You are on page 1of 4

Nama : Syarifah Nihlah Yahya

NIM : 01141005
Prodi : Fisika
Mata Kuliah : Fisika Polimer

TUGAS 3
Jelaskan polimerisasi ionik!
Jawab:
A. Polmerisasi Ionik
Polimerisasi ionik adalah

Polimerisasi ionik terbagi atas 2 jenis, yaitu polimerisasi anionik dan polimerisasi
kationik. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis polimerisasi tersebut.

B. Polimerisasi Kationik
Pada polimerisasi kationik, inisiasi dilakukan dengan cara menambahkan elektrofil
pada monomer. Seperti yang ditunjukan pada persamaan berikut:
+
++ H 2 C=CR 2 ECH 2CR 2
(1)
E

1. Inisiator dari Polimerisasi Kationik


Senyawa yang paling sering digunakan sebagai inisiator pada polimerisasi kationik
adalah mineral asam, terutama H2SO4 dan H3PO4, serta beberapa asam Lewis seperti AlCl3,
BF3, TiCl4, SnCl4. Asam Lewis membutuhkan beberapa senyawa air (proton atau kation)
dalam bentuk elektrofilik untuk memulai proses polimerisasi. Seperti pada persamaan (2)
yang mana merupakan reaksi antara BF3 dan air, persamaan (3) reaksi antara aluminium
klorida dan alkali klorida. Air disebut sebagai initiator, dan asam Lewis disebut sebagai
coinitiator. Antara initiator dan coinitiator membentuk sistem inisiasi. Karena asam Lewis
merupakan asam sangat aktif, maka autoionization dapat terjadi seperti pada persamaan (4).
+
H
(2)
BF 3 +H 2 O HO BF 3
+
R
(3)
Al Cl3 + RCl Al Cl 4

+
Al Br 2
(4)
2 Al Br 3 Al Br 4

2. Mekanisme Reaksi Polimerisasi Kationik


Polimerisasi kationik merupakan pembentukan rantai polimer yang terdapat 3
langkah: (1) inisiasi, (2) propagasi, (3) terminasi. Jumlah rantai polimer yang terbentuk
bergantung pada kemudahan pembentukan kation dari monomer. Reaksi dapat terjadi dengan
penambahan elektrofil (karbokation) ke monomer dan berbentuk setengah stabil. Tingkat
adisi dari monomer alifatik adalah:
CH 3 2 C=CH 2 >CH 3 CH =CH 2 >CH 2=CH 2
(5)

C. Polimerisasi Anionik
Pada polimerisasi anionik, rantai propagasi adalah karbonion yang mana terbentuk oleh
inisiator berdasarkan nukleofilik adisi monomer persamaan (6). Monomer yang memiliki
kelompok subsitusi dapat menstabilkan karbonion melalui resonansi atau induksi sangat
berkaitan dengan anionik polimerisasi. Sebagai contoh dari grup nitro, cyano, karboksil,
vinyl, dan phenyl.

(6)
Mekanisme Polimerisasi Anionik
Polimerisasi anionik pada umumnya sama seperti pembentukan rantai polimer yang
lain, yang mana memiliki tiga langkah reaksi: (1) inisiasi, (2) propagasi, dan (3) terminasi,
dengan menggunakan nukleofil sebagai inisiator. Beberapa inisiator yang dapat digunakan
adalah NaNH2, LiN(C2H5)2, alkoxides, hydroxides, sianida, fosfor, amina, dan logam
campuran seperti n-C4H9Li dan C6H5-MgBr. Alkil litium adalah inisiator yang paling banyak
digunakan untuk menginisiasi 1,3-butadin dan isoprena dalam jumlah besar. Zat tersebut
dapat larut dalam pelarut hidrokarbon. Proses inisiasi dengan adisi dari logam alkali sebagai
monomer dapat dituliskan sebagai:
(7)
dengan diikuti oleh reaksi propagasi:

(8)
Reaksi monomer meningkat dengan meningkatnya kemampuan untuk menstabilkan
jumlah karbon. Nukleofil yang sangat kuat seperti ion amida atau karbonion alkil dibutuhkan
untuk membentuk monomer seperti stiren, 1,3-butedin dengan elektron yang relatif lemah
menarik pengganti. Nukleofil yang lebih lemah, seperti alkoxide dan ion hydroxide, dapat
membentuk monomer dengan elektron yang kuat menarik subsitusi, seperti akronitril, metil
metakrilat, dan metil vinil keton. Metil--sianokrilat C=C(CN)-CO-OMe, mengandung dua
kelompok elektron-penarik, yang dapat dibentuk oleh nukleofil sangat lemah seperti Br -, CN-,
amina, dan fospon. Monomer ini biasanya digunakan untuk membuat lem super, dan dapat
dibentuk oleh air, yang mana digunakan untuk memperbaiki senjata selama Vietnam War.
Daftar Pustaka
M. Szwarc, Ionic Polymerization Fundamentals. (Hanser Publishers, Munich, 1996)
A. Nakamura, S. Ito, K. Nozaki, Chem. Rev. 109, 52155244 (2009)
J. Brandrup, E.H. Immergut, E.A. Grulke, A. Abe, D.R. Bloch, Polymer Handbook, 4th edn.
(Wiley, New York, 2005)
M.P. Stevens, Polymer Chemistry, 3rd edn, Chapter 7. (Oxford University Press, New York,
1999)
G. Odian, Principles of Polymerization, 4th edn, Chapter 5, (Wiley Interscience, New York,
2004)
H. Lim, K.T. Huang, W.F. Su, C.Y. Chao, J. Polym. Sci. Pt. A Polym. Chem. 48, 33113322
(2010)

Sumber: W.-F. Su, Principles of Polymer Design and Synthesis,


Lecture Notes in Chemistry 82, DOI: 10.1007/978-3-642-38730-2_8,
Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2013

You might also like