You are on page 1of 6

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah

kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi


bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya
berlangsung cukup cahaya dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut
juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon
itu suatu proses di mana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah
menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari.
Pengubahan energi sinar menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian
pengubahan energi kimia menjadi energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam
tubuh tumbuhan merupakan rangkaian proses kehidupan di dunia ini
(Dwidjoseputro,1996). Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup,
tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis
karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil,
dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi (Salisbury dan Ross,1995).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini


menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air
(H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat dan cahaya
yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari
karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,
1996). Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang.

Reaksi kimia yang keseluruhan yang terlibat dalam fotosintesis adalah:


6CO2 + 6H2O (+ energi cahaya) C6H12O6 + 6O2. Ini adalah sumber dari O2 yang
kita hirup, dengan demikian faktor yang signifikan dalam kekhawatiran tentang
deforestasi.

Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.


Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi,
dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara
langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan
memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air.
Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi
yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak
lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan
adanya oksigen (Kimball, 2002).

Klasifikasi Tumbuhan Hydrilla

Hydrilla verticillata (L. f.) Royle

Nama umum :

Indonesia : Ganggang, ganggeng (Jawa)

Inggris : Water thyme

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)


Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub-Kelas : Alismatidae

Ordo : Hydrocharitales

Famili : Hydrocharitaceae

Genus : Hydrilla

Spesies : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal.


Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut :

1. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara. Semakin tinggi konsentrasi


CO2 di udara, maka laju fotosintesis semakin meningkat.
2. Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses
fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan
cahaya matahari. Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin
berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi
kloroplas.
3. Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis
berlangsung dengan efisien
4. Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan
bahan baku dalam proses ini.
5. Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat,
demikian juga sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis
akan berhenti karena enzimenzim yang berperan dalam fotosintesis rusak.
Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu
rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien.

Dua Proses Fotosintesis


Proses fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap, untuk
pembahasan leibh lanjut dapat dilihat pada paragraph dibawah ini .
Reaksi Terang

Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid dan mengubah


energi cahaya menjadi energi kimia. Ini reaksi kimia harus terjadi karena
itu berlangsung di siang hari. Klorofil dan pigmen lainnya antara lain beta-
karoten yang diselenggarakan dalam kelompok dalam membran tilakoid
dan terlibat dalam reaksi terang. Masing-masing pigmen yang berbeda
berwarna dapat menyerap warna yang sedikit berbeda dari cahaya dan
lulus energi ke molekul krofil pusat untuk melakukan fotosintesis. Bagian
tengah dari struktur kimia dari molekul klorofil adalah cincin porfirin,
yang terdiri dari cincin menyatu beberapa karbon dan nitrogen dengan ion
magnesium di tengah.
Energi yang dihasilkan melalui reaksi terang disimpan dengan
membentuk zat kimia yang disebut ATP (adenosin trifosfat) yaitu suatu
senyawa yang digunakan oleh sel untuk penyimpanan energi. Senyawa
kimia ini terbuat dari adenin nukleotida yang terikat pada gula ribosa dan
yang terikat dengan tiga gugus fosfat. Molekul ini sangat mirip dengan
blok bangunan untuk DNA kita.

Reaksi gelap
Reaksi gelap terjadi di stroma dalam kloroplas, dan mengubah CO2
menjadi gula. Reaksi ini tidak secara langsung perlu cahaya untuk terjadi, tapi itu
tidak membutuhkan produk dari reaksi terang (ATP dan lain kimia yang disebut
NADPH). Reaksi gelap melibatkan siklus yang disebut siklus Calvin dimana CO2
dan energi dari ATP digunakan untuk membentuk gula. Perhatikan baik-baik
bahwa produk pertama fotosintesis adalah senyawa tiga karbon yang disebut
gliseraldehida 3-fosfat. Dua di antaranya bergabung untuk membentuk molekul
glukosa.

Pigmen Fotosintesis

Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya
pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai
pigmen fotosintetik tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan
Jan Ingenhousz dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju
fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang
dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi
tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam
menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan
kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan
adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun. Di dalam
daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar.
Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau
klorofil. Pigmen berwarna hijau ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis
yang berperan penting dalam menyerap energi matahari .

Dapus
Dwidjoseputro. 1996. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama.

Kimball, John. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.


PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB,


Bandung.

You might also like