Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Struktur modal merupakan salah satu keputusan keuangan yang dihadapi manajer
keuangan berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen, dan saham biasa yang harus
digunakan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal. Faktor-faktor tersebut antara lain: ukuran perusahaan, resiko
bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan profitabilitas. Penelitian ini menggunakan
sumber data sekunder dari data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dengan masa
studi empat tahun, yaitu 2008-2011. Sampling adalah metode purposive sampling dengan
ketentuan perusahaan yang mencantumkan laporan keuangan lengkap selama periode
penelitian dan memiliki laba bersih positif. Analisis data menggunakan uji asumsi klasik,
analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, dan koefisien determinasi, dengan menggunakan
alat uji SPSS. Hasil penelitian dengan struktur modal sebagai variabel dependen dan ukuran
perusahaan, resiko bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, serta profitabilitas sebagai
variabel independen, menunjukkan bahwa:,tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan
profitabilitas mempengaruhi struktur modal. Sedangkan ukuran perusahaan dan resiko
bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Kata kunci: struktur modal, ukuran perusahaan, resiko bisnis, tingkat pertumbuhan,
struktur aktiva, profitabilitas.
usaha tanpa memperhitungkan batas maksimum diambil oleh manager tersebut tidak saja
pemberian masa kredit dimasa lalu oleh berpengaruh terhadap profitabilitas, tetapi juga
perbankan dan masalah kelayakan kredit yang berpengaruh terhadap risiko keuangan yang
disetujui. Fungsi keuangan merupakan salah satu dihadapi perusahaan. Risiko keuangan tersebut
fungsi penting bagi perusahaan dalam kegiatan meliputi kemungkinan ketidakmampuan
perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan perusahaan untuk membayar kewajiban-
salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah kewajibannya dan kemungkinan tidak
seberapa besar perusahaan mampu memenuhi tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan.
kebutuhan dana yang akan digunakan untuk Berdasarkan penjelasan diatas, tampak bahwa
beroperasi dan mengembangkan usahanya. keputusan struktur modal merupakan keputusan
Pemenuhan dana ini biasanya bersumber dari yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
dana sendiri, modal saham maupun dengan perusahaan (Prabansari dan Kusuma, 2005
hutang, baik hutang jangka pendek dan jangka dalam Seftianne dan Handayani, 2011).
panjang (Muhajir dan Triyono, 2009).
Struktur modal yang optimal adalah
Masalah pendanaan merupakan bagian suatu kondisi dimana sebuah perusahaan
yang sangat penting bagi dunia usaha, karena dapatmenggunakan kombinasi utang dan ekuitas
berkaitan dengan kepentingan banyak pihak, secara ideal, yaitu menyeimbangkan nilai
seperti kreditur, pemegang saham, serta pihak perusahaan dan biaya atas struktur modalnya.
manajemen perusahaan sendiri. Pendanaan dapat Struktur modal yang optimal dapat berubah
berasal dari internal perusahaan dan atau sepanjang waktu, yang dapat mempengaruhi
eksternal. Pendanaan internal dapat berupa laba biaya modal tertimbang (weighted average cost
ditahan serta depresiasi. Sedangkan dana yang of capital). Selanjutnya, perubahan biaya modal
diperoleh dari sumber eksternal adalah dana akan mempengaruhi keputusan anggaran modal
yang berasal dari para kreditur, pemegang surat dan akhirnya akan mempengaruhi harga saham
utang (bondholders) dan pemilik perusahaan. perusahaan (Firnanti, 2011). Apabila keputusan
anggaran modal sangat mempengaruhi kondisi
Dana yang diperoleh dari para pemilik dan nilai perusahaan, maka sangat berguna bagi
merupakan modal sendiri, sedangkan perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor
pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari fundamental atau faktor-faktor dari dalam
kreditur merupakan hutang bagi perusahaan. perusahaan yang dapat mempengaruhi struktur
Keputusan pendanaan yang berhubungan dengan modal. Faktor-faktor fundamental tersebut
penentuan proporsi hutang menjadi penting misalnya: ukuran perusahaan, resiko bisnis,
karena berkaitan dengan kepentingan pemegang tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan
saham (pihak principal). Hal ini sejalan dengan profitabilitas.
teori keuangan modern yang menyatakan bahwa
tujuan utama perusahaan adalah untuk Ukuran perusahaan merupakan ukuran
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan
(Gitman 2003, 15 dalam Joni dan Lina, 2010). (Saidi, 2004). Dalam hal ini perusahaan besar
dapat memperoleh keuntungan dalam skala
Struktur permodalan banyak ekonomi dengan melakukan emisi hutang jangka
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, bahkan panjang dan mungkin juga memiliki kekuatan
setiap negara mempunyai faktor-faktor khusus bargaining terhadap kreditur. Namun demikian
tersendiri yang dapat mempengaruhi struktur ukuran perusahaan juga menjadi alternatif untuk
modal itu sendiri secara langsung. Brigham dan informasi yang dimiliki pihak luar. Perusahaan
Houston (2001) mengatakan bahwa keputusan yang besar sering didiversifikasikan lebih luas
struktur modal secara langsung juga dan memiliki arus kas yang lebih stabil.
berpengaruh terhadap besarannya risiko yang Sehingga kemungkinan pailit kecil dibandingkan
ditanggung pemegang saham serta besarnya perusahaan kecil. Oleh karena itu ukuran
tingkat pengembalian tingkat keuntungan yang perusahaan mempunyai pengaruh positif
diharapkan. Keputusan struktur modal yang terhadap struktur modal. Namun, ukuran
3
Teori mengenai struktur modal modern merupakan dasar dari dalil-dalil tersebut (Taufik,
bermula pada 1958, ketika dua professor yaitu 2002 dalam Muhajir dan Triyono, 2009 ).
Franco Modigliani dan Merton Miller
mengatakan bahwa dengan menggunakan hutang PERUMUSAN HIPOTESIS
(bahkan dengan menggunakan hutang yang lebih
banyak), perusahaan bisa meningkatkan nilainya Dalam merumuskan hipotesis, peneliti
kalau ada pajak. Dengan kata lain, kalau tujuan menggunakan asumsi yang terdapat pada
pembelanjaan perusahaan adalah untuk penelitian sebelumnya. Penelitian mengenai
meningkatkan nilai perusahaan maka faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
perusahaan perlu menggunakan hutang. telah banyak dilakukan. Dalam penelitian ini,
Berdasarkan serangkaian asumsi yang sangat hipotesis yang dapat dikemukakan berdasarkan
tidak realistis, MM membuktikan bahwa nilai kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:
suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur
modal. Ukuran perusahaan merupakan ukuran
Pendekatan Modigliani dan Miller atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan,
dengan asumsi pasar yang sempurna dan tidak ditunjukkan oleh natural logaritma dari total
ada pajak menyatakan bahwa struktur modal aktiva. Ukuran perusahaan menggambarkan
tidak mempengaruhi nilai perusahaan atau besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya
dengan kata lain struktur modal tidak relevan. perusahaan dapat ditinjau dari lapangan usaha
Setelah memasukkan unsur pajak struktur modal yang dijalankan. Penentuan besar kecilnya skala
menjadi relevan karena perusahaan yang perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total
menggunakan hutang dalam struktur modalnya penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat
akan mendapatkan penghematan pajak. penjualan, dan rata-rata total aktiva. Beberapa
Penghematan ini didapatkan karena penghasilan peneliti menggunakan penjualan atau asset
kena pajak akan berkurang akibat penggunaan bernilai positif yang mencerminkan semakin
hutang sehingga jumlah pajak yang dibayarkan besar ukuran perusahaan, sehingga
lebih kecil dibandingkan perusahaan tidak memperbanyak pula alternatif pendanaan yang
memiliki hutang. Pendekatan ini akan membawa dapat dipilih dalam meningkatkan profitnya.
pada kesimpulan semakin banyak penggunaan Selain itu, perusahaan yang lebih besar akan
hutang pada struktur modal maka semakin besar lebih mudah memperoleh pinjaman
penghematan yang diraih sehingga semakin baik dibandingkan perusahaan kecil (Mardiana, 2005
bagi nilai perusahaan. Namun nilai perusahaan dalam Seftianne dan Handayani, 2011). Oleh
justru tidak akan maksimal dengan penggunaan karena itu dapat memungkinkan untuk
hutang 100%. Ketidaksempurnaan pasar modal perusahaan besar, tingkat leveragenya akan lebih
menyebabkan timbulnya biaya kebangkrutan besar dari perusahaan yang berukuran kecil.
serta tingginya biaya modal baik disebabkan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
rating kredit yang rendah atau bila hutang telah ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap
mencapai pada pilihan untuk menyeimbangkan struktur modal dengan didasarkan pada
(trade off) manfaat dan biaya penggunaan kenyataan bahwa semakin besar suatu
hutang (Hendri dan Sutapa, 2006 dalam Muhajir perusahaan, ada kecenderungan untuk
dan Triyono, 2009). menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar.
Dalil Modigliani dan Miller secara 1 : Ukuran perusahaan berpengaruh
keseluruhan sangat berperan dan menjadi dasar terhadap struktur modal.
teori struktur modal, banyak ilmuwan yang
mempertanyakan relevansi dalil itu. Kelemahan Risiko bisnis menurut Gitman (2009)
Dalil Modigliani dan Miller terletak pada asumsi dalam Seftianne (2011) merupakan risiko dari
dasar dalil itu sendiri yang memiliki asumsi perusahaan saat tidak mampu menutupi biaya
kalau tingkat hutang tidak berhubungan dengan operasionalnya dan dipengaruhi oleh stabilitas
aliran kas perusahaan. Kelemahan ini didasari pendapatan dan biaya. Perusahaan dengan risiko
pula oleh Modigliani dan Miller yang kemudian bisnis yang tinggi cenderung menghindari
menyebutkan bahwa asumsi pasar yang efisien pendanaan dengan menggunakan hutang
6
dibandingkan dengan perusahaan dengan risiko pemenuhan modalnya dari modal yang
bisnis yang lebih rendah. Dunia investasi permanen yaitu modal sendiri, sedangkan hutang
mengenal resiko bisnis sebagai bagian dari risk sifatnya hanya sebagai pelengkap. Jadi dapat
premium, yang diartikan sebagai ketidakpastian dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai
aliran pendapatan yang disebabkan oleh sifat pengaruh terhadap struktur modal.
alami dari bisnis itu sendiri seperti produk,
pelanggan dan cara penghasilan produknya 4 : Struktur aktiva berpengaruh terhadap
(Brown dan Reilly 2009). Perusahaan dengan struktur modal.
cash flow yang sangat fluktuatif akan menyadari
bahwa penggunaan utang yang penuh resiko Tingkat profitabilitas dapat
akan kurang menguntungkan dibanding dengan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
ekuitas, sehingga perusahaan dipaksa untuk mendanai kegiatan operasionalnya sendiri.
menggunakan ekuitas untuk memenuhi Selain itu, profitabilitas juga menunjukkan
pendanaan perusahaan guna menghindari kemampuan perusahaan untuk membayar utang
financial distress (Setiawan, 2006 dalam jangka panjang dan bunganya. Profitabilitas
Seftianne dan Handayani, 2011). Oleh karena itu yang tinggi juga merupakan daya tarik bagi
resiko bisnis mempunyai pengaruh terhadap penanam modal di perusahaan. Dengan
struktur modal. demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
2 : Risiko bisnis berpengaruh terhadap
struktur modal. 5 : Profitabilitas berpengaruh terhadap
struktur modal.
Tingkat pertumbuhan perusahaan
menjadi salah satu satu tanda dalam menilai METODE PENELITIAN
kemampuan perusahaan untuk membayar utang- Metode pengumpulan data yang
utangnya dan kemudahan perusahaan untuk digunakan adalah metode dokumentasi yaitu
memperoleh pendanaan eksternal. Pertumbuhan dengan cara mengumpulkan data dari laporan
perusahaan dapat mempengaruhi kepercayaan keuangan setiap perusahaan yang diteliti.
kreditor terhadap perusahaan dan kesediaan Populasi dalam penelitian ini adalah sektor
pemodal untuk memberikan pendanaan melalui industri perusahaan manufaktur di Indonesia.
utang jangka panjang. Metode pemilihan sampel dilakukan secara
3 : Tingkat pertumbuhan berpengaruh purposive sampling dengan kriteria.
terhadap struktur modal. 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Struktur aktiva mencerminkan dua BEI tahun 2008-2011.
komponen aktiva secara garis besar dalam 2) Perusahaan yang menerbitkan laporan
komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva keuangan lengkap tahun 2008-2011.
tetap. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva- 3) Perusahaan yang menghasilkan laba positif
aktiva lain yang dapat direalisasikan menjadi selama periode pengamatan.
uang kas atau dijual atau dikonsumsi dalam DATA PENELITIAN
suatu periode akuntansi yang normal. Sedangkan
aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang Data yang digunakan adalah data
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun sekunder perusahaan manufaktur yang terdaftar
lebih dahulu yang digunakan dalam operasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode tahun
perusahaan, tidak dimasukkan untuk dijual 2008-2011. Data-data tersebut diperoleh dari
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan Annual Report dan ICMD (Indonesian Capital
mempunyai masa. Struktur aktiva dalam Markett Directory) yang diterbitkan di BEI.
perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Data yang digunakan dalam penelitian ini
sumber-sumber pembiayaan. Kebanyakan meliputi: Struktur modal, ukuran perusahaan,
perusahaan sebagian besar modalnya tertanam
dalam aktiva tetap akan mengutamakan
7
tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan kesempatan investasi, hutang memberikan batas
profitabilitas. biaya agensi dengan pertimbangan manajerial,
menurut Jensen(1986) dan Stulz(1990). Menurut
Definsi Operasional & Pengukuran Variabel Kuntari(2002) pengukuran variabel tingkat
Penelitian pertumbuhan perusahaan dapat diukur dangan
melihat investasi yang dilakukan oleh
Struktur modal menurut Ikatan perusahaan.
Akuntansi Indonesia (1997) adalah penentuan
kebijaksanaan struktur keuangan mengenai =
1
100%
pembelanjaan perusahaan. Pengukuran struktur 1
modal dengan membandingkan hutang jangka
panjang perusahaan (long term debt) dengan Struktur Aktiva. Perubahan struktur
total aktiva (total asset) atau dapat ditulis aktiva akan mengakibatkan perubahan struktur
dengan rumus: modal, karena aktiva tetap pada dasarnya
dibelanjai dari sumber jangka panjang (utang).
=
100%
Pengukuran variabel struktur aktiva dapat diukur
dengan perimbangan atau perbandingan baik
dalam artian absolut maupun relatif antara aktiva
Ukuran perusahaan (size) merupakan
lancar dengan aktiva tetap.
ukuran atau besarnya asset yang dimiliki
perusahaan ditunjukan oleh natural logaritma
= 100 %
dari total aktiva. Menurut Yusuf dan Soraya
(2004) ukuran perusahaan dapat diukur dengan
total aktiva perusahaan, asumsi yang mendasar Profitabilitas (Net Profit Margin)
adalah bahwa investor akan membaca atau adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil
menggunakan laporan keuangan perusahaan diperoleh perusahaan dalam menjalankan
untuk pertimbangan keputusan investasi dalam operasionalnya. Variabel profitabilitas dapat
saham perusahaan. Hal ini untuk mengetahui diukur dengan menggunakan nilai rata-rata dari
status suatu perusahaan apakah perusahaan itu rasio laba bersih terhadap total aktiva. Rasio
mempunyai keuangan untuk kontinuitas yang digunakan adalah Net Profit Margin
produksinya dimasa mendatang atau sebaliknya. (NPM). Di mana Net Profit Margin merupakan
rasio yang menunjukan keuntungan neto dari
= ( ) setiap penjualan.
Risiko bisnis (risk) adalah =
100%
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya, dengan kata
METODE ANALISIS DATA
lain risiko yang timbul akibat perusahaan tidak
menggunakan utang. Risiko bisnis dapat diukur Uji Asumsi Klasik
dengan deviasi standar dari Return on Equity
(ROE). Uji Normalitas adalah pengujian
asumsi residual yang berdistribusi normal.
= 100% Asumsi ini harus terpenuhi untuk model regresi
linier yang baik. Uji normalitas dilakukan pada
Tingkat pertumbuhan adalah nilai residual model. Asumsi normalitas dapat
kemampuan perusahaan untuk meraih profit diperiksa dengan pemeriksaan output normal P-
materi dan profit non-materi sesuai target. Kim P plot atau normal Q-Q plot. Asumsi normalitas
dan Stulz (1996) mengatakan jika manajemen terpenuhi ketika penyebaran titik-titik output
mendukung tujuan pertumbuhan, kepentingan plot mengikuti garis diagonal plot. Asumsi
manajemen dan pemegang saham cenderung normalitas terpenuhi ketika pengujian normalitas
sependapat dengan perusahaan yang menghasilkan P-value (sign.) > dengan nilai
mempunyai kesempatan investasi yang kuat. ditentukan sebesar 1%, 5% atau 10%.
Tetapi bagi perusahaan yang tidak ada
8
Selain menggunakan P-plot, uji 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, dan
normalitas juga dapat menggunakan Uji jika nilai signifikansi dari variabel bebas lebih
Kolmogorov-Smirnov. Asumsi normalitas kecil dari 0,05 maka ada indikasi terjadi
terpenuhi jika signifikansi hasil output uji heterokedastisitas.
kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05.
Regresi Linier Berganda
Uji Autokorelasi untuk mengetahui
hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota Model persamaan linier berganda yang
dari serangkaian pengamatan yang tersusun. digunakan:
Untuk menentukan autokorelasi dengan = + + + + + +
menggunakan uji Durbin-Watson yang
dibandingkan dengan nilai tabel. Kriteria Y = Struktur modal
autokorelasi atau dasar pengambilan keputusan
ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2001; dalam 0 = Konstanta
Khuntari, 2002):
1 5 = Koefesiensi regresi
1) Apabila d antara dU dan (4-dU) berarti
tidak ada auto korelasi. 1 = Ukuran perusahaan
2) Apabila d < dL atau d > (4-dL) berarti ada
2 = Risiko bisnis
autokorelasi.
3) Apabila d antara dL dan dU atau (4-dU) dan 3 = Tingkat pertumbuhan
(4-dL) maka Durbin Watson (DW) tidak
memiliki kesimpulan yang pasti. Pada nilai 4 = Struktur aktiva
ini tidak dapat disimpulkan apakah terdapat
korelasi atau tidak ada korelasi. 5 = Profitabilitas
0,05 maka ditolak, yang berarti maka ditolak, yang berarti variabel
variabel independen bersama-sama independen berpengaruh terhadap struktur
berpengaruh terhadap struktur modal, modal, begitu pula sebaliknya.
begitu pula sebaliknya.
Uji Koefisien Determinasi (R) untuk
Uji-t untuk menguji pengaruh variabel mengetahui kesesuaian hubungan antara variabel
independen secara parsial terhadap variabel independen dengan variabel dependen dalam
dependen. Kriterianya uji-t sebagai berikut. suatu persamaan regresi. Koefisien determinasi
menggambarkan besarnya pengaruh variabel
(a) Jika t-hitung (0,001) < t-tabel (nilai ukuran perusahaan, risiko bisnis, tingkat
signifikan), maka diterima berarti pertumbuhan, struktur aktiva dan profitabilitas
variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis, terhadap variabel struktur modal atau untuk
tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan meneliti derajat keeratan hubungan antar
profitabilitas secara parsial tidak variabel.
berpengaruh terhadap struktur modal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(b) Jika t-hitung (0,001) > t-tabel (nilai
signifikan), maka ditolak berarti Data Penelitian
variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis, Sampel yang digunakan pada penelitian
tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan ini sebanyak 39 perusahaan manufaktur di BEI
profitabilitas secara parsial berpengaruh periode tahun 2008 sampai dengan 2011. Proses
terhadap struktur modal. pemilihan sampel seperti ditunjukkan dalam
Tabel 1. Dan disertai dengan hasil penelitian
(c) Selain menggunakan kedua asumsi diatas, menggunakan berbagai metode analisis data
uji t dapat diasumsikan berdasarkan nilai sebagai berikut:
signifikansi, dimana jika signifikansi < 0,05
berarti H2 yang menyatakan bahwa resiko melihat pada tingkat pertumbuhan, struktur
bisnis berpengaruh terhadap struktur modal aktiva, dan profitablititas pada perusahaan
ditolak. tersebut sebagai acuan dalam pengambilan
3) Variabel tingkat pertumbuhan memiliki keputusan.
nilai signifikan 0,024 lebih kecil dari 0,05,
yang berarti H3 yang menyatakan bahwa
Daftar Pustaka
tingkat pertumbuhan berpengaruh terhadap
Firnanti, Friska. 2011. Faktor-Faktor yang
struktur modal diterima. Mempengaruhi Struktur Modal
4) Nilai signifikan untuk variabel struktur Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Bisnis dan
aktiva 0,023 lebih kecil dari 0,05, yang Akuntansi, Vol. 13, No. 2, Agustus:
berarti H4 yang menyatakan bahwa struktur 119-128.
aktiva berpengaruh terhadap struktur modal Furi, Vina Ratna dan Saifudin. 2012. Faktor-
diterima. Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal (Studi Empiris pada Perusahaan
5) Variabel profitabilitas memiliki nilai Manufaktur yang Terdaftar di BEI
signifikan 0,007 lebih kecil dari 0,05, yang Tahun 2009-2010). Jurnal Akuntansi,
Vol. 1, No. 2, Februari. ISSN: 2301-
berarti H5 yang menyatakan bahwa 9328.
profitabilitas berpengaruh terhadap struktur Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
modal diterima. Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19. Badan Penerbit Universitas
Saran Diponegoro. Semarang. ISBN
979.704.015.1
Saran yang diberikan berkaitan dengan
Houston, Brigham. (2001). Manajemen
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Keuangan II, Edisi 8, Jakarta,
Erlangga.
1) Sebaiknya peneliti selanjutnya yang ingin
Joni dan Lina. 2010. Faktor-Faktor yang
melakukan penelitian mengenai struktur Mempengaruhi Stuktur Modal. Jurnal
modal memperluas populasi penelitian Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 2,
Agustus: 81-96.
dengan tidak hanya berfokus pada
perusahaan manufaktur saja dan dapat Michael Simanjuntak. 2001. Analisis Faktor
Determinan dalam Kebijakan Struktur
menambah variabel independen lain yang Modal pada Perusahaan. Thesis,
diharapkan dapat memiliki pengaruh Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.
terhadap struktur modal.
Muhajir dan Triyono. (2010). Faktor-Faktor
2) Bagi investor yang ingin berinvestasi pada
yang Memepengaruhi Struktur Modal
perusahaan yaang terdapat pada sampel Perusahaan Manufaktur pada Bursa
Efek Indonesia Periode 2005-2009.
penelitian, jika struktur modal menjadi
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Semarang
pertimbangan utama, maka investor dapat 2010.
15