You are on page 1of 9

Pengaruh Pelatihan Berprilaku Caring Terhadap Kemampuan

Caring Mahasiswa Praktek Profesi Fakultas Keperawatan Unand di


RSUP Dr.M.Djamil Padang
Reni Prima Gusty
email : reni.rafie@gmail.com

Abstract : Caring nurse behavior will be guarantee quality care, because Caring is the essence of nursing between
nurses means responsive to the clients . Therefore Unand nursing faculty seeks caring training to make students
better prepared to provide quality nursing care when the practice of the profession and to produce graduates who are
ready kerja.Penelitian examines the effect of training on kemampun caring Caring Professions School of Nursing
Students Practice Unand . This type of research experimentation Quasi one-group pretest- posttest design. Students
study subjects practice the profession in Dr M Djamil Padang Hospital numbered 22 peoples and spread across nine
rooms are neurologi , pulmonary , male internal , female internal , high care unit, female surgical , male surgical ,
trauma centere and recovery room . Instruments is queationer that measure eight capability caring consist of hear
clients with caring attentive, giving a sense of security, a touch, build trusting relationships, responsibility,
information, sensitive to the client, and respecting the client . Students were trained for 2 days with bedside teaching
methods. Analysis of the data processed using Marginal homogenity test to see the effect of training on kemampun
caring Caring Professions School of Nursing Students Practice Unand . The results showed that there is an increased
ability to behave in the caring professions students of the Faculty of Nursing Unand practice after the training given
to the value of p = 0.000 . Using suggestions caring approach to training in small groups more able to improve
psychomotor skills of students in the practice of land . And can be used by professionals as part of main graduation
loaded

Keywords : Training, Behavior, Caring

Abstrak

Perilaku Caring perawat menjadi jaminan akan layanan perawatan bermutu, karena Caring merupakan
intisari keperawatan yang mengandung arti responsive antara perawat dengan klien. Oleh sebab itu fakultas
keperawatan Unand berupaya melakukan pelatihan caring untuk membuat mahasiswa lebih siap memberikan
pelayanan keperawatan yang berkualitas ketika praktek profesi dan menghasilkan lulusan yang siap kerja.Penelitian
bertujuan melihat Pengaruh Pelatihan Caring terhadap kemampun caring Mahasiswa Praktek Profesi Fakultas
Keperawatan Unand. Jenis penelitian Quasi Esperimen pretest posttest one group design. Subjek penelitian
Mahasiswa praktek profesi di RSUP Dr M Djamil Padang berjumlah 22 orang dan tersebar di Sembilan ruang
perawatan yaitu saraf, paru, interna pria, interna wanita, high care unit (HCU), bedah wanita, bedah pria, trauma
centere dan ruang pemulihan. Instrumen menggunakan queationer dengan melihat 8 kemampuan caring yaitu
mendengar klien dengan penuh perhatian, memberi rasa aman,memberi sentuhan, membina hubungan saling
percaya,tanggung jawab,pemberian informasi, sensitive terhadap klien, dan menghormati klien. Mahasiswa diberi
pelatihan selama 2 hari dengan metode bedside teaching. Analisa data diolah dengan menggunakan uji Marginal
Homogenity untuk melihat Pengaruh Pelatihan Caring terhadap kemampun caring Mahasiswa Praktek Profesi
Fakultas Keperawatan Unand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan berprilaku caring
pada mahasiswa praktek profesi Fakultas Keperawatan Unand setelah diberi pelatihan dengan nilai p=0,000. Saran
Menggunakan pendekatan pelatihan caring dalam kelompok kecil lebih bisa meningkatkan kemampuan psikomotor
mahasiswa di lahan praktek. Dan dapat digunakan oleh bagian profesi sebagai sarat kelulusan utama

kata kunci : Pelatihan,Prilaku, Caring

Era globalisasi yang akan kita hadapi dengan rumah sakit yang berada didalam
dibidang kesehatan menuntut agar pelayanan maupun luar negeri. Pencapaian dapat
kesehatan yang diberikan ke masyarakat dilakukan dengan melakukan upaya
semakin meningkat dan mampu bersaing peningkatan mutu pelayanan kesehatan di

211
rumah sakit. Salah satu faktor dominan adalah digunakan oleh perawat. Pendekatan ini
sumber daya manusia (Depkes, 2002). menggunakan konsep dan ilmu yang terkait
Keperawatan sangat mempengaruhi kualitas dengan keperawatan, salah satunya adalah
pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah caring (Watson, 2003).
satu faktor penentu citra institusi pelayanan Rosalina (2008) menyatakan bahwa
kesehatan (rumah sakit) di mata masyarakat. kenyataan yang ada dalam layanan jasa
Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kesehatan pada klien belum memuaskan. Hal
kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, ini terbukti dengan masih banyak keluhan
paling depan dan terdekat dengan penderitaan klien dan keluarganya terhadap sikap dan
orang lain, kesakitan, kesengsaraan yang perilaku perawat dalam memberikan layanan
dialami masyarakat. kesehatan. Ketidakpuasan yang disampaikan
Perilaku Caring (kepedulian) perawat oleh klien antara lain adalah perawat yang
menjadi jaminan akan layanan perawatan kurang ramah dan kurang tanggap terhadap
bermutu. Caring adalah istilah yang harus keluhan klien dan keluarganya, padahal 90%
identik dengan keperawatan. Sebagian besar layanan kesehatan di rumah sakit terhadap
siswa memilih untuk masuk keperawatan klien adalah layanan keperawatan. Disinilah
karena mereka memiliki keinginan perawat harus memahami dan menyadari
untuk peduli dengan orang lain. perannya dalam memberikan perawatan.
Sementara beberapa Kepuasan klien juga erat hubungannya
perawat mungkin terampil, namun menjadi dengan asuhan keperawatan yang dilakukan
perawat yang sesungguhnya dapat dinilai oleh perawat dengan perilaku caring.
dari prilaku caring yang mereka berikan ke Anjaswarni (2002) pada hasil penelitiannya
klien (Iggulden Helen ,2009). Caring menegaskan bahwa didapatkan secara
merupakan intisari dari keperawatan yang keseluruhan rata-rata tingkat kepuasan klien
mengandung arti responsive antara perawat tinggi terhadap perilaku caring oleh perawat
dengan klien (Asmadi,2005). Fakultas di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Keperawatan Unand sebagai institusi Berdasarkan pencapaian rata-rata tingkat
pendidikan yang ikut bertanggung jawab kepuasan ini dapat diketahui bahwa
untuk menghasilkan lulusan sarjana pencapaian tingkat kepuasan klien terhadap
keperawatan yang memiliki prilaku caring. perilaku caring adalah 82,25% yang berarti
Ilmu keperawatan menyakini bahwa klien cenderung merasa puas. Hasil penelitian
keperawatan merupakan pelayanan Ismar,A tahun 2002 di Rumah Sakit
professional yang bersifat humanistic Muhammad Hoesin Palembang menunjukkan
(berlandaskan kemanusiaan, nilai dan moral hampir separoh perawat yang diteliti dinilai
manusia), holistik (melihat manusi dan tidak caring (48,3%) dan sebagian besar klien
lingkungan secara utuh berdasarkan bio- tidak puas terhadap perilaku caring perawat
psiko-sosial-spiritual) dan caring (79,2%). Dari data tersebut ada perawat yang
(kepedulian) yang merupakan dasar dalam sudah mempunyai perilaku caring dan masih
praktik keperawatan (Nursalam,2007). ada perawat yang belum berperilaku caring
Dalam membantu klien mencapai potensi sehingga mempengaruhi kualitas asuhan
kesehatan sepenuhnya perawat harus keperawatan yang selanjutnya berdampak
mempunyai suatu pendekatan yang terhadap kepuasan klien akan pelayanan
menyeluruh. Pendekatan keperawatan rumah sakit secara keseluruhan.
komprehensif, yaitu pemberian asuhan Berdasarkan hasil wawancara pada
keperawatan secara bio, psiko, sosio, bulan september 2012 dengan 15 orang klien
spiritual merupakan pendekatan yang yang diambil masing masing 5 orang secara

212
acak dari ruang rawat inap bedah dan non Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. M
bedah di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M Djamil Padang di ruang IRNA Bedah dan
Djamil Padang menyatakan bahwa 10 orang Non Bedah RSUP Dr M Djamil Padang yang
mengeluh perawat dan mahasiswa meliputi ruang saraf,paru,interna,bedah
keperawatan yang ada diruangan kurang Populasi yang diambil dalam
ramah & tersenyum, cendrung bertanya hanya penelitian ini adalah mahasiswa fakultas
untuk mendapatkan data fisik, kurang keperawatan unand yang melakukan praktek
perhatian dalam memberikan asuhan dengan jumlah 22 orang. Sampel adalah
keperawatan dan sering tidak peduli terhadap semua mahasiswa yang praktek profesi
klien, 5 orang klien mengatakan cukup ramah berjumlah 22 orang. Alat ukur yang dipakai
dan baik terhadap klien. Berdasarkan pada penelitian ini adalah kuesioner dengan
wawancara dengan 5 orang perawat dari butir pertanyaan sebanyak 40 buah
RSUP Dr. M Djamil Padang mengatakan Untuk melihat pengaruh pelatihan
bahwa rumah sakit Semenjak September 2012 terhadap kemamapuan caring mahasiswa
menerapkan aturan pada seluruh tenaga dengan menggunakan uji Marginal
kesehatan rumah sakit untuk selalu bersifat Homogeneity. Nilai kemaknaan yang
ramah dan tersenyum ketika melayani pasien. digunakan adalah 95 5 atau p=0,05. Jika p <
0,05 berarti ada pengaruh pelatihan
Berdasarkan fenomena diatas peneliti berprilaku caring terhadap peningkatan
merasa perlu dilakukan pelatihan berprilaku kemampuan mahasiswa praktek profesi
caring kepada mahasiswa keperawatan agar fakultas keperawatan Unand di RSUP Dr M
konsep yang telah dipelajari dapat menjadi Djamil Padang. Jika hasil uji statistik nilai p
diaplikasikan nyata ketika memasuki praktik >0,05 secara statistik disebut diartikan tidak
profesi pertama kali. Pelatihan menjadi terdapat pengaruh pelatihan berprilaku
penting sesuai dengan yang diungkapkan caring terhadap kemampuan mahasiswa
Good (1973) dalam Riche Cyntia Johan, dkk., praktek profesi fakultas keperawatan Unand
2010 pelatihan adalah suatu proses membantu di RSUP Dr M Djamil Padang.
orang lain dalam
memperoleh keterampilan dan pengetahuan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sementara Michael J. Jucius dalam Moekijat A. Gambaran Umum Penelitian
(1991:2) menjelaskan istilah latihan untuk Penelitian ini di lakukan pada
menunjukkan setiap proses untuk mahasiswa praktek profesi di ruangan IRNA
mengembangkan bakat, keterampilan, dan Bedah dan IRNA Non Bedah RSUP Dr. M Djamil
kemampuan pegawai guna menyelesaikan Padang. Penelitian ini dimulai dengan
pekerjaan-pekerjaan tertentu pengumpulan data awal (pretest) pada tanggal
13-1 6 Desember 2012 dengan jumlah responden
METODE 22 orang mahasiswa profesi Fakultas Keperawatan
Jenis penelitian Quasi eksperimental dengan Unand. Selanjutnya pada tanggal 13-14 desember
rancangan penelitian pre test post test one 2012 pelatihan dilakukan pada ruang saraf
group design. Penelitian ini menggunakan paru,dan ruang penyakit dalam sedangkan tanggal
17-18 desember 2012 dilakukan pelatihan di
pendekatan cross sectional dimana observasi
ruang bedah. Pengambilan data posttest untuk
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saraf, paru dan interna dilakukan 19-21 desember
saat. Intervensi yang diberikan yakni 2012 sedangkan di bedah pengambilan data
pelatihan berprilaku caring selama 2 hari, posttest di ruang bedah tanggal 22-24 desember
dan kemudian penilaian post test dilakukan 2012. Dalam penelitian ini responden berasal
setelah 3 hari pelatihan. dari 9 ruangan rawat inap, dengan perincian 3
orang dari saraf, 2 orang dari paru, 2 orang dari

213
HCU, 3 orang dari interna pria,3 orang dari
interna wanita, 2 orang dari Trauma Center, 2 Hasil Analisa Data
orang dari bedah pria, 2orang dari bedah wanita, 1. Analisa Univariat
dan 3 orang dari ruang pemulihan (RR). kesemua
responden dalam penelitian ini ditemukan berjenis
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Komponen
kelamin perempuan.
Kemampuan Caring Mahasiswa Praktek
Profesi Fakultas Keperawatan Unand
Sebelum dan sesudah diberikan Pelatihan
B. Karakteristik Responden Berprilaku Caring di RSUP Dr.M Djamil
Padang Desember 2012
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
Mahasiswa Praktek Profesi Fakultas Kemampuan caring
Keperawatan Unand di Ruang Rawat Inap mahasiswa sebelum Sesudah
RSUP Dr M. Djamil Padang Bulan
1. Mendengar f % f %
Desember Tahun 2012 klien
Kurang 1 4,5 0 0
Karakteri Perse Cukup 17 77,3 0 0
No Kriteria Frekuensi
stik ntase
1 Jenis Perempuan 20 91 4 18,2 7 31,8
kelamin Laki-laki 2 9 Baik
0 0 15 68,2
Total 22 100 Sangat baik
1 Latar SLTA 13 60 22 100 22 100
belakang DIII Kep 9 40 total
Pendidik 2. Memberikan
an Total 22 100 rasa aman dan
nyaman
2 Riwayatk Belum 17 77,3
Kurang 5 22,7 0 0
Pekerjaa bekerja 5 23,7
n Sudah
Cukup 17 77,3 2 10
bekerja
Total 22 100 0 0 10 45,5
Baik
0 0 10 45,5
Berdasarkan tabel 1 diatas tentang Sangat baik
karakteristik dari 22 orang responden, jika 22 100 22 100
dilihat dari karakteristik jenis kelami sebagian total
besar berjenis kelamin perempuan 20 orang 3. Memberikan
(91%), lebih dari separoh responden berlatar sentuhan
belakang pendidikan lulusan SLTA 13 orang Kurang 7 31,9 0 0
(60%) dan belum pernah bekerja sebanya
17(77,3%). Cukup 12 54,5 0 0

3 13,6 6 27,3
Baik
0 0 16 72,7
Sangat baik
22 100 22 100
total

214
Kemampuan caring Cukup 15 68,2 0 0
mahasiswa sebelum Sesudah
5 22,7 5 22,7
4.Membina Baik
f % f %
hubungan saling 0 0 17 77,3
percaya Sangat baik
Kurang 5 22,7 0 0 22 100 22 100
total
Cukup 15 68,2 2 9,1

2 9,1 8 36,4 Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa


Baik
0 0 12 54,5 kemampuan caring mahasiswa profesi
Sangat baik fakultas keperawatan unand sebelum diberikan
22 100 22 100 pelatihan berprilaku caring menggambarkan
total
lebih dari separoh kemampuan berprilaku
1. Tanggung
jawab caring berada direntang cukup. Sedangkan
Kurang 5 22,7 0 0 sesudah diberi pelatihan kemampuan
mahasiswa sebagian besr berada di
Cukup 13 59,1 0 0 kemampuan sangat baik serta tidak ada
4 18,2 2 9,1 mahasiswa yang menunjukkan kemampuan
Baik kurang.
0 0 20 90,9
Sangat baik Tabel3. Distribusi Frekuensi Kemampuan
22 100 22 100 Caring Mahasiswa Praktek Profesi
total
2. Memberikan
Fakultas Keperawatan Unand Sebelum dan
informasi sesudah diberikan Pelatihan Berprilaku
Kurang 6 27,3 0 0 Caring di RSUP Dr.M Djamil Padang
Desember 2012
Cukup 15 68,2 2 10

1 4,5 10 45 Kemampuan sebelum Sesudah


Baik caring
0 0 10 45 mahasiswa f % f %
Sangat baik
22 100 22 100 Kurang 6 27,3 0 0
total
3. Sensitive Cukup 13 59,1 0 0
terhadap klien
Kurang 5 22,7 0 0 3 13,6 7 31,8
Baik
Cukup 15 68,2 2 10 0 0 15 68,2
Sangat baik
2 9,1 10 45 22 100 22 100
Baik total
0 0 10 45
Sangat baik
22 100 22 100 Dari tabel diatas menggambarkan bahwa lebih
total dari separoh atau 13 orang (59,1%) mahasiswa
4. Menghormati memiliki kemampuan caring cukup sebelum
klien diberi pelatihan. Namun setelah diberi
Kurang 2 9,1 0 0
pelatihan Caring sebagian besar mahasiswa

215
memiliki kemampuan caring sangat baik 15 1. Pembahasan
orang (68,2%) A. Kemampuan Perilaku Caring
Mahasiswa Profesi Fakultas
2.Analisa Biivariat Keperawatan Unand
Berdasarkan dari hasil penelitian pada
Tabel 4. Pengaruh Pelatihan Berprilaku tabel 2 dan tabel 3 terlihat dari 22
Caring terhadap Kemampuan Caring responden lebih dari separuh yaitu 13
Mahasiswa Praktek Profesi Fakultas orang (59,1%) memiliki kemampuan
Keperawatan Unand di RSUP Dr.M caring cukup sebelum diberi pelatihan dan
Djamil Padang Desember 2012 masih terdapat 6 orang (27,3 %) memiliki
kemampuan kurang. Sedangkan setelah
sebelum Sesudah
pelatihan kemampuan mahasiswa dalam
Kemampuan
caring berprilaku caring semua memiliki
N
Mahasiswa Standa p kemampuan baik dan sangat baik.
o Standar Mea
Mean r
deviasi n
deviasi Sebagai mahasiswa yang telah
mendapat gelar sarjana keperawatan
1 Mendengar klien 2,13 0.47 3,68 0,48 0,000
kondisi diatas sangat memprihatinkan
2 Memberi rasa 1,77 0,43 3,36 0,66 0,000 mengingat bahwa mahasiswa ini pernah
aman & nyaman
mendapatkan pembelajaran tentang caring
3 Memberi sentuhan 1,81 0,67 3,72 0,46 0,000 selama menempuh pendidikan akademik.
Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
4 Membina 1,86 0,56 3,45 0,67 0,000
hubungan saling caring tidak hanya sebatas konsep.
percaya Berdasarkan kurikulum profesi fakultas
5 Tanggung jawab 1,96 0,65 3,91 0,29 0,000
Keperawatan Unand 2012 bahwa salah
satu indicator kelulusan mahasiswa adalah
6 Pemberian 1,77 0,53 3,36 0,65 0,000 mampu berprilaku caring kepada pasien.
informasi
Selain itu caring merupakan jantung bagi
7 Sensitive 1,86 0,56 3,36 0,65 0,000 profesi keperawatan yang merupakan
terhadap klien
kunci dalam perawatan, dukungan
8 Menghormati 2,13 0,56 3,77 0,42 0,000 emosional kepada klien,keluarga atau
klien
kerabat secara verbal maupun non verbal
(Rubenfeld). Hal ini tentu perlu mendapat
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa perhatian perawat karena melalui caring
setiap item dalam kemampuan caring kebutuhan klien secara individu dapat di
mahasiswa mengalami peningkatan nilai mean identifikasi. dan dapat memberikan
setelah dilakukan pelatiha bng berprilaku kepuasan dalam memenuhi kebutuhan
caring. Dan hasil uji marginal homgenity klien, sehingga dengan perilaku caring
menunjukkan nilai p= 0,000 atau P 0,05 perawat diharapkan mutu asuhan
yang berarti ada pengaruh pelatihan prilaku keperawatan dapat di
caring mahasiswa terhadap kemampuan caring pertanggungjawabkan (Watson, 2005).
mahasiswa praktek profesi Fakultas Nurachmah (2001)
Keperawatan unand. menjelaskan caring adalah inti dari
keperawatan dan merupakan fokus sentral
serta menyatu dalam praktik keperawatan.
Caring juga disebutkan sebagai sikap

216
responsif dan bertanggung jawab dalam keluarga hal ini terbukti bahwa mahasiswa
rangka memenuhi harapan klien. yang berasal akademi perawatan dan sudah
Penelitian lain yang dilakukan oleh memiliki pengalaman kerja semua
Rahayu (2001) tentang caring perawat menunjukan penampilan caring sangat baik
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda, dibandingkan dari lulusan SLTA.
terlihat proporsi perawat yang tidak caring
(51,9%) dan perawat yang caring (48,1%). B. Pengaruh Pelatihan Prilaku Caring
Pelatihan yang diberikan dapat terhadap kemampuan Caring
memperbaiki penampilan/kemampuan Mahasiswa Praktek profesi Fakultas
individu dalam melakukan suatu tindakan Keperawatan Unand
sehingga bisa meningkatkan produktivitas Berdasarkan tabel 4 didapatkan
(fandi,1998; Marzuki,1992). Hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh pelatihan Caring
juga menunjukkan setelah pelatihan dari 8 terhadap kemampuan caring mahasiswa
perilaku caring 20 orang mahasiswa dengan ditunjukkan nilai p = 0,000. Dengan
menunjukkan rasa tanggung jawab,17 orang peningkatan nilaimean terbesar pada poin
menunjukkan rasa menghormati klien, 16 tanggung jawab.
orang memberikan sentuhan,15 orang yang Pelatihan yang diberikan dapat
mendengarkan klien sepenuh hati dan 12 memperbaiki penampilan/kemampuan
orang sangat baik membina hubungan saling individu dalam melakukan suatu tindakan
percaya serta masing-masing 10 orang yang sehingga bisa meningkatkan produktivitas
mampu menampilkan prilaku sangat baik pada (fandi,1998; Marzuki,1992). Hasil penelitian
memberikan informasi,sensitive dan rasa aman juga menunjukkan setelah pelatihan dari 8
nyaman pada klien. Mahasiswa menunjukkan perilaku caring 20 orang mahasiswa
rasa tanggung jawab yang tinggi menurut menunjukkan rasa tanggung jawab,17 orang
responden hal ini disebabkan tanggung jawab menunjukkan rasa menghormati klien, 16
yang dilakukan selama di RS juga merupakan orang memberikan sentuhan,15 orang yang
poin penting dalam pencapain kompetensi mendengarkan klien sepenuh hati dan 12
kelulusan dalam profesi. Hal ini perlu juga orang sangat baik membina hubungan saling
disadari keadaan sakit membuat klien percaya serta masing-masing 10 orang yang
tergantung kepada perawat untuk melakukan mampu menampilkan prilaku sangat baik pada
perawatan selama di Rumah sakit.. memberikan informasi,sensitive dan rasa aman
Berdasarkan pengertian asuhan keperawatan nyaman pada klien. Mahasiswa
(Depkes RI, 1999) bahwa asuhan menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi
keperawatan adalah bantuan yang diberikan menurut responden hal ini disebabkan
kepada klien karena adanya kelemahan fisik tanggung jawab yang dilakukan selama di RS
dan mental, keterbatasan pengetahuan serta juga merupakan poin penting dalam pencapain
kurangnya kemauan untuk menuju kepada kompetensi kelulusan dalam profesi. Hal ini
kemampuan melakukan kegiatan hidup perlu juga disadari keadaan sakit membuat
sehari-hari. Maka hasil penelitian ini belum klien tergantung kepada perawat untuk
mencerminkan bahwa perawat telah melakukan perawatan selama di Rumah sakit..
melakukan asuhan keperawatan secara Berdasarkan pengertian asuhan
komprehensif terutama dalam hal perawat keperawatan (Depkes RI, 1999) bahwa asuhan
memberikan rasa nyaman. keperawatan adalah bantuan yang diberikan
Perilaku caring mahasiswa menjadi kepada klien karena adanya kelemahan fisik
sangat baik juga dapat ditentukan oleh dan mental, keterbatasan pengetahuan serta
pengalam berinteraksi dengan pasien & kurangnya kemauan untuk menuju kepada

217
kemampuan melakukan kegiatan hidup sehari- Asmadi,2008.Konsep dasar keperawatan.
hari. Maka hasil penelitian ini belum Jakarta : EGC
mencerminkan bahwa perawat telah Dahlan, M.S. (2008). Statistik Untuk
melakukan asuhan keperawatan secara Kedokteran dan Kesehatan.
komprehensif terutama dalam hal perawat (Edisi 3). Jakarta : Salemba Medika
memberikan rasa nyaman. Depkes RI. (2002). Standar Tenaga
Perilaku caring mahasiswa menjadi Keperawatan Di Rumah Sakit. Diakses
sangat baik juga dapat ditentukan oleh pengalam tanggal 24 Desember 2010, dari
berinteraksi dengan pasien & keluarga hal ini http://perpustakaan.depkes.go.id/cgi-
terbukti bahwa mahasiswa yang berasal akademi bin/koha/opacdetail.pl?biblionumber=1
perawatan dan sudah memiliki pengalaman kerja 694&shelfbrowse_itemnumber=3111
semua menunjukan penampilan caring sangat baik
Henderson, Amanda. (2007). 'Caring for'
dibandingkan dari lulusan SLTA
behaviours that indicate to patients that
nurses 'care about' them. Diakses tanggal
KESIMPULAN DAN SARAN 21 Februari 2011 dari
Kesimpulan
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17877561
Pelatihan berprilaku caring yang diberikan Ismar, A. (2002). Perilaku caring perawat dan
dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa hubungannya dengan kepuasan klien
praktek profesi Fakultas Keperawan Unand di di instalasi rawat inap bedah dewasa
RSUP Dr.M.Djamil Padang. Rumah Sakit dokter Mohammad
Hoesin. Jakarta. FIKUI
Saran Marzuki, M. Saleh.(1992). Strategi dan
1. Menggunakan pendekatan pelatihan Model Pelatihan. Malang:IKIPMalang.
caring dalam kelompok kecil lebih bisa Moekijat. (1990). Evaluasi Pelatihan Dalam
meningkatkan kemampuan psikomotor Rangka Meningkatkan Produktivitas
mahasiswa di lahan praktek. Dan dapat Perusahaan. Bandung: Penerbit
digunakan oleh bagian profesi sebagai Mandar Maju.
sarat kelulusan utama Moekijat. (1990). Pengembangan dan
2. Untuk Rumah sakit agar menyediakan Motivasi. Bandung: Pionir Jaya.
pelatihan caring sebagai bentuk Morrison, P. & Burnard P. (2009). Caring and
penyegaran pada perawat di ruangan Communicating : The Interpersonel
sehingga mutu pelayanan dapat dijaga. Relationship in Nursing (widyawati &
Eni M, trans). (2nd edition). Jakarta :
EGC
DAFTAR PUSTAKA Notoatmojo, S. (2005). Metodologi penelitian
kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Anjaswarni, T. (2002). Analisis Tingkat Kepuasan Cipta.
Klien Terhadap Perilaku Caring Perawat Di Notoatmojo, S. (2007). Promosi kesehatan dan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Malang Tahun 2002. Tesis. FIK-UI. Diakses Potter, Patricia A, Anne G. Perry.
tanggal 10 Desember 2010, dari 2009. Fundamental Of Nursing edisi 7.
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2 Jakarta: Penerbit Salemba
/detail.jsp?id=70768&lokasi=lokal Medika.
Sudjana, Djudju. (2004). Pendidikan
Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Nonformal: Wawasan, Sejarah
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Perkembangan, Falsafah dan Teori
PT. Rineka Cipta

218
Pendukung, serta Azas. Bandung:
Falah Productio
Taylor,Carol.lilis,carol dan
lemone,priscilla
1997,Fundamentals of Nursing
3nd ed,phidelphia:Lippincott
Tjiptono, F dan Diana, A.
(1998). Total Quality
Management.Yogyakarta: Andi
offset.
Vance, T. (2007). Caring and the
professional practice of nursing.
Diakses pada tanggal 21 april
2010. dari
http://www.proguest.com/pqdweb.
Watson, J. (2003). Caring Science as
Sacred Science. Philadelphia : FA
Davis Company.
Watson, J. (2005). Assesing and
measuring caring in nursing
and health sciences : FA Davis
Company
Yoder, D.(1962). Personel Principles
and Policies. Second Edition
Prentice Hall Inc: Maruzen
Company Ltd.

219

You might also like