You are on page 1of 15

1

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS

ANALISIS STRUKTUR MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR


YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI PADA SEKTOR
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA)

RAJA PATRESIA ANGELIEND

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro

Abstrak: Struktur modal merupakan salah satu keputusan keuangan yang dihadapi manajer
keuangan berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen, dan saham biasa yang harus
digunakan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal. Faktor-faktor tersebut antara lain: ukuran perusahaan, resiko
bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan profitabilitas. Penelitian ini menggunakan
sumber data sekunder dari data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dengan masa
studi empat tahun, yaitu 2008-2011. Sampling adalah metode purposive sampling dengan
ketentuan perusahaan yang mencantumkan laporan keuangan lengkap selama periode
penelitian dan memiliki laba bersih positif. Analisis data menggunakan uji asumsi klasik,
analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, dan koefisien determinasi, dengan menggunakan
alat uji SPSS. Hasil penelitian dengan struktur modal sebagai variabel dependen dan ukuran
perusahaan, resiko bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, serta profitabilitas sebagai
variabel independen, menunjukkan bahwa:,tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan
profitabilitas mempengaruhi struktur modal. Sedangkan ukuran perusahaan dan resiko
bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Kata kunci: struktur modal, ukuran perusahaan, resiko bisnis, tingkat pertumbuhan,
struktur aktiva, profitabilitas.

LATAR BELAKANG MASALAH operasional yang lebih efisien. Beberapa pakar


sependapat bahwa untuk keluar dari krisis
Kondisi perekonomian saat ini ternyata ekonomi ini sektor rill harus digerakkan untuk
sangat tergantung dengan masalah pendanaan, merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun
apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh demikian banyak hambatan yang dialami oleh
senantiasa berhadapan dengan persoalan dunia usaha salah satunya yang sangat krusial
penambahan modal yang tujuannya adalah masalah pendanaan. Dunia usaha
mengembangkan skala produksi dan mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh
memperluas pasar untuk mencapai tingkat kemacetan kredit-kredit yang diberikan ke dunia
2

usaha tanpa memperhitungkan batas maksimum diambil oleh manager tersebut tidak saja
pemberian masa kredit dimasa lalu oleh berpengaruh terhadap profitabilitas, tetapi juga
perbankan dan masalah kelayakan kredit yang berpengaruh terhadap risiko keuangan yang
disetujui. Fungsi keuangan merupakan salah satu dihadapi perusahaan. Risiko keuangan tersebut
fungsi penting bagi perusahaan dalam kegiatan meliputi kemungkinan ketidakmampuan
perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan perusahaan untuk membayar kewajiban-
salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah kewajibannya dan kemungkinan tidak
seberapa besar perusahaan mampu memenuhi tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan.
kebutuhan dana yang akan digunakan untuk Berdasarkan penjelasan diatas, tampak bahwa
beroperasi dan mengembangkan usahanya. keputusan struktur modal merupakan keputusan
Pemenuhan dana ini biasanya bersumber dari yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
dana sendiri, modal saham maupun dengan perusahaan (Prabansari dan Kusuma, 2005
hutang, baik hutang jangka pendek dan jangka dalam Seftianne dan Handayani, 2011).
panjang (Muhajir dan Triyono, 2009).
Struktur modal yang optimal adalah
Masalah pendanaan merupakan bagian suatu kondisi dimana sebuah perusahaan
yang sangat penting bagi dunia usaha, karena dapatmenggunakan kombinasi utang dan ekuitas
berkaitan dengan kepentingan banyak pihak, secara ideal, yaitu menyeimbangkan nilai
seperti kreditur, pemegang saham, serta pihak perusahaan dan biaya atas struktur modalnya.
manajemen perusahaan sendiri. Pendanaan dapat Struktur modal yang optimal dapat berubah
berasal dari internal perusahaan dan atau sepanjang waktu, yang dapat mempengaruhi
eksternal. Pendanaan internal dapat berupa laba biaya modal tertimbang (weighted average cost
ditahan serta depresiasi. Sedangkan dana yang of capital). Selanjutnya, perubahan biaya modal
diperoleh dari sumber eksternal adalah dana akan mempengaruhi keputusan anggaran modal
yang berasal dari para kreditur, pemegang surat dan akhirnya akan mempengaruhi harga saham
utang (bondholders) dan pemilik perusahaan. perusahaan (Firnanti, 2011). Apabila keputusan
anggaran modal sangat mempengaruhi kondisi
Dana yang diperoleh dari para pemilik dan nilai perusahaan, maka sangat berguna bagi
merupakan modal sendiri, sedangkan perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor
pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari fundamental atau faktor-faktor dari dalam
kreditur merupakan hutang bagi perusahaan. perusahaan yang dapat mempengaruhi struktur
Keputusan pendanaan yang berhubungan dengan modal. Faktor-faktor fundamental tersebut
penentuan proporsi hutang menjadi penting misalnya: ukuran perusahaan, resiko bisnis,
karena berkaitan dengan kepentingan pemegang tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan
saham (pihak principal). Hal ini sejalan dengan profitabilitas.
teori keuangan modern yang menyatakan bahwa
tujuan utama perusahaan adalah untuk Ukuran perusahaan merupakan ukuran
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan
(Gitman 2003, 15 dalam Joni dan Lina, 2010). (Saidi, 2004). Dalam hal ini perusahaan besar
dapat memperoleh keuntungan dalam skala
Struktur permodalan banyak ekonomi dengan melakukan emisi hutang jangka
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, bahkan panjang dan mungkin juga memiliki kekuatan
setiap negara mempunyai faktor-faktor khusus bargaining terhadap kreditur. Namun demikian
tersendiri yang dapat mempengaruhi struktur ukuran perusahaan juga menjadi alternatif untuk
modal itu sendiri secara langsung. Brigham dan informasi yang dimiliki pihak luar. Perusahaan
Houston (2001) mengatakan bahwa keputusan yang besar sering didiversifikasikan lebih luas
struktur modal secara langsung juga dan memiliki arus kas yang lebih stabil.
berpengaruh terhadap besarannya risiko yang Sehingga kemungkinan pailit kecil dibandingkan
ditanggung pemegang saham serta besarnya perusahaan kecil. Oleh karena itu ukuran
tingkat pengembalian tingkat keuntungan yang perusahaan mempunyai pengaruh positif
diharapkan. Keputusan struktur modal yang terhadap struktur modal. Namun, ukuran
3

perusahaan dapat berpengaruh negatif terhadap periode tertentu. Dimana profitabilitas


struktur modal dimana semakin kecil ukuran dihubungkan dengan penjualan, total aktiva dan
perusahaan maka perusahaan tersebut akan lebih modal sendiri. Perusahaan dengan tingkat
bergantung pada hutang sebagai sumber pengembalian yang tinggi atas investasi
pendanaan (Farah dan Lina, 2005 dalam Muhajir menggunakan hutang yang relatif kecil (Saidi,
dan Triyono, 2009). 2004). Tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan untuk membiayai sebagian besar
Risiko bisnis meliputi kemungkinan kebutuhan pendanaan dengan dana yang
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar dihasilkan secara internal. Semakin besar
kewajiban-kewajibannya dan kemungkinan tidak profitabilitas maka struktur modal perusahaan
tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan. tersebut juga semakin meningkat, maka
Tingkat resiko bisnis perusahaan juga profitabilitas berpengaruh positif terhadap
mempengaruhi minat pemodal untuk struktur modal (Rio, 2002 dalam Muhajir dan
menanamkan dana pada perusahaan dan Triyono, 2009).
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh dana dalam menjalankan kegiatan Studi tentang faktor-faktor yang
operasionalnya. Berdasarkan penjelasan diatas, mempengaruhi struktur modal telah banyak
tampak bahwa keputusan struktur modal dilakukan oleh peneliti di Indonesia maupun luar
merupakan keputusan yang sangat penting bagi negeri. Penelitian yang dilakukan Utami (2009),
kelangsungan hidup perusahaan (Prabansari dan menemukan bahwa ukuran perusahaan, risiko
Kusuma, 2005 dalam Seftianne dan Handayani, bisnis, dan tingkat pertumbuhan tidak
2011). berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur di BEI, sedangkan
Pertumbuhan perusahaan menjadi salah struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh
satu tanda dalam menilai kemampuan terhadap struktur modal pada perusahaan
perusahaan untuk membayar utang-utangnya dan manufaktur di BEI. Dari penelitian Muhajir dan
kemudahan perusahaan untuk memperoleh Triyono (2009) menyimpulkan bahwa ukuran
pendanaan eksternal. Pertumbuhan perusahaan perusahaan dan struktur aktiva tidak memiliki
dapat mempengaruhi kepercayaan kreditor pengaruh struktur modal, sedangkan
terhadap perusahaan dan kesediaan pemodal profitabilitas dan likuiditas memiliki pengaruh
untuk memberikan pendanaan melalui utang terhadap struktur modal. Joni dan Lina (2010),
jangka panjang (Firnanti, 2011). menguji pengaruh pertumbuhan aktiva, ukuran
perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, dividend
Struktur aktiva merupakan salah satu dan struktur aktiva terhadap struktur modal.
faktor yang mempengaruhi struktur modal. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Kebanyakan perusahaan industri dimana pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva memiliki
sebagian besar daripada modalnya tertanam pengaruh positif terhadap struktur modal,
dalam aktiva tetap akan mengutamakan sedangkan profitabilitas memiliki pengaruh
pemenuhan modalnya dari modal yang negatif terhdarap struktur modal, selain itu risiko
permanen yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bisnis dan dividen tidak berpengaruh terhadap
hanya sebagai pelengkap (Saidi, 2004). Jadi struktur modal. Seftianne (2011), dalam
dapat dikatakan bahwa struktur aktiva penelitiannya berhasil membuktikan bahwa
mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur profitabilitas, tingkat likuiditas, risiko bisnis,
modal. Semakin besar rasio aktiva tetap atas kepemilikan managiral, dan struktur aktiva tidak
total aktiva, maka semakin tinggi tingkat memiliki pengaruh terhadap struktur modal,
struktur modalnya sehingga struktur aktiva sedangkan ukuran perusahaan dan growth
mempunyai pengaruh yang positif terhadap opportunity berpengaruh terhadap struktur
struktur modal (Elyana, 2007 dalam Muhajir dan modal. Penelitian yang dilakukan oleh Firnanti
Triyono, 2009). (2011), menyimpulkan bahwa ukuran
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dan risiko bisnis tidak memiliki
perusahaan untuk memperoleh laba dalam pengaruh terhadap struktur modal, sedangkan
4

profitabilitas, time interest earned, dan Struktur modal merupakan kombinasi


pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh antara bauran segenap pos yang masuk ke dalam
terhadap struktur modal perusahaan. Furi dan sisi kanan neraca sumber modal perusahaan.
Saifudin (2012), dalam penelitiannya Pengertian struktur modal dibedakan dengan
menyimpulkan bahwa likuiditas, profitabilitas, struktur keuangan, dimana struktur modal
struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan merupakan pembelanjaan permanen yang
berpengaruh terhadap struktur modal mencerminkan antara hutang jangka panjang
perusahaan, sedangkan risiko bisnis, ukuran dengan modal sendiri, sedangkan struktur
perusahaan, dan rasio utang tidak berpengaruh keuangan mencerminkan perimbangan seluruh
terhadap struktur modal. hutang (jangka panjang maupun jangka pendek)
dengan modal sendiri (Dedy 2007 dalam
Berdasarkan penelitian terdahulu Muhajir dan Triyono 2009).
terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian Struktur atau komposisis modal harus
variabel-variabel independen yang berpengaruh diatur sedemikian rupa sehingga terjamin
terhadap variabel dependen, maka penelitian ini stabilitas finansial perusahaan, memang tidak
dilakukan untuk menguji kembali pengaruh ada ukuran yang pasti mengenai jumlah dan
ukuran perusahaan, resiko bisnis, tingkat komposisi modal dari tiap-tiap perusahaan,
pertumbuhan, struktur aktiva dan profitabilitas tetapi pada dasarnya pengaturan struktur modal
perusaahaan terhadap struktur modal. dalam perusahaan harus berorientasi pada
tercapainya stabilitas finansial dan terjaminnya
Penelitian ini adalah replikasi dari kelangsungan hidup perusahaan. Dari
penelitian yang telah dilakukan oleh Utami pengertian-pengertian yang dipaparkan tadi
(2009) yang menguji variable ukuran dapat ditarik kesimpulan tentang struktur modal
perusahaan, risiko bisnis, tingkat pertumbuhan, yaitu perbandingan atau perimbangan antara
struktur aktiva dan profitabilitas menggunakan hutang jangka panjang dan modal sendiri atau
sampel perusahaan manufaktur yang terdapat di yang disebut (long term debt to equity atau
BEI. Persamaan penelitian ini dengan penelitian leverage) keuangan yang digunakan perusahaan
sebelumnya berupa variabel penelitian yang dalam mencapai stabilitas finansial dan
terdiri dari struktur modal sebagai variabel kelangsungan hidup perusahaan (Muhajir dan
dependen dan ukuran perusahaan, risiko bisnis, Triyono, 2009).
tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan Teori struktur modal menjelaskan
profitabilitas sebagai variabel independen. apakah ada pengaruh perubahan struktur modal
Sedangkan perbedaan penelitian ini terdapat terhadap nilai perusahaan. Dalam neraca
pada tahun penelitian yaitu penelitian perusahaan (balance sheet) terdiri dari dua sisi
sebelumnya menggunakan periode tahun 2003 yaitu sisi aktiva yang mencerminkan struktur
sampai 2006, sedangkan penelitian ini kekayaan dan sisi pasiva sebagai struktur
menggunakan periode tahun 2008 sampai 2011. keuangan. Struktur modal sendiri merupakan
TINJAUAN PUSTAKA bagian dari struktur keuangan yang dapat
diartikan sebagai pembelanjaan permanen yang
Telaah Teori keputusan keuangan lainnya mencerminkan
perimbangan antara hutang jangka panjang
Keputusan untuk memilih sumber dengan modal sendiri. Apabila struktur
pembiayaan merupakan keputusan bidang keuangan tercermin pada keseluruhan pasiva
keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. dalam neraca, maka struktur modal hanya
Rasio hutang jangka panjang terhadap modal tercermin pada utang jangka panjang dan unsur
sendiri menggambarkan struktur modal unsur modal sendiri, dimana kedua golongan
perusahaan dan rasio hutang terhadap modal tersebut merupakan dana permanen atau dana
akan menentukan leverage keuangan yang jangka panjang. Dengan demikian maka struktur
digunakan perusahaan (Weston dan Copeland, modal hanya merupakan sebagian saja dari
1992). struktur keuangan (Laili 2001 dalam Hidayat
2012).
5

Teori mengenai struktur modal modern merupakan dasar dari dalil-dalil tersebut (Taufik,
bermula pada 1958, ketika dua professor yaitu 2002 dalam Muhajir dan Triyono, 2009 ).
Franco Modigliani dan Merton Miller
mengatakan bahwa dengan menggunakan hutang PERUMUSAN HIPOTESIS
(bahkan dengan menggunakan hutang yang lebih
banyak), perusahaan bisa meningkatkan nilainya Dalam merumuskan hipotesis, peneliti
kalau ada pajak. Dengan kata lain, kalau tujuan menggunakan asumsi yang terdapat pada
pembelanjaan perusahaan adalah untuk penelitian sebelumnya. Penelitian mengenai
meningkatkan nilai perusahaan maka faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
perusahaan perlu menggunakan hutang. telah banyak dilakukan. Dalam penelitian ini,
Berdasarkan serangkaian asumsi yang sangat hipotesis yang dapat dikemukakan berdasarkan
tidak realistis, MM membuktikan bahwa nilai kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:
suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur
modal. Ukuran perusahaan merupakan ukuran
Pendekatan Modigliani dan Miller atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan,
dengan asumsi pasar yang sempurna dan tidak ditunjukkan oleh natural logaritma dari total
ada pajak menyatakan bahwa struktur modal aktiva. Ukuran perusahaan menggambarkan
tidak mempengaruhi nilai perusahaan atau besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya
dengan kata lain struktur modal tidak relevan. perusahaan dapat ditinjau dari lapangan usaha
Setelah memasukkan unsur pajak struktur modal yang dijalankan. Penentuan besar kecilnya skala
menjadi relevan karena perusahaan yang perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total
menggunakan hutang dalam struktur modalnya penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat
akan mendapatkan penghematan pajak. penjualan, dan rata-rata total aktiva. Beberapa
Penghematan ini didapatkan karena penghasilan peneliti menggunakan penjualan atau asset
kena pajak akan berkurang akibat penggunaan bernilai positif yang mencerminkan semakin
hutang sehingga jumlah pajak yang dibayarkan besar ukuran perusahaan, sehingga
lebih kecil dibandingkan perusahaan tidak memperbanyak pula alternatif pendanaan yang
memiliki hutang. Pendekatan ini akan membawa dapat dipilih dalam meningkatkan profitnya.
pada kesimpulan semakin banyak penggunaan Selain itu, perusahaan yang lebih besar akan
hutang pada struktur modal maka semakin besar lebih mudah memperoleh pinjaman
penghematan yang diraih sehingga semakin baik dibandingkan perusahaan kecil (Mardiana, 2005
bagi nilai perusahaan. Namun nilai perusahaan dalam Seftianne dan Handayani, 2011). Oleh
justru tidak akan maksimal dengan penggunaan karena itu dapat memungkinkan untuk
hutang 100%. Ketidaksempurnaan pasar modal perusahaan besar, tingkat leveragenya akan lebih
menyebabkan timbulnya biaya kebangkrutan besar dari perusahaan yang berukuran kecil.
serta tingginya biaya modal baik disebabkan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
rating kredit yang rendah atau bila hutang telah ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap
mencapai pada pilihan untuk menyeimbangkan struktur modal dengan didasarkan pada
(trade off) manfaat dan biaya penggunaan kenyataan bahwa semakin besar suatu
hutang (Hendri dan Sutapa, 2006 dalam Muhajir perusahaan, ada kecenderungan untuk
dan Triyono, 2009). menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar.
Dalil Modigliani dan Miller secara 1 : Ukuran perusahaan berpengaruh
keseluruhan sangat berperan dan menjadi dasar terhadap struktur modal.
teori struktur modal, banyak ilmuwan yang
mempertanyakan relevansi dalil itu. Kelemahan Risiko bisnis menurut Gitman (2009)
Dalil Modigliani dan Miller terletak pada asumsi dalam Seftianne (2011) merupakan risiko dari
dasar dalil itu sendiri yang memiliki asumsi perusahaan saat tidak mampu menutupi biaya
kalau tingkat hutang tidak berhubungan dengan operasionalnya dan dipengaruhi oleh stabilitas
aliran kas perusahaan. Kelemahan ini didasari pendapatan dan biaya. Perusahaan dengan risiko
pula oleh Modigliani dan Miller yang kemudian bisnis yang tinggi cenderung menghindari
menyebutkan bahwa asumsi pasar yang efisien pendanaan dengan menggunakan hutang
6

dibandingkan dengan perusahaan dengan risiko pemenuhan modalnya dari modal yang
bisnis yang lebih rendah. Dunia investasi permanen yaitu modal sendiri, sedangkan hutang
mengenal resiko bisnis sebagai bagian dari risk sifatnya hanya sebagai pelengkap. Jadi dapat
premium, yang diartikan sebagai ketidakpastian dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai
aliran pendapatan yang disebabkan oleh sifat pengaruh terhadap struktur modal.
alami dari bisnis itu sendiri seperti produk,
pelanggan dan cara penghasilan produknya 4 : Struktur aktiva berpengaruh terhadap
(Brown dan Reilly 2009). Perusahaan dengan struktur modal.
cash flow yang sangat fluktuatif akan menyadari
bahwa penggunaan utang yang penuh resiko Tingkat profitabilitas dapat
akan kurang menguntungkan dibanding dengan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
ekuitas, sehingga perusahaan dipaksa untuk mendanai kegiatan operasionalnya sendiri.
menggunakan ekuitas untuk memenuhi Selain itu, profitabilitas juga menunjukkan
pendanaan perusahaan guna menghindari kemampuan perusahaan untuk membayar utang
financial distress (Setiawan, 2006 dalam jangka panjang dan bunganya. Profitabilitas
Seftianne dan Handayani, 2011). Oleh karena itu yang tinggi juga merupakan daya tarik bagi
resiko bisnis mempunyai pengaruh terhadap penanam modal di perusahaan. Dengan
struktur modal. demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
2 : Risiko bisnis berpengaruh terhadap
struktur modal. 5 : Profitabilitas berpengaruh terhadap
struktur modal.
Tingkat pertumbuhan perusahaan
menjadi salah satu satu tanda dalam menilai METODE PENELITIAN
kemampuan perusahaan untuk membayar utang- Metode pengumpulan data yang
utangnya dan kemudahan perusahaan untuk digunakan adalah metode dokumentasi yaitu
memperoleh pendanaan eksternal. Pertumbuhan dengan cara mengumpulkan data dari laporan
perusahaan dapat mempengaruhi kepercayaan keuangan setiap perusahaan yang diteliti.
kreditor terhadap perusahaan dan kesediaan Populasi dalam penelitian ini adalah sektor
pemodal untuk memberikan pendanaan melalui industri perusahaan manufaktur di Indonesia.
utang jangka panjang. Metode pemilihan sampel dilakukan secara
3 : Tingkat pertumbuhan berpengaruh purposive sampling dengan kriteria.
terhadap struktur modal. 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Struktur aktiva mencerminkan dua BEI tahun 2008-2011.
komponen aktiva secara garis besar dalam 2) Perusahaan yang menerbitkan laporan
komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva keuangan lengkap tahun 2008-2011.
tetap. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva- 3) Perusahaan yang menghasilkan laba positif
aktiva lain yang dapat direalisasikan menjadi selama periode pengamatan.
uang kas atau dijual atau dikonsumsi dalam DATA PENELITIAN
suatu periode akuntansi yang normal. Sedangkan
aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang Data yang digunakan adalah data
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun sekunder perusahaan manufaktur yang terdaftar
lebih dahulu yang digunakan dalam operasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode tahun
perusahaan, tidak dimasukkan untuk dijual 2008-2011. Data-data tersebut diperoleh dari
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan Annual Report dan ICMD (Indonesian Capital
mempunyai masa. Struktur aktiva dalam Markett Directory) yang diterbitkan di BEI.
perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Data yang digunakan dalam penelitian ini
sumber-sumber pembiayaan. Kebanyakan meliputi: Struktur modal, ukuran perusahaan,
perusahaan sebagian besar modalnya tertanam
dalam aktiva tetap akan mengutamakan
7

tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan kesempatan investasi, hutang memberikan batas
profitabilitas. biaya agensi dengan pertimbangan manajerial,
menurut Jensen(1986) dan Stulz(1990). Menurut
Definsi Operasional & Pengukuran Variabel Kuntari(2002) pengukuran variabel tingkat
Penelitian pertumbuhan perusahaan dapat diukur dangan
melihat investasi yang dilakukan oleh
Struktur modal menurut Ikatan perusahaan.
Akuntansi Indonesia (1997) adalah penentuan
kebijaksanaan struktur keuangan mengenai =
1
100%
pembelanjaan perusahaan. Pengukuran struktur 1
modal dengan membandingkan hutang jangka
panjang perusahaan (long term debt) dengan Struktur Aktiva. Perubahan struktur
total aktiva (total asset) atau dapat ditulis aktiva akan mengakibatkan perubahan struktur
dengan rumus: modal, karena aktiva tetap pada dasarnya
dibelanjai dari sumber jangka panjang (utang).
=

100%
Pengukuran variabel struktur aktiva dapat diukur
dengan perimbangan atau perbandingan baik
dalam artian absolut maupun relatif antara aktiva
Ukuran perusahaan (size) merupakan
lancar dengan aktiva tetap.
ukuran atau besarnya asset yang dimiliki
perusahaan ditunjukan oleh natural logaritma
= 100 %
dari total aktiva. Menurut Yusuf dan Soraya
(2004) ukuran perusahaan dapat diukur dengan
total aktiva perusahaan, asumsi yang mendasar Profitabilitas (Net Profit Margin)
adalah bahwa investor akan membaca atau adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil
menggunakan laporan keuangan perusahaan diperoleh perusahaan dalam menjalankan
untuk pertimbangan keputusan investasi dalam operasionalnya. Variabel profitabilitas dapat
saham perusahaan. Hal ini untuk mengetahui diukur dengan menggunakan nilai rata-rata dari
status suatu perusahaan apakah perusahaan itu rasio laba bersih terhadap total aktiva. Rasio
mempunyai keuangan untuk kontinuitas yang digunakan adalah Net Profit Margin
produksinya dimasa mendatang atau sebaliknya. (NPM). Di mana Net Profit Margin merupakan
rasio yang menunjukan keuntungan neto dari
= ( ) setiap penjualan.
Risiko bisnis (risk) adalah =

100%
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya, dengan kata
METODE ANALISIS DATA
lain risiko yang timbul akibat perusahaan tidak
menggunakan utang. Risiko bisnis dapat diukur Uji Asumsi Klasik
dengan deviasi standar dari Return on Equity
(ROE). Uji Normalitas adalah pengujian

asumsi residual yang berdistribusi normal.
= 100% Asumsi ini harus terpenuhi untuk model regresi

linier yang baik. Uji normalitas dilakukan pada
Tingkat pertumbuhan adalah nilai residual model. Asumsi normalitas dapat
kemampuan perusahaan untuk meraih profit diperiksa dengan pemeriksaan output normal P-
materi dan profit non-materi sesuai target. Kim P plot atau normal Q-Q plot. Asumsi normalitas
dan Stulz (1996) mengatakan jika manajemen terpenuhi ketika penyebaran titik-titik output
mendukung tujuan pertumbuhan, kepentingan plot mengikuti garis diagonal plot. Asumsi
manajemen dan pemegang saham cenderung normalitas terpenuhi ketika pengujian normalitas
sependapat dengan perusahaan yang menghasilkan P-value (sign.) > dengan nilai
mempunyai kesempatan investasi yang kuat. ditentukan sebesar 1%, 5% atau 10%.
Tetapi bagi perusahaan yang tidak ada
8

Selain menggunakan P-plot, uji 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, dan
normalitas juga dapat menggunakan Uji jika nilai signifikansi dari variabel bebas lebih
Kolmogorov-Smirnov. Asumsi normalitas kecil dari 0,05 maka ada indikasi terjadi
terpenuhi jika signifikansi hasil output uji heterokedastisitas.
kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05.
Regresi Linier Berganda
Uji Autokorelasi untuk mengetahui
hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota Model persamaan linier berganda yang
dari serangkaian pengamatan yang tersusun. digunakan:
Untuk menentukan autokorelasi dengan = + + + + + +
menggunakan uji Durbin-Watson yang
dibandingkan dengan nilai tabel. Kriteria Y = Struktur modal
autokorelasi atau dasar pengambilan keputusan
ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2001; dalam 0 = Konstanta
Khuntari, 2002):
1 5 = Koefesiensi regresi
1) Apabila d antara dU dan (4-dU) berarti
tidak ada auto korelasi. 1 = Ukuran perusahaan
2) Apabila d < dL atau d > (4-dL) berarti ada
2 = Risiko bisnis
autokorelasi.
3) Apabila d antara dL dan dU atau (4-dU) dan 3 = Tingkat pertumbuhan
(4-dL) maka Durbin Watson (DW) tidak
memiliki kesimpulan yang pasti. Pada nilai 4 = Struktur aktiva
ini tidak dapat disimpulkan apakah terdapat
korelasi atau tidak ada korelasi. 5 = Profitabilitas

Uji Multikolinearitas bertujuan e = Error term


menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel independen Pengujian Hipotesis
dengan variabel independen lainnya. Dalam
penelitian uji multikolinearitas menggunakan Uji-F untuk menguji pengaruh variabel
tolerance and value inflation factor atau VIF independen, secara bersama-sama atau simultan
dimana nilai VIF harus dibawah nilai 10. Jika terhadap variabel dependen. Kriteria uji-F
nilai tolerance and value inflation factor (VIF) sebagai berikut:
hasil regresi lebih besar dari 10 maka dapat (a) Apabila F-hitung (0,001) < F-tabel (nilai
dipastikan ada multikolinearitas diantara varibel signifikan), maka diterima berarti
independen tersebut. variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis,
Uji Heteroskedastisitas bertujuan tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan
untuk mengetahui apakah dalam model regresi profitabilitas secara bersama-sama tidak
terjadi ketidaksamaan variance dari residual berpengaruh terhadap variabel struktur
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara modal.
pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dapat (b) Apabila F-hitung (0,001) > F-tabel (nilai
bermacam-macam diantaranya dengan signifikan), maka ditolak berarti
menggunakan uji glesjer, pengujian ini variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis,
dilakukan dengan meregresikan nilai residu tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan
terhadap variabel-variabel independen. Jika profitabilitas secara bersama-sama
variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel struktur
mempengaruhi variabel dependen, maka ada modal.
indikasi terjadi heteroskedastisitas atau (c) Selain menggunakan kedua asumsi diatas,
sebaliknya. Kriteria pengujian ini jika nilai uji F dapat diasumsikan berdasarkan nilai
signifikansi dari variabel bebas lebih besar dari signifikansi, dimana jika signifikansi <
9

0,05 maka ditolak, yang berarti maka ditolak, yang berarti variabel
variabel independen bersama-sama independen berpengaruh terhadap struktur
berpengaruh terhadap struktur modal, modal, begitu pula sebaliknya.
begitu pula sebaliknya.
Uji Koefisien Determinasi (R) untuk
Uji-t untuk menguji pengaruh variabel mengetahui kesesuaian hubungan antara variabel
independen secara parsial terhadap variabel independen dengan variabel dependen dalam
dependen. Kriterianya uji-t sebagai berikut. suatu persamaan regresi. Koefisien determinasi
menggambarkan besarnya pengaruh variabel
(a) Jika t-hitung (0,001) < t-tabel (nilai ukuran perusahaan, risiko bisnis, tingkat
signifikan), maka diterima berarti pertumbuhan, struktur aktiva dan profitabilitas
variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis, terhadap variabel struktur modal atau untuk
tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan meneliti derajat keeratan hubungan antar
profitabilitas secara parsial tidak variabel.
berpengaruh terhadap struktur modal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(b) Jika t-hitung (0,001) > t-tabel (nilai
signifikan), maka ditolak berarti Data Penelitian
variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis, Sampel yang digunakan pada penelitian
tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan ini sebanyak 39 perusahaan manufaktur di BEI
profitabilitas secara parsial berpengaruh periode tahun 2008 sampai dengan 2011. Proses
terhadap struktur modal. pemilihan sampel seperti ditunjukkan dalam
Tabel 1. Dan disertai dengan hasil penelitian
(c) Selain menggunakan kedua asumsi diatas, menggunakan berbagai metode analisis data
uji t dapat diasumsikan berdasarkan nilai sebagai berikut:
signifikansi, dimana jika signifikansi < 0,05

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Sampel


Keterangan Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI tahun 2008-2011 146
2. Menerbitkan laporan keuangan tidak lengkap tahun 2008-2011 (0)
3. Perusahaan yang tidak menghasilkan laba (positif) tahun 2008-2011 (107)
4. Perusahaan yang menerbitkan LK lengkap dan laba positif 39
5. Jumlah Observasi masing-masing perusahaan 4
6. Jumlah observasi seluruh perusahaan sebelum Uji Outlier 156
7. Jumlah observasi yang dikeluarkan karena Uji Outlier (1)
8. Jumlah observasi yang digunakan setelah Uji Outlier 155
10

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas (P-plot)

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov)


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 155
a
Normal Parameters Mean -3.1079692
Std. Deviation 14.52429512
Most Extreme Differences Absolute .095
Positive .076
Negative -.095
Kolmogorov-Smirnov Z 1.186
Asymp. Sig. (2-tailed) .120
a. Test distribution is Normal.

Tabel 3. Hasil Uji Auutokorelasi Model Summary


b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .324 .105 .075 10.40451 1.822
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Resiko
Bisnis, Tingkat Pertumbuhan
b. Dependent Variable: Struktur Modal
11

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas


a
Coefficients
Unstandardized Collinearity
Coefficients Statistics
Model B Std. Error Tolerance VIF
1 (Constant) -4.300 14.035
Ukuran Perusahaan .633 .506 .927 1.078
Resiko Bisnis .012 .029 .864 1.157
Tingkat Pertumbuhan .078 .034 .775 1.290
Struktur Aktiva -.003 .001 .780 1.283
Profitabilitas -.320 .117 .794 1.259
a. Dependent Variable: Struktur Modal

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas


a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.630 8.454 2.085 .050
Ukuran Perusahaan -.305 .305 -.083 -1.001 .318
Resiko Bisnis .018 .017 .090 1.046 .297
Tingkat Pertumbuhan .025 .021 .107 1.184 .238
Struktur Aktiva .000 .001 -.051 -.565 .573
Profitabilitas -.167 .071 -.211 -2.359 .060
a. Dependent Variable: AbsRes

Analisis Data Uji Autokorelasi


Uji Normalitas
Dari Tabel 3 diketahui nilai DW yang
Gambar 2 menunjukkan bahwa titik-titik
dihasilkan dari model regresi adalah 1,822.
mendekati garis diagonal, sehingga dapat
Sedangkan dari tabel DW untuk signifikansi
disimpulkan bahwa nilai residual telah
0,05 dan n = 155, serta k = 5 diperoleh nilai
terdistribusi secara normal. Untuk mendukung
sebesar 1,671 dan sebesar 1,804. Karena nilai
pernyataan tersebut maka peneliti menyertai
DW terletak antara dan 4 (1,804 <
hasil uji normalitas dengan menggunakan uji
1,822 < 2,196), maka dapat disimpulkan bahwa
kolmogorov-smirnov, Pada tabel 2 dimana dapat
tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,120.
Uji Multikolinearitas
Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,120
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai
> 0,05), maka nilai residual tersebut telah
Tolarance ukuran perusahaan, resiko bisnis,
normal.
12

tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan


profitabilitas lebih besar dari 0,10. Sedangkan Uji Heteroskedastisitas
nilai Variance Inflation Factor (VIF) kelima Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai
variabel lebih kecil dari 10. Karena nilai signifikan untuk semua variabel independen
Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
lebih kecil dari 10, sehingga disimpulkan bahwa bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
antar variabel independen tidak terjadi model regresi.
multikolinearitas.
Table 6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -4.300 14.035 -.306 .760
Ukuran Perusahaan .633 .506 .101 1.250 .213 .927 1.078
Resiko Bisnis .012 .029 .034 .407 .685 .864 1.157
Tingkat Pertumbuhan .078 .034 .200 2.273 .024 .775 1.290
Struktur Aktiva -.003 .001 -.201 -2.295 .023 .780 1.283
Profitabilitas -.320 .117 -.237 -2.721 .007 .794 1.259
a. Dependent Variable: Struktur Modal

Tabel 7. Hasil Uji F


b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 1891.933 5 378.387 3.495 .005
Residual 16129.807 149 108.254
Total 18021.741 154
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Resiko Bisnis,
Tingkat Pertumbuhan
b. Dependent Variable: Struktur Modal

Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi


b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .324 .105 .075 10.40451 1.822
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Resiko
Bisnis, Tingkat Pertumbuhan
b. Dependent Variable: Struktur Modal
13

Analisis Regresi Linear Berganda Nilai signifikan untuk struktur aktiva


Hasil yang diperoleh setelah data diolah sebesar 0,023 < 0,05, dengan demikian hipotesis
disajikan pada Tabel 6. Dengan persamaan keempat yang menyatakan bahwa struktur
regresi: aktiva berpengaruh terhadap struktur modal
Y = -4,300 + 0,633 + 0,012 + 0,078 0,003 0,320 diterima.

Pengujian Hipotesis Nilai signifikan untuk profitabilitas


sebesar 0,007 < 0,05, dengan demikian hipotesis
Uji F
kelima yang menyatakan bahwa profitabilitas
Pada Tabel 7 dapat dketahui nilai
berpengaruh terhadap struktur modal diterima.
probabilitas signifikan 0,005 kecil dari 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran Uji Koefisien Determinasi
perusahaan, resiko bisnis, tingkat pertumbuhan,
Pada tabel 8 dapat dilihat nilai 2
struktur aktiva dan profitabilitas secara bersama-
(Adjusted R Square) sebesar 0,075 atau 7,5 %
sama berpengaruh terhadap struktur modal.
artinya variasi variabel ukuran perusahaan,
Uji t resiko bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur
aktiva, dan profitabilitas mampu menjelaskan
Dengan melihat kolom signifikan dari
sebesar 7,5d % variasi variabel struktur modal,
tabel 6, maka dapat diuraikan hipotesis
dan sisana sebesar 92,5 % dijelaskan oleh
penelitian sebagai berikut:
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
Nilai signifikan untuk ukuran
model penelitian ini.
perusahaan sebesar 0,213 > 0,05, dengan
demikian hipotesis pertama yang menyatakan PENUTUP
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
Kesimpulan
terhadap struktur modal ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Nilai signifikan untuk resiko bisnis
pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
sebesar 0,685 > 0,05, dengan demikian hipotesis
kedua yang menyatakan bahwa resiko bisnis 1) Tingkat signifikan untuk variabel ukuran
berpengaruh terhadap struktur modal ditolak. perusahaan senilai 0,213 lebih besar dari
0,05 yang berarti H1 yang menyatakan
Nilai signifikan untuk tingkat
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
pertumbuhan sebesar 0,024 < 0,05, dengan
terhadap struktur modal ditolak.
demikian hipotesis ketiga yang menyatakan
2) Dengan tingkat signifikan 0,685 lebih besar
bahwa tingkat pertumbuhan berpengaruh
dari 0,05 pada variabel resiko bisnis, hal ini
terhadap struktur modal diterima.
14

berarti H2 yang menyatakan bahwa resiko melihat pada tingkat pertumbuhan, struktur
bisnis berpengaruh terhadap struktur modal aktiva, dan profitablititas pada perusahaan
ditolak. tersebut sebagai acuan dalam pengambilan
3) Variabel tingkat pertumbuhan memiliki keputusan.
nilai signifikan 0,024 lebih kecil dari 0,05,
yang berarti H3 yang menyatakan bahwa
Daftar Pustaka
tingkat pertumbuhan berpengaruh terhadap
Firnanti, Friska. 2011. Faktor-Faktor yang
struktur modal diterima. Mempengaruhi Struktur Modal
4) Nilai signifikan untuk variabel struktur Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Bisnis dan
aktiva 0,023 lebih kecil dari 0,05, yang Akuntansi, Vol. 13, No. 2, Agustus:
berarti H4 yang menyatakan bahwa struktur 119-128.
aktiva berpengaruh terhadap struktur modal Furi, Vina Ratna dan Saifudin. 2012. Faktor-
diterima. Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal (Studi Empiris pada Perusahaan
5) Variabel profitabilitas memiliki nilai Manufaktur yang Terdaftar di BEI
signifikan 0,007 lebih kecil dari 0,05, yang Tahun 2009-2010). Jurnal Akuntansi,
Vol. 1, No. 2, Februari. ISSN: 2301-
berarti H5 yang menyatakan bahwa 9328.
profitabilitas berpengaruh terhadap struktur Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
modal diterima. Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19. Badan Penerbit Universitas
Saran Diponegoro. Semarang. ISBN
979.704.015.1
Saran yang diberikan berkaitan dengan
Houston, Brigham. (2001). Manajemen
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Keuangan II, Edisi 8, Jakarta,
Erlangga.
1) Sebaiknya peneliti selanjutnya yang ingin
Joni dan Lina. 2010. Faktor-Faktor yang
melakukan penelitian mengenai struktur Mempengaruhi Stuktur Modal. Jurnal
modal memperluas populasi penelitian Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 2,
Agustus: 81-96.
dengan tidak hanya berfokus pada
perusahaan manufaktur saja dan dapat Michael Simanjuntak. 2001. Analisis Faktor
Determinan dalam Kebijakan Struktur
menambah variabel independen lain yang Modal pada Perusahaan. Thesis,
diharapkan dapat memiliki pengaruh Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.
terhadap struktur modal.
Muhajir dan Triyono. (2010). Faktor-Faktor
2) Bagi investor yang ingin berinvestasi pada
yang Memepengaruhi Struktur Modal
perusahaan yaang terdapat pada sampel Perusahaan Manufaktur pada Bursa
Efek Indonesia Periode 2005-2009.
penelitian, jika struktur modal menjadi
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Semarang
pertimbangan utama, maka investor dapat 2010.
15

Riyanto. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan


Perusahaan. Yogyakarta, BPFE-
Yogyakarta.

Saidi. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur Go Public di Bursa Efek
Jakarta (BEJ) Tahun 1997-2002.
Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Maret
2004.

Seftianne dan Handayani. 2011. Faktor-Faktor


yang Mempengaruhi Struktur Modal
pada Perusahaan Publik Sektor
Manufaktur. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 13, No. 1, April: 39-
56

Sharir, Ripat, Usman. 1997. Pengetahuan Dasar


Pasar Modal. Jakarta, Institut Bankir
Indonesia.

Utami, Endang Sri. 2009. Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur. Fenomena,
Maret: 39-47. ISSN: 1693-4296.

You might also like