Professional Documents
Culture Documents
I. Tujuan Percobaan
I.1 Mengidentifikasi reaksi asam basa dan metatesis
I.2 Mengidentifikasi reaksi redoks
I.3 Mengidentifikasi reaksi pembentukan kompleks dan
substitusi ligan
I.4 Mengidentifikasi reaksi katalisis
I.5 Menentukan faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Contoh : NH 3 + H 2O NH 4+ + O H -
HF + H2O H3O+ + F-
a1 b2
b1 a2
NH 3 + H 2O NH 4+ + O H -
Konsep pH
2. penutupan (masking)
No Alat Jumlah
1 Pipet tetes 1 buah
2 Tabung reaksi 10 buah
3 Gelas kimia 250 ml 2 buah
4 Gelas kimia 100 ml 1 buah
5 Corong 1 buah
6 Kassa, spirtus, kaki tiga 1 set
7 Gelas ukur 50 ml 1 buah
8 Gelas ukur 100 ml 1 buah
9 Batang pengaduk 1 buah
10 Termometer 1 buah
11 Rak tabung 1 buah
Bahan :
No Bahan Jumlah
1 Larutan HCl 6N 1 ml
2 Larutan NaOH 6 N 1 ml
3 Larutan Na2CO3 4 tetes
4 Larutan amoniak 11 ml
5 Larutan asam asetat 1 ml
6 Larutan CaCl2 3 ml
7 KClO3 0,5 gram
8 Larutan H2SO4 2 ml
9 Larutan AgNO3 5 ml
10 Larutan NaCl 5 ml
11 Larutan FeCl3 0,5 ml
12 Larutan EDTA 1 ml
13 Larutan besi (III) nitrat 40 ml
14 Larutan natrium tiosulfat 40 ml
15 Larutan FeSO4 1 tetes
16 Paku besi 1 buah
17 Kertas saring 1 buah
18 Kertas putih 1 buah
19 Spidol 1 buah
20 Aquades 80 ml
V. Prosedur Kerja
Resksi asam basa dan metatesis
Disiapkan 4 buah tabung reaksi, pada tabung reaksi
pertama dimasukkan 1 ml HCl 6 N kemudian
ditambahkan 1 ml NaOH dan selanjutnya diuapkan
hingga kering serta diukur sushunya. Selanjutnya pada
tabung kedua dimasukkan 2 tetes Na 2CO3 0,01mol,
ditambahkan 1 tetes HCl 0,005 mol kemudian diuapkan
hingga kering dan diukur suhunya. Pada tabung ketiga
dimasukkan 10 ml NH4OH 0,1 mol, ditambahkan 1 ml
CH3COOH 0,1 mol dan kemudian diukur suhunya.
Terakhir pada tabung keempat, dimasukkan2 tetes
Na2CO3 0,01 mol, ditambahkan 1 ml CaCl 2 0,01 mol,
kemudian diuapkan sampai kering dan diukur suhunya.
Reaksi redoks
Pada perlakuan pertama 2 ml H2SO4 1 M dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kemudian dimasukkan paku
besi. Diamati perubahan yang terjadi.
Pada perlakuan kedua 5 ml AgNO 3 0,1 M dimasukkan
ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 5 ml NaCl
kemudian disaring menggunakan kertas saring,
selanjutnya endapan dibagi dua untuk endapan yang
pertama disimpan di tempat gelap selama 5 menit.
Dan untuk endapan yang kedua disimpan di terang 5
menit. diamati perubahan yang terjadi.
Reaksi pembentukan kompleks dan substitusi
ligan
5 tetes FeCl3 0,01 mol dimasukkan ke dalam tabung
reaksi kemudian dilarutkan dengan aquades,
selanjutnya ditambahkan NH4OH 4 tetes dan
ditambahkan Mg-EDTA sebanyak 5 tetes. Lakukan
percobaan tersebut dengan EDTA yang ditambahkan
terlebih dahulu ditambahkan amoniak. Lakukan hal yang
sama pada percobaan tersebut dengan mengganti
larutan FeCl3 oleh CaCl2.
Reaksi katalisis
Kertas putih disiapkan dan gelas ukur kemudian
dengan spidol dibuatlah lingkaran da tanda silang. Pada
gelas ukur dimasukkan 10 ml larutan Na2S2O3.52O
kemudian ditambahkan 10 ml FeCl3.6H2O dan diamati
sampai tand X terlihat. Selanjutnya, yang kedua pada
gelas ukur dimasukkan 10 ml larutan Na2S2O3.52O +
FeCl3.6H2O kemudian ditambahkan FeCl3.6H2O sebanyak
1 tetes dan diamati sampai tanda X terlihat. Yang
ketiga pada gelas ukur dimasukkan 10 ml larutan
Na2S2O3.52O + FeCl3.6H2O kemudian ditambahkan
FeSO4.7H2O sebanyak 1 tetes dan diamati sampai tanda
X terlihat. Dan terakhir yang keempat pada gelas ukur
dimasukkan 10 ml larutan Na2S2O3.52O + FeCl3.6H2O
kemudian ditambahkan CuSO4.5H2O sebanyak 1 tetes
dan diamati sampai tanda X terlihat.
Perlakuan Hasil
1. Reaksi asam basa
1 ml HCl 6 N Larutan tidak
Ditambahkan 1 ml berwarna
NaOH 6 N Larutan tidak
Diuapkan hingga berwarna
kering, ukur suhu
Terdapat endapan
putih, Truang = 27o C ,
T = 75o C , menguap
2 tetes Na2CO3 0,01 Larutan tidak
mol berwarna
Ditambahkan 1 tetes Larutan berwarna
HCl 0,005 mol putih
Diuapkan hingga
kering, diukur
Larutan berwarna
suhunya
putih, Truang = 27oC,
T= 80oC, menguap
10 ml NH4OH 0,1 mol Larutan tidak
Ditambahkan 1 ml berwarna
CH3COOH 0,1 mol Larutan tidak
Diukur suhunya berwarna
Larutan tidak
berwarna
1 ml CaCl2 0,01 mol Larutan tidak
Dilarutkan dengan berwarna
aquades Larutan tidak
Ditambahkan Mg- berwarna
EDTA 5 tetes Larutan tidak
Ditambahkan NH4OH berwarna
4 tetes
Larutan tidak
berwarna
4. Reaksi katalisis
10 ml larutan Larutan berwarna
Na2S2O3.5H2O hitam
ditambahkan 10 ml
FeCl3.6H2O
Diamati sampel Larutan berwarna
sampai tanda X kuning bening, pada
terlihat waktu 23,9 sekon
10 ml larutan Larutan berwarna
Na2S2O3.5H2O + hitam
FeCl3.6H2O
ditambahkan 10 ml
Larutan berwarna
FeCl3.6H2O 1 tetes
Diamati sampel kuning bening, pada
sampai tanda X waktu 6,73 sekon
terlihat
10 ml larutan Larutan berwarna
Na2S2O3.5H2O + hitam
FeCl3.6H2O + 1 tetes
FeSO4.7H2O
Diamati sampel Larutan berwarna
sampai tanda X kuning bening, pada
terlihat waktu 9,13 sekon
10 ml larutan Larutan berwarna
Na2S2O3.5H2O + hitam
FeCl3.6H2O + 1 tetes
CuSO4.5H2O
Diamati sampel Larutan berwarna
sampai tanda X kuning bening, pada
terlihat waktu 2,5 sekon
VII. Perhitungan dan Persamaan Reaksi
Perhitungan :
1. HCl 6 N 25 ml dari HCl 36%
10 . . 10 . 1,19 .36
=11,74 M
M= Mr = 36,5
M1.V1 = M2.V2
6 . 25 = 11,74 . V2
V2 = 12,78 ml
2. NaOH 6 N ; 50 ml
gr 1000
M = mr v
gr 1000
6M = 40 g /mol 50 ml
g = 12 gram
M1.V1 = M2.V2
0,2M . 50 ml = 0,5M . V2
V2 = 20 ml
M1.V1 = M2.V2
0,2M . 25 ml = 8,0821M . V2
V2 = 0,618 ml
5. NH4OH
10 . . 10 . 0,91 .25
=6,49 M
M= Mr = 35,05
M1.V1 = M2.V2
2M . 50 ml = 6,49M . V2
V2 = 15,41 ml
g
147,02 250 ml 0,0025 M
Mr v M mol
= =0,0919 gram
1000 1000
7. CH3COOH
10 . . 10 . 1,05 . 98
=17,14 M
M= Mr = 60,05
M1.V1 = M2.V2
2M . 50 ml = 17,14M . V2
V2 = 5,83 ml
9. AgNO3 0,1 M ; 50 ml
gr 1000
M = mr v
gr 1000
0,1 M = 169,87 g /mol 50 ml
g = 0,8494 gram
Persamaan reaksi :
Reaksi katalisis
Na2S2O3(aq) + FeCl3(aq) Fe2(S2O3)3(aq) + 6NaCl(aq)
FeSO4(aq) + Na2S2O3(aq) Na2SO4(aq) + FeS2O3(aq)
CuSO4(aq) + Na2S2O3(aq) CuS2O3(aq) + NaSO4(aq)
VIII. Pembahasan
Abdul Hakim
Ai Kusmiati
2. Reaksi redoks
Reaksi redoks adalah persamaan kimia di mana
jumlah oksidasi atom yang terlibat dalam reaksi kimia
berubah ketika reaksi terjadi. Pada reaksi redoks
dilakukan dua percobaan.
Yang pertama 2 ml H2SO4 1 M kemudian dimasukkan
kedalamnya. Pada paku terdapat gelembung dan
berubah menjadi warna. Paku berwarna hitam karena
terjadi perkaratan akibat adanya interaksi antara logam
Fe dengan oksigen yang masuk ke dalam tabung akibat
tabung yang tidak ditutup serta dengan adanya
penambahan asm kuat. Adanya gelembung pada paku
menunjukkan adanya reksi elektrolisis. Reaksi ini
disebut dengan reaksi oksidasi. Reaksi yang terjadi
adalah :
4. Reaksi katalisis
Pada reaksi ini larutan Na2S2O4 ditambahakan dengan
katalis FeCl3.6H2O, FeSO4.7H2O, CuSO4.5H2O dan tanpa
katalis. Untuk mengetahui pengaruh dari katalis maka
dilihat dengan waktu terlihatnya tanda X yang berada di
bawah gelas ukur. Maka dapat diketahui bahwa yang
tanpa menggunakan katalis berlangsung paling lama.
Pada hal ini menunjukkan katalis mempengaruhi laju
reaksi. Dan reaksi yang terjadi adalah :
Na2S2O3(aq) + FeCl3(aq) Fe2(S2O3)3(aq) + 6NaCl(aq)
FeSO4(aq) + Na2S2O3(aq) Na2SO4(aq) + FeS2O3(aq)
CuSO4(aq) + Na2S2O3(aq) CuS2O3(aq) + NaSO4(aq)
Aida Rismawati
1. Menghasilkan endapan
3. Menghasilkan gas/gelembung
4. Perubahan suhu
5. Baunya
Reaksi redoks
Reaksi katalisis
Percobaan keempat yaitu reaksi katalisis. Katalisis adalah suatu zat yang
berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh
kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energy aktifasi, sehingga jika kedalam
suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini
disebabkan kaena zat-zat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energy
aktifasi.
Dari keempat percobaan pada reaksi katalisis semua zat yang ditambahkan
dengan katalis dapat bereaksi lebih cepat dalam kurun waktu belum menginjak
pada detik ke 10 semua reaktan maupun produk telah bereaksi sempurna
dibandingkan dengan reaksi tanpa katalis, yaitu pada tabung kesatu. Hal ini sangat
sesuai dengan factor-faktor yang mepengaruhi laju reaksi yang salah satunya
menyebutkan bahwa katalis dapat mempercepat laju reaksi dan ini terbukti dalam
percobaan ini.
Suhu pada percobaan ke-1 ini yaitu dari suhu awal larutan
sebesar 27C menjadi sebesar 75C.
Emay Maesaroh
Reaksi asam basa secara luas merupakan reaksi antara asam dengan basa,
sedangkan reaksi metatesis (reaksi penggantian ganda) yang mana dua senyawa
saling berganti ion, atau ikatan untuk membentuk senyawa yang berbeda. Pertama
dimasukan larutan HCl 6M yang kemudian ditambahkan larutan NaOH 6M,
kemudian dilakukan pemanasan sehingga membentuk gelembung dari uap pada
larutan, terbentuk endapan berwarna putih, pada suhu: 75 . Air yang
dihasilkan pada reaksi ini merupakan elektrolit yang sangat lemah sehingga sangat
kecil untuk terioniasi sedangkan NaCl mudah sekali untuk terionisasi dalam air
menjadi Na+ dan Cl-. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi penetralan dimana
didalamnnya terjadi reaksi antara asam kuat dengan basa kuat, asam ini akan
memberikan ion hidrogen (H+) yang dapat memperbesar konsentrasi dari ion OH
dalam air, kenaikan suhu yang terjadi ini dikarenakan reaksi dipanaskan sehingga
terjadi reaksi eksoterm(pembebasan energi kalor)sehingga entalpi sistem akan
berkurang yan artinya entalpi produk lebih kecil bila dibandingkan dengan entalpi
pereaksinya reaksi yang terjadi :
mengandung volatil menguap, sedangkan zat non volatil tetap dalam tabung reaksi
dengan persamaan reaksinya:
1. Menghasilkan endapan
2. Menghasilkan perubahan warna
3. Menghasilkan gas
4. Terjadinya perubahan suhu
5. Baunya.
Percobaan kedua dilakukan reaksi redoks. Reaksi redoks dapat dipahami
sebagai transfer elektron dari salah satu senyawa (disebut reduktor) ke senyawa
lainya (disebut oksidator)oksidasi merupakan kenaikan bilangan oksidasi dan
reduksi merupakan pengurangan bilangan oksidasi.pertama menimbang KClO3 0.5
gram yang kemudian dipanaskan sehingga padatan sehingga padatan tersebut
mencair menjadi larutan tidak berwarna yang kemudian didinginkan sehingga
terbentuk kristal tak berwarna pada tabung reaksi, selanjutnya larutan H2SO4
dipipet kemudian dimasukan paku kedalam larutan H 2SO4. Hasil pengamatan
terlihat adanya gelembung dimana semakin lama maka gelembung tersebut
semakin banyak ini menunjukan bahwa pada larutan terjadi reaksi elektrolisis
dimana larutan H2SO4 mengandung air, dan oksigen diudara masuk pada tabung
yang menyebabkan adanya oksigen terlarut pada larutan H2SO4. Adanya oksigen
dan air ini juga dapat menyebabkan terjadinya korosi pada paku. Larutan H 2SO4
merupakan larutan elektrolit yang dapat mempercepat reaksi korosi. Reaksi
elektrolisis pada H2SO4 yaitu:
Fe + H SO FeSO + CO3(g) + H2O
(s) 2 4(aq) 4(aq)
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l) H= - 252 kj/mol
H+ (aq) + Cl (aq) + Na+ (aq) + OH (aq) Na+ (aq) + Cl (aq) + H2O (aq)
Persamaan reaksi :
E = -0,33 volt
2 FeSO4 (aq) + 2 H2SO4 (aq) Fe2(SO4)3 (aq) + H2SO3 (aq) + H2O (l)
Sehingga tabung ini akan kaya oleh oksigen (O 2), yaitu yang
berasal dari reaksi elektrolisis larutan H2SO4, oksigen terlarut
dalam air dan oksigen dari udara sekitar. Pada percobaan ini,
paku berkarat (berwarna hitam) dan terdapat gelembung,
sehingga percobaan sesuai dengan teori.
Hidayah
Pada percobaan Reaksi kimia zat anorganik beserta kendalinya dalam kinetika
dan termokimia dilakukan 4 perlakuan yaitu :
Perlakuan pertama yaitu reaksi asam basa dimana dimasukan HCl dan
NaOH ini merupakan reaksi penetralan. Reaksi penetralan merupakan reaksi antar
asam dan basa yang dapat menghasilkan suatu garam yang netral dan air. Asam
adalah zat yang terdapat dalam air yang dapat memberikan ion hidrogen ( H + )
sedangkan basa adalah zat yang terdapat dalam air yang dapat memberikan ion
hidroksil ( -OH). Reaksi antara larutan NaOH dengan larutan HCl tergolong reaksi
eksoterm. Karena, pada reaksi itu terjadi pelepasan kalor yang menyebabkan suhu
menjadi naik. Ketika proses pencampuran berlangsung menghasilkan garam dan
air. Persamaan reaksinya yaitu sebagai berikut :
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Pada percobaan ini merupakan reaksi netralisasi asam kuat dengan basa kuat.
Selanjutnya perlakuan asam basa pada Na2CO3 dengan HCl, senyawa
karbonat jika direaksikan dengan asam kuat encer akan menghasilkan gas karbon
dioksida, air dan garam. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
Na2CO3(aq) + HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2CO3(aq)
H2CO3(aq) H2O(l) + CO2 (g)
Gas CO2 yang dihasilkan timbul seperti gelembung ketika ditambahkan asam,
pada percobaan ini terdapat endapan putih saat dipanaskan. Endapan berwarna
putih ini berasal dari endapan garam NaCl karena NaCl tidak mudah menguap
sehingga menjadi endapan berwarna putih. Pada percobaan ini merupakan reaksi
netralisasi antara basa lemah dengan asam kuat.
Perlakuan asam basa pada asam asetat dan amoniak, antara asam asetat
dan amoniak membentuk amonium asetat . pada percobaan ini merupakan
reaksi netralisasi antara asam lemah dengan basa lemah. Persamaan reaksi pada
percobaan ini yaitu:
NH4OH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COONH4(aq) + H2O(l)
Perlakuan asam basa yang terakhir adalah Na 2CO3 dengan CaCl2 , pada
pencampuran asam basa ini menghasilkan garam dan kalsium karbonat.
Persamaan reaksinya yaitu :
Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) 2 NaCl(aq) + CaCO3(aq)
Perlakuan kedua yaitu reaksi redoks, reaksi redoks(reaksi reduksi
oksidasi ) yang merupakan reaksi reaksi kimia yang melibatkan terjadinya
perubahan bilangan oksidasi suatu zat. Pada percobaan reaksi redoks ini dilakukan
2 percobaan yaitu :
- Reaksi antara paku besi dan H2SO4
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini menghasilkan gelembung pada
permukaan paku besi. Adanya gelembung mengindikasikan bahwa terjadi
reaksi elektrolisis. Larutan H2SO4 mengandung air, dan keadaan tabung
terbuka, sehingga oksigen di udara dapat masuk kedalam tabung tersebut
dan menyebabkan adanya oksigen yang terlarut pada larutan H 2SO4. Pada
paku besi ini mengalami reaksi oksidasi persamaan reaksinya yaitu :
Anoda : Fe2+(s) Fe3+(aq) + 1e- X2
Katoda : 2e + 2H+ + SO42-(aq) SO32- (aq) + H2O(l) X1
2Fe2+(s) + 2H+(aq) + SO42-(aq) Fe3+(aq) + SO22- (aq) +
H2O(l)
Persamaan reaksinya :
2 FeSO4(aq) + 2H2SO4(aq) Fe2(SO4)3 (aq) + H2SO3(aq) + H2O(l)
- Reaksi antara AgNO3 dan NaCl
Pada saat AgNO3 direaksikan dengan NaCl dihasilkan perubahan warna
dari tidak berwarna menjadi berwarna putih. Dan setelah disaring
menghasilkan endapan berwarna putih. Reaksi ini termasuk reaksi
pengendapan. Reaksi pengendapan merupakan reaksi antara zat zat atau
ion logam yang sukar larut dalam air, sehingga terbentuklah endapan. Pada
reaksi ini menyebabkan semua ion pemisah tidak dihilangkan. Persamaan
reaksinya adalah :
AgNO3(aq) + 2 NaCl(aq) AgCl2(s) + 2 NaNO3(aq)
Kemudian endapan tersebut dibagi dua endapan pertama disimpan
dibawah sinar matahari dan endapan kedua disimpan ditempat yang gelap.
Endapan yang disimpan dibawah sinar matahari berwarna abu tua
sedangkan endapan yang di tempat gelap berwarna putih. Hal ini terjadi
karena endapan AgCl termasuk garam perak , apabila dijemur dibawah
sinar matahari akan berwarna abu tua , endapan berwarna abu tua ini
timbul karena proses penguraian oleh sinar matahari.
Perlakuan ketiga yaitu reaksi pembentukan kompleks dan substitusi ligan,
reaksi pembentukan kompleks dan substitusi ligan akan menghasilkan suatu
kompleks yang berwarna, kompleks berwarna ini berasal dari substitusi ligan.
Pada percobaan ini yang menjadi ligan nya adalah NH 4OH dan EDTA. Persamaan
reaksi pada percobaan ini adalah :
Perlakuan pertama yaitu
FeCl3(aq) + 3NH4OH(aq) Fe(OH)3 (s) + 3 NH4Cl(aq)
Fe(OH)3 (s) + Mg-EDTA(aq) Fe(EDTA)(aq) + Mg(OH)3(s)
Pada perlakuan ini menghasilkan kompleks Fe(EDTA)(aq) yang tidak berwarna
dan terdapat endapan berwarna jingga.
Perlakuan kedua yaitu
FeCl3(aq) + Mg-EDTA(aq) Fe(EDTA)(aq) + MgCl2(aq)
Fe-EDTA(aq) + NH4OH(aq) Fe(OH)3 (s) + NH4 EDTA(aq)
Pada perlakuan ini menghasilkan kompleks Fe(OH)3 (s) yang berwarna jingga.
Perlakuan ketiga yaitu:
CaCl2(aq) + 2 NH4OH(aq) Ca(OH)2(aq) + 2NH4Cl(aq)
Ca(OH)2(aq) + Mg-EDTA(aq) Ca(EDTA)(aq) + Mg(OH)2(aq)
Pada perlakuan ini menghasilkan kompleks Ca(EDTA)(aq) yang tidak berwarna.
Perlakuan keempat yaitu:
CaCl2(aq) + Mg-EDTA(aq) Ca(EDTA)(aq) + MgCl2(aq)
Ca(EDTA)(aq) + NH4OH(aq) Ca(OH)2(aq) + NH4 EDTA(aq)
Pada perlakuan ini menghasilkan kompleks Ca(OH)2(aq) yang tak berwarna.
Perlakuan keempat merupakan reaksi katalisis, dimana katalis dapat
menurunkan energi aktivasi dan mempercepat suatu laju reaksi. Pada perlakuan
ini feCl3 dan CuSO4 sebagai katalis. Persamaan reaksinya yaitu :
3Na2S2O3(aq) + 2FeCl3(aq) Fe2(S2O3)3(aq) + 6NaCl
FeSO4(aq) + Na2S2O3(aq) Na2SO4(aq) + FeS2O3(aq)
CuSO4(aq) + Na2S2O3(aq) Cu(S2O3)3(aq) + NaSO4(aq)
Pada perlakuan ini yang reaksinya cepat berlangsng yaitu pada perlakuan
CuSO4.5H2O hanya dengan memerlukan waktu 2,5 sekon.
Kurnia Wardana
Pada percobaan pertama yaitu tentang reaksi asam basa. Pada percobaan
tabung reaksi kesatu dimasukan HCl 6 M dengan NaOH 6 M, reaksi ini
dinamakan reaksi pembentukan suatu garam /reaksi penetralan. Reaksi Penetralan
adalah reaksi antara asam dan basa, asam adalah zat yang terdapat dalam air, yang
dapat memberikan ion Hidrogen (H+) atau ion Hidronium (H3O+) bila dilarutkan
dalam air. Sedangkan Basa adalah zat dalam air menghasilkan ion hidrokis atau
zat dapat dapat memperbesar konsentrasi ion OH dalam air, dalam percobaan kali
ini digunakan larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa. Pada
campuran reaksi penetralan terjadi kenaikan suhu dimana larutan HCl 6 M bersifat
asam dan larutan NaOH 6 M bersifat basa. Terjadinya kenaikan suhu bisa
diarasakan dengan memegang tabung reaksinya sehingga dapat dikatakan reaksi
ini mengalami proses eksoterm, karena pada reaksi eksoterm (sistem
membebaskan energi) sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi
produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Untuk menguraikan 1 mol NaOH
dan 1 mol HCl menjadi unsur-unsurnya dilepaskan kalor sebesar 252 Kj.mol -1.
Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Berdasarkan persamaan
reaksinya :
Pada percobaan kedua yaitu tentang reaksi redoks. Pada percobaan tabung
reaksi kesatu dimasukan paku ke dalam larutan H 2SO4. adanya gelembung
mengindikasikan bahwa terjadi reaksi elektrolisis. Larutan H2SO4 mengandung air
(H2O), dengann keadaan tabung yang terbuka sehingga oksigen (O2) di udara
dapat masuk ke dalam tabung reaksi, dan menyebabkan adanya oksigen terlarut
pada larutan H2SO4. Adanya oksigen dan air jelas dapat menyebabkan terjadinya
korosi pada paku di tabung ini, Sehingga tabung ini kaya akan oksigen (O 2) yang
berasal dari reaksi elektrolisis larutan H2SO4 serta oksigen terlarut dalam air dan
oksigen dari udara sekitar. Larutan H2SO4 adalah larutan elektrolit, larutan
elektrolit adalah salah satu faktor untuk mempercepat reaksi korosi. Berdasarkan
persamaan reaksinya :
Endapan putih
Pengaruh penambahan dari semua reagen yang diatas yaitu jadi semakin cepat
reagen yang digunakan maka kendali kinetika yang berlaku karena reaksi yang
diusahakan denggan bantuan katalis.
Reaksi Metatesis adalah reaksi pertukaran pasangan ion dari dua elektrolit.
Pada reaksi ini, setidaknya satu produk reaksi akan membentuk endapan, gas atau
elektrolit lemah.
Pada percobaan reaksi asam-basa dan metatesis, terdapat empat jenis eksperimen
diantaranya:
1mL larutan HCl direaksikan dengan 1mL larutan NaOH
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (aq)
dipanaskan
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (s) + H2O (aq)
Pada reaksi pertama HCl (aq) bereaksi dengan NaOH (aq), HCl melepaskan
ion H+ dan NaOH melepaskan ion OH- sehingga membentuk garam yaitu NaCl
(aq) dan air H2O (aq). Reaksi diatas disebut juga reaksi penetralan. Dan pada
reaksi diatas membentuk Larutan elektrolit yaitu NaCl, dimana NaCl terurai
membentuk ion-ionnya Na+ + Cl-. Kemudian larutan dipanaskan, sehingga
NaCl berubah menjadi endapan atau solid dikarenakan H 2O yang menguap,
maka dari itu reaksi tersebut dapat dikatakan reaksi metatesis karena salah satu
produknya membentuk endapan atau solid. Pemanasan dimaksudkan untuk
mempercepat laju reaksi, karena salah satu faktor yang mempercepat
terjadinya laju reaksi adalah suhu. Didapat suhu tertinggi 75C.
2 tetes Na2CO3 0,05 mol direaksikan dengan 1 tetes HCl 0,005 mol
Na2CO3 (aq) + HCl (aq) 2NaCl (aq) + H2CO3 (aq)
Reaksi diatas merupakan reaksi pembentukan garam, dimana garam yang
terbentuk adalah NaCl dalam bentuk larutan, pada saat dipanaskan didapat
suhu tertinggi sebesar 80C, larutan berwana putih. Pemanasan dimaksudkan
untuk mempercepat laju reaksi, karena salah satu faktor yang mempercepat
terjadinya laju reaksi adalah suhu.
0,1 mol NH3 10mL direaksikan dengan CH3COOH 1mL
NH3 (aq)+ CH3COOH (aq) NH4+ (aq) + CH3COO- (aq)
Reaksi diatas merupakan reaksi metatesis karena menghasilkan larutan
elektrolit yaitu CH3COO- (aq), namun elektrolit yang dihasilkan elektrolit
lemah. Reaksi diatas dapat dikatakan reaksi metatesis, karena salah satu
produknya bersifat elektrolit lemah.
2 tetes Na2CO3 0,01 mol direaksikan dengan CaCl 1mL 0,01 mol
Na2CO3 (aq) + CaCl (aq) 2NaCl (aq) + CaCO3 (aq)
Reaksi diatas merupakan reaksi pembentukan garam yaitu NaCl, pada saat
dipanaskan didapat suhu sebesar 83C, larutan tidak berwana. Pemanasan
dimaksudkan untuk mempercepat laju reaksi, karena salah satu faktor yang
mempercepat terjadinya laju reaksi adalah suhu. Seharusnya reaksi diatas
merupakan reaksi metatesis karena pada saat diuapkan seharusnya CaCO3
menjadi endapan, tetapi pada percobaan ini masih berupa larutan, hal ini
disebabkan karena suhu tidak mencapai pada suhu optimum, dimana CaCO 3
dapat berubah menjadi endapan putih.
2 Reaksi Redoks
2mL H2SO4 0,1 M direaksikan dengan paku besi, pada paku terdapat banyak
gelembung hal ini dikarenakan paku telah tereduksi, kemudian paku besi
berubah warna menjadi hitam atau korosi.
Fe2+ + Fe3+ 1e- x2
2e + 2H+ + SO42- SO32- + H2O x1
2+ + 2- 3+ 2-
2Fe + 2H + SO4 2Fe + SO4 + H2O
2FeSO4 + 2H2SO4 Fe2(SO4)3 +H2SO3 +H2O
Terjadi penurunan bilangan oksidasi, yang dapat disimpulkan bahwa paku besi
telah tereduksi.
5mL AgNO3 0,1 M direaksikan dengan NaCl 0,1M
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
Pada saat direaksikan terbentuk endapan berwarna putih, kemudian endapan
disaring dengan menggunakan kertas saring, endapan yang tertahan dibagi
menjadi 2 bagian. Endapan 1 disimpan pada ruang gelap, tidak terjadi
perubahan. Namun pada saat endapan 2 disimpan pada ruangan terang
endapan berubah menjadi abu-abu. Hal ini dikarenakan endapan telah
mengalami oksidasi.
3 Reaksi pembentukan kompleks dan substitusi ligan
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari ion logam dengan
satu atau lebih ligan. Interaksi antara logam dengan ligan - ligan dapat
diibaratkan seperti reaksi asam-basa lewis, di mana basa lewis merupakan zat
yang mampu memberikan satu atau lebih pasangan elektron (ligan).
Reaksi pada percobaan ini sebagai berikut:
FeCl3 (aq) + 3NH4OH (aq) Fe(OH)3 (s) + 3NH4Cl (aq)
Fe(OH)3(s) + Mg-EDTA [Fe(EDTA)] (aq) + Mg(OH)2 (s)
FeCl3 + Mg-EDTA [Fe(EDTA)] (aq) + MgCl2 (aq)
Fe-EDTA (aq) + NH4OH (aq) Fe(OH)3 + NH4-EDTA (aq)
CaCl2 (aq) + 2 NH4OH (aq) Ca(OH)2 (aq) + 2NH4Cl
Ca(OH)2 (aq) + Mg-EDTA (aq) Ca-EDTA (aq) + MgCl2 (aq)
CaCl2 (aq) + Mg-EDTA (aq) Ca-EDTA (aq) + MgCl2 (aq)
Ca-EDTA (aq) + MgCl2 (aq) Ca(OH)2 (aq) + Mg-EDTA
4 Reaksi Katalisis
IX. Kesimpulan
Abdul Hakim
Ai Kusmiati
Aida Rismawati
Pada reaksi antara HCl dan NaOH didapatkan nilai energy bebas sebagai berikut:
H = -104,21 kj/mol
S = 21,08 kj/mol
G = H tS
= -110,7559 kj/mol
Pada reaksi anatara NH4OH dan CH3COOH didapatkan nilai energy bebas sebagai
berikut:
H = -52,47 kj/mol
S = -90 kj/mol
G = H tS
= -25,02 kj/mol
Pada reaksi antara Na2CO3 dan CaCl2 didapatkan nilai energy bebas sebagai
berikut:
H = -162,03 kj/mol
S = 96,33 kj/mol
G = H tS
= -195,8418 kj/mol
Emay Maesaroh
Hidayah
Kurnia Wardana
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Percobaan reaksi asam basa yang berupa larutan HCl, Na 2CO3, NH4OH,
dan CaCl2 merupakan reaksi asam basa dan bersifat eksoterm, serta ini
termasuk kendali termodinamika.
Pada reaksi redoks larutan H2SO4 merupakan reaksi elektrolisis dan larutan
AgNO3 merupakan reaksi pengendapan yang menjadi reaksi redoks yaitu
oleh sinar matahari (UV).
Pada reaksi pembentukan kompleks percobaan diperoleh perubahan warna
yang mengindikasikan adanya reaksi pembentukan kompleks dengan ligan
NH4OH dan juga EDTA, maupun sebaliknya.
Pada reaksi katalisis dengan mengamatinya lewat spidol yang ada di
bawah gelas beker dimana terjadi perubahan kekeruhan yang
mengindikasikan adanya pengaruh katalis.
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu :
1 Suhu
2 Tekanan
3 Luas Permukaan
4 Konsentrasi
X. Daftar Pustaka
Abdul Hakim
Ai Kusmiati
Ardiansyah, M. R. (2016, Juli 24). Reaksi Pembentukan Kompleks.
Retrieved Oktober 1, 2016, from www.google.com:
https://www.scribd.com/mobile/doc/Reaksi-Pembentukan-
Kompleks
Aida Rismawati
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.
Universitas Pasundan: Bandung
Chang, Raymond, 2005, Kimia Dasar Konsep-konsep Inti ed.3 jld.1, Erlangga:
Jakarta
Effendy, 2007, Prespektif Baru Kimia Koordinasi, Bayumedia Publishing:
Malang.
Fessenden, R. J. 1982. Kimia Organik. Jilid 1, Erlangga: Jakarta
Saito, Taro 1996, Kimia Anorganik, Iwanami Shoten Publishers: Tokyo
(terjemahan oleh Ismunandar didistribusikan oleh portan pendidikan gratis
Indonesia http://ok.or.id)
Vogel, 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro ed.5
jld.1, PT Kalman Media Pustaka: Jakarta
Emay Maesaroh
Hidayah
Kurnia Wardana