You are on page 1of 7

Studi Eksperimental ..

Motor Bensin Joko Winarno

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN BIOETANOL


PADA BAHAN BAKAR PERTAMAX TERHADAP
UNJUK KERJA MOTOR BENSIN

Joko Winarno
Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas teknik Universitas Janabadra
Jl. TR. Mataram No. 55 57 Yogyakarta 55231 Telp./Fax : (0274) 543676
E-Mail : hjwinarno25@yahoo.com

ABSTRACT
An experimental study was conducted to investigate the effect of bioethanol blending in pertamax to the
performance of four-stroke spark ignition engine. The engine was tested in dynamometer bench. The
performance parameters investigated were torque, brake power and specific fuel consumption (SFC). The
engine performance test used pertamax 100% (E 0), pertamax 95%-bioethanol 5% (E 5), pertamax 90%-
bioethanol 10% (E 10), pertamax 85%-bioethanol 15% (E 15), pertamax 80%-bioethanol 20% (E 20). The
experimental results showed that torque and brake power were higher when pertamax-bioethanol blending
was used as fuel on low to medium engine speeds for all cases investigated. The higest torque and brake
power was reached when the engine fueled by E 20. On the other hand, for high engine speeds, torque and
brake power were reduced by increasing percentage of bioethanol, even E 15 % and E 20% were lower than
E 0. In this engine speeds, the higest torque and brake power was reached when the engine fueled by E 5.
The results also showed that the use of pertamax-bioethanol blend caused lower SFC throughout all the
engine speeds range studied. The lowest SFC power was reached when the engine fueled by E 2.
Keyword : pertamax, bioethanol, torque, brake power, SFC

PENDAHULUAN mengandung timbal (TEL) terhadap


lingkungan, maka penggunaan bensin dengan
Motor bakar torak merupakan mesin
TEL sebagai bahan bakar motor bensin juga
dengan pembakaran dalam atau Internal
perlu dicarikan alternatif bahan bakar lain
Combustion Engine (ICE) di mana pada saat
yang lebih aman. Untuk maksud tersebut,
sekarang ini banyak digunakan untuk berbagai
dapat digunakan bahan bakar jenis premix,
keperluan terutama di bidang transportasi.
pertamax dan pertamax plus (Pitrajaya, 2008).
Peranannya di bidang transportasi sangatlah
Sementara itu dengan semakin
besar, karena hampir semua kendaraan
menipisnya cadangan bahan bakar minyak
terutama yang beroperasi di darat
(BBM) yang merupakan bahan bakar fosil
menggunakan motor bakar torak sebagai
yang menurut sifatnya termasuk bahan bakar
penggeraknya. Penggunaan motor bakar yang
tak-terbaharukan, penggunaan bahan bakar
besar ini disebabkan oleh banyak pekerjaan
alternatif menjadi sangat penting dan tidak
yang dapat diselesaikan dengan mudah dan
dapat dihindarkan lagi jika tidak ingin terjadi
cepat dengan bantuan motor bakar.
krisis energi yang sangat serius. Salah satu
Kemajuan teknologi pada Industri
bahan bakar alternatif yang dapat digunakan
Otomotif (kendaraan bermotor) dewasa ini
adalah bioethanol. Penggunaan bioethanol
sudah memasuki tahap penggunaan bahan
sebagai bahan bakar alternatif ini diharapkan
bakar alternatif, di mana bahan bakar tersebut
di satu sisi dapat mengurangi dampak emisi
harus ekonomis, emisi yang dihasilkan aman
gas buang kendaraan dan di sisi lain dapat
bagi lingkungan dan memiliki nilai oktan
mensubstitusi BBM.
yang tinggi. Dengan adanya dampak negatif
Namun demikian. Bioetanol sebagai
yang ditimbulkan oleh pemakaian bensin yang
salah satu bahan bakar alternatif masyarakat
belum diterapkan sama sekali karena masih
dalam tahap penelitian dan uji coba. Padahal

ISSN . 33
JURNAL TEKNIK VOL. 1 NO. 1 / APRIL 2011

di Indonesia, banyak sekali sumber daya alam Dari berbagai penelitian yang telah
hayati yang dapat digunakan sebagai bahan dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa
baku untuk memproduksi bioetanol. penggunaan bioethanol sebagai bahan
Penggunaan etanol sebagai bahan bakar alternatif memberkan dampak yang positif
didasari oleh sifat etanol murni yang cukup baik dari sisi penurunan emisi gas buang
mudah terbakar dan memiliki kalor-bakar maupun dari sisi unjuk kerja mesin. Oleh
netto besar, yakni 21 MJ/liter (kira-kira 2/3 karena itu dalam penelitian akan dikaji
dari kalor-bakar netto bensin. pengaruh penambahan bioethanol pada bahan
Prasetyo dan Patriayudha (2009) bakar jenis pertamax. Hal ini karena pertamax
melaporkan bahwa penggunaan bioethanol merupakan bahan bakar yang sesuai dengan
sebagai bahan bakar alternatif yang tuntutan kebutuhan dan perkembangan
dicampurkan pada bahan bakar premium otomotif. Pertamax memiliki nilai oktan tinggi
dengan prosentase campuran 7,5%, 10% dan dan sisi fisik atau properti bahan bakar
12,5% dapat menurunkan emisi gas buang pertamax memiliki stabilitas oksidasi yang
kendaraan yang meliputi NO x , SO 2 , CO dan lebih tinggi kemudian kandungan oksin,
CO 2 . Sementara itu Ardawalika (2009) aromatik dan benzenanya tidak dibatasi.
melakukan penelitian campuran bahan bakar Hasilnya pembakaran bahan bakar pertamax
bensin dan etanol pada motor bakar empat lebih sempurna. Untuk memenuhi kebutuhan
langkah 196 cc dengan prosesntase etanol 0%, dan perkembangan teknologi otomotif, maka
5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dan 35%. angka oktan bahan bakar harus disesuaikan,
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan sementara itu pertamax memiliki RON
diketahui bahwa penambahan bioetanol pada (Research Octane Number) 92. Di samping
bensin yang diuji pada motor bensin standar itu bahan bakar pertamax adalah salah satu
tidak terlalu mempengaruhi nilai dari torsi, jenis bahan bakar non-subsidi.
BHP, BMEP dan SFC. Tetapi untuk effisiensi
thermis cenderung mengalami peningkatan.
Effisiensi terbesar tanpa penambahan 1. Torsi Dan Daya
bioetanol adalah 6,22% dan efisiensi terbesar Torsi dan daya dari motor bakar
dengan bioetanol adalah 7,996 %. diperoleh dari hasil pengkonversian energi
Penelitian yang berkaitan dengan termal (panas) hasil pembakaran menjadi
pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar energi mekanik. Torsi didefinisikan sebagai
aditif bagi bahan bakar bensin juga dilakukan besarnya momen putar yang terjadi pada
oleh Aklis (2007). Dari hasil penelitiannya poros output mesin akibat adanya
dapat diketahui bahwa penambahan bioetanol pembebanan dengan sejumlah massa (kg),
dari biji mangga dan bioetanol di pasaran sedangkan daya didefinisikan sebagai
dengan kadar 95% mampu meningkatkan besarnya tenaga yang dihasilkan motor tiap
unjuk kerja mesin bensin. Sedangkan Chandra satu satuan waktu. Pengukuran torsi dapat
(2007) melaporkan bahwa efek penambahan dilakukan dengan meletakkan mesin yang
etanol pada bensin di samping mampu akan diukur torsinya pada engine testbed dan
meningkatkan performa motor bensin menjadi poros keluaran dihubungkan dengan rotor
lebih baik, penambahan etanol pada bensin dinamometer (Heywood, 1988). Prinsip kerja
pun mampu mengurangi emisi gas buang dari dari dynamometer mekanis adalah dengan
motor bensin tersebut. Sementara Apip mengerem putaran poros keluaran mesin,
(2009), melakukan penelitian terhadap unjuk kemudian mengukur gaya gesekan yang
kerja motor bakar 4 langkah berbahan bakar terjadi menggunakan alat seperti timbangan.
campuran bioetanol-premium dengan Maka besarnya gaya gesek yang terjadi dapat
prosentase blending 5%, 10%, 15%, 20%. diketahui dengan melihat massa pembebanan
Pengujian dilakukan pada motor bensin 4 yang terbaca pada alat ukur. Besarnya torsi
langkah yang telah dilakukan tune up dapat diperoleh dengan persamaan :
sebelumnya. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa terjadi kenaikan daya yang tidak begitu T = m.g.L (Nm) (1)
signifikan seiring dengan penambahan Dengan,
prosentase bioetanol dan konsumsi bahan
bakar spesifik juga mengalami penurunan m = massa yang terukur pada dinamometer
yang juga tidak begitu signifikan. g = gravitasi bumi

ISSN . 34
Studi Eksperimental .. Motor Bensin Joko Winarno

L = panjang lengan dinamometer bahan bakar kendaraan jenis bensin/gasolin


dan etanol dikenal dengan gasohol.
Dan daya yang dihasilkan oleh motor
Bioethanol dapat diproduksi dari
diperoleh dengan persamaan :
berbagai tanaman seperti ubi kayu, ubi jalar,
2nT jagung, sagu dan tetes tebu. Pembuatan
P= (kW) (2) bioethanol dapat dilakukan dengan dua
60000
Dengan, metode, yaitu hidrolisa asam dan hidrolisa
T = torsi enzim. Namun saat ini metode yang paling
n = putaran mesin banyak digunakan adalah hidrolisa enzim.
Metode hidrolisa enzim dapat dilakukan
dengan penambahan air dan enzim,
2. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik selanjutnya dilakukan proses fermentasi gula
menjadi alkohol dengan menambahkan ragi.
Konsumsi bahan bakar spesifik Hasil dari proses fermentasi ini akan diperoleh
mengindikasikan banyaknya bahan bakar etanol.
yang diperlukan untuk menghasilkan satu
satuan daya. Besarnya bahan bakar spesifik
atau specific fuel consumption (SFC) dapat 4. Pertamax
dihitung dengan persamaan : Pertamax adalah bahan bakar minyak
andalan Pertamina yang diluncurkan sejak
mf
SFC = (kg/kW.jam) (3) tahun 1999. Pertamax adalah bensin tanpa
P timbal dengan kandungan aditif lengkap
Dengan, generasi mutakhir yang akan membersihkan
m f = konsumsi bahan bakar (kg/jam) Intake Valve Port Fuel Injector dan ruang
bakar dari carbon deposit dan mempunyai
P = daya mesin (kW)
RON (Research Octane Number) 92 serta
dianjurkan untuk kendaraan berbahan bakar
bensin dengan perbandingan kompresi tinggi.
Pertamax seperti halnya Premium, adalah
3. Bioethanol
produk BBM dari pengolahan minyak bumi.
Bioethanol adalah etanol yang Pertamax pertama kali diluncurkan sebagai
dihasilkan oleh fermentasi glukosa yang pengganti Premix 98 karena unsur MTBE
dilanjutkan dengan proses destilasi. Etanol yang berbahaya bagi lingkungan
merupakan kependekan dari etil alkohol
(C 2 H 5 OH) sering disebut dengan grain Pertamax merupakan salah satu jenis
alcohol atau alkohol. Etanol merupakan cairan bahan bakar ramah lingkungan beroktan
tak berwarna, mudah menguap dan tinggi hasil penyempurnaan produk Pertamina
mempunyai bau yang khas. Berat jenisnya sebelumnya. Formula barunya yang terbuat
adalah 0,7939 g/mL, dan titik didihnya 78,3 dari bahan baku berkualitas tinggi
o
C pada tekanan 766 mmHg. Sifat lainnya memastikan mesin kendaraan bermotor
adalah larut dalam air dan eter serta bekerja dengan lebih baik, lebih bertenaga,
mempunyai kalor pembakaran 7093,72 kkal. knock free, rendah emisi, dan
Etanol banyak digunakan dalam berbagai memungkinkan penghematan pemakaian
industri seperti sebagai bahan baku industri bahan bakar. Pertamax ditujukan untuk
turunan alkohol, sebagai campuran minuman kendaraan yang mempersyaratkan
keras, sebagai bahan baku pada industri penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan
farmasi dan kosmetik, dan lain sebagainya. tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga
Pada Industri otomotif, etanol digunakan direkomendasikan untuk kendaraan yang
sebagai campuran bahan bakar kendaraan diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang
untuk meningkatkan angka oktan. Campuran telah menggunakan teknologi setara dengan
electronic fuel injection dan catalytic
converters.
bakar lain untuk meningkatkan nilai oktan
Produk Pertamina ini sudah tidak
sehingga Pertamax merupakan bahan bakar
menggunakan campuran timbal dan metal
yang sangat bersahabat dengan lingkungan.
lainnya yang sering digunakan pada bahan

ISSN . 35
JURNAL TEKNIK VOL. 1 NO. 1 / APRIL 2011

Pertamax atau dengan nama lain gasolie 92 Motor yang digunakan untuk pengujian
memiliki berat jenis minimal 715 kg/mL pada adalah kendaraan bermotor tipe 1 silinder 4-
suhu 15 oC. langkah pendinginan udara dengan spesifikasi
mesin sebagai berikut :
a. Diameter x langkah : 53,5 x 48,8 mm
METODE PENELITIAN b. Volume langkah : 109 cc
c. Perbandingan kompresi : 9,6 : 1
Bahan yang digunakan dalam penelitian d. Daya maksimal : 7,7 PS/7000 rpm.
ini adalah bioethanol dari bahan tetes tebu e. Torsi maksimal : 0,81 kgf.m/6000 rpm
dengan kadar 96% dan bahan bakar pertamax f. Transmisi : 4 kecepata
produksi Pertamina dengan angka oktan 92 g. Sistem pengapian : CDI (Condenser
sebagai bahan pencampur etanol. Pengujian Discharged Ignition).
prestasi mesin dilakukan dengan Pengujian mula-mula dilakukan
menggunakan dinotester dengan skema seperti terhadap bahan bakar pertamax sebagai bahan
ditunjukkan oleh gambar 1. Parameter yang acuan, kemudian dilakukan pengujian
diukur dalam pengujian ini adalah torsi, daya terhadap bahan bakar pertamax` (E 0) dan
mesin pada berbagai prosentase campuran, bahan bakar campuran pertamax dan
sedangkan specific fuel consumption (SFC) bioethanol dengan prosentase 5% (E 5), 10%
diukur dengan menggunakan burret. (E 10), 15% (E 15) dan 20% (E 20). Data-data
Pengukuran dilakukan pada range putaran yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis
mesin 3000 10000 RPM. untuk mendapatkan kesimpulan.

Gambar 1 Dinotester

HASIL DAN PEMBAHASAN bakar pertamax hanya mencapai 7,91 N.m


pada putaran 5829 RPM.
Dari grafik torsi terhadap putaran Dari grafik torsi terhadap putaran
(gambar 2) dapat diketahui bahwa pada (gambar 2) dapat diketahui bahwa pada
putaran rendah hingga menengah terjadi putaran rendah hingga menengah terjadi
kenaikan torsi yang dihasilkan oleh mesin dari kenaikan torsi yang dihasilkan oleh mesin dari
semua jenis bahan bakar campuran yang diuji semua jenis bahan bakar campuran yang diuji
dibandingkan dengan bahan bakar pertamax. dibandingkan dengan bahan bakar pertamax.
Pada range kecepatan ini, torsi terbesar Pada range kecepatan ini, torsi terbesar
diperoleh pada bahan bakar campuran dengan diperoleh pada bahan bakar campuran dengan
prosentase bioethanol sebesar 20%. Adapun prosentase bioethanol sebesar 20%. Adapun
besarnya torsi maksimum yang dihasilkan besarnya torsi maksimum yang dihasilkan
oleh bahan bakar campuran dengan prosentase oleh bahan bakar campuran dengan prosentase
bioethanol sebesar 20% mencapai 8,13 N.m bioethanol sebesar 20% mencapai 8,13 N.m
pada putaran 5994 RPM, sedangkan besarnya pada putaran 5994 RPM, sedangkan besarnya
torsi maksimum yang dihasilkan oleh bahan torsi maksimum yang dihasilkan oleh bahan

ISSN . 36
Studi Eksperimental .. Motor Bensin Joko Winarno

bakar pertamax hanya mencapai 7,91 N.m pada putaran 5829 RPM.

Gambar 2 Grafik torsi terhadap putaran

Gambar 3 Grafik daya terhadap putaran

Gambar 4 Grafik SFC terhadap putaran

Kenaikan torsi ini disebabkan oleh angka oktan dari bahan bakar yang diuji dapat
naiknya angka oktan bahan bakar campuran dilihat pada tabel 1.
pertamax dan bioethanol. Besarnya kenaikan Dengan naiknya angka oktan ini,
tekanan dan temperatur pembakaran akan

ISSN . 37
JURNAL TEKNIK VOL. 1 NO. 1 / APRIL 2011

semakin tinggi sehingga energi pembakaran prosentase bioethanol sebesar 20% mencapai
yang dihasilkan juga akan semakin besar. Di 7,4 HP pada putaran 6947 RPM, sedangkan
samping itu, dengan naiknya angka oktan ini besarnya torsi maksimum yang dihasilkan
menyebabkan proses pembakaran menjadi oleh bahan bakar pertamax hanya mencapai
lebih sempurna sehingga energi hasil 7,1 HP pada putaran 7561 RPM.
pembakaran bahan bakar dapat dimanfaatkan Seperti halnya pada pengujian torsi,
secara semaksimal untuk menghasilkan torsi. kenaikan daya ini disebabkan oleh naiknya
angka oktan dari bahan bakar campuran
pertamax dan bioethanol. Dengan naiknya
Tabel 1 Angka Oktan dari bahan bakar angka oktan ini, tekanan dan temperatur akan
yang diuji sehingga energi pembakaran yang dihasilkan
juga akan semakin besar. Di samping itu,
No. Bahan Bakar Angka Oktan dengan naiknya angka oktan ini menyebabkan
1 Biothanol 118 proses pembakaran menjadi lebih sempurna
2 Pertamax 92 sehingga energi hasil pembakaran bahan
bakar dapat dimanfaatkan secara semaksimal
3 E 5% 93,3 untuk menghasilkan daya mesin.
4 E 10% 94,5 Pada putaran yang lebih tinggi (>7000
5 E 15% 95,8 RPM), daya yang dihasilkan juga cenderung
mengalami penurunan seiring dengan naik
6 E 20% 97 prosentase biethanol. Bahkan torsi yang
dihasilkan oleh bahan bakar campuran dengan
prosentase biethanol masing-masing 15% dan
Pada putaran yang lebih tinggi (>7000 20% cenderung lebih rendah dari bahan bakar
RPM), torsi yang dihasilkan cenderung pertamax. Pada range kecepatan ini, daya
mengalami penurunan seiring dengan naik terbesar diperoleh pada bahan bakar campuran
prosentase biethanol. Bahkan torsi yang dengan prosentase bioethanol sebesar 5%.
dihasilkan oleh bahan bakar campuran dengan Penurunan daya pada range kecepatan ini
prosentase biethanol masing-masing 15% dan disebabkan karena terjadinya keterlambatan
20% cenderung lebih rendah dari bahan bakar penyalaan pada putaran yang tinggi sehingga
pertamax. Pada range kecepatan ini, torsi tekanan dan temperatur di dalam ruang
terbesar diperoleh pada bahan bakar campuran pembakaran akan mengalami penurunan.
dengan prosentase bioethanol sebesar 5%. Kondisi ini akan berakibat menurunnya energi
Penurunan torsi pada range keceparan ini yang dihasilkan dari proses pembakaran. Di
disebabkan karena terjadinya keterlambatan samping itu, seperti halnya pada pengujian
penyalaan pada putaran yang tinggi sehingga torsi, pada`putaran yang lebih tinggi,
tekanan dan temperatur di dalam ruang konsumsi bahan bakar cenderung mengalami
pembakaran akan mengalami penurunan. penurunan konsumsi bahan bakar karena
Kondisi ini akan berakibat menurunnya energi singkatnya pembukaan katup.
yang dihasilkan oleh pembakaran. Di samping Dari grafik SFC terhadap putaran
itu, pada`putaran yang lebih tinggi, konsumsi (gambar 4) dapat diketahui bahwa terjadi
bahan bakar cenderung mengalami penurunan penurunan nilai SFC pada seluruh range
konsumsi bahan bakar karena waktu kecepatan yang diuji seiring dengan naiknya
pembukaan katup terjadi sangat singkat. prosentase bioethanol dalam bahan bakar
Dari grafik daya terhadap putaran campuran. Hal ini menunjukkan bahwa
(gambar 3), dapat diketahui bahwa pada penambahan bioethanol pada bahan bakar
putaran rendah hingga menengah terjadi pertamax dapat menurunkan konsumsi bahan
kenaikan daya yang dihasilkan oleh mesin bakar campuran.
dari semua jenis bahan bakar campuran yang Hasil ini juga mengindikasikan bahwa
diuji dibandingkan dengan bahan bakar untuk jumlah bahan bakar yang sama,
pertamax. Pada range kecepatan ini, daya besarnya energi pembakaran yang dapat
terbesar diperoleh pada bahan bakar campuran dikonversi menjadi tenaga mesin dapat lebih
dengan prosentase bioethanol sebesar 20%. besar. Walaupun pada kecepatan yang tinggi
Adapun besarnya daya maksimum yang (> 7000 RPM) terjadi penurunan daya mesin,
dihasilkan oleh bahan bakar campuran dengan akan tetapi besarnya penurunan ini diimbangi

ISSN . 38
Studi Eksperimental .. Motor Bensin Joko Winarno

dengan penurunan konsumsi bahan bakar Apip, 2009, Pengaruh Campuran Bahan
sehingga penurunan daya mesin tidak Bakar Premium Dan Bioethanol
berpengaruh besar pada nilai SFC. Penurunan Hasil Fermentasi Tetes tebu Dalam
terbesar diperoleh dari bahan bakar campuran Bebagai prosentase perbandingan
bioethanol dan pertamax dengan prosentase Terhadap Unjuk Kerja Mesin, T.
bioethanol 20%. A., Jur. T. Mesin, Fakultas Teknik,
Penurunan SFC ini lebih disebabkan Univ. Janabadra, Yogyakarta.
oleh naiknya angka oktan yang menyebabkan Ardawalika, 2009, Pengaruh Pemakaian
pemanfaatan energi pembakaran menjadi Variasi Campuran Bahan Bakar
lebih baik . Bensin-Etanol Terhadap Unjuk
Kerja Mesin Bensin Empat
Langkah Satu silinder, Tugas Akhir,
KESIMPULAN Program Studi Teknik Mesin, D3 ITS,
Surabaya, www.digilib.its.ac.id.
Kesimpulan yang dapat diambil dari Chandra, 2007, Analisa blending Etanol-
serangkaian penelitian yang telah dilakukan Premium Sebagai Bahan Bakar
adalah : Motor Bensin, Tugas Akhir, Program
1. Pada putaran rendah hingga menengah Studi Teknik Mesin, Universitas
terjadi kenaikan torsi dan daya yang Kristen Petra, Surabaya,
dihasilkan oleh mesin dari semua jenis www.digilib.petra.ac.id.
bahan bakar campuran yang diuji Heywood, J.B., 1998, Internal ombustion
dibandingkan dengan bahan bakar Engine Fundamentals, Mc Graw Hill
pertamax. Torsi dan daya terbesar Inc., New York.
diperoleh pada bahan bakar campuran Prasetyo D.B., Dan Patriayudha, F., 2009,
dengan prosentase bioethanol sebesar 20%. Pemakaian Gasohol Sebagai Bahan
2. Pada putaran yang lebih tinggi (>7000 Bakar Pada Kendaraan Bermotor,
RPM), torsi dan daya yang dihasilkan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Kimia,
cenderung mengalami penurunan seiring Fakultas Teknik, Univ. Diponegoro,
dengan naik prosentase biethanol. Bahkan Semarang, www.pdf,kq5.org.
torsi yang dihasilkan oleh bahan bakar Pitrajaya, 2008, Penggunaan Bahan
campuran dengan prosentase biethanol Bakar Bentol, www.acehforum.or.id,
masing-masing 15% dan 20% cenderung diakses terakhir tanggal 28 Januari
lebih rendah dari bahan bakar pertamax. 2011.
Pada range kecepatan ini, torsi dan daya Pulkrabek, W.W., 1992. Engineering
terbesar diperoleh pada bahan bakar Fundamentals Of The Internal
campuran dengan prosentase bioethanol Combution Engines, Platteville:
sebesar 5%. University Of Wisconsin, USA.
3. Nilai SFC mengalami penurunan pada Sihaloho, R.D., 2009, Uji Eksperimental
seluruh range kecepatan yang diuji seiring
Perbandingan Unjuk Kerja Motor
dengan naiknya prosentase bioethanol
Bakar Berbahan Bakar Premium
dalam bahan bakar campuran. Penurunan
Dengan Campuran Premium-
terbesar diperoleh dari bahan bakar
Bioetanol (Gasohol BE-5 dan BE-
campuran bioethanol dan pertamax dengan 10), T.A., Departemen Teknik Mesin,
prosentase bioethanol 20%. Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Aklis, Nur, 2009, Uji Prestasi Mesin Motor
Bensin Dengan Bahan Bakar B-5
Bioethanol Biji Mangga Dan B-5
Ethanol Pasar, Jurnal Penelitian
Sains & Teknologi, Vol. 10, No. 1,
2009: 92 100, Fakultas Teknik,
Univ. Muhammadiyah, Surakarta.

ISSN . 39

You might also like