You are on page 1of 17

STRATEGI PENYELAMATAN AIR BAKU

JAKARTA
Lokakarya
Air Minum Jakarta Rawan Air Baku

26 Maret 2013
Outline

Latar
Belakang Target Tantangan Strategi Rekomendasi
Latar Belakang (1)
DKI Jakarta
1. Kondisi ketahahanan air DKI
U

Jakarta :
Propinsi
Banten
Propinsi Banten
3% kebutuhan pasokan air
PJTII
Bandu baku berasal dari internal DKI
Bandung
Bandung
ng
Jakarta (Sungai Krukut)
Prop. Jawa Barat
97% pemenuhan pasokan air
sangat bergantung pada
(16,1 m3/dt)
pasokan air baku dari Waduk
Jatiluhur sebesar 81 % dan
pembelian air curah olahan
dari PDAM Kabupaten
Tangerang sebesar 16 %
(1,78 m3/dt)

2. Sesuai dengan kebutuhan


Kali Pesangrahan

(1,29 m3/dt)
masyarakat DKI Jakarta tahun
(0,68m3/dt)
2013, saat ini masih kekurangan
Kali Krukut

pasokan air sebesar 8.742 lps air


bersih atau setara dengan 9.179
lps air baku
(Sumber : pengolahan data PDAM DKI Jakarta)
Latar Belakang (2)
3. Kualitas yang buruk dan kontinuitas yang tidak terjamin pada sumber air
permukaan di wilayah DKI Jakarta mengakibatkan potensi sumber air baku
yang berasal dari sungai-sungai, waduk-waduk dan situ-situ tidak dapat
dimanfaatkan secara optimum
Latar Belakang (3)
4. Secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas
pasokan air baku yang berasal dari
Jatiluhur sering terjadi gangguan antara
lain :
Rutin : pada musim kemarau kuantitas
berkurang (pada tahun 2012 hanya 90
% dari target) dan pada musim
kemarau kekeruhan tinggi (pada tahun
2010 pernah mencapai 20.000 NTU
baku mutu 100 NTU)
Non-rutin (insidentil) : pada tahun
2011 tanggul Kali Malang jebol,
pencemaran seperti zat organik,
amoniak, pencemaran air baku pada
saat banjir, dan pemeliharaan
terhadap fasilitas pendukung yang
kurang optimum (pompa air baku,
genset, pengerukan silt trap, dsb)
Latar Belakang (4)

6. Koordinasi antara lembaga terkait belum efektif dan


optimum baik di dalam internal DKI Jakarta maupun
dengan pihak luar (Pemerintah Pusat, Pemprov Jawa
Barat, Pemprov Banten, LSM, Akademisi)
7. Regulasi yang mengatur penggunaan Saluran Tarum Barat
sebagai sumber air baku DKI Jakarta dan sumber-sumber
lainnya belum jelas
8. Saat ini belum ada badan yang menangani khusus air baku
di DKI Jakarta
9. Penggunaan air sumur dalam masih tinggi akibat
keterbatasan pasokan air perpipaan yang menyebabkan
kerusakan lingkungan (land subsidence)
10. Sistem pendanaan yang kurang memadai untuk
memberikan pelayanan air minum yang baik bagi
masyarakat DKI Jakarta (full-cost recovery)
Target

Cakupan Pelayanan 80 %
Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Air
DKI Jakarta Tahun 2015

Kebutuhan air bersih : 28.414 lps


Rencana pasokan air bersih
Eksisting (2013) : 18.025 lps
Penambahan internal : 2.900 lps
Penambahan eksternal : 4.000 lps
Total rencana pasokan : 24.925 lps
Kekurangan pasokan air bersih tahun 2015 sebesar 3.489 lps
atau setara dengan cakupan pelayanan sebesar 71 %
Analisis Neraca Air DKI Jakarta
ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN NERACA AIR JAKARTA
TAHUN 2010 - 2030
PARAMETER TAHUN
No UNIT
PERENCANAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2025 2030
1 Total Populasi Jiwa 9.862.705 9.990.164 10.117.623 10.245.082 10.372.541 10.500.000 10.600.000 10.700.000 10.800.000 10.900.000 11.000.000 11.800.000 12.500.000
2 Target Cakupan Pelayanan % 60,59% 67,06% 73,53% 80,00% 82,6% 85,1% 87,7% 90,3% 92,9% 95,4% 98,00% 98,00% 98,00%
3 NRW % 42,38% 40% 38% 36% 33,32% 31,06% 28,79% 26,53% 22% 21% 20% 17% 14%
4 Total Kebutuhan Air Bersih L/det 23.192 26.767 26.731 28.414 28.684 28.957 27.075 27.264 24.608 25.201 25.791 26.667 27.263
5 Total Kebutuhan Air Baku L/det 24.352 28.105 28.068 29.835 30.118 30.405 28.428 28.627 25.839 26.461 27.080 28.000 28.626
6 Kekurangan Air Bersih Real L/det (5.317) (8.742) (8.706) (10.389) (13.534) (13.807) (11.925) (12.114) (6.358) (6.951) (7.541) (8.417) (9.013)

Sumber : Pengolahan Data PDAM DKI Jakarta


Proyeksi Cakupan Pelayanan
Tahun 2012-2030
120,00%

100,00%
Cakupan Pelayanan (%)

80,00%

60,00%

40,00%

20,00%

0,00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2025 2030
Proyeksi Cakupan
Pelayanan Tahun 60,59% 67,06% 73,53% 80,00% 82,6% 85,1% 87,7% 90,3% 92,9% 95,4% 98,00% 98,00% 98,00%
2012-2030

Tahun

Proyeksi Cakupan Pelayanan Tahun 2012-2030


Usulan Strategi (1)
1. Perlu perkuatan lembaga pemerintahan
di bawah Gubernur DKI Jakarta yang
bertanggung jawab untuk pemenuhan
air baku DKI Jakarta (Implementasi PP
16/2005 Pasal 8) sehingga terjadi
sinergi antar instansi terkait seperti
Kementerian PU, Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten
dan stakeholder lainnya WADUK
SITU RAGUN
GINTUNG AN

2. Meningkatkan ketahahan air internal


wilayah DKI Jakarta melalui program SITU
KELAPA
revitalisasi sungai-sungai, situ-situ dan DUA
WETAN
waduk-waduk sebagai sumber air baku
DKI Jakarta serta pengelolaan air SITU
BABA
buangan kota DKI Jakarta yang KAN

terintegrasi sebagai potensi air baku SITU


MANGGA
BOLONG
SITU
3. Meningkatkan efisiensi pengelolaan PEDONGKELA
N
dan pemakaian air di wilayah DKI SITU
RAWA

Jakarta ( 150 l/hr/orang tahun 2013 DONGKA


L

bertahap menjadi 120 l/hr/orang tahun


2030)
Usulan Strategi (2)

4. Membuat regulasi yang mengatur penggunaan Saluran


Tarum Barat dan sumber-sumber lainnya sebagai sumber air
baku DKI Jakarta
5. Perlu perbaikan sistem pengelolaan sumur dalam (deep
well) sehingga dapat mencegah kerusakan lingkungan (land
subsidence)
6. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat untuk
melestarikan sumber daya air DKI Jakarta misalnya dengan
membentuk Rencana Aksi Komunitas Hijau (RAKH) di wilayah
Rukun Warga dan river basin/water shed approach
(pendekatan daerah aliran sungai)
Rekomendasi (1)
Dukungan Pemangku Kepentingan :
1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
a. Membentuk Badan khusus menangani sumber daya air di DKI Jakarta sebagai
implementasi PP 16/2005 Pasal 8 Kewajiban Pemerintah Pusat dan Daerah untuk
meyediakan air baku air minum
b. Melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait
c. Menjamin keterlibatan pemangku kepentingan DKI dalam perencanaan Wilayah
Sungai, Tata ruang wilayah sekitar
d. Menjamin kepastian hukum alokasi air untuk DKI Jakarta dalam perencanaan
Wilayah Sungai
e. Peningkatan law enforcement terhadap pelaku pencemaran air
f. Pendanaan pembangunan IPA, pengembangan jaringan transmisi dan distribusi
g. Melakukan revitalisasi/peningkatan kualitas yang terintegrasi terhadap sungai-
sungai (13 lokasi), waduk-waduk (35 lokasi) dan situ-situ (17lokasi) sebagai sumber
air baku air minum DKI Jakarta
h. Program pemberdayaan masyarakat DKI Jakarta
i. Penyempurnaan Perda 11/1993 tentang Pelayanan Air Minum DKI Jakarta
K. Cianten

K. Cirarab

K. Cikaniki
K. Cihideung

W. Sodong (P)
K. Cisadane K. Cisadane

Empang
W. Parung Badak (P)
Ps. Baru

K. Angke Cengkareng
Floodway 2

W. Genteng (P)
K.Mookervart

K. Pesanggrahan Cengkareng
Floodway 1
W. PondokBenda (P)

K. Sekretaris
W. Limo (P)

K. Grogol WBC

K. Krukut

K. Cideng

K. Ciliwung
K. Ciliwung

Katulampa
Gn. Sahari
W. Depok (P)

W. Ciawi (P)
K. Baru Timur
K. Sentiong
K. Cipinang
K. Item
LAUT JAWA
sekitarnya

K. Sunter
K. Sunter

K. Buaran Cakung Drain

K. Jatikramat
WTC

K. Cakung EBC

K. Cikeas
Skema sungai-sungai di Jakarta dan

K. Bekasi CBL
W. Narogong(P)

K. Cikarang
Keterangan :

Sungai
Saluran
Saluran
Rencana
Existing Diversion
Existing Reservoir
Potential Reservoir
Rekomendasi (2)
2. Pemerintah Pusat
a. Mempercepat pelaksanaan semua
program yang berkaitan dengan
peningkatan pasokan air baku ke DKI
Jakarta (pembangunan syphon,
rehabilitasi saluran tarum barat Curug-
Bendung Bekasi)
b. Merealisasikan rencana rehabilitasi
saluran tarum barat ruas Bendung
Bekasi- Cawang (Kali Malang)
c. Kepastian realisasi pasokan air curah
dari Jatiluhur ke DKI Jakarta sebesar
10.000 lps (4.000 lps tahap 1 pada tahun
2015 di Bekasi, sisanya dipercepat)
d. Realisasi rencana pembangunan Waduk
Ciawi, Karian, dll (jangka menengah)
e. Melaksanakan dan
mengoperasionalisasikan ketentuan
Pasal 5 Perpres 12/12012 dalam
perencanaan Wilayah Sungai Citarum
Rekomendasi (3) terkait Pelayanan
3. PAM JAYA/Operator (PALYJA dan AETRA)
a. Peningkatan kinerja operator untuk melayani masyarakat DKI Jakarta
b. Komitmen penurunan NRW
c. Pelayanan terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
d. Dengan tersedianya air curah di Bekasi tahun 2015 (kapasitas 4000 lps),
paralel membangun pipa transmisi dari Bekasi dan memperluas jaringan
pipa distribusi terutama di Jakarta Utara

4. Akademisi/Organisasi Masyarakat (LSM)


a. Kajian dan Penelitian Mengenai Sumber Air Baku
b. Peran serta tokoh masyarakat
c. Peran serta LSM dalam kampanye dan penyuluhan mengenai isu
ketahanan air dan sanitasi lingkungan
d. Dukungan terhadap program pemerintah terkait air baku
TERIMA KASIH

You might also like