Professional Documents
Culture Documents
Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi pada 1
September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia,
termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang
berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah
dengan lebih dari 100 juta personel. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat
mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani
usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh
puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai
konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada
tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang
menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang
menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada
tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut adalah
data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada
Mei 1940 yang mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas sehingga mereka
dapat berpartisipasi dalam operasi terselubung di Cina sebagai "American Volunteer Group"
(AVG) (juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault). Selama tujuh bulan, kelompok
Harimau Terbang berhasil menghancurkan sekitar 600 pesawat Jepang, menenggelamkan
sejumlah kapal Jepang, dan menghentikan invasi Jepang terhadap Burma. Dengan adanya
tindakan Amerika Serikat dan negara lainnya yang memotong ekspor ke Jepang, maka Jepang
merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan
deklarasi perang; sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada Armada Pasifik Amerika.
Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan
menyerahnya pasukan Inggris pada Hari Natal di bulan itu.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara
AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina dan koloni-koloni Inggris di
Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma dengan maksud selanjutnya menguasai ladang
minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan
Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai,
yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dan sejarah yang paling
memalukan bagi Britania.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret
1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada
gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah
dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian
terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota
Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam. Sementara di
front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda
ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat
panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan
perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh
Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan
Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda
bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan
kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi Panglima tertinggi
angkatan perang Hindia Belanda tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan
kepada Ter Poorten sehingga dilain waktu Belanda menganggap bahwa kedudukan di Hindia
Belanda masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom
kota Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada
Jepang.
1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan
Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan
Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang
berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan
kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan
rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang
yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk
yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan
satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini
dalam posisi bertahan.
Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui Track
Kokoda yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia,
banyak dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras
kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari aksi di Afrika
Utara, Yunani dan Timur Tengah.
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama
masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang
wilayah yang telah jatuh, mulai dari Pulau Guadalcanal, melawan tentara Jepang yang getir
dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau tersebut diserang oleh Amerika Serikat. Pada
akhir Agustus dan awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah
serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk
Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di
Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang
menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri
merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif
setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis Cina (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara
Komunis Cina dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang
terhadap Cina, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik
kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus
berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.
Pasukan Jepang telah merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang
digunakan oleh Sekutu untuk memasok Tentara Nasionalis Cina. Hal ini menyebabkan
Sekutu harus menyusun suatu logistik udara berkelanjutan yang besar, yang lebih dikenal
sebagai "flying the Hump". Divisi-divisi Cina yang dipimpin dan dilatih oleh AS, satu divisi
Inggris, dan beberapa ribu tentara AS, membersihkan Burma utara dari pasukan Jepang
sehingga Jalan Ledo dapat dibangun untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke selatan,
induk dari tentara Jepang di kawasan perang ini berperang sampai terhenti di perbatasan
Burma-India oleh Tentara ke-14 Inggris yang dikenal sebagai "Forgotten Army", yang
dipimpin oleh Mayor Jendral Wingate yang kemudian melancarkan serangan balik dan
berhasil dengan taktik gerilyanya yang terkenal dan bahkan dijadikan acuan bagi Tentara dan
Pejuang Indonesia pada tahun 19451949. Setelah merebut kembali seluruh Burma, serangan
direncanakan ke semenanjung Malaya ketika perang berakhir.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti
yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap
Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945,pesawat
bomber jenis Boeing B-29 Superfortress "Bock's Car" yang dipiloti oleh Mayor Charles
Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang
merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet
belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom
pertama dilepaskan. Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945,
menandatangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal USS Missouri
di teluk Tokyo.
Pasca-Perang Dunia II, semangat untuk menentukan nasib sendiri dari Negara-negara jajahan
sangat mendominasi Negara-negara Asia dan Afrika seperti India, Filipina, Turki, dan Mesir.
Semangat untuk menentukan nasib sendiri ini juga menular ke Indonesia. Proses dekolonisasi
Negara-negara Asia dan Afrika kemudian menjadi fenomena yang dominant pada akhir
Perang Dunia II. Kondisi ekonomi dan politik Indonesia pun mengalami berbagai perubahan
yang signifikan.
Runtuhnya kekuasaan colonial di kawasan Asia dan Afrika ini menjadi awal dari berubahnya
struktur politik global. Jumlah Negara-negara menjadi berkembang lebih banyak. Tercatat
pada pasca Perang Dunia II jumlah Negara mencapai 51 negara, dan saat ini telah mencapai
192 negara. Proses dekolonisasi ini dipicu oleh adanya gerakan-gerakan nasionalisme yang
berkembang di masing-masing Negara di Asia dan Afrika. Tercatat seperti Gerakan Turki
Muda, Gerakan Nasionalisme Filipina, Gerakan Nasionalisme Cina, Gerakan Nasionalisme
India, dan berbagai gerakan serupa yang muncul di Negara-negara seperti Cina, Jepang,
Mesir, Libya,India, dan lainnya.
1. Nasionalisme di Jepang
Nasionalisme di Jepang muncul setelah kedatangan bangsa barat ke Jepang yang dipelopori
oleh Komodor Matthew Calbraith Perry yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian
Shimoda oleh Shogun Yoshinabu Tokugawa pada tahun 1854 yang isinya pelabuhan-
pelabuhan Shimoda dan Hakodate dibuka untuk perdagangan bangsa asing. Sejak saat itu
Jepang menjadi negara yang terbuka untuk bangsa barat dan bangsa-bangsa yang lain.
Sebelumnya Jepang menerapkan politik isolasi yang membatasi kontak dengan bangsa lain.
Pada waktu itu, di Jepang sedang terjadi gerakan anti Shogun (Shogun adalah pemerintahan
yang bercorak militer yang dipimpin oleh seorang panglima tentara, Sering juga disebut
dengan pemerintahan Bakufu artinya pemerintahan tentara di bawah Shogun). Para
pendukung gerakan ini menginginkan kekuasaan pemerintahan diserahkan kembali kepada
kaisar. Akhirnya pada tanggal 8 November 1867 Shogun meletakkan jabatannya dan
menyerahkan kekuasaannya kepada kaisar Meiji atau Kaisar Mutsuhito. Pada masa
pemerintahan kaisar Meiji dilaksanakn program restorasi yang bertujuan mengejar
ketertinggalan bangsa Jepang terhadap bangsa lain, khusunya Barat.
Pembaharuan awal :
a. Pada tanggal 3 Januari 1868 Kaisar Meiji mengumumkan dihapuskannya sistem
pemerintahan bakufu.
b. Kaisar Meiji membentuk Gen-fo-in (badan konstituante), yang bertugas menyusun undang-
undang dan mengurus kehakiman
c. Untuk memperkokoh kedudukan pemerintah dan kesatuan bangsa Jepang maka Kaisar
Meiji mengambil tindakan-tindakan berikut:
- Memindahkan ibu kota negara dari Kyoto ke Tokyo
- Diciptakan bendera kebangsaan Hinomaru
- Syintoisme dijadikan agama negara
- Diciptakan lagu kebangsaan Kimigayo
- Semangat Busyido menjadi cita-cita umum rakyat Jepang
d. Pada tanggal 6 April 1868 Kaisar Meiji mengumumkan proklamasi yang akan membentuk
parlemen sebagai wakil rakyat.
e. Tentara-tentara pribadi milik kaum bangsawan dibubarkan dan dibentuk tentara nasional
Jepang.
Pembaharuan secara modern merupakan kelanjutan dari pembaharuan tahap pertama yang
meliputi beberapa aspek yakni:
a. Dalam bidang politik / pemerintahan dilakukan penghapusan sistem feodalisme dan
membentuk pemerintahan yang bersifat desentralisasi agar pemerintahan menjadi kuat. Pada
tahun 1889 diumumkan berlakunya Undang-Undang dasar negara Jepang parlemen (Gikai)
yang terdiri dari 2 majelis yaitu majelis tinggi dan majelis rendah.
b. Dalam bidang sosial menghapuskan sistem hukum yang berdasarkan pelapisan sosial dan
menegakkan persamaan derajat
c. Dalam bidang militer, Kaisar Meiji membentuk Gunbatsu atau Departemen Pertahanan
yang bertanggung jawab kepada kaisar. Setiap warga negara yang berusia 20 tahun dikenakan
wajib militer. Persenjataan dibeli dari negara-negara Eropa Barat. Mengirim keluarga
Satsuma untuk belajar pada Angkatan Laut Inggris dan keluarga Chosu untuk belajar pada
Angkatan Darat Prusia (Jerman)
d. Pada bidang pendidikan, Jepang mengirim mahasiswanya untuk belajar di negara-negara
barat. Selain itu juga mendatangkan tenaga ahli dari negara-negara Barat. Tahun 1871
dibentuk Departemen Pengajaran, bertugas melakukan pembaharuan pendidikan dengan
sistem Eropa Barat. Dikeluarkannya Undang-undang wajib belajar, bagi setiap anak yang
berusia 6-14 tahun. Didirikan sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi di seluruh
negeri jepang.
e. Bidang Ekonomi dan industri, Dikeluarkan peraturan baru tentang kepemilikan tanah dan
pajak pertanian, mendirikan laboratorium-laboratorium penelitian tanaman pertanian,
mendatangkan ahli-ahli pertanian dan mesin-mesin pertanian modern dari Eropa Barat,
mendatangkan mesin-mesin industri modern dari Inggris, meningkatkan hasil produksi teh
dan sutera untuk memperoleh devisa negara , membangun pabrik, galangan kapal, pusat
pembangkit listrik, jaringan telekomunikasi, jalan kereta api, dsb.
Akibat dari restorasi ini, jepang menjadi negara yang paling maju di kawasan Asia. Salah satu
prestasi dari kemajuan di bidang militer adalah keberhasilan Jepang mengalahkan Rusia pada
tahun 1905.
2. Nasionalisme di Cina
Akibat kalah pada perang candu Cina yang saat itu dikuasai dinasti manchu harus
menandatangani perjanjian nanking yang isinya antara lain :
a. Cina harus menyerahkan Hongkong ke Inggris
b. Cina harus membayar kerugian kepada pedagang Inggris yang barang dagangan (candu)
telah dibakar
c. Pelabuhan Kanton dan beberapa pelabuhan lainnya dibuka untuk perdagangan dengan
Inggris
Pada tahun 1900 terjadi pemberontakan Boxer, sebagai wujud kebencian rakyat Cina
terhadap orang-orang barat yang menduduki tanah airnya. Pemberontakan ini dipimpin oleh
Ratu Tshe -Shi. Akan tetapi pemberontakan boxer berhasil dipadamkan oleh bersatunya
bangsa bangsa Eropa di Cina. Kekalahan-kekalahan yang di derita oleh kekaisaran Cina
dalam menghadapi bangsa Asing menyadarkan jiwa nasionalisme rakyat Cina untuk
menentang penjajahan. Muncullah tokoh nasional Cina yaitu Dr. Sun Yat sen. Dasar
perjuangan Sun Yat Sen di kenal dengan " San Min Chu-i atau tiga asas kerakyatan yang
meliputi:
a. Nasionalisme atau kebangsaan
b. Demokrasi atau kedaulatan rakyat
c. Sosialisme atau kesejahteraan sosial
Pada tanggal 2 Januari 1912 Sun Yat Sen memproklamasikan berdirinya Republik Cina yang
berpusat di Kanton. Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai (1912-1916) yang kemudian
digantikan oleh Sun Yat Sen (1916-1925).
3. Nasionalisme di India
Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885 dengan di tandai berdirinya All
Indian National Congress, atau biasa disebut Congress. Congress adalah semacam majelis
rakyat yang di dalamnya terdapat wakil-wakil dari golongan hindu, Budha, dan Islam. Tokoh-
tokohnya yang terkenal antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liqut Khan, Jawaharlal Nehru,
Mohammad Ali Jinnah, B.G Tilaq dan Banerjee. Di antara mereka yang paling menonjol
adalah Mahatma Gandhi, dengan dasar perjuangannya sebagai berikut:
a. Ahimsa yaitu melakukan gerakan perlawanan tanpa menggunakan kekerasan.
b. Hartal yaitu gerakan yang bersifat pasif atau disebut juga mogok kerja
c. Satyagraha yaitu gerakan cinta tanah air dengan tidak bekerja sama dengan penjajah
d. Swadesi yaitu menggunakan barang produksi dalam negeri
Selain 4 dasar tersebut, terdapat juga gerakan-gerakan perlawanan antara lain:
a. Gerakan Sosial Brahma Samaj yang dipimpin oleh raja Ramohan Ray. Gerakan ini
bertujuan untuk menghapuskan adat tradisi kuno, aturan kasta dan mengajar dasar
monotheisme dalam agama Hindu.
b. Gerakan pendidikan Santiniketan yang dipimpin oleh Rabindranath Tagore, penyair besar
bangsa India. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan budaya
India
c. The Great India Mutiny (Pemberontakan Sipahi), yaitu pemberontakan bersenjata para
prajurit EIC yang mendapat dukungan dari rakyat. Pemberontakan ini dipimpin oleh Bahadur
Syah, raja Moghul di India.
4. Nasionalisme Filipina
Pada tahun 1898 pecahlah pemberontakan Katipunan dari rakyat Filipina melawan Spanyol.
Pemberontakan ini merupakan awal dari gerakan nasionalisme di Filipina. Dipimpin oleh
Yose Rizal yang akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Spanyol. Nasionalisme
Filipina dilanjutkan oleh pemimpin Emilio Aqunaldo yang berhasil mendirikan Liga
Pembebasan Filipina dan pada tanggal 12 Juni 1898 memproklamasikan Republik Filipina
Merdeka. Filipina jatuh ke tangan Amerika serikat dari tangan Spanyol. Untuk menyiapkan
kemerdekaan Filipina maka Amerika serikat mengeluarkan Undang-Undang "The Tydings
Mc Duffie Act" pada tahun 1934. Berdasarkan undang-undang ini Filipina mendapat status
Commonwealth selama 12 tahun. Sebagai realisasi The Tydings Mc Duffie Act, kemerdekaan
Filipina dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1946 dengan presiden pertama Manuel Roxas.
5. Nasionalisme Turki
Pemerintah Turki yang sangat lemah mendapat julukan "The Sick Man from Europe". Pada
tahun 1919 muncullah gerakan Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha,
tujuannya adalah untuk mengusir kekuatan sekutu dan rezim lama yang lemah. Pada tanggal
23 Juli 1923 ditandatangani perjanjian Laussane antara Turki dan Sekutu yang isinya:
a. Thracia Timur dikembalikan ke Turki]
b. Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki, yaitu Arab yang
menjadi negara merdeka, Libia diambil alih Italia, Mesir, Palestina, Irak dan Siprus diambil
alih oleh Inggris, Suriah dan Libanon diambil alih oleh Prancis.
c. The Straits (selat) terbuka untuk semua kapal
d. Semua hak ekstrateritorial bangsa asing dihapuskan
e. Tidak ada keharusan bagi Turki untuk mengurangi angkatan perangnya
f. Turki tidak perlu membayar kerugian perang
g. Turki harus melindungi minoritas
Mustafa Kemal Pasha berupaya menjadikan Turki republik modern. Kebijakannya untuk
memodernkan Turki yaitu dengan :
a. Menyusun undang-undang dasar baru
b. Melaksanakan ekonomi etatisme
c. Melaksanakan rencana pembangunan lima tahun
d. Huruf Arab diganti dengan huruf latin
e. Melaksanakan pemerintahanan sekuler
6. Nasionalisme Mesir
Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat di Mesir yang dipimpin Arabi Pasya.
Peristiwa ini merupakan kebangkitan semangat kebangsaan Mesir, yang kemudian
berkembang dalam bentuk gerakan pembaharuan dalam Islam, yang dikenal dengan Gerakan
Salafiah, dipelopori oleh para alim ulama seperti Jamaluddin Al Afghani, Syah Muhammad
Abduh, dan lain-lain. Pada bulan februari 1922 Inggris menyatakan kemerdekaan Mesir.
7. Nasionalisme di Libya
Di Libya, prgerakan nasionalisme dipelopori oleh Raja Idris El-Sanusi. Ia mulai memimpin
perjuangan rakyat Libya dalam melawan dominasi penjajahan Italia tahun 1916.
Keberhasilan pergerakan nasionalisme yang dipimpin olehnya tercapai pada tahun 1949. Ia
memelopori pendeklarasian Libya sebagai Negara merdeka dengan menetapkan Tripoli
sebagai ibukota Negara. Peristiwa itu terjadi dengan seiring kalahnya Italia pada Perang
Dunia II. Idris El-Sanusi juga berperan dalam memersatukan Tripolitania, Fezzan, dan
Cyrenaica tahun 1949. Meskipun tersingkir dari kudeta militer yang dipimpin oleh Muammar
Khadafi di tahun 1969, Idris telah berhasil memimpin perjuangan nasionalisme Libya.
Pasca PD II terjadilah perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet yang
melahirkan Parang Dingin (Cold War) yang disebut Juga sebagai 'perang urat ayaraf' Parang
Dingin adalah suasana internasional yang penuh ketegangan dan bermusuhan akibat konflik
Ideologi antara Blok Barat (liberal kapitalis) pimpinan Amerika Serikat dan Blok Timur
(spesialis komunis) pimpinan Uni Soviet yang berkembang setelah Parang Dunia II berakhir.
Dampak yang tarjadl akibat Parang Dunia II sangat luas dan kompleks, baik menyangkut
aspek politik, ekonomi, sosial, maupun kebudayaan. Amerika Serikat dan Uni Soviet yang
berperan besar dalam mengakhiri Parang Dunia II tampil sebagai kekuatan dunia. Karena
merasa paling kuat dalam segala hal, kedua negara itu saling berusaha memperluas pengaruh
ke seluruh negara di dunia. Tujuannya adalah mereka ingin menjadi nomor satu dan menjadi
penguasa tunggal dunia. Untuk tujuan tersebut, mereka melakukan segala hal, tetapi
keduanya belum pernah secara langsung berhadapan dalam perang terbuka.
Secara umum, Perang Dingin terjadi akibat dlplcu oleh hal-hal sebagal berikut.
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berusaha menjadi pemimpin dunia. Mereka
memimpikan dapat berkuasa dan memimpin dunia seperti masa kejayaan Inggris dan Prancis
pada masa imperialis kuno. Namun, kekuasaan yang biasanya dilakukan pada masa
Imperialis kuno sekarang sudah tidak mereka lakukan lagi. Amerika Serikat dan Uni Soviet
berusaha menjadi pemimpin dunia dengan cara baru, misalnya dengan kekuatan ekonominya.
Dengan demikian, Amerika Serikat dan Uni Soviet tampil sebagai imperialis muda.
Amerika Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha memengaruhi negara-negara lain
khususnya yang baru merdeka dengan paket bantuan ekonomi. Pemerintah Amerika Serikat
beranggapan bahwa negara yang rakyatnya hidup makmur dapat menjadi tempat pemasaran
hasil industrinya. Selain itu, rakyat yang hidupnya telah makmur juga akan menjauhkan dari
pengaruh sosialis komunis. Hanya kemiskinan yang menjadi ladang subur bagi
perkembangan sosialis komunis. Sedangkan Uni Soviet yang mempunyai kekuatan ekonomi.
tetapi tidak sebesar Amerika Serikat juga berusaha membentengi negara-negara yang telah
mendapat pengaruhnya. Paket bantuan ekonomi Uni Soviet juga diberikan guna memperbaiki
keadaan ekonomi negara-negara tersebut. Selain itu, Uni Soviet juga berusaha mendekati
rakyat yang sedang melakukan perjuangan nasionalnya dengan mengirimkan para tenaga ahli
dan juga berbagai peralatan militer.
a. Periode 1945-1969
Berakhimya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika Serikat
dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua
negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-
kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang
pemah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisms
diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan
ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet
merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk
menghancurkan musuhnya dengan senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal
sebagai berikut.
1) Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara
tentang tak terhindamya konflik dengan kekuatan kapitalis. la mendesak rakyat Soviet untuk
tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu
mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air. Tidak lama setelah
munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni Soviet, yang
memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman mendeklarasikan apa
yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggaris bawahi strategi
pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis
Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan tujuan itu. Karena
menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan berjatuhanlah negara-negara tetangga
lainnya.
Perebutan lingkungan pengaruh diantara dua negara adidaya ini melahirkan sebuah pola yang
bipolar. AS dan sekutunya merupakan satu polar, sedangkan di polar (kutub) yang lain
muncul Uni Soviet dengan sekutunya. Amerika Serikat dan sekutunya membentuk Organisasi
Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang berdiri pada
tanggal 4 April 1949 di Washington, AS. Apabila salah satu anggota NATO diserang, maka
serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Di pihak lain, Uni Soviet dan
sekutunya membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14 Mei 1955 di Praha-
Cekoslowakia.Sebagai pertahanan dari blok komunis. Ketegangan antara blok kapitalis dan
blok komunis tidak hanya terbatas di Eropa, melainkan juga meluas diberbagai wilayah,
sebagai bukti diberbagai kawasan pun muncul blok-blok yang memihak salah satu negara
adidaya, di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada
tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina. SEATO ditujukan untuk menahan pengaruh
komunis di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam. Sebagai salah satu organisasi yang berdiri
di Asia Tenggara, negara-negara utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di
SEATO, anggota-anggotanya yang utama justru negara-negara Blok Barat yang dipimpin
oleh AS. Di kawasan Timur Tengah juga dibentuk Organisasi Pertahanan Timur Tengah
(Middle Eastern Treaty Organization/METO). Sedangkan Uni Soviet juga menjalin
kerjasama dengan RRC pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang
sebagai negara di bawah kendali AS. Serta pembentukan Cominform (The Communist
Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947. Di sisi lain, kegiatan spionase
juga turut mewamai Perang Dingin. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti), dinas
rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence Agency), dinas rahasia AS selalu berusaha
untuk memperoieh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut negara-negara
yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak serta informasi-informasi sensitif
mengenai lawannya sendiri.
Selain berlomba-lomba mencari sekutu dengan Negara lain, Amerika serikat dan Uni Soviet
juga berlomba dalam bidang persenjataan. Hal ini terlihat dari sikap Uni Soviet yang ingin
selalu mengungguli Amerika Serikat maupun sebaliknya. Misalnya saja, pada tahun 1945 di
Amerika dibuat dan digunakan bom atom terhadap Jepang dan Uni Soviet pun bertekat untuk
menciptakan sendiri. Baik Uni Soviet dan Amerika masing-masing membangun persenjataan
besar Inter-Countinental Rudal Balistik. Amerika membuat bom hidrogen demikian pula
dengan Uni Soviet. Perlombaan senjata berkembang menjadi perlombaan ruang angkasa yang
merupakan kesempatan bagi keduanya untuk menunjukan keunggulan teknologi mereka.
b. Periode 1969-1979
Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid
Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I
berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategic/Defensive
Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil
nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya di ijinkan untuk
memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya di ijinkan memiliki 1054 misil.
c. Periode 1979-1985
Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani detente.
Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya
mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena
ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi
Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius
sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan
bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah
Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang
mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para
pemberontak ini bahkan diberi istilah halus 'pejuang kemerdekaan' (freedom fighters).
Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan
pertama. Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni
Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II)
pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi
kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple
Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV). Dan juga Perjanjian Pengurangan Senjata-
senjata Strategis pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir
yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian
pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983
ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika
Serikat.
d. Periode 1985-1991
Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran
mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya:
Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia
berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada
tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni
Soviet telah mundur dari Afghanistan.
Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan
mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk
Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev.
Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi
keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus
1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir
Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun temyata kudeta
itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah
pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia,
Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania
dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6
September 1991. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni
Soviet.
Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-
pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet
(Commonwealth of Independent State/CIS). Runtuhnya komunisme Uni Soviet mendorong
banyak negara-negara bagiannya memerdekakan diri. Di antara negara-negara tersebut yang
gerakan nasionalismenya muslim adalah Kirgistan, Kazakhstan, Tajikistan, Checnya dan
Uzbekistan. Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan
kemenangan di pihak AS.
a. Bidang politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi
negara demokrasi agar hak asasi manusia dapat dijamin. Bagi negara-negara yang
sebelumnya kalah seperti Jerman dan Jepang berkembang pula kapitalisme selain demokrasi.
Negara-negara tersebut dapat sehaluan dengan AS dan merupakan negara pengaruhnya.
Dengan adanya perang dingin ini maka berbagai bentuk kerja sama yang sating
menguntungkan antara Eropa Timur dan Eropa Barat tidak dapat terjalin. Kegiatan tersebut
terhambat karena negara-negara Eropa. merasa khawatir jika suatu saat wilayahnya akan
dijadikan sasaran adu kekuatan oleh kedua negara adikuasa tersebut. Dampaknya
perekonomian antara blok barat (negara-negara Eropa Barat) dan blok timur (negara-negara
Eropa Timur) tidak seimbang di mana negara-negara blok barat jauh lebih maju daripada blok
timur.
Ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia. Baik itu
secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power.
Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para
pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-
banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang
upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun, siapa sangka bahwa hal di atas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati
untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan
tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara
pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak
langsung juga membawa unsur politik di dalamnya. Sehingga pemilik modal besar
mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya
juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi
hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang.
Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata
uang mereka menjadi euro.
c. Bidang militer
Perebutan pengaruh antara AS dan US dalam pakta pertahanan. Negara-negara barat
membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi
pertahanan. Bila salah satu anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap
NATO. Awalnya bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena mengganggap
NATO didominasi oleh AS dan markasnya berpindah di Brussel. Hubungan Perancis dengan
Uni Soviet dan RRC jauh lebih baik jika dibandingkan hubungan dengan negara Barat
lainnya meskipun Perancis tidak menjadi anggota Blok Timur.
Di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) tahun 1954 atas
dasar South East Asia Collective Defence Treaty. Anggota utamanya adalah negara-negara
barat sementara negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia justru tidak ikut serta.
Pakta pertahanan tersebut ditujukan terhadap komunis di Asia Tenggara khususnya di
Vietnam. SEATO bubar pada tahun 1975.
Sementara Uni Soviet dengan negara-negara blok Timur membentuk Pakta Warsawa (1955)
atas dasar Pact of Mutuaal Assistance and Unified Command. Di Asia Tenggara Uni Soviet
memberikan bantuan peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam yang akhimya dapat
mendesak Amerika Serikat keluar dari negara tersebut (1975). Persaingan senjata semakin
maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan
pertahanan negaranya masing-masing. Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan
secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa
akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang
bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan
nuklir-nuklirnya di Kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu
Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini
adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa
apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO.
Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal
nuklirnya dari Kuba. d. Bidang ruang angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan
yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana
bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba
menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan
doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut menguasai ruang angkasa karena dunia dirasa
terlalu .sempit untuk diperebutkan. Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka
mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua
mehjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana
bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan
adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu
pendidikan keruangangkasaan kita.
1) Berawal dari upaya Uni Soviet meluncurkan pesawat Sputnik I dan Sputnik II yang
ditandingi AS dengan meluncurkan pesawat Explorer I dan Explorer II, Discovere dan
Vanguard.
2) Diikuti dengan usaha Uni Soviet untuk mendaratkan Lunik di bulan serta astronot
pertamanya Vuri Gagarin dengan pesawat Vostok I yang berhasil mengitari bumi selama 108
menit. Sementara Amerika Serikat mengirim astronot pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard
yang berada di luar angkasa selama 15 menit.
3) Uni Soviet menunjukkan kelebihannya dengan meluncurkan Gherman Stepanovich Titov
yang mengitari bumi selama 25 jam dengan Vostok II. Disusul Amerika Serikat meluncurkan
WSJohn H. Glenn dengan pesawat Friendship VII yang berhasil mengitari bumi sebanyak 3
kali.
a. Sampai 1980, 11% GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet
mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar
negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
b. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil
benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
c. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme. Langkah yang
ditempuh adalah dengan melakukan reformasi yang terkenal dengan Perestroika dan
Glasnost. Perestroika adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan sosialisme dengan
demokrasi melalui keterbukaan politik atau glasnost. Kebijakan ini memberikan dampak
yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam masyarakat muncul.
Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.
a. Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri
kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di dderah tersebut.
b. Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan
secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan:
1) Kebangkitan Jepang
2) Berdirinya Group of Seven, (Perancis, Jerman Barat, Jepang, Inggris, Amerika Serikat,
Kanada, dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia).
3) Berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat).
4) Berdirinya gerakan Nonblok.
5) Berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-
masing negara anggota).
6) Berdirinya APEC, dan
7) Berdirinya OKI.
c. Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih
berganti.
d. Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.
e. Terbentuk hubungan kerjas ama antara kedua blok yaitu blok utara dan blok selatan
f. Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional
bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem
multipolar.
Kemenangan komunis di Cina yang menyebabkan lahirnya negara komunis Cina dengan
nama Republik Rakyat Cina (RRC) membuat terkejut Amerika Serikat. Hal itu disebabkan
Amerika Serikat baru menyadari bahwa pengaruh sosialis komunis ternyata telah meluas di
wilayah Asia. Ketika Perang Dunia II berakhir, kaum komunis telah menguasai wilayah Cina
bagian Utara. Usaha untuk mengakhiri pertikaian di Cina setelah Perang Dunia II juga telah
dilakukan. Amerika Serikat sebagai salah satu negara adidaya berusaha menghentikan perang
saudara di Cina dengan mengirim Jenderal George C. Marshall ke Cina pada tahun 1946.
Namun, usaha itu mengalami kegagalan.
Keunggulan pasukan dan taktik yang jitu dari kaum komunis dan keberhasilan revolusi sosial
berhasil mengalahkan kaum nasionalis. Pasukan Mao Zedong setelah berhasil merebut
Tientsin dan Beijing pada Januari 1949 berhasil memukul mundur pasukan kaum nasionalis
ke wilayah selatan. Pada tanggal 1 Oktober 1949 Mao Zedong memproklamasikan berdirinya
Republik Rakyat Cina dengan ibu kotanya di Beijing. Sementara itu, Chiang Kai-shek dan
para pengikutnya menyingkir ke Pulau Taiwan. Pemerintahan baru Cina ini mendapat
dukungan militer dan ekonomi dari Uni Soviet.
Kehadiran Cina dengan paham komunisnya tentu saja menjadi pesaing baru bagi Blok Barat.
Kemampuan Cina membangun angkatan bersenjata dengan personal yang besar, kemampuan
tenaga ahlinya yang mampu membuat bom atom, dan keberhasilannya dalam menata
kepemilikan tanah (Land Reform) menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Blok Barat. Suasana
Perang Dingin di wilayah Asia makin mencekam setelah komunis Cina berusaha meluaskan
ajaran Mao Zedong kepada negara-negara berkembang lainnya. Cina juga mulai melancarkan
kebijakan ekspansi wilayah. Tibet adalah wilayah yang pertama terkena kebijakan ekspansi
Cina (1950).
Kekuatan Cina juga makin mengkhawatirkan Uni Soviet dan Amerika Serikat karena
peranannya dalam Perang Korea (1950 1953) dan klaimnya atas wilayah Taiwan.
Hubungan harmonis Cina dan Uni Soviet berakhir pada tahun 1960-an. Hal itu disebabkan
Cina sangat mengecam kebijakan Uni Soviet untuk hidup berdampingan secara damai dengan
Blok Barat. Cina beranggapan bahwa konfrontasi dengan Barat yang menganut demokrasi
liberal adalah hal yang harus terjadi. Cina bahkan menuduh Uni Soviet telah mengkhianati
komunisme. Oleh karena kejadian tersebut, sejak tahun 1960 Uni Soviet menghentikan
pengiriman para ahlinya ke Cina.
Bahkan, Uni Soviet juga menolak membantu Cina ketika terjadi perang di perbatasan dengan
India pada tahun 1962. Cina makin memusuhi Uni Soviet setelah negara itu menandatangani
perjanjian kerja sama uji coba persenjataan nuklir pada tahun 1963. Pada tahun 1966 Mao
Zedong berusaha mengembalikan Cina ke jalur revolusioner karena ia melihat adanya
pergeseran dalam pola hidup masyarakat Cina. Untuk memenuhi ambisinya itu, Mao Zedong
melaksanakan Revolusi Kebudayaan. Namun, usaha ini pun mengalami kegagalan. Oleh
karena itu, Mao Zedong menggunakan kekuatan militer untuk membenahi keadaan.
Sepeninggal Mao Zedong, bangsa Cina banyak mengalami perubahan. Kaum moderat yang
mendominasi Partai Komunis berusaha mengurangi kekaguman dan pengultusan terhadap
pemimpin besar Mao Zedong. Pemerintah Cina juga menjalin hubungan dengan berbagai
negara. Mereka juga berusaha memodernisasi Cina dengan menerima bantuan dari luar
negeri. Pada tahun 1970-an beberapa negara Barat, seperti Kanada menjalin hubungan
diplomatik dengan RRC. Pada tahun 1971 Amerika Serikat dan sekutunya menerima RRC
sebagai anggota PBB menggantikan Taiwan. Pada tanggal 1 Januari 1979, Cina di bawah
pimpinan Deng Xiaoping membuka hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.
2. Perang Korea
Ketika Jepang menyerah dalam Perang Dunia II, pasukan Sekutu yang terdiri atas Amerika
Serikat dan Uni Soviet segera menduduki Korea. Dengan alasan memusnahkan sisa-sisa
kekuatan Jepang yang berada di Utara, Uni Soviet mulai melancarkan serangan dan
menduduki wilayah itu pada tanggal 12 Agustus 1945. Sementara itu, pasukan Amerika
Serikat baru mendarat di Korea bagian selatan pada bulan September 1945. Dengan
demikian, mulai saat itu wilayah Korea diduduki dua negara adidaya, Amerika Serikat di
selatan dan Uni Soviet di utara.
Garis lintang 38 menjadi batas wilayah yang mereka duduki.
Di Korea bagian selatan, Amerika Serikat membentuk pemerintahan Republik Korea
(Selatan) pada tanggal 15 Agustus 1948. Pusat pemerintahannya ditempatkan di Seoul.
Presiden Republik Korea (Selatan) yang pertama adalah Dr. Sygman Rhee. Sementara itu,
Uni Soviet ternyata berbuat sama terhadap wilayah yang didudukinya di utara. Uni Soviet
membentuk Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) pada tanggal 1 Mei 1948. Uni
Soviet mengangkat Kim Il Sung sebagai presidennya. Uni Soviet baru meninggalkan Korea
Utara setelah menandatangani perjanjian tentang pemberian bantuan ekonomi, militer, dan
teknologi pada negara satelitnya itu. Korea Utara juga menjalin hubungan diplomatik dengan
Cina. Dengan demikian, makin kukuh kekuatan komunis di Asia.
Sekitar tahun 1949 terjadi ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Dengan alasan
untuk menyatukan kembali Korea, pada tanggal 25 Juli 1950 tentara Korea Utara melintasi
garis demarkasi dan menyerbu Korea Selatan. Gencatan senjata antara Korea Utara dan
Korea Selatan terjadi setelah Uni Soviet turut campur tangan. Kesepakatan perdamaian
tercapai pada tanggal 27 Juli 1953. Pada hari itu, ditandatangani Persetujuan Pan Munjom
yang menegaskan adanya dua Korea seperti yang kita kenal sekarang.
3.Revolusi Kuba
Wilayah Kuba dekat dengan Florida (Amerika Serikat). Kekayaan alam Kuba yang
melimpah, seperti gula, tembakau, tekstil, baja, dan nikel menjadi alasan utama Spanyol
untuk menjajah Kuba. Pada tahun 1898 Kuba berhasil dibebaskan dari Spanyol oleh Amerika
Serikat. Bantuan ekonomi pun diberikan oleh Amerika Serikat untuk menyelamatkan
perekonomian Kuba. Secara perlahan bantuan ekonomi Amerika Serikat itu berubah menjadi
penguasaan ekonomi. Pada tahun 1952 Fulgencia Batista menjadi Presiden Kuba yang
didukung oleh Amerika Serikat. Batista pun berusaha melindungi aset-aset Amerika Serikat
karena tidak mau kehilangan dukungannya.
Batista memerintah secara diktator terhadap Kuba. Secara kebetulan perekonomian Kuba pun
makin memburuk selama masa pemerintahan Batista. Melihat tidak ada niat melakukan
perubahan dari Batista maka rakyat Kuba melakukan revolusi yang dipimpin oleh Fidel
Castro seorang militer. Fidel Castro pernah dipenjara oleh Batista pada tahun 1953 karena
mengkritik pemerintahannya. Selama di penjara, Castro berhasil membangun jaringan gerilya
dengan para petani dan melakukan sabotase terhadap kepentingan pemerintah. Tujuan yang
ingin dicapai Fidel Castro berhasil membuat Batista kewalahan. Kekuatan Castro pun makin
besar.
Batista dapat dikalahkan sehingga terbentuk pemerintahan baru dengan Castro sebagai
pimpinannya. Amerika Serikat yang kehilangan kontrol akibat tergulingnya Batista mulai
bersikap dingin. Castro pun berusaha memperbaiki hubungan kedua negara yang sempat
merenggang itu. Namun, Amerika tidak memberikan perhatian yang positif. Sadar akan hal
tersebut, Castro pun mulai berpaling menjalin hubungan dengan Uni Soviet. Hubungan kedua
negara itu pun berlangsung sangat hangat dan saling menguntungkan.
Anehnya, Amerika Serikat menjadi marah atas hubungan Kuba dengan Uni Soviet. Presiden
Eisenhower pun memerintahkan menghentikan impor gula negaranya dari Kuba. Selain itu,
dengan mengandalkan CIA, Eisenhower pun berusaha menggulingkan pemerintahan Fidel
Castro. Eisenhower juga memerintahkan untuk memutuskan hubungan diplomatik Amerika
Serikat dengan Kuba. John F. Kennedy yang menggantikan Eisenhower menjadi Presiden
Amerika Serikat sebenarnya ragu-ragu untuk meneruskan politik pendahulunya. Namun, atas
desakan para penasihatnya bahwa Kuba sangat berbahaya maka ia pun menyetujui
melakukan penyerangan terhadap Kuba.
Namun, untuk mengelabui dunia internasional digunakan orang-orang Kuba anti-Castro di
Amerika untuk menyerang Kuba. Mereka pun dididik militer Amerika Serikat sebelum
menyerang Kuba. Setelah semuanya dirasa siap maka pada tanggal 17 April 1963 dilakukan
penyerbuan ke Teluk Babi, Kuba. Peristiwa itu pun disebut Insiden Teluk Babi. Namun,
invasi Amerika Serikat itu gagal. Castro yang mengetahui dalang dari penyerbuan tersebut
akhirnya memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Amerika Serikat dan mempererat
hubungan dengan Uni Soviet.
4.Perang Vietnam
Inovasi-inovasi teknologi tersebut telah mengubah karakter perang itu sendiri. Dalam hal ini,
temuan-temuan teknologi akan difokuskan pada perang dunia II. Salah satu teknologi yang
dikembangkan selama perang dunia II adalah roket. Perinsip daya dorong roket sebagai alat
untuk mencapai kecepatan melepaskan diri dari gravitasi bumi telah ditunjukkan Konstantin
Tsiolkovsky dan pakar amerika Robert H.Goddard. Goddard membangun roket berbahan
bakar gas cair pada tahun 1962.
Teknologi nuklir untuk perkembangan militer mengingat tehnologi nuklir merupakan suatu
teknologi maju yang sangat strategis, sejak perang dunia kedua telah dikembangkan senjata
pemusnah massal yang berbasis pada teknologi nuklir, yag dikenal dengan senjata nuklir
(nuclear weapon) dan peralatan perang berbasis teknologi nuklir salah satunya adalah kapan
selam nuklir.
Senjata Nuklir
Senjata nuklir adalah salah satu alat pemusnah masal yang mendapatkan daya ledak (daya
hancur) dari reaksi nuklir, baik reaksi fisi atau kombinasi dari fisi dan fusi. Keduanya
melepaskan sejumlah besar energi dari sejumlah massa yang kecil, bahkan senjata nuklir mini
dapat menghancurkan sebuah kota dengan ledakan, api, dan radiasi. Sejak berakhirnya perang
dunia kedua, badan internasional seperti PBB, dalam hal ini ditangani secara khusus oleh
IAEA, berusaha untuk mengendalikan penggunaan dan pengembangan teknologi nuklir
sebagai senjata pemusnah massal.
Pada Perang Dunia kedua, Amerika membiayai sebuah proyek rahasia yang bernama
Manhattan Project, proyek ini mempunyai tujuan membuat senjata nuklir berdasarkan pada
setiap jenis unsur belah (fissile material). Dalam pelaksanaan proyek tersebut, pada tanggal
16 Juli 1945 Amerika Serikat telah meledakkan senjata nuklir pertama dalam sebuah
percobaan dengan nama sandi Trinity, yang diledakkan dekat Alamogordo, New Mexico.
Percobaan ini bertujuan untuk menguji cara peledakkan senjata nuklir.
Di luar kepentingan percobaan proyek, Bom uranium pertama diberi nama Little Boy,
diledakkan di kota Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan
peldakkan bom plutonium Fat Man di Nagasaki. Sejak diledakkannya Fat Man, jepang
bertekuk lutut pada sekutu dan berakhirlah Perang Dunia Kedua.
Sejak peledakkan tersebut, tidak ada senjata nuklir yang dilepaskan secara ofensif. Namun,
perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata pemusnah terjadi. Empat tahun
berikutnya, pada 29 Agustus 1949, Uni Soviet meledakkan senjata fisi nuklir pertamanya.
Inggris mengikuti pada tanggal 2 Oktober 1952, Prancis pada 13 Februari 1960, dan Cina
pada 16 Oktober 1964.
Berbeda dengan senjata pemusnah konvensional, senjata nuklir masih mempunyai efek
mematikan hingga 2-5 tahun setelah diledakkan disamping korban tewas sesaat setelah
diledakkan. Setengah dari korban yang tewas di Hiroshima dan Nagasaki meninggal dua lima
tahun setelah ledakan nuklir yang diakibatkan oleh paparan radiasi.
Disamping senjata (bom) nuklir, senjata pemusnah masal lainnya yang berbasis teknologi
nuklir adalah Senjata radiologi. Senjata radiologi adalah tipe senjata nuklir yang dirancang
untuk menyebarkan material nuklir yang berbahaya ke wilayah musuh. Senjata tipe tidak
memiliki kemampuan ledakan seperti bom fisi atau fusi, namun mengkontaminasi sejumlah
besar wilayah untuk membunuh banyak orang. Senjata radiologi tidak pernah dilepaskan
karena dianggap tidak berguna bagi angkatan bersenjata konvensional. Namun senjata tipe ini
meningkatkan kekhawatiran terhadap terorisme nuklir.
Sejak tahun 1945 hingga tahun 1963, lebih dari 2000 percobaan nuklir dilakukan. Pada tahun
1963, seluruh negara pemilik dan beberapa negara non pemilik senjata nuklir
menandatangani Limited Test Ban Treaty, yang berisi bahwa mereka tidak akan melakukan
percobaan senjata nuklir di atmosfer,bawah air, atau luar angkasa. Perjanjian ini masih
mengijinkan percobaan nuklir bawah tanah. Prancis melanjutkan percobaan nuklir di
atmosfer hingga tahun 1974, Cina hingga tahun 1980. Percobaan bawah tanah terakhir oleh
Amerika Serikat dilakukan pada tahun 1992, Uni Soviet di tahun 1990, dan Inggris di tahun
1991, sedangkan Prancis dan Cina hingga tahun 1996. Setelah mengadopsi Comprehensive
Test Ban Treaty di tahun 1996, seluruh negara tersebut telah disumpah untuk menghentikan
seluruh percobaan nuklir. India dan Pakistan yang tidak termasuk ke dalam negara-negara
tersebut melakukan percobaan nuklir terakhirnya di tahun 1998.
Senjata nuklir adalah senjata yang paling mematikan yang pernah diketahui. Ketika Perang
Dingin, dua kekuatan besar memiliki sejumlah besar persenjataan nuklir yang cukup untuk
menghancurkan ratusan juta orang. Berbagai generasi manusia hidup dalam bayang-bayang
penghancuran oleh nuklir, direlfeksikan dalam film-film seperti Dr. Strangelove dan Atomic
Cafe.
Kapal Selam Nuklir (KSN) adalah kapal selam yang pengoperasiannya menggunakan tenaga
nuklir sebagai sumber tenaga. KSN menggunakan reaktor air bertekanan atau PWR
(pressurizer water reactor) sebagai sumber tenaga memutar turbin utama yang menggerakkan
baling-baling serta motor elektrik pengisi baterai yang menghasilkan listrik untuk berbagai
keperluan. Berbeda dengan kapal selam diesel, kapal selam nuklir tidak perlu muncul ke
permukaan untuk menghisap udara seperti yang dilakukan kapal selam diesel yang
memerlukan udara dalam pembakaran bahan bakarnya. Keunggulan KSN terletak pada masa
operasionalnya serta lebih bertenaga meskipun kapal selam mempunyai ukuran besar dan
harus dalam kondisi menyelam, uranium sebagai bahan bakar dari reaktor dapat diganti
setelah 3 tahun pemakaian. Faktor penghambat operasional kapal selam nuklir adalah
kebutuhan atau suplai logistik awak kapal.
KSN pertama dibuat tahun 1951, yang dipelopori oleh seorang perwira AL Amerika
Serikat,Kapt. Hyman G. Rickover. Karya pertama nya adalah: USS Nautilus (1951)Yang
revolusioner dari KSN adalah penggunaan reaktor nuklir untuk membangkitkan tenaga gerak
propeller dan pengisian (recharge) battere-battere yang akan digunakan oleh motor listrik.
Jadi posisi mesin diesel diambil alih oleh Reaktor Nuklir Mini. Sedang motor listrik tetap
dipertahankan.
Sstem pembangkit nuklir (reaksi fusi atom uranium) tidak lagi memerlukan sirkulasi udara.
Bisa dilakukan dibawah air. Dengan demikian KSN tidak perlu lagi sering muncul ke
permukaan. Sebuah KSN bisa mengelilingi dunia dalam tempo 2 bulan tanpa muncul
kepermukaan.
Hemat bahan bakar (uranium). KSN tidak perlu mengisi bahan bakar dalam waktu yang
lama. KSN milik Amerika bisa beroperasi 25 tahun tanpa penggantian bahan bakar.
Setidaknya komponen yang memerlukan penggantian adalah battere (accu) yang sudah lemah
atau rusak
Pada prinsipnya, dalam pengoperasian KSN tidak diberlakukan lagi prosedur pengalihan
pembangkit dari Mesin diesel ke Mesin listrik seperti yg berlaku pada Kapal Selam
Konvensional (KSK). Akan tetapi prinsip kerja timbul-tenggelam KSN masih sama dengan
Kapal Selam Konvensional, yaitu dgn mekanisme pengisian dan pengosongan Ballast Tank.
Prinsip ini dibuat pertama kali oleh Robert Fulton (1805).
Perang dunia II merupakan perang terbesar dalam sejarah umat manusia.Melibatkan banyak
negara dan membawa korban yang tidak sedikit. Medan perang digelar tidak hanya di Eropa
tetapi juga di Asia, Afrika danPasifik. Perang yang dipicu oleh semangat nasionalisme yang
sempit dan ketidakpuasan atas hasil perundingan yang mengakhiri perang dunia I, terutama
oleh perjanjian tentang hasil rampasan perang. Negara Italia, Jerman dan Jepang berhadapan
dengan kekuatan sekutu Inggris, Perancis, Rusia. Amerika Serikat juga terlibat dalam perang
di Eropa dan Asia-Pasifik.
Perang dunia II memang menimbulkan luka yang teramat dalam bagi seluruh umat manusia.
Banyak keluarga yang kehilangan sanak saudaranya, banyak tentara yang mengalami trauma
yang berkepanjangan. Semua sumber dayanegara habis digunakan untuk kepentingan perang.
Persaingan hidup dan mati setiap negara yang terlibat mengharuskan memanfaatkan semua
sumber daya untuk memenangkan perang. Terbukti bahwa teknologi sudah maju yang dapat
mengakhiri perang dunia II yaitu dengan dibuatnya bom atom (nuklir) yang dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Dari sini terlihat bahwa perang dunia II membawa dampak
positif terhadap revolusi pemikiran dan penemuan teknologi.
Dampak yang sangat terasa yaitu pada teknologi persenjataan untuk perang. Kalau pada
perang dunia I masih digunakan senjata manual, tetapi pada perang dunia II sudah digunakan
senjata otomatis dan semiotomatis.Penggunaan pesawat terbang dan kapal perang sebagai
senjata andalan juga menunjukan bahwa perkembangan ilmu tentang pesawat danperkapalan
sangat cepat. Ilmu tentang roket peluncur juga mengalami pertumbuhan yang sangat cepat
pula.
Teknologi roket yang pada awalnya sebagai alat untuk meluncurkan peluru kendali lintas
negara atau lintas benua merupakan cikal bakal proyek luar angkasa. Proyek angkasa luar
dipercepat dengan sudah ditemukannya roket, sehingga dapat meluncurkan modul ruang
angkasa (pesawat ulang alik dan satelit) sampai mencapai orbit bumi. Lebih dari itu teknologi
roket juga mengilhami dibuatnya mesin jet, sehingga dapat diciptakannya kendaraan yang
mempunyai kecepatan melebihi kecepatan suara.
Ilmu kedokteran yang digunakan untuk perang juga mengalami perkembangan sangat cepat.
Penemuan obat dan prosedur medis modern telah diterapkan dalam perang dunia II, karena
banyaknya korban yang berjatuhan dikedua belah pihak yang bertikai. Ilmu tentang kejiwaan
manusia digunakan untuk membuat seorang prajurit tidak mengenal takut dan lelah demi
bangsa dan negara. Teknik rekayasa genetika digunakan untuk membuat seorang prajurit
lebih hebat dan kuat di medan perang.
Walaupun revolusi IPTEK banyak diilhami selama terjadinya perang, tetapi penulis tetap
mengutuk terjadinya perang dengan alasan apapun karena menimbulkan kerugian yang
sangat besar.
Persaingan yang paling mencolok dalam masa Perang Dingin adalah dalam bidang militer,
khususnya dalam hal persenjataan. Kedua negara adidaya itu saling berlomba menciptakan
berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan, misalnya bom. Bom adalah senjata ledak
yang lazim digunakan dalam perang. Terorisme juga melibatkan penggunaan bom. Bom
umumnya terdiri atas wadah logam yang diisi dengan bahan peledak atau bahan kimia. Bom
melukai dan menewaskan orang serta merusakkan gedung dan bangunan lain, kapal, pesawat
terbang, ataupun sasaran lain. Salah satu senjata yang paling menakutkan dan dapat
membantu mengakhiri Perang Dunia II adalah bom atom. Senjata yang disebut bom atom itu
dibuat pertama kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1945 di Alamo Gardo, New
Mexico. Bom atom itu kemudian dipakai untuk menghancurkan kota Hiroshima pada tanggal
8 Agustus 1945 dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat pemboman itu
Jepang menyerah dan berakhirlah Perang Dunia II. Bom dalam bentuk apa pun apabila
meledak akan menimbulkan kerugian pada manusia dan alam sekitarnya. Tenaga atom yang
ditimbulkan akan menimbulkan radiasi yang apabila diterima dalam jumlah besar akan sangat
fatal akibatnya. Debu radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup angin dan bertebaran di
daratan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman serta membinasakan hewan dan
manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom akan mengakibatkan kematian serta kanker
pada manusia, sedangkan kerusakan genetis akan terlihat pada generasi-generasi berikutnya.
Keberhasilan Amerika Serikat dalam menciptakan bom atom, ternyata dalam waktu yang
tidak terlalu lama dapat diikuti oleh pesaingnya Uni Soviet. Pada tahun 1949 Uni Soviet
berhasil melakukan uji coba peledakan bom atomnya. Tentu saja keberhasilan Uni Soviet itu
menimbulkan kecemasan Amerika Serikat sehingga negara tersebut berusaha mencari dan
menciptakan bom tandingannya. Oleh karena itu, Amerika Serikat segera melakukan
penelitian tentang bom hidrogen.
Negara-negara sekutu Amerika Serikat dan satelit Uni Soviet tidak lepas dari pengerahan
teknologi persenjataan itu. Negara-negara mereka dibangun basis militer dan pangkalan
peluncuran rudal hanya untuk ambisi dua adidaya dunia. Namun, apabila perang terbuka itu
benar-benar terjadi karena terkena akibatnya. Bahkan, dapat menjadi sasaran langsung
penghancuran padahal mereka tidak tahu-menahu permasalahan. Oleh karena itu, kerja sama
dalam bidang pertahanan dan keamanan merupakan kerja sama yang paling mencolok dalam
suasana Perang Dingin.
Upaya menghindari bahaya perang nuklir juga diadakan oleh negara-negara lain yang tidak
memiliki persenjataan nuklir. Negara-negara itu khawatir kawasan atau wilayahnya akan
menjadi sasaran ataupun salah sasaran akibat perang nuklir itu.