Professional Documents
Culture Documents
Penanganan bibit supaya cepat tua (cepat berbunga dan berbuah) dibutuhkan suplai
unsur P yang lebih tinggi dari unsur N, kalau anda menggunakan pupuk kandang, jenis
yang paling bagus yang berasal dari kotoran kambing. Perlakuan ini akan
menghasilkan batang yang berwarna hijau lebih gelap dan diameter batang akan lebih
besar dari batang yang diberi unsur N lebih tinggi dari P nya. Metode ini cocok bagi
budidaya buah naga di dalam pot atau pada budidaya buah naga dewasa pada masa
berbuah tiba.
Pada bibit, lebih baik langsung ditanam pada bedengan pada lahan , berikan pupuk
kandang kotoran kambing secara merata pada bedengan.
Pada model Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot), ini wajib dilakukan karena yang
dibutuhkan adalah tanaman buah naga yang berukuran kecil tetapi sudah berbuah.
Pada tanaman dewasa, pemangkasan batang ini wajib dilakukan untuk menyambut
musim buah tiba, dilakukan bersamaan dengan Pemangkasan bunga
Anda bisa menggunakan jenis pupuk apa saja, yang dibutuhkan adalah anda tahu
betul kandungan unsur-unsurnya.
Jika anda menggunakan pupuk kandang, pastikan pupuk kandang sudah matang /
kering, akan lebih baik lagi jika di fermentasi lebih dulu.Sederhananya untuk
membuat tanaman buah naga dapat berbunga dan berbuah adalah :
1. Media tanam tidak terlalu padat (tidak lama menyimpan air)
2. Mendapat sinar matahari yang cukup.
3. Pemupukan yang tepat (penjelasan di atas)
4. Pemangkasan untuk mencegah cabang terus tumbuh dan munculnya tunas baru.
5. Sulur tidak terlalu rimbun, sehingga sulur atas tidak menutupi sulur pada bagian
bawah dari sinar matahari.
Jika 5 hal tersebut terpenuhi, tanaman buah naga anda pasti akan berbunga dan
berbuah dengan baik.
Ada beberapa faktor yang mendukung Buah Naga agar bisa berbuah besar dan lebat.
Secara garis besar, akan kami ulas secara singkat, agar rekan rekan pemula bisa
mengetahui secara umum cara budidaya Buah Naga yang baik. Berikut adalah tips
budidaya Buah Naga :
1. Kebutuhan umum untuk budidaya Buah Naga adalah dengan kondisi tanah
berpasir, kering, cenderung merah, PH normal (6-7). Apabila syarat umum diatas
belum terpenuhi, bisa dilakukan pengolahan tanah lebih lanjut sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya apabila tanah cenderung basah/asam, maka perlu
pengaplikasian Kapur/Dolomit untuk meningkatkan PH tanah. Begitu pula apabila
tanahnya cenderung keras, penambahan pasir atau abu sekam juga perlu
dilakukan.
2. PH tanah normal 6-7 sangat penting dalam budidaya Buah Naga. Apabila PH
cenderung asam, maka akan terjadi banyak serangan jamur yang mengakibatkan
busuk akar atau batang. Kedua serapan unsur Kalium akan terhambat
sehingga Buah Naga menjadi tidak maksimal (kerdil). Turunnya PH tanah bisa
terjadi karena curah hujan yang tinggi dan sistem drainase yang kurang bagus,
sehingga air tidak bisa cepat tersalurkan.
3. Jumlah cabang Buah Naga yang terlalu banyak juga menyebabkan hasil
produksi Buah Naga tidak maksimal. Unsur hara yang diserap pohon naga akan
habis untuk memenuhi kebutuhan batangnya saja. Jumlah normal cabang sekitar
4-6 cabang/pohon.
4. Ketika pada masa berbuah, pemotongan ujung cabang diperlukan agar cabang
tidak berkonsentrasi untuk pengembangan batang. Sehingga unsur hara bisa
dialihkan untuk pemenuhan pembesaran Buah Naga.
5. Unsur Kalium sangat penting dalam proses pembentukan dan pembesaran Buah
Naga. Unsur Kalium alami/organik banyak didapatkan dari Pangkal pohon pisang,
serabut kelapa, organik laut, tulang ikan/hewani, daun teh dll. Bahan bahan alami
tersebut diproses dengan cara fermentasi. Kalium anorganik didapat dari ZK, MKP,
KNO3. Bahan Kalium bisa disemprotkan dan juga bisa ditaburkan disekitar
tanaman.