Professional Documents
Culture Documents
3
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujiati,2011
bahwa ada hubungan antara pemberian ASI EKsklusif
terhadap kejadian infeksi pernafasan akut pada bayi
umur 0-12 bulan yaitu bayi yang diberi ASI eksklusif
mengalami ISPA sering sebanyak 7 bayi (5,8%),
sedangkan bayi yang mengalami ISPA jarang sebanyak
63 bayi (52,5%). Dan bayi yang diberi ASI non
eksklusif yang mengalami ISPA sering sebanyak 49
bayi (40,8%), dan yang mengalami ISPA jarang
sebanyak 1 anak (0,8%). Cara yang terbukti efektif
untuk pencegahan ISPA saat ini adalah dengan
pemberian imunisasi campak dan pertusis (DPT).
Dengan imunisasi campak yang efektif, sekitar 11%
kematian pneumonia bayi, balita dan anak dapat
dicegah dan dengan imunisasi pertusis (DPT), 6%
kematian pneumonia dapat dicegah. Secara umum dapat
dikatakan bahwa pencegahan ISPA adalah dengan hidup
sehat, cukup gizi, menghindari polusi udara dan
pemberian imunisasi lengkap (Maryunani,2010). Yang
tidak kalah penting sebenarnya adalah upaya
pencegahan non-imunisasi yang meliputi pemberian
ASI eksklusif, pemberian nutrisi yang baik,
penghindaraan pajanan asap rokok, asap dapur, dan
lain-lain; perbaikan lingkungan hidup dan sikap hidup
sehat yang semuanya itu dapat menghindarkan terhadap
risiko terinfeksinya penyakit menular termasuk
penghindaran terhadap ISPA (Pneumonia)
(Misnadiarly,2008). Selain itu pemberian ASI eksklusif
juga dapat mengurangi tingkat kematian bayi yang
disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa
anak-anak, seperti diare dan penyakit saluran
pernafasan, serta mempercepat pemulihan bila sakit
(Yuliarti,2010). ASI juga akan menurunkan
kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga,
batuk, pilek dan penyakit alergi (Roesli,2009). Dalam
rangka menurunkan Agka kematian Bayi dan balita
yang disebabkan ISPA, pemerintah telah membuat
suatu kebijakan ISPA secara nasional yaitu diantaranya
melalui penemuan kasus ISPA sedini mungkin di
pelayanan kesehatan dasar, penatalaksanaan kasus dan
rujukan, adanya keterpaduan dengan lintas program
melaui pendekatan MTBS (manajemen Terpadu Balita
Sakit) di Puskesmas serta penyediaan obat dan
peralatan untuk Puskesmas
https://www.scribd.com/doc/195434103/WH
O-Memperkirakan-Kejadian