Professional Documents
Culture Documents
yang dicita-citakan, dengan kata lain ia memisahkan secara tegas antara hukum
dengan moral dan agama. Ilmu hukum hanya membahas hukum positif saja, tidak
membahas hubungan antara hukum positif dengan moral dan agama. Tanpa
memperdulikan baik atau buruknya hukum itu, diterima atau tidak oleh masyarakat.
Namun demikian dalam prakteknya pada negara-negara modern saat ini tidak
selalu demikian, bahkan hukum positif menginisiasi moralitas dan nilai atau
ketentuan agama dalam suatu peraturan perundang-undangan yang dibentuk
sebutlah misalnya UU tentang Pornografi di Indonesia sebagai satu contoh. Disisi
lain memang, terkesan soal maralitas dan agama menjadi pertimbangan hukum
tergantung pada undang-undang, tetapi lazimnya dalam pembentukan suatu
hukum positif bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
Apabila Austin memandang bahwa pemegang kedaulatan tidak terikat baik oleh
peraturan yang dibuatnya sendiri, maupun oleh asas-asas yang berasal dari atas
(moral dan agama) tidak sepenuhnya terjadi demikian sebagaimana halnya dengan
positivism hukum di Indonesia. Masalah kedaulatan yang merupakan salah satu
unsur dari hukum positif adalah bersifat pra-legal (bukan urusan hukum, tetapi
urusan politik atau sosiologi) dan hendaknya dianggap sebagai sesuatu yang telah
ada dalam kenyataannya.
Akibat dari formulasi kritik terhadap positivisme hukum yang tidak logis itu akhirnya
sampai juga pada kesimpulan, bahwa pembuat putusan-putusan hukum, semisal
hakim, tak lagi dikukuhi dalam konsep menurut paradigma lamanya yang
positivistik, ia cuma sebagai corong yang sebatas berkemampuan untuk
mengucapkan bunyi undang-undang. Preposisi ini sebenarnya bukanlah suatu kritik
yang relevan dengan positivisme hukum secara konsepsional, tetapi menyangkut
banyak aspek. Bukankah pembentukan hukum dalam kerangka positivisme hukum
tidak identik dengan apa kata elit atau apa kata kelas kuat, tetapi dalam positivisme
hukum yang sejati sesungguhnya hukum dibangun melalui suatu proses yang
menyeluruh sebelum dipositifkan.