You are on page 1of 3

PRAKTIKUM

3 (2 Februari 2017)

Deteksi Dan Penentuan Kandungan Metabolit Primer Dan Sekunder


PENDAHULUAN

Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup untuk
memelihara sel dan organisme tetap hidup. Metabolisme terdiri dari metabolisme primer
dan sekunder. Metabolisme primer menghasilkan metabolit primer yaitu senyawa-senyawa
yang umumnya terdapat dalam semua jenis tumbuhan yang secara langsung digunakan
untuk tumbuh dan perkembangan tumbuhan. Hasil dari metabolisme primer adalah
karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Metabolisme sekunder merupakan proses
pada tumbuhan yang menghasilkan metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan
turunan dari metabolit primer. Metabolit sekunder merupakan molekul ataupun senyawa
yang tidak diperlukan secara langsung untuk tumbuh, perkembangan organisme, atau
reproduksi. Metabolit sekunder umumnya memiliki fungsi pertahanan diri dari tanaman
terhadap lingkungan maupun herbivor.
Senyawa yang termasuk dalam metabolit sekunder sangat beragam. Walaupun
demikian, metabolit sekunder digolongkan ke dalam 3 kelompok besar yaitu alkaloid,
terpenoid dan fenolik. Metabolit sekunder golongan fenolik merupakan senyawa yang
disintesis dari senyawa fenol yaitu gugus benzene dengan subtitusi gugus hidroksil pada
salah satu gugus hidrogennya. Golongan terpenoid senyawa metabolit yang memiliki ciri
khusus yaitu disintesis dari isopren. Alkaloid adalah metabolit sekunder yang memiliki rantai
heterosiklik yang mengandung atom nitrogen.

ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
Timbangan Tanaman
Pelat tetes - Catharantus roseus (daun)
Mortar dan pestel - Batang mint
Pipet tetes - Buah Mengkudu
Gelas ukur - Daun teh
Gelas kimia - Bunga cengkeh
Falcon tube 15 mL Etanol 96%
Tabung reaksi Alumunium foil
Eppendorf Larutan benedict
Penangas air Larutan I2KI
Larutan Buret
Larutan Dragendorf
Larutan Liebermenn-burchard
Na2CO3
Buffer posfat
Akuades


1
METODE KERJA

Analisis Metabolit Sekunder Secara Histokimia

Analisis Alkaloid (Reagen Jeffrey)
Sayat sampel organ tanaman dengan menggunakan silet. Gunakan gabus atau empulur
singkong sebagai pendukung bila sampel organ tipis atau lunak. Letakkan sayatan di atas
kaca objek yang telah ditetesi akuades dan tutup dengan kaca objek. Selanjutnya teteskan
reagen Jeffrey di salah satu sisi kaca objek dan tempelkan tissue di sisi lainnya untuk
menyerap akuades. Diamkan selama 2-3 menit dan amati di bawah mikroskop cahaya.
Sampel yang mengandung alkaloid akan terwarna oranye/coklat.

Analisis Terpenoid (Reagen Neutral Red)
Seperti pada analisis untuk alkaloid, sayat sampel tanaman dengan silet dan letakkan di atas
kaca objek yang telahh ditetesi akuades. Akuades kemudian diganti dengan reagen Neutral
Red dan preparat diamati di bawah mikroskop. Sampel yang mengandung terpenoid akan
terwarna merah muda.


Analisis Metabolit secara Kolorimetri

Ekstraksi

Organ tanaman (akar, batang, daun) masing-masing diambil 1 g lalu digerus hingga halus.
Ektrak dilarutkan dengan etanol 96% sebanyak 10 mL, didiamkan 15 menit, disaring,
ampasnya ditambahkan 10 mL etanol lagi, digerus dan digabung dengan hasil ekstraksi
sebelumnya. Larutan ini kemudian disentrifuga pada kecepatan 5000 rpm atau diamkan
selama 15 menit sampai supernatant memisah dengan endapannya.

Pengujian Metabolit Primer

Uji polisakarida (pati/amilum dengan reagen lugol)
Ekstrak tanaman diteteskan ke plat tetes sebanyak 5 tetes. Kemudian ditambahkan
larutan lugol (I2KI) sebanyak 3 tetes.

Uji mono- dan disakarida dengan reagen Benedict
500 L ekstrak tanaman di pipet ke dalam eppendorf. Kemudian ditambahkan
larutan benedict sebanyak 3 tetes dan dipanaskan selama 5 menit pada suhu 95 C.
Reaksi positif ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi merah bata.

Uji protein dengan reagen Biuret
3 mL ekstrak ditambahkan dengan 3 mL NaOH 4% dan 2-3 tetes larutan CuSO4 1%.
Reaksi positif akan menghasilkan warna ungu atau pink.


Pengujian Metabolit sekunder

Uji alkaloid (Dragendorff):
Ekstrak tanaman diteteskan ke plat tetes sebanyak 5 tetes. Kemudian ditambahkan
larutan dragendorff sebanyak 3 tetes (perbandingan asam asetat:asam sulfat adalah
2:1) Reaksi positif akan menimbulkan warna jingga pekat (deep orange).

2

Uji terpenoid (Liebermann-Burchard):
Ekstrak tanaman diteteskan sebanyak 5 tetes. Kemudian ditambahkan 3 tetes
reagen Liebermann-Burchard. Reaksi positif akan menimbulkan warna gelap (coklat
atau hitam).




*** Selamat Bekerja ***








You might also like