Professional Documents
Culture Documents
4. Wet Gas
Wet gas terjadi semata-mata sebagai gas di dalam
reservoir sepanjang penurunan tekanan reservoir.
Jalur tekanan, garis 1-2, tidak masuk ke dalam
lengkungan fasa (Gambar 4). Maka dari itu, tidak ada
cairan yang terbentuk di dalam reservoir. Walaupun
demikian, kondisi separator berada pada lengkungan
fasa, yang mengakibatkan sejumlah cairan terjadi di
permukaan (disebut kondensat). Kata wet (basah)
pada wet gas (gas basah) bukan berarti gas tersebut
basah oleh air, tetapi mengacu pada cairan
hidrokarbon yang terkondensasi pada kondisi
permukaan.
2. Volatile Oil
Terdiri dari rantai hidrokarbon ringan dan intermediate
sehingga mudah menguap. Temperatur kritis (Tc) lebih
kecil daripada black oil bahkan hampir sama dengan
Temperatur reservoirnya (Tr). Rentang harga
temperatur cakupannya lebih kecil dibandingkan black
oil. Penurunan sedikit tekanan selama masa produksi
akan mengakibatkan pelepasan gas cukup besar di
reservoir. Jumlah liquid yang dihasilkan pada separator
lebih sedikit dibandingkan black oil. Gambar 2
menunjukan sifat dari fluida jenis Volatile Oil (minyak
yang mudah menguap).
5. Dry Gas
Dry gas terutama merupakan metana dengan
sejumlah intermediates. Gambar 5 menunjukkan
bahwa campuran hidrokarbon semata-mata berupa
gas di reservoir dan kondisi separator permukaan
yang normal berada di luar lengkungan fasa. Maka
dari itu, tidak terbentuk cairan di permukaan.
Reservoir dry gasbiasanya disebut reservoir gas.
3. Retrograte Gas
Pada kondisi awal reservoir fluida berbentuk fasa gas,
dengan seiring penurunan tekanan reservoir maka gas
akan mengalami pengembunan dan terbentuklah
cairan direservoir. Diagram fasa dari retrograde gas
(Gamabr 3) memiliki temperatur kritik lebih kecil dari
temperatur reservoir dan cricondentherm lebih besar