You are on page 1of 9

1.

Dam/Waduk/Bendungan
Dam/waduk/bendungan berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu, dam/waduk/bendungan juga berfungsi
untuk pengendalian banjir. Kebanyakan dam/waduk/bendungan ini juga memiliki bagian yang disebut
pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Pumped-storage plantdua memiliki


penampungan yaitu:
1. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air
dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
2. Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di
lower reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper
reservoir sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.

2. Pipa Pesat (Penstock)


Pipa pesat berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung
pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan
ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak
penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 meter di atas permukaan air bak penenang.
Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure)
apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat.
Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start
inch.
aduk berfungsi sebagai penampung air dari sungai Banjaran dan Surobadak, luas tangkapan hujan 30 km, debit rata-
rata tiap tahun yang masuk kekolam Tando adalah 2,1 m3/detik.

Kolam Tando PLTA Ketenger

Bagian ini merupakan komponen utama dari suatu pusat pembangkit hidro yang mana berfungsi sebagai penyimpan
air untuk menggerakan turbin air. Bendungan ini berguna juga sebagai kesinambungan kerja, pengendali air serta
untuk mendapatkan adanya tinggi jatuh air.
Bendungan ini digolongkan atas beberapa jenis menurut struktur, bahan-bahan kontruksinya, tujuan penggunaannya,
prinsip perencanaannya, tinggi maupun untuk katagori lain. Menurut tujuan penggunaannya, dibedakan atas
bendungan penyimpan, bendungan pengaturan. Sedangkan menurut bahan kontruksinya dan prinsip
perencanaannya dibedakan atas bendungan urungan yang terdiri dari urungan batu, urungan tanah, bendungan
beton, bendungan kerangka baja dan bendungan kayu.
Bendungan PLTA Ketenger memiliki ukuran:

a. Luas dasar kolam : 1,768 m2


b. Luas permukaan kolam : 3,536 m2
c. Elevasi air tertinggi : 658 m
d. Elevasi air terendah : 650 m
e. Volume efektif : 20.000 m3

Tangki Surja (Surge Tank)


Pada sutu instalasi pembangkit listrik tenaga air haruslah memperhitungkan kemungkinan bahaya yang timbul pada
saluran pipa pada instalasi tersebut misalnya terjadinya water hammer akibat penutupan katup secara cepat.

Tangki Surja PLTA Ketenger

Water hammer ini dapat menimbulkan peningkatan tekanan pada saluran pipa sehingga dapat menyebabkan
pecahnya pipa apabila tekanan yang terjadi melebihi kekuatan maksimum dari pipa tersebut terutama untuk saluran
yang relatif panjang dibagi dengan tinggi terjun yang ada. Untuk itulah perlu dipasang Surge tank Fungsinya
terutama untuk: mengurangi water hammer akibat perubahan beban, menampung air saat beban mendadak turun,
mensuplai air pada saat pembebanan mendadak dan lain-lain.

Rumah Pembangkit (Power House)

Rumah Pembangkit PLTA Ketenger

Bangunan sentral atau rumah pembangkit yang didalamnya terdapat fasilitas-fasilitas atau bagian-bagian PLTA
seperti turbin air, generator, ruang kontrol, ruang tegangan tinggi, ruang bengkel dan sebagainya. Rumah
pembangkit sangat penting sekali karena semua kegiatan pembangkit terpusat disini. Rumah pembangkit PLTA
Ketenger 2 lantai (dua lantai diatas tanah dan dua lantai dibawah tanah).

Pipa Pesat (Penstock)

Pipa pesat adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air dari kolam tandu ke Rumah Pembangkit. Pipa
pesat (penstock) berfungsi:
1. Untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin.
2. Untuk mendapatkan tekanan hidrolistika yang sebesar-besarnya.
Pipa Pesat PLTA Ketenger

Secara mekanis penstock berfungsi sebagai sarana pengubah tenaga kinetis dari hidrostatik pada reservoir
(penampung) menjadi tenaga pontesial. Tenaga air tersebut menjadi tenaga mekanik pada turbin. Turbin akan
menggerakan generator sehingga menimbulkan listrik. Pipa pesat ini memiliki ukuran 1,40 m untuk beton bertulang,
dengan diameter 0,85 m dan panjangnya 778,00 m. Sedangkan untuk pipa baja memiliki ukuran diameter 0,85 dan
panjangnya 1910,00 m.

1. Unit DAM/Waterway

1.1 Waduk/Bendungan

Waduk Selorejo terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang,


yang terletak + 50 km dari Kota Malang. Waduk ini berada pada ketinggian + 650 m
dari permukaan laut. Pembangunan waduk dilakukan dalam rentang tahun 1963 sampai
dengan tahun 1970, dan diresmikan pada tanggal 22 Desember 1970 oleh Presiden R.I
Jendral TNI Soeharto. Waduk Selorejo berfungsi sebagai tempat penampungan air yang
akan digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Air yang ditampung dalam waduk
disalurkan melalui pipa pesat (penstock) untuk menggerakkan turbin, sehingga dapat
menghasilkan tenaga listrik melalui generator. Aliran air yang telah digunakan oleh PLTA
Selorejo dialirkan melalui terowongan air sepanjang kurang lebih 5 Km,untuk ditampung
di kolam tandu Mendalan yang selanjutnya digunakan untuk membangkitkan PLTA
Mendalan. Setelah dari PLTA Mendalan selanjutnya air dialirkan menuju kolam tandu
Siman yang digunakan untuk membangkitkan PLTA Siman.

1.2 Spillway

Spill way yaitu saluran air yang digunakan untuk mengendalikan ketinggian air waduk
agar tidak melampaui ketinggian batas maksimum yang telah ditentukan (melindungi
bahaya banjir). Kontruksi spill way harus bisa menahan tekanan air maksimum dan
mampu mengalirkan luapan air waduk agar tidak melimpah keluar bendungan, untuk
membuka pintu spill way digunakan motor listrik.

1.3 Intake Gate

Intake gate merupakan pintu saluran air yang terdapat pada bendungan yang berfungsi
mengatur masuknya air dari waduk menuju turbin. Intake gate digerakkan oleh motor
listrik, pintu ini jenis roller gate yang dipasang menggantung dengan stell wire rope. Air
dari intake gate kemudian bergerak menuju preasure tunnel menuju ke penstock.

1.4 Surge Tank

Sebelum air masuk ke penstock terlebih dahulu melalui surge tank. Surge tank
berfungsi sebagai pengatur air dari :

Perubahan tekanan karena perubahan elevasi waduk

Perubahan tekanan karena gelombang

Perubahan tekanan karena water hammer

1.5 Penstock (Pipa Pesat)

Pipa pesat berfungsi untuk menyalurkan iar dari waduk melewati surge tank menuju ke
turbin. Perencanaan penstock harus diperhitungan kemungkinan tekanan air terbesar
dengan mengingat kenaikan yang disebabkan oleh gelombang dan water hammer,
disamping itu adanya tekanan hidrolis.

1.6 Hollow Jet dan Sluice Valve

Alat ini digunakan untuk mengatur debit air tidak melalui turbin tetapi menyimpang dari
penstock langsung ke outlet, dan apabila unit PLTA Selorejo stop dalam jangka waktu
lama (gangguan, pemeliharaan periodik) maka untuk mensupply air yang ke PLTA
Mendalan, serta sebagai pengatur out flow waduk bila unit stop , karena pola out
flow dibawah minimum discharge turbin yang diijinkan. Hollow Jet Valve yang ada
direncanakan untuk bekerja pada ketinggian air 61,5 m dengan sistem hidrolis tekanan
maksimum sebesar 70 kg/cm2. Temperature kerja dari sistem hidrolis yang terbaik pada
10C ke atas, tetapi alat ini dapat bekerja pada temperature di bawah -18C. Dua buah
saluran utama dari Hollow Jet valve yang terpasang pada unit pompanya, satu
dihubungkan dengan ruang buka (opening chamber) dan satu lagi dihubungkan dengan
ruang penutupan (closing chamber). Kecepatan operasi pembukaan kira + 2,5 menit,
dan penutupannya juga + 2,5 menit.

1.7 Tail Race

Tail race berfungsi untuk mengalirkan air dari draf tube untuk dialirkan ke Mendalan dan
sungai. Selain itu tail race juga memiliki pintu yang digunakan dalam pekerjaan
pemeliharaan AI, GI, maupun MO yang berfungsi untuk menutup draf tube sehingga
dapat dikosongkan. Pintu tail race dapat menahan tekanan air sehingga tercapai
keseimbangan tekanan air dalam turbin pada saat pengisian setelah pekerjaan inspeksi
selesai, hal ini dimaksudkan agar tidak terjdi water hammer pada ruang turbin sehingga
peralatan aman dari adanya kavitasi.

2. Unit Pembangkitan

2.1 Turbin Air

Turbin air adalah alat untuk merubah energi kinetic menjadi energi putar. Tenaga putar
ini ditransmisikan melalui poros vertical ke generator yang terpasang di turbin yang
dikontrol oleh governor hidrolik. Turbin yang digunakan pada pembangkit selorejo
adalah jenis turbin Kaplan dengan poros vertical.

2.2 Generator

Generator adalah suatu alat yang dapat menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
dihasilkan merupakan hasil konversi energi mekanik yang diterima oleh generator.

2.3 Governor

Governor adalah pelengkapan yang berfungsi untuk mengoperasikan turbin. Alat ini
menjaga antara output yang dihasilkan denagn input yang disediakan ( debit air ) juga
untuk menjaga kestabilan putaran/rpm agar didapat output dengan frequensi yang
konstan yaitu 50 Hz atau dengan kata lain mengatur putaran turbin secara otomatis.

Jenis governor yang digunakan pada PLTA Selorejo adalah governor mekanik hidrolik.
Governor jenis ini bekerja denagn menggunakan fluida kerja berupa oil yang
bertekanan. Governor pada PLTA Selorejo direncanakan untuk bekerja pada tekanan 19-
21 Kg/cm2.
Secara singkat governor ini berfungsi sebagai penstabil putaran turbin agar selalu
konstan dalam putaran 500 rpm. Didalamnya terdapat pendulum yang dilengkapi
dengan bandul (pendulum valve) gunanya adalah untuk mendeteksi kecepatan turbin
dan menanggapinya dengan tekanan minyak ke sevo motor untuk mengendalikan guide
vane servo motor pada guide vane distributing valve. Kerja dari guide vane servo motor
di umpan balik ke pendulum valve dan menanggapinya dengan penghentian dan
penambahan supply aliran minyak oleh guide vane restoring mechanism, dashpot
mechanism yang bertugas untuk meredam kerja dari servo motor oleh control
pendulum valve. Runner vane operating cam (camshifting) terhubung dengan guide
vane restoring mechanism menyebabkan runner vane distributing valve mengontrol
agar pembukaan runner vane sesuai dengan pembukaan guide vane.

2.4 AVR (Automatic Voltage Regulator)

Fungsi dan penggunaan AVR generator serempak yang tersambung pada system
tegangan adalah :

1. Untuk mengatur tegangan kerja normal agar konstan

2. Untuk mengatur besarnya daya reaktif

3. Menekan kenaikan tegangan pada penghubungan beban

4. Menaikan daya stabilitas peralihan.

Jatuh tegangan pada sumber tegangan akibat gangguan satu fasa atau dua fasa ke
tanah besarnya 20 -40 %. Jatuh tegangan ini terlalu besar dan AVR akan bekerja efektif
sekali. Jadi AVR hampir tidak mempengaruhi stabilitas keadaan tetap dan tidak bekerja
apabila terjadi variasi tegangan. Pada PLTA Selorejo terdapat dua AVR yaitu SG AVR dan
AG AVR.

3. Unit Pendinginan

Water cooling system merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi apabila unit
dalam keadaan starting dan operasi. Pada dasarnya system pendinginan yang dilakukan
pada instalasi turbin generator dengan media utama yaitu air yang diambil dari
penstock/pipa pesat dengan tekanan > 2,3 kg/cm2 dan tekanan rata-rata 3,3 kg/cm2
yang dialirkan ke main strainer melalui hydraulic valve 20 WC.

3.1 Hydraulic Valve (20 WC)


Pada saat starting, valve 20 WC harus terbuka terlebih dahulu agar air mengalir dari
strainer menuju lubricating oil thrust bearing dan oil cooler lower bearing, yang
selanjutnya melewati water flow relay untuk diteruskan ke sump pit. Water flow relay
bekerja apabila air yang mengalir kurang dari 180lt/menit. Disamping itu air berasal dari
dari 20 WC juga dialirkan ke booster pump.

3.2 Booster Pump

Booster pump berfungsi untuk menaikkan tekanan air didalam pipa yang berasal dari
valve 20 WC, yang kemudian dialirkan ke water flow relay menuju turbin bearing dan
shaft seel dan ada juga yang dialirkan ke sub strainer dan alat pendeteksi tekanan air
(63 WB dan 63 W). selain itu booster pump juga berfungsi untuk memompa air dari
main strainer ke stuffing box untuk pendinginan shaft sleave dan menahan tekanan
airdari draf tube, juga untuk pendingin turbin bearing berkapasitas 120 lt/menit.
Pengoperasian booster pump bergantian secara periodik.

3.3 Main Strainer

Strainer berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada air sebelum di gunakan
untuk pendingin pada seluruh peralatan yang ada pada pembangkit listrik. Air yang
digunakan berasal dari penstock, kemudian air dialirkan ke main strainer. Di dalam main
strainer air disaring dan dialirkan ke booster pump untuk dinaikkan tekanannya.

3.4 Sub Strainer

Sub strainer berfungsi sebagai penyaring air yang dialirkan ke shaft seal dan turbin
bearing dan ada juga yang dilirkan menuju alat pengukur tekanan dan alat pendeteksi
air (63 W dan 63 WB).

3.5 Water Flow Relay

Water flow relay berfungsi untuk mendeteksi volume air yang mengalir di dalam pipa
pendingin.

3.6 Drainage Pump

Drainage pump berfungsi untuk memompa air di dalam sump pit untuk di pompa
menuju tail race. Pompa ini bekerja secara otomatis yang diatur oleh tinggi elevasi air di
dalam sump pit. Sama dengan Booster Pump, Drainage Pump juga bekerja bergantian
secara bergantian secara periodik.

Intake gate
Intake gate adalah pintu yang terpasang dimuka intake dan digunakan bilamana pengosongan pipa. Katup
yang digunakan ini bertipe slide gate

You might also like