You are on page 1of 4

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 12 No. 01 Maret l 2009 Halaman 20 - 23


Rizaldy Pinzon, dkk.: Clinical Pathway Dalam Pelayanan ...
Artikel Penelitian

CLINICAL PATHWAY DALAM PELAYANAN STROKE AKUT:


APAKAH PATHWAY MEMPERBAIKI PROSES PELAYANAN?
CLINICAL PATHWAY IN ACUTE STROKE: DO THE PATHWAYS WORK

Rizaldy Pinzon, Sugianto, Laksmi Asanti, Kriswanto Widyo


SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta

ABSTRACT PENGANTAR
Background: The stroke care pathway is a simple resource
that provides the user with a summary of the key aspects of
Stroke merupakan masalah kesehatan yang
care that should be considered for people with stroke at any utama. Stroke merupakan penyebab kematian nomor
stage in their care. There is very limited study about the use of tiga (setelah penyakit jantung dan kanker), dan
clinical pathway in Indonesia. penyebab kecacatan nomor satu.1 Proses pelayanan
Aim: This study described the process of developing clinical
care pathway and the trial of pathway for 50 patients with yang lebih terorganisir terbukti memperbaiki luaran
acute stroke. stroke. Penelitian Fagerberg, dkk2 pada 249 pasien
Method: The method of this study is after-before analysis. stroke memperlihatkan bahwa pelayanan unit stroke
We compare the process and outcome of non haemorrhagic
stroke patients before and after the pilot implementation of the
secara signifikan menurunkan angka kematian dalam
pathway. The data was obtained randomly from the medical 3 bulan pertama dibandingkan pelayanan
record of stroke patients. The data was analyzed descriptively. konvensional (28% versus 49%). Penelitian lain oleh
Result: The data from 50 non haemorrhagic stroke patients Rudd, dkk3 pada 8200 pasien stroke memperlihatkan
after the pilot implementation of clinical pathway were compared
with the data from previous year. The analysis showed that bahwa pelayanan unit stroke mampu menurunkan
there are improvement in the tracing for stroke risk factors, angka kematian akibat stroke sampai dengan 25%.
swallowing assessment, nutritional consultation, and functional Kajian sistematis yang dilakukan oleh Seenan,
status measurement after the pathway implementation. There
are not significant reductions on the average length of stay
dkk4 terhadap 72 penelitian terdahulu menyimpulkan
and mortality rate between the two periods. bahwa perawatan unit stroke yang multidisiplin
Conclusion: Our study showed that clinical pathway is menurunkan risiko kematian (OR: 0,79, 95% CI 0,73-
improving the indicator of stroke care services. The further 0,86) dalam 1 tahun pertama. Perbaikan proses
study for evaluating the effectiveness of stroke care pathway
in longer period is warranted. pelayanan yang multidisiplin merupakan salah satu
faktor penentu prognosis yang dapat dimodifikasi.
Keywords: clinical pathway, stroke, process of care, outcome Clinical pathway dapat didefinisikan sebagai
ABSTRAK pendekatan multidisiplin yang berbasis waktu yang
Latar belakang: Clinical pathway adalah daftar tilik yang digunakan untuk membantu pasien-pasien tertentu
sederhana untuk memberikan pelayanan stroke yang multi mencapai luaran positif yang diharapkan.5 Langkah-
disiplin dan menyeluruh. Penelitian tentang penggunaan clinical
langkah dalam pathway seharusnya berlaku bagi
pathway di Indonesia masih sangat terbatas.
Tujuan: Penelitian ini mendeskripsikan proses pengembangan sebagian besar pasien untuk suatu luaran yang
clinical pathway dan hasil uji coba implementasi clinical pathway diharapkan. Kondisi klinis pasien tentulah tidak
untuk 50 pasien stroke iskemik akut. sama, dan perubahan kondisi klinis pastilah
Metode: Metode penelitian ini adalah after-before analysis.
Peneliti membandingkan proses dan luaran stroke iskemik akut seringkali terjadi, sehingga diperlukan fleksibilitas
atara sebelum dan sesudah pemberlakuan uji coba clinical suatu pathway.
pathway. Data diambil secara acak dari catatan rekam medis. Clinical pathway merupakan perangkat
Data dianalisis secara deskriptif.
Hasil: Data diperoleh dari 50 pasien stroke setelah
koordinasi dan komunikasi bagi para petugas yang
pemberlakuan uji coba clinical pathway stroke. Data terlibat dalam tatalaksana pasien yang sama.6
dibandingkan dengan pasien stroke pada periode yang sama Clinical pathway merupakan perangkat bantu untuk
tahun sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada penerapan standar pelayanan medik (evidence
perbaikan dalam hal pelacakan faktor risiko stroke, penilaian
fungsi menelan, konsultasi gizi, dan pengukuran status based clinical practice guideline). Sampai saat ini
fungsional. Tidak ada beda bermakna dalam hal lama rawat penerapan standar pelayanan medis masih belum
inap dan mortalitas di antara dua periode pengamatan. sepenuhnya dapat dicapai. Standar pelayanan medis
Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberlakuan
clinical pathway memperbaiki proses pelayanan stroke.
tidak tersedia di bangsal pelayanan atau poliklinik,
Penelitian lebih lanjut untuk menilai efektivitas pathway dengan dan pada umumnya merupakan dokumen yang
jangka waktu yang lebih lama sangat diperlukan. tersimpan rapi di kantor sekretariat RS. Kesenjangan
dalam penerapan SPM ini dapat diatasi dengan
Kata Kunci: clinical pathway, stroke, proses perawatan,
efektivitas mengintegrasikan clinical pathway dalam rekam

20 l Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 12, No. 1 Maret 2009


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

medis pelayanan pasien sehari-hari. 6 Clinical Proses sosialisasi clinical pathway stroke
pathway merupakan perangkat penunjang dilakukan dengan membagikan draft clinical pathway
pemberlakuan SPM lokal atau nasional, dan stroke kepada semua petugas yang terlibat dalam
mendorong praktek klinik berbasis bukti.5 pelayanan stroke (dokter, perawat stroke, ahli gizi,
Permasalahan yang muncul adalah uji coba farmasi, dan fisioterapi). Masukan dan saran terhadap
clinical pathway untuk kasus stroke di Indonesia draft dikumpulkan dan diringkas oleh koordinator
masih sangat jarang dilakukan. Makalah ini akan pathway. Sosialisasi dilakukan dalam lokakarya satu
membahas pengembangan, sosialisasi, dan uji coba hari. Pengembangan konsensus dilaksanakan pada
clinical pathway untuk pelayanan stroke. saat lokakarya untuk menjamin bahwa clinical
pathway sesuai dengan kondisi lokal rumah sakit.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Uji coba clinical pathway dilakukan dengan Clinical pathway dan proses pelayanan stroke
metode quasi eksperimental dengan after-before Uji coba pada 50 kasus menunjukkan adanya
analysis. Pengembangan clincal pathway dilakukan perbaikan dalam hal pelacakan faktor risiko stroke,
oleh tim multidisiplin yang mewakili masing-masing penilaian fungsi menelan, pencatatan dan
profesi dalam pemberian pealayanan untuk pasien kelengkapan lembar follow up, dan konsultasi gizi.
dengan stroke akut. Tim terdiri dari dokter, perawat, Tabel 1 menunjukkan perbaikan proses pelayanan
fisioterapist, ahli gizi, farmasis. stroke setelah pemberlakuan clinical pathway. Hasil
Pengembangan clinical pathway dilakukan uji coba tidak memperlihatkan perbedaan yang
dalam bentuk lokakarya 2 minggu. Pengembangan bermakna dalam hal lama rawat inap dan angka
konsensus antara anggota tim dilakukan supaya kematian. Tabel 2 menunjukkan rerata lama rawat
clinical pathway yang dilaksanakan dapat memenuhi inap (LOS) dan angka kematian.
kondisi lokal RS. Clinical pathway dikembangkan
dalam bentuk daftar tilik (check list), sehingga Tabel 1. Perbaikan dalam proses pelayanan stroke
saat uji coba clinical pathway
mudah diingat, dilaksanakan, dan dievaluasi. Tabel 2. Rerata lama rawat inap dan angka kematian
Draft clinical pathway disebarluaskan kepada
staf yang terkait. Clinical pathway akan Indikator Sebelum uji Sesudah uji
coba (50 pasien) coba (50 pasien)
disosialisasikan pada saat pelatihan perawat stroke.
Draft akan terus diperbaiki dan disesuaikan dengan Pelacakan faktor Panel stroke Panel stroke
risiko lengkap pada lengkap pada
kondisi lokal RS. Beberapa bagian dari clinical 64% kasus 97% kasus
pathway akan disempurnakan selama pelatihan tim Penilaian fungsi Tidak dikerjakan Dikerjakan pada
stroke RS. menelan 100% kasus
Uji coba dilakukan selama 3 bulan (bulan April CT Scan kepala Dikerjakan pada Dikerjakan pada
dalam 24 jam 100% kasus 100% kasus
2008-Juli 2008). Analisis terhadap hasil uji coba sejak masuk RS
dilakukan secara acak pada 50 rekam medis dan Konsultasi gizi Dikerjakan pada Dikerjakan pada
form clinical pathway untuk stroke. Data diolah 82% kasus 100% kasus
dengan paket program statistik dan ditampilkan Penilaian status Dikerjakan pada Dikerjakan pada
fungsional 32% kasus 86% kasus
secara deskriptif. Data pembanding diperoleh dari
data 50 pasien stroke yang masuk RS sebelum
pemberlakuan clinical pathway pada periode bulan sebelum dan sesudah pemberlakuan pathway
yang sama tahun 2007. Pembahasan
2007 2008
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Apr Mei Jun Jul Apr Mei Jun Jul
Pengembangan clinical pathway LOS 7,24 6,4 7,02 7,45 14,7 6,76 7,3 7,53
Jumlah pasien 65 60 45 60 64 54 71 51
Pengembangan clinical pathway didahului % mortalitas 10,7 8,3 8,8 8,3 9,3 3,7 15,4 7,8
dengan melakukan pelacakan pustaka secara
elektronik terhadap berbagai standar pelayanan
medis berbasis bukti (evicence based clinical Pelayanan kesehatan diberikan dalam sebuah
practice guideline) untuk stroke akut. Pelacakan proses pelayanan yang sangat kompleks, mudah
dilakukan di www.guideline.gov. Seorang koordinator terjadi variasi, dan rentan terhadap kesalahan. Daftar
ditunjuk untuk merumuskan berbagai standar tilik telah digunakan untuk memperbaiki proses
pelayanan medik tersebut ke dalam langkah-langkah pelayanan dan mengurangi variasi dalam berbagai
clinical pathway yang disesuaikan dengan kondisi industri lain. Berbagai kondisi klinis yang berbeda
lokal RS. dan bersifat individual pada mulanya memunculkan

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 12, No. 1 Maret 2009 l 21


Rizaldy Pinzon, dkk.: Clinical Pathway Dalam Pelayanan ...

keraguan apakah sebuah pathway dapat dilakukan luaran yang diharapkan.7 Hal ini tentu saja tidaklah
pada berbagai tindakan medis.7 benar, pathway memiliki fleksibilitas untuk berubah
Variasi dalam tindakan medis untuk kondisi sesuai dengan kondisi pasien. Variasi dalam pathway
klinis yang sama ditentukan oleh banyak hal. tentu saja harus pula sesuai dengan standar
Perubahan kondisi klinis, kompleksitas masalah pelayanan medis yang telah disepakati bersama.6
klinis, perbedaan sumber daya antar institusi, dan Hambatan utama dalam pemberlakuan sebuah
kemampuan pasien merupakan sebab munculnya clinical pathway adalah sebagai berikut: (1)
variasi dalam pelayanan medis. Sebuah standar ketidakmauan untuk berubah, (2) keterbatasan bukti
pelayanan medik memiliki target populasi tertentu ilmiah yang diacu, (3) dan kurangnya dukungan untuk
yang mencakup secara optimal 80% pasien. Hal ini perbaikan mutu pelayanan kesehatan. 10
berarti ada kondisi klinis yang tidak tercakup dalam Ketidaktaatan staf terhadap standar pelayanan medik
sebuah standar pelayanan medik berbasis bukti.7 dan clinical pathway merupakan masalah utama
Kajian Brandt8 memperlihatkan bahwa sampai dalam penerapan konsep EBM (Evidence Based
saat ini terdapat banyak variasi dalam tindakan terapi Medicine) dalam praktik medis.7
dan model organisasi untuk stroke. Perbedaan Beberapa penelitian sebelumnya telah menguji
terutama disebabkan oleh rasio petugas dan pasien. efektivitas suatu pathway dalam memperbaiki proses
Penelitian McNaughton, dkk9 memperlihatkan dan luaran pasien stroke. Metode yang digunakan
bahwa ada hubungan yang lemah antara variabel bervariasi, dengan hasil yang bervariasi pula.
proses pelayanan dan luaran pasien. Kajian sistematis yang lebih baru dari Kwan dan
Clinical pathway adalah rencana Sandercock16,17 menunjukkan bahwa masih banyak
penatalaksanaan pasien yang bersifat multidisiplin, diperlukan eksplorasi yang mendalam untuk menilai
yang berisi detail langkah-langkah penanganan efektivitas clinical pathway untuk pelayanan stroke.
seorang pasien mulai masuk RS sampai dengan Kajian tersebut menunjukkan bahwa belum ada bukti
keluar RS. Clinical pathway merupakan langkah- yang konklusif bahwa clinical pathway menurunkan
langkah protokol terapi dan standar pelayanan angka kematian. Ada bukti ilmiah yang lemah bahwa
pasien. Clinical pathway lebih merupakan pengingat pathway akan memperbaiki status fungsional saat
(reminder) dan perangkat evaluasi untuk kemajuan keluar RS dan menurunkan angka kejadian
pasien. Clinical pathway bukan merupakan tirani bukti komplikasi ISK. Dampak pemberlakuan pathway
ilmiah dan tidak mengancam kebebasan klinik. untuk menurunkan biaya perawatan dan lama tinggal
Penyimpangan/ variansi dari pathway masih sangat di RS masih belum konklusif, dan masih diperlukan
dimungkinkan sesuai dengan perkembangan kondisi penelitian tambahan untuk mencapai hasil yang lebih
pasien. konklusif. Proses pelayanan yang lebih baik tidak
Sebuah kritik tajam yang sering dialamatkan semata-mata akan memperbaiki luaran stroke, hal
pada penerapan clinical pathway adalah ancaman ini terkait dengan kompleksitas masalah medis pada
terhadap otonomi dokter. Proses yang sangat stroke.
terstandar seringkali dianggap sebagai bentuk
pengekangan otonomi medis.6 Sebagai bentuk KESIMPULAN
aplikasi dari sebuah standar pelayanan medik, Clinical pathway merupakan salah satu
sebuah pathway seringkali tidak dapat menjadi perangkat yang digunakan untuk memperbaiki
strategi yang selalu sama untuk semua pasien. proses pelayanan. Clinical pathway yang dibuat
Pathway seringkali dianggap sebagai bentuk resep sebagai daftar tilik akan berfungsi sebagai reminder,
masalan, yang apabila diikuti akan memperoleh dan merupakan perpanjangan tangan sebuah standar

Tabel 3. Hasil penelitian terdahulu tentang penerapan clinical pathway bagi pasien stroke
Nama (tahun) Tempat Metode Subyek Hasil
Sulch, dkk11 Inggris Uji klinik 76 pasien setiap Tidak ada beda bermakna dalam hal
kelompoknya mortalitas dan lama rawat inap
12
Panella, dkk Italia Pre and post 35 pasien stroke Dihentikan sebelum selesai karena
test analysis penolakan tenaga medis
13
Wolff, dkk Australia Pre and post 123 pasien stroke Pathway secara signifikan memperbaiki
test analysis kepatuhan program terapi
14
Kwan, dkk Inggris Pre and post 251 pasien stroke - Perbaikan proses pelayanan,
test analysis - Tidak ada beda dalam hal kematian dan
lama tinggal di RS
15
Van Exel, dkk Belanda Uji klinik non 411 pasien stroke Pemberlakuan pathway terbukti bermanfaat
randomisasi menurunkan lama inap dan pembiayaan

22 l Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 12, No. 1 Maret 2009


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

pelayanan medik. Hasil uji coba menunjukkan 8. Brandt T, Motor and Functional Recovery After
pathway memperbaiki proses pelayanan stroke. Stroke: A Comparison Between 4 European
Penelitian lebih lanjut sedang berjalan untuk menilai Rehabilitation Centers, Stroke, 2007; 38: 2030-
efektivitas pathway dalam memperbaiki luaran stroke. 31.
9. McNaughton H, McPherson K, Taylor W,
KEPUSTAKAAN Weatherall M, Relationship Between Process
1. American Heart Association, 2003, Heart and Outcome in Stroke Care, Stroke; 2003;
Disease and Stroke Statistics-2004, Update, 34:713-7.
Dallas (www.strokeaha.org) 10. Campbell H, Hotchkiss R, Bradshaw N,
2. Fagerberg B, Claesson L, Hedstrom GG, Porteous M, Integrated care pathways, BMJ,
Blomstrand C, Effect of Acute Stroke Unit Care 1998; 316:133-7.
Integrated With Care Continuum Versus 11. Sulch D, Evans A, et.al. Does an Integrated Care
Conventional Treatment: A Randomized 1-Year Pathway Improve Process of Care in Stroke
Study of Elderly Patients: The Goteborg 701 Rehabilitation? A Randomized Controlled Trial,
Stroke Study, Stroke. 2000;31:2578-84. Age and Ageing, 2002; 31: 175-9.
3. Rudd AG, Hoffman A, Irwin P, Pearson MG, 12. Panella M, Marchisio S, Stanisla D, Reducing
Stroke Unit Care and Outcome Results from the Clinical Variations With Clinical Pathways: Do
2001 National Sentinel Audit of Stroke (England, Pathways Work?, International Journal for
Wales, and Northern Ireland), Stroke. Quality in Health Care, 2003; 15(6): 50921.
2005;36:103-106 13. Wolff AM, Taylor SA, McCabe JF, Using
4. Seenan P, Long M, Langhorne P, Stroke Units Checklists and Reminders in Clinical Pathways
in Their Natural Habitat: Systematic Review of to Improve Hospital Inpatient Care, MJA, 2004;
Observational Studies, Stroke. 2007;38:1886-92 181: 42831.
5. Middleton S, Roberts A. Clinical Pathways 14. Kwan J, Hand P, Dennis M, Sandercock P,
Workbook. VFM Unit; Wrexham; 1998; 6. 2004, Effects of Introducing an Integrated Care
6. Pearson SD, Fisher DG, Lee TH, Critical Pathway in an Acute Stroke Unit, Age and
Pathways as a Strategy for Improving Care: Ageing, 2004; 33: 3627.
Problems and Potential, Ann Intern Med, 1995, 15. Van Exel NJA, Koopmanschap, MA, Scholte
123(12): 941-48. W, et.al. Cost-effectiveness of integrated stroke
7. Timmermans S, Mauck A, The Promises And services, Q J Med, 2005; 98:41525.
Pitfalls of Evidence-Based Medicine: 16. Kwan J, Sandercock, In-Hospital Care
Nonadherence to practice guidelines remains Pathways for Stroke: A Cochrane Systematic
the major barrier to the successful practice of Review, Stroke, 2003;34;587-8.
evidence-based medicine, Health Affairs, 2005; 17. Kwan J, Sandercock P, In-Hospital Care
24(1); 18-28. Pathways for Stroke: An Updated Systematic
Review, Stroke. 2005;36:1348-9.

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 12, No. 1 Maret 2009 l 23

You might also like