Professional Documents
Culture Documents
i
3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ........................................... III-35
3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ........................................ III-35
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah ............................................... III-39
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ........................................ III-42
3.2.2.4. Arah Kebijakan Pembiayaan Dari Kemitraan antara Pemerintah
Daerah dengan Swasta .......................................................... III-42
ii
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 2.34. Indikator Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian Daerah, dan Persandian .............................. II-42
Tabel 2.35. Indikator Kinerja Urusan Ketahanan Pangan ..................... II-44
Tabel 2.36. Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa ................................................................................... II-45
Tabel 2.37. Indikator Kinerja Urusan Statistik ....................................... II-45
Tabel 2.38. Indikator Kinerja Urusan Kearsipan .................................... II-46
Tabel 2.39. Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika ......... II-47
Tabel 2.40. Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan .............................. II-47
Tabel 2.41. Indikator Kinerja Urusan pertanian, Kehutanan dan
Perikanan ............................................................................ II-48
Tabel 2.42. Angka Konsumsi RT per Kapita tahun 2011 -2014 ................ II-49
Tabel 2.43. Ketersediaan Fasilitas Infrastruktur Tahun 2011 2014 ..... II-49
Tabel 2.44. Angka Kriminalitas Tahun 2011 2014 ................................ II-50
Tabel 2.45. Realisasi Perijinan Tahun 2013 2014 ................................ II-50
Tabel 2.46. Indikator Ketenagakerjaan .................................................. II-52
Tabel 2.47. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perenaan Daerah sampai
dengan Tahun 2014 Kabupaten Sampang ............................ II-54
Tabel 2.48. Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah Tahun
2014 .................................................................................... II-80
Tabel 2.49. Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan
Nasional, Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sampang ..... II-83
Tabel 2.50. Hasil Identifikasi Masalah Menurut Urusan,
Program/Kegiatan tahun 2014 ............................................ II-84
Tabel 3.1. Proyeksi Indikator Perekonomian Global (%) ......................... III-4
Tabel 3.2. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran .............................. III-6
Tabel 3.3. Sasaran dan Asumsi Makro Nasional 2015 2016 .............. III-6
Tabel 3.4. Indeks Gini Provinsi se-Jawa Bali ........................................ III-9
Tabel 3.5. Target Kinerja Provinsi Jawa Timur 2016 (ditambah 2015 .... III-10
Tabel 3.6. Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Sampang Tahun
2011 2015 ADHK Tahun 2000 (dalam %) .......................... III-11
Tabel 3.7. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2011-2015 III-12
Tabel 3.8. Prkembangan Investisai Kabupaten Sampang Tahun 2011
2014 .................................................................................... III-15
Tabel 3.9. Prospek dan Prediksi Perekonomian Kabupaten Sampang
Tahun 2016 ......................................................................... III-16
Tabel 3.10. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan di Berbagai
Pemerintahan ...................................................................... III-16
Tabel 3.11. Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi Berbagai level
Pemerintahan Tahun 2016 .................................................. III-17
Tabel 3.12. Prospek dan Prediksi Perekonomian Kabupaten Sampang
Tahun 2015 -2017 .............................................................. III-19
Tabel 3.13. Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten
Sampang Tahun 2012 s.d Tahun 2017 ................................ III-26
Tabel 3.14. Realisasi dan Proyeksi Bekanja Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2012 s.d. Tahun 2017 ............................................... III-32
Tabel 3.15. Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah Tahun
2012 s.d Tahun 2017 .......................................................... III-34
Tabel 3.16. Kebijakan Transfer Pemerintah Pusat Berdasarkan Masing-
masing Komponen Tahun 2015 .......................................... III-36
Tabel 3.17. Realisasi Pelaksanaan TSP Kabupaten Sampang Tahun 2014 III-43
iv
Tabel 4.1. Prioritas, Sasaran dan Arah Kebijakan Nasional Tahun 2016 IV-1
Tabel 4.2. Usulan Program untuk Mendukung Prioritas Nasional Tahun
2016 ................................................................................... IV-6
Tabel 4.3. Prioritas, Sasaran dan Arah Kebijakan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2016 Bidang Sosial ................................................. IV-8
Tabel 4.4. Isu Strategis, Permasalahan dan Arah Kebijakan
Pembangunan Provinsi Jawa timur Bidang Ekonomi ........... IV-13
Tabel 4.5. Isu Strategis, Permasalahan dan Arah Kebijakan
Pembangunan Provinsi Jawa timur Bidang Infrastruktur .... IV-14
Tabel 4.6. Isu Strategis, Permasalahan dan Arah Kebijakan
Pembangunan Provinsi Jawa timur Bidang Tata Ruang,
Lingkungan Hidup dan ESDM ............................................ IV-16
Tabel 4.7. Uusulan Program untuk Mendukung Prioritas Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016 ............................................................ IV-17
Tabel 4.8. Hubungan Visi/Misi dan Tujua/Sasaran Pembangunan
Kabupaten Sampang ............................................................ IV-21
Tabel 4.9. Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi dan
Kabupaten Sampang Tahun 2016 ....................................... IV-25
Tabel 4.10. Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2016 ................................................................................. IV-27
Tabel 4.11. Uraian Program Pembangunan Kabupaten Sampang Tahun
2016 ................................................................................... IV-28
Tabel 5.1. Klasifikasi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan Kabupaten
Sampang ............................................................................ V-2
Tabel 5.2. Pagu Indikatif Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten
Sampang Tahun 2016 ........................................................ V-3
Tabel 5.3. Prioritas Pembangunan Daerah dan Program Prioritas serta
Pagu Indikatif Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Sampang Tahun 2016 ...................................... V-4
Tabel 5.4. Pagu Indikatif Belanja Langsung Per SKPD Tahun 2016 ..... V-25
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 3.19. Perkembangan Proporsi Belanja Pegawai Tahun 2012
2016 ................................................................................. III-29
Gambar 3.20. Perkembangan Komponen Belanja Langsung (dalam Milyar)
Tahun 2012 - 2016 ........................................................... III-30
Gambar 3.21. Prkembangan SiLPA Tahun Berjalan (dalam Milyar) Tahun
2012 2016 .................................................................... III-31
Gambar 3.22. Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Tahun 2012-2016 III-33
Gambar 4.1. Sinkronisasi Tema RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2013
2016 ............................................................................... IV-26
Gambar 5.1. Prosentase Pagu Indikatif Prioritas Pembangunan Daerah
Tahun 2016 ..................................................................... V-4
vii
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1.
Keterkaitan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
P J P
RPJP RPJM RKPD KAB
DAERAH DAERAH SAMPANG RAPBD APBD
2016
P
acuan
P P
RT/RW RENSTRA RENJA SKPD RKA SKPD RINCIAN
KABUPATEN SKPD APBD
UU No.25/04
SPPN UU No.17/03
KN
KET: P=PEDOMAN, J=DIJABARKAN
BAB VI : PENUTUP
Pada penutup dikemukakan tentang hal-hal pokok yang
termuat dalam keseluruhan dokumen RKPD, sebagai pedoman
bagi semua pihak dalam memfungsikan RKPD sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku.
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAANRKPD TAHUN 2014
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAANPEMERINTAHAN
3. Topografi
Kabupaten Sampang mempunyai topografi yang cenderung datar
dan bergelombang sehingga berpotensi dalam pengembangan lahan
pertanian.Topografi yang datar cocok untuk ditanami padi atau sebagai
4. Geologi
Jenis tanah merupakan unsur penting dalam menentukan
tingkat kesesuaian tanah untuk pengembangan komoditi pertanian.
Meskipun ada pendapat yang mengatakan bahwa kesuburan dapat
dibeli dengan teknologi. Jenis tanah yang terbentuk sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain: bahan induk, batuan induk, curah
hujan, bentuk wilayah, dan pengaruh kegiatan manusia. Sifat kimia dan
sifat bahan induk sangat mempengaruhi unsur hara yang tersedia dalam
tanah, akan mempengaruhi kesuburan dan produksi tanaman.Secara
umum jenis tanah pada Kabupaten Sampang meliputi alluvial, litosol,
alluvial kelabu kekuningan, komplek mediteran-gromosol-litosol,
asosiasilitosol dan mediteran coklat kemerahan, grumosol kelabu,
komplek mediteran merah dan litosol, komplek grumosol kelabu dan
litosol serta asosiasi hidromorf dan planosol coklat kekelabuan.
Tabel 2.3.
Jenis dan Luas Tanah di Kabupaten Sampang
Luas
No Jenis
Hektar Persentase
1 Alfisol, Inseptisol 56.752,35 46,18
2 Entisol 20.814,85 16,94
3 Inseptisol 1.769,91 1,44
4 Mollisol 43.549,89 35,44
JUMLAH 122.887,00 100
5. Hidrologi
Kabupaten Sampang memiliki potensi hidrologi yang sangat
besar untuk dikembangkan. Kabupaten Sampang memiliki 34 sungai
yang terkelompok menjadi dua sub wilayah, yaitu:
1) Kabupaten Sampang Selatan, terdapat 25 sungai, yaitu:
Sungai Pangetokan, Sungai Legung, Sungai Kalah, Sungai Tambak
Batoh, Sungai Taddan, Sungai Gunong Maddah, Sungai Sampang,
Sungai Kamuning, Sungai Madungan, Sungai Gelurang, Sungai
Gulbung, Sungai Lampenang, Sungai Cangkreman, Sungai
Bakung, Sungai Pangandingan, Sungai Cangkokon, Sungai
Pangarengan, Sungai Kepang, Sungai Klampis, Sungai Dampol,
Sungai Sumber Koneng, Sungai Kati, Sungai Pelut dan Sungai
Jelgung.
2) Kabupaten Sampang Utara, terdapat 9 sungai, yaitu:
Sungai Pajajagan, Sungai Dempo Abang, Sungai Sumber Bira,
Sungai Sewaan, Sungai Sodung, Sungai Mading, Sungai Rabian,
Sungai Brambang dan Sungai Sumber Lanjang.
Berdasarkan satuan wilayah penambangan daerah aliran sungai
(SWP-DAS), Kabupaten Sampang terbagi atas 6 (enam) Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang meliputi:
1) DAS Kemuning, dengan luas 48.556 Ha dan merupakan Prioritas
penanganan lahan kritis. Aliran sungai kemuning berada di zona
tengah dan secara administratif SWP-DAS Kemuning meliputi
sebagian besar wilayah Kecamatan Robatal (bagian hulu), Omben,
Kedungdung (bagian tengah), Sampang dan Camplong (bagian hilir).
2) DAS Nedung (Nepa-Sodung) dengan luas 37.142 ha berada di zona
utara dan merupakan prioritas II penanganan lahan kritis. Secara
administratif DAS Nedung meliputi sebagian besar wilayah
Kecamatan Sokobanah, Ketapang dan Banyuates.
3) DAS Blega, dengan luas 34.381 ha berada di zona barat dan
merupakan prioritas III dalam penanganan lahan kritis. Secara
administratif DAS Blega meliputi wilayah Kecamatan Tambelangan,
6. Klimatologi
Berdasarkan letak astronomisnya yang berada di sekitar garis
khatulistiwa,Kabupaten Sampang memilki iklim tropis. Iklim
tropismempunyai 2 (dua) musim yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Musim penghujan merupakan waktu yang tepat untuk
menanam karena ketersediaan air yang cukup melimpah. Selain itu
pada saat musim penghujan Kabupaten Sampang sangat rawan
terhadap bencana banjir.
Berdasarkan data curah hujan rata-rataper kecamatan di Kabupaten
Sampang,. Kecamatan Pangarengan merupakan kecamatan dengan
curah hujan rata-rata tertinggi, yaitu sebesar 159 mm. Sebaliknya,
Kecamatan Banyuates memiliki curah hujan rata-rata terendah, yaitu
sebesar 73 mm. Curah hujan tersebut berpengaruh terhadap
produktifitas pertanian di Kabupaten Sampang.
Gambar 2.2.
Curah Hujan Rata-Rata (mm) perKecamatanTahun 2013
180 159
160 138 146 144 142
140 115 122 117
112 113
120 103
87
Curah Hujan (mm)
100 79 73
80
60
40
20
0
7. Penggunaan lahan
Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten Sampang
diperuntukan bagi pertanian.Penggunaan tanah sawah menurut jenis
pengairanya terdiri dari sawah dengan pengairan teknis, sawah dengan
pengairan setengah teknis,dan tanah pengairan sederhana. Sedangkan
tanah non-sawah terdiri dari perkarangan, tanah untuk bangunan dan
halaman, tegalan/kebun/huma, padang rumput, tambak, dan
kolam/tebat.
Gambar 2.3.
Luas Lahan Menurut Kecamatan dan Penggunaannya (Ha)Tahun 2013
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
-
Tabel 2.4.
Potensi Pengembangan Wilayah di Kabupaten Sampang
Potensi
No Kecamatan Pertambangan
Perkebunan Perikanan Peternakan Pertanian Pariwisata
/Industri
1 Sreseh wijen, kapuk, randu bandeng, udang, kepiting ayam buras, domba kacang hijau Pasir laut -
bandeng, udang, kepiting,
2 Torjun tembakau, kelapa, mangga kambing, ayam padi Garam -
teri
bandeng, udang, kepiting,
3 Pangarengan tembakau, kelapa, mangga kambing, ayam Padi Garam -
teri
makam ratu ebu, goa
kuda, ayam, kambing,
4 Sampang tembakau, kelapa bandeng, udang Padi batu kapur, batik lebar, sumber welirang,
domba
kerapan sapi
tembakau, kelapa, jambu cakalan, teri, cumi pantai camplong, sumber
5 Camplong sapi, kambing, ayam padi, jagung Dolomit, pasir laut
air rajungan, kepiting oto'
kelapa, siwalan, asem jamu, padi, jagung, terong,
6 Omben temulawak, kunyit, temu sapi, kambing, ayam kacang panjang, ketela Dolomit
ireng pohon, lombok
sapi, kambing, ayam, padi, ubi kayu, ubi jalar,
7 Kedungdung kelapa, kapuk randu batu bintang waduk klampis
domba kacang tanah
sapi, kambing, ayam,
8 Jrengik kelapa, kapuk randu padi, ketela pohon Batu kapur, batik
domba
padi, ubi jalar, kacang
9 Tambelangan Pandan sapi, kambing, ayam batu kapur
tanah
jambu mete, kelapa, cakalan, teri, cumi sapi, kambing, ayam, jagung, ubi kayu, kacang
10 Banyuates batu kapur hutan kera Nepa
pandan, cabe jamu rajungan, kepiting domba hijau, semangka kuning
tembakau, kapuk randu,
padi, kedelai, ubi jalar,
11 Robatal serat nenas, temu lawak, sapi, kambing, ayam pengeboran minyak
mangga
kunyit, lempuyang
tembakau, kapuk randu,
padi, kedelai, ubi jalar,
12 Karang Penang serat nenas, temu lawak, sapi, kambing, ayam Tanah liat, genteng
mangga
kunyit, lempuyang
jambu mete, kapuk randu,
cakalan, teri, cumi kambing, sapi, ayam, jagung, ubi kayu, kacang
13 Ketapang asem jawa, cabe jamu, batik air terjun Toroan
rajungan, kepiting kuda tanah, sorghum, mangga
jarak, temulawak, lengkuas
jambu mete, kapuk randu,
cakalan, teri, cumi kayu, kacang tanah,
14 Sokobanah asem jawa, cabe jamu, sapi, ayam, kuda Dolomitb
rajungan, kepiting sorghum, mangga
jarak, temulawak, lengkuas
Sumber : Diolah dari berbagai sumber, 2014
3. Potensi Infrastruktur
Potensi infrastruktur Kabupaten Sampang adalah dapat
dikembangkan berbasis kelautan dan darat.Karena wilayah Kabupaten
Sampang berbatasan dengan Laut Jawa dan Selat Madura, maka salah
satu potensi infrastrukturnya adalah sistem transportasi laut.
Transportasi jenis ini pada umumnya digunakan sebagai jalur
perdagangan ke luar daerah dalam memasarkan komoditi yang
dihasilkan oleh Kabupaten Sampang. Untuk Selat Madura jalur yang
dihubungkan adalah Sampang Probolinggo telah dibangun pelabuhan
regional Taddan dan pelabuhan lokal Tanglok. Dari Sampang yang
diangkut adalah komoditi dari sektor perikanan sedangkan dari
Probolinggo yang diangkut adalah pasir hitam dan tujuan lainnya yaitu
Bali untuk mengangkut Garam. Untuk jalur laut Jawa yang dilayani
adalah Sampang-Kalimantan, dimana dari Sampang yang diangkut
adalah komoditi perikanan dan tenaga kerja sedangkan dari Pulau
Kalimantan yang diangkut adalah kayu hutan.
4. Wilayah Rawan Bencana
1) Bencana Alam Banjir disebabkan oleh keadaan alam dan ulah
campur tangan manusia. Keadaan alam yang dimaksud adalah
kondisi dataran yang cukup landai dan dilalui oleh sungai-sungai
sehingga ketika air laut pasang, sebagian daratan itu berada di
bawah permukaan air laut. Disamping itu, banjir juga bisa terjadi
karena curah hujan tinggi. Fenomena kenaikan paras muka air laut
(sea level rise) juga menjadi penyebab meningkatnya frekuensi dan
intensitas banjir. Selain itu Bencana banjir terjadi akibat tingginya
curah hujan, kondisi penampang sungai yang tidak mampu lagi
menampung debit banjir, kondisi morfologi sungai yang berkelok-
kelok, serta sistem drainasi yang sudah tidak berfungsi dengan baik.
Selain itu adanya penambahan kapasitas debit banjir melalui anak-
anak Sungai Kamoning. Banjir di Kabupaten Sampang seringkali
terjadi di Kecamatan Sampang.
Upaya pengerukan sungai atau normalisasi sungai adalah untuk
mengangkat sedimen yang tertampung di sungai, hal ini bertujuan
untuk menambah daya tampung atau volume air yang bisa
tertampung di sungai. Selain itu adanya pengawasan dan pemberian
sanksi tegas kepada oknum yang tidak bertanggung jawab dalam
usahanya untuk merubah kawasan lindung menjadi kawasan
budidaya. Selanjutnya pembuatan embung-embung sebagai bak
penampung air biasanya ditempatkan didaerah perbukitan guna
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2016 II - 10
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2014
dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
menahan aliran air dan menampung air agar tidak cepat mengalir ke
daerah bagian bawah. Di samping itu juga berguna sebagai
cadangan air di musim kemarau. Perbaikan saluran-saluran air
sangat berguna dalam mengatasi banjir, hal ini dilakukan agar
aliran air bisa lancar dan tidak tersendat atau tertahan di selokan
yang mengakibatkan banjir.
2) Daerah yang rawan terhadap longsor di Kabupaten Sampang
meliputi wilayah perbukitan dengan prosentase terbesar terdapat
pada daerah yang memiliki kelerengan yang lebih tinggi dan sangat
rentan terhadap longsor khususnya disekitar wilayah tengah
Kabupaten Sampang. Sedangkan daerah kritis di Kabupaten
Sampang meliputi lahanlahan kering yang tersebar di seluruh
Kabupaten Sampang. Lahanlahan kritis tersebut merupakan areal
yang tengah mengalami erosi dan harus segera ditangani agar tidak
menimbulkan dampak yang berkepanjangan. Penanganan lahan
kritis ini tersebar di sepanjang DAS di Kabupaten Sampang. DAS
tersebut antara lain DAS Nodung yang berada di Kecamatan
Banyuates, Ketapang dan Sokobanah, DAS Kamoning yang berada
di Kecamatan Robatal, Omben, Kedungdung, Sampang, dan
Camplong, DAS Semajid yang berada di Kecamatansebagian
Kecamatan Robatal, Sokobanah, Omben, Camplong dan DAS Blega
yang terdapat di Kecamatan Tambelangan, Jrengik, Torjun,
Kedungdung, Sreseh. Namun, ada beberapa prioritas penanganan
erosi tersebut antara lain yang ada di Kecamatan Sampang, Omben,
Kedungdung dan Robatal.
3) Wilayah pesisir selatan Kabupaten Sampang rawan terhadap
abrasi laut adalah di wilayah Kecamatan Camplong. Adanya abrasi
ini disebabkan karena rusaknya dan berkurangnya hutan mangrove
yang menjadi barrier dari abrasi ini. Untuk meminimalisir adanya
abrasi ini maka rehabilitasi dan reboisasi hutan mangrove sangat
diperlukan. Sedangkan untuk wilayah pesisir utara, lebih rentan
terhadap abrasi dikarenakan gelombang laut yang lebih besar dan
tidak adanya mangrove di wilayah pesisir utara. Tidak adanya
mangrove ini dikarenakan kondisi pesisir wilayah utara merupakan
pantai berkarang sehingga mangrove sulit untuk tumbuh.
Gambar 2.4.
Peta Rawan Bencana dan Jalur Evakuasi
Kepdatan Penduduk
Jumlah Penduduk
920,000 740
900,000 730
716 717
720
707
880,000 710
860,000 700
690
840,000
871,534 883,282 885,313 940,636 680
820,000 670
2011 2012 2013 2014
3. Kematian
Salah satu indikator penting untuk mengukur kondisi sosial dan
kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB).Wilayah
dengan AKB tinggi akan mencerminkan status pendidikan yang rendah
(terutama wanita), pengetahuan tentang gizi yang kurang baik, tingkat
kesehatan lingkungan, sanitasi yang kurang baik, dan sebaliknya
Tabel 2.5.
Angka Kematian Bayi Kabupaten SampangTahun 2000-2013
Provinsi
Tahun Kabupaten Sampang
Jawa Timur
2001 43,0 81,0
2002 43,0 80,7
2003 43,0 80,7
2004 39,4 80,0
2005 36,7 71,7
2006 35,3 70,3
2007 32,9 78,0
2008 32,2 71,0
2009 31,4 69,6
2010 29,9 58,9
2011 29,4 55,1
2012 28,3 54,48
2013 27,2 50,74
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2014
Tabel 2.6.
Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2011 2014
45.61%
33.87%
2. Pertumbuhan Ekonomi
Selama kurun waktu 2010-2014, pertumbuhan ekonomi
mengalami fluktuasi. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang
mengalami penurunan pada tahun 2014sebesar 5,68 persen. Hal ini
disebabkan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak yang
menyebabkan masih tingginya inflasi dan memiliki efek yang sangat
dominan terhadap pertumbuhan sektor bangunan dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran sehingga mengalami perlambatan
dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,74 persen. Perkembangan
pertumbuhan ekonomi KabupatenSampang Tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 adalah sebagai berikut.
Gambar 2.7.
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010-2014
6.4
6.2 6.12
6.04
6
5.74
5.8 5.68
Pertumbuhan
5.6
5.34
5.4
5.2
4.8
2010 2011 2012 2013 2014
Tabel 2.7.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sampang Atas Dasar
Harga Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2014
LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014
Rp % Rp % Rp % Rp %
1.PERTANIAN 1.307.616,09 42,42 1.356.295,06 41,46 1.360.635,20 39,38 1.422.715,51 38,9
2.PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 283.625,56 9,20 298.875,09 9,14 316.150,39 9,15 329.294,08 9
3.INDUSTRI PENGOLAHAN 32.116,84 1,04 34.141,63 1,04 36.332,94 1,05 38.799,59 1,1
4.LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 12.320,33 0,40 13.164,16 0,40 14.088,28 0,41 14.745,55 0,4
5.KONSTRUKSI 67.961,73 2,20 73.260,71 2,24 80.791,91 2,34 88.412,96 2,4
6.PERDAG., HOTEL & RESTORAN 820.624,06 26,62 902.235,79 27,58 1.011.947,,66 29,28 1.087.344,50 29,7
7.PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 77.934,23 2,53 84.898,90 2,60 92.760,54 2,68 100.096,59 2,7
8.KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN 113.976,88 3,70 123.128,04 3,76 133.741,67 3,87 141.046,39 3,9
9.JASA-JASA 366.565,42 11,89 385.498,01 11,78 409.090,49 11,84 433.560,28 11,9
PDRB 3.082.741,14 100,00 3.271.497,39 100,00 3.455.538,77 100,00 3.656.015,45 100
Sumber : LKPJ Bupati Sampang, 2012- 2014
Tabel 2.8.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sampang Atas Dasar
Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2014
LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014
Rp % Rp % Rp % Rp %
1. PERTANIAN 2.699.391,03 41,93 2.969.414,82 41,26 3.200.435,30 41,25 3.538.868,84 39,2
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 602.427,85 9,36 664.273,81 9,23 708.248,73 9,13 814.424,60 9,0
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 64.838,85 1,01 71.973,13 1,00 75.845,29 0,98 89.529,22 1,0
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 26.725,52 0,42 29.132,79 0,40 30.770,05 0,40 37.365,46 0,4
5. KONSTRUKSI 166.601,81 2,59 188.041,56 2,61 198.609,50 2,56 258.546,62 2,9
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 1.690.022,40 26,25 1.948.492,90 27,07 2.077.483,13 26,77 2.615.611,40 29,0
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 168.892,43 2,62 189.781,21 2,64 210.068,82 2,71 243.792,41 2,7
8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN 232.451,08 3,61 263.883,65 3,67 292.092,82 3,76 329.527,60 3,7
9. JASA-JASA 786.655,61 12,22 872.537,78 12,12 965.812,07 12,45 1.097.206,90 12,2
PDRB 6.438.006,59 100,00 7.197.531,66 100,00 7.759.365,71 100,00 9.024.873,04 100,00
Sumber : LKPJ Bupati Sampang, 2012 -2014
3. Pendapatanper kapita
Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur
kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah daerah. Semakin besar
pendapatan per kapitanya, semakin makmur daerah tersebut.Pendapatan
per kapita merupakan Total Produk Domestik Regional Netto (PDRN)
selama jangka satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun.
Pendapatan per kapita Kabupaten Sampang mengalami tren yang
semakin meningkat.Pendapatan perkapita Kabupaten Sampang pada
tahun 2014 sebesar 8,953 juta rupiah naik dibandingkan tahun 2013
sebesar 8,082juta rupiah atau naik sebesar 10,77 persen. Adapun
perkembangan pendapatan per kapita periode tahun 2010-2014 seperti
disajikan pada grafik berikut:
Gambar 2.8.
Pendapatan Per Kapita (dalam Rp.) Kab. Sampang Tahun 2010 2014
10,000,000.00
9,000,000.00
8,953,250.65
8,000,000.00 8,082,092.00
7,000,000.00 7,412,016.52
6,717,839.13
6,000,000.00 6,028,119.78
5,000,000.00
4,000,000.00
3,000,000.00
2,000,000.00
1,000,000.00
0.00
2010 2011 2012 2013 2014 *)
4. Inflasi
Perkembangan tingkat inflasi Kabupaten Sampang dalam kurun
waktu lima tahun memilki tren yang semakin meningkat.Inflasi
merupakan suatu instrumen yang menunjukkan tingkat perkembangan
harga secara umum, yang besarannya diperoleh dari perkembangan nilai
indeks implisit, yaitu suatu indeks yang menggambarkan perbandingan
antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga
konstan. Tingginya nilai inflasi menunjukkan adanya nilai uang secara
nominal semakin berkurang.Tingkat inflasi di Kabupaten Sampang pada
periode tahun 2013 sebesar 6,62 persen turun menjadi 6,25 persen pada
tahun 2014 seperti tergambar pada Grafik berikut :
Gambar 2.9.
Inflasi Kab. Sampang (dalam %) Tahun 2010 2014
7 6,62
6,13
6 6,25
5
5,05
4
3
3,24
2
1
0
2010 2011 2012 2013 2014*
Inflasi
Gambar 2.10.
Angka Melek Huruf Kab. Sampang (dalam %) Tahun 2011-2014
100
97.9
95
90 89.76
87.01
85 84.9
80
75
2011 2012 2013 2014
2. Kesehatan
Tingkat kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan dapat
diukur dengan menggunakan indeks kesehatan. Indeks
kesehatanmerupakan salah satu komponen dari Indeks Pembangunan
3. Kesempatan Kerja
Tingkat partisipasi kerja Kabupaten Sampang mengalami
peningkatan pada tahun 2014.Kondisi tersebut merupakan angka
tertinggi selama 4 tahun terakhir, yaitu 76,85 persen. Salah satu hal yang
menyebabkan terjadinya penurunan pada TPAK adalah adat masyarakat
Madura dalam hubungan kekerabatan cukup erat, yang bisa
menimbulkan adanya pengangguran tidak kentara. Keberadaan orang
dalam lapangan pekerjaannya menyebabkan penurunan dalam efektifitas
produksi atau mengakibatkan produktivitas outputnya semakin menurun.
Permasalahan ini seringkali terjadi pada sektor pertanian, dimana sektor
ini mudah sekali untuk keluar-masuk pekerjanya. Secara rinci,
2. Kesehatan
Secara umum pencapaian kinerja urusan Kesehatan mengalami
peningkatan dan menunjukan progress ke arah yang lebih baik.Hal
tersebut didukung semakin baiknya akses pelayanan kesehatan baik
melalui bentuk jaminan kesehatan dan pemerataan sarana kesehatan
3. Pekerjaan Umum
Secara umum, kinerja pemerintah dalam urusan pekerjaan umum
dapat dikatakansemakin baik.Pada periode kurun waktu 2011-
2014ketersediaan airirigasi untuk pertanian rakyat yang semakin
meningkat, pada tahun 2014 merupakan yang tertinggi, yaitu 87,39
persen. Selanjutnya, menurunnya luas genangan banjir, sebesar 9,6 ha.
Penurunan luas genangan banjir di Kabupaten Sampang mengindikasikan
SKPD terkait sangat konsen untuk mengatasi permasalahan terkait banjir.
Meskipun demikian, 48,01 ha merupakan angka yangtinggi oleh sebab itu
diperlukan usaha yang lebih untuk menekannya hingga Kabupaten
Sampang Bebas Banjir. Untuk itu diperlukan kerjasama antar SKPD
terkait mengingat permasalahan banjir merupakan permasalahan yang
kompleks dan lintas sektoral.
Urusan pekerjaan umum di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang dan Dinas
PU Pengairan.Perkembangan indikator kinerja dalan urusan pekerjaan
umum adalah sebagai berikut.
Tabel 2.16.
Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Luas jaringan irigasi kabupaten
% 69.59 29,08 36,42 52,87
dalam kondisi baik
Rasio Jaringan Irigasi % N/A 5,63 5,63 5,63
Cakupan penyediaan Air Irigasi
untuk pertanian rakyat pada % N/A 70,24 70,95 87,39
sistem Irigasi yang sudah ada
Menurunnya luas genangan
ha 62.00 62 57,61 48,01
banjir
Rumah tangga pengguna air
% 70.40 N/A N/A N/A
bersih (RT)
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 - 2014
4. Perumahan
Kualitas tempat tinggal masyarakat di Kabupaten Sampang
menunjukkan kondisi yang semakin baik dari tahun ke tahun. Hal ini
dapat tercermin dari cakupan ketersediaan rumah layak huni yang
semakin meningkat, dan sampai dengan tahun 2014 mencapai 47,67
persen, meskipun peningkatannya hanya 0,07 persen dibandingkan tahun
2013. Selain itu yang menjadi indikator lainnya adalah persentase rumah
tangga bersanitasi dan berkurangnya luasan permukiman kumuh yang
ada di perkotaan. Pada tahun 2014 sebesar 49,28 persen, kondisi tersebut
lebih baik dibandingakan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, persentase
luasan permukiman kumuh diperkotaan menunjukkan persentase
terendah sebesar 17,43 persen dari periode 2011-2014.
Kualitas tempat tinggal yang baik harus terhindar dari bahaya
kebakaran dan genangan banjir. Penanganan bahaya kebakaran
menunjukkan angka yang meningkat sebesar 82 persen. Lain halnya
genangan banjir, cakupan tidak terjadi genangan di Kabupaten Sampang
menunjukkan kondisi penurunan,tahun 2014 sebesar 27,6 persen.Dari
beberapa indikator kinerja urusan perumahan peningkatan kualitas
tempat tinggal dapat menciptakan kondisi lingkungan yanglebih nyaman,
bersih dan rapi.
Urusan perumahan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sampang. Secara detail,
perkembangan kinerja urusan perumahan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.18.
Indikator Kinerja Urusan Perumahan
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Cakupanketersediaan rumah
% 43.62 43.76 47.61 47,67
layak huni
Persentase rumah tangga
% 48.10 48.09 47.80 49,28
Bersanitasi
Cakupan berkurangnya
luasanpermukiman kumuh di % 17.57 29,45 17.48 17,43
perkotaan
Cakupan penanganan Bahaya
N/A
Bencana Kebakaran % 62,36 51 82
Cakupan tidak terjadi
Genangan (lebih dari 30 cm N/A
% 36,78 36 27,6
selama 2 jam) dan tidak lebih
dari 2 kali setahun
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2014
5. Penataan Ruang
Kinerja urusan penataan ruang di Kabupaten Sampang
menunjukkan kondisi yang semakin baik dari tahun ke tahun. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya luasan ruang terbuka hijau pada
periode 2011-2014, dimana pada awalnya pada tahun 2011 sebesar 28,77
persen kemudian pada tahun 2014 menjadi 30,37 persen. Disamping itu,
penanganan terhadap pelanggaran penataan ruang juga telah ditindak
100 persen pada tahun 2014. Tersusunnya dokumen RTRW yang
merupakan perencanaan tata ruang dan wilayah akan lebih baik ketika
diimplementasikan. Sehingga, penataan ruang di Kabupaten Sampang
berjalan sesuai dengan perencanaan.
Urusan penataan ruangdi Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas PU Cipta Karya dan Bappeda. Secara rinci, perkembangan kinerja
urusan penataan ruang di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.19.
Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Persentase tersusunnya
RDTRK yang ditetapkan % 28,57 42,86 0,00 0,00
dengan Perda
Dokumen RTRW yang N/A
Ada Ada Ada
ditetapkan dengan Perda
Cakupan terlaksananya
tindakan awal terhadap
N/A
pengaduan masyarakat % 80 100 100
tentang pelanggaran di
bidang penataan ruang
Ruang Terbuka Hijau (Ha) 28,77 29,32 29,93 30,37
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2014
6. Perencanaan Pembangunan
Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah di
Kabupaten Sampang secara umum menunjukkan adanya perencanaan
yang dilakukan sesuai dengan ketentuan. Dokumen-dokumen tersebut
berupa RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dalam
kurun waktu 25 tahun, RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah), rencana 5 tahun dan RKPD (Rencana Kerja
Pembangunan Daerah), merupakan rencana pembangunan bersifat
tahunan.Urusan perencanaan pembangunandi Kabupaten Sampang
dilaksanakan oleh Bappeda. Secara rinci, perkembangankinerja urusan
perencanaan pembangunan di Kabupaten Sampang adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.20.
Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD
- Ada Ada Ada Ada
yang telah ditetapkan Perda
Penjabaran Program RPJMD kedalam
% 99.52 89 100 99,01
RKPD
Persentase SKPD yang menyusun
% 100 100 100 100
dokumen Renja
Tersedianya Dokumen Perencanaan:
- Ada Ada Ada Ada
RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Persentase pelaksanaan musrenbangdes /
musrenbangcam / musrenbangkab tepat % 100 100 100 100
waktu
Tersedianya Dokumen Perencanaan :
- Ada Ada Ada Ada
RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2014
7. Perhubungan
Kinerja urusan perhubungan di Kabupaten Sampang secara umum
menunjukkan perkembangan yang semakin baik.Hal tersebut dapat
terlihat dari fasilitas perlengkapan jalanyang mengalami peningkatan dari
periode 2012-2014. Sejalan dengan hal tersebut pada periode yang sama,
tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor mengalami peningkatan.
Kedua hal tersebut menunjukkan semakin membaiknya kinerja urusan
perhubungan Kabupaten Sampang.
Urusan perhubungandi Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informtika.Secara rinci, perkembangan
kinerja urusan perhubungan di Kabupaten Sampang adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.21.
Indikator Kinerja Urusan Perhubungan
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
a.Persentase penyediaan sarana
dan prasarana perhubungan :
i -Sub Terminal Unit N/A 1 1 1
ii Fasilitas perlengkapan jalan Unit N/A 6.564 7.570 8936
b.Tersedianya Dokumen Tidak
dok N/A Ada Ada
Tataran Transportasi Lokal ada
c.Pelabuhan Unit N/A 1 1 1
d.Tersedianya unit pengujian
Unit N/A 57 62 70
kendaraan bermotor
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 - 2014
8. Lingkungan Hidup
Perkembangan kinerja urusan lingkungan hidup di Kabupaten
Sampang menunjukkan hasil yang semakin baik pada setiap
tahunnya. Hal ini diindikasikan oleh peningkatan jumlah tenaga pelopor
9. Pertanahan
Kinerja urusan pertanahan di Kabupaten Sampang menunjukkan
perkembangan yang semakin baik dalam hal mensertifikasi tanah
pemda. Pada periode 2012- 2014 mengalami kenaikan sebesar 9,03
persen.Bidang tanah yang telah bersertifikat merupakan aset daerah yang
nantinya dapat diperuntukkan sebagaimana mestinya tanpa terkendala
permasalahan hukum dikemudian hari.
Secara rinci, perkembangan kinerja urusan pertanahan di Kabupaten
Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.23.
Indikator Kinerja Urusan Pertanahan
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Penyelesaian kasus tanah Negara % 58,33 50 58,33 0
Pemberian/penetapan ijin lokasi % 38,10 N/A N/A N/A
Persentase Tanah Pemda yang
% N/A 43,04 51,26 52,07
Bersertifikat
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 - 2014
Tabel 2.24.
Indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
a.Rasio Penduduk ber KTP per
% 75.62 95 92,48 63,81
satuan penduduk
b.Rasio Keluarga ber Kartu
% N/A 100 90,71 97,99
Keluarga
c.Rasio bayi ber-akte kelahiran % 5.07 0,61 10,56 34,29
d.Rasio ber akte kematian % N/A 37,27 0,13 1,38
e.Ketersesuaian database
% N/A 80 80 80
kependudukan skala nasional
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2014
13. Sosial
Capaian kinerja urusan sosial di Kabupaten Sampang secara
umum menunjukkan hasil yang semakin baik. Hal ini dibuktikan
dengan Persentase PMKS yang mampu mandiri setelah menerima Program
pemberdayaan sosial mencapai 0,45 persen. Selain itu, persentase korban
bencana skala kabupaten yang menerima bantuan sosial selama masa
tanggap darurat mencapai 100 persen, dimana jumlah penerima bantuan
pada tahun 2014 sebanyak 580 orang. Sedangkan jumlah sarana sosial
mengalami kenaikan sebesar 18 unit dari tahun 2013 sampai 2014.
Urusan sosialdi Kabupaten Sampang dilaksanakan olehDinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Secara rinci, perkembangan
kinerja urusan sosial di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.27.
Indikator Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Sampang
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Persentase PMKS yang mampu mandiri
setelah menerima Program pemberdayaan % 0.38 0,32 0,4 0,45
social
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
Unit N/A 72 69 46
jompo dan panti rehabilitasi
Persentase Korban Bencana Skala
Kabupaten yang Menerima Bantuan Sosial % N/A - 100 100
selama masa Tanggap Darurat
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2014
14. Ketenagakerjaan
Kondisi angkatankerja di Kabupaten Sampang secara umum
menunjukkan kualitas yang semakin meningkat pada setiap
tahunnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatkanya rasio
Tabel 2.29.
Indikator Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Koperasi
380 386 389 395
aktif
Koperasi aktif
Koperasi 430 440 439 449
% 88.58 87,73 88,61 87,97
Jumlah UMKM non
BPR/LKM UMKM (UMKM UMKM 20,82 26,62 26,88 27,13
aktif)
LKM/BPR
N/A 5 6 8
Jumlah BPR / LKM aktif
(BPR/LKM aktif) LKM/BPR N/A 35 36 N/A
% N/A 14,29 17,14 N/A
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 - 2014
17. Kebudayaan
Kepedulian Kabupaten Sampang terhadap pelestarian kekayaan
dan budaya bangsa semakin kuat. Hal ini tercermin dari peningkatan
jumlah group kesenian, pelestarian situs bersejarah dan cagar budaya
dan jumlah kesenian tradisional yang dilestarikan dan jumlah kesenian
tradisional khas Sampang yang dilestarikan. Pelestarian ini dilakukan
agar budaya asli masyarakat tidak pudar dengan masuknya berbagai
budaya asing ke Indonesia, khususnya ke Kabupaten Sampang. Jumlah
kesenian khas sampan yang diletarikan meliputi: Musik Bakbheng,
Ronjhengan, upacara adat Gumbeg, Tunil Misri, dan Lawak Musa.
Urusan kebudayaandi Kabupaten Sampang dilaksanakan
olehDinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga
(Disbudparpora). Secara rinci, perkembangan kinerja urusan kebudayaan
di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.31.
Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Jumlah grup kesenian (per
Buah 0,0033 0,498 0,531 0,531
10.000 penduduk)
Benda situs dan kawasan
cagar budaya yang % 87,50 73 75 83
dilestarikan
Penyelenggaraan festival
kali 32 N/A N/A N/A
seni dan budaya
Jumlah kesenian tradisional
khas Sampang yang Buah N/A 2 3 5
dilestarikan
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2014
Tabel 2.32.
Indikator Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Organisasi kepemudaan yang aktif
Klp 22 15 20 20
(klp)
Jumlah Klub Olahraga Klub 516 534 N/A N/A
Jumlah Gelanggang/ gedung Olahraga
Gedung 2 1 N/A N/A
(Selain Milik swasta)
Jumlah lapangan olahraga Lapangan 0 0 N/A N/A
Jumlah kegiatan kepemudaan Keg N/A 4 10 10
Jumlah Prestasi bidangOlahraga
Org N/A 23 40 56
tingkat provinsi/ nasional
Organisasi olahraga yang aktif (org) N/A 33 40 18
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 - 2014
24. Kearsipan
Kinerja dalam pengelolaan arsip daerah di Kabupaten Sampang
semakin meningkat.Arsip daerah merupakan dokumen penting yang
perludikelola dengan baik.Pengelolaan kearsipan daerah mencakup proses
mulai penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian,
pemeliharaan, perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem
tertentu. Pengelolaan kearsipan daerah dilakukan oleh masing-masing
SKPD secara baku mencapai 100 persen. Hal tersebut dikarenakan
Tabel 2.39.
Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Jumlah surat kabar Nasional /Lokal (buah) Buah N/A 17 18 20
Jumlah jaringan telekomunikasi (unit) Unit N/A 204 205 205
Website milik pemerintah daerah (website) Unit N/A 1 1 1
Pameran / Expo (kali) Kali N/A 2 1 1
Jumlah penyiaran Radio / TV Lokal (unit) Unit N/A 5 5 4
Sistem informasi manajemen Pemda yang
unit 0 - 3 4
tersedia
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 - 2014
26. Perpustakaan
Peningkatan minat baca masyarakat di Kabupaten Sampang
diimbangi dengan peningkatan sarana perpustakaan. Peningkatan
jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2014 mencapai 202,44
persen. Sedangkan dari jumlah perpustakaan yang tersedia sejumlah 5
unit yang terdiri dari satu unit perpustakaan permanen, dua unit
perpustakaan keliling (mobil pintar), satu unit rumah pintar trunojoyo,
dan satu unit rumah pintar Pulau Mandingan.Secara rinci, perkembangan
kinerja urusan perpustakaan di Kabupaten Sampang adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.40.
Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014
Meningkatnya pengunjung
% 90 92,6 172,78 202,44
perpustakaan
Jumlah Perpustakaan Unit N/A 3 3 5
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 - 2014
unggulan daerah antara lain ternak sapi, kambing dan ayam buras serta
produksi daging.
Tabel 2.41.
Indikator Kinerja Urusan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Uraian satuan 2011 2012 2013 2014
Padi Ton 214.333 246.369 218.071 250,677
Jagung Ton 111.346 158.294 116.005 45,024
Ubi kayu Ton 191.439 158.173 130.499 130,364
Kacang Tanah Ton 26.242 24.241 43.788 21.220
Kedelai Ton 35.850 34.634 41.744 44,485
Bawang Merah Ton 14.751 9.138 24.482 27.311
Cabai ton 9.382 9.682 6.062 11.302
Mangga ton 14.694 15.401 21.989 17.212
Pisang ton 9.127 9.126 10.490 9.231
Jambu Air ton 2.549 3.695 2.774 2.851
Semangka ton 945 1.395 725 657
Produktivitas tanaman
pangan utama
Padi ton/ha 6,22 5,71 5,47 5,13
jagung ton/ha 1,56 1,88 1,79 1,73
Ubi Kayu ton/ha 11,27 11,83 11,09 11,47
Kacang Tanah ton/ha 0,99 0,99 1,91 0,48
Kedelai ton/ha 1,61 1,68 1,7 1,61
Jambu Mente ton 1.888,46 2.061,39 2.295 2.257
Kelapa ton 759,79 767,44 852 797
Tembakau ton 2.944,21 2.701,46 508 2.896
Wijen ton 509,4 760 700 594
Cabe Jamu ton 713,01 736,81 793 794
Daging ton 1.836,39 2.236,55 2.518,21 2.693,42
Telur ton 829,24 496,38 1.030,38 1.058,61
Susu ton - - - -
Sapi ekor 196.414 196.807 180.849 203,863
Kambing ekor 45.486 45.786 45.663 45.539
Domba ekor 8.901 9.043 9.123 9.204
Ayam Buras ekor 461.820 462.744 463.854 464.086
Ayam Petelur ekor 3.955 4.394 28.605 31.780
Ayam Pedaging ekor 14.959 15.014 64.562 66.777
Itik ekor 13.787 13.908 13.925 14.048
Kolam ton 133,1 616,6 290,5 348,4
Perairan Umum ton 6,4 14,04 28,90 28,82
Laut ton 8.075,10 10.642 9.296,58 9.347,40
Tambak ton 1.208,80 2.473,10 2.745,7 5.249,8
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 - 2014
60.5
60
59.5
2011 2012 2013 2014
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu input produksi sekaligus aset
yang memegang peranan penting dalam menentukan tingkat
produktivitas sebuah perusahaan. Jumlah penduduk yang cukup besar
pada dasarnya merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan produksi
dan menciptakan kegiatan ekonomi baru. Namun, besarnya jumlah
penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas tenaga kerja
akan menjadi hal yang sia-sia. Oleh karena itu, diperlukan pembekalan
terhadap tenaga kerja misalnya berupa pelatihan. Selain itu, tenaga kerja
juga perlu dilindungi dengan beberapa regulasi tertentu. Misalnya dengan
norma jamsosotek, norma keselamatan dan kesehatan kerja.
Tabel 2.46.
Indikator Ketenagakerjaan
Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014
Jumlah pencari kerja yang
Orang 60 282 N/A N/A
dilatih
Persentase pencari kerja yang
% 18,69 15,98 N/A N/A
ditempatkan
Persentase kepatuhan
perusahaan terhadap norma % 3,76 16,87 N/A N/A
jamsostek
Persentase perusahaan yang
menerapkan norma
% 3,76 16,87 N/A N/A
keselamatan dan kesehatan
kerja (K3)
Angka kecelakaan kerja kejadian 1 0 N/A N/A
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2014
Tabel 2.47.
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun 2014Kabupaten Sampang
Real Target dan Realisasi Kinerja Perkiraan Real
Target Program dan Keluaran Kegiatan Capaian Target RPJMD
Target
Kinerja Tahun 2013 s/d Tahun Berjalan
Capaian Target
Urusan/Bidang Urusan Hasil SKPD
Indikator Kinerja Program Kinerja RKPD Realisasi Tingkat
Kode Pemerintahan dan Progr Target Real Penanggu
(Outcome)/ Kegiatan (output) RPJMD Tahun Capaian Capaian
Program/Kegiatan Dan Keg RKPD RKPD Tingkat ng Jawab
Tahun 2015 Prog Dan Real Tgt
s/d Tahun Tahun Real (%)
2018 Keg s/d s/d 2015
Tahun 2014 2014
2013 2015 (%)
10
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 11 12
=(5+7+9)
1 Urusan Wajib
1 1 PENDIDIKAN
Program Pendidikan Anak Dinas
1 1 15 APK PAUD 85 77,75 79 80,03 101,30 81,00 238,78 81,00
Usia Dini Pendidikan
Program Wajib Belajar Angka partisipasi kasar Dinas
1 1 16 109,82 112,08 113,32 114,18 100,76 112,80 339,06 112,80
Pendidikan Dasar Sembilan SD/MI/Paket A Pendidikan
Tahun Angka partisipasi kasar
109,5 105,46 113,31 102,03 90,05 112,50 319,99 112,50
SMP/MTS/Paket B
Angka Partisipasi Murni (APM)
100 96,97 99 95,32 96,28 100,00 292,29 100,00
SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni (APM)
100 80,04 90 76,8 85,33 95,00 251,84 95,00
SMP/MTs/Paket B
Angka partisipasi sekolah
100 99,79 99,92 99,95 100,03 99,88 299,62 99,88
SD/MI/Paket A
Angka partisipasi sekolah
100 98,76 99,75 97,62 97,86 99,79 296,17 99,79
SMP/MTs/Paket B
Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia sekolah 111,48 110,37 115 105,63 91,85 118,00 334,00 118,00
SD/MI/Paket A
Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia sekolah 122,65 136,14 138,14 124,82 90,36 142,00 402,96 142,00
SMP/MTs/Paket B
Rasio guru terhadap murid
11,65 11,23 12 11 109,09 12,00 34,23 12,00
SD/MI/Paket A
Rasio guru terhadap murid
9,28 11,13 11,13 8 139,13 9,00 28,13 9,00
SMP/MTs/Paket B
Sekolah pendidikan SD/MI
100 81,27 86,27 55,94 64,84 75,00 212,21 75,00
kondisi bangunan baik
Program pengadaan.
peningkatan dan perbaikan Cakupan Pelayanan Kesehatan
Dinas
1 2 25 sarana dan prasarana Dasar Pasien Masyarakat Miskin 85 87,08 88 80 90,91 80,00 247,08 80,00
Kesehatan
puskesmas/puskesmas (persen)
pembantu dan jaringannya
Cakupan Pelayanan Nifas (persen) 97 94,69 96 89,14 92,85 96,00 279,83 96,00 Rumah
Program peningkatan
Sakit
1 2 32 keselamatan ibu Persentase Balita Gizi Buruk
2,75 5,7 4 4,3 93,02 4,00 14,00 4,00 Umum
melahirkan dan anak (persen) Daerah
Rumah
Program Upaya Kesehatan Cakupan pelayanan gawat darurat Sakit
1 2 16 100 100 100 100 100 100,00 300,00 100,00
Masyarakat level 1 yang harus diberikan RS Umum
Daerah
Rumah
Program Promosi Kes dan Angka kematian 48 jam setelah Sakit
1 2 19 0,55 0,7 0,7 0,61 114,75 0,70 2,01 0,70
Pemberdayaan masyarakat dirawat Umum
Daerah
Rumah
Program Standarisasi Persentase peningkatan pelayanan Sakit
1 2 23 80 68,9 73,9 76,8 96,22 70,00 215,70 70,00
Pelayanan Kesehatan rujukan RSUD Umum
Daerah
1 3 PEKERJAAN UMUM
Persentase panjang jalan
Program Pembangunan 87,02 77,12 79,02 79,17 100,19 81,02 237,31 81,02 PU Bina
1 3 15 kabupaten dalam kondisi baik
Jalan dan Jembatan Marga
Persentase penyediaan jembatan 100 100 100 100 100 100,00 300,00 100
Program Pembangunan
Persentase panjang jalan PU Bina
1 3 16 saluran drainase/gorong- 100 97,17 100 97,49 97,49 100,00 294,66 100
perkotaan dalam kondisi baik Marga
gorong
1 3 17 Program Pembangunan Persentase panjang jalan 60 47,79 50 55,53 111,06 52,50 155,82 52,50 PU Bina
Program rehabilitasi/
Jembatan kabupaten dalam PU Bina
1 3 18 pemeliharaan Jalan dan 100 100 100 100 100 100,00 300 100
kondisi baik Marga
Jembatan
Program rehabilitasi/ PU
Persentase jalan desa / jalan
1 3 18 pemeliharaan Jalan dan 56,5 52,3 53,6 63,4 118,20 49,00 164,70 49,00 Cikarta-
lingkungan dalam kondisi baik
Jembatan rung
1 4 PERUMAHAN
PU
Program Pengembangan Cakupan ketersediaan rumah
1 4 15 72,86 47,61 63,76 47,67 74,76 65,76 161,04 65,76 Cikarta-
Perumahan layak huni
rung
PU
Program Lingkungan Sehat
1 4 16 % Rumah tangga Bersanitasi 72,76 47,8 65,79 49,28 74,91 67,59 164,67 67,59 Cikarta-
Perumahan
rung
PU
Program pengelolaan areal Cakupan berkurangnya luasan
1 4 20 20,54 17,48 27,39 17,43 63,64 26,50 61,41 26,50 Cikarta-
pemakaman permukiman kumuh di perkotaan
rung
Program peningkatan
Cakupan penanganan Bahaya
1 4 19 kesiagaan dan pencegahan 95 51 65 82 126 67,00 200,00 67,00 BPBD
Bencana Kebakaran
bahaya kebakaran
1 5 PENATAAN RUANG
1 6 PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Tersedianya dokumen
1 6 perencanaan RPJPD yang telah Ada Ada Ada Ada 100,00 Ada Ada Ada Bappeda
ditetapkan dengan PERDA
Penjabaran Program RPJMD
1 6 100 100 100 99,01 99,01 Ada Ada Ada Bappeda
kedalam RKPD
SKPD yang menyusun dokumen
1 6 100 100 100 100 100,00 100 300 100 Bappeda
Renja
Tersedianya dokumen
1 6 perencanaan RPJMD yang telah Ada Ada Ada Ada 100,00 Ada Ada Ada
ditetapkan dengan PERDA
Bappeda
Pelaksanaan
1 6 Musrenbangdes/kec/kab tepat 100 100 100 100 100,00 100 300 100
waktu
Tersedianya dokumen
1 6 perencanaan RKPD yang telah Ada Ada Ada Ada 100,00 Ada Ada Ada Bappeda
ditetapkan dengan Perkada
1 7 PERHUBUNGAN
Program Pembangunan Penyediaan sarana dan prasarana Bappeda/
1 7 15 Prasarana dan Fasilitas perhubungan Fasilitas 7631 7570 7777 8936 114,90 7040,00 23546,00 7040,00 Dishubko
Perhubungan perlengkapan jalan (unit) minfo
Program Pembangunan
Penyediaan sarana dan prasarana Dishubko
1 7 18 Sarana dan Prasarana 2 1 1 1 100,00 2,00 4,00 2
perhubungan Pelabuhan (unit) minfo
Perhubungan
Program Peningkatan
Tersedianya unit pengujian Dishubko
1 7 20 Kelaikan Pengoperasian 85 62 65 70 107,69 70,00 70,00
kendaraan bermotor minfo
Kendaraan Bermotor
1 8 LINGKUNGAN HIDUP
Program Pengembangan Jumlah tenaga pelopor lingkungan 60 20 30 36 120 42,00 98,00 42,00
1 8 15 Kinerja Pengelolaan Persentase penanganan BLH
Persampahan 91,58 90,93 90,93 90,94 100,01 90,82 272,69 90,82
persampahan (%)
Status mutu air sungai (%) 100 100 100 100 100 100 300 100
Program Peningkatan
1 8 20 Baku Mutu Lingkungan 100 100 100 100 100,00 100,00 100,00 100,00 BLH
Pengendalian Polusi
1 9 PERTANAHAN
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan, Persentase tanah pemda yang Dispenda-
1 09 16 67,45 51,26 51,26 52,07 94,27 55,25 158,58 55,25
Penggunaan dan bersertifikat loka
Pemanfaatan Tanah
Program pengembangan
Cakupan PUS yang istrinya di
1 12 20 pusat pelayanan informasi 7 5,69 5,69 9,1 62,53 10,00 24,79 10,00 BPPKB
bawah usia 20 tahun
dan konseling KRR
Penyiapan tenaga
Cakupan PUS yang ingin ber KB
1 12 23 pendamping kelompok bina 5,66 11,19 10,66 10,79 98,79 8,66 30,64 8,66 BPPKB
tidak terpenuhi (unmetneed) (%)
keluarga
Program pengembangan
Cakupan anggota Kelompok Bina
1 12 24 model operasional BKB- 84 99,59 78 85,57 109,71 80,00 265,16 80,00 BPPKB
Keluarga Balita (BKB) ber-KB
Posyandu-PADU
1
1 SOSIAL
3
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas
% PMKS yg mampu mandiri
Adat Terpencil (KAT) dan Dinsosna-
1 13 15 setelah menerima Program 0,67 0,40 0,43 0,45 105,00 0,49 1,37 0,49
Penyandang Masalah ketrans
Pemberdayaan Sosial
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
Persentase Korban Bencana Skala
Program Pelayanan dan
Kabupaten yang Menerima Dinsosna-
1 13 16 Rehabilitasi Kesejahteraan 100 100 100 100 100,00 100,00 300 100
Bantuan Sosial selama masa ketrans
Sosial
Tanggap Darurat
1
1 KETENAGAKERJAAN
4
Program Peningkatan
Pencari kerja yang ditempatkan Dinsosnak
1 14 15 Kualitas dan Produktivitas 50 22,77 56 54,51 97,34 51,00 128,28 51,00
(%) ertrans
Tenaga Kerja
Program Perlindungan
Dinsosnak
1 14 17 Pengembangan Lembaga Rasio Ketergantungan 20,89 33,35 29,42 30,86 95,33 27,02 91,23 27,02
ertrans
Ketenagakerjaan
1
1 KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
5
Program Peningkatan
Diskop
1 15 18 Kualitas Kelembagaan Persentase koperasi aktif 88,39 88,61 88,7 87,97 99,18 88,00 264,58 88,00
dan UKM
Koperasi
1
1 PENANAMAN MODAL
6
Program Peningkatan
Jumlah investor berskala nasional
1 16 15 Promosi dan Kerjasama 82 82 85 83 98 71,00 236,00 71,00 KP3M
(PMDN/PMA)
Investasi
Program Pengelolaan
1 17 16
Kekayaan Budaya
1
1 KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
8
Program Peningkatan
Upaya Penumbuhan Organisasi kepemudaan yang aktif Disbud
1 18 17 20 20 20 20 100,00 17,00 57,00 17
kewirausahaan dan (Org) par-pora
kecakapan hidup pemuda
1
1 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
9
Program pemeliharaan
kantrantibmas dan Persentase Konflik Sosial yang Bakesbang
1 19 16 100 100 100 100 100,00 100,00 300 100
pencegahan tindak diselesaikan -pol
kriminal
Program Peningkatan
1 20 31 Pelayanan Pemerintah Jumlah bank 30 12 12 12 100,00 12,00 36 12
Daerah di Bidang Ekonomi
Bagian
Perekonom
Jumlah perusahaan asuransi 1 2 2 2 100,00 1,00 6 1 ian
Program Penataan
Persentase Raperda Inisiatif yang Sekretariat
1 20 26 Peraturan Perundang- 100 0 100 60 60,00 100,00 160,00 100
disahkan DPRD
undangan
Dispendalo
Laporan Keuangan Pemda disusun ka
Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret
tepat waktu
Prosentase peningkatan PAD 8,67 8,67 23,2 85,25 367,45 9,14 103,06 9,14
Persentase SKPD yang
menyelesaikan Lap Keuangan 100 100 100 100 100,00 100,00 300 100
(maks 31 Januari) Tepat Waktu
Program peningkatan
sistem pengawasan internal Persentase temuan audit yang Inspektora
1 20 20 100 100 100 100 100 100 300 100,00
dan pengendalian ditindaklanjuti t
pelaknkebijakan KDH
Program Mengintensifkan
Persentase pengaduan masyarakat Inspektora
1 20 24 penanganan pengaduan 100 100 100 100 100 100 300 100,00
yang ditindaklajuti t
Masyarakat
Program peningkatan
Jumlah pegawai fungsional yang
1 20 64 kapasitas sumberdaya 30 30 30 6 20,00 30,00 66,00 30 BKD
mengikuti diklat fungsional
aparatur
Program Peningkatan
Tk keberhasilan bantuan hukum Setda
1 20 25 Kerjasama Antar 100 100 100 100 100 100,00 300 100
kepa-da anggota KORPRI KORPRI
Pemerintah Daerah
Program Peningkatan
Pengeluaran konsumsi rumah
1 21 16 Ketahanan Pangan 25,88 15,08 16,99 17,01 100,13 18,88 50,97 18,88
tangga per kapita (juta Rp.)
Pertanian/ Perkebunan
2
1 KEARSIPAN
4
Persentase SKPD yang Kantor
Program Perbaikan Sistem
1 24 15 menerapkan pengelolaan arsip 88,46 76,92 80,75 100 123,82 82,69 259,61 82,69 Perpus &
Administrasi Kearsipan
secara baku Arda
2
1 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
5
Program Pengembangan
Jumlah surat kabar Nasional/ Dishub-
1 25 15 Komunikasi, Informasi dan 24 18 20 20 100,00 22,00 60,00 22,00
Lokal (buah) kominfo
Media Massa
Program Fasilitas
Website milik pemerintah daerah Dishub-
1 25 17 Peningkatan SDM Bidang 1 1 1 1 100,00 1,00 3 1,00
(website) kominfo
Komunikasi dan Informasi
Program Pengembangan
dan Pembinaan Pos Jumlah penyiaran radio/TV Lokal Dishub-
1 25 19 5 5 5 4 80,00 5,00 14,00 5,00
Frekwensi Radio dan (unit) kominfo
Telematika
2
1 PERPUSTAKAAN
6
Meningkatnya koleksi buku yang
Program Pengembangan 22,86 20,27 20,43 33,45 163,73 21,50 75,22 21,50 Kantor
tersedia di perpustakaan daerah
1 26 15 Budaya Baca dan Perpus &
Pembinaan Perpustakaan Meningkatnya pengunjung Arda
94,9 172,78 172,78 202,44 117,11 93,33 468,55 93,33
perpustakaan
2 URUSAN PILIHAN
2 1 PERTANIAN
Jambu mete 3.900 2.295 2.700 2.257 83,59 3.350 7.902 3.350
Program Peningkatan Kelapa 1.100 852 902 797 88,36 900 2.549 900
2 1 19 Produksi Pertanian/ DKPP
Perkebunan Tembakau 1.170 508 1.350 2.896 214,52 3.404 -
Wijen 1.000 700 850 594 69,88 1.260 2.554 1.260
Cabe Jamu 1.000 793 915 794 86,78 850 2.437 850
2 2 KEHUTANAN
Program pemberdayaan
Kontribusi sektor perikanan
2 5 15 ekonomi masyarakat 8,89 9,65 9,02 9,59 106,32 8,99 28,23 8,99 DKPP
terhadap PDRB (%)
pesisir
2 6 PERDAGANGAN
Kontribusi sektor perdagangan Disperinda
2 6 31,98 28,1 28,44 28,98 101,90 29,31 86,39 29,31
terhadap PDRB (%) g-tam
2 7 INDUSTRI
Kontribusi sektor industri Disperinda
2 6 0,99 0,98 1 0,99 99,00 1,00 2,97 1,00
terhadap PDRB (%) g-tam
2 8 TRANSMIGRASI
Prioritas
Pembangunan Faktor-faktor Penentu
No Permasalahan
Daerah Tahun Keberhasilan
Berkenaan
terutama di wilayah utara.
- Masih rendahnya
ketersediaan pendidikan
perguruan tinggi atau
setara akademi
Peningkatan - Kualitas kesehatan - Masih tingginya angka
aksesibilitas dan masyarakat seperti AKI kematian bayi dan ibu
kualitas layanan dan AKB melahirkan
Kesehatan - Peningkatan prasarana - Masih tingginya angka
dan sarana pasien pengidap penyakit
pendukungpelayanan menular dan kusta
kesehatan - Masih tingginya bayi gizi
- Penambahan dan buruk
pendistribusian - Sarana dan prasarana
tenagamedis/paramedis kesehatan di RSUD yang
secara merata, terutama kurang memadai baik sisi
untuk dokter spesialis kuantitas maupun kualitas.
- Distribusi tenaga medis
yang kurang merata
4. Penurunan tingkat - Penurunan angka - Angka kemiskinan yang
kemiskinan secara kemiskinan masih tinggi, dengan
komprehensif - Peningkatan ketrampilan penurunan 1-2 persen
dan kemandirian (pada tahun 2014 masih
masyarakat diatas 20 persen)
- Program penanggulangan - Tingkat pendidikan yang
kemiskinan yang tepat relatif rendah dan tidak
sasaran. sesuainya ketrampilan
- Kemudahan berinvestasi (skill) dengan kebutuhan
untuk perluasan tenaga pasar.
kerja - Minimnya sekolah kejuruan
- Kemitraan CSR untuk - Masih kurangnya peran
pemberdayaan dan serta masyarakat dalam
keberlanjutan UMKM upaya penanggulangan
kemiskinan
- Kemitraan BUMN/BUMD
swasta dalam
pemberdayaanUMKM belum
optimal
5. Peningkatan kualitas - Pengelolaan lingkungan - Belum optimalnya
Lingkungan Hidup hidup dalam upaya perencanaan dan
dan penanggulangan mengantisipasi bencana pengelolaan lingk untuk
bencana secara efektif (banjir) mengantisipasi bencana
dan berkelanjutan - Terbentuknya Desa (mitigasi), khususnya
Tanguh Bencana banjir.
- Meningkatnya daratan yang
beralih fungsi menjadi
perumahan
- Belum terbentuknya desa
tangguh bencana
- Masih luasnya genangan
banjir
6. Pengembangan - Optimalisasi sektor - Belum optimalnya
ekonomi daerah pertanian sebagai basis pengolahan hasil pertanian
berbasis keunggulan agribisnis yang memiliki nilai tambah
local - Daya Saing Produk (value added).
Unggulan Daerah dan - Kurangnya promosi dan
UMKM pemasaran produk lokal.
- Kemudahan berinvestasi - Kualitas produk UMKM
Prioritas
Pembangunan Faktor-faktor Penentu
No Permasalahan
Daerah Tahun Keberhasilan
Berkenaan
yang daya saingnya masih
rendah.
- Kurangnya kesiapan SDM
masyarakat dalam
merespon investasi di
Kab.Sampang
7. Pemberdayaan dan - Peningkatan kemandirian - Kurang optimalnya fungsi
penguatan masyarakat dalam kelembagaan desa
kelembagaan pelaksanaan - Masih kurangnya
masyarakat desa pembangunan optimalnyapartisipasi
- Peningkatan pengawasan masyarakat dalam
dan partisipasi pengawasan pembangunan
masyarakat dalam
pelaksanaan
pembangunan
Tabel 2.49.
Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional,
Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sampang
Isu Penting dan Masalah Mendesak
EKONOMI
1. a. Pertumbuhan ekonomi yang a. Laju pertumbuhan ekonomi a. Masih tingginya
masih lambat yang masih lambat angka kemiskinan
b. Kesenjangan antarprovinsi b. Melambatnya
yang masih cukup lebar. pertumbuhan
ekonomi
PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN SOSIAL BUDAYA
2. a.Ketidakmertaan distribusi Kesenjangan kualitas SDM a. Rendahnya Indeks
guru, partisipasi dan kualitas dalam pendidikan dan Pembangunan
pendidikan antar wilayah kesehatanantar kabupaten/kota Manusia (IPM),
b. Aksesibilitas dan kualitas terutama Indeks
kesehatan masih kurang Pendidikan
c. Penghayatan nilai-nilai dan
wawasan kebangsaan
tampak mulai melemah,
sehingga maraknya perilaku
yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip moral dan
etika sosial
INFRASTRUKTUR
3. Kesenjangan pembangunan Kurangnya pemerataan Masih terbatasnya
infrastruktur, terutama untuk konektivitas antar regional, aksesibilitas dan
wilayah pinggiran, perbatasan terutama pada bagian selatan kualitas infrastruktur
dan kawasan timur indonesia dasar (Infrastruktur,
Pendidikan dan
Kesehatan)
SDALH
4. a. Belum maksimalnya a. Penurunan kualitas Tingginya intensitas
pemanfaatan potensi energi lingkungan (air dan udara) bencana alam banjir
baru b. Belum terbangunnya sistem
b. Kualitas lingkungan yang pengelolaan terpadu dalam
semakin menurun sumber daya hutan
c. Tingginya intensitas bencana c. Belum optimalnya
alam pemanfaatan energi baru
terbarukan
POLHUKAM
5. a. Meningkatnyaaksi terorisme, Ancaman stabilitas ketentraman a. Belum optimalnya
perampokan, penyebarlasan dan ketertiban masyarakat oleh kinerja pelayanan
ideologi yang bertentangan meningkatnya tindak kiminal publik
dgn UUD 45 & Pancasila dan pelanggaran aturan hukum b. Masih rendahnyanilai
b. meningkatnya tindak dan aturan daerah. keswadayaan
kekerasan terhadap masyarakat dan
perempuan & anak serta kesiapan
trafficking implementasi
c. meningkatnya peredaran & Undang-undang
penggunaan miras, narkoba, Nomor 6 Tahun 2014
psikotropika yang telah c. Meluasnya peredaran
menelan korban jiwa narkoba
Program: Pengembangan
kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif usaha
kecil dan menengah
Koordinasi penggunaan Banyak tunggakan nasabah
dana pemerintah bagi dana bergulir yang macet.
usaha mikro kecil dan
menengah
Program: peningkatan kualitas
kelembagaan koperasi
Kegiatan:
Pembinaan pengawasan Keterbatasan tenaga
dan penghargaan koperasi Pembina
berprestasi
15 Penanaman Sasaran: Meningkatnya nilai Terbatasnya SDM yang
Modal investasi berkompeten, belum
optimalnya pelayana terpadu
satu pintu, dan kesadaran
masyarakat yang rendah.
16 Kebudayaan Sasaran: Terpeliharanya
kesenian dan kebudayaan
Program: Pengelolaan pertumbuhan jumlah grup
Kekayaan Budaya kesenian tidak berbanding
lurus dengan pertumbuhan
penduduk
17 Pemuda dan Sasaran: Meningkatnya
Olahraga organisasi kepemudaan dan
olahraga daerah
Program: Pembinaan dan banyak klub yang sebelumya
Pemasyarakatan Olahraga kurang aktif
18 Kesatuan Sasaran: Meningkatkan
Bangsa dan kenyamanan, ketertiban dan
Politik dalam keamanan lingkungan
Negeri Program: Peningkatan
keamanan dan kenyamanan
lingkungan
Kegiatan: Pengendalian PILKADES pada tahun 2014
keamana pelaksaan PILKADES ditiadakan berdasarkan
surat edaran Kementerian
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Tabel 3.2.
Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran
2015 2016
SISI PENGELUARAN 2011 2012 2013 2014
Perkiraan Sasaran
Pertumbuhan Ekonomi 6,2 6 5,6 5 5,7 6,6
Konsumsi Rumah Tangga 5,1 5,5 5,4 5,1 5,1 5,3
Konsumsi LNPRT 5,5 6,7 8,2 12,4 3,5 5
Konsumsi Pemerintah 5,5 4,5 6,9 2 4,5 1,4
PMTB 8,9 9,1 5,3 4,1 8,5 10,3
Ekspor Barang dan Jasa 14,8 1,6 4,2 1 2,2 5
Impor Barang dan jasa 15 8 1,9 2,2 1,6 4,5
Sumber: Rancangan Awal RKP Tahun 2016 (BAPPENAS)
Gambar 3.2.
Pertumbuhan EkonomiProvinsi Jawa Timur
10
8 7.22 7.27
6.68 6.55
6.06
6
6.31 6.44 6.64
6.08 5.86
4
0
2010 2011 2012 2013 2014
TD 2000 TD 2010
dapat dikatakan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu, dimana
persentase penurunannya sebesar 0,35 persen. Kondisi tersebut
mengindikasikan meningkatnya taraf hidup masyarakat di Provinsi Jawa Timur.
Secara rinci, perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin di
Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut.
Gambar 3.4.
Persentase Penduduk Miskin Jawa Timur
7,000,000 6,022,590 18
5,529,300 16
6,000,000 5,251,450 4,992,750 4,893,010 4,786,709 14
5,000,000
12
4,000,000 10
3,000,000 16.68 8
15.26
13.85 13.08 12.73 12.28 6
2,000,000
4
1,000,000 2
- 0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Persentase
3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2016
Gambar 3.5.
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang
Tahun 2010 - 2015
4,500.00 6.60
6.37
Milyar (Rp.)
4,000.00 6.40
6.12
3,500.00 6.04 6.20
3,000.00 6.00
5.74
2,500.00 5.80
2,000.00 5.68 5.60
1,500.00 5.34 5.40
1,000.00 5.20
500.00 5.00
- 4.80
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
Tahun
No Lapangan Usaha
2011 2012 2013 2014 2015*
Perdagangan, Hotel dan
6. 9,94 9,95 11,05 8,52 14,52
Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,72 8,94 8,90 8,26 0,1
Keuangan, Persewaan dan Jasa
8. 7,34 8,03 7,73 6,34 10,79
Perusahaan
9. Jasa-Jasa 6,85 5,16 5,33 6,77 6,22
PDRB 6,04 6,12 5,74 5,68 6,37
Sumber :BPS Kab. Sampang, 2015 ,*) merupakan target
Jasa-Jasa
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Pengangkutan dan Komunikasi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Bangunan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
12
9.35 9.75
10 8.95
8.08
7.41
8
6,72
6
0
2011 2012 2013 2014 2015* 2016*
4.00
3.69
3.50
3.00
2.50
2.22
2.00 1.72
1.78 1.70
1.50
2011 2012 2013 2014 2015* 2016*
Gambar 3.9.
Pekembangan Inflasi Kabupaten Sampang Tahun 2009 2016
7.00
6.62
6.50
6.25
6.13
6.00
5.50
4.00
2011 2012 2013 2014 2015* 2016*
Belum optimalnya
Pelayanan publik yang Belum optimalnya
aksesibilitas pelayanan
5. masih belum optimal kinerja pelayanan
publik untuk masyarakat
pada daerah tertinggal publik
miskin dan daerah terpencil
Masih rendahnya nilai
keswadayaan
masyarakat dan
6.
kesiapan implementasi
Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014
Sumber: berbagai sumber (2015, diolah)
Peningkatankemandirian Peningkatan
ekonomi nasional yang kemandirian ekonomi
Peningkatan kemandirian
kuat dan berdaya saing dengan menggerakkan
1. ekonomi serta daya saing
Pengembangan ekonomi dan mempromosikan
daerah
nasional yang bertumpu sektor-sektor strategis
pada budaya maritim daerah
2. Peningkatan penggunaan Peningkatan Peningkatan daya saing
Terbarukan (EBT)
sebagai sumber energi
dan ketenagalistrikan
Sumber: berbagai sumber (2015, diolah)
1,400
20
1,200 13.26
15
1,000
8.53
800 10
600
2,10 5
400 0.31
0
200
973.84 1,102.95 1,364.74 1,369.02 1.397,71
0 -5
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
Gambar 3.11.
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (dalam Miliar) dan Pertumbuhannya
Tahun 2012 - 2016
140 85.26 100
Milyar
120 80
100
60
80
30.00 40
60
8.76 20
40 -1.41 -0,27
20 0
61.07 66.42 123.04 121.30 120,97
0 -20
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
Gambar 3.12.
Perkembangan Dana Perimbangan (dalam Miliar) dan Pertumbuhannya
Tahun 2012 - 2016
18.79
1,200 20
Milyar
1,000 13.63
15
800 8.65
10
600 5.49
5
400
-2.34
0
200
767.65 872.28 920.17 999.73 976.33
0 -5
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
10
9
8
7
6
5
9.0 8.9
4 8,3
3 6.3 6.0
2
1
0
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
300 100
80
250
60
200
21.15 40
150 13.18
20
100
0
-22.87
50 -28.88
-20
145.13 164.26 321.53 247.98 300.44
0 -40
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
Gambar 3.15.
Perkembangan Kemandirian Fiskal Tahun 2012 2016
1,600 20
17.62
Milyar
1,400 18
15.31
16
1,200 13.14 13.56
12.99
14
1,000 12
800 10
600 8
6
400
4
200 2
973.84 1,102.95 1,364.74 1,369.02 1,391.78
0 0
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
Tabel 3.13.
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Sampang Tahun 2012 s.d Tahun 2017
JUMLAH (Rp.)
KODE Uraian
Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Anggaran 2015 Proyeksi 2016 Proyeksi 2017
2.2 Dana Alokasi Umum 603.996.470.000 683.242.704.000 753.954.218.000 788.345.170.000 788.345.170.000 788.345.170.000
2.3 Dana Alokasi khusus 72.170.450.000 105.384.510.000 91.197.080.000 103.077.150.000 103.077.150.000 103.077.150.000
Lain-lain Pendapatan
145.125.753.051 164.259.754.527 321.529.332.546 247.984.527.050 300.418.065.335 295.169.468.385
3 Daerah yang Sah
3.1 Hibah 1.269.415.000 472.252.507 1.003.290.991 1.858.594.385 1.858.594.385 1.858.594.385
3.2 Bagi hasil pajak dari provinsi 34.642.218.051 30.490.373.020 67.271.395.555 47.741.698.665 68.855.402.950 77.741.000.000
Dana penyesuaian dan
70.255.423.000 101.595.223.000 125.764.629.000 171.319.504.000 171.319.504.000 171.319.504.000
3.4 otonomi khusus
Bantuan keuangan dari
38.958.697.000 30.768.325.000 127.490.017.000 0 0 0
3.5 provinsi
3.6 Dana Desa 0 0 0 27.064.730.000 58.384.564.000 44.250.370.000
Jumlah Pendapatan 897.275.707.114 973.842.955.726 1.364.735.643.011 1.369.017.178.676 1.397.711.752.362 1.423.983.789.145
Gambar 3.16.
Perkembangan Belanja Daerah (dalam Miliar) dan Pertumbuhannya
(dalam %)Tahun 2012 - 2016
1,600 20
Billions
17.32
1,400 15.77 18
13.90 16
1,200
14
1,000 12
9.41
800 10
1,474.02 1.518,71
600 1,273.26 8
1,085.33
991.98 6
400
3,07 4
200 2
0 0
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
20 Belanja Hibah
10
0 Belanja Pegawai
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
Gambar 3.19.
Perkembangan Proporsi Belanja Pegawai Tahun 2012 - 2016
1,600 49.06 50
Billions
1,400 47.91 1,474.02 1.518,712 49
1,200 48
1,273.26
47
1,000 1,085.33 45.47
991.98 46
800
44.31 45
44,47
600
44
400 43
670.28 675,39
486.70 519.94 564.14
200 42
0 41
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
Gambar 3.20.
Sebaran Indeks Ruang Fiskal Daerah (IRFD) dan Indeks Persentase
Penduduk Miskin Daerah (IPPMD) masing-masing Kabupaten/Kota
Jawa Timur
1.40
Sumenep Sedang
Sampang
Ponorogo Sangat Tinggi
1.20 Situbondo
Indeks Persentase Penduduk Miskin Daerah (IPPMD)
Jember
Kota Kediri
Probolinggo Bondowoso
1.00 Trenggalek
Bangkalan
Pamekasan
JombangLumajang
Tuban Pacitan
Ngawi
Banyuwangi
0.80 Kediri Nganjuk
Tulungagung
Bojonegoro Kota Blitar
Blitar
Lamongan
Mojokerto Kota Probolinggo
Malang
Pasuruan Madiun
Kota Malang
0.60 Kota Pasuruan Kota Madiun
0.20
Rendah Tinggi
0.00
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
Sumber : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 142 /PMK.07/2014 (diolah)
500 455.53
381.24
400 354.06 343.57
300 255.37
225.08 315.55
200 239.81
100 146.16
115.72
40.44 53.99 10.69 11.31
0
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Belanja Langsung
Tabel 3.14.
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2012 s.d Tahun 2017
JUMLAH
KODE Uraian
Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Anggaran 2015 TARGET 2016 TARGET 2017
2.1 Belanja Tidak Langsung 610.737.288.179 629.803.241.004 668.707.806.632 803.586.267.247 892.822.982.036 867.998.477.025
2.1.1 Belanja Pegawai 486.701.656.685 519.939.539.131 564.137.968.694 670.284.732.022 675.389.379.550 690.000.000.000
2.1.4 Belanja Hibah 51.126.592.350 46.377.467.541 37.156.136.347 12.402.311.100 40.257.304.890 22.100.000.000
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 35.488.398.329 26.843.613.990 31.065.763.400 17.072.888.900 17.389.888.900 14.790.000.000
Belanja Bagi Hasil
Kepada
2.1.6 0 0 - 3.321.089.025 3.466.768.120 3.321.089.025
Provinsi/Kab/Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan
Keuangan Kepada
2.1.7 35.238.597.815 35.820.815.341 35.733.983.191 98.005.246.200 153.819.640.576 135.287.388.000
Provinsi/ Kab/Kota dan
Pemeritahan Desa
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 2.182.043.000 821.805.000 613.955.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000
2.2 Belanja Langsung 381.239.851.876 455.525.346.391 604.552.950.803 670.430.911.429 625.888.770.326 675.985.312.120
2.2.1 Belanja Pegawai 40.444.554.795 53.993.910.120 10.690.034.000 11.312.866.500 15.653.307.500
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 115.717.477.971 146.158.516.145 239.806.195.435 315.545.142.788 282.258.029.921
2.2.3 Belanja Modal 225.077.819.110 255.372.920.125 354.056.721.368 343.572.902.141 327.977.432.905
TOTAL JUMLAH
991.977.140.056 1.085.328.587.395 1.273.260.757.435 1.474.017.178.676 1.518.711.752.362 1.543.983.789.145
BELANJA
SURPLUS/DEFISIT (18.134.184.330 17.624.284.220 91.474.885.576 (105.000.000.000) (121.000.000.000) (120.000.000.000)
Gambar 3.22.
Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Tahun 2012 2016
140
Billions
121.00
120
110.26 110.75
105.00
100 93.12
80
60
40
20
0
2012 R 2013 R 2014 R 2015 A 2016 RKPD
Tabel 3.15.
Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah Tahun 2012 s.d Tahun 2017
JUMLAH
KODE Uraian
Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Anggaran 2015 TARGET 2016 TARGET 2017
3.1 Penerimaan Pembiayaan 110.255.726.284 93.121.541.954 110.745.826.175 105.000.000.000 127.000.000.000 121.000.000.000
Sisa Lebih Perhitungan
3.1.1 Anggaran Daerah Tahun 95.255.726.284 92.121.541.954 110.745.826.175 103.000.000.000 125.000.000.000 119.000.000.000
Anggaran Sebelumnya
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0 1.000.000.000 0 0 0 0,
Penerimaan Kembali
3.1.3 15.000.000.000 0 0 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000
Investasi Dana Bergulir
3.2 Pengeluaran Pembiayaan 0 0 0 0 6.000.000.000 0
Pembentukan Dana
3.2.1 0 0 0 0 0 0
Cadangan
Penyertaan Modal pada Bank
3.2.2 0 0 0 0 6.000.000.000 0
BPR BAS Sampang
JUMLAH PEMBIAYAAN
110.255.726.284 93.121.541.954 110.745.826.175 105.000.000.000 121.000.000.000 121.000.000.000
NETTO
SiLPA 92.121.541.954 110.745.826.175 202.220.711.751 0 0 0
2. Dana Perimbangan
a. Peningkatan peran aktif Pemerintah Kabupaten dalam upaya
meningkatkan berbagai sumber pendapatan dari bagi hasil dari
pemerintah pusat.
b. Melakukan analisis perhitungan untuk menilai akurasi perhitungan
terhadap formula bagi hasil dan melakukan peran aktif
berkoordinasi dengan pemerintah pusat, sehingga alokasi yang
diterima sesuai dengan kontribusi yang diberikan.
c. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program maupun kegiatan
khususnya yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sehingga tidak akan terjadi beban anggaran SKPD dan juga dapat
mengefektifkan program maupun kegiatan yang menjadi prioritas
daerah.
3. Lain Lain Pendapatan yang Sah
a. Peningkatan koordinasi secara aktif dengan pemerintah provinsi
Jawa Timur guna meningkatkan penerimaan dari sektor pajak yang
dikelola oleh pemerintah provinsi.
b. Peningkatan upaya untuk memperoleh alokasi dana/anggaran dari
Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Timur melalui hibah, dana/
kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
c. Koordinasi dalam upaya untuk meningkatkan bantuan keuangan
yang diberikan oleh pemerintah provinsi untuk membantu
pembiayaan pembangunan sesuai dengan kewenangan daerah.
Pencapaian target pendapatan daerah sesuai dengan arah kebijakan,
tentunya membutuhkan upaya berupa kerjasama oleh semua stakeholder.
Stakeholder yang dimaksud meliputi pemerintah daerah, pelaku aktivitas
ekonomi, maupun seluruh lapisan masyarakat. Upaya dalam mencapai target
pendapatan daerah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Upaya Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD), dilakukan
dengan:
a. Meningkatkan iklim investasi, terutama yang mendorong yang
peningkatan pada perluasan basis pajak dan pertumbuhan
ekonomi.
b. Restrukturisasi dan pembenahan manajemen melalui penguatan
data base potensi pajak serta menggunakan sistem informasi
teknologi secara akurata dan dapat dipertanggungjawabkan;
c. Meningkatkan profesionalitas aparatur pajak daerah dalam
menciptakan pelayanan publik yang lebih berkualitas. Seingga,
Kabupaten Sampang.
Dalam upaya tersebut pemerintah memberikan kebijaka antara lain
sebagai berikut:
1. Terus mendorong kegiatan berbagai pemangku kepentingan
(stakeholders) pembangunan tersebut dengan menggunakan sumber-
sumber pendanaan yang tidak termasuk ke dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
2. Peningkatan kerjasama antara pemerintah dan swasta yang lebih
sistematis dan berkesinambungan perlu terus mendapatkan
dukungan dari semua pihak, diantaranya melalui skema Corporate
Social Responsibility (CSR).
Realisasi pelaksanaan TSP di Kabupaten Sampang Tahun 2014 yang
yang meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Infrastruktur, sebagai berikut:
Tabel 3.17.
Realisasi Pelaksanaan TSP Kabupaten Sampang Tahun 2014
No. Nama Perusahaan Lokasi Nilai
1. KKKS Husky -CNOOC Desa P. Mandangi 600.000.000,00
Madura Limited
2. KKKS Petronas Carigali Ds. Ketapang Barat 52.000.000,00
Ketapang II Ltd. Ds. Ketapang Daya 52.000.000,00
Ds. Tamberu Timur 52.000.000,00
Ds. Tamberu Barat 52.000.000,00
Ds. Sokobanah Daya 52.000.000,00
Ds. Masaran 52.000.000,00
Ds. Nepa 52.000.000,00
Ds. Batioh 52.000.000,00
Ds. Banyuates 52.000.000,00
3. KKKS Santos (Sampang) Ds. Taddan 196.180.000,00
Pty Ds. Banjar Talela 196.180.000,00
Ds. Tambaan 228.820.000,00
Ds. Dharma Camplong 268.090.000,00
Ds. Sejati 228.820.000,00
Ds. Dharma Tanjung 281.180.000,00
Ds. P. Mandangin 300.730.000,00
4. PT. Bank Jatim Kel. Gunung Sekar -
(bidang LH)
Sumber: Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Sampang, 2015
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
DIMENSI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
- Jumlah guru bersertifikat dan fasilitas pengemb keilmuan dan
karir bagi guru didaerah khusus
- Pemerataan akses, kualitas, relevansi
dan daya saing Perg Tinggi
2 Peningkatan akses dan kualitas - Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan
pelayanan kesehatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan
- Meningkatnya status kesehatan Lanjut Usia yang Berkualitas
dan gizi masyarakat - Mempercepat Perbaikan Gizi
- Meningkatnya pengendalian Masyarakat
penyakit menular dan tidak - Meningkatkan Pengendalian Penyakit
menular dan Penyehatan Lingkungan
- Meningkatnya pemerataan dan - Memantapkan Pelaksanaan Sistem
mutu kesehatan Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan
- Meningkatan Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar yang Berkualitas
- Meningkatan Akses Pelayanan
Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
- Meningkatkan Ketersediaan,
Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan
- Meningkatkan Ketersediaan,
Keterjangkauan, Pemerataan, dan
Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
- Meningkatkan Pengawasan Obat dan
Makanan
DIMENSI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
gudang dg fasilitas pasca panen;
pengendalian impor melalui
pemberantasan mafia impor; (ii)
penguatan cadangan pangan dan
stabilisasi harga pangan; (iii)
pengembangan sistem logistik ikan.
- Meningkatkan perbaikan kualitas
konsumsi pangan dan gizi masyarakat:
(i) konsumsi protein: telur, ikan, dan
daging, sayur dan buah; (ii)
penggunaan pangan lokal non beras .
- Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan
pangan: (i) benih adaptif perubahan
iklim, sekolah iklim dan asuransi
pertanian.
DIMENSI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
kualitas, daya dukung dan kelestarian
fungsi lingkungan laut;
- Meningkatkan wawasan dan budaya
bahari serta penguatan SDM dan Iptek
kelautan;
- Meningkatkan harkat dan taraf hidup
nelayan serta masyarakat pesisir
DIMENSI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
dasar
Peningkatan jangkauan layanan dasar
Pengembangan dan penguatan sistem
monev terkait penyediaan layanan
dasar
- Pengembangan penghidupan
berkelanjutan
Meningkatkan akses permodalan dan
layanan keuangan melalui penguatan
sistem layanan keuangan mikro
Meningkatkan nilai tambah produk
dan jangkauan pemasaran
Mendorong terwujudnya kemudahan,
kepastian, dan perlindungan usaha
Meningkatkan akses terhadap layanan
pendidikan dan pelatihan
keterampilan
DIMENSI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
tertinggal dasar publik.
- PeningkatanPertumbuhan ekonomi - Pengembangan perekonomian
daerah tertinggal masyarakat yang didukung SDM yang
berkualitas.
- Pembangunan
infrastruktur./konektivitas.
Pembangunan Pusat Pertumbuhan Pembangunan Pusat Pertumbuhan
Ekonomi di Luar Jawa Ekonomi di Luar Jawa
- Pembangunan Kawasan Ekonomi - Pengembangan potensi ekonomi
Khusus di luar Jawa wilayah, melalui percepatan
- Pembangunan kawasan industri Industrialisasi/hilirisasi pengolahan
- Pemanfaatan kawasan SDA (a) menciptakan nilai tambah;
perdagangan bebas dan pelabuhan (b) menciptakan kesempatan kerja
bebas baru, terutama industri manufaktur,
industri pangan, industri maritim, dan
pariwisa.
- Percepatan pembangunan konektivitas/
infrastruktur
- Pengembangan SDM dan IPTEK
- Pengembangan regulasi dan kebijakan
- Peningkatan iklim investasi dan iklim
usdaha a.l: Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP);dan pemberian insentif
Pembngunan Kawasan Perkotaan fiskal dan non fiscal
- Pembangunan Metropolitan di Pembngunan Kawasan Perkotaan
Luar Jawa sebagai PKN dan Pusat - Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional.
Investasi - Percepatan pemenuhan Standar
- Optimalisasi kota otonomi Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk
berukuran sedang di Luar Jawa mewujudkan kota aman, nyaman, dan
- Penguatan pusat pertumbuhan layak huni.
sebagai Pusat Kegiatan Lokal - Pembangunan Kota Hijau dan
- Pembangunan Kota Baru Publik berketahanan iklim dan bencana.
- Pengembangan Kota Cerdas dan
Berdaya Saing dan berbasis teknologi
- dan budaya lokal.
- Peningkatan Kapasitas Tata Kelola
pembangunan perkotaan.
DINAS PENDIDIKAN
1 Pembangunan POLTERA Terbangunnya gedung
100%
POLTERA Tahap II
DINAS KESEHATAN
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
2 Pembangunan RSUD Terbangunnya Rumah Sakit
1 paket
Ketapang Type D di Kec. Ketapang
DPU BINA MARGA
DINAS KELAUTAN,
PERIKANAN DAN
PETERNAKAN
7 Pembangunan Pemecah Terbangunnya break water di 5
Ombak (Break Water) lokasi 5 lokasi
Program Pengembangan
Sumber Daya Mineral,
Migas dan Air Tanah
8 Pengadaan sumur bor untuk Jumlah sumur bor yang
air bersih dibangun 4 unit
4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Prov. Jawa Timur Tahun 2016
Selain memperhatikan prioritas nasional, RKPD Kabupaten Sampang
tahun 2016 juga memperhatikan Rancangan RKPD Provinsi Jawa Timur
tahun 2016. Prioritas dan sasaran pembangunan dari Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur tentunya tidak lepas dari prioritas
dan sasaran pembangunan nasional. Hal ini disebabkan, permasalahan dan
tantangan yang ada pada tingkat nasional, juga dapat terjadi pada tingkat
provinsi. Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur
mengambil tema Percepatan Pembangunan Infrastruktur untuk Meningkatkan
Daya Saing Menghadapi MEA Akhir 2015.Pengambilan tema tersebut
didasarkan pada isu strategis, permasalahan dan arah kebijakan pemerintah
provinsi Jawa Timur sebagai berikut:
1. Bidang Bidang Sosial Kemasyarakatan, yang terdiri dari bidang
kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, kebencanaan, kemiskinan,
pendidikan, kesbangpol, otoda, kebudayaan, dan pariwisata.
BIDANG
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
PRIORITAS
5 Peningkatan penanganan masalah Meningkatkan optimalisasi
kesehatan yang disebabkan oleh tatalaksana penyakit menular dan
penyakit menular, penyakit tidak tidak menular di semua jenjang
menular dan bencana pelayanan, mendorong peranserta
masyarakat dalam pengendalian
penyakit, penguatan manajemen
bencana dan pengamatan secara
sistematis dan terus menerus
6 Peningkatan penanganan kasus Meningkatkan Upaya
HIV/AID dan penyalahgunaan Napza penanggulangan penyebaran HIV-
di Jatim AIDS dan pelayanan bagi ODHA
melalui promotif dan preventif,
Pelatihan VCT untuk penanganan
permasalahan HIV bagi para Bidan,
Pembangunan shelter bagi penderita
HIV-AIDS (rumah singgah) dan
meningkatkan fungsi Pokja
Penanggulangan penyalahgunaan
Narkoba
7 Peningkatan Rasio Tenaga kesehatan Meningkatkan pemenuhan
strategis terhadap jumlah penduduk kebeutuhan tenaga medis, melalui
dan pembiayaan kesehatan upaya kemitraan dengan fakultas
kedokteran dan instansi pendidikan
tinggi kesehatan untuk menyediakan
tenaga miedis yang dibutuhkan dan
meningkatkan kompetensi pada
tenaga medis yang ada, serta, dengan
Kab/Kota
Ketenaga 1 Peningkatan kualitas dan Meningkatkan produktivitas tenaga
kerjaan produktivitas tenaga kerja kerja melalui Pengembangan standar
kompetensi kerja dan sistem
sertifikasi kompetensi tenaga kerja,
pelatihan kerja berbasis kompetensi,
profesionalisme tenaga pelatih,
peningkatan kualitas lembaga
pelatihan dan peningkatan sarana
prasarana lembaga pelatihan kerja
2 Peningkatan seimbangnya antara Penciptaan lapangan kerja melalui
perluasan lapangan kerja di sektor pemberian bantuan modal
informal maupun formal dengan pengembangan usaha, Pembentukan
pertumbuhan angkatan kerja wirausaha baru di sektor usaha
mandiri sektor informal,
Pengembangan produk unggulan
spesifik dan kompetitif yang
berdampak langsung penciptaan
lapangan kerja, Pengembangan dan
peningkatan bimbingan jabatan,
bursa kerja khusus, dan bursa kerja
pemerintah dan swasta melalui Pusat
Layanan Karir Terpadu (PLKT)
BIDANG
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
PRIORITAS
Sosial 1 Penegakan Hukum/Regulasi Melakukan penyempurnaan
ketenaga kerjaan peraturan dan kebijakan
ketenagakerjaan, menciptakan pasar
kerja yang fleksibel, pemantauan
dinamika pasar kerja, pengawasan
perlindungan dan penegakan hukum
ketenagakerjaan dan Penguatan
kapasitas kelembagaan hubungan
industrial tenaga kerja
2 Peningkatan efektifitas penanganan Meningkatkan efektifitas
penyandang masalah kesejahteraan penanganan PMS melalui Percepatan
sosial (PMKS) penanganan 5 PMKS, Peningkatan
kualitas pelayanan dan bantuan
dasar, Mengembangkan dan
menyerasikan kebijakan untuk
penanganan masalah strategis
kesejahteraan sosial, Peningkatan
kualitas manajemen pelayanan
kesejahteraan sosial dan
Mengembangkan pelayanan dan
pemberdayaan terhadap PMKS
berorientasi pada sektor pertanian
(agroindustri)
3 Peningkatan pertanggungjawab Meningkatkan upaya percepatan
dalam penanganan psikotik dan Jatim Bebas Pasung melalui Program
mayat terlantar Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik
melalui UPT dan luar UPT, dan
Mengembangkan aksesibilitas
terhadap pelayanan sosial dasar,
fasilitas pelayanan publik dan
jaminan kesejahteraan sosial dengan
perluasan partisipasi sosial
masyarakat dan pengembangan
pelayanan sosial berbasis
masyarakat
4 Optimalisasi pelayanan UPT dalam Mengembangkan Penguatan
rangka memberikan pelayanan aksesibilitas terhadap pelayanan
maksimal dalam penanganan PMKS sosial dasar, UPT melalui
Pengembangan mutu dan
kemampuan SDM penyelenggara
Kesejahteraan Sosial, Optimalisasi
fungsi sarana dan prasarana
pelayanan kesos dan Penambahan
kapasitas tampung UPT dalam
penanganan PMKS.
BIDANG
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
PRIORITAS
2 Belum optimalnya kesiapan Meningkatkan kesiapan masyarakat
masyarakat dan pemerintah daerah dan Pemerintah Daerah melalui
di wilayah rawan bencana dalam Pengembangan Desa Tangguh
menghadapi terjadinya bencana Tematik, Desa Tangguh Binaan,
Sekolah Aman, simulasi Gladi
lapang, menyusun desain sistem
distribusi logistik berbasis TIK dan
pedoman penanganan pengungsi,
serta diseminasi rencana kontigensi
penanggulangan bencana
Kemiskinan 1 Percepatan penurunan tingkat Meningkatkan percepatan
kemiskinan di Jawa Timur, serta penaggulangan kemiskinan melalui
pengurangan tingkat kedalaman program Klaster 1,2,3 dan 4,
kemiskinan dan keparahan program Jalin Matra, serta
kemiskinan meningkatkan efektifitas Peran
TKPKD Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam melakukan sinkronisasi dan
penendalian terhadap program
penanggulangan kemiskinan .
2 Pengintegrasian pelaksanaan Meningkatkan pemahaman
program-program perlindungan masyarakat tentang program
sosial perlindungan sosial melalui
sosialisasi terhadap program
perlindungan social (Program
Simpanan Keluarga Sejahtera,
Program Indonesia Sehat dan
Program Indonesia Pintar) baik
kepada kalangan birokrasi
pemerintahan maupun masyarakat
umum terutama penerima manfaat.
Tabel 4.4.
Isu Stretegis, Permasalahan dan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi
Jawa Timur Bidang Ekonomi
BIDANG SASARAN
ARAH KEBIJAKAN
PRIORITAS
Inflasi 1 Pengendalian Inflasi untuk komoditi a. Optimalisasi Peran TPID dalam
strategis /bahan pangan pokok membangun informasi simetris
komoditi
b. Subsidi ongkos angkut komoditi
bahan pokok tertentu
c. Pembangunan infrastruktur
untuk kelancaran barang dan
jasa dari sentra ke pusat
distribusi
Pembiayaan 1 Peningkatan LDR untuk sektor mikro a. Mendorong BI untuk menekan
Sektor Riil dan kecil suku bunga komersiil mengacu
suku bunga acuan BI
b. Fasilitasi Pembiayaan sektor
mikro, kecil melalui skema bunga
6%, Penjaminan Kredit melalui
PT Jamkkrida, Skema kredit
Pertanian melalui PT Bank
UMKM (skema khusus dari
penempatan modal disetor 200 M
pada dari APBD 2015)
c. Fasilitasi pembiayaan mikro
melalui kapitasi kelompok
fungsional dan perkuatan fungsi
8.506 KOPWAN
BIDANG SASARAN
ARAH KEBIJAKAN
PRIORITAS
Kedaulatan 1 Pengendalian Mutasi Lahan; a. Percepatan Perda Zonasi LP2B (
Pangan Peningkatan Indeks Pertanaman; Lahan Pertanian Pangan
Pengurangan Kehilangan Hasil Berkelanjutan);
Panen b. Percepatan Penyelesaian
Pembangunan Waduk;
c. Pembangunan JITUT/JIDES
100.000 Ha Per Tahun;
d. Penggunaan COMBINE
HARVESTER ( 1000 unit/ tahun
s.d. Tahun 2019)
Kemaritiman di 1 Peningkatan Produksi Perikanan Program Pengembangan Perikanan
bidang Tangkap; b.Peningkatan Tangkap
Produksi Kapasitas/Utilias Unit Pengolah Ikan
Tangkap saat ini hanya sebesar 40%.
Tabel 4.5.
Isu Stretegis, Permasalahan dan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi
Jawa Timur Bidang Infrastruktur
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
a. Malang Banyuwangi tuntas 2019
Percepatan Pembangunan JLS
b. Pacitan Malang tuntas 2019
Lingkar Lamongan (Lingkar Utara)
Jalan Lingkar Lingkar Mojoagung
Lingkar Ngawi
Lingkar Utara Probolinggo
Akses Menuju Pelabuhan & Bandara
Jalan Akses menuju Pelabuhan Teluk Lamong
Peningkatan Struktur dan Kapasitas Bts. Kab. Lamongan Bts. Kota Gresik (DudukSampeyan)
Nganjuk - Wilangan
Penanganan Perempatan Mengkreng
Bulu - Tuban
Kediri Tulungagung
Fly Overdan Jembatan Penuntasan Pembangunan Jembatan Ploso Baru Kab.
Jombang
Fly Over By Pass Krian Kab. Sidoarjo
Fly Over By Pass Mojokerto Kab. Mojokerto
Tabel 4.6.
Isu Stretegis, Permasalahan dan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi
Jawa Timur Bidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup dan ESDM
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
Tata Ruang
a. Optimalisasi penyusunan
Rencana Detil Tata Ruang
(RDTR) Kabupaten/Kota
b. Penyusunan Juknis terkait
peninjauan kembali RTRW
a. Fasilitasi Percepatan Proses Penyusunan RDTR
serta pedoman pengendalian
Kabupaten/Kota
pemanfaatan ruang
b. Percepatan Proses Penyusunan Rencana Kaw. Strategis
c. Penetapan peta penetapan
Provinsi (KSP)
LP2B di Kabupaten/Kota dan
c. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penataan Ruang
petunjuk teknis penetapan
Provinsi dan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
insentif disinsentif LP2B
d. Monitoring Dan Evaluasi Dalam Rangka Pengendalian
d. Optimalisasi pemenuhan
Pemanfaatan RuangPerencanaan Pembangunan
Ruang Terbuka Hijau sebesar
Kewilayahan
30% Kawasan Perkotaan
e. Pengurangan perubahan
fungsi lahan yang tidak sesuai
RTRW
f. Penurunan Disparitas Wilayah
di Jawa Timur
Lingkungan Hidup a. Peningkatan rehab dan rekon lingkungan hidup, khususnya
a. Pemetaan titik-titik pantau kawasan hutan, dengan tanaman pohon bermasa tumbuh
yang dapat memprsentasikan relatif pendek
kualitas air dan udara b. Peningkatan upaya konservasi SD air untuk keberlanjutan
b. Optimalisasi upaya konservasi kapasitas pasok SD air, untuk pemenuhan kebutuhan
c. Pengurangan kegiatan industri pokok sehari-hari dan air irigasi pertanian
yang tidak dilengkapi IPAL c. Pemberdayaan komunitas masyarakat yang bertempat
d. Pelarangan pembuangan tinggal di sepanjang daerah aliran sungai untuk mengawasi
limbah domestik langsung ke pencemaran air sungai, dan memelihara lingkungan hidup
sungai yang berakibat d. Peningkatan koordinasi lintas sektor yang berpotensi
menurunnya kualitas Lingk menghasilkan emisi GRK, terutama sektor energi,
e. Pengendalian pencemaran dan transportasi, industri, pertanian, kehutanan dan
kerusakan lingkungan di pengelolaan limbah
lapangan
Energi dan Sumber Daya
Mineral
a. Bertambahnya kewenangan a. Peningkatan koordinasi dan pengembangan Energi Baru
provinsi dalam pemberian ijin Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi dan
pengusahaan tambang dengan ketenagalistrikan
berlakunya UU 23 tahun 2014 b. Peningkatan koordinasi kegiatan pertambangan/SD Mineral
tentang Pemerintah Daerah dan Migas
b. Optimaisasi pemanfaatan c. Peningkatan pemeliharaan dan pemanfaatan air tanah
energi baru terbarukan d. Peningkatan nilai tambah/manfaat potensi geologi
(mikrohidro, angin dan surya) lingkungan dan Early Warning System (EWS) bencana
pada daerah yang belum geologi
teraliri listrik.
c. Penanganan permasalahan
lingkungan dan sosial terkait
pertambangan, terkait kawaan
hutan dan PETI
d. Penetapan kawasan imbuhan
air tanah sebagai kawasan
lingdung dan dimasukan
dalam dokumen RTRW
Provinsi, Kab, Kota.
e. Penetapan kawasan lindung
geologi (budaya / ilmu
pengetahuan dan bencana)
Tabel 4.8.
Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan Kabupaten Sampang
Visi: TERWUJUDNYA BIROKRASI SEHAT, MASYARAKAT KUAT DAN LINGKUNGAN BERSAHABAT, DEMI TERCAPAINYA KABUPATEN SAMPANG
YANG BERMARTABAT
Misi Tujuan Sasaran
Mewujudkan Tata Kelola Tewujudnya Tata Kelola 1. Meningkatnya efektifitas kelembagaan pemerintahan
Pemerintahan yang Baik dan Pemerintahan yang Baik dan 2. Meningkatnya manajemen aparatur yang efektif dan profesional
Profesional Profesional
3. Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
4. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
5. Meningkatnya pengelolaan pertanahan
6. Meningkatnya kualitas perencanaan, penganggaran dan pengendalian program
7. Tersedianya dokumen statistik daerah
8. Meningkatnya Pengelolaan arsip Pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal
9. Meningkatnya kenyamanan, ketertiban dan keamanan lingkungan
Meningkatkan Pelayanan Dasar Meningkatkan Kualitas dan 1. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan pada semua jenjang
yang Berkualitas dan Keterjangkauan Pelayanan pendidikan
Terjangkau Dasar kepada Masyarakat
2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
3. Meningkatnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
4. Meningkatnya cakupan penanganan korban bencana alam
5. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan
6. Meningkatnya pelayanan transmigrasi
7. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Infrastruktur Daerah
8. Meningkatnya ketersediaan air baku dan irigasi
9. Tersedianya akses air minum
10. Meningkatnya rekonstruksi sarana dan prasarana akibat bencana alam
Visi: TERWUJUDNYA BIROKRASI SEHAT, MASYARAKAT KUAT DAN LINGKUNGAN BERSAHABAT, DEMI TERCAPAINYA KABUPATEN SAMPANG
YANG BERMARTABAT
Misi Tujuan Sasaran
11. Meningkatnya penataan kawasan sesuai dengan RTRW
12. Meningkatnya cakupan layanan informasi dan komunikasi.
13. Meningkatnya pelayanan bidang perhubungan
14. Meningkatnya perumahan sehat dan layak huni
15. Terpeliharanya kesenian dan kebudayaan daerah
16. Meningkatnya organisasi kepemudaan dan olah raga daerah
17. Meningkatnya minat baca masyarakat
18. Tertanganinya korban perdagangan manusia dan KDRT
19. Meningkatnya peranserta perempuan dalam pemerintahan dan pembangunan
20. Meningkatnya pelayanan KB dan KS
Mengoptimalkan pemanfaatan Terwujudnya optimalisasi 1. Meningkatnya pemanfaatan lahan produksi
potensi wilayah sesuai daya pemanfaatan potensi wilayah 2. Meningkatnya pemanfaatan teknologi yang mendorong pertambahan nilai potensi
dukung lingkungan sesuai daya dukung
wilayah
lingkungan
3. Meningkatnya kapasitas SDM untuk pengelolaan SDA
4. Meningkatnya kualitas pengelolaan LH
5. Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral
6. Menurunnya luas lahan kritis
Meningkatkan Pertumbuhan Mewujudkan pertumbuhan 1. Meningkatnya nilai investasi
Ekonomi yang Berkualitas ekonomi berbasis potensi lokal 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Koperasi & UMKM
3. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja
4. Berkembangnya sentra industri berbasis potensi lokal
5. Meningkatnya produksi sektor pertanian
Visi: TERWUJUDNYA BIROKRASI SEHAT, MASYARAKAT KUAT DAN LINGKUNGAN BERSAHABAT, DEMI TERCAPAINYA KABUPATEN SAMPANG
YANG BERMARTABAT
Misi Tujuan Sasaran
6. Meningkatnya kinerja sektor perdagangan
7. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata
8. Meningkatnyaketersediaan, aksesibilitas, penganekaragaman dan keamanan
pangan;
9. Meningkatnya produksi hasil kelautan dan perikanan
10. Meningkatnya produksi hasil hutan
Meningkatkan Partisipasi Mewujudkan partsipasi 1. Meningkatnya program pemberdayaan masyarakat
Masyarakat dalam masyarakat dalam 2. Terpenuhinya perda yang dilakukan konsultasi publik
Penyelenggaraan penyelenggaraan
Ppemerintahan dan pemerintahan dan
Pembangunan pembangunan
Tabel 4.9.
Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi
dan Kabupaten Sampang Tahun 2016
Prioritas pembangunan
Prioritas pembangunan Prioritas pembangunan
RKPD Provinsi Jawa
RKP Nasional RKPD Kabupaten Sampang
Timur
Menghadirkan kembali
negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberi
rasa aman pada seluruh WNI
Pembangunan tata kelola
Peningkatan Tata Kelola
Pemerintahan yg bersih, Peningkatan reformasi
Pemerintahan yang Baik
efektif, demokratis dan birokrasi dan pelayanan
dan kualitas pelayanan
terpercaya publik
publik
Penguatan kehadiran Negara
dalam melakukan reformasi
sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya.
Peningkatan kualitas dan
kuantitas
Pembangunan Indonesia dari
Peningkatan pembangunaninfrasruktu
pinggiran dengan
pembangunan yang r
memperkuat daerah-daerah
berkelanjutan dan Menjaga kualitas
dan desa dalam kerangka
penataan ruang lingkungan hidup dan
Negara Kesatuan
pengelolaan bencana
secara berkelanjutan
Peningkatan
Pengembangan kemandirian pembangunan ekonomi Pengembangan ekonomi
ekonomi dengan yang inklusif, mandiri, daerah berbasis
menggerakkan sektor-sektor dan berdaya saing, keunggulan lokal
strategis ekonomi domestik berbasis agrobisnis dan
agroindustri
Peningkatan kualitas hidup
manusia dan masyarakat Peningkatan kualitas
Indonesia Peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan,
Penguatan kebhinekaan dan kesalehan sosial dan kesejahteraan sosial dan
restorasi sosial harmoni sosial penanggulangan
Pengembangan revolusi kemiskinan
karakter bangsa
Peningkatan
Peningkatan produktivitas Peningkatan
pemberdayaan dan
rakyat dan daya saing di kesejahteraan rakyat
kemandirian kelembagaan
pasar internasional yang berkeadilan
masyarakat
Sumber: paparan Musrenbang Gubernur Jawa Timur, Bappeda Kabupaten Sampang
Gambar 4.1.
Sinkronisasi Tema RKPD Kabupaten Sampang 2013-2016
Tabel 4.10.
Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang tahun 2016
Prioritas Pembangunan Prioritas Pembangunan
No Indikator Target
RPJMD 2013 - 2018 daerah RKPD Tahun 2016
1. Meningkatkan Tata Kelola Peningkatan Tata Kelola Opini BPK WTP
Pemerintahan yang Baik Pemerintahan yang Baik dan Indek Kepuasan 79
dan Profesional kualitas pelayanan publik Masyarakat
2. Meningkatkan kualitas dan Peningkatan kualitas Indeks 64,43
keterjangkauan pelayanan kesehatan, pendidikan, Pembangunan
dasar kepada masyarakat kesejahteraan sosial dan Manusia
penanggulangan kemiskinan
Peningkatan kualitas dan Penurunan 1-2
kuantitas pembangunan Angka
insfrastruktur Kemiskinan
(1-2%)
3. Meningkatkan optimalisasi Menjaga kualitas lingkungan Luas Lahan 40.507
pemanfaatan potensi hidup dan pengelolaan Kritis
wilayah dengan bencana secara Baku Mutu 100
berwawasan lingkungan berkelanjutan Lingkungan
Ruang Terbuka 30,77
Hijau
4. Meningkatkan Peningkatan ekonomi daerah Pertumbuhan 6,93
pertumbuhan ekonomi berbasis Keunggulan Lokal Ekonomi
berbasis potensi lokal PDRB ADHK 4.056.015
PDRB ADHB 9.824.873
Pendapatan 9,75
Perkapita
Inflasi 4,85
TPT 1,70
5. Meningkatkan partisipasi Peningkatan pemberdayaan Nilai 3.531,61
masyarakat dalam dan kemandirian Keswadanaan
penyelenggaraan kelembagaan masyarakat Masyarakat
pemerintahan dan
pembangunan
Tabel 4.11.
Uraian Program Pembangunan Kabupaten Sampang Tahun 2016
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Misi 1 : Mewujudkan Tata Kelola Yang Baik dan Profesional
Prioritas 1: PENINGKATAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Bappeda
Umum Administrasi Perkantoran
Program Pengembangan Tersedianya data dan 2 Bappeda
Data/Informasi informasi pembangunan
daerah
Program Perencanaan Tersedianya Dokumen 100% Bappeda
Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan
Daerah
Program pengembangan Jenis dokumen statistik 3 Bappeda
data/ informasi/statistik yang disusun (Kabupaten
daerah dlm Angka dan PDRB
Kabupaten) (dokumen)
Program Pengembangan Jumah sistem informasi 40 Unit Dishubkominfo
Komunikasi, Informasi manajemen pemerintah
dan Media Massa daerah yang tersedia
Program Fasilitas Kelompok Informasi 65% Dishubkominfo
Peningkatan SDM Bidang Masyarakat
Komunikasi dan Informasi
Website Milik Pemerintah 1 Unit
Daerah
Program Kerjasama Expo/pameran 1 Kali Dishubkominfo
Informasi dan Media
Surat Kabar Nasional 22 Buah
Penyiaran Radio/TV lokal 5 Unit
Program Kerjasama Sistem Informasi manajemen 4 Bag. Humas
Informasi dan media pemda yang tersedia
massa
Program Pengembangan Jumlah penyiaran radio/TV 5 Unit Dishubkominfo
Dan Pembinaan Pos, lokal
Frekwensi Radio Dan
Telematika
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Bakesbangpol
Umum Administrasi Perkantoran
Program Pemeliharaan Prosentase Konflik Sosial 100% Bakesbangpol
Kantrantibmas dan Yang Diselesaikan
Pencegahan Pencegahan
Tindak Kriminal
Pengembangan Wawasan Frekuensi Pertemuan FKUB 12 kali Bakesbangpol
Kebangsaan
Peningkatan Wawasan 100%
Kebangsaan
Peningkatan Cakupan Pencegahan 10% Bakesbangpol
Pemberantasan Penyakit Penyakit Masyarakat
Masyarakat (Pekat)
Program Administrasi Satpol PP
Umum
Program Peningkatan Cakupan Tingkat 83% Satpol PP
Keamanan dan Pnyelesaian Pelanggaran K3
Kenyamanan Lingkungan
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Rasio Satpol PP Per 10.000 1,18
Penduduk
Rasio Siskamling Per Dsa 8,86
Program Pemeliharaan Prosentase Penegakan Perda 49 Satpol PP
Kantrantibmas & (atas Kasus Pelanggaran)
Pencegahan Tindak
Kriminal
Angka Kriminalitas 251 kasus
Program Administrasi Sekretariat DPRD
Umum
Program Peningkatan %Perda yang disahkan 100% Sekretariat DPRD
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
%Pengaduan masyarakat 100%
yang ditindaklanjuti
Program Administrasi Bag. Umum
Umum
Program peningkatan Kelancaran Kedinasan 100% Bag. Umum
pelayanan kedinasan Kepala Daerah dan Wakil
kepala daerah/ wakil Kepala Daerah
kepala daerah
Program peningkatan Persentase SKPD yang telah 52 SKPD Bag. Organisasi
Kapasitas Sumber Daya dilakukan Anjab, ABK dan
Aparatur pembinaan Budaya Kerja
Program Peningkatan Persentase SKPD yang 100% Bag. Organisasi
Pengembangan Sistem menyelesaikan Lap. Kinerja
Pelaporan Capaian tepat waktu
Kinerja dan Keuangan
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program Peningkatan Meningkatnya Tertib 20% Bag. Tapem
Tertib Administrasi Administrasi Kecamatan
Kecamatan
Program Administrasi BKD
Umum
Program Pendidikan Meningkatnya kemampuan Pim IV 80 PNS, BKD
Kedinasan manajerial dan kemampuan Pim III 30 PNS,
teknis aparatur Pim II 3 PNS
Program Pembinaan dan Meningkatnya kemampuan Pengadaan BKD
Pengembangan Aparatur teknis dan manajerial CPNS,
aparatur daerah Pengembangan
SIMPEG dan
Ujian
Penyesuaian
Ijazah
Program Mutasi Terprosesnya Usulan 1500 PNS BKD
Kepangkatan Kenaikan pangkat PNS
(reguler/pilihan)
Program Mutasi Umum Terlaksananya penempatan KGB 2413 BKD
aparatur dalam jabatan Pensiun 204
struktural teknis dan PNS
fungsional sesuai
kompetensi
Program Pendidikan dan Meningkatnya tingkat 30 PNS BKD
Pelatihan Fungsional pendidikan dan
keterampilan aparatur
daerah
Program Penyelamatan Terciptanya Penyelamatan 68% BKD
dan Pelestarian Dokumen dan Pelestarian
/ Arsip Daerah Dokumen/Arsip Daerah
Program Administrasi Inspektorat
Umum
Program Peningkatan Persentase temuan audit 100 Inspektorat
Sistem Pengawasan yang ditindaklanjuti
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
KDH
Program Peningkatan Persentase temuan audit 100% Inspektorat
Profesionalisme Tenaga yang ditindaklanjuti
Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
- Laporan Keuangan Pemda Maret 2015
disusun tepat waktu
- Persentase SKPD yang 100%
menyelesaikan Laporan
Keuangan tepat waktu
- Persentase tanah Pemda 55,25 %
yang bersertifikat
Program Penyelamatan Terdatanya dan Tertanya 45 SKPD
dan Pelestarian Dokumen Arsip Dinas
/Arsip Daerah
Program Administrasi Terlaksananya administrasi 100% KORPRI
Umum umum perkantoran
Penguatan kelembagaan Prosentase terlaksananya 100% KORPRI
KORPRI pembinaan KORPRI di SKPD
Perogram Perbaikan Prosentase SKPD yang 100% Kantor
Sistem Administrasi menerapkan Pengelolaan Perpustakaan
Kearsipan Arsip secara baku dan Arsip Daerah
Program Penyelamatan Prosentase Dokumen Arsip 100% Kantor
dan Pelestarian yang diselamatkan atau di Perpustakaan
Dokumen/Arsip Daerah lestarikan dan Arsip Daerah
Program Pemeliharaan Prosentasi dokumen arsip 100% Kantor
Rutin/Berkala Sarana yang terpelihara Perpustakaan
dan Prasarana Kearsipan dan Arsip Daerah
Program Administrasi Terselenggaranya 100% 14 Kecamatan
Umum Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Terpenuhinya Kebutuhan 14 Kecamatan 14 Kecamatan
Keamanan dan Petugas SISKAMSWAKARSA
Kenyamanan LIngkungan
Misi 2 Meningkatkan Pelayanan Dasar yang Berkualitas dan Terjangkau
Prioritas 2: PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN, PENDIDIKAN, KESEJAHTERAAN, SOSIAL
DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Disdik
Umum Administrasi Perkantoran
Program Pendidikan Anak APK PAUD 20% Disdik
Usia Dini
Program Wajib Belajar Angka partisipasi kasar 111,82 Disdik
Pendidikan Dasar SD/MI/Paket A
Sembilan Tahun
Angka partisipasi kasar 111,5
SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murrni 100
(APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murrni 100
(APM) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Sekolah 100
SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Sekolah 100
SMP/MTs/Paket B
Rasio ketersediaan Sekolah 111,48
terhadap Penduduk Usia
Sekolah SD/MI/Paket A
Rasio ketersediaan Sekolah 122,65
terhadap Penduduk Usia
Sekolah SMP/MTs/Paket B
Rasio guru terhadap murid 11,65
SD/MI/Paket A
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Rasio guru terhadap murid 9,28
SMP/MTs/Paket B
Sekolah Pendidikan SD/MI 100
kondisi bangunan baik
Angka Putus Sekolah (APS) 0,45
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) 0,6
SMP/MTs
Angka Kelulusan (AK) SD/MI 97,5
Angka Kelulusan (AK) 99
SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) 95
dari SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) 95
dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
Program Wajib Belajar Meningkatnya Koleksi Buku 100% Perpustakaan
Pendidikan Dasar yang tersedia di
Sembilan Tahun Perpustakaan
Pogram Pendidikan Angka partisipasi kasar 73 Disdik
Menengah SMA/MA//SMK/Paket C
- Angka Partisipasi Murrni 60
(APM)
SMA/MA//SMK/Paket C
-Angka Partisipasi Sekolah 58
SMA/MA//SMK/Paket C
Rasio ketersediaan Sekolah 250
terhadap Penduduk Usia
Sekolah
SMA/MA/SMK/Paket C
- Rasio guru terhadap murid 9,63
SMA/MA//SMK/Paket C
Sekolah Pendidikan 100
SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK/Paket C
kondisi bangunan baik
- Angka Putus Sekolah (APS) 0,28
SMA/MA//SMK/Paket C
- Angka Kelulusan (AK) 99
SMA/MA//SMK/Paket C
Angka Melanjutkan (AM) 95
dari SMP/MTs ke
SMA/MA/SMK/Paket C
Program Pendidikan Non Angka melek huruf 90 Disdik
Formal
Program Pendidikan Luar Angka Partisipasi Kasar SD/ 114,32 Disdik
Biasa MI/ Paket A
Angka Partisipasi Kasar 112,31
SMP/ MTs/ Paket B
Angka Partisipasi Murni 100
(APM) SD/ MI/ Paket A
Angka Partisipasi Murni 100
(APM) SMP/ MTs/ Paket B
Angka Partisipasi Sekolah 100
SD/ MI/ Paket A
Angka Partisipasi Sekolah 100
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
SMP/ MTs/ Paket B
Angka Partisipasi Kasar 73
SMA/ MA/ SMK/ Paket C
Angka Partisipasi Murni 60
(APM) SMA/ SMK/ MA/
Paket C
Angka Partisipasi Sekolah 58
SMA/ SMK/ MA/ Paket C
Pekan Seni Pelajar dan 100
Kreatifitas Siswa SLB
Program Peningkatan Angka Kelulusan SD/MI 97,5 Disdik
Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Angka Kelulusan SMP/MTs 99
Angka Kelulusan 99
SMA/SMK/MA
Program Manajemen Angka Melanjutkan (AM) 95 Disdik
Pelayanan Pendidikan dari SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) 95
dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Kantor
Umum Administrasi Perkantoran Perpustakaan &
Arsip Daerah
Program Pengembangan Meningkatnya Pengunjung 100% Kantor
Budaya Baca dan di Perpustakaan Perpustakaan &
Pembinaan Perpustakaan Arsip Daerah
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Dinas Kesehatan
Umum Administrasi Perkantoran
Program Obat dan Cakupan Pelayanan 85% Dinas Kesehatan
Perbekalan Kesehatan Kesehatan Dasar Pasien
Masyarakat Miskin
Program Upaya Kesehatan Cakupan Pelayanan 85% Dinas Kesehatan
Masyarakat Kesehatan Dasar Pasien
Masyarakat Miskin (persen)
Program Pengawasan Usia Harapan Hidup (tahun) 68 Tahun Dinas Kesehatan
Obat dan Makanan
Program Promosi Cakupan Desa Siaga Aktif 75% Dinas Kesehatan
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Cakupan Pelayanan Anak 80%
Balita
Program Perbaikan Gizi Cakupan Balita Gizi Buruk 3% Dinas Kesehatan
Masyarakat
Cakupan Balita Gizi Buruk 100%%
Mendapat Perawatan
(persen)
Cakupan pemberian 40%
makanan pendamping ASI
pada anak usia 6 24 bulan
keluarga miskin
Program Pengembangan Cakupan Penemuan dan 100% Dinas Kesehatan
Lingkungan Sehat Penanganan Penderita
Penyakit
Program Pencegahan dan Cakupan Desa/Kelurahan 67,5 Dinas Kesehatan
Penanggulangan Penyakit Universal Child Imunization
Menular (UCI) (persen)
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Cakupan Penemuan Pasien 65%
Baru TB BTA Positif (persen)
Cakupan Penderita DBD 100%
yang ditangani (persen)
Cakupan desa mengalami 100%
KLB yg dilakukan
penyelidikan Epid < 24 jam
(persen)
Cakupan Penemuan dan 100%
Penanganan Penderita
Penyakit
Program Standarisasi Cakupan Pelayanan 85% Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dasar Pasien
Masyarakat Miskin (persen)
Program pengadaan, Cakupan Pelayanan 85% Dinas Kesehatan
peningkatan dan Kesehatan Dasar Pasien
perbaikan sarana dan Masyarakat Miskin (persen)
prasarana
puskesmas/puskesmas
pembantu dan
jaringannya
Program peningkatan Cakupan Pelayanan 85% Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan Kesehatan Dasar Pasien
lansia Masyarakat Miskin (persen)
Program pengawasan dan Usia Harapan Hidup (tahun) 68 Tahun Dinas Kesehatan
pengendalian kesehatan
makanan
Program peningkatan Cakupan Pelayanan Nifas 97% Dinas Kesehatan
keselamatan ibu (persen)
melahirkan dan anak
Angka Kematian Bayi (per 54
1.000 kelahiran hidup)
Angka Kematian Ibu 85
melahirkan (per 100.000
kelahiran hidup)
Cakupan pertolongan 96%
Persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan Kunjungan Bayi 98%
Cakupan Pelayanan Anak 80%
Balita
Cakupan Kunjungan Ibu 95%
Hamil K-4
Cakupan komplikasi 95%
kebidanan yang ditangani
Cakupan Neonatus dengan 90%
komplikasi yang ditangani
Cakupan peserta KB aktif 75%
Program Administrasi Terselenggaranya 100% RSUD
Umum Administrasi Perkantoran
Program Upaya Kesehatan Cakupan pelayanan gawat 100% RSUD
Masyarakat darurat level 1 yang harus
diberikan rumah sakit
Program Pronosi Angka kematian > dari 48 0,6 RSUD
Kesehatan dan jam setelah dirawat
Pemberdayaan
Masyarakat
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program Standarisasi Prosentase peningkatan 75% RSUD
Pelayanan Kesehatan pelayanan rujukan RSUD
Program Pelayanan Cakupan pelayanan 15% RSUD
Kesehatan Penduduk Kesehatan Rujukan Pasien
Miskin Masyarakat Miskin
Program Pengadaan Prosentase kecukupan rawat 100% RSUD
Peningkatan Sarana dan inap sesuai masterplan
Prasarana Rumah Sakit / rumah sakit
RS Jiwa/RS Paru-
paru/RS Mata
Program Pemeliharaan Bed Ocupancy Rate (BOR) 78% RSUD
Sarana Prasarana Rumah
Sakit
Program Peningkatan Prosentase peningkatan 10%, 10% RSUD
Kemitraan Pelayanan jumlah kunjungan rawat
Kesehatan inap dan rawat jalan
Program Perencanaan Tersedianya dokumen 20% 20%
Pembangunan Sosial perencanaan pembangunan
Budaya sosial budaya Kab. Sampang
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Dispendukcapil
Umum Administrasi Perkantoran
Program Penataan Cakupan penerbitan Kartu 100% Dispendukcapil
Administrasi Tanda Penduduk
Kependudukan
Cakupan penerbitan akte 100%
kelahiran
Rasio Penduduk ber KTP per 99,11%
satuan penduduk
Rasio Keluarga ber Kartu 100%
Keluarga
Rasio bayi ber-akte 100%
kelahiran
Rasio ber akte kematian 30%
Ketersesuaian database 100%
kependudukan skala
nasional
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Dinsosnakertrans
Umum Administrasi Perkantoran
Program Pemberdayaan persentase PMKS yang 0,55 Dinsosnakertrans
Fakmis, Komunitas Adat mampu mandiri setelah
Terpencil (KAT) dan menerima program
Penynadang Masalah pemberdayaan sosial
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) lainya
Program Pelayanan dan persentase korban Bencana 100 Dinsosnakertrans
Rehabilitasi Kesejahteraan skala Kabupaten yang
Sosial menerima bantuan sosial
Program Pembinaan Anak persentase PMKS yang 0,55 Dinsosnakertrans
Terlantar mampu mandiri setelah
menerima program
pemberdayaan sosial
Program Pembinaan Para persentase PMKS yang 0,55 Dinsosnakertrans
Penyandang Cacat dan mampu mandiri setelah
Trauma menerima program
pemberdayaan sosial
Program Pemberdayaan sarana sosial seperti Panti 61 Dinsosnakertrans
Kelembagaan Asuhan, Panti Jompo dan
Kesejahteraan Sosial Panti Rehabilitasi
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program Peningkatan Pencari Kerja Yang 53,00% Dinsosnakertrans
Kualitas dan Produktivitas ditempatkan (%)
Tenaga Kerja
Program Peningkatan TPT (%) 1,7 Dinsosnakertrans
Kesempatan Kerja
Tingkat partisipasi Angkatan 87,04
kerja dan tingkat
pengangguran terbuka
Rasio lulusan S1/S2/S3 dan 3,22
rasio ketergantungan
Program Perlindungan Rasio Ketergantungan 24,81 Dinsosnakertrans
dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan
Program Pengembangan persentase calon 0,61 Dinsosnakertrans
Wilayah Transmigrasi Transmigrasi
Program Administrasi Terselenggaranya 100% BPPKB
Umum Administrasi Perkantoran
Program Pelayanan Cakupan sasaran Pasangan 74,17% BPPKB
kontrasepsi Usia Subur menjadi peserta
KB aktif
Program keluarga Cakupan PUS yang ingin 7,66% BPPKB
Berencana ber-KB tidak terpenuhi
(Unmetneed)
Program pengembangan Jumlah PIK-KRR (Pusat 5 kelompok BPPKB
pusat pelayanan informasi Informasi Konsultasi-
dan konseling KRR Kesehatan Reproduksi
Remaja)
Cakupan PUS yang istrinya 9%
di bawah usia 20 tahun
Program pembinaan peran Ratio Pembantu Pembina 186:186 BPPKB
serta masyarakat dalam Keluarga Berencana Desa
pelayanan KB/KR yang (PPKBD) di setiap
mandiri Desa/Kelurahan
Program penyiapan Presentase kelompok BKB 76,64% BPPKB
tenaga pendamping yang aktif
kelompok bina keluarga
Anggota BKB yang ber-KB 99,60%
Persentase Sub Pembantu 25,53%
Pembina Keluarga
Berencana Desa (PPKBD)
aktif disetiap
Desa/Kelurahan
Cakupan PUS yang ingin ber 7,66%
KB tidak terpenuhi
(unmetneed) (%)
Program Promosi Persentase peserta pelatihan 53% BPPKB
Kesehatan Ibu, Bayi dan yang mampu menyadari
Anak melalui Kelompok pentingnya KHIBA dalam
kegiatan di masyarakat menurunkan IMR
Cakupan PUS yang ingin ber 8%
KB tidak terpenuhi
(unmetneed) (%)
Program Program Cakupan anggota kelompok 99,60% BPPKB
Pengembangan Model bina keluarga balita (BKB)
Operasional BKB- ber KB
Posyandu-PADU
Program pengembangan Jumlah prestasi dibidang 37 atlit/cabor Disbudparpora
kebijakan dan manajemen olahraga tingkat
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
olahraga Provinsi/Nasional
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Cakupan penyediaan jalan 100%
yang menghubungkan pusat
- pusat kegiatan dalam
wilayah kabupaten
Cakupan penyediaan jalan 97,00%
yang menjamin kendaraan
dapat berjalan dengan
berjalan dengan selamat dan
nyaman
Program Saluran % Saluran 100% DPU Bina Marga
Dranase/Gorong2 Drainase/Gorong2 jalan
perkotaan dalam kondisi
baik
Program Rehabilitasi / % panjang jalan kabupaten 83,02% DPU Bina Marga
Pemeliharaan Jalan dan dalam kondisi baik
Jembatan
% jembatan kabupaten 100%
dalam kondisi baik
Cakupan penyediaan jalan 97,00%
yang menjamin kendaraan
dapat berjalan dengan
berjalan dengan selamat dan
nyaman
Program Peningkatan Tersedianya sarana dan 100% DPU Bina Marga
Sarana dan Prasarana prasarana kebinamargaan
Kebinamargaan dalam kondisi baik
Program Pembangunan Cakupan penyediaan jalan 100% DPU Bina Marga
Infrastruktur Perdesaan poros desa, jalan antar desa,
jalan penghubung desa ke
ibukota kecamatan
Program Administrasi Terselenggaranya 100% DPU Pengairan
Umum Administrasi Perkantoran
Pengembangan dan Luas jaringan irigasi 42,84% DPU Pengairan
Pengolaan Jaringan kabupaten dalam kondisi
Irigasi, Rawa dan baik
Jaringan Pengairan
lainnya
Program Penyediaan dan Cakupan penyediaan air 71,03% DPU Pengairan
Pengelolaan air Baku irigasi untuk pertanian
rakyat pada sistem irigasi
yang sudah ada
Program Administrasi Terselenggaranya 100% DPU Cipta Karya
Umum Administrasi Perkantoran
Program Persentase Jalan 52,20% DPU Cipta Karya
Rehabilitasi/Pemeliharaan Lingkungan Dalam Kondisi
jalan & Jembatan baik
Program Pengembangan Persentase Rumah Tangga 32,76% DPU Cipta Karya
Kinerja Pengelolaan Air berakses air minum
Minum dan Air Limbah
Cakupan penyediaan sistem 100
air limbah setempat yang
memadai
Cakupan penyediaan sistem 100
air limbah skala komunitas
/kawasan/kota
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program Pengembangan Cakupan pembangunan 100% DPU Cipta Karya
Wilayah Strategis dan wilayah strategis dan cepat
Cepat Tumbuh tumbuh
Program Pembangunan Persentase infrastruktur 49% DPU Cipta Karya
infrastruktur Perdesaan perdesaan dalam kondisi
baik
% Rumah Tangga pengguna 32,76%
air bersih
Program pengaturan Jasa Tersedianya Sistem 100% DPU Cipta Karya
Konstruksi Informasi Jasa Konstruksi
setiap
tahun
Cakupan penyediaan 100%
pedoman harga standar
bangunan gedung negara di
kabupaten
Program Pengelolaan dan Cakupan berkurangnya 49 DPU Cipta Karya
Pengembangan PJU luasan permukiman kumuh
di perkotaan
Program Pengembangan Cakupan ketersediaan 67,76 DPU Cipta Karya
Perumahan rumah layak huni
Cakupan berkurangnya 25,69
luasan permukiman kumuh
di perkotaan
Cakupan lingkungan yang 100
sehat dan aman yang
didukung dengan PSU
Cakupan layanan rumah 100
layak huni yang terjangkau
Program Lingkungan % Rumah Tangga pengguna 32,76 DPU Cipta Karya
Sehat Perumahan air bersih
Cakupan tidak terjadi 24,06
genangan (lebih dari 30 cm
selama 2 jam) dan tidak
lebih dari 2 kali setahun
% Rumah Tangga 69,59
bersanitasi
Cakupan lingkungan yang 32,76
sehat dan aman yang
didukung dengan PSU
Program Lingkungan Cakupan lingkungan yang 32,76 Kecamatan
Sehat Perumahan sehat dan aman yang Sampang
didukung dengan PSU
Program pengelolaan areal Cakupan Berkurangnya 26,50 DPU Cipta Karya
pemakaman luasan Pemukiman Kumuh
di Perkotaan
Program Pengelolaan Cakupan Berkurangnya 26,50 Dinsosnakertrans
Areal Pemakaman luasan Pemukiman Kumuh
di Perkotaan
Program Pembangunan Cakupan penyediaan sistem 21,00% DPU Cipta Karya
Saluran Drainase/Gorong jaringan drainase skala
- Gorong kawasan dan skala kota
Program Perencanaan persentase tersusunnya 100 DPU Cipta Karya
Tata Ruang RDTRK/ Tersedianya Peta
Analog
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Cakupan penjaringan 100
aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik
yang memenuhi syarat
inklusi dalam proses
penyusunan RTR dan
program pemanfaatan
ruang, yang dilakukan
minimal 2 kali dalam setiap
penyusunan RTR dan
program pemanfaatan ruang
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Dishubkominfo
Umum Administrasi Perkantoran
Program Pembangunan Penyediaan sarana dan 9.136 Unit Dishubkominfo
Prasarana dan Fasilitas prasarana perhubungan
Perhubungan fasilitas perlengkapan jalan
Program Rehabilitasi dan Penyediaan sarana dan 7.398 unit Dishubkominfo
Pemeliharaan Prasarana prasarana perhubungan
dan Fasilitas LLAJ fasilitas perlengkapan jalan
Program Peningkatan Sub Terminal 1 unit Dishubkominfo
Pelayanan Angkutan
Keselamatan Perhubungan 100%
Program Pembangunan Penyediaan sarana dan 1 Unit Dishubkominfo
Sarana dan Prasarana prasarana perhubungan
Perhubungan Laut
Program Pengendalian Penyediaan sarana dan 7.398 unit Dishubkominfo
dan Pengamanan Lalu prasarana perhubungan
Lintas fasilitas perlengkapan jalan
Program Peningkatan Pelayanan Pengujian 75% Dishubkominfo
Kelayakan Pengoperasian kendaraan bermotor
Kendaraan Bermotor
Program Perencanaan Dokumen perencanaan 20% Bappeda
Pengembangan Wilayah Bidang Sarana dan
Strategis dan Cepat Prasarana yang disususn
Tumbuh tepat waktu sesuai rencana
Program pengembangan Tersedianya dokumen 20% Bappeda
dan pengelolaan jaringan Perencanaan Pengembangan
irigasi, rawa dan jaringan Jaringan Irigasi, Rawa dan
pengairan lainnya Jaringan Pengairan Lainnya
Program Perencanaan Tersedianya dokumen 20% Bappeda
Pengembangan Kota-kota perencanaan pengembangan
Menengah dan Besar kota-kota menengah dan
besar
Program Perencanaan Tersedianya dokumen 20% Bappeda
Tata Ruang penataan ruang Kab.
Sampang
Program Pemanfaatan Tersedianya dokumen 20% Bappeda
Ruang pemanfaatan ruang Kab.
Sampang
Program Pengaturan Jasa Cakupan Layanan ULP pada 100% Bag.
Konstruksi Proses Pengadaan Barang Pembangunan
dan Jasa
Program Pengawasan Jasa Prosentase Pelaksanaan 100% Bag.
Konstruksi Pembangunan yang sesuai Pembangunan
ketentuan
Pembinaan dan Cakupan rumah tangga 82% Disperindagtam
pengembangan bidang pengguna listrik (%)
ketenagalistrikan
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Misi 3 Mengoptimalkan Pemanfaatan Potensi Wilayah Sesuai Daya Dukung Lingkungan
Prioritas 4: MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGENDALIAN
Program Pengembangan, Cakupan penyediaan air 24,10% DPU Pengairan
Pengelolaan dan Konversi baku untuk memenuhi
sungai, danau dan kebutuhan minimalm sehari
sumber daya air lainnya hari
Program Pengendalian Menurunnya luas genangan 30,30% DPU Pengairan
Banjir banjir
Program perencanaan Tersedianya dokumen 20% Bappeda
prasarana wilayah dan perencanaan prasarana
sumber daya alam wilayah dan sumber daya
alam
Program Administrasi BLH
Umum
Program Pengembangan Jumlah Tenaga Pelopor 48 BLH
Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Persampahan
Persentase Penanganan 91,07
Persampahan
Pengendalian Pencemaran Persentase Usaha dan/atau 100% BLH
Dan Perusakan kegiatan yang mentaati
Lingkungan Hidup Persyaratan administrasi
dan teknis pencegahan
pencemaran air
Status Mutu Air Sungai 100%
Perlindungan Dan Penghijauan wilayah rawan 3 Ha BLH
Konservasi Sumber Daya longsor dan sumbermata air
Alam (Ha)
Persentase Biopori 300 lubang
Pengaduan Masyarakat 100%
tentang pencemaran
Lingkungan Hidup
Peningkatan Kualitas dan Jumlah dokumen Informasi 1 BLH
akses informasi sumber SDA dan LH (Paket)
daya alam dan lingkungan
hidup
Program Peningkatan Baku Mutu Lingkungan 100% BLH
Pengendalian Polusi
Program Pengelolaan peningkatan luas ruang 20,516 BLH
Ruang Terbuka Hijau terbuka hijau perkotaan (Ha)
Program Dekorasi Kota Peningkatan dan 27 BLH
pemeliharaan aksesori
perkotaan ( paket )
Program Administrasi BPBD
Umum
Program Pencegahan Dini Presentae Krban Bencana 0,33 BPBD
dan Penanggulangan Skala Kabupaten Yang
Korban Bencana Menerima Bantuan Sosial
Selama Masa Tanggap
Darurat
Program Peningkatan Cakupan Penanganan 75% BPBD
Kesiagaan dan Bahaya Bencana Kebakaran
Pencegahan Bahaya
Kebakaran
Program Administrasi Dishutbun
Umum
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program pemanfaatan Produksi Hasil Hutan 6.900 m3 Dishutbun
potensi sumber daya
hutan
Pengembangan Hutan Kota 12 Ha
Program Rehabilitasi Prosentase rehabilitasi 12,75% Dishutbun
Hutan dan Lahan hutan dan lahan
Program Perlindungan Prosentase hutan bakau 95,03% Dishutbun
dan Konservasi Sumber dibanding potensial
Daya Hutan pengembangan hutan bakau
Peningkatan jumlah 36 orang
penyuluh swadaya
Program peningkatan Penegakan hukum dan 4 kec. Perairan DKPP
kesadaran dan penegakan pemahaman per UU perairan
hukum dalam (Kec. Perairan)
pendayagunaan
sumberdaya laut
Program peningkatan Prosentase revetmen 100% DKPP
mitigasi bencana alam penanggulangan abrasi dan
laut dan iklim laut di ROB
lingkungan pesisir
Pembinaan dan Jumlah kelompok 2 kelompok Disperindagtam
pengawasan bidang penambang rakyat yang
pertambangan mampu meningkatkan
kapasitas produksinya
Program pengawasan dan Pertambangan tanpa ijin (%) 60% Disperindagtam
penertiban kegiatan
rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan
Pengembangan Sumber Peningkatan pemanfaatan 80% Disperindagtam
Daya Mineral, Migas dan pengelolaan sdm, migas dan
Air Tanah air tanah (%)
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program peningkatan Tercapainya Jumlah 88,13% Dinas Koperasi
kualitas kelembagaan Persentase Koperasi Aktif dan UMKM
Koperasi
Program Utama Peningkatan Kesehatan 3 Dinas Koperasi
Pemberdayaan Usaha Lembaga LKM dan UMKM
Skala Mikro
Peningkatan kesehatan 2
lembaga Sentra (sentra)
Program Administrasi Terselenggaranya 100% KP3M
Umum Administrasi Perkantoran
Program Promosi dan Jumlah investor berskala 74 investor KP3M
Kerjasama Investasi nasional (PMDN/PMA)
Program Peningkatan Jumlah nilai investasi 109.768.000 KP3M
Iklim investasi dan berskala nasional
realisasi investasi (PMDN/PMA)
Program Penyelenggaraan Kenaikan nilai realisasi 5.228.000 KP3M
Regulasi Perijinan dan investasi PMDN
Investasi
Peningkatan Pelayanan Peningkatan Kontribsi 5% Bag.
Perusahaan Daerah BUMD Terhadap PAD Perekonomian
Peningkatan Pelayanan Jumlah Bank 13 Bag.
Pemerintah Daerah di Perekonomian
Bidang Ekonomi
Jumlah Perusahaan 3
Asuransi
Jumlah restoran 30
Jumlah penginapan/hotel 7
Bidang Ekonomi Lainnya 7
(bidang)
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Disbudparpora
Umum Administrasi Perkantoran
Prgram Pengembangan Benda situs dan cagar 85 situs Disbudparpora
nilai Budaya budaya yang dilestarikan
Program pengelolaan Benda situs dan cagar 85 situs Disbudparpora
kekayaan Budaya budaya yang dilestarikan
Program pengelolaan Jumlah kesenian tradisional 7 jenis Disbudparpora
Keragaman Budaya khas sampang yang
dilestarikan
Program peningkatan Jumlah kegiatan 8 keg Disbudparpora
peran serta kepemudaan kepemudaan
Program peningkatan Organisasi kepemudaan 18 organisasi Disbudparpora
Upaya penumuhan yang aktif (Org)
kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
Program pengembangan Peningkatan jumlah 60 000 0rg Disbudparpora
pemasaran Pariwisata kunjungan Wisata
Program pengembangan Kontribusi PDRB dari Sektor 0,37 Disbudparpora
destinasi Pariwisata Pariwisata
Program pengembangan Ketersediaan dan 96 org/6klp Disbudparpora
Kemitraan peningkatan kompetensi
SDM Pariwisata (orang)
Program Peningkatan Prosentase Retribusi
Efisiensi Perdagangan Pelayanan Pasar Terhadap
Dalam Negeri PAD
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Dinas Pertanian
Umum Administrasi Perkantoran
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program Peningkatan Peningkatan Ketahanan 11 komoditi Dinas Pertanian
Ketahanan Pangan Pangan
Pertanian
Program Pemasaran Hasil Perluasan akses pasar 11 komoditi Dinas Pertanian
Produksi Pertanian produksi pertanian
Program Peningkatan Peningkatan produksi 11 komoditi Dinas Pertanian
Produksi Pertanian komoditi pangan dan
hortikultura
Program Pengembangan Jenis komoditi yang akan 1 komoditi Dinas Pertanian
Kawasan Agropolitan dikembangkan
Program Peningkatan Penerapan teknologi 8 jenis sarpras Dinas Pertanian
Penerapan Teknologi pertanian
Pertanian
Program Peningkatan Peningkatan luas areal tan. Dishutbun
Ketahanan Pangan Perkebunan
Pertanian/ Perkebunan
Jambu Mete 9.930 Ha
Kelapa 3.882 Ha
Tembakau 2.800 Ha
Wijen 775 Ha
Cabe jamu 658 Ha
Tebu 5.000 Ha
Program Peningkatan Tersedianya informasi 1 paket Dishutbun
pemasaran hasil produksi komoditas hasil perkebunan
pertanian/perkebunan yang uptudate
Program peningkatan Meningkatnya jumlah petani 54 kelompok Dishutbun
penerapan teknologi terlatih dibidang
pertanian/ perkebunan perkebunan
Program Peningkatan Peningkatan Jumlah Dishutbun
produksi pertanian/ produksi tan. Perkebunan
perkebunan
Jambu Mette 3.350 Ton
Kelapa 950 Ton
Tembakau 1.215 Ton
Wijen 900 Ton
Cabe jamu 940 Ton
Program Pemberdayaan Meningkatnya jumlah 12 orang Dishutbun
Penyuluh penyuluh yang menggikuti
Pertanian/Perkebunan uji kompetensi
Lapangan
Program pengembangan Pertambahan luasan 665 Ha Dishutbun
Kawasan Agropolitan tanaman cabe jamu
Program Administrasi Terselenggaranya 100% DKPP
Umum Administrasi Perkantoran
Program Pemberdayaan Kontribusi sektor perikanan 8,99% DKPP
Ekonomi Masyarakat terhadap PDRB
Pesisir
Program Pengembangan Produksi perikanan 3.183,5 ton DKPP
Budidaya Perikanan budidaya
Program Pengembangan Produksi perikanan perairan 18.633,5 ton DKPP
Perikanan Tangkap tangkap
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program pengembangan Prosentase data kelautan 100% DKPP
sistem penyuluhan dan perikanan
perikanan
Program optimalisasi Prosentase nilai jual hasil 100 %, 24,95 DKPP
pengelolaan dan kelautan dan perikanan, Kg/kapita/th
pemasaran produksi Jumlah konsumsi ikan
perikanan dalam kg/kapita/th
Program Pencegahan dan Jumlah Produksi Peternakan - Daging = DKPP
Penanggulangan Penyakit dalam 1 tahun 2.248,06
Ternak - Telur =
665,37
Program Peningkatan - Kontribusi sektor - 1,96 % DKPP
Produksi Hasil Peternakan peternakan terhadap PDRB - 735.238 ekor
(%)
- Populasi binatang ternak
dalam 1 tahun
Program peningkatan Bertambahnya kelompok DKPP
penerapan teknologi paham teknologi peternakan
peternakan
Program Pemberdayaan Operasi pengendalian dan 24 kali DKPP
Masyarakat dalam pengawasan penangkapan
Pengawasan dan ikan di perairan Selat
Pengendalian Sumberdaya Madura (kali)
Kelautan
Program Pengembangan Bertambahnya Rumah DKPP
Kawasan Agropolitan Tangga Pemelihara Ternak
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Disperindagtam
Umum Administrasi Perkantoran
Program perlindungan Peningkatan jumlah 1.400 unit Disperindagtam
konsumen dan pedagang Tertib UTTP dan timbangan
pengamanan perdagangan tersedianya harga
kebutuhan bahan pokok
Program peningkatan dan Peningkatan jumlah 10 pameran Disperindagtam
pengembangan ekspor pemasaran dan penjualan
produk unggulan kab.
Sampang
Program peningkatan Jumlah pasar yang di 5 unit Disperindagtam
efisiensi perdagangan rehabilitasi
dalam negeri
Program pembinaan dan Terwujudnya pembinaan 100% Disperindagtam
operasional Dekranasda dan operasional dekranasda
Program Peningkatan Terlaksananya peningkatan 80% Disperindagtam
Kapasitas Iptek Sistem wirausaha
Produksi
Program Pengembangan Meningkatnya income IKM 85% Disperindagtam
Industri Kecil dan
Menengah
Progran Peningkatan Jumlah IKM yang mampu 50 IKM Disperindagtam
Kemampuan Teknologi mempromosikaan
Industri produknya
Program Pengembangan Terpenuhinya pemutakhiran 4000 data IKM Disperindagtam
Sentra-sentra Industri data industri kecil dan
Potensial menengah di Kab. Sampang
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
MASYARAKAT
Program Keserasian Persentase partisipasi 43% BPPKB
Kebijakan Peningkatan perempuan di lembaga
Kualitas Anak Dan pemerintahan
Perempuan
Jumlah lembaga 12 lembaga
pengarusutamaan gender
dan anak yang aktif
Program Peningkatan Presentase Partisipasi 43% BPPKB
Peran Serta Dan perempuan di lembaga
Kesetaraan Gender Dalam pemerintah
Pembangunan
Presentase Partisipasi 45%
perempuan di lembaga
swasta
Program Penguatan Jumlah Lembaga 12 lembaga BPPKB
Kelembagaan pengarusutamaan gender
Pengarusutamaan Gender dan anak yang aktif
dan Anak
Cakupan perempuan dan 85%
anak korban kekerasan yang
mendapatkan penanganan
pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit
pelayanan terpadu.
Cakupan perempuan dan 100%
anak korban kekerasan yang
mendapatkan layanan
kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih di
Puskesmas mampu
tatalaksana KtP/A dan
PPT/PKT di Rumah Sakit
Cakupan layanan 45%
rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih
bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di dalam
unit pelayanan terpadu.
Cakupan layanan bimbingan 50%
rohani yang diberikan oleh
petugas bimbingan rohani
terlatih bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di
dalam unit pelayanan
terpadu
Program Peningkatan Cakupan penegakan hukum 60% BPPKB
Kualitas Hidup Dan dari tingkat penyidikan
Perlindungan Perempuan sampai dengan putusan
pengadilan atas kasus-kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan anak.
Cakupan layanan 60%
pemulangan bagi perempuan
dan anak korban kekerasan.
Cakupan layanan reintegrasi 60%
sosial bagi perempuan dan
anak korban kekerasan
PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN TARGET SKPD Pelaksana
PROGRAM (OUTCOME)
DAERAH
Program Program Jumlah kebijakan 7 landasan BPPKB
Keserasian Kebijakan peningkatan kualitas anak kebijakan
Peningkatan Kualitas dan perempuan kabupaten
Anak dan Perempuan Sampang
Pendidikan Politik Cakupan Kegiatan 5 kali Bakesbangpol
Masyarakat Pembinaan Politik Daerah
Jumlah LSM Yang Aktif 40 LSM
Pembinaan dan Fasilitasi Persentase desa dengan 15% Bagian Pemdes
Pengelolaan Keuangan PADesa diatas 30% dari
Desa pendapatan desa
Peningkatan Tertib Persentase penyelesaian 100% Bagian Pemdes
Administrasi Desa permasalahan ditingkat
desa/kelurahan yang
muncul
Peningkatan Tertib Persentase penyelesaian 100% 14 Kecamatan
Administrasi Desa permasalahan ditingkat
desa/kelurahan yang
muncul
Program Penataan Jumlah Perda yang 100% Bag. Hukum
Peraturan Perundang- dilakukan konsultasi Publik
undangan
Program Penataan % Raperda inisiatif yang 100% Sekretariat DPRD
Peraturan Perundang- disahkan
undangan
Program Administrasi Terselenggaranya 100% Bapemas
Umum Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Rata-rata jumlah kelompok 8 Bapemas
Keberdayaan Masyarakat binaan lembaga pemb. Masy.
Perdesaan
Program Pengembangan Rata-rata jumlah kelompok 8 Bapemas
Lembaga Ekonomi binaan lembaga pemb. Masy.
Perdesaan
Program Peningkatan Keswadayaan Masy. 3.433,22 Bapemas
Partisipasi Masyarakat Terhada[p Program
dalam Membangun Desa Pemberdayaan Masy. (dalam
Juta Rupiah)
Program Peningkatan Rata-rata jumlah kelompok 14 Bapemas
Peran Perempuan di binaan PKK
Pedesaan
Jumlah PKK Aktif 186
Jumlah Posyandu Aktif 981
Program Peningkatan Keswadayaan Masy. 3.433,22 Bapemas
Kapasitas Aparatur Terhada[p Program
Pemerintahan Desa Pemberdayaan Masy. (dalam
Juta Rupiah)
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Gambar 5.1.
Persentase Pagu Indikatif Prioritas Pembangunan Daerah
Tahun 2016
Peningkatan Kualitas
Kesehatan, Pendidika
n, Kesejahteraan, Sos
ial Dan
Peningkatan Kualitas
Penanggulangan
Dan Kuantitas
Kemiskinan, 34.49%
Pembangunan
Infrastruktur, 32.64%
Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan
2.534.572.900 Bakesbangpol
Pencegahan Pencegahan
Tindak Kriminal
Pengembangan Wawasan
502.982.900 Bakesbangpol
Kebangsaan
Peningkatan
Pemberantasan Penyakit 512.809.000 Bakesbangpol
Masyarakat (Pekat)
Pendidikan Politik
652.459.300 Bakesbangpol
Masyarakat
Program Administrasi
1.556.866.471 Satpol PP
Umum
Program Peningkatan
Keamanan dan 414.662.800 Satpol PP
Kenyamanan Lingkungan
Program Pemeliharaan
Kantrantibmas &
559.598.550 Satpol PP
Pencegahan Tindak
Kriminal
Pemerintahan
Umum, otonomi
Daerah,
Administarsi Program Administrasi
6.773.425.000 Sekretariat DPRD
Keuangan Daerah, Umum
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga 8.322.627.500 Sekretariat DPRD
Perwakilan Rakyat Daerah
Program Penataan
Peraturan Perundang- 496.032.000 Sekretariat DPRD
undangan
Program Administrasi
10.169.663.000 Bag. Umum
Umum
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
157.394.400 Bag. Organisasi
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program Penataan
Peraturan Perundang 651.349.500 Bag. Organisasi
Undangan
Program Penataan
Peraturan Perundang- 870.853.000 Bag. Hukum
undangan
Prog. Peningkatan
Pengembangan Sistem
107.742.500 Bagian Tapem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Prog. Peningkatan
Pelayanan Kedinasan
601.556.000 Bagian Tapem
Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
Program
Mengintensifikasikan
41.510.000 Bagian Tapem
Penanganan Pengaduan
Masyarakat
Program Peningkatan
Kerjasama antar 153.950.000 Bagian Tapem
Pemerintah Daerah
Program Penataan Daerah
352.124.000 Bagian Tapem
Otonomi Baru
Program Peningkatan
Tertib Administrasi 140.736.100 Bagian Tapem
Kecamatan
Program Evaluasi dan
Penghargaan Prestasi
65.750.800 Bagian Tapem
Kinerja Aparatur Daerah
dan Perangkat Daerah
Program Administrasi
2.225.963.900 BKD
Umum
Program Pendidikan
2.523.814.500 BKD
Kedinasan
Program Pembinaan dan
1.982.131.000 BKD
Pengembangan Aparatur
Program Mutasi
296.932.500 BKD
Kepangkatan
Program Mutasi umum 403.845.700 BKD
Program Optimalimasisi
Pemanfaatan Teknologi dan 33.384.000 Inspektorat
Informasi
Program Mengintensifkan
Penanganan Pengaduan 132.371.000 Inspektorat
Masyarakat
Program Administrasi
3.112.106.510 Dispendaloka
Umum
Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan 4.027.684.700 Dispendaloka
keuangan daerah
Program Penyelamatan dan
Pelestarian Dokumen 537.600.000 Dispendaloka
/Arsip Daerah
Program Administrasi
Kearsipan 142.373.250 KORPRI
Umum
Penguatan kelembagaan
391.915.375 KORPRI
KORPRI
Kantor
Perogram Perbaikan Sistem
94.200.000 Perpustakaan
Administrasi Kearsipan
dan Arsip Daerah
Program Penyelamatan dan Kantor
Pelestarian Dokumen/Arsip 75.164.500 Perpustakaan
Daerah dan Arsip Daerah
Program Pemeliharaan Kantor
Rutin/Berkala Sarana dan 48.960.000 Perpustakaan
Prasarana Kearsipan dan Arsip Daerah
Pemerintahan
Umum, otonomi
Daerah,
Administarsi Program Administrasi
7.364.773.080 14 Kecamatan
Keuangan Daerah, Umum
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Program Program
Pengembangan Model
66.500.000 BPPKB
Operasional BKB-
Posyandu-PADU
Program Perencanaan
Pengembangan Kota-kota 276.480.000 Bappeda
Menengah dan Besar
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Dinas Koperasi
67.000.000
keunggulan kompetitif dan UMKM
usaha kecil menengah
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha Dinas Koperasi
1.787.893.000
bagi Koperasi dan Usaha dan UMKM
Mikro Kecil Menengah
Program peningkatan
Dinas Koperasi
kualitas kelembagaan 363.757.000
dan UMKM
Koperasi
Peningkatan Pelayanan
Bag.
Pemerintah Daerah di 526.539.080
Perekonomian
Bidang Ekonomi
Program Peningkatan
Perdagangan Efisiensi Perdagangan 8.448.404.550 Dispendaloka
Dalam Negeri
Ketahanan Program Administrasi
494.456.110 BKP4
Pangan Umum
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan 1.839.773.190 BKP4
Pertanian/Perkebunan.
Program Peningkatan
Penerapan Tehnologi 47.969.510 BKP4
Pertanian / Perkebunan.
Program Pemberdayaan
Penyuluh
73.577.650 Dishutbun
Pertanian/Perkebunan
Lapangan
Program pengembangan
201.965.000 Dishutbun
Kawasan Agropolitan
Kelautan dan Program Administrasi
852.976.247 DKPP
Perikanan Umum
Program Pemberdayaan
Masyarakat dalam
Pengawasan dan 99.962.500 DKPP
Pengendalian Sumberdaya
Kelautan
Program Pengembangan
555.266.500 DKPP
Budidaya Perikanan
Program Pengembangan
4.709.427.000 DKPP
Perikanan Tangkap
Program Peningkatan
Kualitas Hidup Dan 26.000.000 BPPKB
Perlindungan Perempuan
Program Peningkatan Peran
Serta Dan Kesetaraan
223.756.000 BPPKB
Gender Dalam
Pembangunan
Urusan Otonomi
Pembinaan dan Fasilitasi
dan Pemerintahan 705.190.000 Bapemas
Pengelolaan Keuangan Desa
Umum
Urusan Otonomi
Peningkatan Tertib
dan Pemerintahan 1.013.429.000 Bagian Pemdes
Administrasi Desa
Umum
Peningkatan Tertib
106.137.400 14 Kecamatan
Administrasi Desa
Pemberdayaan
Program Administrasi
Masyarakat dan 536.635.000 Bapemas
Umum
Desa
Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat 348.400.000 Bapemas
Perdesaan
Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi 442.500.000 Bapemas
Perdesaan
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat 6.416.070.000 Bapemas
dalam Membangun Desa
Program Peningkatan Peran
975.000.000 Bapemas
Perempuan di Pedesaan
Program Peningkatan
Kapasitas Aparatur 250.170.000 Bapemas
Pemerintahan Desa
Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat 336.642.000 DKPP
Pesisir
Jumlah Belanja Langsung 625.638.770.326
PAGU INDIKATIF
KODE URAIAN %
(Rp.)
DINAS PEKERJAAN UMUM
1.03.02. 60.608.552.700 9,69
PENGAIRAN
DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA
1.03.03. 36.646.901.335 5,86
KARYA DAN TATA RUANG
BADAN PERENCANAAN
1.06.01. 6.290.615.950 1,01
PEMBANGUNAN DAERAH
DINAS PERHUBUNGAN,
1.07.01. 12.170.644.000 1,95
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1.08.01. BADAN LINGKUNGAN HIDUP 11.492.842.900 1,84
DINAS KEPENDUDUKAN DAN
1.10.01. 3.673.588.200 0,59
CATATAN SIPIL
BADAN PEMBERDAYAAN
1.11.01. PEREMPUAN DAN KELUARGA 4.292.777.200 0,69
BERENCANA
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA
1.13.01. 11.642.995.240 1,86
DAN TRANSMIGRASI
BADAN PENANGGULANGAN
1.13.02.. 4.087.817.350 0,65
BENCANA DAERAH
DINAS KOPERASI DAN USAHA
1.15.01. 3.074.137.000 0,49
KECIL MENENGAH
KANTOR PELAYANAN PERIJINAN
1.16.01. 1.404.948.000 0,22
DAN PENANAMAN MODAL
DINAS KEBUDAYAAN,
1.17.01. PARIWISATA, PEMUDA DAN 7.494.755.300 1,20
OLAHRAGA
BADAN KESATUAN BANGSA DAN
1.19.01. 6.176.530.500 0,99
POLITIK
1.19.02. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 2.531.127.821 0,40
1.20.03. SEKRETARIAT DAERAH -
Bagian Umum 12.022.153.000 1,92
Bagian Humas 940.636.000 0,15
Bagian Tapem 1.463.369.400 0,23
Bagian Hukum 870.853.000 0,14
Bagian Organisasi 1.346.048.400 0,22
Bagian Perekonomian 620.842.280 0,10
Bagian Pembangunan 813.399.500 0,13
Bagian Pemdes 1.013.429.000 0,16
1.20.04. SEKRETARIAT DPRD 15.592.084.500 2,49
DINAS PENDAPATAN,
1.20.05. PENGELOLAAN KEUANGAN DAN 16.125.795.760 2,58
ASET
1.20.06. INSPEKTORAT KABUPATEN 2.131.289.700 0,34
1.20.07. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 8.037.360.050 1,28
1.20.08. KECAMATAN SAMPANG 2.378.876.100 0,38
1.20.09. KECAMATAN OMBEN 1.429.104.600 0,23
1.20.10. KECAMATAN CAMPLONG 288.487.400 0,05
PAGU INDIKATIF
KODE URAIAN %
(Rp.)
1.20.11. KECAMATAN TORJUN 279.408.000 0,04
1.20.12. KECAMATAN PANGARENGAN 275.057.000 0,04
1.20.13. KECAMATAN JRENGIK 249.207.700 0,04
1.20.14. KECAMATAN SRESEH 272.803.200 0,04
1.20.15. KECAMATAN KEDUNGDUNG 360.905.200 0,06
1.20.16. KECAMATAN ROBATAL 227.937.300 0,04
1.20.17. KECAMATAN KETAPANG 809.885.500 0,13
1.20.18. KECAMATAN BANYUATES 381.055.980 0,06
1.20.19. KECAMATAN SOKOBANAH 335.824.500 0,05
1.20.20. KECAMATAN KARANG PENANG 747.022.000 0,12
1.20.21. KECAMATAN TAMBELANGAN 1.083.960.500 0,17
1.20.22. SEKRETARIAT KORPRI 534.288.625 0,09
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
1.21.01. PELAKSANA PENYULUHAN 3.422.371.935 0,55
PERTANIAN
BADAN PEMBERDAYAAN
1.22.01. 9.673.965.000 1,55
MASYARAKAT DESA
KANTOR PERPUSTAKAAN DAN
1.26.01. 1.635.796.750 0,26
ARSIP DAERAH
2.01.01. DINAS PERTANIAN 10.161.714.407 1,62
DINAS KEHUTANAN DAN
2.02.01. 10.400.016.760 1,66
PERKEBUNAN
DINAS KELAUTAN, PERIKANAN
2.05.01. 9.823.674.873 1,57
DAN PETERNAKAN
DINAS PERINDUSTRIAN,
2.07.01 PERDAGANGAN DAN 13.476.908.740 2,15
PERTAMBANGAN
TOTAL 625.638.770.326 100,00
Rincian anggaran per program dan kegiatan setiap SKPD dapat dilihat
dalam lampiran.
BAB VI
PENUTUP
BUPATI SAMPANG