You are on page 1of 8

INSYA (KALAM INSYAI)

Dalam Prespektif Ilmu Ma'ani


Disusun oleh Kelompok 6

1. Pengertian Insya
Kata ' ' merupakan bentuk mashdar dari kata ' '. Secara leksikal kata
tersebut bermakna ))mengadakan, membangun, memulai, kreasi, asli, menulis,
dan menyusun. Dalam ilmu kebahasaaraban insyi merupakan salah satu nama mata
kuliah yang mengajarkan menulis.

Insyi sebagai kebalikan dari khabari merupakan bentuk kalimat yang setelah
kalimat tersebut dituturkan kita tidak bisa menilai benar atau dusta. Hal ini berbeda
dengan sifat kalm khabari yang bisa dinilai benar atau dusta. Dalam terminologi ilmu
mani kalm insy'i adalah,


Kalm insyi adalah suatu kalimat yang tidak bisa disebut benar atau dusta Jika
seorang mutakallim mengucapkan suatu kalm insyi, mukhthab tidak bisa menilai
bahwa ucapan mutakallim itu benar atau dusta. Jika seorang berkata ' ' , kita tidak
bisa mengatakan bahwa ucapannya itu benar atau dusta. Setelah kalm tersebut
diucapkan yang mesti kita lakukan adalah menyimak ucapannya.

2. Pembagian Kalam Insyai


Secara garis besar kalm insyi ada dua jenis, yaitu insyi thalabi dan insyi
ghair thalabi. Kalm yang termasuk kategori insyi thalabi adalah Amr, nahyu, istifhm,
tamann, dan nid. Sedangkan kalm yang termasuk kategori ghair thalabi adalah
ta'ajjub, al-dzamm, qasam, kata-kata yang diawali dengan af'l alraj. Jenis-jenis kalm
insyi ghair thalabi tidak termasuk ke dalam bahasan ilmu mani. Sehingga jenis-jenis
kalimat tersebut tidak akan dibahas dalam buku ini. Insyi thalabi menurut para pakar
balghah adalah,


Kalm insyi thalabi adalah suatu kalm yang menghendaki adanya suatu
tuntutan yang tidak terwujud ketika kalm itu diucapkan. Dari definisi di atas tampak
bahwa pada kalm insyi thalabi terkandung suatu tuntutan. Tuntutan tersebut belum
terwujud ketika ungkapan tersebut diucapkan.

A. Insya' Thlobiy
1) Al amr (Perintah)
Secara leksikal amr bermakna perintah. Sedangkan dalam terminologi ilmu
balghah amr adalah,

"Tuntutan mengerjakan sesuatu kepada yang lebih rendah".

KALAM INSYA'I 1
Al-Hsyimi (1960) mendefinisikan jumlah al-amr (kalimat perintah) sebagai
tuturan yang disampaikan oleh pihak yang lebih tinggi kedudukannya kepada pihak yang
lebih rendah agar melaksanakan suatu perbuatan.
Untuk menyusun suatu kalm amr ada empat shgah yang biasa digunakan:
a) Fi'l al-amr
Semua kata kerja yang ber-shgah fi'l amr termasuk kategori thalabi. Contoh,
(12: )
"Ambillah kitab itu dengan kuat!"
b) Fi'l mudhri yang disertai lm alamr
Fi'il mudhri yang disertai dengan lm al-amr maknanya sama dengan amr yaitu
perintah. Contoh,
(7: )
"Hendaklah berinfak ketika dalam keleluasaan"
c) Isim fi'il amr
Kata isim yang bermakna fi'il (kata kerja) termasuk shigat yang membentuk kalm
insyi thalabi.
Contoh,

(Mari melaksanakan shalat! Mari menuju kebahagiaan!)
d) Mashdar pengganti fi'il
Mashdar yang posisinya berfungsi sebagai pengganti fi'il yang dibuang bisa juga
bermakna amr. Contoh,

(Berusahalah pada hal-hal yang baik) Dari keempat shgah tersebut makna amr
pada dasarnya adalah perintah dari yang lebih atas kepada yang lebih rendah. Namun
demikian ada beberapa makna Amr selain dari makna perintah. Makna-makna tersebut
adalah do'a, iltims (menyuruh yang sebaya), tamann (berangan-angan), tahdd
(ancaman), ta'jiz (melemahkan), taswiyah (menyamakan), takhyr (memilih), dan ibhah
(membolehkan).
Adapun penyimpangan dari makna Amr yaitu :

1)
Contoh :
2)
Contoh :
3)
Contoh : !
4)
Contoh :
5)
Contoh :
6)

KALAM INSYA'I 2
Contoh :
)7
Contoh :
)8
Contoh :
)9
Contoh :
)10
Contoh :
)11
Contoh :
)12
Contoh :
)13
Contoh :
)14
Contoh :

)2) An nahyi (Larangan


Makna nahyu secara leksikal adalah melarang, menahan, dan menentang.
Sedangkan dalam terminologi ilmu balghah nahyu adalah,

(Tuntutan meninggalkan suatu perbuatan dari pihak yang lebih tinggi).
) ((al-Isra:32 Contoh :

Adapun penyimpangan dari makna Nahyi yaitu :


)1
Contoh :
)2
! Contoh :
)3
# Contoh :
)4
# Contoh :
)5
# Contoh :
)6
Contoh :
)7

KALAM INSYA'I 3
Contoh :
8)
Contoh : #

3) Al istifham (pertanyaan).
Kata ' ' merupakan bentuk mashdar dari kata ' ' . Secara leksikal kata
tersebut bermakna meminta pemahaman/pengertian. Secara istilah istifhm bermakna

(menuntut pengetahuan tentang sesuatu yang belum diketahui sebelumnya).
Kata-kata yang digunakan untuk istifhm ini ialah :
- - - -
Suatu kalimat yang menggunakan kata tanya dinamakan jumlah istifhmiyyah,
yaitu kalimat yang berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu yang belum
diketahui sebelumnya dengan menggunakan salah satu huruf istifhm.
Perlu diketahui bahwa dan adalah kalimat huruf, sedangkan lainnya
termasuk kalimat isim.

Ditinjau dari segi tuntutannya, adat-adat istifham tersebut dibagi tiga:


1. Yang menuntut "Tashawwur" dan "Tashdiq", yaitu
Yang dimaksud Tashawwur adalah ( untuk mengetahui satuan). Cara
penggunaannya, hamzah tersebut selalu disandingi oleh masul 'anhunya (yang
ditanyakan) dan biasanya selalu disertakan mu'adil (pembanding). Masul 'anhu dapat
berupa: musnad ilaih, musnad, maf'ul, hal, dan dzorf au jar majrur.
Contoh:
: .1
: .2
: .3
: .4
: .5

Sedangkan yang dimaksud Tashdiq adalah ( untuk mengetahui


adanya hubungan antara musnad dan musnad ilaih atau tidak). Cara menjawabnya adalah
dengan menggunakan untuk mengiyakan dan untuk bermaksud tidak. Hamzah
yang berfungsi untuk tashdiq ini sering terjadi pada jumlah fi'liyyah dan jarang pada
jumlah ismiyyah. Contoh:



2. Yang menuntut tashdiq saja, yaitu
Contoh:

KALAM INSYA'I 4

3. Yang menuntut tashawwur saja, yaitu


Contoh:



Adapun penyimpangan makna dalam Istifham yaitu :

1.
! Contoh:
2.
: Contoh
3.
Contoh:
4.
Contoh :
5.
Contoh :
6.
Contoh :
7.
Contoh :
8.
Contoh :
9.
Contoh :
10.
Contoh :
11.
Contoh:
12.
Contoh:
13.
Contoh :
14.
Contoh :
15.

KALAM INSYA'I 5
Contoh:
16. /
Contoh:
17.
Contoh:
4) Al tamanniy (Angan-angan)
Kalimat tamann (berangan-angan) adalah kalimat yang berfungsi untuk
menyatakan keinginan terhadap sesuatu yang disukai, tetapi tidak mungkin untuk dapat
meraihnya.
Dalam terminologi ilmu balghah tamann adalah,


Mengangan- angankan sesuatu yang di inginkan tetapi tidak ada harapan terjadi, baik
karena mustahil terjadi maupun mungkin terjadi tapi tak ada harapan diperoleh.
Contoh :
(79: )

Lafadh yang digunakan untuk "tamanniy" adalah , tetapi kadang-kadang


secara majazi suka digunakan lafadh lain, diantaranya:

Contoh:

(102: ):
(53: )-- :
* :
:
5) An nida (Panggilan).

Secara leksikal nid artinya panggilan. Sedangkan dalam terminology ilmu


balghah nid adalah,
"" "
Nid adalah tuntutan mutakallim yang menghendaki seseorang agar
menghadapnya. Nid menggunakan huruf yang menggantikan lafazh "und" atau "ad'"
yang susunannya dipindah dari kalm khabari menjadi kalm insyi.
Contoh :
Huruf nid ada delapan, yaitu, hamzah ( ), ay ( ) , y ( ) , ( ) , i ) ), ay
( ) , hay ( ) , dan w .().

KALAM INSYA'I 6
Dari semua dat an-nid di atas ada yang digunakan untuk
memanggil jaraknya jauh dan yang jaraknya dekat. Untuk memanggil
yang jaraknya dekat, menggunakan dan . Adapun huruf-
huruf yang lain dipergunakan untuk memanggil yang berjarak jauh.
Akan tetapi terkadang untuk memanggil yang jaraknya jauh juga
digunakan lafaz dan , karena melekatnya munada (orang
yang dipanggil) di dalam hatinya si mutakallim seakan-akan berada di
dekatnya padahal jaraknya jauh.
Sebaliknya, untuk memanggil yang jaraknya dekat terkadang
menggunakan huruf nida yang jauh. Mungkin karena kedudukannya si
munada yang tinggi, contohnya

( wahai tuanku), atau
kedudukannya si munada yang rendah, contoh : ( padahal dia di
samping kamu) atau si munadanya sedang tidak berkonsentrasi
mungkin lagi tidur atau lagi lupa, seakan-akan si munadanya tidak

hadir di majlis tersebut, contoh
Terkadang an-nid keluar dari makna aslinya kepada makna-
makna lain (yaitu selain makna memanggil) yang bisa diketahui
melalui konteks dan redaksi suatu kalimat. Makna-makna tersebut
adalah:
1. )
(mengungkapkan penyesalan).

Contonya adalah ) = Semoga aku kembali menjadi



tanah
2. )
(rasa bangga).

Contohnya adalah
)
)
= Saya tamu yang
paling mulia
3.
(merendah).

Contohnya adalah )


) = Saya orang
yang fakir miskin
4.
(memohon pertolongan).

Contohnya:
= Tolonglah orang-orang yang beriman

B. Insya Ghairu Thalabi



Kalam yang tidak menghendaki makna yang diharapkan yang tidak bisa tercapai
pada waktu adanya tuntutan. Adapun yang termasuk Insya ghair thalabi adalah :
a. At taajjub (menunjukkan kekaguman),

KALAM INSYA'I 7
b. Al madh (menunjukkan pujiaan).
c. Az zam (menunjukkan ejekan).
d. Al Qasam (sumpah).
e. Afal ar raja (kata kerja yang menunjukkan harapan).

Daftar Rujukan
1. Terjemahan Jauharul Maknun
2. Jawahirul Balaghoh
3. Ilmu Balaghah

KALAM INSYA'I 8

You might also like