You are on page 1of 116

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan yang berlomba-lomba

memenuhi kebutuhan konsumennya, menyebabkan konsumennya akan

menghadapi beraneka ragam pilihan produk, merek, harga, pemasok dan

pelayanan yang bagus. Secara umum kepuasan konsumen merupakan suatu

bagian penting dalam bidang pemasaran. Perusahaan-perusahaan yang berusaha

memberikan tingkat pelayanan yang bertujuan pada kepuasan konsumen, tidak

selamanya berjalan seperti yang diharapkan. Faktor-faktor pemicu kepuasan

pelanggan didasari antara lain oleh persepsi yang dimiliki oleh pelanggan

terhadap harapannya, yang terdiri dari kualitas produk, harga, kualitas layanan,

emosional, biaya dan kemudahan. (Irawan, 2002:134)

Kualitas layanan merupakan faktor yang menentukan apakah konsumen

tetap bertahan atau beralih ke perusahaan lain. Kualitas layanan (service quality)

dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan

pelanggan atas layanan yang mereka terima/peroleh Parasuraman, et.all, 1998

dalam buku (Lupiyoadi, 2006:127). Ada beberapa yang menjelaskan dimensi

kualitas layanan yang dalam perusahaan jasa yang tergolong tipe service factory

yaitu, suatu intensitas tenaga kerja yang rendah dan interaksi yang rendah pada

konsumen yang terdiri dari responsiveness, reliability, tangibles, accessibility,

konowledge dan service recovery.

1
2

Sepanjang waktu permasalahan yang berkaitan dengan pelanggan sering

terjadi, namun dengan demikian dalam masa akan datang perusahaan harus bisa

mengatasi lebih banyak keluhan daripada sebelumnya karena pada saat terjadi

kegagalan pelayanan maka daya tanggap perusahaan merupakan hal terpenting

dalam membangun kepuasan konsumen dan dapat meningkatkan loyalitas

konsumen. Salah satu cara untuk mengatasi keluhan dan mengembalikan citra

perusahaan kepada pelanggan atas kegagalan layanan tersebut, maka perusahaan

perusahaan dapat melakukan service recovery.

Menurut Tjiptono (2005:101) mengemukakan service recovery adalah

suatu pemecahan masalah secara memuaskan yang dilakukan oleh penyedia jasa

dalam menangani atau mengompensasi reaksi negatif pelanggan terhadap

kegagalan jasa dan menyampaikan jasa dengan tepat pada kesempatan kedua.

Menurut (Tjiptono, 2002:138) service recovery jasa berkaitan erat dengan

kepuasan pelanggan secara umum dapat diwujudkan dengan tiga cara pokok,

yaitu:

1. memperlakukan para pelanggan yang tidak puas dengan sedemikian

rupa sehingga bisa mempertahankan loyalitas mereka.

2. Penyedia jasa memberikan jaminan yang luas dan tidak terbatas pada

ganti rugi yang dijanjikan saja.

3. Penyedia jasa memenuhi atau melebihi harapan para pelanggan yang

mengeluh dengan cara menangani keluhan mereka.

Proses pemulihan layanan adalah suatu upaya dari perusahaan untuk

memperbaiki kesalahan/permasalahan pelayanan sebelumnya yang dianggap


33 3 3

gagal menurut pelanggan, jadi dibentuklah service recovery oleh perusahaan

sebagai salah satu usaha yang sistematis untuk mempertahankan niat baik

pelanggan saat ini dan yang akan datang. Setelah dilakukannya service recovery

diharapkan terjadi kepuasan yang akhirnya berdampak pada pembelian ulang.

Smith et al. (2006:106) mengidentifikasikan terdapat empat atribut service

recovery, yang terdiri dari kompensasi, kecepatan merespon, permintaan maaf,

dan inisiatif perbaikan. Atribut ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas

pemulihan layanan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperbaiki layanan

kepada konsumen, sehingga akan memberikan kepuasan kepada konsumen.

Kepuasan konsumen akan berdampak kepada meningkatnya niat pembelian

dimasa yang akan datang. Semakin berkembangnya persaingan di antara usaha

jasa akomodasi perhotelan, berbagai cara digunakan untuk menarik konsumen

yang ada maupun konsumen potensial dengan cara menampilkan pelayanan

terbaiknya. Layanan jasa yang ditawarkan jasa hotel pun beragam hingga

memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk memilih jenis akomodasi mana

yang cocok untuk dirinya. Persaingan diantara pengusaha hotel, dapat dilihat

dengan adanya berbagai macam fasilitas tambahan yang ditawarkan oleh pihak

hotel kepada konsumen, antara lain jasa transportasi, potongan harga pada hari

hari tertentu. Tiap hotel akan berusaha memberikan nilai tambah yang berbeda

terhadap produk jasa serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Peningkatan berbagai fasilitas dan jasa pelayanan perhotelan ternyata


44 4 4

mempertajam persaingan di kalangan para pengelola hotel dalam usaha menjaring

konsumen dan memper-tahankan konsumennya.

Kota Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, yang

merupakan tempat di mana pusat persaingan kegiatan bisnis berlangsung tidak ada

hentinya. Banyaknya hotel berbintang di Surabaya, menyebabkan even-even

khusus sering diadakan di hotel-hotel berbintang di Surabaya. Selain kualitas

akomodasinya yang baik, adanya fasilitas lain yaitu untuk pertemuan dan

pernikahan dengan menu yang istimewa menjadi ketertarikan tersendiri bagi

konsumen hotel. Apalagi hotel di Surabaya merupakan hotel singgah bagi

wistawan yang akan melancong ke Bali.

Obyek penelitian yang di pilih dalam penelitian ini adalah Oval Hotel

berlokasi di jalan Diponegoro no 23 Surabaya. Oval Hotel merupakan hotel

berbintang 3 yang terletak pada pusat bisnis surabaya. Selain dari segi lokasi hotel

yang strategis dan mudah dijangkau karena terletak di tengah kota dan dekat

dengan pusat bisnis. Meskipun dari banyak tingkat akomodasi dan pelayanan

maksimal dan memuaskan yang diberikan oleh Oval Hotel, baik buruknya

kualitas pelayanan yang ada di hotel dapat dilihat dari bagaimana cara operasional

hotel dalam melayani tamu, apakah tamu dilayani dengan ramah adan sopan atau

dengan cara yang kurang berkenan di hati tamu sehingga pada akhirnya tamu akan

mengeluh atau complaint pada pihak hotel. Namun masih saja terdapat beberapa

keluhan (komplain) yang diajukan oleh konsumen yaitu karena akibat kegagalan

pelayanan (service failure) yang dilakukan oleh pihak karyawan atau pihak tiap
55 5 5

departemen hotel seperti Front office Departement, Housekeeping Departement,

Food & Beverage Departement, Security Departement, dan sebagainya (Sihite,

2000:32). Dalam usaha memulihkan kegagalan layanan yang terjadi, maka pihak

Managemen Oval Hotel berusaha mengatasi dengan profesional yaitu dengan

menggunakan atribut pemulihan layanan (service recovery).

Upaya pemulihan layanan (service recovery) yang profesional dan

memuaskan ini dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan dari konsumen agar

mau menggunakan kembali jasa Oval Hotel. Selain itu juga berguna untuk

menjaga citra perusahaan di mata masyarakat. Sebab konsumen pasti akan

menceritakan kepada orang lain mengenai pengalamannya menggunakan jasa

Oval Hotel, entah itu pengalaman baik atau buruk, yang akan mempengaruhi

penilaian masyarakat mengenai kinerja Oval Hotel.

Atas dasar latar belakang diatas maka diambil judul skripsi sebagai

berikut: Pengaruh Atribut Service Recovery terhadap Kepuasan Pelanggan

(Studi Kasus Pada Oval Hotel)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah atribut service recovery yang terdiri : kompensasi

(Compensation), kecepatan merespon (Response speed), permohonan maaf

(Apology), dan Inisiatif perbaikan (Initiation) secara simultan berpengaruh


66 6 6

signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel

Surabaya?)

2. Apakah atribut service recovery yang terdiri : kompensasi

(Compensation), kecepatan merespon (Response speed), permohonan maaf

(Apology), dan Inisiatif perbaikan (Initiation) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel

Surabaya?)

3. Diantara atribut service recovery yang terdiri : kompensasi

(Compensation), kecepatan merespon (Response speed), permohonan maaf

(Apology), dan Inisiatif perbaikan (Initiation), manakah yang berpengaruh

dominan terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel

Surabaya?)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui atribut service recovery yang terdiri : kompensasi

(Compensation), kecepatan merespon (Response speed), permohonan maaf

(Apology), dan Inisiatif perbaikan (Initiation) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel

Surabaya)

2. Untuk mengetahui atribut service recovery yang terdiri : kompensasi

(Compensation), kecepatan merespon (Response speed), permohonan maaf


77 7 7

(Apology), dan Inisiatif perbaikan (Initiation) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel

Surabaya)

3. Untuk mengetahui manakah diantara atribut service recovery yang terdiri :

kompensasi (Compensation), kecepatan merespon (Response speed),

permohonan maaf (Apology), dan Inisiatif perbaikan (Initiation) berpengaruh

dominan terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel

Surabaya)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan.

Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan di bidang manajemen

pemasaran serta dapat digunakan acuan bagi penulis yang akan datang dalam

bidang yang sama.

2. Manfaat Bagi Perusahaan.

Dapat memperoleh masukan dari hasil penelitian untuk mendukung dan

evaluasi dalam mengembangkan konsep service recovery sebagai usaha

pemulihan layanan yang gagal. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan atau informasi dalam menjaga hubungan dengan pelanggan

yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan


88 8 8

1.5. Sistematika Skripsi

Sistematika skripsi ini terbagi menjadi 5 (lima) bab yang dapat disusun

secara sistematis sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi.

BAB II : TELAAH PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang landasan teori yang berupa kerangka teoritis

yang berkaitan dengan topik permasalahan, penelitian terdahulu,

hipotesis maupun model analisis.


99 9 9

BAB III: METODA PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang metode penelitian yang meliputi: pendekatan

penelitian, prosedur penentuan sampel, identifikasi variabel, definisi

operasional, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data dan

teknik analisis.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, hasil penelitian dan

pembahasan.

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi ini yang berisi

tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang

bermanfaat bagi manajemen perusahaan dan penelitian selanjutnya.

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Manajemen

Menurut James A.F. Stoner Dalam Handoko (2007: 119). Mendefinisikan

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya -

sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
10101010

ditetapkan Menurut Handoko (2001:105) Dalam pembahasan ini akan di perinci

lima fungsi yang paling penting planning, organizing, staffing, leanding, dan

controling kegiatan-kegiatan organisasi antara lain :

1. Perencanaan
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi

tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-

tujuan itu. Disamping itu, rencana memungkinkan:


a. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdaya-sumberdaya yang

diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.


b. Para anggota organisasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang konsisten

dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih.


c. Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat

diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.

2. Pengorganisasian
Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-

rencana atau program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu

merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan

berbagai program tersebut secara sukses antara lain :


a. Penentuan sumberdaya sumberdaya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan organisasi.


b. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang

akan membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.


c. Penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian
d. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk

melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal di

mana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.


3. Penyusunan Personalia
11111111

Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment), latihan

dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi karyawan dalam

lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi

ini manajemen menentukan persyaratan-persyaratan mental, phisik, emosional

untuk posisi-posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan dan

spesifikasi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan dengan

karakteristik-karakteristik personalia tertentu seperti keahlian, pendidikan, umur,

latihan, dan pengalaman. Fungsi ini mencangkup kegiatan-kegiatan seperti

pembuatan sistem penggajian untuk pelaksanaan kerja yang efektif ; penilaian

karyawan untuk promosi, transfer, atau bahkan demosi, dan pemecatan ; serta

latihan dan pengembangan karir.


4. Pengarahan
Fungsi pengarahan (leading) secara sederhana adalah untuk membuat

atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus

mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin

serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin.

Fungsi leading, directing, motivating, actuating atau lainnya. Bila fungsi

perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-aspek abstrak

proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam

organisasi.
5. Pengawasan
Pengawasan (controling) adalah penemuan dan penerapan cara dan

peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang

telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negative, Pengawasan positif
12121212

mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan

efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak

diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali. Funsi pengawasan

pada dasarnya mencangkup empat unsur yaitu :


a. Penetapan standar pelaksanaan .
b. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
c. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang

ditetapkan.
d. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang

dari standar.

2.1.2. Pengertian Pemasaran

Disadari atau tidak pada saat sekarang ini pemasaran telah mempengaruhi

segenap aspek di dalam kehidupan manusia sahari-hari, baik itu secara langsung

maupun tidak langsung. Peran pemasaran sengat penting dalam membantu

perusahaan untuk mencapai tujuan karena aktivitas perusahaan diarahkan untuk

menciptakan pertukaran yang memungkinkan perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan.

Menurut Kotler dan Armstrong mengenai pemasaran yang dialihbahasakan

oleh Alexander Sindoro (2004:91) pemasaran adalah Proses social dan manajerial

yang dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain

Sedangkan Kotler dan Keller (2009:109) mengemukakan definisi formal

pemasaran yaitu satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk


13131313

menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan kepada pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi

dan para pemilik sahamnnya.

Dari definisi di atas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada

dasarnya pemasaran adalah suatu proses atau kegiatan bisnis yang dirancang

untuk memenuhi, memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang

atau jasa melalui proses pertukaran. Atau kesimpulan yang lain bahwa aktivitas

pemasaran merupakan suatu proses merencanakan, melaksanakan konsep harga,

promosi, dan distribusi barang-barang, jasa-jasa dan ide-ide untuk menciptakan

pertukaran yang sesuai target.

2.1.3. Konsep Pemasaran

Menurut Swastha dan Handoko (2000:201) mendefinisikan konsep pemasaran

adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan

konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan. Tiga unsur pokok konsep pemasaran adalah:

1. Orientasi pada konsumen


2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (Integrated marketing)
3. Kepuasan Konsumen (Consumer Satisfaction)

2.1.4. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari

pertukaaran potensial memerlukan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak

lain sesuai dengan yang dikehendakinya


14141414

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:16) yang dialihbahasakan oleh

Alexander Sindoro, definisi manajemen pemasaran sebagai berikut :Analisis,

perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan

dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut

Alma (2005:57) menfinisikan manajemen pemasaran sebagai kegiatan

menganalisa, merencanakan, mengimplementasi, dan mengawasi segala kegiatan

(program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan

pembeli sasaran dalam rangka tujuan organisasi.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah segala upaya yang dilaksanakan oleh individu atau organisasi

untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas pemasaran mulai dari

menganalisa, perencanaan, implementasi dan pengawasan seluruh kegiatan

pemasaran dalam perusahaan guna memperoleh tingkat pertukaran yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka tujuan organisasi.

2.1.5. Bauran Pemasaran

Pemasaran memiliki inti yang menjadi perhatian setiap pemasar yaitu

bauran pemasaran ( Marketing Mix ), dimana bauran pemasaran merupakan

susunan dari variable-variabel yang dapat dikontrol perusahaan dan digunakan

untuk mempengaruhi pasar.


15151515

Menurut Elbert dan Griffin ( 2000:208) menyatakan bahwa Marketing

mix is the combination of product, pricing, promotion, and distribution strategi

used to market product Artinya bauran pemasaran adalah kombinasi dari

produk, harga, promosi, dan strategi distribusi yang digunakan untuk memasarkan

produk. Sedangkan menurut Kotler & Armstrong yang dialihbahasakan oleh

Alexander Sindoro (2004:189) bahwa bauran pemasaran ( Marketing Mix )

didefinisikan sebagai berikut : Serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat

dikendalikan, dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang

diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran Menurut Zeithalm and Bitner yang

dikutif oleh Hurriyati (2010:48) menyatakan bahwa konsep bauran pemasaran

tradisional (tradisional marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu : produk (produc),

harga (price), tempat/lokasi (place) dan promosi (promotion). Sementara itu,

untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas (expanded

marketing mix for service) dengan penambahan unsur non-tradisional marketing

mix, yaitu : orang (people), fasilitas fisik (physical evidence) dan proses (process),

sehingga menjadi tujuh unsur. Masing-masing dari tujuh unsur bauran pemasaran

tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya dan mempunyai

suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya

2.1.6. Kualitas Layanan (Service Quality)

2.1.6.1. Pengertian Kualitas Layanan (Service Quality)


16161616

Kualitas layanan (Service quality) dapat didefinisikan sebagai seberapa

jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang

mereka terima/peroleh Parasuraman, et.all, 1998, dalam Lupiyoadi (2006:67).

Menurut Irawan (2002) terdapat lima dimensi kualitas layanan yaitu

sebagai berikut:

1. Bukti fisik (Tangible)

Suatu layanan bersifat tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa

diraba. Oleh karena itu aspek tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap

kualitas pelayanan. Aspek bukti fisik meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

karyawan dan desain ruangan.

2. Keandalan ( relliabilty)

Adalah dimensi yang mengukur keandalan dari perusahaan dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dalam dimensi ini terdapat dua aspek

yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dan

seberapa jauh suatu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat,

dan memuaskan.

3. Daya Tanggap (responsiviness)

Dimensi responsiviness muncul karena adanya persepsi, dimana persepsi

mengandung aspek psikologis lain, maka faktor komunikasi dan situasi fisik

disekeliling konsumen yang menerima pelayanan merupakan hal yang penting


17171717

dalam mempengaruhi penilaian pelanggan. Dimensi tanggapan dari kualitas

layanan ini seperti ketanggapan karyawan dalam menerima pesanan, ketanggapan

karywan dalam menanggapi dan menangani keluhan konsumen.

4. Jaminan (assurance)

Assurance merupakan dimensi kualitas yang berhubungan dengan

kemampuan perusahaan dan perilaku frontline staff dalam menanamkan rasa

percaya dan keyakinan kepada para pelanggannya. Dimensi jaminan dari kualitas

layanan ini meliputi keramahan dan sopan santun, kompetensi, kredibilitas dan

keamanan.

5. Empati (empaty)

Dimensi ini merupakan usaha karyawan dalam bentuk perhatian yang tulus

kepada konsumen dan berupaya memahami keinginan dan kebutuhan konsumen.

Dimensi empati kualitas layanan ini meliputi kemudahan dalam melakukan

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami keinginan dan

kebutuhan para pelanggan.

Sedangkan menurut Zeithmal, Berry, dan Parasuraman (dalam Tjiptono

2007:132) terdapat sepuluh dimensi umum yang digunakan oleh konsumen dalam

menilai kualitas layanan, kesepuluh dimensi tersebut adalah :

1. Reliability involves consistency of performance and dependability


2. Responsiveness concerns willingness or readiness of employees to

provide service
3. Competence means possession of the required skills and knowledge to

perform the service


18181818

4. Access involves approachability and ease of contact.


5. Courtesy involves politeness, respect, consideration, and friendliness

of the contact personal


6. Communication means keeping customer informed in language they

can understand and listening to them


7. Credibility involves trustworthness, believability and honesty.
8. Security is the freedom from danger, risk, and doubt.
9. Understanding or knowing the customer involves making the effort to

understand customer's needs


10. Tangibles include the physical evidence of the service: physical

facilities, appearance of personel, tools or equipment used to provide the

service.

Dalam perkembangannya, menurut Parasuraman, Zeithmal, dan Berry

1988, seperti dikutip oleh Tjiptono (2007:22) sepuluh dimensi tersebut

dirangkum menjadi lima dimensi pokok yaitu:

1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai

dan sarana komunikasi.


2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.


3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu

para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.


4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan

sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau

keragu-raguan.
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang

baik, perhatian pibadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.


19191919

2.1.7. Kegagalan Pelayanan (Service Failure)

2.1.7.1. Faktor-faktor Kegagalan Pelayanan (Service Failure)

Hoffman dan Batesson (2002:104) menilai kegagalan pelayanan adalah

Customers perceived a service failure when service is not delivered as

orriginally planned or espected. Kegagalan layanan yang terjadi karena tidak

sesuainya kinerja produk dengan apa yang terjadi karena tidak sesuainya dengan

produk dengan apa yang menjadi harapan dan keinginan dari konsumen. Service

failure yang terjadi dapat disebabkan beberapa hal yakni pelayanan yang lambat,

kesalahan dalam pelayanan, dan masalah pelayanan yang utama, seperti tidak

tersedianya pelayanan, yaitu tidak adanya personil karyawan yang memiliki

kelebihan yang layak

Menurut Smith et al (2003:45) menilai beberapa kegagalan yang terjadi

dapat dilihat dari dua hal yaitu sebagai berikut:

1. Outcome dimension, yaitu apa yang secara nyata diterima konsumen dari

pelayanan tersebut, dimana perusahaan tidak memenuhi kebutuhan dasar dari

pelayanan atau tidak menunjukkan pelayanan inti.

2. Process dimension, meliputi bagaimana perusahaan mendesain pelayanan

tersebut, dalam hal ini penyampaian pelayanan inti tidak tersampaikan dalam

berbagai cara.

Kegagalan pelayanan ini akan menghasilkan kerugian bagi konsumen.

Smith et al ,(2003:222) mengemukakan ada dua kerugian yakni kerugian


20202020

dalam ekonomi (misalkan kehilangan uang dan waktu) dan kerugian sosial

(misalkan berkaitan dengan harga diri).

Menurut Denham (1998:113) (dalam Tjiptono 2005:78), secara garis

besar masalah-masalah yang dihadapi setiap perusahaan bisa ditelusuri dari

tiga sumber utama, yakni :

Tabel 2.1 Sumber Utama Penyebab Kegagalan Layanan

No Keterangan
.
1. 40% masalah disebabkan oleh perusahaan sendiri, misalnya janji yang
berlebihan.
2. 20% masalah disebabkan oleh karyawan, misalnya perlakuan kasar dan
tidak sopan.
3. 40% sisanya disebabkan oleh pelanggan, misalnya tidak teliti membaca
instruksi atau petunjuk yang diberikan.
Sumber: Denham (1998) dalam (Tjiptono, 2005)

Faktor penyebab utama kegagalan jasa yang bersifat inheren dalam

service encounter adalah karakteristik unik jasa yang membedakannya dari

barang karena sifat intengibelitas, perbandingan antar persepsi dengan

harapan oleh pelanggan menjadi proses evaluasi yang sangat subjektif.

Berikut ini merupakan macam- macam sumber penyebab kegagalan jasa

menurut Tjiptono (2005:140) sebagai berikut :

Tabel 2.2 Faktor-faktor Sumber Penyebab Kegagalan Jasa

No Kategori Deskripsi Contoh


.
1. Layanan Layanan yang tidak Masakan terlalu dingin ,
tersedia : gosong; atau nasi mentah
Produk keliru Harus membayar lebih
Harga keliru mahal dari seharusnya;
harus membayar ekstra
21212121

Layanan terlalu untuk parkir


lambat Kamar hotel belum siap
Menunggu untuk digunakan; terlalu
kelamaan menunggu pesanan
masakan
2. Penyedia Jasa Tindakan dan perilaku Humor yang offensif, sikap
karyawan yang tidak kasar, tutur bahasa yang tidak
sepatutnya sopan, bad mood.
3. Hal-hal diluar Faktor lingkungan Jaringan listrik padam
kendali manusia perilaku Cuaca buruk
penyedia jasa organisasi lain Bencana alam
4. Pelanggan Perilaku pelanggan Lelah, kecelakaan,
yang tidak bisa di sakit, cedera
hindari, perilaku Tamu hotel datang
pelanggan yang bisa di terlalu cepat,
hindari dan perilaku ketinggalan bus, lupa
pelanggan lain memesan
Berisik, merokok,
mabuk, dll.
Sumber: Tjiptono (2005:15)
22222222

2.1.8. Perilaku Keluhan

Lovelock dan Wright (2005:86) mendefinisikan keluhan sebagai berikut:

a formal exspression of dassatisfaction with any aspect of a service

experience.

Jadi komplain atau keluhan merupakan sesuatu yang umum yang bisa

dialami oleh siapa saja yang mengalami kekecewaan akibat ketidaksesuaian antara

harapan dan kenyataan.

Ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan konsumen apabila merasakan

ketidakpuasan, yaitu; mengajukan keluhan kepada perusahaan, mengambil

tindakan dengan pihak ketiga, beralih kepada perusahaan lain, atau justru sama

sekali tidak melakukan tindakan apapun (Lovelock dan Wright, 2005:55).

Hoffman dan Bateson (2002:59) mengemukakan empat alasan mengapa

konsumen mengajukan keluhan :

1. Konsumen ingin melepaskan rasa frustasinya dengan cara mengeluh yang

memungkinkan konsumen untuk mengeluarkan pendapat dan emosinya.

2. Mengajukan keluhan merupakan suatu cara bagi konsumen yang mengeluh

untuk memperoleh kembali kendali. Kendali ini diperoleh jika konsumen

yang mengeluh mampu mempengaruhi evaluasi orang terhadap sumber

keluhan.

3. konsumen ingin mendapatkan simpati untuk mengetahui apakah orang lain

juga merasakan hal yang sama terhadap situasi yang dihadapinya.


23232323

4. untuk menciptakan suatu tekanan. Dengan mengajukan keluhan maka tentu

saja standar kinerja dan harapan konsumen yang mengeluh lebih tinggi

dibandingkan konsumen yang diam saja.

2.1.9. Pemulihan Layanan (service recovery)

2.1.9.1. Pengertian Pemulihan Layanan (service recovery)

Terjadinya kegagalan layanan dapat berdampak langsung kepada

kecewanya konsumen membuat perusahaan harus mengangkat kepercayaan

konsumen kepada perusahaan kembali, dengan begitu perusahaan dapat

mengembalikan/memulihkan citra baiknya. Dengan usaha inilah yang dilakukan

perusahaan yaitu biasa disebut service recovery (pemulihan jasa).

Menurut Irawan (2002:22) mengemukakan bahwa service recovery

(pemulihan jasa) adalah suatu strategi alternatif yang perlu dijawab oleh top

manajemen, bahwa melihat tingkat kepuasan antara mereka yang puas karena

pelayanan yang melalui service recovery (pemulihan jasa), maka yakinlah bahwa

membiarkan sebagian pelanggan untuk tidak puas pada kesempatan pertama,

mendorong komplain dan menyelesaikan komplain mereka adalah strategi

alternatif yang tepat.

Menurut Tjiptono (2005:75) mengemukakan service recovery adalah

suatu pemecahan masalah secara memuaskan yang dilakukan oleh penyedia jasa

dalam menangani atau mengompensasi reaksi negatif pelanggan terhadap

kegagalan jasa dan menyampaikan jasa dengan tepat pada kesempatan kedua.
24242424

Dari berbagai definisi tersebut di atas dapat diambil beberapa key-term

yang menjadi perhatian dalam melakukan service recovery, yaitu service recovery

merupakan tindakan, pemikiran, rencana, dan proses untuk memperbaiki

pelayanan bila terjadi kesalahan atau kekecewaan pelanggan dengan menebus

kesalahan atau kekecewaan, sehingga pelanggan menjadi puas.

Ada empat aspek dalam penanganan keluhan Schnaars, 1991 (dalam

Tjiptono 2005:153), yaitu:

1. Empati terhadap pelanggan yang marah

Dalam menghadapi pelanggan yang emosi atau marah, perusahaan perlu

bersikap empati, karena bila tidak maka situasi akan bertambah ruyam. Dengan

demikian permasalahan yang dihadapi dapat menjadi jelas sehingga pemecahan

yang optimal dapat diupayakan bersama.

2. Kecepatan dalam penanganan keluhan

Merupakan hal yang sangat penting dalam penanganan keluhan. Apabila

keluhan pelanggan tidak segera ditanggapi, maka rasa tidak puas terhadap

perusahaan akan menjadi permanen dan tidak dapat diubah lagi.

3. Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan/keluhan

Perusahaan harus memperhatikan aspek kewajaran dalam hal biaya dan

kinerja jangka panjang. Hasil yang diharapkan tentunya adalah situasi win-win

(realitis, fair, dan proposional) dimana pelanggan dan perusahaan sama-sama

diuntungkan.

4. Kemudahan bagi pelanggan untuk menghubungin perusahaan.


25252525

Hal ini sangat penting bagi pelanggan untuk menyampaikan komentar,

saran, kritik, pertanyaan, dan keluhannya.


26262626

2.1.9.2. Pemulihan Layanan Hotel (service recovery)

Menurut Tax & Brown 1998 (didalam Tjiptono,2005:161) proses service

recovery jasa yang efektif dan komprehensif berkaitan erat dengan kepuasan

pelanggan secara umum terdiri atas empat tahapan utama, yaitu:

1. Identifikasi Kegagalan Jasa

Adalah mengidentifikasi segala kesalahan atas kegagalan layanan

jasa yang pernah di lakukan oleh pihak perusahaan jasa atas kinerja karyawan

yang kurang maksimal. Guna untuk mengatasi hambatan tersebut, maka

dibutuhkan beberapa pendekatan yang efektif oleh suatu perusahaan, yaitu:

a. Menetapkan Standar Kinerja, yaitu suatu cara meningkatkan kinerja

karyawan guna mengurangi tingkat kegagalan layanan yang tidak sesuai

dengan harapan pelanggan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut

yaitu dengan memberikan garansi jasa pada pelanggan yang tidak puas.

b. Mengomunikasikan Pentingnya Pemulihan Jasa, yaitu pemulihan jasa

yang berkaitan erat dengan upaya mewujudkan kepuasan pelanggan dan

meningkatkan relasi dengan pelanggan, dalam hal ini karyawan

memainkan peran vital yaitu sebagai pendengar yang baik atas keluhan

dan saran pelanggan.

c. Melatih Pelanggan Mengenai Cara Menyampaikan complain, yaitu

perusahaan menginformasikan secara eksplisit cara dan proses

penyampaian komplain kepada para pelanggannny yaitu dengan


27272727

menyediakan brosur, pamplet dan buku petunjuk khusus berisi informasi

lengkap mengenai prosedur penyampain dan penanganan komplain.

d. Memanfaatkan Dukungan Teknologi Seperti Customer Call Center dan

Internet, yaitu penggunaan telephone call center bebas pulsa untuk

menangani kontak pelanggan termasuk komplain yang dapat diakses 24

jam yang cepat dan murah bagi setiap pelanggan.

2. Pemecahan Masalah Pelanggan

Adalah suatu tindakan atau perlakuan yang adil apabila terdapat

pelanggan yang melakukan kompalin. Dalam hal ini terdapat tiga aspek

keadilan yang didapatkan pelanggan, yaitu:

a. Memberikan Hasil yang Adil (Outcome fairness), yaitu suatu keadilan

yang diberikan pada pelanggan yang komplain yaitu berupa kompensasi,

permohonan maaf, koreksi harga maupun kombinasi diantaranya.

b. Menyediakan Proses yang Adil (Prosedural fairness), yaitu prosedur

yang adil meliputi tiga elemen penting, yakni; perusahaan mengemban

tanggung jawab atas kegagalan jasa, setiap kompalai ditangani dengan

cepat, dimulai dari karyawan yang pertama kali dikontak pelanggan, dan

adanya system yang fleksibel dan memepertimbangkan pula situasi

individual serta masukan dari pelanggan.

c. Merealisasikan Interaksi yang Adil (Interactionan fairness), yaitu

mewujudkan perilaku relasi antar pribadi yang adil pada pelanggan

meliputi; kesopanan, perhatian, dan kejujuran.


28282828

3. Komunikasi dan Klasifikasi Kegagalan Jasa

Adalah suatu usaha untuk meningkatkan komunikasi dengan

pelanggan yaitu dengan mendengarkan uraian dan penjelasan rinci pelanggan

mengenai masalah yang dihadapinya serta mengklasifikasi segala kesalahan

yang dilakukan karyawan dengan cepat. Proses klasifikasi data kegagalan jasa

secara efektif dengan tiga cara yaitu:

a. Membuat Formulir Komplain Internal, yaitu suatu dokumen internal

yang digunakan untuk mencatat setiap kegagalan jasa, termasuk

dokumentasi garansi jasa yang telah direalisasikan.

b. Mengakses Komplain yang Ditunjukkan Pada Karyawan Lini Pertama,

yaitu bila pelanggan yang hadir di service factory, seringkali mereka

bertanya atau mengajukan komplain kepada setiap karyawan yang paling

gampang mereka jumpai pada lini depan.

4. Intregasi Data dan Penyempurnaan Jasa Keseluruhan

Adalah suatu usaha perusahaan yang ingin menyempurnakan kualitas

jasanya dengan mengupayakan sumber informasi tambahan lewat manajemen

data. Secara spesifik upaya tersebut meliputi beberapa hal sebagai berikut:

a. Mengumpulkan Data Kualitas Jasa, yaitu pendekatan riset jasa

beroirentasi pasar terdiri atas berbagai alat untuk perencanaan

penyempurnaan jasa dan alokasi sumber daya organisasi. Diantaranya

survey pelanggan, karyawan, pesaing, kinerja operasi jasa, dan informasi

call center dan database pelanggan.


29292929

b. Mendistribusikan Data, yaitu data yang dikumpulkan dari berbagai

macam sumber harus tersedia dan dapat diakses oleh setiap anggota

organisasi yang bertanggung jawab atas implementasi penyempurnaan

jasa. Pertemuan rutin antardepartemen yang melibatkan para karyawan

lini depan dan manajer sangat penting untuk bertukar informasi, gagasan

dan rencana dalam penyempurnaan jasa.

c. Investasi dalam Penyempurnaan Jasa, yaitu perusahaan yang menetapkan

investasi dalam penyempurnaan jasa harus menilai dampak berbagai

pilihan. Misalnya, meningkatkan fasilitas check-in di front-desk versus

menambah menu room service di hotel.

Berikut ini merupakan suatu model proses service recovery adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.3 Proses Pemulihan Jasa

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4


Identifikasi Pemecahan Komunikasi Integrasi Data
Kegagalan Masalah dan klasifikasi dan Perbaikan
Jasa Pelanggan Kegagalan Jasa
Jasa Keseluruhan

Kepuasan Pelanggan Perbaikan Sistem Jasa


Individual dan Karyawan

Kepuasan Pelanggan
Mempertahankan dan Karyawan keseluruhan
Loyalitas Pelanggan dan
Karyawan

Mewujudkan Loyalitas
Pelanggan dan Karyawan
30303030

PROFIT

Sumber: Tax & Brown (1998:76)

2.1.9.3. Atribut pemulihan layanan (service recovery)

Menurut Smith et al (2003:103) mengidentifikasikan ada empat atribut

pemulihan layanan (service recovery), yaitu:

1. Kompensasi (Compensation), adalah suatu bentuk ganti rugi atau imbalan

kepada konsumen atas kerugian yang dialaminya (dalam bentuk diskon,

kupon, atau pengembalian dana). Kompensasi terkait dengan alokasi biaya

dan keuntungan dalam mencapai hubungan pertukaran yang seimbang terkait

dengan pemulihan layanan (service recovery). Kompensasi ini yaitu berupa,

Kepuasan atas keadilan mendapatkan besarnya nilai ganti rugi yang diberikan

dan kepuasan konsumen atas kemudahan prosedur untuk mendapatkan ganti

rugi (dalam bentuk diskon, kupon, atau pengembalian dana).

2. Kecepatan merespon (Response speed), adalah kecepatan suatu perusahaan

dalam menanggapi keluhan yang disampaikan pelanggan atas kegagalan

layanan yang terjadi dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Kecepatan merespon ini yaitu berupa kecepatan merespon masalah dan

kecepatan menyelesaikan/ identifikasi masalah.


31313131

3. Permohonan maaf (Apology), adalah suatu penghargaan yang bernilai tinggi

yang diberikan untuk menghargai seseorang dalam hubungan pertukaran.

Yang diajukan oleh perusahaan kepada konsumen apabila mengalami

kegagalan pelayanan yang terjadi. Permohonan maaf tersebut berupa

keramahan, kepedulian, dan kesopanan.

4. Inisiatif perbaikan (Initiation), adalah suatu keinginan atau upaya proaktif yang

dialkukan perusahaan untuk melakukan perbaikan pelayanan akibat suatu

kegagalan layanan yang dialami konsumen sehingga kegagalan layanan tidak

terjadi lagi dimasa datang. Inisiatif tersebut berupa upaya pemulihan bersifat

proaktif dan reaktif dalam penanganan pengaduan/komplain dan Saluran

komunikasi penyampaian keluhan (seperti: kotak saran, telepon bebas pulsa

dan brosur customer care).

Smith et al, (2003:287) mengemukakan bahwa konsumen akan

mempunyai kepuasan yang lebih besar ketika jenis kegagalan yang dialaminya

akan mempunyai kepuasan yang lebih besar ketika jenis kegagalan yang

dialaminya diganti sesuai dengan jumlah atau bentuk yang sama dengan apa jenis

kerugiannya. Konsumen yang merasa puas atas pemulihan layanan (service

recovery) yang dilakukan oleh perusahaan akan memiliki niat

pembelian/pemakaian ulang yang lebih tinggi sebelumnya

2.1.10. Pemasaran Jasa Perhotelan (Hotel Marketing)


32323232

Pemasaran jasa itu terdiri dari beberapa aktivitas yang bertujuan untuk

menarik calon pelanggan dengan memberi motivasi agar tertarik untuk membeli

produk dan jasa pelayanan hotel.

Dari berbagai unsur-unsur pokok diatas, maka dapat kita rumuskan suatu

definisi hotel, sebagai berikut: hotel adalah sejenis akomodasi, yang menyediakan

fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan minum, serta jasa-jasa lainnya

untuk umum yang tinggal sementara waktu, dan dikelola secara komersial.

Menurut Kotler (2005:46) memberi batasan tentang pemasaran hotel

sebagai berikut: Pemasaran hotel adalah ilmu yang bertujuan menyenangkan

tamu dan dari kegiatan itu hotel memperoleh keuntungan. Sedangkan Smith et

al, (2003) mendeskripsikan pemasaran hotel sebagai: Suatu usaha yang

dilakukan dalam rangka menarik tamu untuk tinggal dan menginap serta

menggunakan semua fasilitas yang tersedia dalam hotel tersebut.

Dari definisi yang dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan

sebagai serangkaian aktivitas yang bertujuan menarik calon pelanggan dengan

memberi motivasi agar tertarik untuk membeli produk atau jasa pelayanan hotel,

sehingga tugas utama pemasaran adalah mengubah sikap orang yang tidak suka

menjadi senang terhadap suatu barang atau jasa.

2.1.11. Manajeman Jasa Perhotelan

2.1.11.1Pengertian Hotel
33333333

Menurut Smith et al, (2003:129), hotel adalah house of public

entertainment, dan dapat disimpulkan dengan istilah menjamu, dengan

memberikan kesenangan/kepuasan berupa akomodasi, makanan, minuman, dan

lain-lainya.

Dalam surat keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No.

SK.241/G/70 tahun 1970 Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam

bentuk penginapan serta menyajikan hidangan serta fasilitas lainnya dalam hotel

untuk umum, yang memenuhi syarat-syarat comfort dan bertujuan komersial .

Menurut AHMA (American Hotel and Model Associaton), hotel adalah

Suatu tempat, dimana disediakan penginapan, makanan dan minuman, serta

pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang-orang yang tinggal

untuk sementara waktu.

Berdasarkan unsur-unsur dari teori pokok di atas, maka dapat kita

rumuskan suatu definisi hotel, sebagai berikut: hotel adalah sejenis akomodasi,

yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan minum, yang

menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan minum, serta

jasajasa lainnya untuk umum yang tinggalsementari waktu, dan dikeli secara

komersial.

2.1.11.2Karakteristik Jasa Perhotelan

Produk bisnis perhotelan mempunyai empat karakteristik khusus, yaitu:

produk nyata (tangible), tidak nyata (intangible), bersifat perishable dan non-

perishable. Produk yang bersifat nyata antara lain kamar, makanan, minuman,
34343434

kolam renang dan sebagainya. Produk yang bersifat tidak nyata, antara lain

keramah-tamahan, kenyamanan, keindahan, keamanan dan sebagainya (Smith et

al, 2003:52). Produk bersifat perishable artinya bahwa produk tersebut hanya

bisa dijual saat ini adalah produk tidak tahan lama yang dapat disimpan di gudang.

Contohnya kamar hotel, bahan makanan segar yang tidak dapat disimpan seperti

sayur-mayur. Produk yang bersifat non-perishable misalnya minuman keras, soft

drink, perlengkapan tamu (guest supply and amenities). Bisnis hotel mempunyai

tujuan yaitu mendapatkan pendapatan seoptimal mungkin melalui pemenuhan

kebutuhan dan keinginan tamu (guest need & wants). Kepuasan tamu menjadi

sasaran pelayanan untuk membentuk citra hotel yang baik dan sekaligus

menjamin keberadaan hotel dalam jangka panjang.


35353535

2.1.11.3. Klasifikasi Hotel

Klasifikasi hotel adalah sistem pengelompokan hotel-hotel ke dalam

berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Berdasarkan

kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas suatu hotel, dapat dibuat beberapa

klasifikasi-klasifikasi, antara lain sebagai berikut Smith et al, (2003:77).

Tabel 2.3 Klasifikasi-klasifikasi Hotel Berdasarkan Kondisi atau fasilitas

No Klasifikasi Keterangan

1. Berdasarkan Jenis Tamu Family Hotel


Business Hotel
Comercial Hotel
Tourist Hotel
Official Hotel
Transit Hotel
Cure Hotel
2. Berdasarkan Jumlah Small Hotel
Kamar Medium Hotel
Large Hotel
3. Berdasarkan Hotel bintang satu
Bintang/Kelas Hotel bintang dua
Hotel bintang tiga
Hotel bintang empat
Hotel bintang lima
4. Berdasarkan Lama Tinggal Hotel Resident
Hotel Hotel Transit
Hotel Daerah (resort)
Motel
5. Berdasarkan Tipe Harga European Plan
Kamar atau Plan American Plan
Continental Plan
Bermuda plan
6. Berdasarkan Tarif Kamar Economy Hotel
First Class
Deluxe Class
36363636

7. Berdasarkan Operasi Hotel Seasonal Hotel


Around The Year Operational Hotel

8. Berdasarkan Lokasi Hotel City Hotel


Resident Hotel
Ressort Hotel
Motel
Beach Hotel
Mountain Hotel
Airport Hotel
Sumber: Smith et al, (2003)

2.1.12. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)

2.1.12.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)

Dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan hotel

pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang diberikan oleh pelanggan mengenai

kepuasan. Menurut Kotler (2005:142) kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan

harapannya. Sedangkan menurut Mano & Oliver (dalam Tjiptono, 2007:89)

menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana

alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan

pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak

memenuhi harapan. Jika konsumen mengalami ketidakpuasan terhadap kinerja

produk yang dikonsumsinya, ia dapat melakukan komplain, tidak melakukan aksi,

atau memilih berpindah ke yang lain.


37373737

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan merupakan fungsi

dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan

tidak puas, jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan amat puas atau senang.
38383838

2.1.12.2. Faktor-faktor Pembentuk Kepuasan

Pembentukan kepuasan konsumen sebagaian besar dipengaruhi oleh

harapan konsumen. Menurut Olson dan Dover (dalam Tjiptono, 2002:61),

harapan pelanggan merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau

membeli suatu produk, yang dijadikan acuan dalam menilai kinerja produk.

Menurut Tjiptono (2007:126), Harapan pelanggan terbentuk oleh

beberapa faktor di antaranya pengalaman berbelanja, opini teman atau kerabat,

inforamsi dan janji perusahaan. Sedangkan menurut Hanan dan Karp (2006:189)

mengemukakan, untuk menciptakan kepuasan konsumen suatu badan usaha atau

industri harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen yang dianggap

paling penting dalam membentuk kepuasan konsumen yang secara umum dibagi

dalam 3 faktor. Ketiga faktor tersebut adalah :

1. Faktor relatif produk

a. Hubungan antara nilai dan harga

Merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang

ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterima oleh konsumen

dengan harga yang dibayar oleh konsumen terhadap suatu produk yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan.

b. Kualitas produk

Merupakan mutu dari semua komponen yang membentuk produk

sehingga produk tersebut memiliki nilai tambah.


39393939

c. Ciri khas produk

Merupakan komponen fisik dari suatu produk yang menghasilkan

suatu manfaat.

d. Kemampuan atau kehandalan

Merupakan gabungan dari kemampuan suatu produk dari

perusahaan yang dapat dihandalkan, sehingga produk yang dihasilkan

dapat sesuai dengan yang dijanjikan oleh perusahaan.

2. Faktor hubungan servis

a. Garansi atau jaminan

Merupakan penawaran untuk pengembalian harga pembelian

atau mengadakan perbaikan terhadap produk yang rusak dalam suatu

kondisi dimana suatu produk mengalami kerusakan setelah pembelian.

b. Tanggapan dan perbaikan masalah

Merupakan sikap dari karyawan dalam memberikan tanggapan

terhadap keluhan atau masalah dan membantu konsumen dalam

mengatasi masalah yang terjadi.

3. Faktor kepuasan

a. Pengalaman penjualan

Merupakan hubungan antar pribadi antara karyawan dengan

konsumen khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan

pembelian.
40404040

b. Penjelasan terhadap pertanyaan tentang produk

Merupakan kemudahan yang diberikan oleh perusahaan kepada

konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

Menurut Handy Irawan (2002:209) faktor pemicu utama alat (driver)

kepuasan pelanggan adalah Kualitas produk, kualitas layanan, harga, emosional

konsumen, biaya dan kemudahan. Faktor-faktor pemicu alat (driver) kepuasan

pelanggan:

1. Kualitas Produk.

Pelanggan akan puas kalau membeli dan menggunakan suatu produk

yang ternyata kualitasnya baik. Kualitas produk ini adalah dimensi yang

secara umum, diterapkan perusahaan sebagai upaya memberikan kepuasan

dan terdapat tujuh elemen dalam dimensi kualitas, yaitu kinerja, manfaat, usia

produk, fitur, pelayanan, estetika, dan persepsi kualitas

2. Harga.

Bagi pelanggan yang sensintif harga, biasanya harga murah adalah

sumber kepuasan karena mereka akan mendapatkan value of money yang

tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak

sensitif terhadap harga.

3. Kualitas Layanan.

Dimensi ini sangat tergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi

dan manusia. Terdapat lima elemen dalam dimensi kualitas yaitu bukti fisik,

keandalan, tanggapan, jaminan dan empati.


41414141

4. Emosional.

Faktor emosional adalah pemicu (driver) yang berhubungan dengan

gaya hidup.

5. Kemudahan untuk mendapatkan produk.

Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan

efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.

2.1.13. Hubungan Atribut Service Recovery terhadap Kepuasan Pelanggan.

Hukum pertama kualitas adalah melakukan segala sesuatu secara benar

sejak awal. Bila hal itu tercapai, maka akan terwujud kepuasan pelanggan.

Menurut Schnaars, 1991 (dalam Tjiptono 2002:73) Service recovery berkaitan erat

dengan kepuasan pelanggan dan secara umum dapat diwujudkan dengan tiga cara

pokok. Pertama, memperlakukan para pelanggan yang tidak puas dengan

sedemikian rupa sehingga bisa mempertahankan loyalitas mereka. Kedua,

penyedia jasa memberikan jaminan yang luas dan tidak terbatas pada ganti rugi

yang dijanjikan saja. Ketiga, penyedia jasa memenuhi atau melebihi harapan para

pelanggan yang mengeluh dengan cara menangani keluhan mereka.

2.2. Penelitian Sebelumnya


42424242

Penelitin sebelumnya pernah dilakukan oleh Cherry Pratiwi dan Lestari

(2013:61) mahasiswaSTIE MDP, dengan judul Pengaruh Dimensi Kualitas

Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Hotel Novetel Pelembang


43434343

INDIKATOR SEBELUMNYA (2010) SEKARANG (2015)

Variabel Variabel bebas: Variabel bebas:


Dimensi Kualitas Atribut service recovery
Layanan (X) (X)
Variabel Terikat: Variabel Terikat:
Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan
(Y) (Y)

Tempat Di Hotel Novetel Oval Hotel Surabaya


Pelembang
Sampel 98 responden 100 responden

Teknik analisis Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda

Teknik sampel Purposive Sampling Purposive Sampling

Persamaan sebelumnya dan saat ini terletak pada :

1. Variabel terikat (Y) sama yaitu menggunakan Kepuasan Pelanggan

2. Teknik Analisis yaitu menggunakan Regresi linier Berganda

3. Teknik Sampel menggunakan Purposive Sampling

Perbedaan sebelumnya dan saat ini terletak pada :

1. Variabel bebas (X) sebelumnya Dimensi Kualitas Layanan dan penelitian

saat ini Atribut service recovery

2. Tempat penelitian : sebelumnya Di Hotel Novetel Pelembang dan penelitian

saat ini di Oval Hotel.

3. Jumlah responden sebelumnya 98 responden dan penelitian saat ini

menggunakan 100 responden.


44444444

2.3. Hipotesa dan Model Analisa

2.3.1. Hipotesa

1. Atribut service recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation),

kecepatan merespon (Response speed), permohonan maaf (Apology), dan

Inisiatif perbaikan (Initiation) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel Surabaya).

2. Atribut service recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation), kecepatan

merespon (Response speed), permohonan maaf (Apology), dan Inisiatif

perbaikan (Initiation) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel Surabaya).

3. Diantara service recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation),

kecepatan merespon (Response speed), permohonan maaf (Apology), dan

Inisiatif perbaikan (Initiation) yang mempunyai pengaruh dominan terhadap

kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel Surabaya) adalah Inisiatif

perbaikan (Initiation)

2.3.2. Model Analisa

Hubungan koseptual variabel variabel diatas, dapat divisualisasikan

kedalam model analisa sebagai berikut :


45454545

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

kompensasi
(Compensation) (X1)

kecepatan merespon
(Response speed) (X2)
kepuasan pelanggan (Y)

permohonan maaf
(Apology) (X2)

Inisiatif perbaikan
(Initiation) (X2)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

menekankan pada pengujian hipotesa, data yang digunakan harus terukur dan

akan menghasilkan simpulan yang dapat digeneralisasikan.

3.2. Populasi dan Sampel


3.2.1. Populasi
46464646

Menurut Murni et al (2013:25) populasi merupakan kelompok elemen

yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian yang

peneliti tertarik untuk mempelajarinya (menjadi obyek penelitian).

Dalam penelitian ini populasi yang ditetapkan adalah tamu yang menginap

Di Oval Hotel Surabaya.

3.2.2. Sampel
Menurut Murni at al (2013:33) berpendapat bahwa sampel penelitian

merupakan sebagian elemen-elemen populasi yang terpilih untuk diteliti. Dalam

penelitian ini, peneliti tidak mendapatkan data dengan jelas tentang jumlah

populasi, sehingga untuk menentukan ukuran sampel, peneliti berpedoman pada

pendapat yang dikemukakan oleh : Roscoe dalam Sugiyono (2009:122),

memberikan saran bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan

multivariate ( dengan analisis regresi berganda), maka jumlah sampel minimal 10

x jumlah variabel yang diteliti. Variabel penelitiannya ada 5 (4 variabel bebas dan

1 variabel tergantung), maka dapat diketahui jumlah anggota sampel minimal 10 x

5 = 50 responden. Dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuisioner sebanyak

100 responden. Dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan metode

penarikan sampel secara tidak acak (non probability sampling) dengan prosedur

purposive sampling, yang artinya tetnik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono 2009: 122). Didalam penggunaan non probability sampling,

pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman seseorang seringkali dijadikan

pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang akan dipilih menjadi


47474747

sampel (Sugiyono 2009: 122). Pengambilan sampel dengan memperhatikan faktor

faktor tersebut menyebabkan tidak semua anggota populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian.


Yang menjadi pertimbangan dalam penentuan sampel ini, sebagai berikut :
1. Responden yang menginap Di Oval Hotel Surabaya.
2. Responden berusia minimal 20 tahun.

3.3. Identifikasi Variabel

Variabel pada penelitian ini meliputi variabel dependent, dan variabel

independent. Variabel dependent, merupakan variabel yan dipengaruhi oleh

variabel lainnya sedangkan variabel independent, merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel dependent baik secara negatif maupun positif .

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka dapat ditentukan

variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)


service recovery yang terdiri :
2.2 Kompensasi (Compensation) (X1)
2.3 Kecepatan merespon (Response speed) (X2)
2.4 Permohonan maaf (Apology) (X3)
2.5 Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

2. Variabel Terikat (Y)

Kepuasan pelanggan merupakan variabel dependent dalam penelitian ini.

3.4. Definisi Operasional Variabel


Adapun yang menjadi variabel variabel dalam penelitian ini dapat

didefinisikan secara operasional sebagai berikut:


48484848

1. Kompensasi (Compensation), adalah suatu bentuk ganti rugi atau imbalan

kepada konsumen atas kerugian yang dialaminya (dalam bentuk diskon,

kupon, atau pengembalian dana). Dengan indikator sebagai berikut:

a. Keadilan atas besarnya nilai ganti rugi

b. Kemudahan atas prosedur untuk mendapatkan ganti rugi dalam bentuk

diskon

2. Kecepatan merespon (Response speed), adalah kecepatan suatu perusahaan

dalam menanggapi keluhan yang disampaikan pelanggan atas kegagalan

layanan yang terjadi dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Dengan indikator :

a. Merespon jika ada masalah yang dialami pelanggan

b. Menyelesaikan semua masalah pelanggan secara keseluruhan

c. Memberikan tanggapan dan perhatian dengan mengidentifikasikan

masalah pelanggan

3. Permohonan maaf (Apology), adalah suatu penghargaan yang

bernilai tinggi yang diberikan untuk menghargai seseorang dalam hubungan

pertukaran. Dengan indikator:

a. Sikap ramah pada pelanggan apabila ada kesalahan layanan

b. Sikap peduli yang besar pada waktu terjadi kesalahan layanan

c. Berkata sopan apabila melakukan kesalahan dalam layanan


49494949

4. Inisiatif perbaikan (Initiation), adalah suatu keinginan atau upaya

proaktif yang dialkukan perusahaan untuk melakukan perbaikan pelayanan

akibat suatu kegagalan layanan yang dialami konsumen sehingga kegagalan

layanan tidak terjadi lagi dimasa datang. Dengan indikator :

a. Sikap proaktif dan reaktif dalam menangani pengaduan keluhan dari

tamu hotel

b. Adanya sarana komunikasi dalam bentuk costomer care bagi tamu hotel

yang tidak puas atas pelayanan mereka

5. Kepuasan pelanggan (Y) adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan

harapannya. Dengan indikator keputusan pembelian sebagai berikut:

a. Sesuai dengan harapan.

b. Puas atas pelayanan.

Untuk menentukan nilai dan jawaban atas setiap pertanyaan dalam

kuesioner digunakan skala likert 5 poin yaitu untuk jawaban Sangat Setuju

(SS) diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Netral (N) diberi skor 3, Tidak

Setuju (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
50505050

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan dan

berasal dari survei melalui penyebaran kuisioner dan wawancara kepada

responden.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari informasi yang dikumpulkan

dari sumber yang sudah ada dan didukung studi kepustakaan dari buku

literatur, jurnal, dan sebagaiya.

3.6. Prosedur Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan

atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan

memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.


Dalam penelitian ini, kuesioner yang diberikan kepada responden bersifat

tertutup, dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia pada

kuesioner. Pemilihan kuesioner yang bersifat tertutup ini, didasarkan pada

pertimbangan, anatara lain: praktis, hasilnya mudah diolah, responden tidak perlu

membuat jawaban secara tertulis dan hemat waktu.

2. Wawancara

Wawancara adalah hal yang sangat penting dalam mengumpulkan data.

Maksud dari wawancara ialah menentukan apa yang ada dalam pikiran orang yang

diwawancarai, apa yang dipirkan, dan apa yang di rasakan. Dalam penelitian ini,

wawancara yan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tambahan yang


51515151

diperoleh dari responden, perusahaan, maupun pihak lain yang terkait dalam

penelitian ini.

3.7. Teknik Analisa

Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan melalui bantuan

program SPSS maka penulis akan menurunkan rumusan masalah secara statical

sebagai berikut:
3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Menunjukkan seberapa bagus sebuah instrumen yang digunkaan untuk

mengukur (sebuah konsep tertentu) yang harus diukur. Menurur Sekaran

dalam Murni at al ( 2013:22) apakah item-item pertanyaan yang diajukan

peneliti memang mengukur 1 konstruk, bukannya mengukur konstruk

yang lain. Jika hasil korelasi antara tiap-tiap pertanyaan dengan skor total

menunjukkan hasil yang signifikan (signifikansi < 0,05 dan korelasi >

0,4)

b. Uji Reabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengrtian bahwa sesuatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan

data,karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto ,2010:221). Jika

koefisien conbrach alpha sebesar 0,6 atau lebih, maka instrumen itu

dapat diterima. Menurut Sekaran dalam (Arikunto, 2010:221)

3.7.2 Analisis Koefisien Regresi Linier Berganda


52525252

Y = bo + b.X + b.X + b3.X 3+ b4.X 4+ e

Keterangan:

Y = Kepuasan pelanggan

X = Kompensasi (Compensation)

X = Kecepatan merespon (Response speed)

X3 = Permohonan maaf (Apology)

X4 = Inisiatif perbaikan (Initiation)

bo = Bilangan konstanta

b,b, b3,b4 = Koefisien Regresi untuk masing-masing variabel bebas

e = Faktor kesalahan pengganggu

3.7.3. Koefisien Determinasi Berganda (R)

Digunakan untuk mengetahui konstribusi secara bersama-sama variabel

bebas terhadap variabel tergantung.

Koefisien determinasi berganda (R) dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

SS reg
R = Total SS
53535353

Di mana:

R = Koefisien determinasi berganda

SS reg = Sum of squares regression (jumlah regresi kuadrat)

SS = Sum of squares (jumlah kuadrat)

3.7.4. Uji Hipotesis

3.7.4.1 Uji Hipotesis Pertama (uji F)


Untuk menguji hipotesis ini dilakukan analisis uji F dengan beberapa

langkah sebagai berikut:


1. Merumuskan hipotesis secara statistik
Ho : b 1=b 2=b 3=b 4= 0 berarti variabel bebas secara simultan tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung.


Ho : b 1 b 2 b 3 b 4 0 berarti variabel bebas secara simultan

mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung.


6. Menggunakan level of confidence sebesar 95% dan tingkat level of

significant ( ) sebesar 5%. Untuk menetukan F tabel dengan cara

mengetahui derajat kebebasan yaitu:


Numerator = k1
Denominator = n k 1
Di mana k = Total variabel bebas
N = Banyaknya responden
Rumus F hitung yang digunakan adalah :
R /k
Fo = ( 1R ) /(nk1)
2

Di mana:
Fo = f hitung
R = Koefisien determinasi berganda
k = Total variabel bebas
54545454

n = banyaknya responden
7. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan yaitu :
Ho ditolak dan Hi diterima bila : F hitung > F tabel
Ho diterima dan Hi ditolak bila : F hitung < F tabel

Gambar 3.1
Kurva Distribusi Uji F

Daerah Penolakan (Ho)


Daerah Penerimaan (Ho)

F tabel

3.7.4.2 Uji hipotesis kedua (uji t)


Digunakan untuk mengetahui salah satu variabel bebas secara parsial

mempunai pengaruh atau tidak terhadap variabel tergantung.


Rumus t hitung yang digunakan adalah sebagai berikut :
b
t = Sb
Keterangan :
t = Rasio
b = Koefisien Regresi
Sb
= Simpangan baku
= Mean

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis
55555555

2. Menggunakan level of confidence pada penelitian ini dipergunakan 95% atau

tingkat significant ( ) sebesar 5%.


3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan.

Gambar 3.2
Kurva Distribusi Uji T

Daerah Penolakan (Ho) Daerah Penolakan (Ho)


Daerah Penerimaan (Ho)

(-) t tabel (+) t tabel

4. Pembuktian hipotesis ketiga (dominan)

Untuk mengetahui variable mana yang paling dominan pengaruhnya pada

variable dependen adalah dengan melihat Standardized coefficient beta

yang mempunyai angka terbesar (tanda - / Negatif diabaikan).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Perusahaan

Saat ini Hotel Oval adalah hotel pertama berbentuk oval di Asia. Hadirnya

hotel Oval di Surabaya ini telah menjadi ikon baru kebanggaan Kota Surabaya.
56565656

Hotel Oval menyambut anda dengan sepenuh hati dan menyiapkan berbagai

macam fasilitas yang membuat anda merasa nyaman seperti di rumah sendiri.

Dengan desain yang unik bertema oriental minimalis, hotel Oval yang dibuka

sejak 5 Oktober 2009, sudah menyambut para tamu dengan 174 kamar yang

nyaman, dengan pemandangan gemilang cahaya kota di malam hari dan

pemandangan hijaunya kebun binatang Surabaya yang adalah terbesar di Asia

Tenggara.

Dengan mengangkat keperdulian terhadap lingkungan, hotel Oval

memakai sistem pemanas air menggunakan sinar matahari sebagai sumber cahaya

dan sumber energy, sehingga hotel Oval merupakan hotel yang bisa dikatakan

bersahabat dengan lingkungan. Fasilitas yang hotel Oval sediakan adalah Bar &

Restaurant, serta Spa untuk memanjakan tamu yang datang di hotel Oval dan Pada

setiap kamar kami lengkapi dengan IDD Phone, TV Kabel, internet Wi-Fi Access,

Tea & Coffee Maker, Individual AC System, kamar mandi dengan toilet dan

shower. Fasilitas Ballroom untuk berbagai macam event dan beberapa ruang

pertemuan yang eklusif untuk pertemuan bisnis dan keluarga. Sebuah suatu lokasi

yang tepat untuk Bisnis dan Wisatawan. Hotel Oval Terletak di jantung kota

Surabaya tetapi hanya 30 menit dari bandara International Juanda, Hotel Oval.

Hotel kami berkomitmen untuk melayani dengan pelayanan terbaik dan menjadi

Hotel yang mempunyai ciri khas unik yang tersendiri, yang dapat nikmati bersama

keluarga atau rekan bisnis.


57575757

4.2. Deskripsi Identitas Responden

Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan 100 lembar kuesioner, yang

kembali sebanyak 96 lembar dan yang tidak kembali 4, yang dapat di olah

sebanyak 92 lembar dikarenakan yang 4 lembar tidak sah karena kuisioner tidak

terisi secara lengkap.Berdasarkan penyebaran kuesioner yang dilakukan, diperoleh

gambaran mengenai identitas dari responden mengenai jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir dan jenis pekerjaan yang dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.1. Data Identitas Responden Mengenai Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Pria 62 67,39
Wanita 30 32,61
92 100
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui responden berjenis kelamin pria

sebanyak 62 orang atau sebesar 67,39% dan berjenis kelamin wanita sebanyak 30

orang atau sebesar 32,61%.


58585858

Tabel 4.2. Data Identitas Responden Mengenai Usia

Usia Jumlah Persentase (%)


20-25 tahu 18 19,57%
26-31 tahun 37 40,22%
32-37 tahun 25 27,17%
> 37 tahun 12 13,04%
92 100
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui responden berusia 20-25 tahun

sebanyak 18 orang atau sebesar 19,57% 26-31 tahun sebanyak 37 orang atau

sebesar 40,22% 32-37 tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 27,17%; > 37 tahun

sebanyak 12 orang atau sebesar 13,04%.

Tabel 4.3. Data Identitas Responden Mengenai Pendidikan Terakhir

Pendapatan Jumlah Persentase (%)


SMU / Sederajat 15 16,30%
Diploma 23 25%
S1 30 32,61%
S2 24 26,09%
92 100
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pendidikan responden SMU /

Sederajat sebanyak 15 orang atau sebesar 16,30%; Diploma sebanyak 23 orang

atau sebesar 25%; S1 sebanyak 30 orang atau sebesar 32,61%; S2 sebanyak 24

orang atau sebesar 26,09%


59595959

Tabel 4.4. Data Identitas Responden Mengenai Jenis Pekerjaan

Pendapatan Jumlah Persentase (%)


Pegawai negeri 36 39,13%
Pegawai swasta 27 29,35%
Wiraswasta / Pengusaha 19 20,65%
Lain-lain....... 10 10,87%
92 100
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui Pegawai negeri sebanyak 36

orang atau sebesar 39,13%; Pegawai swasta sebanyak 27 orang atau sebesar

29,35%; Wiraswasta / Pengusaha sebanyak 19 orang atau sebesar 20,65%; Lain-

lain.sebanyak 10 orang atau sebesar 10,87%

4.3. Deskripsi Variabel Penelitian

Pembahasan hasil penyebaran kuisioner dalam penelitian ini dengan

mengkategorikan rata-rata jawaban responden atas masing-masing indikator-

indikator pertanyaan yang telah diajukan. Untuk menentukan nilai kategori atas

masing-masing variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), maka dilakukan

dengan cara yang dikemukakan oleh Supranto (2000:64). Rumus untuk mencari

interval kelas adalah sebagai berikut:

Xn - 1 5 1
0,8
c= k = 5
60606060

Di mana : c = perkiraan besarnya (class width, class size, class length)

k = banyaknya kelas

Xn = Nilai observasi terbesar

X1 = Nilai observasi terkecil

Oleh karena itu digunakan sebagai tingkatan penilaian batasan nilai

masing-masing kelas kategori yang dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 4.5
Kategori Mean Masing-masing Variabel

INTERVAL KATEGORI NILAI


4,20 < a 5,00 sangat setuju (SS) 5
3,40 < a 4,20 setuju (S) 4
2,60 < a 3,40 ragu-ragu (R) 3
1,80 < a 2,60 tidak setuju (TS) 2
1,00 < a 1,80 sangat tidak setuju (STS) 1

4.4. Deskripsi Variabel Penelitian

4.4.1. Deskripsi Variabel Kompensasi (Compensation) (X1)

Kompensasi (Compensation) (X1) adalah suatu bentuk ganti rugi atau

imbalan kepada konsumen atas kerugian yang dialaminya (dalam bentuk diskon,

kupon, atau pengembalian dana).

Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai kompensasi (compensation)

(X1), diperoleh jawaban dari responden yang cukup beraneka ragam, jawaban

kuesioner selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini :


61616161

Tabel 4.6. Jawaban Responden Mengenai Variabel Kompensasi


(Compensation) (X1)

No Pernyataan Jawaban Mean Jumlah


STS SS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Oval Hotel Surabaya 0 0 32 41 19 3,85 92
memberikan keadilan atas
besarnya nilai ganti rugi
2 Oval Hotel Surabaya 0 0 34 31 27 3,92 92
memberikan kemudahan
atas prosedur untuk
mendapatkan ganti rugi
dalam bentuk diskon
Sumber: Frekuensi Jawaban Responden

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden untuk

semua jawaban responden berada pada interval 3,40 < a 4,20, hal ini berarti

responden menyatakan Setuju (S) atas pernyataan yang diajukan mengenai

variabel Kompensasi (Compensation) (X1).

4.4.2 Deskripsi Variabel Kecepatan merespon (Response speed) (X2)

Kecepatan merespon (response speed) (X2) adalah kecepatan suatu

perusahaan dalam menanggapi keluhan yang disampaikan pelanggan atas

kegagalan layanan yang terjadi dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah

tersebut.

Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai kecepatan merespon (response

speed) (X2), diperoleh jawaban dari responden yang cukup beraneka ragam,

jawaban kuesioner selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini :


62626262

Tabel 4.7. Jawaban Responden Mengenai Variabel Kecepatan merespon


(Response speed) (X2)

No Pernyataan Jawaban Mean Jumlah


STS SS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Karyawan Oval Hotel 0 0 17 47 28 4,11 92
Surabaya cepat dalam
merespon jika ada
masalah yang dialami
pelanggan
2 Karyawan Oval Hotel 0 0 24 45 23 3,98 92
Surabaya mampu
menyelesaikan semua
masalah pelanggan
secara keseluruhan
3 Karyawan Oval Hotel 0 0 20 36 36 4,17 92
Surabaya memberikan
tanggapan dan
perhatian dengan
mengidentifikasikan
masalah pelanggan
Sumber: Frekuensi Jawaban Responden

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden untuk

semua jawaban responden berada pada interval 3,40 < a 4,20, hal ini berarti

responden menyatakan Setuju (S) atas pernyataan yang diajukan mengenai

variabel kecepatan merespon (response speed) (X2).

4.4.3 Deskripsi Variabel Permohonan maaf (Apology) (X3)

Permohonan maaf (Apology) (X3) adalah suatu penghargaan yang bernilai tinggi

yang diberikan untuk menghargai seseorang dalam hubungan pertukaran.


Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai Permohonan maaf (Apology) (X3),

diperoleh jawaban dari responden yang cukup beraneka ragam, jawaban kuesioner

selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini :


63636363

Tabel 4.8. Jawaban Responden Mengenai Variabel Permohonan maaf (Apology) (X3)
No Pernyataan Jawaban Mean Jumlah
STS SS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Karyawan Oval Hotel 0 0 24 55 13 3,88 92
Surabaya selalu
menunjukkan sikap
ramah pada pelanggan
apabila ada kesalahan
layanan
2 Karyawan Oval Hotel 0 0 21 53 18 3,96 92
Surabaya menunjukkan
sikap peduli yang besar
pada waktu terjadi
kesalahan layanan
3 Karyawan Oval Hotel 0 0 19 52 21 4,02 92
Surabaya selalu berkata
sopan apabila
melakukan kesalahan
dalam layanan
Sumber: Frekuensi Jawaban Responden

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden untuk

semua jawaban responden berada pada interval 3,40 < a 4,20, hal ini berarti

responden menyatakan Setuju (S) atas pernyataan yang diajukan mengenai

variabel Permohonan maaf (Apology) (X3).

4.4.4 Deskripsi Variabel Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) adalah suatu keinginan atau upaya

proaktif yang dialkukan perusahaan untuk melakukan perbaikan pelayanan akibat

suatu kegagalan layanan yang dialami konsumen sehingga kegagalan layanan

tidak terjadi lagi dimasa datang.


64646464

Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai kompensasi (compensation)

(X4), diperoleh jawaban dari responden yang cukup beraneka ragam, jawaban

kuesioner selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.9. Jawaban Responden Mengenai Variabel Inisiatif perbaikan (Initiation)


(X4)

No Pernyataan Jawaban Mean Jumlah


STS SS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Karyawan Oval Hotel 0 0 33 47 12 3,77 92
Surabaya selalu
menunjukkan sikap
proaktif dan reaktif
dalam menangani
pengaduan keluhan dari
tamu hotel
2 Pihak Oval Hotel 0 0 23 58 11 3,86 92
Surabaya menyediakan
sarana komunikasi
dalam bentuk costomer
care bagi tamu hotel
yang tidak puas atas
pelayanan mereka
Sumber: Frekuensi Jawaban Responden

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden untuk

semua jawaban responden berada pada interval 3,40 < a 4,20, hal ini berarti

responden menyatakan Setuju (S) atas pernyataan yang diajukan mengenai

variabel Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

4.4.5 Deskripsi Variabel kepuasan pelanggan (Y)

Kepuasan pelanggan (Y) adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan


65656565

harapannya Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai keputusasn pembelian,

diperoleh jawaban dari responden yang cukup beraneka ragam, jawaban kuesioner

selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.10. Jawaban Responden Mengenai Variabel kepuasan pelanggan (Y)

No Pernyataan Jawaban Mean Jumlah


STS SS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pelayanan karyawan Oval 0 0 10 73 9 3,98 92
Hotel Surabaya sesuai
dengan harapan pelanggan.
2 Pelanggan puas atas 0 0 36 55 1 3,61 92
pelayanan Karyawan Oval
Hotel Surabaya.
Sumber: Frekuensi Jawaban Responden

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden untuk

semua jawaban responden berada pada interval 3,40 < a 4,20, hal ini berarti

responden menyatakan Setuju (S) atas pernyataan yang diajukan mengenai

variabel kepuasan pelanggan (Y).

4.5 Hasil Analisis Data

4.5.1 Hasil Pengujian Validitas

Validas menunjukkan seberapa bagus sebuah instrumen yang digunkaan untuk

mengukur (sebuah konsep tertentu) yang harus diukur. Menurur Sekaran dalam

Murni at al ( 2013:22) apakah item-item pertanyaan yang diajukan peneliti

memang mengukur 1 konstruk, bukannya mengukur konstruk yang lain. Jika hasil
66666666

korelasi antara tiap-tiap pertanyaan dengan skor total menunjukkan hasil yang

signifikan (signifikansi < 0,05 dan korelasi > 0,4).

Hasil pengujian validitas terhadap variabel atribut service recovery yang

terdiri : kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response speed)

(X2), permohonan maaf (Apology) (X3), Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) dan

kepuasan pelanggan (Y) dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Variabel kompensasi (Compensation)


(X1)
Koefisien Signifikansi
Pernyataan Keterangan
Korelasi
1 0,861 0,000 Valid
2 0,889 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel

kompensasi (Compensation) (X1) signifikansi < 0,05 dan koefisien korelasi > 0,4

hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan adalah valid.

Selanjutnya pengujian terhadap item pernyataan variabel kecepatan

merespon (Response speed) (X2). Dari hasil pengujian diperoleh hasil :

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Validitas Variabel kecepatan merespon (Response


speed) (X2)
Koefisien Signifikansi
Pernyataan Keterangan
Korelasi
1 0,799 0,000 Valid
2 0,819 0,000 Valid
3 0,712 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas
67676767

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel

kecepatan merespon (Response speed) (X2) signifikansi < 0,05 dan koefisien

korelasi > 0,4 hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan

adalah valid.

Selanjutnya pengujian terhadap item pernyataan variabel permohonan

maaf (Apology) (X3). Dari hasil pengujian diperoleh hasil :

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Variabel permohonan maaf (Apology)


(X3)

Koefisien Signifikansi
Pernyataan Keterangan
Korelasi
1 0,819 0,000 Valid
2 0,869 0,000 Valid
3 0,781 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas (Lampiran 6)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel

permohonan maaf (Apology) (X3) signifikansi < 0,05 dan koefisien korelasi > 0,4

hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan adalah valid.

Selanjutnya pengujian terhadap item pernyataan variabel Inisiatif

perbaikan (Initiation) (X4). Dari hasil pengujian diperoleh hasil :

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

Koefisien Signifikansi
Pernyataan Keterangan
Korelasi
1 0,896 0,000 Valid
2 0,870 0,000 Valid
68686868

Sumber: Hasil Pengujian Validitas (Lampiran 6)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel

Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) signifikansi < 0,05 dan koefisien korelasi > 0,4

hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan adalah valid

Selanjutnya pengujian terhadap item pernyataan variabel kepuasan

pelanggan (Y). Dari hasil pengujian diperoleh hasil :

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Validitas Variabel kepuasan pelanggan (Y)

Koefisien Signifikansi
Pernyataan Keterangan
Korelasi
1 0,834 0,000 Valid
2 0,870 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas (Lampiran 6)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel

kepuasan pelanggan (Y) signifikansi < 0,05 dan koefisien korelasi > 0,4 hal

tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan adalah valid.

4.5.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengrtian bahwa sesuatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data,karena

instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Jika koefisien cronbach

alpha sebesar 0,6 atau lebih, maka instrumen itu dapat diterima. Menurut Sekaran

dalam (Arikunto, 2010:221).


69696969

Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel atribut service recovery yang

terdiri : kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response speed)

(X2), permohonan maaf (Apology) (X3), Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) dan

kepuasan pelanggan (Y). Hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach Reliabilitas Keterangan


Alpha minimum
Kompensasi (Compensation) (X1) 0,692 0,6 Reliabel
Kecepatan merespon (Response 0,666 0,6 Reliabel
speed) (X2)
Permohonan maaf (Apology) (X3) 0,761 0,6 Reliabel
Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) 0,761 0,6 Reliabel
Kepuasan pelanggan (Y) 0,621 0,6 Reliabel
Sumber: Hasil Pengujian Reliabilitas

Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap reliabilitas kuesioner

diperoleh hasil bahwa nilai Cronbach Alpha kesemua item kuesioner untuk

masing-masing variabel lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat diputuskan bahwa

kesemua item kuesioner untuk masing-masing variabel telah reliabel.

4.5.3 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas yang

terdiri dari atribut service recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation)

(X1), kecepatan merespon (Response speed) (X2), permohonan maaf (Apology)

(X3), Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) terhadap variabel terikat kepuasan


70707070

pelanggan (Y), maka digunakan analisis model regresi linier berganda dengan

model persamaan sebagai berikut :

Y = a + 1 X1 + 2 X2 + 3 X 3 + 4 X 4 + e

Dimana :

Y = Kepuasan pelanggan

X = Kompensasi (Compensation)

X = Kecepatan merespon (Response speed)

X3 = Permohonan maaf (Apology)

X4 = Inisiatif perbaikan (Initiation)

a = Bilangan konstanta

b,b, b3,b4 = Koefisien Regresi untuk masing-masing variabel bebas

e = Error atau variabel pengganggu yang mewakili faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap Kepuasan pelanggan,

namun tidak dimasukkan dalam model analisis.

Dimana dari hasil pengujian regresi linier berganda yang dilakukan dengan

bantuan progam komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 16.0

for windows diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 2.337 + 0.151 X1 + 0.095 X2 + 0.106 X3 + 0.220 X4+ e

Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dari perhitungan tersebut

diatas maka dapat dijelaskan bahwa variabel atribut service recovery yang terdiri :
71717171

kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response speed) (X2),

permohonan maaf (Apology) (X3), inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) mempunyai

pengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y). Untuk lebih jelasnya dapat

diterangkan sebagai berikut :

a. Nilai Konstanta = 2.337

Nilai konstanta 2.337 menunjukkan bahwa apabila variabel X1, X2, X3 dan X4,

dalam kondisi tetap atau konstan, maka besarnya nilai kepuasan pelanggan

(Y) sebesar 2.337 satuan.

b. Nilai 1 = 0.151

Nilai 1 menunjukkan nilai 0.151 dan memiliki tanda koefisien regresi yang

positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara

variabel kompensasi (Compensation) (X1) dengan kepuasan pelanggan (Y)

yang artinya bahwa apabila terjadi penambahan pada variabel kompensasi

(Compensation) (X1) sebanyak satu satuan, maka kepuasan pelanggan (Y)

akan mengalami peningkatan sebesar 0.151 satuan. Dengan asumsi variabel

X2, X3 dan X4 dalam kondisi tetap atau konstan.

c. Nilai 2 = 0.095

Nilai 2 menunjukkan nilai 0.095 dan memiliki tanda koefisien regresi yang

positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara

variabel kecepatan merespon (Response speed) (X2) dengan kepuasan

pelanggan (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi penambahan pada variabel
72727272

kecepatan merespon (Response speed) (X2) sebanyak satu satuan, maka

kepuasan pelanggan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.095 satuan.

Dengan asumsi variabel X1, X3 dan X4 dalam kondisi tetap atau konstan.

d. Nilai 3 = 0.106

Nilai 3 menunjukkan nilai 0.106 dan memiliki tanda koefisien regresi yang

positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara

variabel permohonan maaf (Apology) (X3) dengan kepuasan pelanggan (Y)

yang artinya bahwa apabila terjadi penambahan pada variabel permohonan

maaf (Apology) (X3) sebanyak satu satuan, maka kepuasan pelanggan (Y)

akan mengalami peningkatan sebesar 0.106 satuan. Dengan asumsi variabel

X1, X2 dan X4 dalam kondisi tetap atau konstan.

e. Nilai 4 = 0.220

Nilai 4 menunjukkan nilai 0.220 dan memiliki tanda koefisien regresi yang

positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara

variabel inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) dengan kepuasan pelanggan (Y)

yang artinya bahwa apabila terjadi penambahan pada variabel inisiatif

perbaikan (Initiation) (X4) sebanyak satu satuan, maka kepuasan pelanggan

(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.220 satuan. Dengan asumsi

variabel X1, X2 dan X3 dalam kondisi tetap atau konstan.

4.5.4 Hasil Pengujian Hipotesis


73737373

4.5.4.1 Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui atau menguji pengaruh variabel atribut service recovery

yang terdiri : kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response

speed) (X2), permohonan maaf (Apology) (X3), inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat kepuasan pelanggan (Y)

maka digunakan uji F. Berdasarkan uji F sesuai dengan hasil pengujian dapat

dilihat pada tabel berikut ini:


74747474

Tabel 4.15. Hasil Analisis Uji F

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.368 4 7.092 18.394 .000a
Residual 33.545 87 .386
Total 61.913 91
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar

18.394 dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Selanjutnya untuk jumlah sampel 92

dan jumlah variabel bebas yang diteliti sebanyak 4 variabel, maka dapat diketahui

bahwa besarnya Ftabel adalah sebesar 2.476. Selanjunya nilai Fhitung dan Ftabel yang

diperoleh, diplotkan kedalam kurva penerimaan dan penolakan Ho berikut ini:

Gambar 4.1. Kurva Distribusi Uji F

Daerah
Daerah Penolakan Ho atau Penerimaan Hi
Penerimaan Ho atau Penolakan Hi

2,476 18.394

Ho diterima dan Hi ditolak apabila Fhitung < Ftabel

Ho ditolak dan Hi diterima apabila Fhitung > Ftabel


75757575

Karena Fhitung > Ftabel yaitu 18.394 > 2.476 dan memiliki taraf signifikansi

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang

berarti secara simultan variabel atribut service recovery yang terdiri : kompensasi

(Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response speed) (X2), permohonan

maaf (Apology) (X3), inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan (Y).

4.5.4.2 Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel atribut service recovery

yang terdiri : kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response

speed) (X2), permohonan maaf (Apology) (X3), inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat

diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda (R 2). Nilai koefisien

determinasi berganda (R2) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16. Koefisien Determinasi Berganda

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .677a .458 .433 .62094
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Nilai R sebesar 0.677 > 0,5 menunjukkan cukup kuatnya hubungan

keempat variabel penelitian terhadap variabel terikat. Sedangkan nilai R sebesar


76767676

0.458 atau menunjukkan bahwa keempat variabel penelitian memberikan

kontribusi sebesar 45.8 % terhadap kepuasan pelanggan (Y). sedangkan sisanya

sebesar 0.542 atau sebesar 54,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

masuk dalam model analisis.

4.5.4.3 Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Untuk mengetahui atau menguji pengaruh variabe atribut service recovery

yang terdiri : kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response

speed) (X2), permohonan maaf (Apology) (X3), inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

secara parsial terhadap variabel terikat kepuasan pelanggan (Y) maka digunakan

uji t. Berdasarkan uji t sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.17. Hasil Analisis Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.337 .650 3.597 .001
X1 .151 .057 .248 2.621 .010
X2 .095 .042 .194 2.234 .028
X3 .106 .046 .205 2.320 .023
X4 .220 .067 .298 3.267 .002
a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :


77777777

a. Pengaruh variabel kompensasi

(Compensation) (X1) terhadap kepuasan pelanggan (Y)

1. Ho : 1 = 0 (tidak ada pengaruh)

Hi : 1 0 (ada pengaruh)

2. = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (92-4-1) = 87

3. ttabel = 1.988

thitung = 2.621

4. Daerah Pengujian

Gambar 4.2. Kurva Distribusi Uji t Pengaruh kompensasi (Compensation)


(X1) Terhadap kepuasan pelanggan (Y)

Daerah Daerah
penolakan Ho dan penerimaan Hi penolakan Ho dan penerimaan Hi

Daerah
Penerimaan Ho dan Penolakan Hi

-1.988 0 1.988 2.621

Ho diterima dan Hi ditolak apabila -ttabel thitung ttabel


Ho ditolak dan Hi diterima apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel

Karena thitung > ttabel yaitu 2.621 > 1.988 dan memiliki taraf

signifikansi sebesar 0,010 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan
78787878

Hi diterima, hal ini berarti kompensasi (Compensation) (X1) mempunyai

pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y).

b. Pengaruh variabel kecepatan merespon (Response speed)

(X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y)

1. Ho : 2 = 0 (tidak ada pengaruh)

Hi : 2 0 (ada pengaruh)

2. = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (92-4-1) = 87

3. ttabel = 1.988

thitung = 2.234

4. Daerah Pengujian

Gambar 4.3. Kurva Distribusi Uji t Pengaruh kecepatan merespon

(Response speed) (X2) Terhadap kepuasan pelanggan (Y)

Daerah Daerah
penolakan Ho dan penerimaan Hi penolakan Ho dan penerimaan Hi

Daerah
Penerimaan Ho dan Penolakan Hi

-1.988 0 1.988 2.234

Ho diterima dan Hi ditolak apabila -ttabel thitung ttabel


Ho ditolak dan Hi diterima apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel
79797979

Karena thitung > ttabel yaitu 2.234 > 1.988 dan memiliki taraf

signifikansi sebesar 0,028 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan

Hi diterima, hal ini berarti kecepatan merespon (Response speed) (X2)

mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y).

c. Pengaruh variabel permohonan maaf (Apology) (X3)

terhadap kepuasan pelanggan (Y)

1. Ho : 3 = 0 (tidak ada pengaruh)

Hi : 3 0 (ada pengaruh)

2. = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (92 - 4 - 1) = 87

3. ttabel = 1.988

thitung = 2.320

4. Daerah Pengujian

Gambar 4.4. Kurva Distribusi Uji t Pengaruh permohonan maaf

(Apology) (X3) Terhadap kepuasan pelanggan (Y)

Daerah Daerah
penolakan Ho dan penerimaan Hi penolakan Ho dan penerimaan Hi

Daerah
Penerimaan Ho dan Penolakan Hi

-1.988 0 1.988 2.320

Ho diterima dan Hi ditolak apabila -ttabel thitung ttabel


80808080

Ho ditolak dan Hi diterima apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel

Karena thitung > ttabel yaitu 2.320 < 1.988 dan memiliki taraf signifikansi sebesar

0,023 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, hal ini

berarti permohonan maaf (Apology) (X3) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan (Y).

d. Pengaruh variabel inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

terhadap kepuasan pelanggan (Y)

1. Ho : 3 = 0 (tidak ada pengaruh)

Hi : 3 0 (ada pengaruh)

2. = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (92 - 4 - 1) = 87

3. ttabel = 1.988

thitung = 3.267

4. Daerah Pengujian

Gambar 4.5. Kurva Distribusi Uji t Pengaruh inisiatif perbaikan

(Initiation) (X4) Terhadap kepuasan pelanggan (Y)

Daerah Daerah
penolakan Ho dan penerimaan Hi penolakan Ho dan penerimaan Hi

Daerah
Penerimaan Ho dan Penolakan Hi

-1.988 0 1.988 3.267


81818181

Ho diterima dan Hi ditolak apabila -ttabel thitung ttabel

Ho ditolak dan Hi diterima apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel

Karena thitung > ttabel yaitu 3.267 < 1.988 dan memiliki taraf signifikansi sebesar

0,002 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, hal ini

berarti inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan (Y)

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa secara parsial variable atribut

service recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan

merespon (Response speed) (X2), permohonan maaf (Apology) (X3), inisiatif

perbaikan (Initiation) (X4) secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat

kepuasan pelanggan (Y)

4.5.5 Hasil Pengujian Hipotesa 3

Hasil pengujian nilai Standardized Coefficients Beta dari variabel inisiatif

perbaikan (Initiation) (X4) sebesar 0.298 yang lebih besar dari nilai Standardized

Coefficients Beta variabel bebas lainnya.

Tabel 4.18 Nilai Standardized Coefficients Beta

Variabel Standardized
Coefficients Beta

X1 0.248
X2 0.194
X3 0.205
X4 0.298
Sumber : Lampiran yang telah diolah
82828282

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang

menyatakan bahwa Diantara service recovery yang terdiri : kompensasi

(Compensation), kecepatan merespon (Response speed), permohonan maaf

(Apology), dan Inisiatif perbaikan (Initiation) yang mempunyai pengaruh dominan

terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel Surabaya) adalah

Inisiatif perbaikan (Initiation), dapat diterima dan terbukti kebenarannya, karena

Karyawan Oval Hotel Surabaya selalu menunjukkan sikap proaktif dan reaktif

dalam menangani pengaduan keluhan dari tamu hotel dan Pihak Oval Hotel

Surabaya menyediakan sarana komunikasi dalam bentuk costomer care bagi tamu

hotel yang tidak puas atas pelayanan mereka.


83838383

4.6 Pembahasan

Nilai R sebesar 0.677 > 0,5 menunjukkan cukup kuatnya hubungan

keempat variabel penelitian terhadap variabel terikat. Sedangkan nilai R sebesar

0.458 atau menunjukkan bahwa keempat variabel penelitian memberikan

kontribusi sebesar 45.8 % terhadap kepuasan pelanggan (Y). sedangkan sisanya

sebesar 0.542 atau sebesar 54,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

masuk dalam model analisis.

Berdasarkan hasil pengujian melalui uji secara simultan dapat diketahui

bahwa untuk variabel atribut service recovery yang terdiri : kompensasi

(Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response speed) (X2), permohonan

maaf (Apology) (X3), inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan (Y)., Adanya pengaruh signifikan dapat dibuktikan

dengan nilai F hitung yang lebih besar dari t tabel dengan signifikansi lebih kecil

dari 0,05.

Sedangkan secara parsial dapat diketahui bahwa untuk variabel atribut

service recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan

merespon (Response speed) (X2), permohonan maaf (Apology) (X3), inisiatif

perbaikan (Initiation) (X4) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

(Y)., Adanya pengaruh signifikan dapat dibuktikan dengan nilai t hitung yang

lebih besar dari t tabel dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Variabel bebas yang terdiri atas atribut service recovery yang terdiri :

kompensasi (Compensation) (X1), kecepatan merespon (Response speed) (X2),


84848484

permohonan maaf (Apology) (X3), inisiatif perbaikan (Initiation) (X4) yang

memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada

Oval Hotel Surabaya) adalah inisiatif perbaikan (Initiation) (X4), dapat diterima

dan terbukti kebenarannya, karena Karyawan Oval Hotel Surabaya selalu

menunjukkan sikap proaktif dan reaktif dalam menangani pengaduan keluhan dari

tamu hotel dan Pihak Oval Hotel Surabaya menyediakan sarana komunikasi

dalam bentuk costomer care bagi tamu hotel yang tidak puas atas pelayanan

mereka.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab terdahulu

diperoleh beberapa kesimpulan dari penelitian sebagai berikut:

1. Secara simultan diperoleh hasil bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap

variabel terikat. Dengan demikian hipotesis pertama menyatakan Atribut

service recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation), kecepatan

merespon (Response speed), permohonan maaf (Apology), dan Inisiatif


85858585

perbaikan (Initiation) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel Surabaya). dapat

didukung kebenaranya.

2. Secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap

variabel terikat. Dengan demikian hipotesis kedua menyatakan Atribut

service recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation), kecepatan

merespon (Response speed), permohonan maaf (Apology), dan Inisiatif

perbaikan (Initiation) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel Surabaya). dapat

didukung kebenaranya.

3. Berdasarkan nilai Standardized Coefficients Beta () dari masing-masing

variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan

(Studi Kasus Pada Oval Hotel Surabaya) adalah Inisiatif perbaikan

(Initiation) sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan Diantara service

recovery yang terdiri : kompensasi (Compensation), kecepatan merespon

(Response speed), permohonan maaf (Apology), dan Inisiatif perbaikan

(Initiation) yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan

(Studi Kasus Pada Oval Hotel Surabaya) adalah Inisiatif perbaikan

(Initiation) dapat terbukti kebenarannya.

5.2 Saran
86868686

Dari hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam upaya memenangkan persaingan, Oval Hotel Surabaya diharapkan

terus mempertahankan service recovery yang selama ini selalu diberikan

kepada para pelanggan demi tercapainya kepuasan pelanggan

2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya memperluas variabel lain selain

service recovery guna meningkatkan kepuasan pelanggan (Studi Kasus Pada

Oval Hotel Surabaya) misalnya : kualitas jasa, bauran pemasaran jasa dll.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 2006. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta,


Prehallindo

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta,


Prehallindo

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,


Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2,


Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga

Basu Swastha, dan T. Hani Handoko, 2008, Manajemen Pemasaran, Analisa


Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE,
Yogyakarta

Irawan, Handy, 2002, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta: Pt, Elex Media
Komputindo
87878787

Tjiptono, Fandy Dan Gregorius Chandra, 2007, Service, Quality, And Satisfaction,
Jogjakarta: Andi

Spreng, Ricard A., Gilbert D, Harrel, And Robert D, Mackoy, 1995, Service
Recovery Impact On Satisfaction And Intentions, Journal Of Service
Marketing Vol 9:15-23

Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Cv Alfabeta

Gunawan, P. Santoso, Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Spss, Jakarta:


Graham Ilmu

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


Dan R&D), Bandung: Cv Alfabeta

Yoeti. A. Oka. 2003. Manajemen Pemasaran Hotel, Jakarta : Perca.

Kotler, Philip.2003. Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks


kelompok Gramedia

Engel, James F, Dkk, 1992, Perilaku Konsumen Edisi Keenam Jilid 1, Terjemah
Oleh F.X Budianto, 1995, Jakarta : Binarupa Aksara.
Gunawan, P. Santoso, Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Spss, Jakarta:
Graham Ilmu
88888888

Lampiran 1

KUESIONER

Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian program akhir saya mahasiswa Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya telah melakukan penelitian. Penelitian ini nantinya akan
dikemas dalam sebuah skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
gelar Sarjana Ekonomi (SE).
Perkenankan saya memohon kesediaan saudara untuk meluangkan waktu
sejenak dalam mengisi kuesioner ini sebagai alat pengumpulan data dalam
penelitian dengan judul Pengaruh Atribut Service Recovery Terhadap
Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Oval Hotel Di Surabaya). Adapun
jawaban dari saudara akan saya jaga kerahasiaannya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan
saudara untuk mengisi kuesioner ini.

A. Karakteristik Responden
Berikan tanda (X) pada jawaban yang saudara pilih
1. Jenis kelamin :
a. Pria
b. Wanita
2. Usia anda saat ini :
a. 20 25 tahun c. 32 - 37 tahun
b. 26 31 tahun d. Diatas 37 tahun
3. Pendidikan terakhir anda :
a. SMU/Sederajat c. S1
b. Diploma d. S2
4. Jenis pekerjaaan anda
a. Pegawai negeri c. Wiraswasta / pengusaha
b. Pegawai swasta d. Lain-lain, sebutkan.........
89898989

BAGIAN B
Lingkarilah pada salah satu jawaban saudara
Sangat Setuju (SS) :5
Setuju (S) :4
Netral (N) :3
Tidak Setuju (TS) :2
Sangat Tidak Setuju (STS) :1

PETUNJUK : Berilah tanda () terhadap masing-masing pernyataan berikut


yang paling sesuai dengan penilaian anda.

No. Pernyataan 1 2 3 4 5
STS TS N S SS

Kompensasi (Compensation) (X1)


Oval Hotel Surabaya memberikan
1
keadilan atas besarnya nilai ganti rugi
Oval Hotel Surabaya memberikan
kemudahan atas prosedur untuk
2
mendapatkan ganti rugi dalam bentuk
diskon
Kecepatan merespon (Response
speed) (X2)
Karyawan Oval Hotel Surabaya cepat
3 dalam merespon jika ada masalah yang
dialami pelanggan
Karyawan Oval Hotel Surabaya
4 mampu menyelesaikan semua masalah
pelanggan secara keseluruhan
Karyawan Oval Hotel Surabaya
memberikan tanggapan dan perhatian
5
dengan mengidentifikasikan masalah
pelanggan

Permohonan maaf (Apology) (X3)


Karyawan Oval Hotel Surabaya selalu
menunjukkan sikap ramah pada
6
pelanggan apabila ada kesalahan
layanan
90909090

Karyawan Oval Hotel Surabaya


7 menunjukkan sikap peduli yang besar
pada waktu terjadi kesalahan layanan
Karyawan Oval Hotel Surabaya selalu
8 berkata sopan apabila melakukan
kesalahan dalam layanan

Inisiatif perbaikan (Initiation) (X4)

Karyawan Oval Hotel Surabaya selalu


menunjukkan sikap proaktif dan reaktif
9
dalam menangani pengaduan keluhan
dari tamu hotel
Pihak Oval Hotel Surabaya
menyediakan sarana komunikasi dalam
10
bentuk costomer care bagi tamu hotel
yang tidak puas atas pelayanan mereka

Kepuasan Pelanggan (Y)


N PERNYATAAN STS TS N S SS
O
11 Pelayanan karyawan Oval Hotel
Surabaya sesuai dengan harapan
pelanggan.
12 Pelanggan puas atas pelayanan
Karyawan Oval Hotel Surabaya.

TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA


91919191

Lampiran 2

INPUT DATA SPSS

X1. X1. X2. X2. X2. X3. X3. X3.


1 2 X1 1 2 3 X2 1 2 1 X3
5 5 10 4 4 5 13 4 4 5 13
4 4 8 5 4 5 14 5 5 5 15
5 5 10 5 4 3 12 4 5 5 14
3 5 8 5 4 4 13 4 4 4 12
4 4 8 4 4 3 11 5 4 5 14
4 3 7 4 4 5 13 4 3 4 11
4 5 9 5 4 5 14 3 3 3 9
5 4 9 5 4 4 13 5 4 5 14
5 5 10 4 3 5 12 4 4 4 12
5 5 10 5 3 4 12 4 4 4 12
4 4 8 5 4 5 14 3 3 4 10
3 3 6 4 3 4 11 4 5 5 14
3 3 6 4 4 3 11 3 4 3 10
4 3 7 4 5 5 14 3 3 3 9
4 5 9 4 5 5 14 5 5 3 13
4 3 7 4 4 5 13 4 4 4 12
3 4 7 4 3 5 12 3 3 4 10
3 3 6 3 3 3 9 3 4 4 11
4 3 7 5 3 4 12 4 4 4 12
3 4 7 3 3 3 9 3 3 3 9
3 3 6 5 4 3 12 3 3 3 9
3 5 8 4 3 3 10 4 4 3 11
3 4 7 4 3 5 12 3 3 3 9
3 3 6 3 3 3 9 3 3 4 10
3 3 6 3 3 3 9 3 3 3 9
4 4 8 3 3 3 9 3 4 4 11
3 3 6 4 3 5 12 3 3 4 10
5 5 10 4 5 5 14 4 4 5 13
4 4 8 3 4 4 11 4 4 4 12
4 3 7 4 4 4 12 4 4 4 12
3 3 6 3 3 5 11 3 4 4 11
4 4 8 4 4 5 13 4 4 4 12
3 3 6 3 3 5 11 4 4 3 11
3 3 6 3 3 3 9 4 3 3 10
92929292

3 3 6 3 3 3 9 3 3 4 10
3 3 6 3 3 3 9 3 3 4 10
3 3 6 5 5 5 15 3 4 4 11
5 4 9 5 5 4 14 4 5 5 14
5 4 9 5 5 4 14 4 5 4 13
3 3 6 3 3 3 9 3 3 4 10
3 3 6 3 3 4 10 4 3 4 11
4 3 7 4 4 3 11 4 4 3 11
4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
4 3 7 3 4 5 12 4 4 3 11
4 4 8 4 4 5 13 4 5 5 14
4 5 9 4 4 5 13 4 4 5 13
4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
4 5 9 4 4 3 11 4 4 4 12
4 4 8 4 4 4 12 5 5 4 14
3 4 7 5 5 5 15 4 4 4 12
3 3 6 4 4 4 12 3 3 4 10
4 5 9 4 4 4 12 4 4 5 13
5 4 9 4 4 4 12 4 4 4 12
3 3 6 4 4 4 12 4 4 4 12
4 3 7 4 4 4 12 4 4 4 12
4 3 7 4 4 5 13 5 5 5 15
3 3 6 5 5 4 14 3 3 3 9
3 3 6 5 5 5 15 3 3 3 9
4 3 7 4 3 4 11 4 4 3 11
4 4 8 4 5 5 14 4 4 4 12
4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
4 4 8 3 4 4 11 4 4 4 12
5 5 10 4 4 4 12 4 4 4 12
4 3 7 4 4 3 11 4 4 4 12
3 4 7 5 5 5 15 4 5 5 14
4 4 8 5 5 5 15 4 5 4 13
5 5 10 4 3 5 12 3 4 4 11
4 5 9 4 5 4 13 5 4 5 14
4 5 9 5 5 5 15 4 4 4 12
3 5 8 5 5 4 14 4 4 4 12
5 5 10 4 4 4 12 4 4 4 12
5 4 9 4 5 5 14 5 4 3 12
4 5 9 4 4 4 12 4 4 4 12
5 5 10 5 5 5 15 4 4 4 12
93939393

4 4 8 4 4 4 12 5 5 5 15
4 5 9 4 4 4 12 4 4 4 12
3 4 7 4 4 5 13 4 4 4 12
4 5 9 4 5 5 14 4 5 5 14
5 4 9 5 5 4 14 4 5 5 14
5 5 10 5 5 3 13 3 3 3 9
4 4 8 4 4 4 12 5 4 5 14
4 3 7 4 4 5 13 4 3 4 11
4 5 9 5 4 5 14 4 5 5 14
5 5 10 5 4 4 13 5 4 5 14
3 3 6 5 5 4 14 4 4 4 12
5 4 9 3 4 4 11 4 4 4 12
3 4 7 5 4 5 14 4 4 4 12
3 3 6 4 3 4 11 4 5 5 14
5 5 10 4 4 4 12 3 4 4 11
4 3 7 5 5 3 13 5 5 3 13
4 5 9 3 3 3 9 5 5 4 14
3 4 7 5 5 5 15 4 4 4 12

X4.1 X4.2 X4 Y1.1 Y1.2 Y


5 5 10 4 4 8
4 4 8 4 3 7
3 4 7 5 4 9
4 4 8 4 4 8
4 5 9 4 4 8
3 4 7 4 3 7
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 4 8
5 5 10 4 4 8
3 3 6 4 4 8
5 5 10 5 4 9
3 3 6 3 3 6
3 3 6 3 3 6
3 3 6 3 3 6
5 4 9 3 4 7
4 4 8 5 5 10
4 4 8 4 3 7
3 4 7 4 3 7
3 4 7 4 3 7
94949494

3 3 6 3 3 6
3 4 7 4 3 7
4 4 8 4 3 7
4 4 8 4 4 8
3 3 6 4 3 7
3 3 6 3 3 6
3 3 6 4 3 7
3 3 6 4 3 7
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 4 8
3 4 7 4 4 8
3 3 6 4 3 7
4 4 8 4 3 7
3 3 6 4 3 7
3 3 6 3 3 6
3 4 7 3 3 6
3 4 7 4 3 7
3 3 6 4 4 8
4 4 8 5 4 9
4 5 9 5 4 9
3 3 6 3 3 6
3 3 6 4 3 7
3 4 7 4 3 7
4 4 8 4 4 8
3 4 7 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 5 9 4 4 8
5 4 9 4 4 8
4 4 8 4 4 8
5 4 9 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 3 7
3 4 7 4 3 7
3 4 7 4 4 8
3 4 7 4 4 8
4 4 8 4 3 7
4 4 8 4 3 7
4 4 8 4 4 8
95959595

4 4 8 4 4 8
3 4 7 4 4 8
4 5 9 4 4 8
4 3 7 4 4 8
3 3 6 4 3 7
3 3 6 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 3 7 4 4 8
3 4 7 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 3 7
4 5 9 4 4 8
4 3 7 4 4 8
5 4 9 4 4 8
4 3 7 4 4 8
4 5 9 5 4 9
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 3 7 4 3 7
5 4 9 5 4 9
5 4 9 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 3 7
4 4 8 4 4 8
4 4 8 5 4 9
5 5 10 4 3 7
4 4 8 4 4 8
5 5 10 5 4 9
3 3 6 4 3 7
4 4 8 4 3 7
4 4 8 3 3 6
5 4 9 4 4 8
4 4 8 4 4 8
96969696

Lampiran 3

OUTPUT SPSS

Frequencies

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:08:33
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 92
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=X1.1 X1.2 X1 X2.1 X2.2
X2.3 X2 X3.1 X3.2 X3.3 X3 X4.1 X4.2 X4 Y1.1 Y1.2 Y
/STATISTICS=MEAN
/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.016


Elapsed Time 00:00:00.017

X1.1 X1.2 X1
N Valid 92 92 92
Missing 0 0 0
Mean 3.8587 3.9239 7.7826

X2.1 X2.2 X2.3 X2


92 92 92 92
0 0 0 0
4.1196 3.9891 4.1739 12.2826

X3.1 X3.2 X3.3 X3


92 92 92 92
0 0 0 0
3.8804 3.9674 4.0217 11.8696

X4.1 X4.2 X4 Y1.1 Y1.2 Y


92 92 92 92 92 92
0 0 0 0 0 0
3.7717 3.8696 7.6413 3.9891 3.6196 7.6087
97979797

Frequency Table

X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 32 34.8 34.8 34.8
4 41 44.6 44.6 79.3
5 19 20.7 20.7 100.0
Total 92 100.0 100.0

X1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 34 37.0 37.0 37.0
4 31 33.7 33.7 70.7
5 27 29.3 29.3 100.0
Total 92 100.0 100.0

X1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 6 21 22.8 22.8 22.8
7 21 22.8 22.8 45.7
8 19 20.7 20.7 66.3
9 19 20.7 20.7 87.0
10 12 13.0 13.0 100.0
Total 92 100.0 100.0

X2.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 17 18.5 18.5 18.5
4 47 51.1 51.1 69.6
5 28 30.4 30.4 100.0
Total 92 100.0 100.0

X2.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 24 26.1 26.1 26.1
4 45 48.9 48.9 75.0
5 23 25.0 25.0 100.0
Total 92 100.0 100.0
98989898

X2.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 20 21.7 21.7 21.7
4 36 39.1 39.1 60.9
5 36 39.1 39.1 100.0
Total 92 100.0 100.0

X2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 9 10 10.9 10.9 10.9
10 2 2.2 2.2 13.0
11 13 14.1 14.1 27.2
12 27 29.3 29.3 56.5
13 15 16.3 16.3 72.8
14 17 18.5 18.5 91.3
15 8 8.7 8.7 100.0
Total 92 100.0 100.0

X3.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 24 26.1 26.1 26.1
4 55 59.8 59.8 85.9
5 13 14.1 14.1 100.0
Total 92 100.0 100.0

X3.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 21 22.8 22.8 22.8
4 53 57.6 57.6 80.4
5 18 19.6 19.6 100.0
Total 92 100.0 100.0

X3.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 19 20.7 20.7 20.7
4 52 56.5 56.5 77.2
5 21 22.8 22.8 100.0
Total 92 100.0 100.0
99999999

X3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 9 9 9.8 9.8 9.8
10 10 10.9 10.9 20.7
11 14 15.2 15.2 35.9
12 32 34.8 34.8 70.7
13 8 8.7 8.7 79.3
14 16 17.4 17.4 96.7
15 3 3.3 3.3 100.0
Total 92 100.0 100.0

X4.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 33 35.9 35.9 35.9
4 47 51.1 51.1 87.0
5 12 13.0 13.0 100.0
Total 92 100.0 100.0

X4.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 23 25.0 25.0 25.0
4 58 63.0 63.0 88.0
5 11 12.0 12.0 100.0
Total 92 100.0 100.0

X4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 6 18 19.6 19.6 19.6
7 20 21.7 21.7 41.3
8 36 39.1 39.1 80.4
9 13 14.1 14.1 94.6
10 5 5.4 5.4 100.0
Total 92 100.0 100.0

Y1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 10 10.9 10.9 10.9
4 73 79.3 79.3 90.2
5 9 9.8 9.8 100.0
Total 92 100.0 100.0
100100100100

Y1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 36 39.1 39.1 39.1
4 55 59.8 59.8 98.9
5 1 1.1 1.1 100.0
Total 92 100.0 100.0

Y
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 6 9 9.8 9.8 9.8
7 28 30.4 30.4 40.2
8 46 50.0 50.0 90.2
9 8 8.7 8.7 98.9
10 1 1.1 1.1 100.0
Total 92 100.0 100.0

Correlations

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:09:25
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
92
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the
cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=X1.1 X1.2 X1
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.109


Elapsed Time 00:00:00.089
101101101101

Correlations
X1.1 X1.2 X1
X1.1 Pearson Correlation 1 .532** .861**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
X1.2 Pearson Correlation .532
**
1 .889**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
X1 Pearson Correlation .861
**
.889 **
1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
102102102102

Correlations

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:09:38
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
92
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the
cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 X2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.078


Elapsed Time 00:00:00.105

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2
X2.1 Pearson Correlation 1 .599 **
.292 **
.799**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000
N 92 92 92 92
X2.2 Pearson Correlation .599** 1 .323** .819**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000
N 92 92 92 92
X2.3 Pearson Correlation .292** .323** 1 .712**
Sig. (2-tailed) .005 .002 .000
N 92 92 92 92
X2 Pearson Correlation .799** .819** .712** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 92 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
103103103103

Correlations

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:09:54
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
92
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the
cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=X3.1 X3.2 X3.3 X3
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.266


Elapsed Time 00:00:00.192

Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3
X3.1 Pearson Correlation 1 .635** .404** .819**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 92 92 92 92
X3.2 Pearson Correlation .635 **
1 .509 **
.869**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 92 92 92 92
X3.3 Pearson Correlation .404 **
.509 **
1 .781**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 92 92 92 92
X3 Pearson Correlation .819 **
.869 **
.781 **
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 92 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
104104104104

Correlations

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:10:12
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 92
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the
cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=X4.1 X4.2 X4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.109


Elapsed Time 00:00:00.070

Correlations
X4.1 X4.2 X4
X4.1 Pearson Correlation 1 .561 **
.896**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
X4.2 Pearson Correlation .561** 1 .870**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
X4 Pearson Correlation .896** .870** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
105105105105

Correlations

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:10:26
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 92
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the
cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=Y1.1 Y1.2 Y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.124


Elapsed Time 00:00:00.106

[DataSet0]

Correlations
Y1.1 Y1.2 Y
Y1.1 Pearson Correlation 1 .454 **
.834**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
Y1.2 Pearson Correlation .454** 1 .870**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
Y Pearson Correlation .834** .870** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability
106106106106

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:11:02
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 92
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all
variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=X1.1 X1.2
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.031


Elapsed Time 00:00:00.016

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 92 100.0
Excludeda 0 .0
Total 92 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.692 2

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1 3.8587 .73502 92
X1.2 3.9239 .81515 92

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
X1.1 3.9239 .664 .532 .a
X1.2 3.8587 .540 .532 .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You
may want to check item codings.
107107107107

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
7.7826 1.842 1.35733 2
108108108108

Reliability

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:11:18
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 92
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all
variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.031


Elapsed Time 00:00:00.013

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 92 100.0
Excludeda 0 .0
Total 92 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.666 3

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X2.1 4.1196 .69286 92
X2.2 3.9891 .71858 92
X2.3 4.1739 .76473 92
109109109109

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
X2.1 8.1630 1.457 .542 .488
X2.2 8.2935 1.374 .565 .451
X2.3 8.1087 1.592 .345 .749

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
12.2826 2.842 1.68592 3

RELIABILITY
Reliability

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:11:34
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
92
File
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all
variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=X3.1 X3.2 X3.3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.015


Elapsed Time 00:00:00.020

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 92 100.0
Excludeda 0 .0
Total 92 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
110110110110

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.761 3

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X3.1 3.8804 .62621 92
X3.2 3.9674 .65383 92
X3.3 4.0217 .66263 92

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
X3.1 7.9891 1.308 .597 .675
X3.2 7.9022 1.166 .680 .574
X3.3 7.8478 1.339 .506 .776

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
11.8696 2.554 1.59820 3

Reliability

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:11:51
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 92
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all
variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=X4.1 X4.2
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.031


Elapsed Time 00:00:00.027
111111111111

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 92 100.0
Excluded a
0 .0
Total 92 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.716 2

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X4.1 3.7717 .66470 92
X4.2 3.8696 .59701 92

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
X4.1 3.8696 .356 .561 .a
X4.2 3.7717 .442 .561 .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You
may want to check item codings.

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
7.6413 1.244 1.11515 2

Reliability
112112112112

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:12:10
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
92
Data File
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables
in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=Y1.1 Y1.2
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.031


Elapsed Time 00:00:00.025

[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 92 100.0
Excluded a
0 .0
Total 92 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.621 2

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y1.1 3.9891 .45681 92
Y1.2 3.6196 .51017 92
113113113113

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
Y1.1 3.6196 .260 .454 .a
Y1.2 3.9891 .209 .454 .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You
may want to check item codings.

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
7.6087 .680 .82484 2
114114114114

Regression

Notes
Output Created 21-Apr-2016 17:12:49
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 92
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no missing values
for any variable used.
Syntax REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:01.014


Elapsed Time 00:00:00.894
Memory Required 2540 bytes
Additional Memory Required for
216 bytes
Residual Plots

[DataSet0]

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Y 7.6087 .82484 92
X1 7.7826 1.35733 92
X2 12.2826 1.68592 92
X3 11.8696 1.59820 92
X4 7.6413 1.11515 92

Correlations
115115115115

Y X1 X2 X3 X4
Pearson Correlation Y 1.000 .522 .428 .436 .527
X1 .522 1.000 .296 .417 .442
X2 .428 .296 1.000 .275 .353
X3 .436 .417 .275 1.000 .251
X4 .527 .442 .353 .251 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000 .000 .000 .000
X1 .000 . .002 .000 .000
X2 .000 .002 . .004 .000
X3 .000 .000 .004 . .008
X4 .000 .000 .000 .008 .
N Y 92 92 92 92 92
X1 92 92 92 92 92
X2 92 92 92 92 92
X3 92 92 92 92 92
X4 92 92 92 92 92

Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 X4, X3, X2, X1a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .677a .458 .433 .62094
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.368 4 7.092 18.394 .000a
Residual 33.545 87 .386
Total 61.913 91
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
116116116116

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.337 .650 3.597 .001
X1 .151 .057 .248 2.621 .010
X2 .095 .042 .194 2.234 .028
X3 .106 .046 .205 2.320 .023
X4 .220 .067 .298 3.267 .002
a. Dependent Variable: Y

Coefficient Correlationsa
Model X4 X3 X2 X1
1 Correlations X4 1.000 -.038 -.249 -.343
X3 -.038 1.000 -.159 -.330
X2 -.249 -.159 1.000 -.103
X1 -.343 -.330 -.103 1.000
Covariances X4 .005 .000 .000 -.001
X3 .000 .002 .000 .000
X2 .000 .000 .002 .000
X1 -.001 .000 .000 .003
a. Dependent Variable: Y

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 6.3649 8.6492 7.6087 .55834 92
Std. Predicted Value -2.228 1.864 .000 1.000 92
Standard Error of Predicted Value .071 .229 .139 .041 92
Adjusted Predicted Value 6.3949 8.6975 7.6100 .55759 92
Residual -1.75724 2.34842 .00000 .60714 92
Std. Residual -2.830 3.782 .000 .978 92
Stud. Residual -2.875 3.825 -.001 1.005 92
Deleted Residual -1.81354 2.40152 -.00133 .64137 92
Stud. Deleted Residual -3.005 4.169 .000 1.029 92
Mahal. Distance .201 11.382 3.957 2.799 92
Cook's Distance .000 .101 .011 .019 92
Centered Leverage Value .002 .125 .043 .031 92
a. Dependent Variable: Y

You might also like