Scribd Logo
Upload

Welcome to Scribd!

  • Mini-Cex Bedah Ortopedi

    Uploaded by

    Yunan Syahban Maskat
    18 views9 pages
    Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995

    Original Title

    Mini-cex Bedah Ortopedi

    Copyright

    © © All Rights Reserved

    Available Formats

    DOC, PDF, TXT or read online from Scribd

    Did you find this document useful?

    Is this content inappropriate?

    Report this Document
    Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995

    Copyright:

    © All Rights Reserved
    Download as DOC, PDF, TXT or read online from Scribd
    Flag for inappropriate content
    18 views9 pages

    Mini-Cex Bedah Ortopedi

    Uploaded by

    Yunan Syahban Maskat
    Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang (Subekti, 2001; Shahab, 2002; Price dan Wilson, 1995

    Copyright:

    © All Rights Reserved
    Download as DOC, PDF, TXT or read online from Scribd
    Flag for inappropriate content
    of 9

    UNIVERSITAS DEPARTEMEN ILMU BEDAH

    ISLAM
    INDONESIA STATUS PASIEN UNTUK UJIAN
    FAKULTAS KEDOKTERAN Untuk Dokter Muda
    Nama Dokter Muda Yunan Syahban Maskat Tanda Tangan
    NIM 09711192
    Tanggal Ujian 25 Mei 2016
    Rumah sakit RSUD dr. Soediran. M.S
    Gelombang Periode

    A. Identitas
    Nama : Ibu.S
    Jenis Kelamin : Perempuan
    Umur : 36 tahun
    Alamat : Cangkring Kidul 01/06 Tirtomoyo
    Agama : Islam
    Mondok di bangsal : Anggrek
    Pekerjaan : IRT
    Tanggal masuk : 21 Mei 2016
    Nomer CM : 544787

    B. Anamnesis
    Diberikan oleh : Tempat/Tanggal/pukul : IGD/21 Mei 2016/22.00
    Keluhan Utama : Nyeri bahu sebelah kiri

    Riwayat Penyakit Sekarang :


    Pasien datang ke IGD karena kecelakaan lalu lintas 3 jam SMRS. Pasien
    mengeluhkan nyeri bahu sebelah kiri, dan susah digerakan, nyeri dirasakan terus
    menerus sehingga membuat pasien mengeluh kesakitan, saat kecelakaan pasien
    sempat tidak sadar, dan saat sadar pasien sudah berada di RS. Pasien juga merasakan
    pusing dan mual namun tidak sampai muntah. Di kepala pasien tidak ada luka atau
    bekas benturan, namun di tangan dan kaki terdapat luka lecet. Kaki pasien sebelah kiri
    bengkak dan sulit digerakan.
    Kecelakaan terjadi saat pasien mengendarai sepeda motor sabtu sore dini hari
    dimana pasien jatuh sendiri dari sepeda motor karena saat di jalan sepeda motor yang
    dikendarai berada terlalu dipinggir jalan sehingga pasien terjatuh.

    Riwayat Penyakit Dahulu :


    Riwayat HT tidak ada
    Riwayat DM tidak ada
    Riwayat Alergi obat tidak ada
    Riwayat Alergi Makanan tidak ada

    Riwayat Penyakit Keluarga :


    Riwayat HT tidak ada
    Riwayat DM tidak ada

    Anamnesis Sistem

    Sistem Cerebrospinal : pingsan (+), pusing (-), bengkak (-), perdarahan (-)

    Sistem Cardiovaskular : berdebar-debar (+) nyeri dada (-)

    Sistem Respiratorius : sesak nafas (-), nyeri dada (-)

    Sistem Gastrointestinal : mual (+), muntah (-), nyeri di perut (-)

    Sistem Urogenitale : BAK dbn

    Sistem Integumentum : luka lecet di tangan dan kaki

    Sistem Musculoskeletal : nyeri di bahu kiri (+)

    Resume Anamnesis :
    Pasien KLL dengan sepeda motor, sempat pingsan dan nyeri pada bahu kiri.

    C. Pemeriksaan Fisik

    I. Status Generalis

    Kondisi Umum : Tampak kesakitan


    Kesadaran : Compos mentis, GCS E4 V5 M6
    Status Gizi : baik
    Status Antopometri : tidak diperiksa
    Tanda vital :
    Tekanan darah :123/72 mmHg
    Nadi : 85x/mnt
    Respirasi : 20x/mnt
    Suhu : 36,5 C
    Warna Kulit : Putih Langsat

    Pemeriksaan Kepala
    Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

    Pemeriksaan Leher
    JVP normal, tidak ada pembesaran limfonodi maupun kelenjar tiroid

    Pemeriksaan Thoraks
    Bentuk dada normochest

    Cor I : ictus cordis terlihat SIC VI midclavicula sinistra (+)


    P : ictus cordis teraba SIC VI midclavicula sinistra (+)
    P : Batas jantung atas : SIC II lateral garis parasternal dextra
    Batas jantung kanan : SIC IV lateral garis parasternal dextra
    Batas jantung kiri : SIC VI 1 jari lateral garis midclavicula
    sinistra
    Batas pinggang jantung SIC III linea parasternal sinistra,
    A : BJ I dan II reguler,
    Pulmo I : dinding dada lebih tinggi dari dinding perut, retraksi (-),
    pengembangan pulmo dextra = sinistra
    P : vokal fremitus dextra = sinistra
    P : suara sonor di seluruh lapang paru, dextra = sinistra
    A : suara dasar vesikuler normal seluruh lapang paru

    Pemeriksaan Abdomen :
    Abdomen I : dinding abdomen lebih rendah dari dinding dada, distensi (-)
    A : peristaltik usus (+)
    P : timpani (+) di puncak perut
    P : nyeri tekan abdomen (-)

    Pemeriksaan ekstremitas :
    Edema kaki (-/-), akral dingin (-/-)

    II. Status Lokalis


    Regio : Humerus sinistra
    Inspectio : Oedem (+), deformitas (+) darah (-)
    Palpasi : nyeri tekan (+)
    Percutio : tidak dilakukan
    Auscultatio : tidak dilakukan
    Gerakan : nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+)

    C. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Ro.Humerus AP/Lateral sinistra


    Darah rutin
    Lab darah
    WBC : 12,3 K/uL
    HB : 11,6 gr/dl
    HCT : 36,9 %
    PLT : 234 K/uL
    Kimia Darah
    GDS : 133 mg/dl
    Ureum : 20 mg/dl
    Kreatinin : 0,54 mg/dl
    SGOT : 25 U/L
    SGPT : 17 U/L

    E. DIAGNOSIS BANDING

    1. Fraktur collum humerus sinistra


    2. Dislokasi caput humeri

    F. DIAGNOSIS KERJA
    Fraktur collum humerus sinistra

    G. USULAN TERAPI / TINDAKAN

    Program ORIF frakture collum humerus sinistra.


    Post ORIF :
    Inj. Cefoperazon 1 gr/12 jam
    Inf.Paracetamol /8 jam

    H. PROGNOSIS

    Ad Vitam : Bonam
    Ad Sanam : Bonam
    Ad Functionam : Bonam
    Ad Cosmeticam : Bonam
    FOTO SEBELUM OPERASI
    FOTO SETELAH OPERASI
    LAPORAN
    MINI CLINICAL EXAMINATION (MINI CEX)
    FRAKTUR COLLUM HUMERUS SINISTRA

    Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti


    Ujian Profesi Kedokteran Bagian Ilmu Bedah Ortopedi
    RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

    Disusun oleh :
    Yunan Syahban Maskat
    09711192

    Pembimbing :
    dr. Amir Purnama Sidi, Sp.OT

    SMF ILMU BEDAH ORTOPEDI


    RSUD DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI
    FAKULTAS KEDOKTERAN
    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    YOGYAKARTA
    2016

    You might also like