Professional Documents
Culture Documents
DEMAM DENGUE
PENDAHULUAN
0
Infeksi virus dengue, merupakan masalah kesehatan global. Dalam tiga
negara yang dapat menimbulkan kematian sekitar kurang dari 1%. Penyakit
dengue terutama ditemukan di daerah tropis dan subtropis dengan sekitar 2,5
Diperkirakan setiap tahun sekitar 50 juta manusia terinfeksi virus dengue yang
500.000 di antaranya memerlukan rawat inap, dan hampir 90% dari pasien rawat
dengue dapat ditemukan di seluruh propinsi di Indonesia, dan hampir setiap tahun
hal ini antara lain adanya semua serotipe virus dengue di Indonesia, iklim tropis
yang mendukung kehidupan virus dan vektor nyamuk, masih adanya air bersih
yang tertampung sebagai media pertumbuhan larva nyamuk Aedes aegypti serta
Flaviridae dan genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu DENV-1, DENV-2,
terinfeksi. 2
Infeksi virus dengue lebih sering terjadi dan bisa lebih berbahaya jika
dialami oleh anak. Secara teoritis, seseorang anak dapat mengalami infeksi
1
dengue lebih dari satu kali, karena virus dengue mempunyai empat serotipe. Pada
anak, respons imun terhadap infeksi virus dengue belum sempurna sehingga hasil
akhir infeksi adalah kerusakan dinding pembuluh darah dan perembesan plasma
darah. Manifestasi klinis infeksi dengue sangat luas, yaitu dari infeksi tanpa
gejala, gejala ringan, sampai gejala berat bahkan kematian. Banyak faktor yang
status gizi, serotipe virus, serta adanya komorbiditas penyakit lain. Hal yang
tubuh).2
berbagai komponen dari respon imun atau reaksi inflamasi yang terjadi secara
terintegrasi. Sel imun yang paling penting dalam berinteraksi dengan virus dengue
2
Manifestasi klinis menurut kriteria diagnosis WHO 2011, infeksi dengue
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
3
Jenis Kelamin : Perempuan
II. Anamnesis
- Keluhan Utama :
Demam
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien anak perempuan di bawa ke Rumah Sakit karena mengalami
demam tinggi. Demam dialami sejak 5 hari yang lalu. Demam dialami
(-), nyeri kepala (-), nyeri perut (+). BAB dan BAK lancar
- Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Pernah merasakan penyakit yang sama.
- Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang serupa
- Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan :
Pasien sering bermain diluar rumah
- Riwayat Kehamilan dan Persalinan :
Pasien lahir di Puskesmas Pembantu di tolong oleh bidan. Berat badan
tahun.
- Anamnesis Makanan :
ASI diberikan sejak lahir hingga usia 6 bulan, bubur saring diberikan sejak
umur 6 bulan
Riwayat Imunisasi :
Imunisasi Dasar Lengkap
III. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Komposmentis
- Berat Badan : 14 kg
4
- Tinggi/Panjang Badan : 95 cm
- Status Gizi : Gizi baik
- Tanda Vital :
Denyut Nadi : 88 kali/menit
Respirasi : 25 kali/menit
Suhu : 38,50C
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
- Kulit : Warna sawo matang, turgor <2 detik, rumple leed
test positif
- Kepala
Bentuk : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-)
Hidung : Rhinorrhea (-/-)
Mulut : Sianosis (-), stomatitis (-), lidah kotor (-)
Telinga : Otorrhea (-/-)
- Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran
(-)
Palpasi : Vocal fremitus bilateral kesan normal
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Bronkovesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
- Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular
- Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung, ruam (-)
Auskultasi : Terdengar peristaltik usus kesan normal
Perkusi : Timpani pada 4 kuadran abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-),Hepatomegali (-),Spleenomegali (-)
- Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
IV. Pemeriksaan Laboratorium
5
Trombosit 117 150-450 Ribu/ul
V. Resume
Pasien anak perempuan di bawa ke Rumah Sakit karena mengalami
demam tinggi. Demam dialami sejak 5 hari yang lalu. Demam dialami
(-), nyeri kepala (-), nyeri perut (+). BAB dan BAK lancar. Pada
kali/menit, suhu 38,50C dan rumple leede test positif. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan sel darah putih 10,0 ribu/ul, sel darah merah 4,18
6
IX. Follow Up
Tanggal 27 Januari 2017(perawatan hari ke-2)
S : Demam (-) hari ke-6, bebas panas hari ke-1, kejang (-), batuk (-), pilek
(-), sesak (-), mual (-), muntah (-),sakit perut (+) BAB (-) 1 hari, BAK
(+) lancar
O : Denyut Nadi : 78 kali/menit
Respirasi : 28 kali/menit
Suhu : 36,50C
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Kepala : bentuk normocephal, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik
(-), sesak (-), mual (-), muntah (-),sakit perut (+) BAB (-) 1 hari, BAK
(+) lancar
O : Denyut Nadi : 90 kali/menit
7
Respirasi : 28 kali/menit
Suhu : 36,70C
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Kepala : bentuk normocephal, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik
DISKUSI
(dahulu Aedes Albopictus). Transmisi virus tergantung dari faktor biotik dan
abiotik. Termasuk dalam faktor biotik adalah faktor virus, vektor nyamuk dan
8
pejamu manusia; sedangkan faktor abiotik adalah suhu lingkungan, kelembaban
Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup
serotipe yang lain. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat
Indonesia, pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa
sepanjang tahun.4
Secara umum patogenesis infeksi virus dengue diakibatkan oleh
interaksi berbagai komponen dari respon imun atau reaksi inflamasi yang terjadi
secara terintegrasi. Sel imun yang paling penting dalam berinteraksi dengan virus
dengue yaitu sel dendrit, monosit/makrofag, sel endotel dan trombosit. Akibat
proinflamasi), kemokin dan mediator inflamasi lain dalam jumlah banyak. Akibat
produksi berlebih dari zat-zat tersebut akan menimbulkan berbagai kelainan yang
9
Manifestasi klinis menurut kriteria diagnosis WHO 2011, infeksi
terbagi menjadi undifferentiated fever (sindrom infeksi virus) dan demam dengue
(DD) sebagai infeksi dengue ringan; sedangkan infeksi dengue berat terdiri dari
kelainan organ lain serta manifestasi yang tidak lazim dikelompokkan ke dalam
disertai dengan perdarahan atau tidak; sedangkan DBD dapat disertai syok atau
10
Pada kasus ini tergolong ke dalam demam dengue tanpa perdarahan,
adanya nyeri perut, dan trombositopenia serta adanya uji torniquet positif. Secara
teori diagnosis klinis demam dengue dapat ditegakkan apabila ditemukan gejala
demam ditambah dua atau lebih tanda dan gejala lain, seperti :
- Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, bifasik.
- Manifestasi perdarahan baik spontan seperti peteki, purpura, ekimosis,
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena; maupun berupa uji
torniquet positif.
- Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital
- Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau disekitar rumah
- Leukopenia <4.000/mm3
- Trombositopenia <100.000/mm3.1
Perlu mendapat perhatian bahwa yang disebut mendadak adalah tidak
didahului oleh demam ringan, seperti misalnya anak pulang sekolah belum
demam, kemudian tidur, bangun tidur anak menderita demam tinggi di atas
38,5oC. Masalah yang timbul dalam menilai pola demam ini adalah tidak selalu
orang tua mengukur tingginya demam dan pengaruh pemberian obat penurun
panas oleh orang tua. Tingginya demam dapat diperkirakan melalui pertanyaan
11
mengenai akibat demam terhadap pasien, seperti anak rewel/gelisah, kulit
atas 3 fase yakni fase demam, fase kritis dan fase penyembuhan. Pada fase demam
hanya diperlukan pengobatan simtomatik dan suportif. Pada kasus ini pasien
masuk rumah sakit pada hari ketiga sejak timbulnya demam. Keadaan ini masih
termasuk kedalam fase demam dan akan beralih ke fase kritis. Pengobatan yang
diulang setiap 6 jam bila demam. Cairan intravena diberikan apabila terlihat
pasien tidak mau makan dan minum melalui oral. Pada pasien ini diberikan cairan
intravena berupa ringer laktat dengan kebutuhan cairan diberikan secara bertahap
sesuai alur penanganan demam dengue.6 Selain itu diberikan terapi suportif
berupa kompres hangat dan anak dianjurkan untuk cukup minum, boleh air putih
atau teh, namun lebih baik jika diberikan cairan yang mengandung elektrolit
seperti jus buah, oralit atau air tajin. Tanda kecukupan cairan adalah diuresis
12
Setelah fase kritis terlampaui yaitu sekitar hari ke-6 sakit, pasien akan
ini serius karena dapat menyebabkan edema paru atau gagal jantung yang
akan menyebabkan gagal napas dan kematian. Untuk mencegah hal ini, harus
13
- Perdarahan masif
Adanya aktivasi koagulasi yang luas menyebabkan pembentukan fibrin
dari syok yang tidak teratasi dengan baik. Untuk mencegah gagal ginjal maka
apakah benar syok telah teratasi dengan baik. Diuresis merupakan parameter
penting dan mudah dikerjakan untuk mengetahui apakah syok telah teratasi.
Diuresis diusahakan >1 ml/kgBB/jam. Oleh karena jika syok belum teratasi
dengan baik sedangkan volume cairan telah dikurangi dapat terjadi acute
kidney injury (AKI), ditandai dengan penurunan jumlah urin, dan peningkatan
terdapat demam tanpa antipiretik, kondisi klinis membaik, nafsu makan baik, nilai
hematokrit stabil, tiga hari setelah syok teratasi jika terjadi syok, tidak ada sesak
DAFTAR PUSTAKA
1. IDAI. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Infeksi Virus Dengue
14
Demam Berdarah Dengue. Manado : Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam
FKUI.
15