Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian Insya
Kata ' ' merupakan bentuk mashdar dari kata ' '. Secara leksikal kata
tersebut bermakna ))mengadakan, membangun, memulai, kreasi, asli, menulis,
dan menyusun. Dalam ilmu kebahasaaraban insyi merupakan salah satu nama mata
kuliah yang mengajarkan menulis.
Insyi sebagai kebalikan dari khabari merupakan bentuk kalimat yang setelah
kalimat tersebut dituturkan kita tidak bisa menilai benar atau dusta. Hal ini berbeda
dengan sifat kalm khabari yang bisa dinilai benar atau dusta. Dalam terminologi ilmu
mani kalm insy'i adalah,
Kalm insyi adalah suatu kalimat yang tidak bisa disebut benar atau dusta Jika
seorang mutakallim mengucapkan suatu kalm insyi, mukhthab tidak bisa menilai
bahwa ucapan mutakallim itu benar atau dusta. Jika seorang berkata ' ' , kita tidak
bisa mengatakan bahwa ucapannya itu benar atau dusta. Setelah kalm tersebut
diucapkan yang mesti kita lakukan adalah menyimak ucapannya.
A. Insya' Thlobiy
1) Al amr (Perintah)
Secara leksikal amr bermakna perintah. Sedangkan dalam terminologi ilmu
balghah amr adalah,
"Tuntutan mengerjakan sesuatu kepada yang lebih rendah".
KALAM INSYA'I 1
Al-Hsyimi (1960) mendefinisikan jumlah al-amr (kalimat perintah) sebagai
tuturan yang disampaikan oleh pihak yang lebih tinggi kedudukannya kepada pihak yang
lebih rendah agar melaksanakan suatu perbuatan.
Untuk menyusun suatu kalm amr ada empat shgah yang biasa digunakan:
a) Fi'l al-amr
Semua kata kerja yang ber-shgah fi'l amr termasuk kategori thalabi. Contoh,
(12: )
"Ambillah kitab itu dengan kuat!"
b) Fi'l mudhri yang disertai lm alamr
Fi'il mudhri yang disertai dengan lm al-amr maknanya sama dengan amr yaitu
perintah. Contoh,
(7: )
"Hendaklah berinfak ketika dalam keleluasaan"
c) Isim fi'il amr
Kata isim yang bermakna fi'il (kata kerja) termasuk shigat yang membentuk kalm
insyi thalabi.
Contoh,
(Mari melaksanakan shalat! Mari menuju kebahagiaan!)
d) Mashdar pengganti fi'il
Mashdar yang posisinya berfungsi sebagai pengganti fi'il yang dibuang bisa juga
bermakna amr. Contoh,
(Berusahalah pada hal-hal yang baik) Dari keempat shgah tersebut makna amr
pada dasarnya adalah perintah dari yang lebih atas kepada yang lebih rendah. Namun
demikian ada beberapa makna Amr selain dari makna perintah. Makna-makna tersebut
adalah do'a, iltims (menyuruh yang sebaya), tamann (berangan-angan), tahdd
(ancaman), ta'jiz (melemahkan), taswiyah (menyamakan), takhyr (memilih), dan ibhah
(membolehkan).
Adapun penyimpangan dari makna Amr yaitu :
1)
Contoh :
2)
Contoh :
3)
Contoh : !
4)
Contoh :
5)
Contoh :
6)
KALAM INSYA'I 2
Contoh :
)7
Contoh :
)8
Contoh :
)9
Contoh :
)10
Contoh :
)11
Contoh :
)12
Contoh :
)13
Contoh :
)14
Contoh :
KALAM INSYA'I 3
Contoh :
8)
Contoh : #
3) Al istifham (pertanyaan).
Kata ' ' merupakan bentuk mashdar dari kata ' ' . Secara leksikal kata
tersebut bermakna meminta pemahaman/pengertian. Secara istilah istifhm bermakna
(menuntut pengetahuan tentang sesuatu yang belum diketahui sebelumnya).
Kata-kata yang digunakan untuk istifhm ini ialah :
- - - -
Suatu kalimat yang menggunakan kata tanya dinamakan jumlah istifhmiyyah,
yaitu kalimat yang berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu yang belum
diketahui sebelumnya dengan menggunakan salah satu huruf istifhm.
Perlu diketahui bahwa dan adalah kalimat huruf, sedangkan lainnya
termasuk kalimat isim.
2. Yang menuntut tashdiq saja, yaitu
Contoh:
KALAM INSYA'I 4
1.
! Contoh:
2.
: Contoh
3.
Contoh:
4.
Contoh :
5.
Contoh :
6.
Contoh :
7.
Contoh :
8.
Contoh :
9.
Contoh :
10.
Contoh :
11.
Contoh:
12.
Contoh:
13.
Contoh :
14.
Contoh :
15.
KALAM INSYA'I 5
Contoh:
16. /
Contoh:
17.
Contoh:
4) Al tamanniy (Angan-angan)
Kalimat tamann (berangan-angan) adalah kalimat yang berfungsi untuk
menyatakan keinginan terhadap sesuatu yang disukai, tetapi tidak mungkin untuk dapat
meraihnya.
Dalam terminologi ilmu balghah tamann adalah,
Mengangan- angankan sesuatu yang di inginkan tetapi tidak ada harapan terjadi, baik
karena mustahil terjadi maupun mungkin terjadi tapi tak ada harapan diperoleh.
Contoh :
(79: )
(102: ):
(53: )-- :
* :
:
5) An nida (Panggilan).
KALAM INSYA'I 6
Dari semua dat an-nid di atas ada yang digunakan untuk
memanggil jaraknya jauh dan yang jaraknya dekat. Untuk memanggil
yang jaraknya dekat, menggunakan dan . Adapun huruf-
huruf yang lain dipergunakan untuk memanggil yang berjarak jauh.
Akan tetapi terkadang untuk memanggil yang jaraknya jauh juga
digunakan lafaz dan , karena melekatnya munada (orang
yang dipanggil) di dalam hatinya si mutakallim seakan-akan berada di
dekatnya padahal jaraknya jauh.
Sebaliknya, untuk memanggil yang jaraknya dekat terkadang
menggunakan huruf nida yang jauh. Mungkin karena kedudukannya si
munada yang tinggi, contohnya
( wahai tuanku), atau
kedudukannya si munada yang rendah, contoh : ( padahal dia di
samping kamu) atau si munadanya sedang tidak berkonsentrasi
mungkin lagi tidur atau lagi lupa, seakan-akan si munadanya tidak
hadir di majlis tersebut, contoh
Terkadang an-nid keluar dari makna aslinya kepada makna-
makna lain (yaitu selain makna memanggil) yang bisa diketahui
melalui konteks dan redaksi suatu kalimat. Makna-makna tersebut
adalah:
1. )
(mengungkapkan penyesalan).
Contohnya adalah )
) = Saya orang
yang fakir miskin
4.
(memohon pertolongan).
Contohnya:
= Tolonglah orang-orang yang beriman
KALAM INSYA'I 7
b. Al madh (menunjukkan pujiaan).
c. Az zam (menunjukkan ejekan).
d. Al Qasam (sumpah).
e. Afal ar raja (kata kerja yang menunjukkan harapan).
Daftar Rujukan
1. Terjemahan Jauharul Maknun
2. Jawahirul Balaghoh
3. Ilmu Balaghah
KALAM INSYA'I 8