You are on page 1of 6

Majalah Kedokteran FK UKI 2010 Vol XXVII No.

4
Oktober - Desember
Laporan Kasus

Kista Radikular Multipel pada Maksila

Togi Sirait, Sri Rahayu, Merry Sibarani, Gemala Brigitta

Bagian Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Abstrak
Kista radikular adalah kista odontogenik yang paling sering ditemukan di rahang. Kista ini berhubungan dengan
gigi yang non vital. Pada laporan ini dikemukakan kasus kista radikular multipel pada seorang laki-laki berusia
39 tahun yang datang dengan keluhan ingin mencabut gigi dan dibuatkan gigi palsu. Dari pemeriksaan klinis
ekstra oral tampak wajah simetris tanpa kelainan. Di intra oral ditemukan pembengkakan berukuran 1,5x1,5x1,5
cm di palatum regio 16-17 dan 26-27, karies profunda gigi 16, 25 dan 27 serta radiks gigi 13, 24 dan 28. Terapi
yang dilakukan adalah enukleasi, kuretase dan ekstraksi gigi penyebab dengan anestesi umum. Satu bulan
setelah perawatan pasien menunjukkan kondisi yang cukup memuaskan dan protesis dapat mengembalikan
fungsi stomatognati yang meliputi mastikasi, bicara dan estetika.

Kata kunci : kista radikular, maksila, enukleasi, kuretase

Multiple Radicular Cyst in the Maxilla

Abstract
Radicular cyst is the most common odontogenic cyst found in the jaw. The cyst is always associated with non
vital tooth. This is a case report of multiple radicular cysts in a 39-year-old man, symptoms free, wanted to have
his teeth extracted and replaced. A symmetrical face was found in the clinical examination. Furthermore, intra
orally two swellings were seen in the palate, each 1,5 cm in diameter. The one at the 16-17 region and the other
at the 26-27 region. Profound cavities were found in the 16th, 25th and 27th roots. Then, in the roots of 13th, 24th
and 28th its were seen as well. The patient was treated with enucleation, curettage and extraction of causative
teeth under general anesthesia. A quite satisfactory condition was shown by the patient a month later. Finally,
the maxillary denture reestablishes the normal stomatognatic functions, i.e : masticatory, speech, and aesthetic
functions.

Key words : radicular cyst, maxilla, enucleation, curettage

161
Pendahuluan mungkin saja mekanisme imunitas dapat
Kista radikular adalah kista mencegah terbentuknya kista pada
odontogenik yang paling sering ditemukan kebanyakan individu dan bahwa individu
pada rahang. Kista tersebut sering yang rentan tersebut memiliki defek pada
ditemukan secara kebetulan dalam mekanisme imunitasnya. Shear4
pemeriksaan radiologis rutin karena menyatakan bahwa beberapa individu
biasanya kecil dan tanpa gejala, kecuali mungkin juga memiliki kecenderungan
bila besar atau terjadi infeksi sekunder. genetik untuk mengembangkan kista. Kista
Kista radikular, yang disebut juga dengan radikular multipel dapat juga ditemukan
kista periapikal biasanya terbentuk pada pada pasien dengan defek dental herediter
apeks gigi non vital.1,2 seperti dens in dente multipel atau
Kista radikular lebih sering terjadi di dentinogenesis imperfecta, akan tetapi
maksila dengan gigi insisif lateral sebagai dalam hal yang terakhir kista radikular
gigi yang paling sering terkena, sedangkan terjadi karena defek morfologis yang
di mandibula kista ini banyak terjadi pada berakibat pulpa terpajan secara dini
gigi posterior. Insidensi pada pria lebih sehingga cepat mengalami kematian.5
tinggi dibandingkan perempuan dan Secara umum pembentukan kista
umumnya terjadi pada dekade ketiga dan radikular terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap
keempat.3 inisiasi, tahap pembentukan kista dan
Pada beberapa individu dapat tahap pembesaran kista. Pada tahap
ditemukan lebih dari satu kista radikular. inisiasi, sisa-sisa sel Malassez di ligamen
Kista radikular yang tidak diterapi dapat periodontal berproliferasi akibat
mendestruksi tulang akibat peradangan di granuloma periapikal.
pembesarannya. Deteksi dini melalui Granuloma periapikal tersebut merupakan
pemeriksaan radiologis rutin menjadi hal bagian mekanisme pertahanan lokal
yang penting, karena semakin cepat terhadap peradangan pulpa kronis agar
diketahui semakin mudah penatalak- infeksi tidak meluas. Faktor yang memicu
sanaannya. peradangan dan respons imun yang dapat
menyebabkan proliferasi epitel diduga
Tinjauan Pustaka adalah endotoksin bakteri yang berasal
Kista radikular adalah kista yang dari pulpa yang mati. Selanjutnya pada
berhubungan dengan peradangan tahap pembentukan kista sisa-sisa sel
(inflammatory cysts). Kista tersebut Malassez berproliferasi pada dinding
berasal dari sisa-sisa sel epitel Malassez di granuloma membentuk massa epitel yang
ligamen periodontal sebagai hasil makin membesar. Kurangnya nutrisi
periodontitis apikalis yang mengikuti terhadap sel-sel epitel di bagian sentral
kematian pulpa. Kista radikular yang menyebabkan kematian dan mencairnya
tertinggal di rahang setelah pengangkatan sel tersebut sehingga terbentuk rongga
gigi penyebab disebut sebagai kista berisi cairan yang dibatasi oleh epitel.
residual.4 Pada tahap pembesaran kista tekanan
Pada satu individu dapat ditemukan osmosis diduga merupakan faktor yang
lebih dari satu kista radikular. Hal itu berperan penting. Beberapa peneliti
menimbulkan keyakinan akan adanya menyatakan bahwa eksudat protein plasma
individu yang rentan terhadap dan asam hialuronat serta produk yang
pembentukan kista radikular (cyst-prone dihasilkan oleh kematian sel menyebabkan
individuals). Pandangan itu didukung oleh tingginya tekanan osmosis pada dinding
fakta bahwa pada individu lain dengan rongga kista yang pada akhirnya
banyak gigi non vital, dapat sama sekali menyebabkan resorpsi tulang dan
tidak terbentuk kista radikular. Toller pembesaran kista.4,6
(dikutip dari Shear4) menyatakan bahwa

162
Pada pemeriksaan klinis, hanya kista penyebab dan yang terlibat dapat dirawat
yang agak besar yang menimbulkan endodontik, apikoektomi dan retrograde
benjolan intra oral. Mukosa di atasnya filling, atau diekstraksi. Enukleasi tanpa
berwarna normal. Kista yang lebih besar kuretase dapat menyebabkan terjadinya
dapat menyebabkan pembengkakan ekstra kista residual, demikian pula ekstraksi gigi
oral bahkan asimetri wajah. Bila dinding non vital yang sudah mengandung
kista telah mendesak korteks tulang, pada granuloma. Granuloma yang tertinggal
palpasi dapat terjadi pingpong ball dapat pula menyebabkan kista residual.
phenomenon. Apabila telah menembus Marsupialisasi dapat dilakukan bila ada
korteks tulang, kista tampak berwarna kemungkinan tertembusnya sinus
kebiruan dan teraba lunak bahkan dapat maksilaris, hidung atau kanalis
terjadi fraktur patologis. Anestesi atau mandibularis, juga pada pasien lanjut usia
parestesi pada bibir dapat terjadi bila kista atau debil. Kelemahan teknik itu adalah
menekan saraf sensoris perifer yang kemungkinan rekurensi akibat
berdekatan. Bila terinfeksi bisa timbul rasa tertinggalnya sebagian dinding kista yang
sakit dan terbentuk fistula tempat juga dapat menimbulkan kista residual.
keluarnya pus atau cairan kista. Maloklusi Kay dan Kramer (dikutip dari Laskin3)
dapat ditemukan karena perubahan letak melaporkan kasus karsinoma sel skuamosa
dan kegoyangan gigi.3,5,7 yang berasal dari dinding epitel kista
Secara radiologis, kista radikular yang residual. Dengan demikian marsupialisasi
kecil atau sedang memperlihatkan bukan merupakan terapi pilihan untuk
gambaran radiolusen berbentuk bulat atau kista.1
oval dengan batas radioopak yang jelas.
Batas radioopak ini bersatu dengan lamina Laporan Kasus
dura gigi penyebab. Pada kista yang Seorang laki-laki berusia 39 tahun
terinfeksi batas radioopak ini menjadi datang ke poli Gigi Rumah Sakit Umum
difus sehingga tidak terlalu jelas terlihat. UKI dengan keluhan utama ingin
Kista yang besar akan memperlihatkan mencabut gigi di rahang atas dan
gambaran radiolusen yang tidak teratur dibuatkan gigi palsu. Pasien mengatakan
dan sering melibatkan struktur lain seperti beberapa kali merasa ada cairan yang
sinus maksilaris dan kanalis mandibularis. spontan keluar dari tepi gusi gigi belakang
Pada defek yang luas dibutuhkan bone rahang atas kanan, tetapi tidak ingat sejak
graft sebagai perawatan yang ideal.3,5,7 kapan. Cairan berwarna bening
Untuk menegakkan diagnosis dapat kekuningan dan tanpa rasa. Pasien belum
dilakukan punksi aspirasi. Dari pernah berobat atau mengkonsumsi obat
pemeriksaan tersebut didapat cairan apapun.
berwarna bening kekuningan, dengan kilau Pada pemeriksaan klinis ditemukan
kolesterol yang tampak seperti kristal. keadaan umum yang baik, kesadaran
Pada kista yang terinfeksi dapat ditemukan kompos mentis serta tekanan darah 130/80
pus. Pada pemeriksaan mikroskopis mmHg. Pada pemeriksaan ekstra oral
dinding kista tampak serat kolagen dan wajah tampak simetris. Di intra oral
jaringan ikat jarang yang berbatasan ditemukan benjolan di palatum regio 16-17
dengan lapisan epitel skuamosa yang dan 26-27 dengan diameter 1,5 cm, yang
hiperplastik, lekosit PMN, sel mast, sisa warnanya sama dengan jaringan sekitar,
epitel odontogenik, dan keping dan tidak sakit pada palpasi. Ditemukan
kolesterol.3,5,8 karies profunda pada gigi 16, 25 dan 27,
Pada umumnya kista radikular dirawat radiks 13, 24 dan 28, sedangkan gigi 17,
dengan enukleasi dan kuretase. Enukleasi 16 dan 26 agak goyah.
saja dapat dilakukan pada kista radikular Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
yang kecil melalui soket gigi. Gigi adalah pemeriksaan radiologis foto

163
panoramik. Hasilnya tampak gambaran 1,5 cm di apeks 13-12, serta 1 cm di
radiolusen yang berbatas tegas pada gigi- apeks 26. Gambaran radiolusen di apeks
gigi 16, 13-12, 25-26 dan 26-27. 25 berbentuk tidak teratur dan tampak
Gambaran radiolusen ini berbentuk oval tumpang tindih dengan sinus maksilaris.
dengan diameter 0,5 cm di apeks 16,

Gambar 1. Gambaran radiologis kista radikular pada apeks gigi 16, 13-12, 25-26, dan 26-27.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan Pada hari pertama pasca operasi tampak


klinis dan radiologis ditegakkan diagnosis keadaan umum dan intra oral baik, pasien
kista radikular multipel pada maksila. diperbolehkan untuk rawat jalan dan obat-
Rencana perawatan adalah enukleasi obatan diganti dengan per oral yaitu
dengan pembiusan total. Pasien dirawat amoksisilin 3x500mg dan tramadol
inap sehari sebelum operasi. Operasi 2x100mg. Pasien dianjurkan untuk kontrol
dilakukan pada tanggal 17-11-2009. pada tanggal 23-11-2009. Pada saat
Jalannya operasi adalah sebagai berikut; kontrol tampak luka dan jahitan baik dan
setelah asepsis ekstra oral dan intra oral, dilakukan pembukaan jahitan regio 24-28.
gigi 16 diekstraksi menggunakan tang lalu Terdapat stomatitis aftosa di mucobuccal
dilakukan enukleasi dinding kista pada fold regio 15-16 dan 25-26, diberi salep
soket gigi 16. Kemudian dilakukan triamsinolon asetonida.
kuretase dan penjahitan di regio tersebut. Pada kontrol berikutnya tanggal 03-12-
Prosedur yang sama kemudian dilakukan 2009 tampak keadaan intra oral baik,
pada regio 13-12 dan 24-28. stomatitis aftosa tidak ditemukan lagi dan
Instruksi pasca bedah meliputi dilakukan pembukaan jahitan regio 16 dan
pemberian medikamentosa amoksisilin 13-12. Selanjutnya dilakukan pencetakan
trihidrat injeksi 3x1gr, tramadol injeksi untuk pembuatan protesa yang dipasang
3x100mg dan povidon iodin kumur, diet seminggu kemudian. Terakhir pasien
tinggi kalori tinggi protein (TKTP) cair kontrol pada tanggal 19-12-2009 dengan
bertahap bila pasien telah sadar penuh, dan kondisi cukup memuaskan, tidak ada
untuk pasien agar menjaga kebersihan keluhan sakit, wajah simetris, luka intra
mulut dengan menyikat gigi dan berkumur oral memperlihatkan penyembuhan dan
dengan povidon iodin. protesis dapat mengembalikan fungsi
mastikasi, bicara dan estetika.

164
Pembahasan radang kronis banyak ditemukan pada
Pada laporan kasus ini dikemukakan kapsul jaringan fibrotik.
kasus kista radikular multipel di maksila Penyebab terjadinya kista radikular
yang terjadi pada seorang pria berusia 39 multipel pada pasien ini adalah banyaknya
tahun yang datang dengan keluhan utama gigi non vital. Akan hal banyaknya
ingin mencabut gigi dan dibuatkan gigi individu dengan gigi non vital yang tidak
palsu. Kista radikular lebih sering menjadi kista radikular, penulis
mengenai pria dan umumnya terjadi pada berpendapat bahwa pasien ini mungkin
dekade ketiga atau keempat. Keluhan saja merupakan salah satu dari cyst-prone
utama pasien, ingin mencabut gigi dan individuals seperti yang disebutkan oleh
dibuatkan gigi palsu yang sesuai dengan Shear.4
yang dikatakan oleh Ellis,1 bahwa kista Kista radikular multipel dapat
radikular jarang menimbulkan keluhan menyebabkan kehilangan banyak gigi
karena biasanya tanpa gejala.3 seperti pada pasien ini, sehingga
Gambaran klinis intra oral pada pasien diperlukan protesis untuk rehabilitasi
ini sesuai dengan yang dinyatakan Laskin,3 fungsi stomatognati, yaitu fungsi
bahwa kista radikular yang mengenai gigi mastikasi, berbicara dan estetika.
premolar dan molar atas biasanya akan Diagnosis diferensial kista radikular
menimbulkan benjolan di palatum, dan adalah dental granuloma dan abses
bahwa kista biasanya tidak menyebabkan periapikal. Shear4 mengatakan bahwa
rasa sakit. secara radiologis sulit membedakan antara
Gambaran radiologis kista berbentuk kista radikular dengan granuloma
oval, kecuali pada regio 25-26 yang periapikal. Meskipun ukuran lesi tidak
bentuknya tidak teratur karena tumpang dapat dijadikan sebagai patokan, Natkin
tindih dengan sinus maksilaris. Kista (dikutip dari Shear4) berpendapat bahwa
radikular yang kecil atau sedang biasanya lesi radiografis berdiameter 2 cm atau
berbentuk bulat atau oval.3 lebih dapat dianggap sebagai kista
Dari pemeriksaan klinis dapat radikular dan bukan granuloma. Secara
ditegakkan diagnosis klinis kista radikular histopatologis granuloma tampak
multipel di maksila. Pada satu individu didominasi oleh jaringan granulasi
memang dapat ditemukan lebih dari satu inflamasi dengan banyak kapiler,
(multipel) kista radikular.4 fibroblast, jaringan serat penunjang,
Dari enukleasi diperoleh jaringan infiltrat inflamasi, dan biasanya dengan
dinding kista sebanyak 3 cc di kanan dan sebuah kapsul. Jaringan ini menggantikan
0,5 cc di kiri. Keduanya berwarna coklat kedudukan ligamen periodontal, tulang
kehitaman dengan konsistensi kenyal. apikal dan kadangkala dentin dan
Hasil pemeriksaan histopatologis tampak sementum akar gigi, yang diinfiltrasi oleh
keping-keping jaringan fibrotik dilapisi sel plasma, limfosit, mononuklear fagosit
epitel skuamosa yang hiperplastik dan dan neutrofil.9 Gambaran histopatologis
sebagian erosif, serta sebukan padat sel kista radikular ditandai dengan adanya
radang menahun. Kesimpulan suatu rongga yang berlapiskan epitel jenis
histopatologis adalah kista radikular. Hal non-keratinizing stratified squamous
itu sesuai dengan Shear,4 bahwa hampir dengan ketebalan yang bervariasi, dinding
semua kista radikular dilapisi oleh epitel epitelium tersebut dapat sangat proliferatif
skuamosa berlapis dengan ketebalan yang dan memperlihatkan susunan plexiform.
bervariasi. Dikatakan pula bahwa sel Secara khas dapat dilihat adanya proses
165
radang dengan ditemukannya banyak sel tanpa tanda-tanda peradangan, yang difus
radang, yaitu sel plasma dan sel limfosit atau terlokalisasi. Pada pemeriksaan
pada dinding kista tersebut. Rousel body perkusi dan palpasi dapat ditemukan
atau round eusinophilic globule banyak tanda-tanda sensitifitas dengan derajat
ditemukan di dalam atau di luar sel plasma yang bervariasi. Gambaran radiografi
sehingga terjadi peningkatan sintesis dapat bervariasi dari penipisan ligamen
imunoglobulin.10 Pasien dengan abses periodontal hingga lesi radiolusensi
periapikal mungkin dapat dengan atau dengan batas yang tidak jelas.9,11

Tabel 1. Diagnosis Banding

Pemeriksaan Granuloma periapikal Kista periapikal Abses periapikal

Nyeri spontan - - +
Uji perkusi - - +
Uji palpasi - - +
Uji vitalitas - - -
Radiologis Radiolusensi batas jelas Radiolusensi batas jelas Radiolusensi difus

Kesimpulan dan Saran http://www.zhub.com/pathology/listings/56.htm


Kista radikular merupakan kista yang l Desember 2009
3. Laskin D. Oral and maxillofacial surgery, vol.2.
paling sering terjadi pada rahang. Kista San Francisco: The C.V Mosby
tersebut selalu berhubungan dengan gigi Company;1985.p450-454
non vital dan jarang menimbulkan gejala 4. Shear M. Cysts of the oral and maxillofacial
karena biasanya kecil. Beberapa individu regions, 4th ed. Copenhagen: Blackwell
menunjukkan kerentanan terhadap Munksgaard;2007.p.123-142
5. Mhatre N. Radicular cyst. Diunduh dari
pembentukan kista, sehingga terjadi kista http://radicularcyst.tripod.com Desember 2009
radikular multipel seperti pada pasien ini. 6. Nuryana E, Syafriadi M. Pembentukan kista
Kista radikular yang tidak diterapi dapat radikular dalam granuloma dental. Jurnal PDGI
mendestruksi tulang akibat edisi khusus kongres PDGI XXIII 2008.p.61-65
pembesarannya, sehingga deteksi dini 7. Pedlar J. Oral and maxillofacial surgery an
objective-based textbook. New York: Churchill
melalui pemeriksaan radiologis rutin Livingstone;2001.p.107-115
penting untuk dilakukan. Pemeriksaan 8. Thoma K. Oral surgery vol.2. St.Louis : The
histopatologis mutlak dilakukan setelah C.V. Mosby Company;1969.p.904-906
pengangkatan kista untuk memastikan 9. Torabinejad M and Walton RE. Endodontics 5th
bahwa jaringan yang diekstirpasi sesuai Ed in Periradicular lesion, (online), (http://
dentistry.tums.ac.ir/Files/lib/ My%20Web%20
dengan diagnosis klinis dan bukan Sites/E NDO %20(E)/docs/ch05.pdf, diakses 17
merupakan keganasan. april 2008)
10. Danudiningrat CP. Kista odontogen dan
nonodontogen. Surabaya: Airlangga University
Daftar Pustaka Press;2006.p.39-42
1. Ellis E. Surgical management of oral pathologic 11. Chandler NP, Koshy S. 2002. clinical review:
lesions. Dalam Peterson LJ, Ellis E, Hupp J, The changing role of the apicectomy operation
Tucker M: Contemporary oral and maxillofacial in dentistry. Department of Oral Rehabilitation,
surgery, 4th ed. San Francisco: Mosby School of Dentistry, University of Otago, New
Inc;2003.p.480-81 Zealand. (online), (http://www.rcsed.ac.uk/
2. Roberts G. Periapical cyst (radicular cyst). Journal/vol47_5/47500002.html, diakses 18
Diunduh dari april 2008).

166

You might also like