You are on page 1of 12

KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Rumah sakit adalah suatu organisasi kompleks yang menggunakan Perpaduan peralatan
d. Rumah Sakit Tipe-D
ilmiah yang rumit dan khusus, yang difungsikan oleh kelompok tenaga terlatih dan terdidik dalam
Rumah sakit tipe-D adalah RS yang bersifat transisi karena pada suatu saat akan
menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pengetahuan medic modern untuk tujuan
ditingkatkan menjadi RS tipe-C. Pada saat ini kemampuan RS tipe-D hanyalah memberikan
pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.
pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi.
Rumah Sakit menurut WHO (1957) diberikan batasan yaitu "suatu bagian yang menyeluruh
e. Rumah Sakit Tipe-E
lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitative dimana output layanannya
Rumah sakit tipe-E adalah RS khusus (special hospital) yang menyelenggarakan hanya
menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan
satu macam pelayanan kedokteran saja (Azwar, 1996 : 89-90).
tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial" .
1.3 Latar Belakang
Rumah Sakit menurut Mentri Kesehatan RI No. 983/Menkes/per/II/1992 yaitu " sarana upaya
Kesehatan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia, dimana manusia harus tetap
kesehatan dalam menyelanggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan
menjaganya dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan maupun
untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian." (Hand Book of Instutionl Parmacy Pratice).
kondisi psikis manusia itu sendiri.
1.2 Tipe-tipe Rumah Sakit
Dengan semakin majunya tingkat kehidupan manusia, timbul berbagai masalah-masalah
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki, rumah sakit di Indonesia dibedakan atas lima macam
dalam kehidupan manusia, terutama masalah kesehatan. Dengan munculnya masalah kesehatan
yaitu:
ini, menyebabkan manusia harus berusaha untuk memenuhi tuntutan akan perlunya rumah sakit
a. Rumah Sakit Tipe-A
sebagai sarana / fasilitas kesehatan yang diharapkan dapat menyembuhkan atau mengobati
Rumah sakit tipe-A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
berbagai macam penyakit. Misalnya dengan menyediakan ruang perawatan di rumah sakit.
kedokteran spesialis dan subspesialis luas. Oleh pemerintah, RS tipe-A ini telah ditetapkan
Namun hanya dengan mengobati dan menampung orang sakit tidak akan cukup dengan
sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (Top Refetral Hospital).
memberikan wadah berupa ruang perawatan saja. Kondisi dan suasana lingkungan juga sangat
b. Rumah Sakit Tipe-B
penting dalam mendukung dalam proses pemulihan kesehatan pasien. (Hamidah Parti Astuti,
Rumah sakit tipe-B adalah RS yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
Rumah Sakit Jantung di Semarang, 2001)
spesialis luas dan subspesialis terbatas. Direncanakan RS tipe-B didirikan disetiap ibukota
Sehat sendiri memiliki pengertian yaitu keadaan manusia dimana semua organ berfungsi
Propinsi (Provincial Hospital) yang menampung pelayanan rujukan RS Kabupaten.
secara harmonis. Hubungan fisik dan psikis yang berlangsung secara seimbang akan
c. Rumah Sakit Tipe-C
mempengaruhi fisik, psikis dan lingkungan sosial. Semuanya ini merupakan satu kesatuan yang
Rumah Sakit Tipe-C adalah RS yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
membawa manusia dalam kondisi sehat. Apabila ada gangguan pada salah satu unsur tersebut,
spesialis terbatas. Pada saat ini ada empat macam pelayanan spesialis yang disediakan
akan membawa efek pada kondisi tubuh. (Hamidah Parti Astuti, Rumah Sakit Jantung di
yaitu pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak serta
Semarang, 2001)
pelayanan kebidanan dan kandungan.
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

Kenyamanan sendiri adalah segala suatu yang memperlihatkan dirinya sesuai dan harmonis Pembentukan lingkungan dan suasana yang baik pada lingkungan dan tapak atau bangunan
dengan penggunaan suatu ruang, baik dengan ruang itu sendiri maupun dengan berbagai sangat berperan dalam pemulihan mental atau psikis yang pada akhirnya mendukung
bentuk, tekstur, warna, simbol maupun tanda, suara, bunyi, kesan, intensitas dan warna cahaya pemulihan fisik. Seperti yang diungkapkan Fredrick Law Aluisted, ... bahwa kontak dengan
maupun bau atau apapun juga. Urut-urutan yang teratur, berkembang dan memuaskan. panorama lahan alamiah adalah sangat penting bagi moralitas, kesehatan dan kebahagiaan
Hubungan yang harmonis, persatuan dalam keragaman. Suatu nilai keseluruhan yang manusia (Michael Laurie, Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan, Dept. Of Landscape
mengandung keindahan. (J.O. Simond, Landscape Architecture, hal 42). Architecture University of California, Barkley, hal 5)
Dengan mengacu pada pernyataan di atas, bangunan perawatan yang direncanakan selain Dunia kedokteran membenarkan pendapat itu seperti yang disebutkan dalam majalah ASRI No. 76,
mengadakan pengobatan medis juga diperlukan penanganan pada faktor psikisnya, agar terjadi Juli 1989, disebutkan : banyak dokter yang menyarankan pada pasiennya yang mengidap suatu penyakit
keseimbangan yang membawa / mempercepat pasien ke dalam kondisi yang sehat. untuk pergi atau istirahat ke tempat yang sejuk, nyaman, tenang, alami. Hal tersebut dapat
Pasien masuk dalam perawatan selain menderita akibat penyakitnya juga mendapat efek mempengaruhi kesembuhan disamping obat-obatan, serta hal yang perlu dihindari.
psikologis dari tempat dimana dia dirawat yang akhirnya dapat menimbulkan tekanan dan Selain itu juga pasien yang menginginkan bangunan rumah sakit seperti (Hendraningsih, Pesan dan
beban mental bagi pasien. Terkadang beban mental tersebut lebih dari penyakitnya sendiri, Kesan Bentuk Dalam Arsitektur, hal 65) :
sebagai berikut (Hamidah Parti Astuti, Rumah Sakit Jantung di Semarang, 2001) : - Adanya selasar beratap sebagai penghubung ruang atau bangunan satu dengan yang lain
- Jenuh karena lamanya perawatan. Hal tersebut menjadi ciri penyakit dimana proses sehingga kegiatan dalam rumah sakit supaya terlihat.
rehabilitasi tidak bisa cepat. - Bangunan rumah sakit ditunjang unsur warna putih, yaitu putih sebagai lambang kebersihan.
- Tertekan, adanya perawatan yang lama serta rasa rendah diri yang dibuatnya sendiri - Adanya taman untuk tempat jalan-jalan bagi pasien yang hampir sembuh.
mengakibatkan pasien merasa tertekan. Hal ini menyebabkan perawatan menjadi Hal ini diperkuat juga pengertian rumah sakit itu sendiri (hospital) yang berasal dari kata hospitum
lama. yang artinya tempat menerima tamu atau inapan, disebut juga inn hospital.
- Keinginan kebersamaan, menginginkan kebersamaan dengan rekan sependeritaan Dengan mengacu dari pengertian tersebut, rumah sakit selain memberikan pelayanan kesehatan
- Keinginan lingkungan yang segar dan tenang, setiap orang menginginkan hal demikian. baik medis maupun non medis juga memberikan fasilitas perawatan dengan menggunakan suasana
Pengaruh efek psikologis tersebut terhadap penyakit yang diderita tergantung dari tingkat lingkungan yang nyaman khususnya pada fasilitas unit perawatan.
kemampuan emosional seseorang dalam upaya kesanggupan untuk menyesuaikan diri dengan Seberapa jauh terhadap usaha pemilihan kesehatan tergantung pada setiap pribadi sendiri karena
situasi yang dihadapi. (Hamidah Parti Astuti, Rumah Sakit Jantung di Semarang, 2001). pada dasarnya pemulihan utama kesehatan adalah bagaimana ia mengenal dan menerima jati dirinya
Proses pemulihan kesehatan utamanya dengan pengobatan medis (penanganan faktor sehingga dapat membangkitkan semangat hidupnya.
fisik). Tetapi untuk mempercepat proses pemulihan kesehatan, didukung juga oleh faktor psikis. Untuk itulah diperlukan suatu wadah yang dirancang dengan memperhatikan kebutuhan penderita.
Penanganan faktor psikis dapat dilakukan dengan menciptakan suasana yang santai atau rileks, Perencanaan dan perancangan fisik bangunan rumah sakit dalam hal ini bangunan perawatan dapat
aman, nyaman sambil melakukan pengobatan medis. dituangkan dalam :
Hal ini didukung oleh pernyataan Edward T. Hall : salah satu perasaan kita yang penting Pembentukan lingkungan dan tapak atau bangunan agar suasana yang terbentuk pada
mengenai ruang ialah perasaan teritorial. Perasaan ini memenuhi kebutuhan dasar akan lingkungan dan tapak atau bangunan dapat membantu proses pemulihan kesehatan. Dengan
identitas diri, kenyamanan, dan rasa aman pada pribadi manusia. (Forert Wilson, Struktur dan ungkapan konsep fisik bangunan perawatan yang mengacu Hospitum, yaitu tempat menerima
Esensi Arsitektur, hal 15) tamu / penginapan. Dimana walaupun terdapat banyak kegiatan didalamnya, tetapi suasana
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

yang diciptakan seperti hospitum tersebut. Dengan suasana tersebut diharapkan pasien merasa
nyaman dan benar-benar beristirahat sehingga mempercepat proses pemulihan kesehatan.

1.4 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dibahas dan di jelaskan pada
kajian literatur ini adalah, sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan rumah sakit?


2. Apa saja fungsi rumah sakit?
3. Apa saja jenis-jenis rumah sakit
4. Apa yang dimaksud rumah sakit ibu dan anak?
5. Apa saja faktor Penyebab Adanya Rumah Sakit Ibu dan Anak?
6. Apa saja tujuan pengadaan rumah sakit ibu dan anak?
7. Apa saja Jenis Pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak?
8. Apa yang dimaksud dengan rumah sakit pratama?
9. Ruang-ruang apa saja yang ada pada rumah sakit pratama?

1.5 TUJUAN PENULISAN


Dari apa yang telah diuraikan dalam rumusan masalah, maka penulisan kajian literatur ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan rumah sakit, fungsi dan jenis-jenis rumah sakit
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan rumah sakit ibu dan anak, faktor, tujuan dan jenis
pelayanannya.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan rumah sakit pratama, dan ruang-ruang apa saja
pada rumah sakit tersebut.

1.6 MANFAAT KAJIAN LITERATUR


Dengan disusunnya kajian literatur mengenai rumah sakit ini, penulis berharap agar kajian literatur
ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca. Dan penulis bermaksud memberikan
informasi dan pengetahuan bagi penulis sendiri dan bagi pembaca.
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

BAB II
TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

2.1 Rumah Sakit


2.1.1 Pengertian Rumah Sakit
9.1.2 Karakteristik Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
Sebagai perwujudan pemenuhan hak kesehatan, pemerintah wajib menyediakan
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Selama
rumah sakit sesuai kebutuhan masyarakat dan memberikan jaminan pembiayaan bagi
Abad pertengahan, rumah sakit juga melayani banyak fungsi di luar rumah sakit yang kita
penduduk sesuai peraturan perundang-undangan. Pemerintah juga bertanggung jawab
kenal di zaman sekarang, misalnya sebagai penampungan orang miskin atau persinggahan
membina dan mengatur rumah sakit agar memberikan pelayanan yang bermutu dan
musafir. Istilah hospital (rumah sakit) berasal dari kata Latin, hospes (tuan rumah), yang
profesional. Hak tersebut perlu dilakukan karena pelayanan rumah sakit mempunyai
juga menjadi akar kata hotel dan hospitality (keramahan). Beberapa pasien bisa hanya
sifatsifat atau karakteristik tersendiri. Karakteristik ini diakibatkan oleh karena rumah sakit
datang untuk diagnosis atau terapi ringan untuk kemudian meminta perawatan jalan, atau
merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks karena padat sumber daya manusia,
bisa pula meminta rawat inap dalam hitungan hari, minggu, atau bulan. Rumah sakit
padat modal, padat teknologi dan ilm pengetahuan. Karakteristik rumah sakit tersebut
dibedakan dari institusi kesehatan lain dari kemampuannya memberikan diagnosa dan
meliputi (sumber: hospitality.blogdetik.com/2009/05/10/karakteristik-rumah-sakit).
perawatan medis secara menyeluruh kepada pasien
Uncertainty atau ketidakpastian, bahwa kebutuhan akan pelayanan rumah sakit tidak
(sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/rumah_sakit).
bisa dipastikan baik waktunya, tempatnya, maupun besarnya biaya yang dibutuhkan. Sifat
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya
inilah yang menyebabkan timbulnya respons penyelenggaran mekanisme asuransi di
kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam
dalam pelayanan kesehatan. Ciri ini pula yang mengundang mekanisme derma di dalam
menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan
masyarakat tradisional dan modern. Karena pada akhirnya ciri ini menurunkan keunikan
yang baik. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
lain yang menyangkut aspek peri kemanusiaan (humanitarian) dan etika.
kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
Asymetry of information, bahwa konsumen pelayanan rumah sakit berada pada posisi
masyarakat dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut sarana
yang lebih lemah sedangkan rumah sakit mengetahui jauh lebih banyak tentang manfaat
kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan
dan kualitas pelayanan yang dijualnya. misalnya kasus ekstrim pembedahan, pasien
rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan
hampir tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah ia membutuhkannya. Kondisi
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
ini sering dikenal dengan consumer ignorance atau konsumen yang bodoh.
penyakit(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
Externality, bahwa konsumsi pelayanan kesehatan/rumah sakit tidak saja
yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Siregar,2004).
mempengaruhi pembeli tetapi juga bukan pembeli. Demikian juga risiko kebutuhan
Munurut perawat legendaris Florence Nightingale mengatakan bahwa Hospital Should
pelayanan kesehatan tidak saja mengenai pasien melainkan juga publik. (sumber :
Not Harm The Patient, rumah sakit adalah suatu organisasi melalui tenaga medis
http://masarie.wordpress.com/2007/10/03/kenali-rumah-sakit)
profesional yang berorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan
9.1.3 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
pelayanan kesehatan asuhan keperawatan yang berkemampuan diagnosis serta
Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu (sumber:
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien (American Hospital Association,1974)
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit) :
Sedangkan Wolper Pene (1987) mengidentifikasikan rumah sakit adalah tempat dimana
Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan dan berbagai kerja profesi
Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan
kesehatan lainnya.
Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

Melaksanakan pelayanan medis khusus e. Rumah Sakit Tipe E adalah rumah sakit khusus (Spesial Hospital) yang
Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan menyelenggarakan hanya satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja. Saat ini
Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi banyak rumah sakit kelas ini ditemukan misal, rumah sakit kusta, paru, jantung,
Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial kanker, ibu dan anak.

Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan 9.1.5 Jenis-jenis Rumah Sakit

Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi) a. Rumah sakit umum

Melaksanakan pelayanan rawat inap Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan
darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu
Melaksanakan pelayanan administratif
secepatnya dan memberikan pertolongan pertama. Rumah sakit umum biasanya
Melaksanakan pendidikan para medis
merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap
Membantu pendidikan tenaga medis umum
sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit jenis ini
Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium,
Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai
Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi
kemampuan penyelenggaranya. Rumah sakit yang sangat besar sering disebut
Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan tipe rumah sakit. Dimana di
Medical Center (pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern.
Indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk
Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa
badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah. Perubahan kelas rumah sakit dapat saja
menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa
terjadi sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri
klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.
kesehatan Indonesia melalui keputusan Dirjen bagian Medik
b. Rumah sakit terspesialisasi
9.1.4 Klasifikasi Rumah Sakit (Tipologi)
Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah
Jika ditinjau dari kemapuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia dibedakan atas lima
sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (Psychiatric Hospital),
macam, yaitu (Aditama, Tjandra Yoga. (2000). Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: UIPA di
penyakit pernapasan, dan lain-lain. Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun
Koesomo, Suparto. (1995). Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Sinar harapan, Hal
hanya satu bangunan. Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat
: 91 99.) :
riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.
a. Rumah Sakit Tipe A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
c. Rumah sakit penelitian/pendidikan
kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai
Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan
rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.
kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu
b. Rumah Sakit Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk
kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap
pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik
Ibukota propinsi yang menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten.
pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan
c. Rumah Sakit Tipe C adalah rumah sakit yang mapu memberikan pelayanan
tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan
kedokeran spesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten
tinggi.
(Regency Hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas.
d. Rumah sakit lembaga/perusahaan
d. Rumah Sakit Tipe D adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-
hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah sakit ini
pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut.
menampung rujukan yang berasal dari puskesmas.
Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan Diketahui bahwa memang ibu dan anak membutuhkan perlakuan yang tidak mungkin
sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang disamakan dengan orang dewasa pada umumnya. Seorang ibu yang sedang hamil
terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di cenderung berhati-hati dan menjaga benar-benar kondisi kandungannya, sedangkan
Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk anak kecil malah cenderung lebih hyperaktif, sehingga memang diperlukan perlakuan
masyarakat umum. e. Klinik Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani khusus terhadap inu dan anak.
keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau d. Solusi dalam rumah tangga
dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya Dalam rumah tangga tentu saja kehadiran anak menjadi hal yang sangat penting, namun
menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut terkadang ada keluarga yang sulit untuk memperoleh keturunan. Rasa malu maupun rendah
poliklinik. diri tentu saja mempengaruhi kondisi dari keluarga tersebut, sehingga memang diperlukan
2.2 Rumah Sakit Ibu dan Anak pelayanan khusus bagi keluarga yang mengalami penyakit karena sulitmemperoleh
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit Ibu dan Anak keturunan. Namun kebalikannya tak jarang pula ada keluarga yang kesulitan dalam
Rumah Sakit Ibu dan Anak berdasarkan klasifikasi tipe rumah sakit adalah rumah sakit mengontrol kehamilan, sehingga juga perlu ada pelayanan untuk keluarga dalam
khusus tipe E (spesial hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam pelayan mengontrol kehamilan (KB)
kesehatan kedokteran saja, yaitu dalam bidang pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Di 2.2.3 Tujuan Pengadaan Rumah Sakit Ibu dan Anak
dalam Rumah Sakit Ibu dan Anak pelayanan dan fasilitas yang ada ditujukan supaya ibu a. Rumah sakit cenderung memberikan kesan yang menakutkan terutama bagi anak kecil, oleh
dan anak merasa aman serta nyaman untuk berada di rumah sakit. Diketahui bahwa baik sebab itu lewat pengadaan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini brtujuan memberikan rasa ceria
ibu yang sedang mengandung maupun tidak serta ibu yang sedang mengalami penyakit dan tidak takut bagi pasiennya terutaman anak kecil. Sehingga rasa ketidak takutan tersebut
seputar kehamilan tentu saja memiliki karakter yang berbeda, sehingga perlu pelayanan akan ikut membantu dalam proses penyembuhan pasien.
khusus untuk para ibu di bidang kesehatan. Hal ini hampir serupa dengan karakter anak b. Terkadang rumah sakit juga kurang memperhatikan faktor keamanan serta kenyamanan
kecil yang tidak mungkin disamakan dengan orang dewasa pada umumnnya, sehingga khususnya bagi ibu dan anak yang memiliki karakter khusus dibanding orang dewasa pada
dalam perkembangan jaman saat ini, pelayanan maupun fasilitas bagi ibu dan sangat umumnya. Sehingga pengadaan Rumah Sakit khusus Ibu dan Anak ditujukan agar para
diharapkan keberadaannya. pasien (ibu dan anak) lebih merasa aman dan nyaman berada di rumah sakit, dan secara
2.1.1 Faktor Penyebab Adanya Rumah Sakit Ibu dan Anak tidak langsung membantu proses penyembuhan pasien.
a. Takut rumah sakit c. Sering pasien yang datang di rumah sakit umum mendapatkan perlakuan yang sama, tetapi
Suasana di rumah sakit sering menjadi dilema bagi ibu dan anak. Jarum suntik, alat tidak disadari seandainya diantara pasien tersebut ada ibu yang sedang hamil atau anak
bedah, atau mungkin darah merupakan sesuatu yang sangat ditakuti oleh banyak orang kecil yang membutuhkan perlakuan khusus, mengingat karakter mereka yang tidak bisa
khususnya anak-anak. disamakan dengan kareakter orang dewasa pada umumnya. Sehingga lewat pengadaan
b. Kurang rasa aman dan nyaman. Rumah Sakit Ibu dan Anak ini diharapkan pasien ibu dan anak mendapatkan perlakuan yang
Seorang ibu yang sedang hamil khususnya, pasti mendambakan seorang buah hati khusus.
yang sehat, sehingga ibu hamil pasti sangat menjaga kondisi kandungannya. Oleh d. Bagi keluarga yang mendapatkan masalh dalam memperoleh keturunan, sering mereka
sebab itu ibu hamil cenderung memilih tempat dalam berpergian, ibu hamil lebih memilih merasa rendah diri dan bingung kemana mereka harus mengatasi masalah tersebut, begitu
ke tempat-tempat yang dirasa aman dan nyaman untuk ibu hamil dan bayi di dalam pula sebaliknya pada keluarga yang malah sulit mengontrol keturunan, meraka terkadang
kandungannya. Bangunan rumah sakit yang ada saat ini cenderung kurang bingung harus pergi kemana untuk memperoleh solusi dari masalah keluarga tersebut.
memperhatikan detil-detil bangunan yang kurang aman dan nyaman Maka lewat pengadaan
a. Kesadaran perlunya perlakuan khusus bagi ibu dan anak
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

Rumah Sakit Ibu dan Anak diharapkan keluarga yang membutuhkan solusi atas Poli Gizi Merupakan unit yang mengontrol segala nutrisi dan gizi dari pasiennya,
permasalahan seputar kehamilan dapat mengatasi masalahnya tersebut tanpa merasa khususnya ibu dan anak, karena diketahui baik ibu dan anak membutuhkan asupan
rendah diri. gizi yang cukup.
2.2.3 Jenis Pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Unit Gawat Darurat Merupakan bagian pertolongan pertama kepada pasien. Unit
Pelayanan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak yang diberikan kepada pasien antara lain : ini bekerja tiap hari selama 24 jam dan bersifat sementara, bisa juga merupakan
a. Preventif unit pengganti poliklinik ketika sudah tutup. Kegiatan pelayanan di UGD meliputi :
Merupakan pelayanan untuk mencegah pasien terjangkit dari penyakit, hal ini dapat Pasien diterima di UGD
dilakukan dengan cara : Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter
Pemeriksaan rutin terhadap perkembangan bayi dan ibu hamil Jika kondisi pasien membaik maka diperbolehkan untuk pulang, namun jika
Konsultasi kesehatan tidak maka akan di bawa ke ruang perawatan.
Penyuluhan tentang gizi ibu dan anak Farmasi
Imunisasi dan KB Penyediaan fasilitas berupa apotik serta penyediaan obat-obatan. Sasarannya
b. Kuratif adalah pasien poloklinik dan umum. Pendistribusian obat dilakukan ke bagian
Merupakan usaha penyembuhan pada pasien dengan cara pengobatan dan perawatan perawatan, pelayanan dan penunjang secara medis.
berupa : Terapi
Persalinan Merupakan kegiatan-kegiatan fisik yang berguna untuk memulihkan kondisi pasien.
Pembedahan Pelayanan ini berupa penggunaan otot-otot motorik pada tingkat sederhana baik
Pengobatan pada pasien rawat jalan maupun rawat inap.
c. Rehabilitasi Bedah
Merupakan tindakan penyembuhan kondisi fisik pasien setelah melampaui masa Terdiri dari bagian operasi atau pembedahan yang digunakan untuk menolong
pengobatan berupa : kelahiran secara operasi dan bagian persalinan normal.
Perawatan atau pemulihan kesehatan Perawatan
Perawatan bayi Perawatannya dibedakan antara perawatan normal dengan perawatan isolasi.
2.2.5 Tinjauan Kegiatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bagian ini dibedakan atas perawatan ibu dan bayi, masingmasing bagian
2.2.5.1 Kegiatan Medis perawatan mendapat pengawasan dari stasiun perawat.beberapa macam

Poliklinik perawatan antara lain :

Merupakan bagian yang melayani pasien rawat jalan khususnya pasien bayi atau Perawatan umum Perawatan kepada pasien yang bersifat umum, dalam arti

anak, ibu hamil, atau ibu yang memiliki penyakit kandungan. Poliklinik biasanya erdiri tidak memiliki penyakit khusus yang harus dirujuk ke unit lain.

dari beberapa poli, antara lain : Perawatan isolasi Merawat pasien yang memiliki penyakit khusus, biasanya

Poli Anak jenis penyakit menular. Memiliki ruangan yang serba tertutup guna

Merupakan unit yang melayani anak usia 0-12 tahun, pelayanan berupa imunisasi, menghindari persebaran penyakit.

konsultasi kesehatan, perkembangan kesehatan anak dan pengobatan penyakit anak. ICU Merawat pasien yang memerlukan perawatan dan pengawasan secara

Poli Kandungan dan Kebidanan Berdasarkan ketentuan dari Departemen Kesehatan intensif karena kondisi tubuhnya tergolong kritis.

RI, setiap rumah sakit harus dilengkapi dengan spesialisasi lainnya, salah satunya 2.2.5.1 Kegiatan Non Medis

adalah unit kandungan ini. Kegiatan Administratif


KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

Meliputi kegiatan pendaftaran pasien, mendata keluhan da penyakit pasien, serta 2.2.6.2 Persyaratan teknis Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut :
laporan perkembangan pasien 1. Pintu masuk khusus dari gerbang utama Adanya petunjuk yang jelas mengenai letak UGD
Kegiatan Perawatan Inap yang dapat dilihat dari arah jalan maupun dari dalam lahan rumah sakit
Unit perawatan inap beserta seluruh pendukungnya 2. UGD mudah dicapai dengan kendaraan roda empat
Unit-unit pendukung pelayanan medis 3. Melayani pasien 24 jam Pemisahan sirkulasi pasien dengan sirkulasi dokter atau perawat
Fungsi-fungsi yang terkait seperti : laboratorium, farmasi, radiologi, UGD, ICU, Pemisahan antara ruang bedah dan ruang non bedah Pengaturan sirkulasi perawat, dokter
Instalasi bedah dan ruang bersalin. dan tempat peralatan medik sehingga dapat digunakan secara bersamaan
Kegiatan Pendukung Non Medis 4. Pembentukan ruang perawatan yang memungkinkan untuk digunakan sebagai ruang periksa,
Terdiri dari unit gizi, unit sterilisasi, kantor, dll.
observasi dan resusitasi
Kelompok kegiatan Komersial dan Sosial
5. Tinggi minimal langit-langit 2,5 m dari lantai, kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan
Fungsinya sebagai salah satu pemasukan, meliputi : area parkir, kantin, wartel, dll.
6. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, dan mudah
Service penunjang
dibersihkan
Unit penunjang pada bagian servis antara lain dapur, pos keamanan, janitor, dll.
7. Permukaan dinding harus rata berwarna terang dan mudah dibersihkan
2.2.6 Persyaratan Teknis
8. Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari bahan yang kuat dan
2.2.6.1 Persyaratan teknis unit rawat jalan adalah sebagai berikut :
kedap air
1. Loket penerimaan dan informasi harus ditempatkan agar memiliki kontrol visual ke pintu
9. Lubang penghawaan harus menjamin pertukaran udara dengan baik bila tidak memungkinkan
masuk, dan terlihat dari pintu masuk
dapat digunakan penghawaan mekanis
2. Ruang tunggu pasien harus dalam pengawasan sta Pintu masuk harus terlihat jelas
10. Luas lubang penghawaan antara 5-15 % luas lantai dan berada pada ketinggian minimal 2,1
penandanya, ditempatkan dimana pasien dapat langsung masuk tanpa melalui aktifitas lain,
m dari lantai
walupun terdapat lobi dari beberapa aktivitas yang lain dapat digunakan sebagai daerah
11. Pintu ruang tindakan bedah harus menggunakan pintu yang dapat membuka dan menutup
entrance rawat jalan
sendiri, dan harus dilengkapi pegangan yang mudah dibersihkan
3. Pola sirkulasi di dalam poli untuk pasien dilakukan dengan 1 pintu keluar masuk
12. Mutu udara memenuhi persyaratan sbb : tidak berbau, kadar debu tidak melampaui
4. Ukuran ideal untuk poli adalah 4x6 m Mempunyai ruang tunggu yang nyaman
150ug/m2 udara dalam pengukuran rata-rata 24 jam, angka kuman kurang dari 700
5. Lebar koridor minimum 1,5 m
koloni/m2 udara dan bebas kuman pathogen, suhu udara 24-25 derajat celcius dengan
6. Penempatan telepon umum, kios, tempat sampah, dll. Tidak boleh menggangu lebar efektif
kelembaban 50-60 % RH.
koridor Lebar pintu rawat jalan minimal 1,2 m
7. Bukaan dari kaca yang tingginya lebih dari 45 cm dari lantai harus memakai kaca yang aman, 2.2.6.3 Persyaratan teknis Unit Rawat Inap adalah sebagai berikut :
dan tidak melukai apabila pecah Pintu masuk
8. Tinggi langit-langit minimal 2,7 m, kecuali pada koridor, dan untuk kamar mandi 2,3 m 1. Pengunjung harus dengan mudah mencari jalan kearah pintu masuk ruang rawat inap
9. Setiap poli terdiri dari ruang periksa dan ruang ndakan Poli yang memiliki intensitas dengan adanya petunjuk yang jelas
kegiatan yang tinggi sebaiknya letaknya berjauhan 2. Tersedia lift untuk stretcher
10. Poliklinik dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis Ruang 3. Akses pencapaian kese ap blok harus dapat dicapai dengan mudah Alur sirkulasi
tunggu untuk semua ruang poli disatukan, namun untuk penyakit infeksi sebaiknya disediakan petugas dan pengunjung dipisahkan
ruang tunggu khusus 4. Ruang rawat inap dikelompokan sesuai pembagian kelas yang ditetapkan berdasr
kapasitas penampungan tempat tidur dan fasilitas yang disediakan
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

Koridor 2. Tersedia sarana yang dapat menjamin pelayanan terhadap pasien secara efektif baik
1. Lebar koridor minimal 2,4 meter dan dilengkapi dengan handrail dengan sudut yang siang mupun malam hari
membulat 3. Terdapat sarana komunikasi dua arah dengan pasien maupun dokter yang dapat
2. Harus cukup terang tetapi tidak menyilaukan digunakan setiap saat
3. Jika menggunakan karpet harus diperhatikan persyaratan tahan api, kemampuan 4. Lalulintas dapat terawasi secara ketat ke segala arah
mengurangi gesekan dengan peralatan beroda, tidak menyerap noda, tahan bila terkena 5. Penerangan dan sarana yang cukup untuk melakukan pekerjaan kantor Mempunyai ciri
bahan an mikroba Mempunyai handrail dengan sudut yang membulat berdiameter yang jelas, sehingga dapat membedakannya dengan kamar
32-36 mm, dipasang berjarak 38 mm dari dinding, dan setinggi 81,2 - 86,3 cm dari lantai 6. Tersedia ruang khusus untuk perawat pengawas
Kamar pasien
2.2.6.4 Persyaratan teknis Unit Laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Luas ruang perawatan minimal 4,5 m2 / tempat dur Pintu kamar cukup lebar untuk
1. Pergerakan pasien terbatas pada ruang pendaftaran, ruang tunggu, ruang pengambilan
lewatnya stretcher
specimen, dan ruang pengambilan hasil dan mempunyai tingkat sterilitas 4
2. Tersedia cukup ruang bagi keperluan pribadi pasien, serta perlengkapan yang menunjang
2. Staff disediakan pintu masuk khusus yang terpisah dengan pintu masuk pasien dengan
aktivitas pasien selama sakit dan berbaring di tempat tidur
tingkat sterilitas 3
3. Terdapat ruang dan daerah sirkulasi yang memungkinkan tim medis darurat dan
3. Setiap ruang laboratorium memiliki meja yang mudah dibersihkan dan washtapel
peralatannya mendeka pasien Adanya sirkulasi di sekitar tempat dur bagi
4. Ruang pemeriksaan hasil memiliki tingkat sterilitas 1
pengunjung/keluarga Harus cukup terang, tetapi dak menyilaukan
5. Koridor staff dan laboratorium terpisah dari pasien dengan tingkat sterilitas 2
4. Tersedia jendela sebesar mungkin dengan peletakan sedemikian rupa sehingga pasien
6. Disediakan pengolahan limbah khusus limbah-limbah yang berasal dari laboratorium
dapat melihat langit dan tanah
7. Tinggi minimal langit-langit 2,5 meter dari lantai
5. Pintu kamar diletakan segaris dengan bagian kaki tempat tidur, bukan dengan bagian
kepala tempat tidur 2.2.6.5 Persyaratan teknis Unit Radiologi adalah sebagai berikut :
6. Lampu yang digunakan di dalam kamar adalah general light, dan menghindari lampu 1. Ruang tunggu dapat diakses langsung dari suatu koridor umum dan dekat pada loket

yang dapat merubah warna kulit pasien penerimaan dan pembayaran

7. Tombol tamu diletakan di tempat yang mudah dijangkau perawat maupun pasien 2. Pintu masuk pasien dipisahkan dengan pintu masuk staff

8. Terdapat akses ke kamar mandi dengan jarak yang tidak terlalu jauh 3. Dinding dan pintu mengikuti persyaratan khusus system labirin untuk proteksi radiasi

9. Kamar mandi/toilet harus dapat digunakan dengan aman dengan atau tanpa bantuan (dilapisi timbal 3mm atau dinding 1 bata)

pesawat baik bagi pasien yang dapat berjalan maupun pasien dengan kursi roda 4. Dilengkapi lampu merah/hijau/biru Ruang operator terpisah dari tempat pemeriksaan

10. Lantai harus bersih dengan tingkat kebersihan 5-10 kuman/m2 Mutu udara dak dengan pembatas yang dilengkapi lead glass

berbau (H2S dan Amoniak). Kadar debu tidak lebih dari 150ug/m3 dalam pengukuran 5. Ruang gelap dilengkapi dengan exhauster

rata-rata 25 jam angka kuman kurang dari 700 koloni/m3 udara dan bebas angka kuman 6. Ruang radiologi dijaga suhunya dengan menggunakan penghawaan Buatan

pathogen 7. Memiliki septick tank tersendiri

11. Suhu udara 22-25 derajat celcius dengan kelembaban 50-60%


2.2.6.6 Persyaratan teknis Unit Farmasi adalah sebagai berikut :
Nurse station
1. Letaknya berdekatan dengan poli klinik
1. Nurse station sebaiknya berada dipusat blok, agar dapat dengan mudah mengawasi dan
2. Jalur masuk staff dibedakan dengan jalur masuk pasien
menjangkau seluruh pasiennya
3. Jalur penerimaan barang dan jalur pembuangan sampah dibuat terpisah
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

2.2.6.7 Persyaratan teknis Unit Persalinan adalah sebagai berikut : 8. Pertemuan dinding dengan lantai dibuat melengkung agar tidak mengumpulkan debu
1. Sebagian persiapan dan proses persalinan dilakukan di kamar perawatan atau di unit atau kotoran
gawat darurat 9. Penerangan sebisa mungkin alami denga mengunakan kaca mati
2. Ruang bersalin dikelompokan berdasarkan jenis persalinan (normal atau abnormal)
2.2.6.8 Persyaratan teknis Unit Administrasi adalah sebagai berikut :
3. Persalinan yang membutuhkan tindakan khusus seperti pembedahan dilakukan di ruang
1. Penempatan administrasi sebisa mungkin mudah dicapai dan memiliki akses yang mudah
bedah
dengan poliklinik
4. Ruang bayi dan ruang pemulihan di usahakan sedekat mungkin agar ibu dapat dengan
2. Ruang direksi sebaiknya dipisahkan dengan ruang-ruang staf yang lainnya
mudah melihat bayinya
5. Ruang tunggu harus di tata rapi, memungkinkan pasien dan pengunjung bisa berjalan- 2.2.6.9 Persyaratan teknis Unit Jenazah adalah sebagai berikut :
jalan dan berkomunikasi dengan keluarga, dilengkapi dengan sarana komunikasi, bahan 1. Kamar jenazah berdekatan dengan UGD, unit persalinan, unit bedah, serta unit rawat
bacaan, dan pencahayaan yang memadai inap.
6. Luas ruang bersalin 30 m2 dengan lebar pintu 1,3 m
2.2.6.10 Persyaratan teknis Unit Instalasi Gizi (dapur umum) adalah sebagai berikut :
7. Ruang bersalin harus mempunyai lampu yang menyorot dari arah kepala bayi, ketika
1. Perletakannya pada daerah servis jauh dari pencapaian maupun penglihatan
pasien sedang melahirkan lampu yang lain dimatikan, lampu penghangat temperature
pengunjung, dan memiliki pintu keluar masuk tersendiri
juga diarahkan pada bagian perut pasien sehingga tetap terasa hangat
2. Menggunakan bahan lantai khusus
8. Temperatur ruang bersalin antara 32-34 derajat celcius dengan kelembaban 50-60%,
untuk bayi prematur temperatur ruang persalinan harus berkisar antara 32 derajat 2.2.6.10 Persyaratan teknis Unit CSSD adalah sebagai berikut :

celcius atau lebih Tinggi langit-langit minimal 2,5 m dari lantai, kuat, berwarna terang, 1. Merupakan tanggung jawab unit farmasi

dan mudah dibersihkan 2. WC dan locker tidak diletakan dekat dengan ruang steril

9. Lebar pintu harus dapat dilewa strectcher Dinding harus rata, bersih, berwarna yang 3. Lalu lintas staf tidak boleh mengganggu proses sterilisasi

menunjang emosional ibu sehingga memberikan rasa nyaman Ven lasi alami, minimal 4. Barang kotor harus diterima dengan perantara, begitu juga barang steril harus melalui

luas lubang ventilasi 15% dari luas lantai perantara.

2.2.6.8 Persyaratan teknis Unit Bedah adalah sebagai berikut : 2.2.6.11 Persyaratan teknis Unit Rehabilitasi Medik adalah sebagai berikut :

1. Terdiri dari 3 area: area bebas, area semi steril, dan area steril 1. Ruang tunggu dapat dicapai dari koridor umum, dekat loket pendaftaran, pembayaran

2. Pembedaan sirkulasi masuk barang-barang steril dan sirkulasi keluar barang-barang dan administrasi.

kotor 2. Pintu masuk pasien terpisah dari pintu administrasi.

3. Untuk memudahkan pergerakan, bentuk ruang bedah sebaiknya dibuat memanjang 3. Ruangan mendapat sinar matahari dan udara segar yang cukup.

Setiap 2 ok dilayani oleh 1 scrub room 4. Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien dengan kursi roda atau tempat tidur

4. Harus disediakan ruang spoelhoek untuk membuang limbah operasi masuk.

5. Memiliki septick tank khusus 5. Harus disediakan ramp untuk memudahkan pasien dengan kursi roda.

6. Tinggi ruangan minimal 3 m Tekanan udara ruang operasi harus lebih nggi dari
sekitarnya
7. Suhu kamar ideal 20-26 derajat celcius dengan kelembaban 60%
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

2.2.7 Efek Warna Untuk Kesehatan Warna Kuning


Menurut beberapa pakar kesehatan, pada penyakit-penyakit tertentu termasuk stress, warna 1. Warna kuning dapat merupakan pusat untuk sistem seluruh syaraf, sehingga dapat
diyakini berpengaruh secara psikologis dapat menyembuhkan penyakit seseorang. Mungkin itu menyegarkan syaraf yang lemah. Dapat mengontrol proses pencernaan, sembelit dan
sebabnya, pewarnaan pada dinding ruang makan harus berbeda dengan ruang kerja, misalnya. liver. Itu sebabnya warna kuning dapat meredakan perasaan dari depresi atau stress.
Untuk ruang kerja, agar merasa lebih betah bekerja dan dapat berkonsentrasi dalam bekerja, perlu Selain itu warna kuning juga dapat merangsang selera makan dan melancarkan
diperhatikan warna yang tepat. Begitu juga ruang tidur, agar tidur pulas maka perlu diatur warna peredaran darah.
apa yang tepat, sehingga membuat kita merasa nyaman saat tidur. 2. Warna kuning dapat juga merangsang penglihatan dan pendengaran dan dikenal sebagai
pendorong kecerdasan serta kemampuan mengemukakan alasan dan memiliki daya
untuk membuat orang dapat mengontrol diri sendiri. Selain itu juga dapat menstimulasi
keharmonisan dalam hidup serta menjaga keseimbangan dan optimisme.
3. Cerah, gembira, aktif, cerdas, ekspresif dan menarik perhatian. Mengajak orang untuk
bergerak dan berinteraksi. Sering dipakai pada tempat bermain anak dan sekolah untuk
anak-anak balita. Terinspirasi dari matahari, musim panas, aneka buah-buahan dan
bunga (bunga matahari, krisan), mentega dan margarin, permen dan jelly.
Warna Hijau
1. Warna hijau dapat menenangkan susunan syaraf. Orang-orang yang sering merasa
tegang dapat dibantu dengan warna hijau. Warna hijau dari dedaunan yang mengandung
khlorphil hijau daun, mempunyai unsur pembersih tubuh, melancarkan darah yang
Gambar 1 : letak pengaruh warna pada tubuh
cenderung membeku serta merangsang kelenjar hormon agar dapat mengendalikan
Sementara itu, Ircham Machfoedz dan Eko Suryani, dalam bukunya tentang pendidikan
kelenjar-kelenjar yang lain.
kesehatan memaparkan tentang pengaruh warna terhadap kesehatan. Contoh dari warna-warna
2. Alami, segar, sehat dan hidup. Menambah energi dan menimbulkan rasa optimis. Tenang
tersebut adalah empat warna pokok, yaitu: serta harmonis, membantu menyeimbangkan emosi dan menghilangkan stres. Hijau

Warna Merah cocok untuk ruangan-ruangan relaksasi dan meditasi. Terinspirasi dari aneka tanaman,

1. Warna merah merangsang energi dan vitalitas, mempertajam penglihatan, buah-buahan segar seperti apel malang dan grany smith, berbagai sayuran seperti

pendengaran, perasaan dan membantu untuk bertahan hidup. Warna merah juga dapat bayam, kangkung, brokoli dan timun, juga keramik cina celadon dengan hijaunya yang

merangsang sirkulasi darah dan produksi adrenalin. Warna merah juga dapat khas.

menghangatkan tubuh. Namun warna merah harus dikurangi terhadap orang-orang Warna Biru

yang emosional yang terlalu aktif karena bisa menjadi overaktif. 1. Warna biru bertolak belakang dengan warna merah. Oleh karena itu warna biru dapat

2. Eksperimen pada tumbuh-tumbuhan yang ditutup dengan gelas berwarna merah, yakni membatasi dan memperlambat proses yang memperkuat kondisi tubuh dan pikiran yang

yang mendapat sinar matahari biasa. Oleh karena itu warna merah seringkali disebut terlalu aktif. Warna ini adalah warna penenang, yang dapat menghilangkan hati

sebagai cahaya pemberi hidup berdebar-debar serta menghilangkan peradangan. Warna biru juga dapat mengobati

3. Hangat bersemangat, penuh gairah hidup, kuat, berani dan mandiri. Terinspirasi dari insomnia atau sulit tidur.

aneka bunga (mawar, kembang sepatu), sayur-sayuran dan bumbu-bumbu (cabai merah, 2. Dalam lingkaran warna, biru bernuansa paling dingin. Biru juga berasosiasi kuat dengan

tomat dan paprika merah), serta buah buahan (apel, stroberi). alam. Tenang, damai, segar, bersih, kooperatif dan dapat dipercaya. Biru cocok
KAJIAN LITERATUR 03/02/2016

digunakan untuk ruang-ruang istirahat dan bersantai. Terinspirasi dari biru langit yang Sakit yang telah beroperasi di kabupaten/kota yang bersangkutan kapasitasnya belum
cerah dan luas, biru laut yang tenang dan dalam, blue jeans dan aneka keramik atau mencukupi; atau c. lokasi Rumah Sakit yang telah beroperasi sulit dijangkau secara
porselen seperti delft blau dari belanda, maupun keramik atau porselen dari Cina dan geografis oleh sebagian penduduk di kabupaten/kota yang bersangkutan.

Jepang. 2.2.3 Ruang-ruang pada rumah sakit pratama


Warna Ungu Berdasarkan Permenkes 56 Tahun 2014 bahwa ruang pada rumah Sakit Pratama
1. Sering diasosiasikan dengan warna kerajaan (regal), ningrat dan mewah. Dimasa paling sedikit terdiri atas :
kerajaan-kerajaan Eropa dulu, warna ungu kerap dipakai sebagai sandang serta 1) Ruang Rawat Jalan;
keperluan interior (tirai, kanopi tempat tidur, penutup tempat tidur) dan bendera atau
2) Ruang Unit Gawat Darurat
pataka (kain simbol) kerajaan. Unggu juga berkesan protektif, menggugah inspirasi dan
3) Ruang Rawat Inap
membantu proses penyembuhan.
4) Ruang Tindakan
2. Bila lebih banyak campuran warna merah, maka kesannya hangat. Ungu merupakan
5) Ruang Bersalin
warna sekunder, campuran dari merah dan biru. Ungu kemerahan cocok untuk ruang
6) Ruang Rekam Medik
makan, kamar tidur dan dapur. Bila lebih banyak campuran warna biru, maka berkesan
7) Ruang Laboratorium
tenang. Ungu kebiruan cocok untuk kamar tidur, ruang keluarga dan ruang kerja.
8) Ruang Radiologi
Terinspirasi dari aneka buah (anggur, buni dan plums), sayuran (terong dan bit), bumbu
9) Ruang Apotik dan Gudang Farmasi
dapur (bawang merah yang sesungguhnya berwarna ungu) dan bungabungaan.
10) Ruang Sterilisasi dan Cuci (Laundry)
Warna Orange
11) Ruang Gizi
3. Percaya diri, tidak mudah putus asa dan pemberani. Ceria dan kreatif, karena merupakan
12) Ruang Jaga Dokter
warna campuran dari merah yang penuh gairah dan kuning yang cerah. Orange adalah
13) Ruang Jaga Perawat
warna yang terhangat dalam lingkar warna. Cocok diterapkan pada ruang tamu dan
14) Ruang Administrasi dan Manajemen
ruang makan. Terinspirasi dari sinar matahari pagi dan senja hari, bunga-bungaan
2.2.3 Ketenagaan
(kembang sepatu) dan buah-buahan (jeruk, sunkist, markisa).
Berdasarkan Permenkes 56 Tahun 2014 menyebutkan bahwa:
2.2 Rumah Sakit D Pratama 1) Ketenagaan Rumah Sakit Pratama paling sedikit terdiri dari Tenaga Medis,
2.2.2 Pengertian Rumah Sakit D Pratama Keperawatan, Penunjang Kesehatan, dan Tenaga non Keseahatan
Rumah Sakit Pratama adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan 2) Pimpinan Rumah Sakit Pratama harus seorang Dokter atau Dokter Gigi
kemampuan pelayanan kesehatan dasar yang tidak membedakan kelas perawatan dalam 3) Tenaga Medis di Rumah Sakit Pratama sebagaimana dimaksud Pasal 8 paling sedikit
upaya menjamin peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka penyelenggaraan 3 (tiga) orang Dokter
kegiatan upaya kesehatan perorangan yang memberikan pelayanan gawat darurat selama 4) Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Pratama paling sedikit memenuhi rasio 1 orang
24 jam, pelayanan rawat jalan, dan rawat inap. untuk 3 tempat tidur.

Rumah Sakit Pratama hanya dapat didirikan di daerah perkotaan dengan kepadatan 5) Tenaga Penunjang Kesehatan sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat (1) paling sedikit
terdiri dari 1 (satu) orang asisten apoteker, 1 (satu) orang analis kesehatan, dan 1
penduduk yang tinggi atau di daerah yang akses pelayanan rumah sakit sulit dijangkau.
(satu) orang radiografer.
Selain pada daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Rumah Sakit Umum kelas
D pratama dapat juga didirikan di kabupaten/kota, apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut: a. belum tersedia Rumah Sakit di kabupaten/kota yang bersangkutan; b. Rumah

You might also like