You are on page 1of 13

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan mengenai hubungan

pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Angkona

tahun 2016. Penelitian ini di laksanakan dari tanggal 23 Mei sampai 23 Juli 2016.

A. Gambaran umum lokasi penelitian


Puskesmas Angkona merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan

yang terletak di Kecamatan Angkona Puskesmas ini menaungi sepuluh Desa

yang teridiri dari Desa Solo, Desa Lamaeto, Desa Tampinna, Desa Maliwowo,

Desa Tawakua, Desa Taripa, Desa Mantadulu, Desa Balirejo, Desa Wanasari

dan Desa Watangpanua dengan jumlah penduduk sekitar 25.177 jiwa pada

tahun 2015, yang terdiri laki-laki sebanyak 11.862 jiwa dan perempuan

sebanyak 11.266 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 6.177 jiwa.
Puskesmas Angkona memiliki sarana yang terdiri dari ruang pelaksana

program puskesmas, ruang pelayanan administrasi dan fasilitas penunjang

seperti Poli Umum, Poli Gigi, KIA, Loket Kartu, Laboratorium, Apotik dan

Ruang Rapat. Sementara, jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas tersebut

sebanyak 46 orang yaitu masing-masing 1 orang dokter umum, 2 orang dokter

gigi, 1 orang tenaga kesehatan lingkungan, 22 orang perawat, bidan 13, farmasi

2 orang, laboratorium 1 orang, perawat gigi 1 orang, gizi 2 orang.


B. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

25
26

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Angkona Kabupaten Luwu

Timur Tahun 2016. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai juli

2016, jumlah ibu hamil dan dianggap memenuhi kriteria sampel sebanyak 100

orang. Hasil pengolahan data telah dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian

maka penyajian data dilaakukan sebagai berikut.

a. Pengetahuan

Tabel 4.1
Distribusi Pengatahuan Ibu hamil Di Puskesmas Angkona
Kabupaten Luwu Timur tahun 2016

Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)


Tinggi 90 90,0
Rendah 10 10,0
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 4.1 menggambarkan bahwa dari 100 responden ibu dengan

pengetahuan tinggi Sebanyak 90 orang (90.0%) sedangkan pengetahuan

rendah ibu Hamil sebanyak 10 Orang (10,0%).


27

b. Sikap

Tabel 4.2
Distribusi Sikap Ibu hamil Di Puskesmas Angkona
Kabupaten Luwu Timur tahun 2016

Sikap Frekuensi (f) Persentase (%)


Positif 51 51,0
Negatif 49 49,0
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 4.2 menggambarkan bahwa dari 100 responden yang sikap

positif Sebanyak 51 orang (51.0%) sedangkan yang sikap negatif sebanyak

49 Orang (49,0%).

c. Tindakan

Tabel 4.3
Distribusi Tindakan Ibu hamil Di Puskesmas Angkona
Kabupaten Luwu Timur tahun 2016

Tindakan Frekuensi (f) Persentase (%)


Baik 39 39,0
Kurang Baik 61 61,0
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 4.3 menggambarkan bahwa dari 100 responden yang melakukan

Tidakan baik sebanyak 39 Orang (39,0%) dan tindakan Kurang Baik 61 orang

(61.0%).

d. Kunjungan Antenatal Care

Tabel 4.4
Distribusi Kunjungan ANC Ibu hamil di Puskesmas Angkona
Kabupaten Luwu Timur Tahun 2016
28

Kunjungan ANC Frekuensi (f) Persentase (%)


Tidak 17 17,0%
Ya 83 83,0%
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer

Tabel 4.4 menggambarkan dari 100 responden yang tidak melakukan

kunjungan antenatal care Sebanyak 17 orang (17.0%) dan yang melakukan

kunjungan antenatal care sebanyak 83 Orang (82,0%).


29

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan pengetahuan terhadap Kunjugan antenatal care Pada ibu hamil

Tabel 4.5
Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan ANC Di Puskesmas
Angkona Kabupaten Luwu Timur Tahun 2016

Pengetahuan Kunjungan ANC p Value


Total
Tidak Ya
n % n % N %
Rendah 12 13.3 78 86.7 90 100
Tinggi 5 50.0 5 50.0 10 100
0.003
Jumlah 17 17 83 83.0 100 100
Data primer, 2016
Pada table 4.5 diatas menunjukkan bahwa pada hasil uji statistic

secara komputerisasi dengan mengunakan uji chis square didapatkan nilai

p=0.003 < ( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.

b. Hubungan sikap terhadap Kunjugan antenatal care Pada ibu hamil

Tabel 4.6
Hubungan Sikap dengan Kunjungan ANC Di Puskesmas
Angkona Kabupaten Luwu Timur Tahun 2016

Sikap Kunjungan ANC p Value


Total
Tidak Ya
n % n % N %
Rendah 14 27.5 37 72.5 51 100
Baik 3 6.1 46 93.9 49 100
P=
Jumlah 17 17.0 83 83.0 100 100
0.005
Data Primer, 2016
Pada table 4.6 diatasmenunjukkan bahwa pada hasil uji statistic

secara komputerisasi dengan mengunakan uji chis square didapatkan nilai

p=0.005 < ( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.


30

c. Hubungan tindakan terhadap kunjungan antenatal care pada ibu hamil

Tabel 4.7
Hubungan Tindakan Dengan Kunjungan ANC di Puskesmas
Angkona Kabupaten Luwu Timur Tahun 2016

Tindakan Kunjungan ANC Total p=


Tidak Ya
Value
n % n % N %
Baik 12 30.8 27 69.2 39 100 P=0.00
Kurang Baik 5 8,2 56 91,8 61 100
3
Jumlah 17 17.0 83 83.0 100
Data primer, 2016
Pada table 4.7 diatasmenunjukkan bahwa pada hasil uji statistic

secara komputerisasi dengan mengunakan uji chis square didapatkan nilai

p=0.003 < ( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.

C. Pembahasan

1. Hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan Antenatal Care

Pada table 4.5 diatasmenunjukkan bahwa pada hasil uji statistic secara

komputerisasi dengan mengunakan uji chis square didapatkan nilai p=0.003 <

( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti ada hubungan

pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aisyah,

(2014) dengan judul hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kunjungan

Antenatal Care pada ibu hamil, mendapatkan hasil uji statistic nilai p <

(0,003 < 0,05) yang berarti Ha diterima artinya ada hubungan antara

pengetahuan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan.


31

Kunjungan pemeriksaan kehamilan yang ditemukan dilahan praktek

rata-rata didasari oleh karena ibu ingin mengetahui tentang kehamilannya dan

perkembangan janin yang dikandungnya, dengan pengetahuan yang baik

tentang kehamilan maka seorang ibu akan lebih giat lagi melakukan

kunjungan pemeriksaan kehamilan, dengan adanya pengetahuan maka ibu

akan berusaha untuk menjalani kehamilannya dengan baik sehingga ibu akan

giat untuk mencari tahu bahkan ibu ingin lebih tahu tentang perilaku yang

dapat terjadi dan solusi terhadap masalah tersebut. Dengan pengetahuan maka

ibu akan dapat terhindar dari resiko dan komplikasi yang dapat terjadi selama

kehamilan berlangsung.

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni mata, telinga, hidung, lidah, kulit.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010)

Selain itu pengetahuan ibu diperoleh dari pengalaman sebelumnya

sehingga semakin tinggi pengetahuan seorang ibu hamil semakin matang

dalam melihat dan menyeleksi segala hal sebelum memutuskan untuk

bertindak serta selalu ada keinginan untuk melakukan antenatal care secara

teratur sehingga dengan memiliki pengetahuan ibu dapat mengerti akan

resiko-resiko dan dampak yang biasa terjadi pada ibu selama hamil jika tidak
32

memeriksakan kehamilannya, dengan memiliki pengetahuan maka akan

mempengaruhi pola pikir ibu sehingga ibu mau melakukan kunjungan

antenatal secara teratur.

Menurut Lawrence Green, seperti dikutip Notoatmodjo (2003) yang

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dari tingkat

kesehatannya, salah satunya adalah pengetahuan yang merupakan faktor

predisposing. Pernyataan tersebut didukung oleh WHO seperti dikutip

Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman

sendiri atau pengalaman orang lain menentukan seseorang untuk melakukan

suatu tindakan.
2. Hubungan sikap Ibu Hamil terhadap Kunjungan Antenatal Care

Pada table 4.6 diatasmenunjukkan bahwa pada hasil uji statistic

secara komputerisasi dengan mengunakan uji chis square didapatkan nilai

p=0.005 < ( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak berarti ada

hubungan sikap dengan Antenatal Care.

Hal ini sama dengan hasil penelitian Kusumastuti (2014) uji statistik

Chi Square didapatkan nilai sebesar 0,372 dengan taraf signifikansi (p)

0,028. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan rendah antara sikap

ibu hamil pemeriksaan kehamilan dengan keteraturan kunjungan Antenatal

Care di Puskesmas Sewon II Bantul tahun 2015.

Pengamatan selama dilahan praktek bahwa rata-rata ibu mempunyai

sikap setuju dengan pemeriksaan kehamilan Hasil penelitian ini menunjukkan


33

bahwa sikap responden yang positif mempengaruhi keteraturan kunjungan

antenatal care. Dan sikap responden yang negatif juga mempengaruhi ketidak

teraturan kunjungan antenatal care. Responden yang memiliki sikap postif

cenderung teratur dalam melakukan pemeriksaan antenatal care sehingga ibu

dan janin terpantau serta dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin yang

dikandungnya. Sedangkan responden yang memilki sikap negatif cenderung

tidak teratur dalam melakukan pemeriksaan antenatal care sehingga kesehatan

ibu dan janin kurang terpantau lebih baik.

Menurut Newcomb, bahwa sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi

terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap

objek tersebut. Selain itu, sikap merupakan faktor predisposisi untuk

melakukan suatu tindakan atau perilaku. Adanya sikap yang baik, akan

mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang baik pula dan

sebaliknya (Notoatmodjo, 2014)


Menurut WHO seperti dikutip Notoatmodjo (2014), bahwa sikap akan

terwujud dalam tindakan tergantung pada situasi saat itu, mengacu pada

pengalaman orang lain, berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman

seseorang, dan nilai-nilai dalam masyasrakat. Pernyataan tersebut didukung

oleh Warner dan Defluer seperti dikutip Notoatmodjo (2014), dimana salah

satu dari tiga postulatnya yaitu postulat variasi independen mengatakan bahwa

tidak ada alasan untuk menyimpulkan bahwa sikap dan perilaku berhubungan

secara konsisten, sikap dan perilaku merupakan dua dimensi dalam diri
34

individu yang berdiri sendiri, terpisah dan berbeda. Mengatasi sikap tidak

berarti dapat memperediksi perilaku.


3. Hubungan tindakan terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil

Pada table 4.7 diatasmenunjukkan bahwa pada hasil uji statistic secara

komputerisasi dengan mengunakan uji chis square didapatkan nilai p=0.003 <

( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak ditolak berarti ada hubungan

sikap dengan Antenatal Care.

Hal ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purboningsih

(2014) yang mendapatkan ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil

tentang ANC terhadap perilaku kunjungan ANC diketahui hasil perhitungan

analisis Chi Square dengan nilai p = 0,006

Pengamatan selama dilapangan bahwa ibu yang mempunyai tindakan

melakukan kunjungan antenatal care adalah ibu mempunyai pengetahuan

baik tentang kehamilan sehingga mereka mempunyai tindakan yang baik

untuk melakukan kunjungan kehamilan, karena mereka ingin agar kehamilan

mereka berjalan dengan baik dan tidak terjadi komplikasi selama kehamilan

maupun saat akan melahirkan itulah sebabnya mereka melakukan tindakan

berkunjung ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan antenatal care.

Hal yang didapatkan dilapangan selama penelitian bahwa ibu yang

mempunyai pengetahuan yang baik akan berpengaruh terhadap tindakan

seseorang karena jika seseorang mengetahui segala resiko dalam kehamilan

maka ibu akan rajin melakukan kunjungan antenatal care. Hal ini sesuai
35

dengan apa yang disampaikan oleh Menurut Newcomb, bahwa sikap

merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu

sebagai suatu penghayatan terhadap objek tersebut. Selain itu, sikap

merupakan faktor predisposisi untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku.

Adanya sikap yang baik, akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu

tindakan yang baik pula dan sebaliknya (Notoatmodjo, 2014)


36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan pengetahuan

sikap dan perilaku ibu hamil terhadap kunjungan Antenatal Care di wilayah kerja

Puskesmas Angkona tahun 2016, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji statistic secara komputerisasi dengan mengunakan uji chis square

didapatkan nilai p=0.003 < ( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak

ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan Antenatal Care di

wilayah kerja Puskesmas Angkona tahun 2016.


2. Hasil uji statistic secara komputerisasi dengan mengunakan uji chis square

didapatkan nilai p=0.005 < ( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak

ada hubungan sikap ibu hamil dengan kunjunan Antenatal Care di wilayah

kerja Puskesmas Angkona tahun 2016.

3. Hasil uji statistic secara komputerisasi dengan mengunakan uji chis square

didapatkan nilai p=0.003 < ( = 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak

ada hubungan Tindakan ibu hamil dengan kunjungan Antenatal Care di

Wilayah kerja Puskesmas Angkona tahun 2016.

36
37

B. Saran

1. Perlunya setiap peneliti untuk mempersiapkan konsep atau teori-teori yang

mendukung selama pelaksanaan penelitian sehingga memudahkan mereka

dalam pencapai hasil yang diharapkan.


2. Perlunya institusi pendidikan meningkatkan pengetahuan dan sikap

mahasiswa sebagai calon tenaga bidan tentang pentingnya kunjungan ibu

hamil di sarana kesehatan.


3. Perlunya petugas kesehatan di Puskesmas Angkona memberikan

pendidikan/penyuluhan kesehatan tentang Antenatal Care pada masyarakat

dan ibu hamil pada khususnya yang ada di wilayah kerjanya agar masyrakat

memiliki informasi tentang kunjungan Antenatal Care yang sesuai standar.


4. Perlunya ibu meningkatkan kunjungan kehamilan.

You might also like