Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 1
Nama NIM
Rahmi Muthia 220120160029
Siti Khadijah 220120160031
Gina Nurdina 220120160048
Ismatul Quddus 220120160035
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Dillon (2007) pengkajian adalah proses pengumpulan
data, validasi dan penggelompokan data, serta menjadi langkah awal yang
paling penting dalam proses keperawatan. Oleh karena itu, kegiatan
pengkajian sangat diperlukan ketelitian dan ketepatan, karena pengkajian
menjadi pokok utama dalam proses kegiatan, jika terjadi kesalahan pada
tahap awal, maka selanjutnya akan mengalami kegagalan dalam
melakukan perencanaan, atau tindakan keperawatan. Sehingga pada pra
pengkajian perlu dilakukan evaluasi diri terkait kemampuan secara
keterampilan dan pengetahuan untuk menggali informasi yang dibutuhkan.
Maka dari itu, kegiatan pengkajian tidak bisa dilakukan hanya sekali,
melainkan secara terus menerus sepanjang proses keperawatan
berlangsung, karena pada saat menetapkan diagnosa keperawatan, dan
tindakan keperawatan akan dilakukan penilaian terhadap respon pasien.
Saat ini metode pengkajian sudah banyak dikembangkan oleh
Marjory Gordon, Virginial Henderson, American Nurses Association
(ANA) atau North Amerincan Nursing Diagnosis Association (NANDA)
dan Intans Screening Diagnose Assessment (ISDA). Berdasarkan metode
diatas memiliki karakter dan klasifikasi masing-masing, sehingga dapat
memberikan informasi dan kemudahan kepada tenaga kesehatan saat
melakukan pengkajian. Hal ini tidak lepas dari kelebihan dan kekurang
tiap-tiap model, sehingga perlu dilakukan modifikasi instrument yang
berdasarkan kebutuhan dan kebijakan instansi rumah sakit/klinik masing-
masing saat pengambilan data.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siswoyo, dkk
pada penelitian gambaran kemudahan penggunaan format pengkajian
model pola kesehatan fungsional gordon dan model adaptasi roy di RSI
PKU Muhammadiyah kabupaten Tegal, dengan jumlah partisipan
sebanyak 44 orang perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan pengkajian dengan format pengkajian gordon lebih banyak
diminati dengan prosentase sebanyak 57.5%, sedangkan dengan model
adaptasi Roy sebanyak 47.5 %, namun, dalam hasil penelitian peneliti
menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan mencari
hubungan antara pengetahuan, sikap, keterampilan, usia dan penggalaman
dalam penerapan model-model keperawatan.
Berdasarkan ulasan diatas menunjukkan bahwa, perlu dilakukan
analisa terkait model pengkajian pola Gordon pada proses keperawatan,
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan format
pengkajian tersebut, dan sebagai perkembangan dan peningkatan
pengetahuan terhadap konsep model pengkajian gordon.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep model pengkajian pola Gordon
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan format
pengkajian pola Gordon dalam proses perawatan
3. Untuk bahan analisa sebagai peningkatan penegtahuan pada
pendidik/praktisi keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pola eliminasi
Eliminasi adalah cara tubuh mengontrol cairan dan komposisi kimia dan
ekskresi produk metabolisme.
Pengkajian eliminasi berfokus pada:
a. ekskresiusus, kandung kemih, dan kulit.
b. Keteraturan buang air kecil dan evakuasi usus.
c. Warna, kualitas, dan kuantitas urin dan feses.
d. Alat yang digunakan untuk memfasilitasi fungsi, seperti rutinitas,
perangkat, dan metode untuk mengontrol ekskresi.
e. Perubahan atau gangguan pada usus atau kandung kemih.
9. Pola Reproduksi/Seksual
Seksualitas adalah ekspresi perilaku identitas seksual, antara lain :
a. Persepsi dan perasaan laki-laki atau perempuan yang berkembang dari
biopsiko-budaya dimulai pada anak usia dini. Hal ini dipengaruhi
olehgenetikadan lingkungan
b. Daya tarik dan perasaan terhadap anggota sebaliknya, sama, atau
keduanyajenis kelamin, juga dikenal sebagai orientasi seksual.
Meskipun hubungan seksualitas dan seks sering digambarkan dalam
film,televisi, dan iklan, individu dan keluarga menganggap topik inisubyek
pribadi. Pentingnya membahas topik ini dengan kebutuhan pasienharus jelas, dan
penilaian harus digunakan dalam menentukan pendekatan yangnyaman untuk
perawat dan pasien. Pendekatan ini meliputi:
a. Menyadari seksualitas dan hubungan seksual merupakan aspek
kesehatan.
b. Mengetahui penilaian yang penting karena pola ini bisadipengaruhi
oleh penyakit atau kecacatan, obat, seperti antihipertensi sering
diresepkan danobat antidepresan, penuaan dan narkoba.
c. Menghargai bahwa pendekatan subjek perlu diubah untukkelompok
usia yang berbeda dan budaya yang berbeda.
Penilaian individu, keluarga, dan masyarakat seksualitas-reproduksipola
berfokus pada:
a. Isu reproduksi dan kepuasan dengan identitas seksual dan
seksualhubungan.
b. Sikap Keluarga terhadap seksualitas dan reproduksi yang
dikomunikasikandan menjadi pola bagi generasi berikutnya.
c. Program pendidikan masyarakat dan standar perilaku yang ditetapkan
melaluiaksi politik, legislatif, dan sosial.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Dillon, P.,M,. (2007). Nursing Health Assessment: Acritical Thinking, Case Stuides
Approach. F.A. Davis Company: Philadelphia. 4-5.