You are on page 1of 15

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/283515623

ANALISIS GROUND VIBRATION PADA


KEGIATAN PELEDAKAN DENGAN METODA
PEAK PARTICLE VELOCITY...

Article January 2014

CITATIONS READS

0 476

4 authors, including:

Dedi Yulhendra
Situs Resmi Universitas Negeri Padang
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Dedi Yulhendra on 06 November 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS GROUND VIBRATION PADA KEGIATAN PELEDAKAN
DENGAN METODA PEAK PARTICLE VELOCITY BESERTA
PENGARUHNYA TERHADAP BANGUNAN DI PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA DISTRIK MTBU JOB SITE TANJUNG ENIM
Ferry Fadhly1, Dedi Yulhendra, ST. MT2, Yoszi Mingsi Anaperta, ST. MT2
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25131
Tlp. FT: (0751) 7055644, 445118 Fax. 7055644
Email: ferryfadhly168@ymail.com

ABSTRACT
PT. Pamapersada Nusantara is one of the private companies engaged in the mining
contractor and it has contractual agreements of mining in Tanjung Enim with PT. Bukit
Asam (PT. BA). The method of this research was open pit, and the mining system was back
filling. PT. Pamapersada Nusantara do the demolition overburden by using drilling and
blasting methods with the type of explosive ANFO.
Overburden blasting in PT. Pamapersada Nusantara done by sedimentary rocks, namely
Sandstone. Now, the blasting that still in progress is on layer B2-C. The diameter of bullet
hole was 200 mm and blasting geometry with an average burden was 8 m, the space was 9 m,
the stemming was 3,5 m, the subdrilling was 0,3 0,5 m, the depth of drill hole was 8 m, the
towering of stairs was 7,5 m, the length of column (PC) 3,5 - 4 m. The drilling pattern that is
applied was alternating drilling. The blasting pattern that applied was echelon and staggered
initiation. The unit of delay that is applied was millisecond (ms). Surface delay is using 25
ms, 42 ms, 75 ms, and 100 ms delay, and in hole delay 500 ms. The ratio of explosive used is
94,5% AN, and 5,5% FO. ANFO stirring is using Mobile Mixing Unit (MMU), loading
density 18 - 23 kg/m. Powder Faktor (PF) that is used about 0,10 0,16 kg/m3.
Based on actual vibration measurement data that has been done from August 5, 2013
February 19, 2014 to 30 times, there is a maximum peak particle velocity 5,86 mm/s with
distance from the center of the explosion to the measuring 300 m. The average of peak
particle velocity is 3,4 mm/s.
Therefore, the writer did an analysis of ground vibration which used Scale distance
theory and Giorgio Bertha so that the average of peak particle velocity that is obtained is
about 4,26 mm/s based on Scale distance theory. Based on Giorgia Bertha, the average of
peak particle velocity is about 5,65 mm/s.
The Scale distance theory found from that two theories that has smallest deviation of the
peak particle velocity actual value, so that this theory can be used to predict the continuation
of peak particle velocity value.
Based on the criteria of KEPMEN L.H No. 49, in 1996, the building around the location
come to the building level 2 which has value of PPV about 5 mm/s. And refers to criteria of
vibration SNI 7571: 2010, so the building around the mine location come to the building level
3 which has PPV value about 5 mm/s.
The writer used Scale distance theory dan regresi power to see the relationship between
the distance and the content of maximum explosive per delay.
Keywords: Ground Vibration, Blasting, Scale Distance, Giorgio Berta, Peak Particle
Velocity
1
Alumni Program Studi Teknik Pertambangan
2
Dosen Teknik Pertambangan FT UNP

1
A. Pendahuluan dilakukan dengan mengikuti pola dan
PT. Pamapersada Nusantara arah pemboran, sehingga parameter-
merupakan perusahaan kontraktor yang parameter yang harus diperhatikan
bergerak dibidang pertambangan. Salah adalah geometri peledakan, pola
satu kerja sama dibidang pertambangan peledakan, peralatan perlengkapan
adalah dengan PT. Bukit Asam peledakan, metode pengisian bahan
(Persero), Tbk. Kontrak kerja yang peledak dan spesifikasi bahan peledak
diberikan kepada PT. Pamapersada yang digunakan (Dowding, 1985)
Nusantara adalah pengupasan, Tujuan dari penelitian ini adalah
penggalian dan pengangkutan batubara untuk menentukan dan memperkirakan
ke stockpile. Salah satu kegiatan jarak aman dari kegiatan peledakan
pembongkaran dilingkungan PT. pada pembongkaran Over Burden di
Pamapersada Nusantara adalah penambangan batubara Distrik MTBU
pengupasan lapisan tanah penutup. Job Site Tanjung Enim Sumatera
Kegiatan ini didahului dengan proses Selatan, karena dikhawatirkan akan
pemberaian menggunakan metode mengganggu kenyamanan dan
pemboran dan peledakan. Salah satu keamanan rumah atau bangunan yang
efek terhadap lingkungan dari kegiatan berada disekitar lokasi penambangan.
peledakan yaitu adanya ground
vibration. Ground vibration adalah B. Metodologi Penelitian
getaran tanah yang terjadi akibat hasil 1. Jenis Penelitian
peledakan. Jenis penelitian yang dilakukan
Tambang Air Laya (TAL) adalah penelitian dasar. Jenis
merupakan salah satu Pit yang penelitian ini disebut juga basic
ditambang oleh PT. Pamapersada research, dan diselenggaraan dalam
Nusantara. Pit TAL merupakan Pit yang memperluas dan memperdalam
terletak dekat pemukiman warga dan pengetahuan secara teoristis.
kantor. Dikarenakan jaraknya yang Dalam melaksanakan penelitian
dekat ke pemukiman warga dan kantor, ini, penulis menggabungkan antara
dikhawatirkan getaran yang dihasilkan teori dengan data-data lapangan,
dari kegiatan peledakan akan sehingga dari keduanya didapat
mengganggu terhadap masyarakat. pendekatan penyelesaian masalah.
Sehingga hal ini membuat pihak-pihak Pada penelitian ini didapatkan
terkait untuk terus melakukan kontrol data primer melalui pengamatan
terhadap ground vibration pada setiap secara langsung ke lapangan maupun
peledakan yang dilakukan, sehingga data sekunder yang didapat dari
dalam penelitian ini akan dibahas perusahaan.
kontrol yang dilakukan untuk mengatasi
masalah ground vibration tersebut. 2. Variabel Penelitian
Kegiatan peledakan merupakan Menurut Sudjana (2002),
kegiatan pembongkaran pada batuan Variabel penelitian merupakan suatu
yang dilakukan secara berurutan setelah atribut dari sekelompok objek yang
kegiatan pemboran lubang tembak. diteliti yang mempunyai variasi satu
Selanjutnya kegiatan peledakan tersebut

2
dengan yang lain dalam kelompok Muara Tiga Besar Selatan, TAL
tersebut. Extension Selatan, TAL Extension
Adapun yang menjadi objek Utara, TAL Extension Barat, TAL
penelitian ini adalah Analisis Extension Timur
Ground Vibration pada Kegiatan
Peledakan dengan Metoda Peak Gambar 1
Particle Velocity Beserta Lokasi Penelitian
Pengaruhnya Terhadap Bangunan di
PT. Pamapersada Nusantara Distrik
MTBU Job Site Tanjung Enim
Sumatera Selatan. Untuk mengetahui
nilai Peak Particle Velocity, penulis
menghitung dan membandingkan
hasil nilai Peak Particle Velocity dari
berbagai teori, antara lain teori Scale 2. Tempat Penelitian
Distance dan teori G. Berta. Data Umum Perusahaan
Kemudian teori yang mempunyai PT. Pamapersada Nusantara Tbk.
penyimpangan nilai Peak Particle Alamat: Distrik MTBU, PO BOX
Velocity terkecil dengan nilai Peak 1600 Tanjung Enim, kab.
Particle Velocity aktual, dibuktikan Muara Enim Sumatera Selatan
atau diuji lagi dengan Regesi Power 31700
untuk mendapatkan grafik Log-Log Telepon: (62-734) 453161
Scale Distance Chart.
3. Geometri Peledakan Aktual
C. Hasil dan Pembahasan Peledakan lapisan penutup di PT.
1. Lokasi Pamapersada Nusantara dilakukan pada
Secara geografis posisi batun sedimen, yaitu Sandstone.
Tambang Air Laya terletak diantara Peledakan yang sekarang dilakukan
LS dan adalah pada lapisan B2-C. Dimeter
BT. lubang tembak 200 mm dan geometri
Tambang Air Laya mempunyai luas peledakan dengan burden rata-rata 8 m,
sekitar 1210 Ha terdiri dari 560 Ha spasi 9 m, stemming 3,5 m, subdrilling
merupakan daerah penggalian dan 0,3-0,5 m, kedalaman lubang bor 8 m,
650 Ha diperuntukkan sebagai tinggi jenjang 7,5 m, panjang kolom
daerah penimbunan overburden yang isian (PC) 3,5-4 m. Pola pemboran yang
letaknya 5 km ke arah utara daerah diterapkan adalah pemboran selang-
penggalian daerah Mahayung. seling. Pola peledakan yang doterapkan
PT. Pamapersada Nusantara adalah inisiasi echelon dan staggered.
sebagai perusahaan kontraktor Satuan waktu tunda yang diterapkan
tambang telah diberikan kepercayaan adalah millisecond (ms). Surface delay
oleh PT. Bukit Asam (Persero), Tbk menggunakan waktu tunda 25 ms, 42
untuk melakukan kegiatan ms, 75 ms, dan 100 ms, dan in hole
penambangan batubara pada lokasi delay 500 ms. Perbandingan bahan
Pre-Bench, Muara Tiga Besar Utara, peledak yang digunakan adalah 94,5%

3
AN, dan 5,5% FO. Pengadukan ANFO D = Jarak dari recorder ke lokasi
menggunakan Mobile Mixing Unit peledakan,
(MMU), loading density 18-23 kg/m. W = Total berat bahan peledak per
Powder Faktor (Pf) yang digunakan minimum 8ms/delay,
berkisar 0,10-0,16 kg/m3. K,m = Konstanta,
d
= Square root scale distance
4. Dasar Teori Ground Vibration W 1/ 2
Setiap peledakan akan untuk isian lubang ledak (m/kg1/2)
menghasilkan energi yang
menyebabkan terjadinya berbgai jenis
gelombang yang merambat di dalam
bumi, di permukaan bumi maupun di
udara. Salah satu penyebab pecahnya
batuan dari bergetarnya bumi karena
peledakan adalah aanya rambatan
gelombang tersebut. Teori perhitungan
besaran getaran yang penulis gunakan
pada penelitian ini adalah teori Scale
Distance dan teori Giorgio Berta 1990;
Konya dan Walker, 1990. Hal ini
dikarenakan masing-masing teori
mempunyai kelebihan masing-masing,
diantaranya:
a. Teori Scale Distance
Scale Distance adalah parameter
untuk dimensi jarak. Scale distance
dinyatakan sebagai perbandingan antara
jarak dan isian bahan peledak yang
mempengaruhi hasil getaran. Jika isian
lubang (ratio perbandingan panjang dan
diameter lebih dari 6), gelombang akan
dirambatkan di depan lubang bor. Scale
distance, d/W. W total berat bahan
peledak yang meledak per delay
sedangkan d merupakan jarak dari alat
perekam terhadap lokasi peledakan.
Rumus di atas dapat dituliskan sebagai
berikut:

PPV =
(sumber; Scale Distance)
Keterangan:
PPV = peak particle velocity (mm/s),

4
Tabel 1
Perhitungan PPV dengan Teori Scale Distance

Distance Total MIC Hasil Blasmate SD PPV


Konstant
(D/W^0, mm/
Date Bench/Pattern (m) (In 8 ms) Peak Particle Velocity (mm/s) a Rata-
5) s
rata
Trans Vert Long PPVs (m/kg)
5-Ags-13 Pribench 300 204 1,65 1,40 1,52 1,8400 21,00 6,06 790,751

13-Ags-13 Pribench 350 135 3,43 2,16 1,78 3,5800 30,12 3,40 790,751

15-Ags-13 Pribench 350 189 3,43 1,90 3,30 3,6900 25,46 4,45 790,751

19-Ags-13 Pribench 400 189 2,03 0,88 1,78 2,4100 29,10 3,60 790,751

29-Ags-13 Pribench 400 99 1,27 1,65 1,27 2,0800 40,20 2,14 790,751

02-Sep-13 MT4 500 223,5 2,92 2,67 2,92 3,5500 33,45 2,88 790,751

04-Sep-13 Pribench 400 185 4,70 2,41 2,79 4,9100 29,41 3,54 790,751

18-Sep-13 Pribench 300 177 2,67 2,92 2,79 3,5400 22,55 5,41 790,751

19-Sep-13 Pribench 450 177,9 3,81 3,56 2,41 4,1600 33,74 2,84 790,751

25-Sep-13 Pribench 400 210,6 2,03 0,50 1,65 2,1100 27,56 3,92 790,751

09-Okt-13 Pribench 300 180,3 3,68 2,79 4,32 4,8600 22,34 5,49 790,751

25-Okt-13 Pribench 500 203,1 1,14 1,27 1,52 1,6300 35,08 2,67 790,751

25-Okt-13 MT4 500 250,4 1,40 1,65 2,03 2,3500 31,60 3,15 790,751

26-Okt-13 MT4 500 219,9 3,68 3,43 4,19 4,8600 33,72 2,84 790,751

26-Okt-13 Pribench 500 200,7 1,78 1,52 2,79 2,9200 35,29 2,64 790,751

4-nov-13 Pribench 400 174 2,41 2,54 3,30 3,3700 30,32 3,37 790,751

11-nov-13 Pribench 400 180 2,41 3,17 1,78 3,8700 29,81 3,46 790,751

14-nov-13 Pribench 300 219 1,14 1,14 1,27 1,5300 20,27 6,41 790,751

15-nov-13 Pribench 300 195 2,29 1,14 1,27 2,6200 21,48 5,84 790,751

18-nov-13 Pribench 300 162 2,16 3,94 4,32 5,3600 23,57 5,04 790,751

21-Nov-13 Pribench 300 192,75 3,05 1,90 2,54 3,7100 21,61 5,79 790,751

28-nov-13 ALP 500 192 3,68 3,30 3,68 4,3900 36,08 2,55 790,751

10-Des-13 MT4 300 198 1,14 1,14 1,27 1,5300 21,32 5,92 790,75

11-Des-13 MT4 500 213 2,29 1,14 1,27 2,6200 34,26 2,77 790,751

12-Des-13 MT4 300 261 2,16 3,94 4,32 5,3600 18,57 7,38 790,751

14-Feb-13 MT4 300 165 1,97 4,29 2,05 4,3100 23,35 5,11 790,751

17-Feb-13 MT4 300 174 3,41 3,65 5,51 5,8600 22,74 5,33 790,751

17-Feb-13 MT4 300 142 1,64 1,73 1,54 2,2000 25,18 4,53 790,751

19-Feb-13 MT4 300 156 2,79 4,29 3,33 5,0100 24,02 4,89 790,751

19-Feb-13 MT4 300 141 1,11 1,95 1,29 1,9800 25,26 4,51 790,751
127,
JUMLAH 11.250 5609,15 102,2100 92
RATA-
RATA 375 186,971667 3,4070 4,26

5
Pada rumus Scale Distance, faktor menggunakan formula seperti rumus
yang paling mempengaruhi nilai PPV dibawah ini:
adalah isian bahan peledak dan jarak PPV
K
pengukuran. Hasil hitungan secara manual D / W
1 / 2 1, 6

(30 kali), maka nilai PPV tertinggi 7,83 (sumber; Oriards formula)
mm/s, paling rendah 2,14 mm/s, dan rata-
rata yang didapat adalah 4,26 mm/s. Tabel 2
Untuk mendapatkan persamaan Prediksi Isian Bahan Peledak
hubungan antara PPV dan SD, maka Jarak PPV Q
Konstanta
dilakukan analisis dari data pengukuran (m) (mm/s) (kg)
ground vibration selama bulan Agustus 790,751 100 2 5,67
2013 Februari 2014. Analisis yang 790,751 200 2 22,69
dilakukan adalah meregresikan data PPV 790,751 300 2 51,05
790,751 400 2 90,75
dan SD dari hasil pengukuran tersebut
790,751 500 2 141,80
dengan regresi power di program 790,751 600 2 204,19
Microsoft Excel. 790,751 700 2 277,93
790,751 800 2 363,01
Konstanta K dan m disebut sebagai 790,751 900 2 459,43
faktor tempat (site factor). K adalah garis 790,751 1000 2 567,20
batas hubungan pada saat SD = 1 pada
grafik log. Nilai tersebut menyatakan
Jarak PPV Q
energi yang ditransferkan dari bahan Konstanta
(m) (mm/s) (kg)
peledak ke batuan sekitarnya.
790,751 100 3 9,42
Berkurangnya nilai Peak Particle Velocity
790,751 200 3 37,66
dipengaruhi geometri penyebaran dan 790,751 300 3 84,74
pengaruh dari karakteristik batuan disebut 790,751 400 3 150,65
sebagai slope factor, m. 790,751 500 3 235,39
790,751 600 3 338,96
Prediksi Getaran dengan Teori Scale 790,751 700 3 461,37
Distance 790,751 800 3 602,60
790,751 900 3 762,67
Prediksi dasar peak particle velocity 790,751 1000 3 941,57
dapat dicapai dengan menggunakan
Oriards formula, sebagai berikut:
1, 6
Jarak PPV Q
D
SD
1, 6 Konstanta (
PPV K 1 / 2 K (m) (kg)
W mm/s)
790,751 100 5 17,83
(sumber; Oriards formula) 790,751 200 5 71,322
790,751 300 5 160,47
Keterangan:
790,751 400 5 285,29
PPV = Peak particle velocity (mm/s) 790,751 500 5 445,76
SD = Scale distance (m/kg1/2) 790,751 600 5 641,9
790,751 700 5 873,69
K = Confinement factor
790,751 800 5 1141,1
790,751 900 5 1444,3
Untuk mengkalkulasikan faktor K, 790,751 1000 5 1783

6
Scaled Distance Chart yi Xi
NO ppv SD Log Log xi+yi x2
Scaled distance chart dapat dibuat ppv SD
pada grafik log-log untuk bermacam- 15 2,64 35,29 0,42 1,55 0,65 2,40
macam harga dari scaled distance. Dengan 16 3,37 30,32 0,53 1,48 0,78 2,20

diketahuinya harga Scaled Distance, dapat 17 3,46 29,81 0,54 1,47 0,79 2,17
18 6,41 20,27 0,81 1,31 1,05 1,71
ditentukan jumlah muatan bahan peledak
19 5,84 21,48 0,77 1,33 1,02 1,77
untuk bermacam-macam jarakyang aman. 20 5,04 23,57 0,70 1,37 0,96 1,88
Penggambaran pada kertas grafik log- 21 5,79 21,61 0,76 1,33 1,02 1,78
log dengan sumbu tegak jumlah muatan 22 2,55 36,08 0,41 1,56 0,63 2,43
bahan peledak dan jarak pada sumbu 23 5,92 21,32 0,77 1,33 1,03 1,77
24 2,77 34,26 0,44 1,53 0,68 2,36
mendatar. Scaled Distance Chart dapat
25 7,38 18,57 0,87 1,27 1,10 1,61
dipakai untuk menentukan berat muatan 26 5,11 23,35 0,71 1,37 0,97 1,87
bahan peledak untuk sebarang jarak 27 5,33 22,74 0,73 1,36 0,99 1,84
dengan scaled distance yang telah 28 4,53 25,18 0,66 1,40 0,92 1,96
ditentukan. 29 4,89 24,02 0,69 1,38 0,95 1,91
30 4,51 25,26 0,65 1,40 0,92 1,97
Persamaan Hubungan Antara Peak
Jumlah 18,21 42,96 25,69 61,76
Particle Velocity dan Scale Distance
Menggunakan Regresi Power untuk
membuat grafik log-log
Y = aXb atau Log Y = Log a + b Log X
Pada penelitian ini, nilai konstanta (K)
Misal : Log Y = Y, Log a = a, dan Log X =
yang penulis gunakan adalah 790,75. Nilai
X, maka
ini penulis dapat dari perhitungan rata-rata
nilai K dari 30 kali peledakan dan nilai
konstanta (m) yang penulis gunakan adalah
-1,6

b = -1,6
Tabel 3
Tabel Dan Perhitungan Nilai
Konstanta Y Dan Nilai Konstanta K
yi xi
No ppv SD xi * yi x2
a = 2,8982
Log Log
ppv SD Sehingga, persamaan diatas menjadi :
1 6,06 21,00 0,78 1,32 1,03 1,75 = 2,8982-1,6`
2 3,40 30,12 0,53 1,48 0,79 2,19 Log Y = Antilog 2,8982 -1,6 Log X
3 4,45 25,46 0,65 1,41 0,91 1,98
4 3,60 29,10 0,56 1,46 0,81 2,14
Log Y = 264,78 -1,08 Log X
5 2,14 40,20 0,33 1,60 0,53 2,57 Y = 790,67 X = -1,6
6 2,88 33,45 0,46 1,52 0,70 2,32 PPV = 790,67 (SD)-1,6
7 3,54 29,41 0,55 1,47 0,81 2,16
8 5,41 22,55 0,73 1,35 0,99 1,83
9 2,84 33,74 0,45 1,53 0,69 2,34
10 3,92 27,56 0,59 1,44 0,85 2,07
11 5,49 22,34 0,74 1,35 1,00 1,82
12 2,67 35,08 0,43 1,55 0,66 2,39
13 3,15 31,60 0,50 1,50 0,75 2,25
14 2,84 33,72 0,45 1,53 0,69 2,33

7
Scale Distance Chart menggunakan 1000,000
y=

Peak Particle Velocity


Regresi Power untuk mendapatkan 790,
Grafik Log-Log 100,000 75x-1

(mm/s)
R =
10,000 1
PPV = K x (SD0,5)-1,6
K = PPV/(SD)-1,6 1,000
K = PPV x (SD1,6) 1,00 10,00
Scale Distance(m/kg0,5)
Tabel 4
Perhitngan Nilai Scale Distance Gambar 2
Scale Distance Chart menggunakan
No PPV SD SD1,6 Regresi Power untuk mendapatkan
1 6,06 21 130,52 Grafik Log-Log
2 3,4 30,12 232,4
Untuk mengetahui hubungan antara
3 4,45 25,46 177,56
jarak dan jumlah isian bahan peledak
4 3,6 29,1 219,85
5 2,14 40,2 368,8
maksimal/delay, maka harus diketahui
6 2,88 33,45 274,75 dulu nilai SD yang dapat diketahui dari
7 3,54 29,41 223,64 persamaan rumus hubungan antara PPV
8 5,41 22,55 146,22 dan SD dengan memasukkan batasan nilai
9 2,84 33,74 278,61 PPV yang telah ditentukan. Dengan
10 3,92 27,56 201,62 batasan nilai PPV 3 mm/s dan 5 mm/s,
11 5,49 22,34 144,08 maka nilai SD yang diperoleh adalah :
12 2,67 35,08 296,61 PPV = 790,75 (SD)-1,6 SD =
13 3,15 31,6 250,87 (PPV/790,75)-0,625
14 2,84 33,72 278,34 a. Batasan Peak Particle Velocity 3 mm/s SD
15 2,64 35,29 299,44 = (3/790,75)-0,625 SD = 32,59
16 3,37 30,32 234,89 Batasan Peak Particle Velocity 5 mm/s SD
17 3,46 29,81 228,6
= (5/790,75)-0,625 SD = 23,68
18 6,41 20,27 123,32
Dari perhitungan tersebut didapatkan
nilai SD (32,59 m/kg)1/2 untuk batasan
19 5,84 21,48 135,32
PPV 3 mm/s dan nilai SD (23,68 m/kg)1/2
20 5,04 23,57 156,96
untuk batasan PPV 5 mm/s, sehingga kita
21 5,79 21,61 136,58
dapat mengetahui hubungan antara jarak
22 2,55 36,08 310,25
dan jumlah isian bahan peledak
23 5,92 21,32 133,68
maksimal/delay.
24 2,77 34,26 285,53
25 7,38 18,57 107,17
26 5,11 23,35 154,67
27 5,33 22,74 148,24
28 4,53 25,18 174,41
29 4,89 24,02 161,77
30 4,51 25,26 175,4

8
PPV SD d w Data pada tabel diatas akan diplot kedalam
(mm/s) (m/kg0,5) (m) (kg) Regresi Power untuk mendapatkan Grafik
3 32,59 1 Log-Log gambaran PPV dengan SD
3 32,59 100 9,42
3 32,59 150 21,18 10000
3 32,59 200 37,66
3 32,59 250 58,85 PPV 5
1000

Weight per delay (kg)


mm/s
3 32,59 300 84,74
3 32,59 350 115,34 PPV 3
3 32,59 400 150,64 100 mm/s
3 32,59 450 190,66
3 32,59 500 235,38 400 m -
10 174 kg
3 32,59 550 284,81
3 32,59 600 338,95 300 m -
3 32,59 650 397,79 174 kg
1
3 32,59 700 461,35 1 10 100 1000 10000
3 32,59 750 529,61 Distance From Shot (m)
3 32,59 800 602,58
3 32,59 850 680,25 Gambar 3
3 32,59 900 762,63 Grafik Log-Log Scale Distance
3 32,59 950 849,73 Chart
3 32,59 1000 941,52
b. Teori Giorgio Berta 1990; Konya
dan Walker 1990
PPV SD d w
(mm/s) (m/kg0,5) (m) (kg) 1 x2 x3 xx106 Q
V
5 23,68 1 5KfxLogRx xrxC R
5 23,68 100 17,83
A. (sumber; Giorgio Berta 1990)
5 23,68 150 40,13
Keterangan :
5 23,68 200 71,33
V = Kecepatan getaran tanah (m/s)
5 23,68 250 111,46
Q = Jumlah bahan peledak yang
5 23,68 300 160,50
5 23,68 350 218,46 digunakan per delay (kg)
5 23,68 400 285,34 R = Jarak titik ledak ke sensor yang
5 23,68 450 361,13 dituju (m)
5 23,68 500 445,84 = Energi perunit massa (J/kg)
5 23,68 550 539,46 r = Bobot isi batuan (kg/m3)
5 23,68 600 642,01 C = Kecepatan gelombang seismik
5 23,68 650 753,47 (m/s)
5 23,68 700 873,84
1) Faktor impedansi (2):
5 23,68 750 1003,13
(c r ) 2
5 23,68 800 1141,34 1 1
5 23,68 850 1288,47 (c r ) 2
5 23,68 900 1444,51 (sumber; Giorgio Berta 1990)
5 23,68 950 1609,47
5 23,68 1000 1783,35

9
Keterangan : c = Diameter isian bahan peledak
1 = Faktor impedansi (inchi)
= 0,8182 e = 2,72
Ic = Impedansi bahan peledak (kg m-2
s-1) 3) Faktor perubahan (3):
= 3040000 kg.m-2.s-1 Faktor perubahan ini menyatakan
Ic = e ( kg/m3) x VOD (m/s) besarnya perubahan energi dari bahan
e = Bobot isi bahan peledak (kg/ m3) peledak yang diubah menjadi getaran,
= 800 kg/m3 yang diperkirakan sekitar 40%. Jadi
VOD = Kecepatan detonasi (m/s)
besarnya faktor perubahan (3) adalah
= 3800 m/s
0,40 jika peledakan dilakukan terbuka
Ir = Impedansi batuan (kg m-2 s-1)
(berhubungan dengan udara luar) dan
= 7560000 kg m-2 s-1
jika didalam tanah 3 < 0,40.
Ir = r (kg/m3) x C (m/s)
r = Bobot isi batuan (kg/m3) 4) Kelompok batuan
= 2100 kg/m3 Dari tiap-tiap tipe batuan dibagi
C =Kecepatan gelombang seismic dalam Tiga kelompok berdasarkan
(m/s) karakteristik atau sifat-sifat kekerasan
= 3600 m/s dari batuan tersebut seperti tercantum
2) Faktor coupling (2): pada Tabel
Faktor coupling dalam hal ini
Tabel 5
merupakan fungsi dari coupling
Tipe Kelompok Batuan
ratio atau perbandingan antara
Type of Ground Kf
diameter lubang ledak dengan isian
bahan peledak (f/c), dimana besaran Water logged sands and 0,11 0,13
coupling ratio ini akan menurunkan gravels
tekanan gas hasil peledakan yang Compacted aluviums 0,06 0,09
dengan sendirinya akan memperkecil
energi yang diteruskan pada batuan. Hard and compact rock 0,01 0,03
Faktor coupling dinyatakan oleh (sumber; Giorgio Berta 1990)
persamaan sebagai berikut
1 Dari faktor-faktor tersebut diatas
2 f e
e e 1 dengan beberapa penelitian yang telah
dilakukan oleh Giorgio Berta dalam usaha
(sumber; Giorgio Berta 1990)
menetukan hubungan antara faktor-faktor
1 tersebut, maka tingkat getaran tanah dapat
2
200 200/ 177,8
200 1 dicari dengan persamaan sebagai berikut :

= 0,734
Keterangan :
2 = Faktor coupling
f = Diameter lubang ledak (inchi)

10
Tabel 6
Perhitungan PPV Menggunakan Teori G. Berta

11
Dengan menggunakan rumus bertha digunakan untuk penentuan nilai PPV
dapat diprediksi nilai dari getaran akibat aman untuk bangunan dari lokasi
kegiatan peledakkan dengan menggunakan peledakan.
beberapa persamaan seperti factor 6. Kriteria Vibrasi
impedensi, factor coupling, faktor a) Kriteria Vibrasi Mengacu ke
perubahan. KEPMEN Lingkungan Hidup
Dari setiap persamaan maka dapat No.49 Tahun 1996
diketahui nilai PPV paling rendah 3,68 Penentuan Kelas Bangunan dan
mm/s, nilai paling tinggi 8,17 mm/s, dan nilai PPV yang Aman
nilai rata-rata dari kecepatan getaran tanah Berdasarkan Kriteria KEPMEN
(PPV) yaitu 5,65 mm/s. Lingkungan Hidup No.49 Tahun
5. Penyimpangan rata-rata nilai Peak 1996 tentang Baku Tingkat
Particle Velocity terhadap aktual Getaran Kejut
Dari perhitungan nilai Peak Berdasarkan kriteria KEPMEN
Prticle Velocity teori (Scale Distance Lingkungan Hidup No 49 Tahun
dan Giorgio Bertha), maka didapatkan 1996, maka bangunan yang berada d
nilai penyimpangan rata-rata Peak sekitar loaksi peledakan adalah
Particle Velocity terhadap aktual termasuk bangunan kelas dua (2)
seperti terlihat pada tabel. bangunan dan kerusakan yang
sudah ada tampak keretak-retakkan
Tabel 7 pada tembok dengan nilai Peak
Selisih Penyimpangan Nilai Particle Velocity 5 mm/s. Baku
Peak Particle Velocity teori Tingkat Getaran Mekanik
Scale Distance dan teori Giorgio Bertha Berdasarkan Dampak Kerusakan
terhadap aktual nilai Peak Particle Velocity tertinggi
7,38 mm/s dengan jarak 300 m, total
Penyimpangan isian per delay 261 kg dan dengan
Peak Particle frekwensi 13,46 Hz, maka masuk
PPV Aktual Velocity(mm/s) kedalam kategori B. Kemungkinan
kerusakan plesteran (retak/terlepas
Scale Giorgio
plestern pada dinding pemikul beban
(mm/s) Distance Berta
(pada kasus khusus).
3,41 4,26 5,65 Nilai Peak Particle Velocity
rata-rata dari 30 kali peledakan
Penyimpangan 0,85 2,24 (selama penelitian) adalah 4,26 mm/s
dengan jarak rata-rata 375 m, rata-
rata total isian bahan peledak per
Dari dua teori diatas, didapatkan nilai delay186,97 kg dan dengan
penyimpangan rata-rata Peak Particle frekwensi rata-rata 13,02 Hz, maka
Velocity terkecil dari aktual yaitu dengan masuk kedalam kategori B
menggunakan teori Scale Distance dengan Kemungkinan kerusakan plesteran
penyimpangan rata-rata 0,85 mm/s dari (retak/terlepas plestern pada dinding
aktual karena memberikan simpangan pemikul beban (pada kasus khusus).
terkecil, maka teori Scale distance yang

12
b) Kriteria Vibrasi Mengacu Ke SNI ada, tampak keretak-retakkan pada
7571:2010 tembok)
Berdasarkan kriteria aman yang d) Mengacu kepada standar getaran
di tetapkan menurut SNI 7571:2010, peledakan yang ditetapkan oleh SNI
maka bangunan yang berada 7571:2010 untuk baku tingkat
disekitar lokasi peledakan adalah getaran peledakan pada kegiatan
termasuk bangunan kelas dua (3) tambang terbuka terhadap bangunan,
bangunan dengan pondasi, jenis bangunan yang berada di
pasangan bata dan adukan semen sekitar lokasi tambang adalah masuk
diikat dengan slope beton, kolom dan kategori kelas tiga (3) bangunan
rangka diikat dengan ring yang baik dengan pondasi, pasangan bata dan
dengan nilai Peak Particle Velocity 5 adukan semen diikat dengan slope
mm/s. beton dengan nilai Peak Particle
Velocity 5 mm/s.
7. KESIMPULAN DAN SARAN e) Scale Distance Chart berupa grafik
Kesimpulan Log-Log dari perhitungan teori Scale
a) Hasil perhitungan Peak Particle Distance dapat kita lihat dengan
Velocity Actual dan perhitungan menggunakan Regresi Power.
dengan teori Vibration (Scale Tujuannya adalah lebih
Distance dan Giorgio Bertha) memudahkannya kita melihat
menunjukkan bahwa masih ada nilai hubungan antara nilai Peak Particle
Peak Particle Velocity yang melebihi Velocity dengan jarak tembak dan
ambang batas sehingga terjadi isian maksimal per delay.
ground vibration. Saran
b) Analisa ground vibration a) Lakukan pengulangan peledakkan
menggunakan Teori Scale Distance dengan jumlah lubang yang meledak
merupakan teori yang mendekati serentak (MIC 8 ms), dengan isian
kondisi pengamatan dilapangan yang sama, di lokasi yang sama
dengan nilai penyimpangan rata-rata sebanyak sembilan (9) kali
terkecil terhadap aktual yaitu 1,16 pengulangan untuk mendapatkan
mm/s. Sehingga teori tersebut bisa nilai konstanta yang akurat
dijadikan perkiraan untuk (sumber:diktat KJL kelas 1)
menentukan keamanan untuk b) Lakukan setiap pengukuran di lokasi
bangunan dari dampak getaran atau di pemukiman warga, kantor,
peledakan. atau bangunan terdekat dari lokasi
c) Mengacu kepada KEPMEN peledakkan untuk dapat mengetahui
Lingkungan hidup No. 49 Tahun variasi jarak, isian, yang aman (tidak
1996, maka perkantoran dan melebihi ambang batas peak particle
pemukiman disekitar lokasi velocity yang sudah ditetapkan)
peledakkan masuk dalam kategori c) Lakukan pengukuran di tanah/daerah
kelas dua (2), dengan nilai yang masih asli (belum pernah
PeakParticle Velocity 5 mm/s. dilakukan pekerjaan penambangan)
(bangunan dan kerusakan yang sudah guna untuk mendapatkan nilai peak
particle velocity yang lebih akurat.

13
DAFTAR PUSTAKA http://yaumilfitri.blogspot.com/2013/03/pe
ngertian-getaran-dangelombang.html
diakses tanggal 10
Anonim, (2013), Blastware Operator
Manual. Kartodharmo, Moelhim dan Sugeng, M
Bambang. (1996). Supervisory
Anonim, (2013),Diklat Teknik Teknik Peledakan. Institut Teknologi
Pemberaian Batuan pada Bandung.
Penambangan Bahan Galian,
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Batubara, Bandung, hal 10-14. Hidup Nomor: KEP-
48/MENLH/XI/1996. Baku Tingkat
Anonim, (2013), Panduan Tugas Akhir Getaran
Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Negeri Padang, Marmer. Dwihandoyo. Ir, (2008). Modul
http://pertambangan.ft.unp.ac.id/wp- Diklat Dampak Peledakan. Tekmira
content/uploads/2013/05/PANDUA Bandung.
N-TUGAS-AKHIR-TA-S1-Teknik-
Pertambangan.pdf, diakses tanggal Rudini, 2012, Analisis Ground Vibration
21 Agustus 2013. pada Peledakan Over Burden di
Panel 4 Pit J PT. Kalimantan Prima
Ensiklopedi Pertambangan Indonesia: Coal, Sangatta, Kalimantan Timur,
(2005). Pusat Penelitian dan Skripsi S1 Jurusan Teknik
Pengembangan Teknologi Mineral Pertambangan, Fakultas Teknologi
dan Batubara. Mineral, UPN Veteran
Yogyakarta.
http://artikelbiboer.blogspot.com/2009/12/
blasting-peledakan.html, diakses Silaban. Widodo Douglas, (2011),
tanggal 10 September 2013. Analisis Ground Vibration pada
http://books.google.co.id/books?id=yYTn Peledakan Site Senakin PT. Thiess
QEACAAJ&dq=inauthor:%22Charle Contractors Indonesia, Kalimantan
s+H.+Dowding%22&hl=en&sa=X& Selatan, Skripsi S1 Jurusan Teknik
ei=FPxnUsT3PI2KrgfwpIGQCQ&ve Pertambangan, Fakultas Teknologi
d=0CEMQ6AEwBA, diakses tanggal Mineral, UPN Veteran
10 September 2913 Yogyakarta.

https://www.google.com/search?q=peak+p Tamrock, (1988), Surface Drill and


article+velocity+formula+scale+dist Blasting, Finlandia.
ance&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en- Wasito, Hermawan, Drs. (1995). Pengantar
US:official&client=firefox- Metodologi Penelitian. Atik dan PT.
a&channel=fflb, diakses tanggal 15 Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
September 2013

http://www.scribd.com/doc/127734694/An
alisis-Pengaruh-Pola-Rangkaian-
Peledakan-terhadap-tingkat-Getaran-
tanah-Ground-vibration, diakses 15
September 2013

14

View publication stats

You might also like