Professional Documents
Culture Documents
FUNGSI ELEMENTER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kompleks
Disusun oleh:
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena
atas berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan tugas Analisis Komplek
ini dengan lancar.
Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Analisis
Komplek yang merupakan mata kuliah yang harus ditempuh guna mendapatkan gelar
kesarjanaan S1 pada Jurusan Pendidikan Matematika, Prodi Matematika, Fakultas MIPA,
Universitas Negeri Semarang.
Kami menyadari bahwa laporan Tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik, saran maupun sumbangan pendapat yang sifatnya
membangun dari para pembaca demi peningkatkan laporan ini dikemudian hari. Kami
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi kami maupun para pembaca
sekalian.
Semarang, 2011
Tim Penyusun
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Fungsi eksponensial
x
Dalam kalkulus dikenal perderetan Maclaurin untuk e , sinx , dan cosx yang
n 2 3
x x x
e =
x
=1+ x + + + (< x < )
n=0 n! 2! 3 !
(1 )n x 2 n x2 x 4
cosx= =1 + + (< x < )
n=0 2n ! 2! 4 !
(1 )n x 2 n+1 x3 x5
sinx= =x + + (< x< )
n=0 (2 n+1 ) ! 3! 5 !
Jika rumus-rumus ini boleh diberlakukan untuk bilangan kompleks maka untuk y real
diperoleh hubungan.
(iy)n (iy)2 n
(1)n y 2 n
i2 n y 2 n+1 (1)n y 2 n+1
e iy= = +i = +i
n=0 n ! n=0 ( 2 n ) ! n=0 ( 2 n+1 ) ! n=0 ( 2 n) ! n=0 ( 2 n+1 ) !
Sehingga e iy=cos y +i sin y , dengan demikian wajar sekali jika untuk z kompleks
0
kiri persamaan menjadi e
x
sedangkan ruas kanan menjadi cos 0+i sin =e x . jadi
ex
persamaan tersebut merupakan perluasan fungsi eksponensial real yang sudah kita kenal
dalam kalkulus. Jika diambil z=iy dengan y real, kita peroleh hubungan yang kita
jabarkan diatas, tetapi sekarang berangkat dari definisi. Jadi kita punya rumus:
Fungsi f ( z )=e z mempunyai fungsi bagian real dan bagian imajiner berturut-turut
x
y dan v= e sin y
x
u=e cos yang diseluruh bidang kompleks kontinu dan memenuhi persamaan
x x z
seluruh C , dan f (z)=u x ( x , y )+v x ( x , y)=e cos y +ie sin y=e .
z
Dengan demikian f ( z )=e analitik di seluruh bidang kompleks, jadi suatu fungsi utuh dan
z
de
=e z (5)
dz
z
Perlu diketahui bahwa e sering ditulis exp z.
Sifat-sifat
z 1+ z 2=( x 1+ x 2 )+i( y 1 + y 2 ) .
x 1 , x 2 , y 1 ,dan y 2
Langkah perhitungan diatas boleh dilakukan karena semuanya
bilangan real.
ez1
e 2
Maka kita peroleh rumus:
z1 z2 (z 1+ z 2)
e . e =e (7)
ez 1
z
=e(z z )
1 2
(8)
e 2
z
Dengan mudah bisa dibuktikan rumus konjugat dari e , yakni:
e =e
z z
(9)
+ isin =1
e i =cos .
i+2 ki i
Jadi untuk k bulat maka, e =e =1 .
x
Perlu pembaca perhatikan bahwa untuk x real , e selalu bernilai positif, tetapi
z
untuk z kompleks e dapat bernilai negatif.
Contoh 1:
i z iz
Tentukan semua bilangan kompleks z sehingga e =e .
iz i z i z
Dari rumus (8) diperoleh e =e =e .
Jadi persamaan yang diberikan menjadi e i z=eiz . Mengingat sifat periodik yang
2 z =2 k se hingga z =k
Jadi semua nilai z yang memenuhi persamaan diatas adalah z=k , dengan k
z x iy
Kita tulis persamaan e =e . e maka
z i x
e = e dimana =e dan = y (1)
Nilai =e x adalah positif untuk setiap nilai x dan berdasarkan persamaan (1)
z x z
diatas modulus dari persamaan e adala h e dan pernyataan dari e adala h y adalah
Anggap bahwa w tidak memiliki nilai 0 pada bidang w. Jadi kita bisa menunjukan
bahwa terdapat tak hingga titik di bidang z seperti persamaan berikut
z
e =w (4)
Kita tahu bahwa ketika z dan w ditulis z=x +iy dan w= ei ( ) maka
e x .e iy = e i (5)
i
adalah sama dengan x=ln hal ini berlaku ketika w= e ( ) , maka
persamaan (4) berlaku jika dan hanya jika z mempunyai satu nilai
pemetaan. Hal ini menunjukan bahwa persamaan tersebut merupakan sebuah fungsi periodik
terhadap fungsi eksponensial.
Contoh 1:
z
Nilai z ada, secara singkat tunjukan bahwa e =1 !
Penyelesaian:
i
Tulis 1=1 e , jadi berdasarkan persamaan (6) =1 dan = .
z
jadi e =1 ketika z=( 2 k +1 ) i( k=0, 1, 2, .)
persamaan (3) mengatakan kepada kita bahwa tidak ada nilai untuk z ketika w=0.
Dengan ini jelas bahwa berdasarkan contoh diatas daerah hasil dari eksponensial fungsi
z
w=e adalah semua yang memenuhi bidang w kecuali untuk w=0.
g ( w ) =ln +i (w 0 (7)
i [ g (w) ]
Dimana w= e ( ) , berdasarkan kondisi e =w . Untuk lebih lanjut
ketika sebuah titik z=x +iy bergerak horisontal y , ez dapat kita tulis
(7) akan kita gunakan untuk mendefinisikan fungsi logaritma dalam bilangan kompleks.
C. Fungsi trigonometri
iy iy iy iy
e +e e e
cos y= dan sin y= .
2 2
Dengan memberlakukan rumus cos y dan sin y dengan y variabel real ini untuk
variabel kompleks diperoleh definisi berikut.
e iz + eiz e iz eiz
Definisi: Untuk bilangan kompleks z didefinisikan cos z= 2
dan sin z=
2 (1)
Karena e iz dan eiz keduanya fungsi utuh maka demikian juga fungsi
d cos z d sin z
=sin z dan =cos z (2)
dz dz
y+ i cos x .sinh y
lain, sin z=sin x . cosh (4)
Dimana z=x +iy . Berdasarkan kedua pernyataan diatas kita tahu bahwa
sin z dan cos z merupakan bilangan kompleks konjugat dari sin z dan cos z . Jelas juga
2
|sin z| =sin 2 x+ sin h2 y (8)
2
|cos z| =cos2 x+sin h 2 y (9)
Dari persamaan (8) dan (9) jelas bahwa sin z dan cos z tidak memiliki nilai mutlak,
dimana nilai mutlak dari sin x dan cos x adalah kurang dari atau sama dengan unity untuk
semua nilai x real. Nilai khusus dari suatu z dimana f ( z )=0 disebut juga pembentuk nilai
nol dari f. Pembentuk nilai nol dari sin dan cos adalah semua bilangan real. Dimana
sin z=0 jika dan hanya jika z=k (k =0, 1, 2,) (10)
cos z
cotg z = ,
sin z
1
sec z= ,
cos z
1
cosec z=
sin z .
d 2
tg z=sec z ;
dz
d
cotg z=cosec2 z
dz
d
sec z=sec z .tg z ;
dz
d
cosec z=cosec z . cotgz (12)
dz
Dari kedua persamaan terakhir di ruas kanan ini diperoleh x=k dan y =0 , jadi
2
nilai nol sin z adalah z=k (k=0,1,2,3,) . Karena bila
z=sin ( z), cos z=0
cos
z= +k sin z adala h z=
2 . Jadi nilai nol untuk 2 dan nilai nol untuk cos z adalah
z= +k
2 dengan k=0,1,2,3,... . Jadi nilai nol kedua fungsi ini adalah real.
Contoh 1:
Penyelesaian:
Jika kita hanya bekerja dalam R, maka persamaan ini tidak mempunyai penyelesaian,
tetapi disini kita bekerja di C.
Pasangan persamaan (B) ekuivalen dengan y=0 dan cos x = 3, jadi tidak memberikan
Dari persamaan kedua dari persamaan (A) diperoleh x= . untuk k gasal, jadi
x=( 2 k +1 ) maka cos x=1 se h ingga cos y=1 dan terdapat kontradiksi sebab
y y 2 y
persamaan e + e =6 atau t 6 t +1=0 dengan t=e . Diperoleh
sin z=cos ( z )
karena 2 , maka persamaan sin z =0 dipenuhi oleh
z =2 k i ln ( 3+ 2 2 ) atau z=( 4 k +1 ) +i ln(3+2 2) dengan k sembarang bilangan
2 2
bulat.
D. Fungsi hiperbolik
Definisi fungsi hiperbolik untuk variabel kompleks kita ambil langsung dengan
memperluas definisi untuk variabel real ke variabel kompleks.
z z z z
e +e e e
cosh z = ; sinh z=
2 2
sinh z cosh z
tg h z= ; cotgh z=
cosh z sinh z
1 1
sech z = ; cosec h z= (1)
cosh z sinh z
Dengan demikian cosh z dan sinh z fungsi utuh yakni analitik di seluruh bidang
kompleks , dan derivatif mereka adalah
d cosh z d sinh z
=sinh z ; =cosh z (2)
dz dz
Fungsi tgh z dan sech z analitik dalam setiap domain yang tidak memuat nilai nol
dari cosh z , sedangkan cotg h z dan cosec h z analitik dalam setiap domain yang tidak
d tg h z 2 d cotg h z 2
=sec h z ; =cosec h z
dz dz
d cosec h z
=cosec h z . cotgh z
dz
d sech z
=sech z . tg h z (3)
dz
Rumus-rumus identitas fungsi hiperbolik dapat diturunkan langsung dari definisi (1),
tetapi dapat juga diturunkan dari rumus-rumus identitas dari fungsi trigonometri dengan
mengingat (4) dan (5).
Bagian real dan bagian imajiner dari sinh z dan cosh z diperoleh dari (8), (9), (4), dan
(5).
2
|sinh z| =sin h2 x+ sin 2 y (12)
2
|cosh z| =sin h2 x+cos 2 y (13)
Rumus (12) dan (13) dapat dibuktikan dengan menggunakan rumus-rumus sebelumnya.
Mengingat definisi (1) dan bahwa e z dan ez periodik dengan periode 2 i maka
Contoh 1:
1
cosh z =
Tentukan nilai z sehingga 2 !
Penyelesaian:
z z
e +e 1
cosh z = =
2 2
e z +ez =1
e2 z+ e 0=e z
e2 ze z +1=0
z
Misalkan e =t maka kita peroleh
t 2 t+1=0
1 14.1 .1
t 1,2 =
2.1
1 3
2
1 i 3
2
z 1+i 3 1i 3
Jadi e =t 1= atau e z =t 2 =
2 2
Jadi z=ln ( 1+i23 ) atau z=ln ( 1i2 3 ) .