Professional Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok 8:
Anis Istiqomah
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pilihan kebijakan hukum (legal policy) bahwa Indonesia adalah negara
hukum telah dianut sejak lama, meskipun telah berulang kali terjadi
penggantian konstitusi dan dengan rumusan yang berbeda-beda. 1 Indonesia
adalah negara hukum, sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat (3) Perubahan
Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (untuk
selanjutnya disebut sebagai UUD 1945). Hal yang sangat pokok dalam sebuah
negara hukum adalah ketika negara melaksanakan kekuasaannya, negara
tunduk terhadap pengawasan hukum.2
Pasca reformasi, sistem ketatanegaraan Indonesia mengalami berbagai
perubahan melalui adanya 4 (empat) tahap perubahan terhadap UUD 1945. 3
Salah satu materi pembahasan dalam perubahan UUD 1945 adalah penjaminan
hak konstitusional warga negara.4 Pembahasan mengenai hak konstitusional
warga negara ini kemudian menghadirkan Mahkamah Konstitusi sebagai
pengawal konstitusi (the guardian of the constitution) yang berwenang menguji
undang-undang terhadap UUD 1945. Bentuk uji materiil undang-undang secara
1 Dalam penjelasan UUD 1945 Sebelum Perubahan Negara Indonesia
berdasar atas hukum (rechstaat) tidak berdasar atas kekuasaan
belaka (machtsstaat); Dalam Ps. 1 ayat (1) Konstitusi RIS mengatur:
Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu
negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi; Dalam Ps. 1
ayat (1) UUDS RI mengatur: Republik Indonesia yang merdeka dan
berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk
kesatuan; Dalam Ps. 1 ayat (3) Perubahan Ketiga UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur: Indonesia adalah negara
hukum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka makalah mengenai
Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Asean Dalam Perspektif
Hukum Tata Negara Dan Hukum Internasional menguraikan sejumlah
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana analisis terhadap Putusan MK No. 33/PUU-IX/2011 tentang
Pengujian Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Pengesahan
Charter of The Association of Southeast Asian Nations (Piagam ASEAN)
ditinjau dari kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam melakukan
pengujian dan kedudukan undang-undang yang meratifikasi perjanjian
internasional?
7 Jimly Asshidiqie, 2006, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II,
Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI,
hlm. 231.
2. Bagaimana analisis terhadap Putusan MK No. 33/PUU-IX/2011 tentang
Pengujian Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Pengesahan
Charter of The Association of Southeast Asian Nations (Piagam ASEAN)
ditinjau dari Hukum Internasional?
15 Ibid.
17 Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II, Op.
Cit., hlm. 34.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh Penulis, maka