Professional Documents
Culture Documents
5 162723 01 Pemanfaatan Burung Hantu (Bukti Hasiholan) PDF
5 162723 01 Pemanfaatan Burung Hantu (Bukti Hasiholan) PDF
2086-9681
Oleh :
Abstract
Biological properties of adaptability owl very supportive used pest control agents effective rats in oil
palm plantations. Development of an owl in the estate PT.SIMP & Subs (PT. Salim Ivomas Primary
and Subsidiaries) with nest box and pen method Decoy has grown exponentially growing up in April
2002 has resulted in as many as 14,310 saplings fly.
Means the installation of nest-box assure the owl is very effective to control pests on crops to produce
mice (TM), especially if done consistently and 100% (not combined with rat poison).
The area of free applications rat poison (100% biocontrol) continues to grow each year and in 2002
reached 52 373 ha (97% of the total area of the estate PT.SIMP & Subs).
Besides effective and environmentally-friendly, very economical way this biocontrol with 16% more
cost-effective than chemical means (rat poison). In 2002 the total cost of pest control mice using the
owl in the estate PT.SIMP & Subs, can be saved by Rp. 1.3 billion and does not include the value of
damage to fruit / quality CPO (Crude Palm Oil) which is caused by a rat attack on TBS (FFB
1
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681
mengendalikan hama tikus diperkebunan yang tidak dapat dicerna burung hantu) dan
kelapa sawit, adalah sebagai berikut: cairan kotorannya berwarna putih kapur
- Keterbatasan tingkat perkembangan biakan (basah atau kering) di atas permukaan tanah
burung hantu di suatu lokasi umumnya atau lantai sarangnya5).
disebabkan keterbatasan jumlah sarang
(tempat tinggal) burung hantu baik alami III. Sifat-Sifat Burung Hantu
maupun artifical.
- Nest box sebagai sarang artifisial dapat 1. Sifat positif
dipakai oleh burung hantu sebagai tempat - Adaptasi burung hantu sebagai hewan
tinggal dan berkembang biak. pemangsa tikus di malam hari :
- Burung hantu dapat hidup dan berkembang - Letak mata menghadap ke depan seperti
dengan baik pada lingkungan perkebunan manusia, sehingga pandangan bi-focal
yang populasi tikusnya cukup banyak dan tersebut memberinya kesempatan untuk
selalu ada seterusnya. mengikuti gerak-gerik mangsa. Mata ini
- Prinsip pengelolaan burung hantu adalah juga sangat besar dan dapat beradaptasi
dengan menggunakan nest box dan dengan cahaya minimum.
kandang pemikat sebagai alat management - Burung hantu mampu menangkap tikus
populasi dan sebarannya. dengan hanya mengandalkan
Di perkebunan PT.SIMP & Subs pendengarannya sebagai petunjuk 1).
pengembangan burung hantu untuk tujuan - Karena bulu sayapnya lebih halus dan
mengendalikan hama tikus secara intensif lembut dibanding burung lain, maka burung
dimulai sejak tahun 1997 dan berlangsung hantu mampu terbang hampir tanpa suara.
hingga saat ini dengan hasil yang sangat - Cakar dan kaki burung hantu sangat kuat
memuaskan. Keberhasilan ini dicapai karena menyebabkan tikus yang disergap biasanya
adanya komitmen perusahaan dan dukungan langsung mati, selanjutnya paruh yang
penuh dari pihak kebun serta kerjasama yang kokoh dipakai burung hantu untuk
baik antara Operations dan Riset. mencabik-cabik dan menelan mangsanya
(burung hantu dewasa mampu
II. Identifikasi Burung Hantu Di menghabiskan 1 ekor tikus dalam sekali
Lapangan telan)
Spesies Tyto alba dapat dibedakan dari - Hidup berkelompok dan tidak bersaing
jenis-jenis burung hantu lainnya, antara lain dalam kawasan perburuannya3). Makanan
adalah sebagai berikut: yang spesifik adalah tikus, seekor burung
hantu dewasa mampu memangsa 2 5 ekor
- Memiliki permukaan wajah datar yang
tikus setiap hari. Daya jelajah hingga 12 km
berbentuk seperti potongan jantung.8)
dari nest box atau dari sarangnya jika tikus
- Pada saat terbang malam seolah-olah
sulit didapat.
seluruh bagian tubuhnya tampak berwarna
- Setia pada sarangnya dan burung hantu
putih, meskipun bulu sayap bagian luar dan
akan selalu kembali kesarangnya setiap
punggungnya berwarna agak coklat
musim berkembang biak.
keemasan bila dilihat pada siang hari.
- Bersifat monogami dan mulai bertelur
- Tinggi burung hantu dewasa sekitar 35 cm
setelah berumur 8 12 bulan. Kemampuan
dan berat antara 500 600 gram (jenis
bertelur hingga 2 3 kali dalam setahun
betina lebih berat dibandingkan jantan).
dan menghasilkan 6 11 butir setiap
- Burung hantu mengeluarkan suara pekikan
bertelur 4).
khas bersahut-sahut ketika memanggil
burung hantu lain dan seperti anakannya
2. Sifat negatif
akan berdesis ribut bila sarangnya
- Mudah stress, sehingga penanganan burung
diganggu.
hantu didalam kandang atau nest box harus
- Keberadaan burung hantu di lingkungan
dilakukan oleh petugas khusus yang
perkebunan kelapa sawit ditandai dengan
memiliki pengetahuan cukup tentang sifat
ditemukannya sisa muntahan dalam bentuk
burung hantu. Nest box harus aman dari
pellet (terdiri dari sisa tulang dan bulu tikus
2
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681
gangguan manusia, hewan serta lalu lalang di sekeliling kandang pemikat sebagai tempat
kendaraan bermotor. meletakkan telur dan membesarkan anakannya.
- Kebiasaannya menyelam di air sewaktu Setiap lokasi kandang pemikat merupakan
bulan purnama akan beresiko mati bagi pusat-pusat (sentra) pengembangan burung
burung hantu bila terjebak dalam air hantu dan di sekeliling kandang pemikat ini
berlumpur atau di waduk limbah 8). didirikan nest box yang selanjutnya secara
bertahap didirikan semakin banyak dan
IV. Sejarah Perkembangbiakan Burung menyebar melingkar hingga akhirnya seluruh
Hantu kawasan perkebunan akan dipenuhi dengan
nest box yang aktif dihuni dan dipakai oleh
1. Periode 1992 1996 : Pengujian metode burung hantu untuk berkembang biak.
konvensional Rata-rata dibangun satu nest box untuk satu
Pengembangan burung hantu di PT.SIMP blok (30 ha). Potensi burung hantu lokal
dimulai dikebun KYE (Kayangan Estate) sejak
adalah salah satu faktor terpenting yang
April 1992, melibatkan 6 pasang burung hantu menentukan percepatan pengembangan burung
yang berasal dari PPKS (Pusat Penelitian hantu menggunakan metode kandang pemikat
Kelapa Sawit) Medan. Metoda yang diterapkan ini di kawasan baru.
adalah adaptasi secara langsung5,8), dimana Hasil monitoring selama bulan Oktober
sepasang burung hantu dikurung dalam satu 1997 Januari 1998 menunjukkan bahwa
nest box tertutup dan diberi makan irisan
beberapa nest box telah mulai digunakan
daging tikus selama 1 2 bulan, sebelum burung hantu sebagai tempat berkembang biak
akhirnya dilepaskan. dan 75 % nest box telah aktif dihuni oleh
Dengan cara konvensional ini diharapkan burung hantu sebagai tempat berburu.
burung hantu akan merasa betah untuk Selain itu pada pohon-pohon kelapa sawit di
menetap disekitar kawasan tersebut dan
sekitar nest box yang dihuni burung hantu
memakai nest box sebagai tempat berburu dan
ditemukan tingkat serangan tikus terhadap
berkembang biak. TBS menjadi rendah (rata-rata 1,3 %),
Hasil pengamatan selama 24 bulan meskipun tanpa aplikasi racun tikus sebagai
menunjukkan tidak satupun nest box dihuni bukti awal keberhasilan dalam
oleh burung hantu. Cara ini walaupun mengembangkan populasi burung hantu di
dilaporkan berhasil di daerah lainnya
kebun PT.SIMP & Subs. dengan menggunakan
(Sumatera Utara) namun ternyata tidak efektif metode kandang pemikat.
di Riau Utara dimana populasi burung hantu
secara alami masih sedikit.
3. Periode 1998 2002 : Pemantapan
Sejak tahun 1998 hingga sekarang ini
2. Periode 1997 1998 : Pengujian metode pengembangan burung hantu di seluruh
kandang pemikat kawasan perkebunan PT.SIMP dan Subs
Tahun 1997 mulai dikembangkan metode dilakukan dengan menggunakan metode
baru pengelolaan burung hantu yaitu kandang pemikat dan di tahun 2002 seluruh
menggunakan Kandang Pemikat yang areal Tanaman Menghasilkan telah dbebaskan
berbetuk seperti kandang ayam2). Metode ini dari racun tikus (100% biokontrol).
memanfaatkan kebiasaan burung hantu yang
suka berdekatan satu sama lain dan berkumpul
V. Hasil Pengembangan Burung Hantu
sejak sore hari di suatu tempat sebelum
berburu tikus.
1. Luas areal bebas aplikasi racun tikus
Burung hantu yang dikurung di dalam
(100% biokontrol)
kandang pemikat biasanya di sore hari
Luas areal TM (Tanaman Meenghasilkan)
mengeluarkan suara khas dan bising. Suara ini
kebun-kebun PT.SIMP & Subs yang bebas
mengundang burung hantu lain di sekitar
aplikasi racun tikus (100% biokontrol) setiap
kawasan yang berdekatan untuk bergabung.
tahun meningkat sangat signifikan mulai tahun
Situasi seperti ini secara bertahap mendorong
1999 hingga tahun 2002. Pada tahun 1999 luas
burung hantu untuk menemukan pasangannya
TM yang 100% bebas aplikasi racun tikus
dan akhirnya mereka akan memakai nest box
adalah 1.877 ha (3 % dari luas total) dan tahun
3
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681
2002 mencapai 52.373 ha (97%). Pada tahun racun tikus, dapat dilihat pada tabel 1. berikut
2003 areal perkebunan PT.SIMP dan Subs ini.
seluas 53.736 ha seluruhnya bebas aplikasi
Tabel 1. Areal bebas aplikasi racun tikus (100% bikontrol) di 10 kebun PT.SIMP & Subs selama
tahun 1999 s/d 2002
Ha %
Luas
Kebun Target Target
(Ha) 1999 2000 2001 1999 2000 2001
2002 2002
Balam Estate (BLE) 5.823 400 2.448 5.479 5.823 7 42 94 100
Bukit Raja Estate (BRE) 5.101 120 2.771 4.174 5.101 2 54 82 100
Cibaliung Estate (CBE) 4.816 0 1.060 3.906 4.816 0 22 81 100
Kencana Estate (KCE) 4.157 0 1.778 3.483 4.157 0 43 84 100
Kayangan Estate (KYE) 6.218 678 3.485 6.218 6.218 11 62 100 100
Lubuk Raja Estate (LRE) 6.324 591 1.137 5.142 6.324 9 48 81 100
Napal Estate (NPE) 5.119 88 1.343 3.960 5.119 2 26 77 100
Sungai Bangko Estate (SBE) 2.766 0 409 1.286 3.766 0 45 46 100
Sungai Dua Estate (SDE) 5.458 0 1.161 4.388 5.458 0 21 80 100
Sungai Rumbia Estate (SRE) 7.954 0 110 4.399 6.591 0 1 55 83
TOTAL 53.736 1.877 10.662 42.435 52.373 3 30 79 97
Serangan hama tikus di 10 kebun serangan hama tikus hingga dibawah ambang
PT.SIMP & Subs hingga Mei 2002 pada ekonomis (< 5%). Dapat dilihat pada Tabel 2.
umumnya telah berhasil dikendalikan dari berikut ini.
Tabel 2. Persentase serangan tikus pada TBS (Tandan Buah Segar) di 10 kebun
PT.SIMP & Subs tahun 1999 s/d April 2002
Akhir 2002
2000 2001
Kebun 2000 Jan Feb Mar Apr
(%) (%)
(%) (%) (%) (%) (%)
Balam Estate (BLE) 4.8 1.2 0.6 0.4 0.3 0.4 0.3
Bukit Raja Estate (BRE) 3.4 13.7 5.0 7.0 7.8 8.1 6.0
Cibaliung Estate (CBE) 0.8 0.6 0.6 0.6 0.5 0.5 0.3
Kencana Estate (KCE) 1.4 0.5 0.2 0.2 0.8 0.6 0.7
Kayangan Estate (KYE) 0.8 0.4 0.3 0.7 0.5 0.4 0.3
Lubuk Raja Estate (LRE) 1.9 6.9 4.2 6.7 6.7 6.2 4.7
Napal Estate (NPE) 2.0 1.2 1.2 0.6 0.9 1.0 1.2
Sungai Bangko Estate (SBE) 1.2 0.6 0.8 0.7 0.6 0.5 0.3
Sungai Dua Estate (SDE) 2.1 1.6 0.2 0.2 0.2 0.2 0.1
Sungai Rumbia Estate (SRE) 6.2 1.7 0.4 0.3 0.3 0.3 0.2
TOTAL 2.8 2.5 1.0 1.4 1.6 1.7 1.3
Tingginya persentase serangan hama tikus (Maret hingga Mei 2001) sama sekali tidak
di BRE (Bukit Raja Estate) dan LRE (Lubuk terjadi pertambahan populasi anakan terbang.
Raja Estate) dibanding kebun-kebun lainnya Untuk mengatasi permasalahan ini maka sejak
disebabkan terjadi eksploitasi burung hantu di Mei 2001 telah dilakukan percepatan
BRE dan LRE tahun 2002 untuk dikirim ke pemasangan nest box dan menambah populasi
Kalimantan serta aplikasi racun tikus yang burung hantu yang didatangkan dari kebun-
dilakukan di BRE pada akhir tahun 2000 dan kebun Riau Utara. Upaya ini mulai
awal 2001. memperlihatkan tanda-tanda keberhasilan
Kondisi ini berdampak amat buruk dengan pertambahan jumlah anakan terbang
terhadap perkembangan populasi burung hantu yang signifikan pada bulan Maret dan April
di LRE dan BRE. Induk burung hantu banyak 2002. Selanjutnya persentase serangan tikus di
yang mati, sehingga di BRE selama 3 bulan
4
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681
LRE dan BRE telah signifikan memperlihatkan suatu kawasan dan dinamika perkembangan
penurunan. populasi burung hantu di lapangan.
Pemasangan nest box secara komersial di
2. Jumlah nest box dan pertambahan mulai pada tahun 1997 sebanyak 27 unit di
populasi burung hantu LRE dan BRE. Jumlah nest box yang sudah
dipasang di kebun-kebun PT.SIMP & Subs
Pemasangan dan penyebaran nest box
hingga April 2002 sebanyak 2.065 unit (96 %)
dilakukan secara bertahap dan sistematis,
dari rencana total 2.157 unit, dapat dilihat pada
disesuaikan dengan adanya pusatpusat baru
table 3. berikut ini.
tempat perkembang-biakan burung hantu di
Monitoring populasi burung hantu disetiap mulai tahun 1999 sejalan dengan peningkatan
nest box dilaksanakan setiap bulan. Populasi realisasi pemasangan nest box di lapangan
burung hantu diseluruh kawasan perkebunan yang terprogram dengan baik.
PT.SIMP dan Subs berkembang sangat pesat Total pertambahan populasi burung hantu
dan jumlahnya meningkat setiap bulan. yang dihasilkan dari nest box selama periode
Laju pertambahan populasi burung hantu 1997 hingga April 2002 sebanyak 15.765 ekor,
meningkat sangat pesat secara eksponensial dapat dilihat pada table 4. berikut ini
.
Tabel 4. Pertambahan populasi burung hantu di 10 kebun PT SIMP & Subs
Produksi anakan terbang (ekor)
Kebun 2002
1997 1998 1999 2000 2001
Jan Feb Mar Apr Total
Balam Estate (BLE) - 31 177 351 1105 44 189 172 49 454
Bukit Raja Estate (BRE) - 17 62 213 278 14 9 19 61 103
Cibaliung Estate (CBE) - - 39 97 584 80 75 48 90 296
Kencana Estate (KCE) - - 93 321 868 56 71 123 185 435
Kayangan Estate (KYE) - 44 497 995 1901 187 282 258 193 890
Lubuk Raja Estate (LRE) 27 51 156 394 566 46 7 63 152 268
Napal Estate (NPE) - 10 33 141 373 19 26 31 51 127
Sungai Bangko Estate (SBE) - - 54 95 403 30 50 42 102 225
Sungai Dua Estate (SDE) - - 66 93 1199 41 119 44 48 252
Sungai Rumbia Estate (SRE) - 24 80 243 590 45 154 167 87 453
Total 21 177 1.257 2.943 7.867 982 982 968 988 3.500
Pertambahan populasi anakan terbang realisasi pemasangan nest box dalam jumlah
burung hantu sangat pesat pada tahun 2001 besar (905 unit) dan terprogram dengan baik
sebesar 7,867 ekor, dibanding dengan tahun pada tahun 2000.
sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh
5
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681
Tabel 5. Biaya pengendalian biologis (burung hantu) versus pengendalian chemis (racun tikus) di
pertanaman kelapa sawit menghasilkan per Desember 2001
Komponen Biaya Standart input Total biaya (Rp / ha / tahun)
100 % Pengendalian dgn burung hantu
1. Persiapan Nest Box (NB) 1 unit/30 ha/3 th (1/30)/3x Rp. 168.250,-/unit = Rp. 1.869
2. Pendirian NB 2 HK/unit/30 ha/3 th (1/30)/3 x 2 x Rp. 30.240,-/HK = Rp.
672
3. Supervisi 1 HK/5.000 ha/hari (365/5.000) x Rp. 30.240,-/HK = Rp.
2.207
Total biaya/ha/tahun = Rp. 4.748
Pengendalian secara kimia
1. Klerat-RMB (chemis) 1 kg/ha/th 1 x Rp. 15.000,-/kg Klerat = Rp. 15.000
2. Biaya aplikasi 0,5 HK/ha/th 0,5 x Rp. 30.240,-/HK = Rp. 15.120
3. Biaya aplikasi 0,5 HK/ha/th 0,5 x Rp. 30.240,-/HK = Rp. 15.120
Supervisi 1 HK/300 ha (1/300) x Rp. 30.240,-/HK = Rp. 101
Total biaya /ha/tahun = Rp.30.221
6
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.04-Desember 2014 ISSN No. 2086-9681