. The
Attention-Deficit Training treatment group did not
Hyperactivity Disorder (BMT), differ significantly at
(Russel, 1992) Structural either pre or
family psttreatment but did
Therapy differ significantly at
(SFT), follow up. At follow up,
Problem th PSCT group showed
Solving and significantly more of
communicati this behavior than the
on Training BMT group, whreas the
(PSCT) SFT group didnt differ
program from the other groups
3 An evaluation of the How the The research This research project
management of presence of was found that the presence
Children with ADHD children with completed of children with ADHD
(Attention-Deficit ADHD using two negatively
Hyperactivity impact upon approaches affects the educational
Disorder) in the The firstly a and behavioural climate
classroom (Laura , educational survey of the mainstream
2002) and method using classroom. It also
behavioural questionnaire found that a range of
climate of s and different approaches
the secondly the could be effective in
mainstream employment managing children

5
classroom of with ADHD in the
semistructure classroom context.
d interviews These approaches
used included medical
quantitative intervention in the form
and of a prescribed drug and
qualitative the use of a Behaviour
research data Management
Strategy. In some cases
the most effective
method of managing
such children was to
use a combination of
methods, incorporating
a prescribed medication
with a
behavioural
management strategy.
4 Parents The Quantitative : There are no significant
Communicative Communicati comparison differences when
Practice With ADHD on practices looking at physical
and Non ADHD of parents punishment, as well as
Children (Shani, 2011) with ADHD- praise and incentives;
diagnosed between parents of
children and ADHD-diagnosed
non-ADHD children and parents of
children non ADHD children
5 International Variation International Qualitative : There is considerable
in Treatment Variation in case study variation in
Procedures for ADHD: Treatment implementation of care
Social Context and Procedures for ADHD. Recognition
Recent Trends for ADHD of the social context of
(PSYCHIATRIC ADHD is an important
SERVICES _ step in ensuring
ps.psychiatryonline.org access to evidence-
_ May 2011 Vol. 62 based interventions for
No. 5) this prevalent, chronic,
and impairing condition
6 Teacher in-service - Training Observation Stress did not change
training for attention - Knowledge as a result of the
deficit/ about adhd intervention.
Hyperactivity disorder Observational data did
(adhd): influence on not correlate highly
Knowledge about with teacher
adhd, use of classroom self-report data.
behavior
Management
techniques, and teacher

6
stress (Heather Amber
Jones, 2006)
7 Family Therapy for - Family Qualitative no difference can be
Attention-Deficit Therapy detected between the
Disorder or Attention- - ADHD in efficacy of behavioural
deficit/hyperactivity children family therapy and
disorder in children and treatment as usual in the
and adolescents adolescent community. The finding
(Bjornstad G,2005) from the available data
from Horn 1991 slightly
favours treatment over
medication placebo
8 Peran Orangtua Pada Orang tua Kualitatif Subjek A dan B
Terapi Biomedis untuk yang berupa studi memilki potensi untuk
Anak Autis memiliki kasus melaksanakan terapi
anak autis biomedis secara
dan optimal, karena secara
mengikuti umum peran subjek A
terapi dan B sebagai orangtua
biomedis tergolong orangtua yang
menerima keadaan
anaknya yaitu orangtua
yang hangat, kemudian
komunikasi orangtua
dan anak yang lancar,
hangat dan terbuka, dan
menghargai anak
9 Terapi menulis untuk -Terapi Studi kasus terapi menulis dapat
mengurangi menulis mengurangi
hiperaktivitas pada -Hiperaktivita hiperaktivitas satu dari
anak attention deficit s anak ADHD ketiga subyek penelitian
hyperactivity disorder
(adhd) di children
leadership education
(cle) malang (Yulina,
2010)
10 Perbedaan Pengetahuan Quasy Tidak ada perbedaan
Pengetahuan tentang tentang Eksperimen Pengetahuan tentang
Gangguan Pemusatan Gangguan Qualitative Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Pemusatan perhatian antara
Hiperaktivitas pada Perhatian sebelum dan sesudah
Orang Tua Anak dan diskusi Kelompok pada
GPPH Hiperaktivita orang tuayang memiliki
s pada Orang GPPH
Tua Anak
GPPH
11 Efektivitas terapi - Terapi Pre- Terapi bermain
bermain terhadap bermain eksperimenta mempunyai pengaruh

7
peningkatan - Peningkat l design: One yang signifikan
konsentrasi an group pre terhadap peningkatan
Konsentra test-post test
anak ADHD, (Lukluil, si konsentrasi anak
design
2011) ADHD.

12 Penerapan Caregiver - Caregiver Kuasi Inatensi pada anak


Skill Program Untuk Skill eksperimen ADHD dapat
Mereduksi Inatensi Program diturunkan dengan CSP
- Inatensi
Pada Anak ADHD
(Zellawati, 2011 )

13 Pengaruh terapi musik - Terapi Kuantitatif Penerapan terapi musik


dan gerak terhadap musik dan eksperimen dan gerak dapat
penurunan kesulitan gerak menurunkan frekuensi
- Penurunan
perilaku siswa sekolah kesulitan berperilaku
kesulitan
dasar dengan gangguan perilaku pada siswa sekolah
ADHD (Rusmawati & dasar dengan gangguan
Dewi, 2011) ADHD.

14 Penelusuran - Intelegensi Deskriftif Anak dengan GPPH


Karakteristik Hasil Tes Test, Kuantitatif mengalami problem
Intelegensi WISC pada - Anak perilaku, sosial,
ADHD kognitif, akademik,
Anak Dengan
dan emosional serta
Gangguan Pemusatan mengalami
Perhatian Dan hambatan dalam
Hiperaktifitas mengaktualisasikan
potensi kecerdasannya.
Hasil penelitian ini
telah menunjukkan
berbagai keterbatasan
yang
dialami anak dengan
GPPH. Oleh
karena itu perlu
dipertimbangkan lebih
lanjut bagaimana usaha
yang dapat
dilakukan untuk
membantu anak
dengan GPPH dalam
menyesuaikan diri
terhadap tuntutan

8
belajar di sekolah.

15 Behavioral Inhibition, - Behavioral Analytic The present theory


Sustained Attention, inhibition Descriptif holds that the
and Executive - Sustained satisfactory
Functions:Constructin Attention development of
g a Unifying Theory of - Executive inhibition is essential
ADHD Functions for the normal
- ADHD performance of five
other
neuropsychological
abilities: working
memory, internalization
of speech, self-
regulation of affect-
motivationarousal,
reconstitution,
and motor control
fluencysyntax. The
first four of
these are considered
executive in nature
because they permit
self-regulation, the
control of behavior by
internally represented
information, and the
cross-temporal
organization of
behavior.

6. Masalah :
Pengaruh Edukasi pada Keluarga terhadap Kemampuan Pemusatan
Perhatian pada anak ADHD usia sekolah (6-12 tahun) belum dapat
dijelaskan.
7. Rumusan Masalah :
1. Apakah ada pengaruh pemberian edukasi terhadap pemahaman
keluarga tentang Kemampuan Pemusatan Perhatian pada anak ADHD
usia sekolah (6-12 tahun)?
2. Apakah ada pengaruh edukasi pada keluarga terhadap kemampuan
pemusatan perhatian pada anak ADHD usia sekolah (6-12 tahun)?
8. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :

9
Menjelaskan Pengaruh Edukasi pada Keluarga terhadap Kemampuan
Pemusatan Perhatian pada anak ADHD usia sekolah (6-12 tahun)
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi pemahaman keluarga tentang Kemampuan
Pemusatan Perhatian pada anak ADHD usia sekolah (6-12 tahun)?
2. Menganalis Pengaruh Edukasi pada Keluarga terhadap Kemampuan
Pemusatan Perhatian pada anak ADHD usia sekolah (6-12 tahun)?

9. Manfaat :
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjelaskan Kemampuan Pemusatan Perhatian
pada anak ADHD usia sekolah (6-12 tahun) dengan ADHD sehingga dapat
digunakan sebagai kerangka dalam pengembangan ilmu keperawatan anak
dengan pendekatan kombinasi Family Centered Nursing dan Precede
Proceed Model.
Manfaat Praktis
Pemberian Penatalaksanaan Edukasi pada Keluarga diharapkan dapat
digunakan sebagai salah satu cara yang efektif terhadap kemampuan
pemusatan perhatian pada anak ADHD usia sekolah (6-12 tahun) dan
keluarga secara mandiri mampu merawat anak dengan ADHD.

10. Judul
Pengaruh edukasi pada keluarga terhadap kemampuan pemusatan
perhatian pada anak ADHD Usia sekolah (6-12 tahun)

11. Kerangka Konseptual


Pengkajian

Predisposing factor;
Pengetahuan Perilaku
Keyakinan Keluarga
System Nilai
Sikap Ketidakmampuan keluarga untuk
kepercayaan melatih anak memusatkan perhatian

Enabling factor;
Sarana kesehatan Perencanaan
System pendidikan
ABK ( home
10
schooling and
classical)
Nursing Agency
Mempertahankan hubungan interpersonal
Berespon pada pertanyaan keluarga
Koordinasi dan integrasi keperawatan
Reinforcing Factor; dengan kegiatan sehari hari klien-keluarga
Keluarga Memberikan modul pengajaran
Teman sejawat
Guru
Perawat/petugas
kesehatan Nursing System
Komunitas keluarga
ADHD Dalam bentuk edukasi suportif

Trainer

Implementasi Keluarga

Pasien

Evaluasi
Pemahaman keluarga untuk
menerapkan tindakan pemusatan
perhatian pada anak dengan ADHD
Kemampuan anak dalam memusatkan
perhatian

Keluarga Mandiri dalam


merawat anak dengan ADHD

Ket:
: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 1.2 Integrasi model Family Centered Nursing dan Precede


Proceed Model.

11
DAFTAR PUSTAKA

- Amber Jones, H., (2006), Teacher in-service training for attentiondeficit /


hyperactivity disorder (adhd): influence on knowledge about adhd, use of
classroom behavior management techniques, and teacher stress,
Department of Psychology

- Andrea M. Chronis,1,3 Anil Chacko,2 Gregory A. Fabiano,2 Brian


T.Wymbs,2 and William E. Pelham, Jr.2, Enhancements to the Behavioral
Parent Training Paradigm for Families of Children With ADHD: Review
and Future Directions, Clinical Child and Family Psychology Review, Vol.
7, No. 1, March 2004 ( C 2004)

12
- Barkley, R. A., Guevremont, D.C., Anastopoulos, A.D., & Fletcher, K.E.
(1992). A comparison of three family therapy programs for treating family
conflicts in adolescents with Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
Journal of Consulting and Clinical Psychology, 60, 450-462. DOI:
10.1037/0022-006X.60.3.450

- Biederman, J. (ed.) (2010) Deficient Emotional Self Regulation in


Children and Adults with Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder,
Journal of ADHD & Related Disorder, vol.1, no.4, July, pp.5-28.

- Bjornstad G, Montgomery P. (2005), Family therapy for attention-deficit


disorder or attention-deficit/hyperactivity disorder in children and
adolescents, , University of Oxford

- Firdausi, Yulina. 2010. Terapi Menulis Untuk Mengurangi Hiperaktivitas


Pada Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di Children
Leadership Education (CLE) Malang. Skripsi, Jurusan Bimbingan
Konseling dan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Malang.

- Lukluil, (2011). Efektivitas terapi bermain terhadap peningkatan


konsentrasi anak ADHD. Skripsi Institut Agama Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya

- Orr, J Matthew, Miller, Richard B, D. Michol Polson (2005) Toward a


Standard of Care for Child ADHD : Implications for Marriage and Family
Therapist, Journal of Marital and Family Therapy, Vol.31, No 03, July, pg
191-205.

- McClintock L. B.Ed. (Hons), (2002), An evaluation of the management of


children with ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) in the
classroom.

- Martin, G. (2008) Terapi untuk Anak ADHD, Jakarta: Gramedia

- Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3.


Jakarta: Salemba Medika

- Prabawani, Anita Tanti. (2010). Aspek Neurobiologik Gangguan


Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (Attention Deficit / Hyperactivity
Disorder). http://www.psychiatry.undip.ac.id/wp-
content/uploads/2010/08/GPPH1.ppt. Tanggal 19 September 2013. Jam
16.45

- Rusmawati Dian, Dewi I.K. (2011). Pengaruh terapi musik dan gerak
terhadap penurunan kesulitan perilaku siswa sekolah dasar dengan

13
gangguan ADHD.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2913. Tanggal
18 September 2013. Jam 16.25

- Zellawati. Alice. (2011). Penerapan Caregiver Skill Program Untuk


Mereduksi Inatensi Pada Anak ADHD. Majalah Ilmiah Informatika, Vol.2
No.2, Mei 2011.

14

You might also like